Taroreh
Allah adalah sosok yang begitu diagungkan dalam Surat Ibrani. Penulis Surat
Ibrani menggambarkan Allah sebagai :
PEMULIAAN KRISTUS
1. Kristus sebagai cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah (1:3).
Yesus Kristus dimuliakan karena Ia memiliki tempat yang istimewa yakni
disebelah kanan Allah yang jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat,
dan nama-Nya begitu indah daripada siapapun (1:3-4).
1
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 1, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), h.49
2
Browning, Kamus Alkitab A Dictionary of The Bible.
2. Kristus adalah raja yang mempunyai tongkat kebenaran, dan Ia telah
diurapi dengan minyak sebagai tanda kesukaan bahwa Kristus melebihi
siapapun, dan dinyatakan juga Kristus mencintai keadilan dan membenci
kefasikan (1:8-9).
3. Kristus adalah Anak yang setia sebagai kepala rumah-Nya (3:6)
4. Kristus dimuliakan menjadi Imam Besar karena Firman dari Allah, yang
menyatakan bahwa Ia adalah anak dari Allah (5:5, 9:11)
5. Kristus adalah persembahan yang kudus dan tak bercacat cela (9:14)
6. Tempat Kristus adalah Sorga untuk menghadap hadirat Allah (9:24)
7. Kristus sebagai kekayaan yang jauh lebih besar dari semua harta Mesir
(11:26)
8. Kemuliaan hanya bagi Kristus selama-lamanya (10:10; 13:8,21)
Dalam hal ini penulis Surat Ibrani menyatakan bahwa Kristus adalah
berdasarkan peraturan Melkisedek5 bukan peraturan Harun (Ibr. 5:6, Mzm. 110:4).
3
Rifai, Superioritas Kristus dalam Kitab Ibrani: Mengungkap Kitab Ibrani, (Yoyo Topten
Exacta, 2019), hh.140-141
4
Melkisedek dalam bahasa Ibrani berarti raja keadilan, yang adalah seorang imam dan hidup
pada zaman Abraham. Ia adalah seorang raja dari Salem (= Yerusalem) dan Imam dari El-Elyon. Ia
adalah imam yang memberkati Abraham dan menerima persepuluhan dari Abraham. Ia juga dijadikan
sama dengan anak Allah (Ibr. 7:3)
5
Peraturan Melkisedek berarti:
6
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 1, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), hh.106-107
7
Rifai, Superioritas Kristus dalam Kitab Ibrani: Mengungkap Kitab Ibrani, (Yoyo Topten
Exacta, 2019), h. 139