Anda di halaman 1dari 6

TUGAS HEMOSTASIS

PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

Oleh:

Ela Nur Pratiwi P1337434118005

Sely Diyan Wijayanti P1337434118018

Nur Apriliantiningsih P1337434118042

Tingkat 2 Regular A

Dosen Pengampu :

Ririh Jatmi Wikandari, S. ST,. M. Si

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

SEMARANG

2020
LAPORAN PRAKTIKUM TEKANA DARAH

A. Definisi
Tekanan darah adalah tekanan darialiran darah dalam pembuluh nadi
arteri. Jantung berdetak, lazimnya 60 hingga 70 kali dalam 1 menit pada
kondisi istirahat (duduk atau berbaring), darah dipompa menuju darah
melalui arteri. Tekanan darah paling tinggi terjadi ketika jantung berdetak/
berkontraksi memompa darah disebut tekanan sistolik. Tekanan darah
menurun saat jantung rileks diantara dua denyut nadi disebut tekanan
diastolik. Tekanan darah diukur dalam satuan milimeter merkuri atau
mmHg. Angka tersebut didapatkan berdasarkan tekanan sistolik dan
diastolik. Alat yang digunakan yaitu sphygmomanometer.
B. Fungsi Pemeriksaan
1. Untuk mendeteksi adanya hipertensi
2. Untuk mendeteksi adanya hipotensi
3. Memantau keparahan penyakit drah tinggi
4. Memantau keberhasilan pengobatan bagi penderita penyakit darah
tinggi.
C. Pra analitik
1. Persiapan Alat
a. Manset tensimeter (Sphygmomanometer)
b. Stetoskop
c. Stopwatch
2. Persiapan Bahan
Tidak ada bahan yang perlu disiapkan
3. Persiapan Sampel
Tidak menggunakan sampel. (Menggunakan lengan bagian kanan atau
bagian kiri)
4. Persiapan Pasien
a. Tidak ada persiapan khusus seperti berpuasa.
b. Pasien dalam posisi duduk/ terbaring namun lengan harus lurus.
c. Pasien istirahat terlebih dahulu (sekitar 15 menit) setelah
melalukan aktivitas/olahraga berat, karena hasil pengukuran bisa
10-20 mmHg lebih tinggi dari hasil yang sesungguhnya.
d. Pasien istirahat terlebih dahulu setelah makan.
e. Sebelum dilakukan pemeriksaan tekanan darah, pasien tidak
meminum minuman berakohol, berkafein, dan merokok.
D. Analitik
1. Prinsip Pemeriksaan
Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun
mengurangi tekanan pada manset dengan sistem non invasive. Prinsip
kerja alat pengukur tekanan darah (tensimeter) sama dengan U-Tube
Manometer.Manometer adalah alat pengukur tekanan yang
menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk
menentukan tekanan. Manset dipasang mengikat mengelilingi lengan
dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan
(brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan.
Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung manometer)
menunjukkan peakpressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).
2. Prosedur Kerja

Perluasan kerucut tekanan di jaringan lengan ke bawah menuju arteri


brakialis dalam manset yang cukup lebar.(a) dan dalam manset yang
terlalu sempit (b) sebanding dengan keliling lengan.
a. Manset ditempatkan di sekitar elngan atas dengan tepi bawah
sekitar 2 cm di atas lipatan di siku.
b. Lengan harus beristirahat dengan nyaman
c. Manset pada lengan harus sejajar dengan atrium kanan pasien,
yang berarti bahwa manset berada pada ketinggian yang sama
pada dengan tengan tulang rusuk, 5 cm di bawah transisi sudut
antara atas dan sepertiga tengah sternum.
d. Tekanan dalam manometer harus dengan cepat dinaikan
menjadi sekitar 30 mmHg diatas nilai tekanan darah dimana
denyut nadi telah tampak jelas di arteri radikal.
e. Stetoskop ditempatkan di atas arteri brakialis tepat di bawah
tepi bawah manset.
f. Tekanan pada manset berkurang pada laju 2-3 m/deyut nadi.
g. Tekanan ketika deyut nadi pertama terdengar sebagai tekana
darah sistolik, dan tekanan dimana denyut nadi menjadi benar-
benar tidak terdengar dicatat sebagai tekanan darah diastolic.
Mengurangi pembulatan nilai tekanan darah menjadi angka
tidak merata atau genap disebut preferensi digit. Preferensi yang
paling sering adalah 10 mmHg dan dianjurkan agar pengukuran
tekanan darah dilakukan ke 5 mmHg.
3. Interpretasi Hasil
Klasifikasi tekanan Tekanan darah sistolik Tekanan darah
darah diastolik
Normal < 120 < 80
Pre- Hipertensi 120- 139 80-89
Hipertensi Stage 1 140-159 90-99
Hipertensi Stage 2 > 160 > 100

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan


a. Menggunakan manset yang terlalu sempit atau kencang, tekanan
harus dinaikan secara tidak proposional ke tekanan intra-arteri,
menberikan pembacaan tekanan darah yang sangat tinggi.
b. Manset dewasa yang digunakan untuk memeriksa tekanan darah
pada anak-anak, sehingga manset yang di gunakan terlalu lebar dan
memberikan nilai tekanan darah rendah.
c. Panjang manset harus disesuikan sedemikian rupa sehingga
kantong karet manset mengelilingi seluruh lengan.
d. Manset yang terlalu pendek akan menghasilkan nilai tekanan darah
yang terlalu tinggi
e. Tekanan darah meningkat selama aktivitas fisik, stress, dan
ketakutan.
f. Pengkuran tekanan darah secara berulang tanpa diberikann jeda
waktu untuk istirahat akan menghasilakan nilai yang di valid.
g. Merokok tembakau membangkitkan peningkatan tekanan darah,
dan paparan dingin menyebabkan pembuluh darah berkontraksi
yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
5. Manifestasi Klinis
Jika tekanan darah melebihi normal (Hipertensi) dapat
menimbulkan beberapa komplikasi penyakit yang serius seperti
penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal,
kebutaan, diabetes dan masih banyak penyakit lainnya. Stroke dan
jantung koroner merupakan penyebab kematian akibat hipertensi di
Indonesia
Jika tekanan darah kurang dari normal (hipotensi) dapat
menyebabkan resiko cedera pada penderita karena terjatuh. Jika
hipotensi berat bisa menyebabkan syok, dapat membuat tubuh
kekurangan oksigen sehingga fungsi otak dan jantung dapat terganggu.
DAFTAR PUSTAKA
Thulin M.D T,dkk.1975.Measurement of blood pressure-a routine test in need of
standardization.postsgraduate Medical Juornal. 51: 390-395

(https://pmj.bmj.com/content/postgradmedj/51/596/390.full.pdf)

Fitriani, Nur &Neffrety Nilamsari.2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan


Dengan Tekanan Darah Pada Pekerja Shift Dan Pekerja Non Shift Di PT.
X Gresik. Universitas Airlangga. Vol. 2, No. 1
Durachim,Adang & Dewi Astuti. 2018. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium
Medis Hemostasis. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Yudha A.M,dkk.2016. Pengaruh Letak Tensimeter Terhadap Hasil Pengukuran
Tekanan Darah. Universitas Diponegoro. Volume 5, Nomor 4.
(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico)

Anda mungkin juga menyukai