Situs sangiran mengungkapkan pertanyaan dunia tentang misteri
kehidupan manusia purba dari pleiosen sampe akhir pliestosen tengah. Sangiran adalah situs paleo-antropologi di daerah Jawa Tengah, tepatnya di daerah sragen dan karanganyar yang Memiliki luas 56 km2 . Berdasarkan penelitian geologis, situs Sangiran merupakan kawasan yang tersingkap lapisan tanahnya akibat proses orogenesa (pengangkatan dan penurunan permukaan tanah) dan kekuatan getaran di bawah permukaan bumi (endogen) maupun di atas permukaan bumi (eksogen). Aliran Sungai Cemoro yang melintasi wilayah tersebut juga mengakibatkan terkikisnya kubah Sangiran menjadi lembah yang besar yang dikelilingi oleh tebing-tebing terjal dan pinggiran-pinggiran yang landai. Beberapa aktifitas alam di atas mengakibatkan tersingkapnya lapisan tanah/formasi periode pleistocen yang susunannya terbentuk pada tingkat- tingkat pleistocen bawah (lapisan Pucangan), pleistocen tengah (lapisan Kabuh), dan pleistocen atas (lapisan Notopuro) Manusia purba bisa sampai ke daerah sangiran tidak lepas dari proses glasialisasi dengan terbentuknya jembatan darat, jembatan darat tersebut terbentuk akibat penurunan muka air laut hingga kedalamam 100m sehingga laut jawa, laut cina selatan dan laut Sumatra yang kedalamannya kurang dari 100m menjadi daratan. sehingga memudahkan manusia purba yang asalnya dari benua afrika untuk bermigrasi dan beradaptasi. Manusia purba bermigrasi akibat suhu yang ekstrim di tempat asalnya, sehingga sampai ke daerah sangiran Jawa Tengah. Disini tempat yg sangat cocok untuk manusia purba dimana banyaknya makan dan aliran air serta iklim yang sesuain untuk hidup dan berkembang.