Anda di halaman 1dari 10

MANUSIA DAN PERADABAN

Oleh : Moh. Wildan

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu memahami manusia dan
peradaban yang meliputi hakikat peradaban, manusia sebagai makhluk beradab dan
masyarakat adab, evolusi budaya dan wujud peradaban dalam kehidupan sosial
budaya, dinamika peradaban global, dan problematika peradaban pada kehidupan
manusia.

Metode Pembelajaran :
1. Cooperatif learning, dengan cara dosen membagi mahasiswa kedalam beberapa
kelompok, kemudian masing-masing kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan
dalam kasus.
2. Small group discussion, dengan cara mahasiswa diminta membuat kelompok kecil
5-10 orang, untuk mendiskusikan kasus.
3. Problem based learning/inquiri, dengan cara membagi dalam kelompok untuk
memecahkan masalah pada kasus yang disediakan, mahasiswa melakukan
pencarian data/informasi untuk memecahkan masalah, menata data/informasi
dengan mengaitkan dengan masalah, menganalisis strategi pemecahan masalah.
.

4.1 Hakekat Peradaban


Peradaban erat kaitannya dengan kebudayaan. Kebudayaan pada
hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu
pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat indranya
menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan
karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan
kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Hasil atau produk manusia inilah yang
menghasilkan peradaban.
Peradaban berasal dari kata adab yang diartikan sopan, berbudi
pekerti, luhur, mulia, berahklak, yanng semuanya menunjuk pada sifat tinggi
dan mulia. Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang
telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercemin pada
pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban
yang tinggi.
Istilah peradaban sering dipakai untuk hasil kebudayaan seperti
kesenian, ilmu pengetahuan, dan teknologi, adat, sopan santun, serta
pergaulan. Selain itu, kepandaian menulis, organisasi bernegara, serta
masyarakat kota yang maju dan kompleks.Peradaban menunjuk pada hasil
kebudayaan yang bernilai tinggi dan maju. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa setiap masyarakat atau bangsa di manapun selalu berkebudayaan,
tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban. Peradaban merupakan
tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yangtelah
mencapai kemajuan tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu
yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni yang telah
maju.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh
faktor kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan tingkat pendidikan.
Dengan demikian, suatu bangsa yang yang memiliki kebudayaan tinggi
(peradaban) dapat dinilai dari tingkat pendidikan, kemajuan teknologi, dan
ilmu pengetahuan yang dimiliki.Pendidikan, teknologi, dan ilmu pengetahuan
yang dimiliki masyarakat akan senantiasa berkembang. Oleh karena itu,
peradaban masyarakat juga akan berkembang sesuai dengan zamannya.
Kemajuan teknologi bisa dilihat dari infrastruktur bangunan, sarana
yang dibuat, lembaga yanng dibentuk, dan lain-lain. Contoh bangsa-bangsa
yang memiliki peradaban tinggi pada masa lampau adalah yang tinggal di
lembah Sungai Nil, lembah Sungai Eufrat Inggris, lembah Sungai Indus, dan
lembah Sungai Hoang Ho Cina.
Ada berbagai keajaiban di dunia yang merupakan peradaban di masanya:
1. Piramida di Mesir merupakan makam raja-raja mesir kuno.
2. Taman gantung di Babylonia.
3. Tembok raksasa dengan panjang 6.500 km di RRC.
4. Menara Pisa di Italia.
5. Menara Eiffel di Paris.
6. Candi Borobudur di Indonesia.
7. Taj Mahal di India.
8. Patung Zeus yang tingginya 14 m dan seluruhnya terbuat dari emas.
9. Kuil Artemis merupakan kuil terbesar di Yunani.
10.Mausoleum Halicarnacus, kuburan yang dibangun oleh Ratu Artemesia
untuk mengenang suaminya Raja Maulosus dari Carla.
11. Colussus, yaitu patung perunggu dewa matahari dari Rhodes.
12. Pharos, yaitu patung yang tingginya hingga 130 m dari Alexandria.
13. Gedung Parlemen Inggris di London.
14. Kabah di Mekah Saudi Arabia.
15. Colosseum di Roma Italia.
Salah satu ciri yang terpenting dari bangsa yang memiliki peradaban
adalah bangsa yang tidak hanya mempunyai cultured tapi juga letteredartinya
melek huruf. Namun pengertiannya disini yakni, tidak hanya melek huruf tapi
tarafnya yang lebih tinggi yakni bangsa yang terdidik.

4.2 Manusia Sebagai Mahkluk Beradab Dan Masyarakat Adab


Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan
manusia yang sifatnya fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda.
Peradaban tidak hanya merujuk pada wujud benda hasil budaya, tetapi juga
wujud gagasan dan prilaku manusia. Kebudayaan merupakan keseluruhan
dari hasil budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Kebudayaan
berwujud gagasan/ide,perilaku/aktivitas, dan benda-benda. Sedangkan
Peradaban adalah bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah, dan
maju. Jadi peradaban termasuk pula di dalamnya gagasan dan perilaku
manusia yang tinggi, halus, dan maju.
Peradaban sebagai produk yang bernilai tinggi, halus, indah, dan maju
menunjukan bahwa manusia memanglah merupakan mahkluk yang memiliki
kecerdasan, keberadaban, dan kemauan yang kuat. Manusia merupakan
mahkluk yang memiliki kecerdasan, keberadaban, dan kemauan yang kuat.
Manusia merupakan mahkluk yang beradab sehingga mampu menghasilkan
peradaban. Di samping itu, manusia sebagai mahkluk social juga mampu
menciptakan masyarakat yang beradab.
Adab artinya sopan. Manusia sebagai mahkluk yang beradab artinya
pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahklak, dan
berbudi pekerti yang luhur menunjuk pada perilaku manusia. Orang yang
beradab adalah orang yang berkesopanan, berahklak, dan berbudi pekerti
dalam perilaku, termasuk pula dalam gagasan-gagasannya. Manusia yang
beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara cipta, rasa, dan
karsa.
Namur dalam perkembangannya manusia bisa jatuh dalam perilaku
yang tidak kebiadaban karena tidak mampu menyeimbangkan atau
mengendalikan cipta, rasa, dan karsa yang dimilikinya. Manusia tersebut
melanggar hakikat kemanusiaannya sendiri.
Manusia yanng beradab tentunya ingin hidup dilingkungan yang
beradab pula. Sehingga terbentuklah masyarakat yang beradab. Dewasa ini,
masyarakat adab memiliki padanan istilah yang dikenal dengan masyarakat
madani atau masyarakat sipil (civil society). Konsep masyarakat adab berasal
dari konsep civil society, dari asal kata cociety civiles. Istilah masyarakat adab
dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau
masyarakat madani. Secara etimologis, dapat dinyatakan masyarakat madani
dapat dinyatakan sebagai masyarakat yang teratur dan beradab.
Visi Indonesia 2020 juga bisa dikatalan membentuk masyarakat
madani Indonesia, yaitu suatu masyarakat yang memiliki keadaban
demokratis.

4.3 Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan


Sosial Budaya
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan
budi daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari
waktu ke waktu. Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai
tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan
kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa
prasejarah (masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia
mengenal tulisan) dan masa sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan).
Data-data tentang masa prasejarah diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti
yang digali dan diinterpretasi. Masa sejarah bermuda ketika adanya catatan
tertulis untuk dijadikan bahan rujukan. Penciptaan tulisan ini merupakan
satu penemuan revolusioner yang genios. Bermula dari penciptaan properti
dan lukisan objek, seperti kambing, lembu, wadah, ukuran barang, dan
sebagainya; diikuti dengan indikasi angka; kemudian diikuti simbol yang
mengindikasikan transaksi, nama, dan alamat yang bersangkutan;
selanjutnya simbol untuk fenomena harian, hubungan antara mereka, dan
akhirnya intisari, seperti warna, bentuk, dan konsep.
Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman
prasejarah, yaitu:
a. Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda digunakan hanya
untuk mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian, roda
disambung dengan kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat
ini.
b. Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan
pikiran seseorang kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai
representasi dan bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa
prasejarah pun beralih ke masa sejarah tertulis.

Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi


zaman prasejarah, yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua
(paleolitikum), zaman batu tengah/madya (Mesolitikum), dan zaman
batu baru (Neolitikum)
2. Pendekatan berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian
hidup yang terdiri atas:
a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu
sederhana (tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi
Epipaleolitik).
b. Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.
c. Masa kemahiran teknik atau perundagian, melliputi tradisi
semituang besi.
Manusia berkembang dari homo menjadi human karena kebudayaan
dan peradaban yang diciptakannya. Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di
Indonesia, R. Soekmono (1973), dibagi menjadi empat masa, yaitu:
1) Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan
kebudayaan sampai kira-kira abad ke-5 masehi.
2) Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad
pertama Masehi sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun
1500 Masehi.
3) Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang
akhir kerajaan Majapahit sampai dengann akhir abad ke-19.
4) Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan
teknik modern kira-kira tahun 1900 sampai.
Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah
mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf
kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada
pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban
yang tinggi. Jadi, evolusi kebudayaan bisa mencapai sampai pada taraf tinggi
yaitu: peradaban.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan
bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada
tahap tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang
menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan
spiritualitas yang tinggi. Sebagai contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin
dari hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid, obeliks,
spinx) yang terkait dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang
memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina
Kuno, yang juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi
tinggi dalam hal tulisan yang menjadi ciri budaya setempat. Peradaban kuno
di Indonesia menghasilkan berbagai bangunan seni yang bernilai tinggi,
seperti Candi Borobudur, Prambanan, dan lain-lain.
Peradaban bangsa di Indonesia dimulai sejak masa kemahiran teknik
atau zaman perundagian. Zaman perundagian terdiri dari dua masa, yaitu
tradisi seni tulang perunggu dan tradisi tuang besi. Meskipun saat itu masih
zaman prasejarah (masa sebelum mengenal tulisan), namun telah mengenal
teknologi terbatas dan sederhana, yaitu pada upaya pemenuhan peralatan
yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam kehidupannya yang sudah
mulai menetap. Di Indonesia, penggunaan logam sudah mulai dikenal
beberapa abad sebelum masehi. Mereka menggunakan peralatan dari logam,
seperti peralatan berburu, bercocok tanam, peralatan rumah tangga, dan lain-
lain, tetapi tidak semua masyarakat dapat membuat peralatan itu. Membuat
peralatan dari logam membutuhkan keahlian. Orang yang ahli membuat
peralatan logam disebut undagi, tempat pembuatannya disebut perundagian.
Beberapa contoh alat dari perunggu adalah kayak corong, nekara, bejana
perunggu. Alat-alat ini ditemukan diberbagai daerah di Indonesia.
Peradaban bangsa Indonesia semakin maju dan berkembang estela
datangnya pengaruh Hindu dan Budha ke Indonesia. Pengaruh tulisan dari
budaya Hindu Budha membawa dampak besar bagi peradaban Indonesia,
yaitu memasuki masa sejarah (masa mengenal bahasa tulis). Salah satu hasil
budaya tulis di Indonesia adalah prasasti. Huruf yang dipakai dalam prasasti
yanng ditemukan Sejak tahun 400M adalah Pallawa dan bahasa Sanksekerta.
Kemampuan baca tulis masyarakat Indonesia lama-kelamaan berpengaruh
dalam bidang kesustraan, yaitu munculnya banyak kitab-kitab kuno ini dapat
ditelusuri peradaban bangsa Indonesia terutama dalam masa kerajaan.
Peradaban bangsa semakin berkembang dengan masuknya pengaruh Islam
dan masuknya pengaruh Islam dan masuknya peradaban bangsa Barat Eropa,
termasuk pengaruh agama Kristen Katolik. Dewasa ini, pengaruh peradaban
global semakin kuat akibat kemajuan bidang komunikasi dan informasi.

4.4 Dinamika Peradaban Global

Menurut Arnold Y.Toynbee, seorang sejarawab asal Inggris, lahirnya


peradaban itu diuraikan dengan teori challenge and respons.Peradaban itu
lahir sebagai respons (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya
dan akalnya menghadapi dan menaklukan, dan mengolah alam sebagai
tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan
kelangsungan hidup.
Penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja manusia,
agar meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Alvin Toffler menganalisis
gejala-gejala perubahan dan pembaharuan peradaban masyarakat akibat
majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya The Third Wave (1981), ia
menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai
saat ini telah mengalami tiga gelombang, yaitu:
a. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM–
1500 M.
b. Gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 M-
1970 M.
c. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M-sekarang.
Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi
yang digunakan. Gelombang pertama (the first wave) dikenal denganrevolusi
hijau. Dalam gelombang pertama ini manusia menemukan dan menerapkan
teknologi pertanian. Gelombang kedua adalah revolusi industri terutama di
negara-negara Barat yang dimulai dengan revolusi industri di Inggris.
Gelombang ketiga merupakan revolusi informasi yang ditandai dengan
kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk
berkomunikasi dalam berbagai bidang. Gelombang ketiga terjadi dengan
kemajuan teknologi dalam bidang:
a. Komunikasi dan data prosesing.
b. Penerbangan dan angkasa luar.
c. Energi alternatif dan energi yang dapat diperbaharui.
d. Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi
komunikasi dan transportasi.
John Naisbitt dalam bukunya Megatrends (1982), menyatakan bahwa
globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh
negara-negara dunia. Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan
intensif antarnegara, terutama negara berkembang akan terpengaruh oleh
kemajuan di negara-negara maju. Perubahan-perubahan tersebut ialah:
a. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
b. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke
teknologi canggih.
c. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
d. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
e. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
f. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
g. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
h. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
i. Perubahan dari utara ke selatan.
j. Perubahan dari suatu di antara dua pilihan menjadi macam-macam
pilihan.
Naisbitt dan Patricia Aburdance (1990) kembali mengemukakan lagi
adanya sepuluh macam perubahan di era global, yaitu:
a. Abad biologi.
b. Bangunan sosialisme pasar bebas.
c. Cara hidup global dan nasionalisme budaya.
d. Dawarsa kepemimpinan wanita.
e. Kebangkitan agama dan milenium baru.
f. Kebangkitan dalam kesenian.
g. Kemenangan individu.
h. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an.
i. Berkembangnya wilayah pasifik.
j. Privatisasi/swastanisasi atas negara kesahjetraan.
Berdasarkan pada pendapat-pendapat di atas dapt diketahui bahwa
peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan).
Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini.
Perubahan yang terjadi demikian pesatnya.
Merujuk pada pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang manusia berada
pada era peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi
informasi menghasilkan globalisasi, di samping kemajuan dalam sarana
transportasi. Di era global, hubungan antarmanusia tidak terbatas dalam satu
wilayah negara saja, tetapi sudah antarnegara (transnasional). Dengan
demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara lain, serta
berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara lain.

4.5 . Problematika Peradaban Global Pada Kehidupan


Manusia
Kata Globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya universal.
Globalisasi Belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi
kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses social atau proses
sejarah atau proses ilmiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara
didunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan
baru atau kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan bata-batas geografis,
ekonomi, dan budaya masyarakat.
Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi
transportasi dan informasi komunikasi. Berikut ini beberapa ciri yang
menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:
1. Hilir mudiknya papal-kapal pengangkut barang antarnegara
menunjukkan keterkaitan antarmanusia diseluruh dunia.
2. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan
Internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian
cepatnya, sementara melalui pergerakkan massa semacam
turisme,memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang
berbeda.
3. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internacional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasioanal, dan dominasi
organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
4. Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, serta transmisi berita dan olahraga
internacional. Saat ini kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan
dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
5. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,
krisis multinacional, inflasi regional, dan lain-lain.
Globalisasi dimunculkan oleh negara-negara maju dan banyak
didominasi oleh negara maju. Dewasa ini, negara-negara maju lebih
didominasi oleh negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat karena
memang kemajuan teknologi dan pengetahuan yang mereka miliki. Harus
diakui bahwa, kebudayaan dan peradaban Barat yang lebih
mendominasi bagi masyarakat dunia. Namun demikian, dunia tidak hanya
didominasi satu peradaban yang besar saja. Huntington (2001)
mengidentifikasi adanya sembilan peradaban besar saat ini. Peradaban dunia
meliputi:
1. Peradaban barat atau disebut Peradaban lama yang berpusat di Eropa
Barat , Amerika Utara, dan Australia.
2. Peradaban Amerika Latin yang dipengaruhi agama Katolik, menyebar di
negara-negara Amerika Selatan.
3. Peradaban Muslim atau Islam yang berpusat di Timur Tengah dan Afrika
Utara.
4. Peradaban Hindu di India.
5. Peradaban Budha di Mongolia.
6. Peradaban Jepang.
7. Peradaban Afrika.
8. Peradaban Cina.
9. Peradaban Ortodoks yang berada di wilayah bekas Yugoslavia.

Pengaruh Globalisasi
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti
politik, ekonomi, social, budaya, dan pertahanan. Pengaruh Globalisasi
terhadap ideologi dan politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh
ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai
oleh menguatnya ide kebebasan dan demokratis, termasuk di dalamnya
masalah hak asasi manusia. Di sisi lain, ada pula masuknya pengaruh ideologi
lain, seperti ideologi Islam yang berasal dari Timur Tengah. Implikasinya
adalah negara semakin terbuka dalam pertemuan berbagai ideologi dan
kepentingan politik negara.
Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya
kapatalisme dan pasar bebas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin
tumbuhnya perusahaan-perusahaan transnasional yang beroperasi tanpa
mengenal batas-batas negara. Selanjutnya juga akan semakin ketatnya
persaingan dalam menghasilkan barang dan jasa dalam pasar bebas.
Kapitalisme juga menuntut adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk
mempertinggi asas manfaat, kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat
keuntungan, serta manajemen yang rasional. Ini semua menuntut adanya
mekanisme global baru berupa struktur kelembagaan baru yang ditentukan
oleh ekonomi raksasa.
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya adalah masuknya nilai-
nilai dari peradaban lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai social
budaya suatu bangsa yang menjadi jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar
dengan pesatnya media informasi dan komunikasi, seperti televisi, komputer,
Internet sebagainya.
Globalisasi juga memberikan dampak terhadap pertahanan dan
keamanan negara. Menyebarnya perdagangan dan industri diseluruh dunia
akan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan yang dapat
mengganggu keamanan bangsa. Globalisasi juga menjadikan suatu negara
Amat perlu menjalin kerja sama pertahanan dengan negara lain, seperti
latihan perang bersama, perjanjian pertahanan, dan pendidikan militer
antarpersonel negara. Hal ini dikarenakan, saat ini ancaman bukan lagi
bersifat kovensional tetapi juga kompleks dan semakin canggih.

Efek Globalisasi bagi Indonesia


Aspek positif globalisasi antara lain sebagai berikut:
a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia
dalam berinteraksi.
b. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia
untuk berhubungan dengan manusia lain.
c. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi
meningkatkan efesiensi.

Aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut:


a. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu
bangsa dan identitas suatu bangsa.
b. Ekspolitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena
kebutuhan yang makin besar.
c. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan
invidual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.
d. Terjadinya Dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai
karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.

Sikap Terhadap Globalisasi


Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia memberi respon
atau tanggapan yang dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Sebagian bangsa menyambut positif karena dianggap sebagai jalan keluar
baru untuk perbaikan nasib umat manusia.
b. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena di anggap
sebagai bentuk baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru
yang bersifat transnasional dibidang politik, ekonomi, dan budaya.
c. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah
keniscayaan akibat perkembangan teknologi informasi dan transportasi,
tetapi tetap kritis terhadap akibat negatif globalisasi.

SUMBER MATERI

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.


Widjaja, AW. 1986. Individu, keluarga dan masyarakat. Akademika
Pressindo.
Herimanto dan Winarno. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Koetjaraningrat. 1990. Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mawardi, Nurhayati. 2002. IAD IBD ISD. Bandung: Pustaka Setia.
Mutakin, Awan. 1998. Studi Masyarakat Indonesia. Departemen Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Prasetya, Joko Tri,dkk. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:Rineka Cipta.
Setiadi, M.Ali,dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:Kencana.
Soerjono, Soekanto.1988. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: C.V. Rajawali.

Anda mungkin juga menyukai