Tujuan pembuatan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Aplikasi
Komputer
KELAS G SEMESTER II
2020 M / 1441
KATA PENGANTAR
1
Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, puji syukur kehadirat Allah
SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan
hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan
makalah Akhlak Tasawuf dapat terselesaikan.
Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa
menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penulis miliki,
untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Akhirnya hanya
kepada Allah SWT., jualah penulis memohon Rahmat dan Ridho-Nya.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................2
A. Latar Balakang................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. Pengertian.......................................................................................................................3
1. Baik dan Buruk............................................................................................................3
2. Benar dan Salah............................................................................................................4
B. Penentuan Baik dan Buruk..............................................................................................5
1. Baik Buruk Menurut Aliran Adat Istiadat ( Sosialisme )...................................5
2. Baik Buruk Menurut Aliran Hedonisme..............................................................6
3. Baik dan Buruk Menurut Paham Intuisisme ( Humanisme ).............................7
4. Baik Buruk Menurut Paham Utilitarianisme......................................................8
5. Baik Buruk Menurut Paham Vitalisme................................................................9
6. Baik Buruk Menurut Paham Religiosisme........................................................10
7. Baik Buruk Menurut Paham Evolusi ( Evolution )..........................................10
8. Baik Buruk Aliran Idealisme Aliran idealisme.................................................11
9. Baik Buruk Aliran Tradisonal...........................................................................12
10. Baik Buruk Aliran Naturalisme.........................................................................13
11. Baik Buruk Aliran Theologis..............................................................................13
C. Sifat Dari Baik dan Buruk.............................................................................................13
D. Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam..........................................................................14
BAB III PENUTUP...............................................................................................................15
A. Kesimpulan...............................................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN
3
A. Latar Balakang
Setiap perbuatan manusia itu ada yang baik dan ada yang tidak baik atau
buruk. Baik dan buruk merupakan dua istilah yang banyak digunakan untuk
menentukan suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Pernyataan tersebut
dapat dijadikan indikator untuk menilai perbuatan itu baik atau buruk sehingga dapat
dilatarbelakangi sesuatu yang mutlak dan relatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Baik dan Buruk ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Baik dan Buruk
2. Untuk mengetahui Ukuran yang dipakai dalam menilai baik dan buruk
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
5
sesuatu golongan. Dan tujuan sementara ini sebagai alat atau jalan untuk
mencapai tujuan akhir ini terdapat bermacam-macam dan beraneka ragam.
Didalam akhlak Islamiyah, antara baik sebagai akhlak / cara / tujuan sementara
harus segaris atau sejalan dengan baik sebagai tujuan sementara dan tujuan
akhir berada dalam satu garis lurus yaitu berdasarkan satu norma karena
didalam akhlak Islamiyah ini disamping bai itu harus benar. Missal untuk
menjadi seorang pengusaha yang kaya. Ia harus berusaha dengan jalan yang
halal, tidak dengan menganiaya orang lain, tidak dengan jalan korupsi,. Sebab
didalam akhlak Islamiyah ada garis yang jelas antara yang boleh dan tidak
boleh, antara yang boleh dilampaui atau tidak, antara halal dan haram.
Jadi menurut akhlak Islam, perbuatan itu disamping baik juga harus
belajar, yang benar juga harus baik.
Secara objektif “benar” adalah satu, tidak ada dua benar yang
berrtentangan. Kebenaran yang objektif yang merupakan kebenaran yang pasti
dan satu itu adalah kebenaran yang didasarkan kepada peraturan yang dibuat
adalah kebenaran yang didasarkan kepada peraturan yang dibuat oleh Yang
Maha Satu, Yang Maha Mengetahui akan segala sesuatu yang Maha Benar. 5
4
Ibid, hlm 53
5
mahmud Shaltat. 1994. Syariat Islam. Jakarta : Bumi Aksara hlm 83
6
Dan peraturan yang buat manusia yang bersifat relative itu adalah benar apabila
tidak bertentangan dengan peraturan yang objektif yang dibuat oleh Yang Maha
Satu Yang Maha Benar, yaitu peraturan yang bertentangan dengan wahyu,
karena kebenaran mutlak adalah kebenaran dari Yang Maha Benar.
7
Pada masa sekarang, kirta dapat membenarkan adat istiadat semacam
itu dan bukan mengingkarinya, dan bila adat istiadat itu banyak salahnya,
maka tidak tepat dijadikan ukuran baik dan buruk bagi perbuatan-perbuatan
kita. Poedja Wijatna mengatakan bahwa adat istiadat pada hakikatnya
produk budaya manusia yang sifatnya nisbi dan relative. Keberadaan
paham adat istiadat ini menunjukkan eksistensi dan pesan moral dalam
masyarakat. Berpegang adat istiadat itu, meskipun tidak benar ada juga
faedahnya, sebab ada juga orangorang yang tidak mau melanggar adat
istiadat yang baik, dan banyak pula orangorang yang tidak mau
mengikutinya adat istiadat dari lingkungannya.
2. Baik Buruk Menurut Aliran Hedonisme
Aliran Hedonisme adalah aliran filsafat yang terhitung tua, karena
berakar pada pemikiran filsafat Yunani. Menurut paham ini banyak yang
disebut perbuatan yang baik adalah perbuatan yang banyak mendatangkan
kelezatan, kenikmatan, dan kepuasan nafsu biologis. Aliran ini tidak
mengatakan bahwa semua perbuatan mengandung kelezatan, melainkan
adapula yang mendatangkan kepedihan, dan apabila ia disuruh memilih
manakah perbuatan yang harus dilakukan, maka yang dilakukan adalah
yang mendatangkan kelezatan. Maka apabila terjadi keraguan dalam
memilih sesuatu perbuatannya, harus diperhitungkan banyak sedikitnya
kelezatan dan kepedihannya dan sesuatu itu baik apabila diri seseorang
yang melakukan perbuatan mengarah kepada tujuan. 7
a. Epicurus
Berpendapat bahwa kebahagiaan, kelezatan ialah tujuan manusia, tidak
ada kekuatan dalam hidup selain kelezatan dan tidak ada keburukan kecuali
penderitaan. Kelezatan akal dan rohani itu lebih penting dari kelezatan
7
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2014. Hlm
201
8
badan. Epicurus pun berpendapat bahwa sebaik-baik kelezatan yang
dikehendaki ialah kelezatan “ketentraman aka”.
b. Golongan Epicurus
Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan itu tidak diukur dengan
kelezatan dan kepedihan yang terbatas waktunya saja, tetapi wajib bagi
tiaptiap manusia melihat ke semua hidupnya. Epicurus menyebutkan 3
macam kelezatan :
1. kelezatan yang wajar dan diperlukan contoh makanan, minuman.
2. kelezatan yang wajar tetapi belum diperlukan sekali. Missal kelezatan
makan yang enak lebih daripada yang biasa.
3. kelezatan yang tidak wajar dan tidak diperlukan. Missal kemegahan
harta benda.
Aliran hedoisme dibagi 2 :
1. Egositic Hedoisme Dinyatakan bahwa ukuran kebaikan adalah
kelezatan diri pribadi orang yang berbuat. Karena dalam aliran ini
mengharuskan kepada pengikutnya agar menyerahkan segala
perbuatan untuk menghasilkan kelezatan yang sebesarbesarnya.
2. Universalistic Hedoisme Menyatakan bahwa aliran ini mengharuskan
agar manusia dalam hidupnya mencari kebahagiaan yang sebesar-
besarnya untuk sesame manusia dan bahkan pada sekalian makhluk
yang berperasaan.
9
kekuatan naluri. Kekuatan Naluri atau batin ioni terkadang berbeda
refleksinya karena pengaruh masa dan lingkungan, akan tetapi dasarnya
tetep sama dan berakar pada tubuh manusia.
Kekuatan batin ini adalah kekuatan yang telah ada dalam jiwa
manusia, tidak terambil dari keadaan dari luarnya. Menurut paham ini
perbuatan yang baik adalah perbuatan yang sesuai dengan penilaian yang
diberikan oleh hati nurani / kekuatan batin yang ada dalam durinya, dan
sebaliknya perbuatan buruk adalah perbuatan yang menurut hati nurani
atau kekuatan batin dipandang buruk.
10
4. Baik Buruk Menurut Paham Utilitarianisme
Maksud dan paham ini adalah untuk sesame manusia / semua makhluk
yang memiliki perasaan. Dalam abad sekarang ini kemajuan dibidang
teknik cukup meningkat, dan kegunaanlah yang menentukan segala-
galanya. Namun demikian paham ini terkadang cenderung akstrem dan
melihat kegunaan hanya dari sudut pandang materialistic kegunaan dalam
arti bermanfaat yang tidak hanya berhubungan dengan materi melainkan
juga dengan yang bersifat rohani bisa diterima. Dan kegunaan bisa juga
diterima jika yang digunakan itu hal-hal yang tidak menimbulkan kerugian
bagi orang lain. Nabi misalnya menilai bahwa orang yang baik adalah
orang yang memberi manfaat pada yang lainnya.
Ada beberapa kekurangan dalam peham ini yang bertentangan :
1. Paham yang memastikan untuk memberi hokum kepada perbuatan
akan kebaikan dan keburukannya.
2. Kebahagiaan umum tidak menjadi ukuran yang tetap lagi terbatas,
sehingga untuk memberi hokum sebuah perbuatan akan baik dan
buruknya menjadi tempat perselisihan yang banyak.
3. Paham yang menjadikan manusia bersikap dingin pandangannya
hanya ditujukan kepada buah-buah perbuatan apa yang ada
kelezatan dan kepedihan.
4. Perkataan yang menyatakan bahwa tujuan hidup itu hanya mencapai
kelezatan dan menjauhi kepedihan adalah merendahkan kehormatan
manusia dan tidak pantas kecuali bagi jenis binatang.
11
kolonialisme, dictator dan tiranik. Perbuatan dan ketetapan yang
dikeluarkan menjadi pegangan bagi masyarakat, mengingat orang yang
bodoh dan lemah selalu mengharapkan pertolongan dan bantuannya.
tidak akan mendapat tempat lagi, dan digeser dengan pandangan yang
bersifat demokratis.
12
kepada kesempurnaannya. Paham ini pertama muncul dibawah oleh
seorang ahli pengetahuan bernama “LAMARK”. Dia berpendapat bahwa
jenis binatang itu berubah satu sama lainnya. Pendapat ini bukan hanya
berlaku pada benda-benda yang tampak, seperti binatang, manusia, dan
tumbuh-tumbuhan. Tetapi juga berlaku pada benda yang tak dapat dilihat /
diraba oleh indra, seperti akhlak dan moral.
Ada 2 faktor pergantian :
1. Lingkungan, mengadakan penyesuaian dirinya menurut keadaan
2. Warisan, bahwa sifat-sifat tetap pada pokok, sesuai dengan
pertengahan berpindah pada cabang-cabangnya. Paham ini disebut
paham pertumbuhan dan kepeningkatan ( Evolution ).
13
yang terus berkembang ini dipergunakan untuk menentukan baik dan
buruk.8
8
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2014. Hlm
180
14
Harus diakui, bahwa aliran ini banyak mengandung kebenaran, hanya
secara ilmiah kurang memuaskan, karena tidak umum. Dengan demikian,
maka terjadilah bermacam-macam perbedaan adat / kebiasaan diantara
bangsa-bangsa, tidak itu saja, bahkan perbedaan antar suku. Adapun
sumber daripada adat kebiasaan antara lain : 1. Perbuatan-perbuatan yang
dilakukan oleh nenek moyangnya
15
mengkaitkan etika, theologies ini dengan jelas kepada agama, missal etika
theologies menurut Kristen, ertika theologies menurut Yahudi dan
Theologis menurut Islam.
يل َرب َِّك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة ۖ َو َجا ِد ْلهُ ْم
ِ ِع إِلَ ٰى َسب
ُ ا ْد
َ و أَ ْعلَ ُم بِ َم ْنm
ۖ بِيلِ ِهm َّل َع ْن َسm ض َ mُ ُن ۚ إِ َّن َرب ََّك هm الَّتِي ِه َي أَحْ َسmmِب
َ َوهُ َو أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد
ين
16
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk” (Q.S al-Nahl, 16: 125)”.
ْت أَ ِو
َ َعائِ ِر هَّللا ِ ۖ فَ َم ْن َح َّج ْالبَيmmm ِم ْن َشmَرْ َوةmmmفَا َو ْال َمmmmالص
َّ إِ َّن
ف بِ ِه َما ۚ َو َم ْن تَطَ َّو َع َخ ْيرًا فَإِ َّن َ اح َعلَ ْي ِه أَ ْن يَطَّ َّو
َ َا ْعتَ َم َر فَاَل ُجن
هَّللا َ َشا ِك ٌر َعلِي ٌم
17
Artinya: “Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari
syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau
ber’umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara
keduanya. Dan barangsiapa yang melakukan kebaikan dengan kerelaan
hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha
Mengetahui (Q.S. al-baqarah, 2: 158)”.
A. Kesimpulan
Sesuatu yang disebut baik atau buruk itu relative sekali, karena
bergantung pada pandangan dan penilaian masing-masing yang
merumuskannya dan pengertian ini bersifat subjektif, karena bergantung
pada individu yang menilainya.
18
Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khair dalam bahasa
arab, atau good dalam bahasa inggris. Louis Ma’luf dalam kitabnya,
Munjid, mengatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang telah
mencapai kesempurnaan
2. Evolusi (Evolution)
3. Religiosme
4. Vitalisme
5. Intuition ( Humanisme )
7. Aliran Hedoisme
8. Paham Utilitarianisme
DAFTAR PUSTAKA
19
Nata, Abiddin.1996. Akhlak Tasawuf. Jakarta : PT raja grafindo
Persada.
20