Disusun Oleh :
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, dan tidak lupa shalawat serta salam kepada nabi kita, Nabi Muhammad
SAW.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah satu tugas
”Askep Pra-sekolah”. Dan harapan kami semoga makalah ini menambah pengetahuan
dan pengalaman ini bagi para pembaca dan kami menyadari bahwa menyusun makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga masih banyak pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini. Untuk kedepannya dapat memperbaiki isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
dan membantu menyusun makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan semoga Allah SWT senantiasa
meridoi segala usaha kami, Aamiin.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
A. Pengkajian.........................................................................................................................
B. Diagnosa Keperawatan......................................................................................................
C. Asuhan Keperawatan........................................................................................................
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................
A. KESIMPULAN.................................................................................................................
B. SARAN.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Masa pra sekolah menurut Erikson (1963, dalam Feist J, 2008) adalah
masa ketika anak berumur 3-6 tahun. Masa prasekolah merupakan
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan tahap
perkembangan anak selanjutnya. Usia lima tahun pertama kehidupan
merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini
berlangsung sangat pendek dan tidak dapat diulang lagi, sehingga masa
prasekolah disebut sebagai “masa keemasan” (golden period), “jendela
kesempatan” (window of opportunity) dan “masa kritis” (critical period).
1
mendorong anak melakukan beberapa kegiatan, namun adakalanya anak akan
mengalami kegagalan.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk
memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua
2
mahasiswa pada umumnya memahami Asuhan Keperawatan Terhapad Anak Pra –
Sekolah .
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
Anak usia pra sekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 3-6
tahun, ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria dan
wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training) dan mengenal
beberapa hal yang dianggap berbahaya atau mencelakakan dirinya (Yusuf,
2001).
1. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnya.dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh, baik
menyangkut berat badan dan tinggi badan, maupun kekuatannya
memungkinkan anak dapat lebih mengembangkan keterampilan fisiknya
dan eksplorasi terhadap lingkungannya dengan tanpa bantuan dari orang
tuanya. Perkembangan sistem syaraf pusat memberikan kesiapan keadaan
anak untuk lebih meningkatkan pemahaman dan penguasa terhadap
4
tubuhnya. Proporsi tubuh anak berubah secara dramatis, tulang kakinya
tumbuh dengan cepat, namun pertumbuhan tengkoraknya tidak secepat
usia sebelumnya. Pertumbuhan tulang-tulangnya semakin besar dan kuat,
pertumbuhan giginya semakin lengkap dan komplit sehingga dia sudah
menyenangi makanan padat. Untuk perkembangan fisik anak sangat
diperlukan gizi yang cukup, baik protein, vitamin dan mineral serta
karbohidrat (Yusuf, 2001)
2. Perkembangan keterampilan
Perkembangan ketrampilan motorik dipelajari anak tergantung
sebagian pada kesiapan kematangan terutama kesempatan yang diberikan
untuk mempelajari dan bimbingan yang diperoleh dalam menguasai
ketrampilan ini secara cepat dan efisien. Implikasi perkembangan motorik
anak secara optimal memerlukan lingkungan pendidikan yang kondusif.
Oleh sebab itu diperlukan tempat dan perlengkapan permainan yang
memberikan peluang kepada mereka untuk dapat bergerak secara leluasa
(Hurlock, 1999).
Menurut Sudjiningsih (1998) ketrampilan motorik pada anak
meliputi :
1) Motorik halus.
Ketrampilan menulis, menggambar sendiri, mewarnai gambar,
menggunakan gunting, bermain tanah liat atau palm, menyisir rambut,
berpakaian sendiri dan membuat kue-kue.
2) Motorik kasar.
Diantaranya adalah melompat dan berjalan cepat, memanjat, naik
sepeda roda tiga, berenang, lompat tali, keseimbangan berjalan diatas
pagar, sepatu roda dan menari.
3) Perkembangan bahasa.
Selama masa pra sekolah anak-anak memiliki kebutuhan dan
dorongan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan dua
hal, pertama belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam
sosialisasi; kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk
5
memperoleh kemandirian. Untuk meningkatkan komunikasi anak-
anak harus meningkatkan kemampuan untuk mengerti apa yang
dikatakan orang lain (Hurlock, 1999)
Pada usia pra sekolah kemampuan melakukan gerakan dan
kemampuan berbahasa yang bertujuan semakin meningkat. Anak
ingin tahu, bertanya bermacam-macam, melakukan aktivitas atau
tugas untuk mendapatkan rasa kebiasaan. Dorongan berinisitif disertai
perkembangan rasa bersalah dapat menghambat perkembangan
kemajuan anak. Hubungan segi tiga antara ayah, ibu, anak terbentuk,
dimana anak mengalami perasaan sayang, benci, iri hati, persaingan
untuk memiliki satu atau kedua orang tuanya. Peran orang tua
menetapkan identitas anak, melatih integrasi peranan-peranan sosial
dan tanggung jawab sosial (Wong & Whaley, 1995).
4) Perkembangan emosional
Menurut Walker (1995), beberapa jenis emosi yang berkembang
pada anak pra sekolah :
a. Takut
Pembicaraan, peniruan dan ingatan tentang pengalaman yang
kurang menyenangkan berperan penting dalam menimbulkan rasa
takut.
b. Cemas
Kecemasan ini muncul dari situasi yang dikhayalkan, berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang diperoleh, baik perlakuan orang tua
maupun buku-buku bacaan. Salah satu perasaan cemas yang timbul
pada anak adalah dimana anak berada pada lingkungan yang asing,
yang berbeda dengan lingkungan tempat tinggalnya.
c. Marah
Penyebab marah yang paling umum adalah pertengkaran mengenai
permainan, tidak tercapainya keinginan dan serangan dari anak
lain. Ungkapan marah pada anak antara lain : menangis, berteriak,
menggertak, menendang, melompat-lompat atau memukul.
6
d. Cemburu
Anak merasa tidak senang terhadap orang lain yang dipandang
telah mencurahkan kasih sayang kepadanya. Sumber yang dapat
menimbulkan rasa cemburu selalu bersifat situasi sosial dan
hubungan dengan orang lain.
e. Gembira
Kondisi yang melahirkan perasaan gembira pada anak, diantaranya
terpenuhinya kebutuhan jasmaniah (makan dan minum), keadaan
jasmaniah yang sehat, diperolehnya kasih sayang, ada kesempatan
bergerak (bermain secara leluasa) dan memiliki mainan yang
disenanginya.
f. Kasih sayang
Anak merasa senang apabila diberi perhatian dan perlindungan
terhadap orang lain, hewan atau benda. Perasaan ini berkembang
berdasarkan pengalaman yang tidak menyenangkan dalam
hubungan dengan orang lain, hewan atau benda. Kasih sayang anak
kepada orang tua atau saudaranya dipengaruhin oleh iklim
emosional dalam keluarganya. Apaila orang tua dan saudaranya
menaruh kasih sayang kepada anak, maka diapun akan menaruh
kasih sayang kepada mereka.
g. Ingin tahu
Anak mempunyai perasaan ingin mengenal, mengetahui segala
sesuatu atau obyek-obyek, baik yang bersifat fisik atau kongkrit.
h. Perkembangan intelektual
Meningkatnya kemampuan intelektual terutama kemampuan
berpikir dan melihat hubungan-hubungan dengan meningkatnya
kemampuan untuk menjelajah lingkungan karena bertambah
besarnya kemandirian dan mengendalikan motorik serta
meningkatnya kemampuan bertanya dengan menggunakan kata-
kata yang dapat dimengerti orang lain. Maka pengertian anak akan
orang lain, benda dan situasi meningkat dengan pesat. Anak mulai
7
memperhatikan hal-hal yang kecil yng tadinya tidak diperhatikan.
Dengan demikian anak tidak lagi bingung kalau menghadapi
benda-benda, situasi atau orang-orang yang memiliki unsur-unsur
yang sama (Hurlock, 1999).
i. Perkembangan sosial
Pada usia pra sekolah, perkembangan sosial anak sudah tampak
jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubungan dengan teman
sebayanya.
Tanda-tanda perkembangan sosial antara lain :
a. Anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan
keluarga maupun dalam lingkungan bermain.
b. Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada
peraturan.
c. Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain.
d. Anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain atau
teman sebayanya.
8
perkembangan sosil adalah kulitas dari ”Mothering Contact and
Sensory Stimulation”.
A. Subjektif
1. Menyampaikan ide, gagasan, inisiatif yang tinggi, dan fantasi
2. Sering bertanya dan mengungkapkan keinginan
3. Menyebutkan nama dan jenis kelamin
4. Senang, gembira, cemas ringan,, marah, percaya diri dan berani.
B. Objektif
1. Membaca, menyebut nama benda dan fungsinya
2. Berjalan di papan titian, berlari, bermain lompat tali, lompat
karung, mengerjakan pekerjaan rumah dan mengikuti kegiatan
agama
3. Menggambar, menulis, dan menghitung pola
4. Mudah bersosialisasi.
A. Kognitif
1. Berinisiatif untuk bermain pada alat – alat rumah tangga
2. Menciptakan kreativitas dan senang berkhayal
3. Memahami perbedaan benar dan salah
4. Mengenal beberapa warna
5. Merangkai kata dan kalimat
9
6. Mengenal jenis kelamin
B. Psikomotor
1. Mempertahankan kesehatan fisik
2. Melakukan kegiatan fisik sesuai usianya
3. Membantu pekerjaan rumah tangga yang sederhana
4. Melakukan permainan yang diajarkan
5. Mencoba hal baru dan pantang menyerah
C. Afektif
1. Senang bermain dengan teman sebaya
2. Mampu mengekspresikan rasa senang, sedih, marah, secara wajar
10
9. Ajak anak berdiskusi tentang pengalaman yang menyenangkan, rencana
atau gagasan atau ide
10. Latih disiplin: Waktu belajar, waktu bermain dan lain – lain
1. Tindakan keperawatan ners: Edukasi kelompok anak dan ibu atau orang
tua atau pengasuh di sekolah atau masyarakat
2. Tindakan keperawatan spesialis: Terapi kelompok terapetik anak pra –
sekolah
a. Sesi 1 : Stimulasi perkembangan aspek motorik
b. Sesi 2 : Stimulasi perkembangan aspek kognitif dan bahasa
c. Sesi 3 : Stimulasi perkembangan aspek emosianal dan
kepribadian
d. Sesi 4 : Stimulasi perkembangan aspek moral dan spiritual
e. Sesi 5 : Stimulasi perkembangan aspek psikososial
f. Sesi 6 : Monitoring dan evaluasi pengalaman dan manfaat
latihan
11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pengertian
terhadap perpisahan.
b. Tahap Psikososial
12
pada tahap ini anak dilarang atau dicegah, akan muncul perasaan
bersalah.
c. Karakteristik Perilaku
anak seusianya.
kalimat.
sederhana.
13
3. Takut salah dalam melakukan sesuatu.
inisiatif
2. Diagnosa Keperawatan
(masak-masakan, sekolah-sekolahan,
14
kemampuan anak.
kemampuan anak.
b) Keluarga
1) Tujuan
perkembangan anak
perkembangan anaknya
15
2) Tindakan Keperawatan
anaknya, seperti :
berakibat negatif/buruk.
dilakukan anaknya.
melarang anak.
16
bermain, makan.
anggota keluarganya.
yang dicapai.
dimengerti
17
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Masa pra sekolah menurut Erikson (1963, dalam Feist J, 2008) adalah
masa ketika anak berumur 3-6 tahun. Masa prasekolah merupakan
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan tahap
perkembangan anak selanjutnya. Usia lima tahun pertama kehidupan
merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini
berlangsung sangat pendek dan tidak dapat diulang lagi, sehingga masa
prasekolah disebut sebagai “masa keemasan” (golden period), “jendela
kesempatan” (window of opportunity) dan “masa kritis” (critical period).
4.2. Saran
Bagi mahasiswa, diharapkan sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan
ilmu ini atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan sehat
jiwa pada anak pra-sekolah dengan benar.
18
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Potter & Perry. 2005. Fumdamental keperawatan volume I.EGC: Jakarta
Carpenito & Moyet. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. EGC: Jakarta
Sunaryo. 2005 psikologi Untuk Keperawatan. EGC: Jakarta
CMHN. (2006). Modul Basic Course Community mental Health Nursing. Jakarta:
WHO.FIK UI
Santrock, J.W (2011). Child Develoment (perkembangan anak). Jakarta :
Erlangga
19