Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS JURNAL

TAKSONOMI HEWAN VERTEBRATA

KLASIFIKASI MAMALIA

“RADIOGRAPHIC ASSESSMENT OF PECTORAL FLIPPER BONE


MATURATION IN BOTTLENOSE DOLPHINS (TURSIOPS TRUNCATUS), AS A
NOVEL TECHNIQUE TO ACCURATELY ESTIMATE CHRONOLOGICAL AGE”

Oleh :

Nama : Dimas Tri Krisnanto (150210103108)

Sisilia Sabrina Dewi (180210103032)

Elvia Dahayu C (180210103126)

Kelompok : 11

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERITAS JEMBER

2020
I. Judul
Radiographic Assessment Of Pectoral Flipper Bone Maturation In Bottlenose
Dolphins (Tursiops Truncatus), As A Novel Technique To Accurately Estimate
Chronological Age

II. Latar Belakang


Kehidupan satwa liar di laut membuat ketidakteraturan usia dan
kepunahan di setiap speciesnya karena ulah manusia seperti melakukan
pencemaran. Hal ini dapat dilihat dari proses perkembangbiakkannya yang
semakin lama semakin susah, radiografik dari gigi hewan khususnya lumba-
lumba yang sering dibuat untuk ornamen dan mahar pernikahan. Padahal, gigi ini
berfungsi untuk menjerat mangsa, memakan dan mengunyah. Gigi juga berfungsi
sebagai alat untuk mengetahui berapa lama panjang hidup lumba-lumba. .
Lumba lumba memiliki gigi yang berbentuk kerucut, strukturnya seperti
pasak dengan akar tunggal, berdiameter sekitar 1cm, jumlah gigi 18-26 pasang
dan berdiri tegak pada tiap rahang. Gigi tumbuh di usia enam minggu. Fungsi gigi
pada lumba-lumba hanyalah untuk memegang ikan, tidak untuk mengunyah.
Lumbalumba menelan makanannya dengan utuh pada posisi kepala mangsa
terlebih dahulu masuk ke mulutnya. Lingkaran pada gigi lumba-lumba dapat
mengidentifikasi usia dari lumba-lumba itu sendiri.
Lumba-lumba yang sering kita kenal yaitu lumba-lumba hidung botol
(Tursiops truncatus). Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas,
selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Lumba-
lumba bernapas melalui lubang udara yang terletak di atas kepalnya. Tubuhnya
yang licin dan ramping sangat sesuai untuk berenang. Ordonnya yaitu cetacea.
Ciri-ciri umum yang terdapat pada Cetacea yaitu memiliki lubang hidung diatas
kepala. Lebih ke belakang, terdapat cekungan di samping kepala yang merupakan
posisi dari kuping namun tidak terdapat daun telinga. Cetacea memiliki leher
yang pendek, tidak fleksibel dan pergerakan kepala yang terbatas. Di belakang
kepala terdapat lengan depan yang berbentuk seperti sirip tanpa jari dan lengan.
Bentuk seperti ikan yang terdapat pada bagian tubuh Cetacea khususnya
lumba-lumba adalah sirip dorsal dan sirip ekor (fluks). Sirip dorsal berguna untuk
kestabilan dan pengaturan panas tubuh. Pada beberapa spesies, sirip dorsalnya
kecil atau bahkan tidak dijumpai sama sekali. Fluks horizontal terdapat di ujung
ekor dan ditunjang hanya dibagian tengah oleh bagian akhir tulang ekor (tulang
belakang), dan bagian lainnya terdiri dari jaringan non tulang.
Lumba-lumba hidung botol ini memiliki rentan hidup yang cukup lama
yang hidup di perairan bebas. Untuk mengetahui panjang hidupnya, maka
dilakukan analisis jurnal “Radiographic Assessment Of Pectoral Flipper Bone
Maturation In Bottlenose Dolphins (Tursiops Truncatus), As A Novel Technique
To Accurately Estimate Chronological Age”. Metode yang paling sering
digunakan untuk mengetahui umur lumba-lumba hidung botol (Tursiops
truncatus) termasuk pencabutan gigi, menghitung kelompok lapisan pertumbuhan
gigi dan radiografi gigi. Oleh karena itu, pengetahuan tentang umur dan
timbulnya kematangan seksual untuk masing-masing spesies dapat menggunakan
metode ini sehingga dapat mengetahui estimasi usia ordo cetacea lain melalui
pektoral dan penelitian di masa depan.

III. Rumusan Masalah


3.1 Apa sajakah bahan, metode, dan sampel yang digunakan dalam artikel
“Radiographic Assessment Of Pectoral Flipper Bone Maturation In Bottlenose
Dolphins (Tursiops Truncatus), As A Novel Technique To Accurately Estimate
Chronological Age”?
3.2 Bagaimana analisis dan proses metode gigi yang dapat mengukur umur lumba-
lumba hidung botol?
3.3 Bagaimana cara mengukur umur lumba-lumba hidung botol selain menggunakan
metode analalisis pada giginya?

IV. Tujuan
IV.1 Untuk mengetahui metode dan sampel yang digunakan dalam artikel
“Radiographic Assessment Of Pectoral Flipper Bone Maturation In Bottlenose
Dolphins (Tursiops Truncatus), As A Novel Technique To Accurately Estimate
Chronological Age”
IV.2 Untuk mendeskripsikan analisis dan proses metode gigi yang dapat mengukur
umur lumba-lumba hidung botol
IV.3 Untuk mengetahui cara mengukur umur lumba-lumba hidung botol selain
menggunakan metode analalisis pada giginya
V. Isi dan Pembahasan
V.1 Sampel yang digunakan yaitu dengan radiografi yaitu 12 lumba-lumba dewasa di
Oceanogràfic (Valencia, Spanyol) di 16 lokasi yang berbeda disebar dan diteliti
oleh 16 peneliti dengan metode statistika walcoxon agar peniliti mengetahui
perbandingan dan kesalahan pengukuran yang akurat. Perhitungan berdasar
mandibular lateral secara miring bagian kiri, dorsoventral sirip dada bilateral dan
kiri lateral yang caudal tulang belakang lumba-lumba. Metode yang digunakan
dengan peralatan X-ray dan metode Forensik . Metode peralatan X-ray yaitu
meradiasi dalam pengujian radiografi dengan mengubah energi menjadi lebih
tinggi (panjang gelombang lebih pendek) versi dari gelombang elektromagnetik
sebagai cahaya tampak menggunakan pengaturan optimal 70kVp dan 6.4mAs..
Radiasi dapat berasal dari generator X-ray atau sumber radioaktif (Karyasa,
2013 :5). Metode forensik untuk memperkirakan usia di mamalia laut
menggunakan radiokarbon bom validasi usia, radioisotop 210Pb / 226Ra
disequilibria, evaluasi histologis kematangan gonad dan racemization asam
aspartat di lensa mata inti dari lumba-lumba. Penilitian ini menggunakan
radiografi lumba-lumba usia < berusia 10 tahun ketika pulpa gigi rasio ukuran
gigi secara akurat berkorelasi dengan usia. Karena ketika lumba-lumba hidung
botol ini berusia 13 tahun giginya terdapat Tumpang tindih lapisan dentin di
lumba-lumba ataupun GLGs juga telah digunakan secara efektif dalam analisis
post-mortem untuk memperkirakan usia di tulang telinga di manate (Trichechus
manatus latirostris). Penilitian ini dilakukan dari tahun 2004 sampai 2019 yang
diukur sesuai dengan radiografnya. Sehingga, dari 12 lumba-lumba dewasa yang
diukur usianya telah menghasilkan keturunan.

Pengukuran dengan Xray pada gigi lumba-lumba hidung botol


V.2 Mengukur usia lumba-lumba dengan metode analisis pada gigi menggunakan alat
x-ray dengan pemeriksaan gigi untuk mendiagnosa normal pematangan maju atau
tertunda pada anak-anak, serta untuk penilaian usia medis-hukum individu.
Seperti kematangan seksual dapat sangat bervariasi dalam usia onset, menafsirkan
estimasi umur dalam hubungannya dengan jatuh tempo rangka atau catatan gigi
dapat meningkatkan akurasi . Gigi yang dimiliki yaitu gigi seri, gigi geraham
depan, dan gigi geraham belakang. Gigi yang berbentuk kerucut, strukturnya
seperti pasak dengan akar tunggal, berdiameter sekitar 1cm, jumlah gigi 18-26
pasang dan berdiri tegak pada tiap rahang. Gigi tumbuh di usia enam minggu.
Fungsi gigi pada lumba-lumba hanyalah untuk memegang ikan, tidak untuk
mengunyah. Lumbalumba menelan makanannya dengan utuh pada posisi kepala
mangsa terlebih dahulu masuk ke mulutnya. Lingkaran pada gigi lumba-lumba
dapat mengidentifikasi usia dari lumba-lumba itu sendiri. Dalam penilitian kali
ini, dengan metode xray gigi lumba-lumba betina telah terbukti tumbuh pada
tingkat yang lebih cepat pada awalnya, sampai mereka mencapai kematangan
seksual, maka dalam pertumbuhan awal jantan mencapai kematangan seksual
pada usia sekitar 6-8 tahun dengan kisaran 5-12 tahun sebelumnya diamati.
Lumba-lumba laki-laki namun memakan waktu lebih lama untuk mencapai
kematangan seksual dengan usia 10-15 tahun yang diamati. Hal ini sesuai dengan
usia diamati dari lempeng pertumbuhan penutupan dalam penelitian ini dengan
usia 6-8 tahun menunjukkan transisi skor radial 4-5 pada betina dan usia 10-12
tahun menunjukkan perubahan yang sama pada jantan.
V.3 Metode yang digunakan selain gigi yaitu pada pengukuran osifikasi tulang
sebagai pusat epifisis pertama muncul terkait dengan radius distal dan ulna dan
muncul di sekitar 4-6 minggu usia. Misalnya IV metacarpal dan V yang lebih
penting di usia yang lebih tua. Transisi dari radius dan ulna dari tahap 4 sampai 5
terjadi dalam hubungannya dengan kematangan seksual. The distal phalangeal
permukaan tidak mencapai tahap 5 sampai beberapa tahun setelah radius dan
ulna, dan metakarpal 5 tidak mencapai tahap 6 sampai bahkan kemudian.
Tambahan tulang karpal lateral, berdekatan dengan ulna dan proksimal
metakarpal 5 tidak berkembang dalam setiap betina muda dari 30 tahun dan hadir
hanya dalam satu jantan yang lebih tua dari 50 tahun. Karena itu, nilai masing-
masing tulang individu membawa berat badan yang berbeda tergantung pada usia
individu. Kualitas radiografi adalah berpengaruh pada interpretasi hasil dan
akurasi dari estimasi umur. Salah satu fitur kunci untuk menilai sebelum
menerapkan sistem penilaian adalah tingkat rotasi tulang kuboid karpal. Setiap
tingkat rotasi sirip dada jelas digambarkan di antara lima tulang-tulang ini dan
akan memiliki dampak berikutnya pada interpretasi dari piring pertumbuhan pada
metakarpal, di mana rotasi mungkin tidak begitu jelas terlihat.

VI. Kesimpulan
VI.1 Sampel yang digunakan yaitu dengan radiografi yaitu 12 lumba-lumba dewasa di
Oceanogràfic (Valencia, Spanyol) di 16 lokasi yang berbeda disebar dan diteliti
oleh 16 peneliti dengan metode statistika walcoxon agar peniliti mengetahui
perbandingan dan kesalahan pengukuran yang akurat. Metode yang digunakan
dengan peralatan X-ray dan metode Forensik.
VI.2 Mengukur usia lumba-lumba dengan metode analisis pada gigi menggunakan alat
x-ray dengan pemeriksaan gigi. Gigi yang dimiliki yaitu gigi seri, gigi geraham
depan, dan gigi geraham belakang. Gigi yang berbentuk kerucut, strukturnya
seperti pasak dengan akar tunggal, berdiameter sekitar 1cm, jumlah gigi 18-26
pasang dan berdiri tegak pada tiap rahang.
VI.3 Metode yang digunakan selain gigi yaitu pada pengukuran osifikasi tulang
sebagai pusat epifisis pertama muncul terkait dengan radius distal dan ulna dan
muncul di sekitar 4-6 minggu usia.
DAFTAR PUSTAKA
Barratclough A., R. S. Requena. L. M. Bonmati. T. L. Schmitt. E. Jensen, D. G.
Parraga. 2019. Radiographic assessment of pectoral flipper bone
maturation in bottlenose dolphins (tursiops truncatus), as a novel
technique to accurately estimate chronological age. Plos One. 2(1) : 1-25.

Karyasa, W. I. 2013. Studi x-ray fluoresence dan x-ray diffraction terhadap


bidang belah batu pipih asal tejakula. Jurnal Fisika. 2(2) : 204-212.

Perrin WF, Würsig B, Thewissen JGM, editor. Encyclopedia of Marine


Mammals. Edisi ke 2. Amsterdam (NL): Academic Press.

Widayanti, R., Fibrianto, Y. H. 2016. Kajian Molekuler Lumba-Lumba Hidung


Botol (Tursiops sp.) Asal Laut Jawa Berdasar Urutan Gen Cytochrome C
Oxidase Sub-Unit II (COX II). Jurnal Kedokteran Hewan. 10(2) : 180-
190.

Anda mungkin juga menyukai