Anda di halaman 1dari 49

MATA KULIAH

ILMU ALAMIAH DASAR [IAD]

POKOK BAHASAN 8:
KEANEKARAGAMAN MAHKLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Ani Anjarwati, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 0


POKOK BAHASAN 8
[KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA]

CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan biosfer dan makhluk hidup
2. Menjelaskan keanekaragaman makhluk hidup
3. Menjelaskan persebaran makhluk hidup

MATERI:

A. BIOSFER DAN MAKHLUK HIDUP

A. BIOSFER
Biosfer (biosphere) berasal dari kata bio yang berarti “hidup atau kehidupan” dan sphere
yang artinya “lingkungan atau bidang”. Jadi, biosfer berarti ''lingkungan atau bidang kehidupan
atau lingkungan tempat di mana organisme hidup''. Dalam biosfer terdapat sejumlah bioma
(komunitas dari binatang, tanaman atau organisme) yang terdiri dari flora dan fauna.
Menurut pandangan umum geofisika, biosfer adalah sistem ekologi global yang berisi
gabungan semua hubungan kehidupan, dan interaksinya dengan elemen biosfer, yaitu litosfer
(bebatuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara). Contohnya, gas oksigen untuk proses
pemapasan yang diambil dari atmosfer dan air yang merupakan zat vital bagi makhluk hidup
karena sel pada makhluk hidup umumnya 75% terdiri atas air. Sel hidup tanpa air tidak akan
terjadi kehidupan karena akan terjadi dehidrasi atau kekurangan air sehingga menyebabkan
kematian.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 1


Litosfer menjadi habitat bagi makhluk hidup darat (terestrial) dan merupakan sumber
mineral penting untuk pertumbuhan dan metabolisme seperti kalsium, besi, dan magnesium.
Selain itu, tanah sebagai substrat bagi tumbuhnya tanaman merupakan produsen yang sangat
penting karena menyediakan semua energi kimia dalam bentuk makanan bagi kehidupan di
Bumi. Menurut Vladimir Vemadsky (1929), biosfer adalah zona kehidupan di planet bumi,
termasuk kehidupan semua organisme dan semua materi organik yang belum membusuk.
Biosfer dibagi menjadi beberapa lapisan sebagai berikut:
1) Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara di atas bumi dari ketinggian 0 km di atas permukaan
tanah, sampai dengan sekitar 560 km. Berbagai proses kehidupan, seperti fotosintesis yang
memerlukan C02 dan memproduksi 0 2 atau respirasi yang membutuhkan 02 dan menghasilkan
C02, keduanya terjadi di lapisan yang disebut atmosfer. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (N)
dan oksigen (02), dengan sedikit argon (Ar), karbondioksida (C02), uap air, dan gas lainnya.
Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari
dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.
2) Hidrosfer
Lapisan bumi yang merupakan bagian terpenting dalam kehidupan organisme adalah
lapisan air atau hidrosfer. Air juga berperan penting dalam evolusi makanan dalam kehidupan di
planet kita. Selain itu, air berperan
penting dalam sistern transportasi zat makanan, seperti fosfor dan nitrogen, dalam pertumbuhan
tanaman
3. Geosfer
Bagian ini disebut juga lapisan tanah. Geosfer dan biosfer dihubungkan oleh tanah yang
mengandung campuran antara udara, zat mineral, zat organik, dan air. Tanah mengandung
semua komposisi yang ada di dalam semua fer (atmosfer, geosfer, biosfer, dan hidrosfer).
4) Antrosfer
Antrosfer merupakan bagian di mana manusia hidup. Populasi manusia bersifat
mengancam biosfer dengan cara merusaknya, misalnya merusak hutan hujan tropika selama

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 2


bertahun-tahun. Hal ini akan menyebabkan kemusnahan beberapa spesies tanaman dan
binatang yang menjadi langka keberadaannya saat ini.

B. ASAL MULA KEHIDUPAN


Kita mengenal beberapa hipotesis tentang asal mula kehidupan. Perlu diketahui bahwa
hipotesis yang dikemukakan para ahli tidak terlepas dari cara penalaran seseorang dari zaman ke
zaman. Oleh karena itu, ada beberapa hipotesis yang janggal kedengarannya. Sebaliknya, ada
yang benar jika ditinjau dari segi logika.
Terlepas dari janggal tidaknya hipotesis itu, yang terpenting adalah bagaimana mereka
sampai pada hipotesis itu dan adakah fakta yang mendukungnya.
Beberapa hipotesis yang dikemukakan orang dalam menjawab dari mana asal kehidupan adalah
sebagai berikut:
1) Hidup dari Tuhan Datangnya
Pendapat semacam ini kita kenal dengan paham penciptaan khusus atau special creation
yang mengandung pengertian bahwa Tuhan langsung turun tangan, kemudian menciptakan
kehidupan di atas bumi. Ilmuwan tidak menolak anggapan ini, akan tetapi sayang, keterangan
tersebut di luar taraf dan batas ilmu pengetahuan.
Bagaimanakah kehidupan terjadi? Ilmu biologi yang harus mencari jawaban mengenai
permasalahan itu dan berusaha mencari keterangan dalam taraf atau tingkat kehidupan dan
lingkungannya sendiri. Dengan demikian, harus dihindarkan suatu gambaran tentang pekerjaan
Tuhan yang agak anthromorfistis (seperti manusia) yang mengibaratkan Tuhan bagaikan
manusia atau tukang
Pendapat tersebut juga dikenal dengan sebutan Teori Transedental yang berpendapat
bahwa semua ciptaan di bumi ini secara religi adalah ciptaan Super Nature atau Tuhan Yang Maha
Kuasa di luar jangkauan sains.
2) Teori Cozmozoa
Pendapat ini menyatakan bahwa makhluk hidup datang di bumi dari bagian lain alam
semesta. Diperkirakan bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup yang berupa
partikel-partikel kecil.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 3


Teori ini berdasarkan 2 asumsi berikut ini:
a. Benda hidup ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini.
b. Hidup dapat dipertahankan selama perjalanan antarbenda angkasa ke bumi
3) Teori Pfluger
Teori ini berpendapat bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas sekali.
Kemudian dari bahan yang mengandung Karbon (C) dan Nitrogen (N) terbentuk senyawa
Cyanogen (CN). Senyawa tersebut dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi, selanjutnya
terbentuk protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
4) Teori Moore
Teori ini menyatakan bahwa hidup dapat terjadi karena kondisi yang cocok dari bahan
anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam
larutan yang labil. Apabila fase keadaan kompleks tersebut tercapai maka akan muncul hidup itu.
5) Teori Allen
Pendapat ini menyatakan bahwa pada saat keadaan berdifusi, seperti keadaan bumi
sekarang ini. Beberapa reaksi terjadi, yaitu energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh
zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari beberapa materi. Interaksi antara
Nitrogen (N), Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (0), dan Sulfur (S) yang terdapat di dalam
genangan air di muka bumi, akan membentuk zat-zat difusi yang akhirnya membentuk
protoplasma benda hidup.
6) Generatio Spontanea
Teori ini dikenal juga dengan nama abiogenesis dengan tokohnya Aristoteles. Ia
mengemukakan bahwa hidup ini berawal dari benda mati yang secara tiba-tiba menjadi jasad
hidup.
Contohnya, cacing berasal dari lumpur, ulat berasal dari daging yang membusuk, kutu
pakaian berasal dari kotak penyimpanan pakaian ataupun tikus berasal dari pakaian bekas yang
tersimpan lama. Akibat karismanya, paham tersebut dapat bertahan berabad-abad lamanya.
Hipotesis ini berakhir setelah munculnya para ilmuwan lain dengan pola berpikir yang lebih
rasional.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 4


7) Omne Vivum Ex Ovo
Pada abad ke-17 sekitar tahun 1625- 1697, Francisco Redi, seorang pakar biologi bangsa
Italia, dapat membuktikan bahwa ulat yang terdapat pada bangkai berasal dari telur lalat yang
diletakkan secara sengaja oleh lalat. Pembuktian itu diperkuat dengan hasil pengamatan pada
sepotong daging yang telah direbus yang diletakkan dalam sebuah bejana terbuka dapat dilihat
pada gambar berikut:

Gambar 1 Percobaan Fransisco Redi

8) Omne Ovum Ex Vivo


Hipotesis Redi tampaknya belum memberikan kepuasan bagi Lazzaro Spallanzani (1729-
1799), seorang pakar yang berasal dari Italia, yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup
berasal dari telur. Dengan demikian dari mana asal mula telur tersebut?
Berdasarkan hasil percobaannya dengan air kaldu, jasad renik yang mencemari kaldu
dapat membusukkan kaldu. Apabila air kaldu dipanaskan kemudian ditutup rapat-rapat maka
pembusukan tidak akan terjadi. Oleh karena itu, simpulannya adalah telur berasal dari jasad
hidup. Percobaan Lazzaro Spallanzani dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 5


Gambar 2 Percobaan Fransisco Redi

Atas dasar percobaan inilah ia bersimpulan bahwa telur-telur tadi pastilah berasal dari
sesuatu yang hidup, paham ini kita kenal dengan Omne Ovum Ex Vivo.

9) Omne Vivum Ex Vivo


Louis Pasteur (1822- 1895), sarjana kimia berkebangsaan Perancis, melanjutkan
percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai mikroorganisme. Akhirnya, ia bersimpulan
bahwa ada kehidupan sebelumnya, sebelum tumbuh kehidupan yang baru atau disebut Omne
Vivum Ex Vivo. Teori ini disebut juga biogenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup berasal
dari yang hidup juga. Teori biogenesis mengungguli teori abiogenesis, akan tetapi asal mula
kehidupan tetap menjadi masalah yang belum terungkap. Namun, hampir semua para ahli
sependapat bahwa asal mula kehidupan di bumi kita, bukan dari angkasa luar.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 6


Marilah kita lihat sketsa percobaan Louis Pasteur berikut ini.

Gambar 3 Percobaan Fransisco Redi

10) Teori Urey


Harold Urey (1893), seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa
atmosfer bumi pada awalnya kaya akan gas-gas metana (CH4) , amoniak (NH3) , hidrogen (H2) ,
dan air (H20). Zat-zat tersebut m.erupakan unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk
hidup.
Diduga hal tersebut terjadi karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi
sinar kosmos. Unsur-unsur tersebut mengadakan reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat
hidup yang mula-mula terbentuk diduga sama dengan virus yang kita kenal sekarang. Kemudian
zat tersebut, selama berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 7


11) Teori Oparin-Haldane
A.I. Oparin adalah ahli biologi bangsa Rusia, di tahun 1924, mempublikasikan
pendapatnya tentang asal mula kehidupan, namun tak ada sambutan dari para ahli. Pendapat
tersebut baru ditanggapi secara serius ketika diterbitkan tahun 1936 dalam berbagai bahasa.
J.B.S. Haldane, ahli biologi Inggris, secara terpisah, juga berpendapat sama dengan Oparin.
Teori Oparin menyatakan bahwa jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut
pada saat atmosfer bumi belum mengandung oksigen bebas. Senyawa organik tersebut, antara
lain asam amino sederhana, purin dan basa pirimidin, serta senyawa golongan gula. Kemudian
terbentuk pula senyawa polipeptida, asam polinukleat, dan polisakarida, yang semuanya itu
dapat terbentuk berkat bantuan sinar ultra violet, kilatan listrik (petir), panas, dan sinar radiasi.
Jasad hidup pertama disebut protobion, diperkirakan hidup di dalam laut sekitar 5-10 m
di bawah permukaan laut. Di tempat tersebut, protobion terhindar dari sinar ultra violet
berintensitas tinggi yang berasal dari matahari yang dapat mematikan. Di daratan saat itu tak
mungkin ada kehidupan karena intensitas sinar ultraviolet yang mematikan tersebut. Ketika jasad
hidup berkembang menjadi lebih sempuma dan mampu memproduksi oksigen maka semakin
lama terdapat lapisan pelindung yang berupa ozon di atmosfer bumi. Kemudian, kehidupan
merayap di pantai-pantai dan terakhir memenuhi daratan.
Apabila kita melihat kembali teori-teori terdahulu maka tampaknya Teori Oparin-Haldane
kembali kepada generatio spontanea, tetapi melalui proses evolusi ratusan juta tahun lamanya.

CH4 = metana
NH3 =amoniak
H = gas hidrogen
2
H2O =uap air

Gambar 4 Percobaan Oparin-Haldane

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 8


C. BUKTI KEHIDUPAN
Stanley L. Miller (1936) berpaling kembali pada paham generatio spontanea Ia
menganggap bahwa tidak mustahil hidup ini pernah berkembang dari zat mati.
Perbedaan yang dilakukan telah memaparkan beberapa fakta baru yang dapat memperluas
wawasan kita. Fakta apakah yang mendasari percobaan itu? Kenyataan menunjukkan bahwa
jasad hidup sebagian besar terdiri dari protein (zat putih telur) yang terurai menjadi unit
sederhana, yakni asam amino yang mengandung nitrogen. Apabila asam amino tersebut dipisah
lagi maka akan dihasilkan CH4 (metana), H20 (air), H2 (hidrogen), dan NH3 (amoniak). Demikian
pula jika beberapa senyawa sederhana diuraikan maka akan diperoleh unsur C, H, 0, dan N yang
merupakan unsur dasar kehidupan tersebut.
Percobaan Miller tersebut membuat zat organik sederhana (asam amino) dari gas methan,
amonia, hidrogen, dan uap air.
1) Air di dalam bola kaca dipanaskan sampai mendidih.
2) Uap air yang terbentuk naik dan bercampur dengan gas CH4, NH3, dan H2.
3) Ditampung dalam ruangan bola tahan api.
4) Elektroda dihubungkan dengan aliran listrik terbentuk loncatan bunga api, yang akan
menyebabkan campuran gas saling bereaksi.
5) Hasil reaksi turun melewati alat pendingin/kondensator ke tempat penampungan.
6) Hasil reaksi berupa asam amino yang diduga merupakan bahan dasar kehidupan

Gambar 5 Percobaan Stanley L. Miller


Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 9
D. PERBEDAAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN BENDA MATI
Beberapa sifat yang dapat digunakan untuk membedakan antara makhluk hidup dengan
benda mati adalah sebagai berikut:
1) Bentuk dan Ukuran
Ñ Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu, sedangkan benda mati tidak.
Contoh: Batu ada yang sebesar butir pasir atau sebesar gunung, sedangkan manusia
biasanya mempunyai bentuk dan ukuran tertentu.
2) Komposisi Kimia
Ñ Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu yang terdiri dari unsur-unsur Karbon
(C), Hidrogen (H), Oksigen (0), Nitrogen (N), Belerang atau Sulfur (S), Fosfor (P) dan sedikit
mineral, sedangkan benda mati komposisinya tidak tertentu.
3) Organisasi
Ñ Setiap makhluk hidup terbentuk dari sel-sel. Sel-sel tersebut kemudian membentuk
jaringan, selanjutnya jaringan akan membentuk organ. Sistem organ inilah yang
membentuk proses hidup. Pada benda mati, misalnya batu, susunannya yang kompleks
adalah hasil dari unsur pokoknya.
4) Metabolisme
Ñ Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau
pemapasan, sekresi dan ekskresi. Sedangkan benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut.
5) Iritabilitasi
Ñ Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan pada sekitarnya, misalnya
cahaya, gerakan, kelembaban, dan suhu. Besamya reaksi tidak seimbang dengan
besarnya aksi yang diakibatkannya. Pada benda mati, besarnya reaksi seimbang dengan
aksi.
Contoh: Besi yang kena panas akan memuai sesuai dengan panas yang datang.
6) Reproduksi
Ñ Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk memperbanyak diri (reproduksi),
sedangkan pada benda mati tidak.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 10


7) Tumbuh dan Mempunyai Daur Hidup
Ñ Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup,
artinya melalui proses kelahiran, tumbuh dewasa, dan mati. Benda mati mengecil dan
membesar karena pengaruh lingkungan luar, seperti halnya pada kristal.
Ñ Ketujuh hal tersebut merupakan perbedaan umum yang terdapat antara makhluk hidup
dan benda mati, jadi bukan kriteria untuk menetapkan apakah sesuatu itu merupakan
makhluk hidup atau bukan untuk menetapkan bahwa sesuatu itu adalah makhluk hidup
hanya diperlukan tiga hal saja yakni mampu mengadakan:
a. Metabolisme termasuk respirasi (bernapas)
b. Reaksi terhadap rangsangan dengan tujuan untuk mempertahankan diri
c. Pertumbuhan dan reproduksi.

Beberapa contoh makhluk hidup tingkat rendah antara lain sebagai berikut.
1) Virus
Apabila rantai senyawa gula - fosfat - purin - pirimidin suatu asam amino dalam percobaan
Miller bertambah panjang dan semakin kompleks maka akan terbentuk DNA (Deoxyribo Nucleic
Acid) dan selanjutnya terbentuk virus.
Penemuan virus sejalan dengan ditemukannya mikroskop elektron oleh Knoll dan Ruska
pada tahun 1932 di Jerman karena virus berukuran sangat halus antara 10- 30 milimikron.
Berbagai jenis virus telah ditemukan dan mempunyai beragam bentuk seperti bulat, lonjong,
kubus ataupun seperti batang. Sifatnya aneh karena dapat dikristalkan sebagai zat kimia biasa,
ditanam dalam tumbuhan atau hewan dan dapat bertambah banyak.
Persepsi terhadap perbanyakan diri virus ada dua pendapat, yakni:
a. Virus melakukan reproduksi sebagaimana halnya makhluk hidup lain;
b. Virus tak dapat memperbanyak diri melainkan organisme tempat virus berada dapat
membentuk duplikat virus tadi.
Beberapa jenis virus menyebabkan berbagai penyakit, misalnya mozaik pada tembakau,
tomat, mentimun, waluh, dan jipang. Pada manusia, penyakit campak, cacar, cacar air, influenza,

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 11


polio, kutil, demam kuning, hepatitis infectious. Sedangkan pada hewan antara lain penyakit
anthrax, rabies, psitacosis, dan pes sapi.
2) Bakteriofag
Tingkat yang lebih tinggi derajatnya dari virus adalah bakteriofag (bacteriophage).
Organisme ini sudah boleh dianggap hidup sesungguhnya karena ia tidak dapat hidup dalam
substrat buatan. Tubuhnya terdiri dari rantai DNA yang dikelilingi protein dan dapat
bereproduksi. Hidup sebagai parasit yang menyerang bakteri dengan jalan mengebor/melubangi
tubuh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena ukurannya jauh lebih kecil daripada bakteri dan sedikit
lebih besar dari virus, yaitu 30- 20 milimikron, berbentuk seperti kendi.
3) Rickettsia
Taraf makhluk hidup yang lebih tinggi dari bakteriofag adalah Rickettesia. Rickettsia sudah
mempunyai RNA (Ribose Nucleic Acid), yaitu suatu asam dalam inti sel yang biasanya berada di
luar inti sel pada organisme bertaraf tinggi. Ukurannya 0,3- 0,5 mikron, sedemikian kecilnya
sehingga tak dapat disaring. Rickettsia tak dapat berbiak dalam medium yang tak hidup.
Rickettsia penyebab demam, cacar, dan tipus.
4) Bakteri
Bakteri merupakan mikroba yang sangat beragam dalam hal bentuk dan perilakunya.
Bakteri digolongkan ke dalam tumbuhan karena berdinding tubuh tebal. Ukurannya 0,5-70
rnikron tergantung pada macarn bakteri. Meskipun bakteri tidak memiliki inti sel, tetapi di dalam
tubuhnya terdapat DNAdanRNA.
Ia dapat dibiakkan dalam medium buatan. Bakteri sering digolongkan ke dalam ragi/jamur
karena tidak memiliki hijau daun sehingga tidak dapat berf'otosintesis. Jadi, kehidupannya
tergantung kepada bahan organik yang sudah mati (saprofitis) atau menjadi parasit pada
makhluk hidup lain. Pada umumnya, bakteri hidup subur pada suhu 20°-35°C, ada pula bakteri
yang tahan pada suhu 80°C, seperti sumber air panas vulkanik.
Dalam proses pembusukan, semua bahan organik hancur menjadi bahan anorganik. Oleh
karena itu, hampir semua proses pembusukan merupakan fenomena pembiakan bakteri maka
bakteri disebut pula mikroba pembusuk atau pengurai.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 12


5) Protozoa
Protozoa sering disebut hewan bersel tunggal karena dinding tubuhnya tipis sekali dan
berperilaku seperti hewan dalam arti mobilitas (pergerakan) dan cara makannya. Ukuran
tubuhnya 20- 100 mikron, memiliki inti sel yang masif dan tubuh kental yang dinamakan
protoplasma. Protozoa ada yang hidup bebas di alam ada pula yang menjadi parasit. Ia dapat
berbiak dengan cara membelah diri.

E. REPRODUKSI
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa makhluk hidup memiliki ciri mampu
berkembang biak atau sering disebut reproduksi. Jadi, reproduksi adalah perkembangbiakan
makhluk hidup menjadi lebih banyak jumlah dan jenisnya. Reproduksi juga merupakan salah satu
cara makhluk hidup mempertahankan keberadaannya.
Bagaimana makhluk hidup yang beragam jenis memperbanyak dirinya?
Beberapa cara perkembangbiakan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
1) Perkembangbiakan (Reproduksi) Sel
Metabolisme menyebabkan protoplasma sel menjadi semakin banyak dan menyebabkan
sel itu tumbuh menjadi besar sampai batas tertentu. Hal tersebut berlaku untuk semua sel, baik
yang berasal dari makhluk hidup bersel tunggal seperti amoeba maupun dari makhluk bersel
banyak seperti manusia. Apabila sudah sampai batas maksimumnya maka sel akan membelah
menjadi dua sel yang baru atau yang mati. Kecambah akan menjadi pohon besar, kecebong akan
menjadi katak atau janin tumbuh menjadi manusia dewasa. Semua itu adalah akibat pembelahan
sel. Semakin besar makhluk hidup maka semakin banyak pula jumlah selnya. Dari hasil
pengamatan melalui mikroskop terhadap berbagai jenis makhluk hidup terdapat dua macam
pembelahan sel, yaitu mitosis dan amitosis.
Mitosis artinya proses pembelahan sel melalui beberapa tahapan atau fase tertentu,
sedangkan amitosis adalah suatu proses pembelahan sel yang terjadi tanpa melalui tahapan
tertentu.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 13


a) Amitosis
Pembelahan sel tipe amitosis disebut juga pembelahan sel secara langsung karena
memang tidak melalui fase tertentu. Cara pembelahan sel tersebut hanya terjadi pada makhluk
hidup atau organisme tingkat rendah, misalnya bakteri dan ganggang (blue green algae), diduga
juga terdapat pada sel kanker. Pembelahan sel semua makhluk hidup yang lebih sempurna atau
tingkat tinggi (baik tumbuhan maupun hewan) terjadi melalui cara mitosis.
Proses pembelahan amitosis adalah sebagai berikut:

Gambar 6 Pembelahan Amitosis

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 14


b) Mitosis pada sel hewan
Pembelahan mitosis lebih kompleks daripada amitosis, sering disebut juga dengan
pembelahan tak langsung. Sel timbul hanya da1·i sel sebelumnya. Pembelahan sel meliputi
pembelahan nukleus dan sitoplasma. Gamet betina yang telah dibuahi bersifat diploid disebut
zigot. Zigot akan membelah diri berulang kali dengan proses yang disebut mitosis dan
menghasilkan 2 sel anak yang masing-masing mempunyai jumlah kromosom diploid. Sebelum 2
sel anak terbentuk, terlebih dahulu terjadi perubahan dalam inti sel melalui beberapa fase atau
tahapan.
Beberapa tahapan atau fase adalah sebagai berikut.
1) Interfase
Ñ Suatu fase sel dalam keadaan dewasa. Pada fase ini, di dalam sel terdapat sernua kegiatan
hidup, kecuali pernbelahan sel. Krornatin tarnpak sebagai butiran-butiran yang terbesar
dalarn inti sel. Sentrosorn tarnpak di luar inti.
2) Profase
Ñ Sentrosorn rnernbelah jadi dua dan bergerak berlawanan arah. Pasangan ini disebut
sentriol. Kromatin berubah menjadi benang-benang yang tampak dengan jelas, disebut
kromosom. Pada akhir profase, kromosom mernbelah diri rnenjadi sepasang benang
kromosom yang identik, disebut krornatid, sedangkan pada sentriol terbentuk benang-
benang protoplasrna yang disebut aster.
3) Prometafase
Ñ Mernbran nukleus lenyap dan gelendong meluas dari satu kutub ke kutub yang lain.
Kromosom bergerak ke ekuator gelendong.
4) Metafase
Ñ Pada fase ini butir nukleolus yang masih tarnpak dalarn fase profase tidak terlihat lagi.
Pasangan krornosorn rnenjadi pendek dan rnenernpatkan diri dalarn bidang ekuator
dengan sentriol sebagai kutub- kutubnya.
5) Anafase
Ñ Pasangan kromatid mulai memisahkan diri masing-masing ke arah kutub yang
berlawanan.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 15


6) Telofase
Ñ Pada fase ini rnasing-rnasing krornatid sudah terpisah dari pasangannya dan sel rnulai
rnernbelah diri rnenjadi dua buah sel yang identik. Sernentara itu, krornatid yang
sebenarnya adalah suatu kromosom ''anak'', yang kemudian mengerut menjadi butir-
butir kromatin. Nukleolus dan membran inti terbentuk akan kembali.

Selanjutnya, sel kembali seperti pada tahapan interfase. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar berikut.

Gambar 7 Pembelahan mitosis pada sel hewan

c) Mitosis pada sel tumbuhan


Proses mitosis pada sel tumbuhan pada hakikatnya sama, perbedaannya terletak pada:
1) Tumbuhan tidak mempunyai sentrosom;
2) Tahap telofase sel tumbuhan memperlihatkan terbentuknya dinding sel. Sedangkan sel
hewan memperlihatkan pembentukan membran plasma.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 16


2) Perkembangbiakan Makhluk Hidup Bersel Banyak (Organisme Multiselular)
Yang dimaksud dari makhluk hidup bersel banyak ialah tumbuhan, hewan, dan manusia.
Terdapat dua tipe perkembangbiakan, yaitu sebagai berikut:
a. Aseksual
Ñ Pada pembiakan secara aseksual ini, terjadi pembentukan individu baru dari satu induk
tanpa melalui hubungan atau penyatuan antara dua sel kelamin.
Ñ Perkembangbiakan secara aseksual akan menghasilkan individu baru yang identik dengan
induknya karena berasal dari satu sel induk yang protoplasma dengan unsur-unsur penentu
keturunannya juga identik.
Ñ Yang termasuk dalam perkembangbiakan aseksual, antara lain sebagai berikut:
1) Pembelahan kembar
Sel membelah membentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah sitoplasma dan
inti yang sama. Hampir semua tumbuhan tingkat rendah dan hewan bersel satu
berkembang biak dengan cara ini. Induknya tidak mati tetapi membentuk dua individu
baru.
Contoh: Amoeba, yaitu hewan bersel satu yan.g rnenyebabkan penyakit
disentri. Paramecium, bakteri, dan spirogyra.
2) Kuncupan
Cara perkembangbiakan kuncupan terdapat pada tumbuhan dan hewan. Inti
rnembelah menjadi dua belahan yang sama, tetapi sitoplasmanya membelah tidak sama
besar. Bagian yang kecil disebut kuncup.
Contoh: Hydra, hewan bunga karang.

§ Gambar di samping menunjukkan adanya


Hydra muda tumbuh di dekat pangkal batang
tubuh Hydra induknya.
§ Pada suatu saat Hydra tersebut akan
melepaskan diri dari induknya dan menjadi
individu baru.

Gambar 8 Hydra

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 17


3) Pembentukan spora
Spora adalah tumbuhan yang kecil sekali, diliputi oleh dinding selulosa yang keras.
Spora dibentuk dari inti makhluk hidup bersel satu. Inti ini akan membelah menjadi
banyak inti. Setiap inti berisi sitoplasma dan dikelilingi oleh dinding sel akan membentuk
spora. Dengan menembus dinding sel dari sel induknya, spora dapat berkembang menjadi
sel baru. Proses ini disebut sporulasi
Contoh: Perkembangbiakan secara sporulasi terdapat pada jamurroti.
4) Perkembangbiakan vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif ialah perkembangbiakan melalui satu organ
dari tubuh makhluk hidup yang diberi fungsi untuk reproduksi. Organ tersebut dapat
berupa akar, batang, daun ataupun umbi.
Contoh: kentang, pada ''rnata'' dari urnbi kentang dapat turnbuh ''anaknya''.
Singkongdengan batang. Tumbuhan dapat juga berkembang biak atas bantuan manusia,
seperti cangkok, dan stek.
Hal ini dapat dilakukan seperti pada pohon rnangga rnaupun jeruk rneskipun pada
kedua turnbuhan ini secara alami dapat berkernbang biak rnelalui cara seksual yaitu dari
biji di dalarn buahnya. Keuntungan perkernbangbiakan cara vegetatif ialah akan
rnendapatkan individu baru yang identik dengan induknya, sedangkan secara seksual
dirnungkinkan dapat berubah tidak sarna dengan induknya.
b. Seksual
Ñ Pada pernbiakan seksual terjadi pernbentukan individu baru rnelalui peleburan atau
perpaduan antara dua sel kelamin.
Ñ Hal ini berarti diperlukan dua sel induk untuk rnenghasilkan satu keturunan atau lebih. Cara
ini berlaku, baik untuk turnbuhan rnaupun hewan, dan terjadi bila ada dua sel kelamin yang
berbeda bersatu.
Ñ Selarna proses berlangsung, kedua inti bersatu demikian pula sitoplasmanya. Dengan cara
seksual, dapat dihasilkan banyak variasi sifat-sifat individu baru
Contoh: tumbuhan mempunyai sifat genotip AaBb.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 18


Ñ Dengan cara vegetatif keturunannya tetap rnernpunyai sifat AaBb, tetapi dengan seksual
keturunannya dapat bervariasi menjadi AABB, AaBB, Aabb, aabb, dan seterusnya.
Ñ Hal ini rnerupakan salah satu terjadinya variabilitas rnakhluk hidup atas dasar sifat
keturunannya.
Ñ Dua sel kelarnin yang rnenjadi satu disebut gamet. Hasil peleburan dari gamet disebut
zygot.
Ñ Beberapa tipe dari perkernbangbiakan seksual adalah sebagai berikut.
1) Konjugasi
Apabila dua sel khusus rnernpunyai bentuk yang sarna, disebut isogamet. Proses
peleburan dua isogarnet disebut konjugasi.
Contoh: Tumbuhan dan hewan tingkat rendah.
2) Fertilisasi
Apabila dua sel khusus mernpunyai bentuk yang tidak sarna disebut heterogamet.
Proses peleburan dua heterogarnet disebut fertilisasi, dan terbentuklah zigot.
Zigot kemudian membelah seperti individu bersel satu. Perbedaannya, semua sel
berlekatan satu dengan lainnya dan merupakan awal dari pertumbuhan dan
perkembangan individu. Setiap fase pertumbuhan mengikuti pola tertentu sampai
menjadi organisme yang dewasa
Contoh: Tumbuhan dan hewan tingkat tinggi.

Gambar 9 Perkembangbiakan fertilisasi dari sel telur (tumbuhan dan hewan)

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 19


B. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

A. SEL
Sel adalah satu unit kehidupan yang terkecil. Sel memenuhi syarat untuk dapat dikatakan
hidup karena sel mampu melakukan metabolisme, mempertahankan diri, dan berkembang biak.
1. Sel sebagai Suatu Unit Kehidupan
Sel sebagai istilah dalam dunia biologi diungkapkan pertama kali oleh Robert Hooke
(1665). Dengan menggunakan mikroskop yang sederhana, ia mengamati serpihan gabus dan
kayu. Ia mendapatkan gambaran adanya ''deretan-deretan'' kamar kecil yang mengingatkan pada
sel penjara kerajaan.
2. Teori tentang Sel
Teori ini timbul pada tahun 1839 oleh M. Schleiden seorang ahli botani dan T. Schwann
seorang ahli zoologi yang berpendapat, semua jasad hidup terdiri dari sel. Sedangkan Virchow
(1885) mengemukakan bahwa semua sel berasal dari sel sebelumnya.
3. Bentuk dan Ukuran Sel
Bentuk dan ukuran sel sangat bervariasi karena tergantung dari fungsi sel. Bentuk sel pada
kulit adalah pipih, pada urat saraf bulat panjang dan pada darah seperti diskus (piringan). Namun,
ada kecenderungan umum bahwa sel mempunyai bentuk yang sama, yaitu bulat telur.
Ukuran sel juga bervariasi. Sel sebagai bagian dari organ hewan atau manusia ukurannya sangat
kecil bergaris tengah sekitar 0,01 mm. Sebuah sel dari suatu bakteri jauh lebih kecil lagi
ukurannya, yaitu + 0,0005 mm, yang tak dapat diamati dengan mata telanjang karena batas
kemampuan mata kita hanya 0,1 mm. Namun, ada sel yang dengan mudah dapat diamati secara
kasat mata ialah telur, misalnya telur ayam. Sel yang berupa telur ada yang berisi 7 liter putih
telur, yaitu telur burung Aepyornis dari Madagaskar.
4. Struktur Sel
Pada hakikatnya, sel terdiri dari protoplasma yang dilindungi oleh lapisan yang disebut
membran. Protoplasma terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar yang agak cair disebut
sitoplasma dan bagian dalam yang agak padat disebut nukleoplasma. Contohnya: Sel hewan

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 20


Protoplasma terdiri dari unsur-unsur C (18%), H (10%), 0 (65%), N (3%), P (1%), dan sejumlah kecil
unsur-unsur lain termasuk S, Ca, dan Fe. Protoplasma juga berisi 70% air, protein, gula, tepung,
lemak garam. Protoplasma sering disebut dasar hidup ragawi dan kimiawi. Protoplasma adalah
jembatan antara hidup dan tidak hidup.

5. Bagian-bagian dari Sel


a. Inti sel
Inti sel adalah badan yang bulat, biasanya terletak dekat pusat sel, terpisah dari
sitoplasma dengan dibatasi oleh membran inti. Protoplasma dari inti lebih padat dibandingkan
sitoplasma yang mengelilinginya. Hal ini dapat diperlihatkan dengan memberikan zat warna pada
sel sehingga inti sel akan tampak berwarna lebih terang. Di samping mengatur kegiatan sel, inti
sel memegang peranan penting dalam proses pembelahan sel atau reproduksi sel. Di dalam sel
inti terdapat material bergranula yang disebut kromatin, yang mengatur penyebaran sifat-sifat
keturunan. Di dalam inti terdapat pula satu atau lebih badan yang padat yang disebut nukleolus.
Fungsi nukleolus tidak diketahui dan akan hilang selama sel membelah.
b. Sitoplasma
Sitoplasma adalah protoplasma yang terletak di luar inti sel dan di sebelah dalam dari
membran sel. Sitoplasma menjalankan semua kegiatan hidup kecuali reproduksi. Di dalam
sitoplasma terdapat ruangan-ruangan berisi cairan yang disebut vakuola. Cairan sel terdiri dari
makanan yang larut dan zat-zat cair. Pada sel tumbuhan hijau, terdapat badan-badan kecil yang
disebut kloroplas. Kloroplas berisi klorofil yang berguna untuk membuat makanan.
Adanya klorofil merupakan salah satu perbedaan dasar antara sel tumbuhan dan sel
hewan. Sel hewan tidak mempunyai klorofil sehingga sel hewan tidak dapat membuat makanan
sendiri. Beberapa sel tumbuhan mempunyai struktur yang kecil di dalam kloroplasnya yang
disebut pirenoid yang ada hubungannya dengan pembentukan makanan dan penyimpanan
tepung.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 21


c. Membran sel
Fungsi dari dinding sel ialah melindungi bagian dalam dari sel damenetapkan bentuk dan
kekakuan sel. Sebelah dalam dari dinding sel terdapat plasma atau membran sel. Membran sel
mengatur jalannya material ke dalam dan ke luar sel.

6. Persamaan dan Perbedaan antara Sel Hewan dengan sel Tumbuh- tumbuhan
Struktur dasar semua sel adalah sama, yaitu terdiri dari membran, sitoplasma, dan
nukleoplasma.
Perbedaannya antara lain sebagai berikut.
a) Membran pada sel tumbuhan berdinding kaku, terbuat dari selulosa, sedangkan pada sel
hewan tidak berdinding sel.
b) Dalam sitoplasma sel tumbuhan terdapat kloroplas.
c) Pada sel hewan terdapat sentrosom yang berfungsi dalam pembelahan sel. Sentrosom ini
tak terdapat pada sel tumbuhan.
No Jenis Bagian dari Sel Hewan Tumbuhan
1 Membran Sel/Plasma + +
2 Dinding Sel - +
3 Sitoplasma + +
4 Koloroplas - +
5 Butir-butir pati - +
6 Vakuola + +
7 Nukleoplasma dengan membran nukleusnya + +
8 Kromatin + +
9 Nukleolus + +
10 Sentrosom + +

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 22


B. PERSAMAAN ANTARA MAKHLUK-MAKHLUK HIDUP
1. Unit Sederhana
Ñ Dari pelajaran mengenai sel, tampak adanya persamaan dasar pada semua makhluk
hidup. Ahli-ahli ilmu pengetahuan percaya bahwa persamaannya adalah semua nenek
moyang bagi berbagai bentuk kehidupan yang ada sekarang adalah sama, yaitu sebuah
sel yang sederhana.
2. Seleksi Alam
Ñ Sekitar 120 tahun yang lalu, Charles Darwin seorang ahli ilmu pengetahuan bangsa Inggris
mengemukakan suatu teori evolusi yang disebut Teori Seleksi Alam. Ia mengatakan
bahwa adanya spesies baru secara berangsur-angsur berasal dari spesies sebelumnya,
melalui proses seleksi alam.
3. Persamaan antara Embrio-embrio
Ñ Embrio adalah tumbuhan atau hewan muda pada tingkatan perkembangan sebelum
perkecambahan, penetasan atau lahir. Hasil studi berbagai macam embrio hewan pada
umur yang berbeda, yaitu pada tingkatan perkembangan awal mempunyai bentuk yang
sama sehingga sulit untuk membedakan embrio ayam, kelinci atau manusia.
C. EVOLUSI
Dari kehidupan masa lalu, diperoleh suatu kenyataan bahwa pada batuan yang lebih tua
terdapat fosil makhluk hidup yang sederhana, sedangkan pada batuan yang lebih muda terdapat
fosil dari makhluk hidup yang lebih sempurna. Kenyataan ini menunjukkan adanya perubahan
yang perlahan- lahan dan terus-menerus dari makhluk hidup di muka bumi ini. Perubahan ini
ternyata tidak hanya perubahan akan kompleksitas susunan tubuhnya tetapi juga terbentuknya
berbagai variasi atau keanekaragaman kehidupan.
Perubahan secara bertahap dari semua makhluk hidup yang terjadi secara perlahan dan
terus-menerus kita sebut sebagai evolusi. Adanya evolusi tidak hanya dapat dilihat dari
penelitian fosil-fosil, tetapi juga dapat dilihat secara fisik dari persamaan dan perbedaan pada
embrionya (embrio = janin) atau perbandingan faal (fisiologis) tubuhnya.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 23


D. SEJARAH KEHIDUPAN
Sejarah kehidupan di bumi memang disusun berdasarkan temuan fosil yaitu sebagai
berikut.
1) Zaman Azoikum
o Zaman sebelum ada kehidupan, kira-kira lebih dari 5 ribu juta tahun yang lalu.
2) Zaman Archeozoikum atau Zaman Purba
o Pada zaman ini, bumi dalam keadaan cukup dingin, ada benua, samudra, sungai, dan
gunung. Kira-kira 2 sampai 3,5 ribu juta tahun yang lalu.
3) Zaman Proterozoikum
o Suatu zaman di mana hidup berbagai hewan bersel satu atau protozoa yang jumlahnya
kira-kira seribu juta.
4) Zaman Paleozoikum atau Zaman Primer
o Zaman ini terjadi kira-kira 200-600 juta tahun yang lalu. Zaman Paleozikum terbagi
dalam anak-anak zaman atau masa yaitu (mulai dari yang tertua), Kambrium,
Ordovisian, Silurian, Devonian, Karboniveros, dan Permian. Pada zaman ini terdapat
pula (mulai dari yang tertua) binatang laut tak bertulang belakang, ikan, tumbuhan
darat, amphibi, insekta, dan reptil besar.
5) Mezozoikum atau Zaman Sekunder
o Zaman ini terjadi kira-kira 230- 135 juta tahun yang lalu terbagi dalam tiga anak zaman
yaitu sebagai berikut.
a) Trias, di mana terdapat reptil besar seperti dinosaurus.
b) Yuras, mulai ada burung dan binatang mamalia (menyusui).
c) Kreta, mulai musnahnya Dinosaurus dan ekspansi angiosperma.
6) Zaman Kenozoikum atau Nezoikum (Zaman Baru)
o Terjadi kira-kira dari 70 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Terbagi dalam dua anak
zaman, yaitu sebagai berikut.
a) Zaman tertier (70-10 juta tahun yang lalu).
Pada zaman tertier terdapat hewan menyusui sampai ada hutan dan buah-buahan
serta kera.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 24


b) Zaman kuarter dari 6 juta tahun yang lalu sampai sekarang.
Zaman kuarter terbagi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Plaistosen atau deluvium, di mana hidup manusia purba.
2) Holocen atau alluvium, di mana hidup beraneka makhluk hidup
3) termasuk yang kita lihat sekarang.

E. TEORI EVOLUSI
Sejarah bumi dengan fosil-fosilnya bukanlah berdasarkan teori, tetapi kumpulan berbagai fakta.
Teori evolusi mencoba menjawab mengapa terjadi evolusi.
1) Teori Lamarck
Ilmuwan Perancis inilah yang pertama kali membagi biologi menjadi botani (ilmu
tumbuhan) dan zoologi (ilmu hewan). Ia mengakui adanya evolusi karena Lamarck berpendapat
bahwa evolusi disebabkan adanya adaptasi. Sifat-sifat baru didapat atas pengaruh lingkungan,
kemudian diteruskan pada keturunannya.
Contoh: Jerapah yang sekarang berleher panjang itu, dahulu berleher pendek. Oleh karena
jerapah lebih suka memakan pucuk-pucuk daun dan pucuk daun yang di bawah semakin
langka maka ia selalu menjulurkan lehernya untuk meraih pucuk daun yang di atas.
Sehingga leher jerapah lambat laun menjadi panjang.
2) Teori Darwin
Berbeda dengan pandangan Lamarck, Darwin menganggap bahwa perubahan panjang
leher jerapah disebabkan oleh seleksi alam. Maksudnya, hanya jerapah berleher panjang saja
yang bertahan hidup sedangkan jerapah berleher pendek musnah, mungkin karena tak kebagian
makanan. Gagasannya tentang evolusi ini ditulis dalam buku yang berjudul The Origin of Species
by Means Natural Selection
Dalam buku tersebut, Darwin mengemukakan dua teori pokok sebagai berikut.
a. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau.
Ñ Spesies adalah suatu jenis organisme yang mempunyai hubungan struktural dan
fungsional sama. Hubungan seksual dari spesies yang sama dapat menghasilkan
keturunan dan apabila spesiesnya berbeda tidak menghasilkan keturunan.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 25


b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam
Ñ Seleksi alam terjadi karena beberapa hal yang saling menunjang, antara lain berikut ini.
1) Adanya variasi
Tidak ada dua individu yang mempunyai sifat yang benar-benar sama. Dalam suatu
spesies pun terdapat berbagai variasi, yang berarti selalu terbentuk variasi baru dari hasil
keturunannya.
2) Kelebihan produksi
Adanya kecenderungan berkembangbiak terus sehingga populasinya sangat besar.
3) Struggle for existence
Adanya perjuangan spesies untuk mempertahankan hidupnya.
4) Enheritance of the variations
Hanya individu-individu yang sesuai dengan lingkungannya yang akan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
5) Survival of the fittest
lndividu yang kuatlah yang akan dapat bertahan hidup.
3) Teori Darwin-Weismann
Pada zaman Darwin belum diketahui tentang kromosom dan gen sebagai asal dari sifat
keturunan. Weismann melengkapi Teori Darwin dengan pemyataan sebagai berikut.
a. Evolusi merupakan masalah genetika, yakni menyangkut masalah bagaimana
diwariskannya gen-gen melalui sel-sel kelamin.
b. Sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, evolusi adalah gejala seleksi alam
terhadap faktor alam genetika.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 26


4) Teori De Vries
Botanikus Belanda ini mengungkapkan teorinya bahwa perubahan- perubahan pada
evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen. Mutasi adalah perubahan sempurna yang timbul
dalam gen yang mengakibatkan perubahan sifat pada keturunannya.
Ia memadukan teori mutasinya dengan Teori Darwin sebagai berikut:
a) Organisme dengan ciri pembawaan yang baru akan tampak dengan segera (bukan
perlahan-lahan). Ciri pembawaan yang baru ini
b) merupakan basil dari perubahan atau mutasi di dalam gen.
c) Mutasi dapat membuat organisme terpengaruh atau tidak terpengaruh
d) oleh lingkungan.
e) Sebagai basil dari seleksi alam, organisme dengan mutasi yang baik
f) kebanyakan dapat hidup lebih lama.
g) Sejak basil mutasi dapat diturunkan, perubahan-perubahan dapat
h) diharapkan akan berlangsung terus dan spesies dengan sifat yang baru akan terus
terbentuk.
i) Teori yang dapat diterima oleh para biolog saat ini adalah Teori Darwin

Teori yang dapat diterima oleh para biolog saat ini adalah Teori Darwin yang dimodifikasi
oleh De Vries ini.

F. PENGELOMPOKAN MAKHLUK HIDUP


Sebelum kita menjelaskan bentuk dan ukuran dari suatu organisme, biasanya kita membuat
gambaran apakah organisme tersebut tumbuhan atau hewan, misalnya perkataan pohon. Orang
sudah mengenalnya bahwa yang dimaksud adalah tumbuhan. Akan tetapi, apabila terdapat banyak
pohon, perkataan pohon saja kurang memberi gambaran yang jelas tentang pohon yang mana yang
dimaksud.
1) Sistem Klasifikasi
Ñ Ahli ilmu pengetahuan memperkirakan bahwa di bumi ini terdapat jutaan organisme hidup.
Untuk dapat mengklasifikasikan dengan saksama, perlu dipikirkan adanya susunan
sistematik. Caranya adalah setiap spesies (hewanatau tanaman) diberi nama dua kata. Kata

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 27


pertama adalah nama genus di mana huruf pertamanya harus ditulis dengan huruf besar
dan kata yang kedua adalah penunjuk spesies atau ephiteton specificum.
2) Dunia Tumbuhan dan Hewan
Ñ Semua organisme hidup dibagi dalam dua bagian besar, ialah dunia tumbuhan dan
hewan. Kemudian dibagi lagi dalam Phylum (Divisio pada tumbuhan), kelas, ordo, familia,
genus, spesies, dan ras (kultivar pada tumbuhan).
a) Dunia Tumbuhan
1) Divisio 1: Thallophyta
Divisi ini terdiri dari tumbuhan yang sederhana. baik yang uniseluler, maupun
multiseluler. Thallophyta dibagi dalam dua subdivisi, yaitu ganggang dan jamur.
2) Subdivisio 1: Ganggang
Ganggang dapat membuat makanan sendiri karena mempunyai klorofil.
Tumbuhan ini dibagi dalam empat kelas berdasarkan warna, yakni ganggang biru hijau,
ganggang hijau, ganggang coklat, dan ganggang merah.
3) Subdivisio 2: Jamur
Jamur merupakan tanaman tingkat rendah yang tidak mempunyai klorofil dan tidak
dapat membuat makanan sendiri. Sehingga hidupnya tergantung dari organisme lain atau
organisme mati. Bakteri termasuk salah satu jamur. Beberapa di antaranya ada yang hidup
sebagai parasit, ada pula yang hidup pada organisme yang mati yang disebut saprofit.
Begitu pula ragi adalah jamur yang berguna bagi manusia. Tumbuhan ragi mampu
memperbanyak diri dengan mengeluarkan sekresi kimia yang dapat mengubah gula
menjadi alkohol dan C02 (karbondioksida). Proses ini disebut fermentasi.
4) Divisio 2: Bryophyta
Termasuk divisio ini ialah tumbuhan dengan daun yang sederhana dan bagian yang
menyerupai akar dan batang. Bryophyta atau lumut mempunyai klorofil dibagi dalam lumut
hati dan lumut daun.
5) Divisio 3: Pterodophyta
Divisi ini merupakan tingkatan yang lebih maju, yakni sudah mempunyai daun,
batang, dan akar yang sebenarnya. Cara berkembang biaknya belum menggunakan biji, tetapi
masih menggunakan spora.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 28


6) Divisio 4: Spermatophyta
Divisio tumbuhan yang paling maju tingkat kelahirannya, antara lain rumput-
rumputan dan tanaman polongan. Berkembang biak dengan biji, mempunyai sistem perakaran
yang luas, untuk menyerap air dan mineral-mineral.
1) Subdivisio 1: Gymnospermae
Tumbuhan berbelah atau biji terbuka. Salah satu ordo yang terpenting ialah
coniferae, suatu jenis tumbuhan yang menghasilkan conus. Belahan biji yang terbuka itu
terdapat pada conus betina.
2) Subdivisio 2: Angiospermae
Subdivisio yang paling tinggi tingkatannya. Jumlahnya sekitar 140.000 spesies
dalam bentuk semak, perdu, dan pohon yang mempunyai organ reproduksi yang disebut
bunga. Biji merupakan
hasil perkembangbiakan seksual yang terdapat di dalam buah.
a) Kelas 1: Monokotil
Tumbuhan berbelah satu. Tulang daun panjang dan sejajar atau tersusun berdekatan
satu sama lain. Familia yang termasuk dalam tumbuhan monokotil tersebut ialah
Liliaceae, Orchidaceae, lridaceae, Graminae, Palmae, dan Musaceae.
b) Kelas 2: Dikotil
Tumbuhan dikotil ialah tumbuhan berbiji belah dua. Tulang daunnya menyirip atau
menjari. Familia yang termasuk yang termasuk dalam tumbuhan dikotil antara lain
Leguminosae, Compositae, Labiatae, dan Solanaceae.

b. Dunia Hewan
Dunia hewan terdiri atas Avertebrata, yaitu hewan yang tidak mempunyai tulang belakang
dan Vertebrata hewan bertulang belakang.
a) Phylum 1: Protozoa
Hewan bersel satu yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Antony van Leeuwenhoek adalah orang yang pertama kali membuat deskripsi tentang
protoplasma kita kenal sebagai bentuk yang sederhana dari kehidupan hewan. Protozoa
ditemukan di air yang menggenang, danau, dan laut.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 29


1) Kelas 1: Sarcodina
Genus Amoeba merupakan salah satu bentuk yang sederhana dari Phylum
Protozoa dengan massa protoplasma yang tidak mempunyai bentuk tertentu.
Proses menangkap makanannya dengan cara makanan segera dikelilinginya dan
selanjutnya dicernakan oleh vakuola makanan.
2) Kelas 2: Infusoria
Genus Paramecium ini mempunyai rambut-rambut getar yang disebut silia, yang
menyelimuti bagian luar sel dan digunakan untuk bergerak. Ia mempunyai dua
vakuola, yaitu vakuola kontraktil untuk mengeluarkan sisa cairan dan vakuola
makanan untuk mencernakan makanan.
3) Kelas 3: Mastigophora
Euglena mempunyai cambuk panjang yang disebut flagelum. Genus ini telah
menimbulkan masalah dalam klasifikasi karena mempunyai klorof'il, artinya
dapat membuat makanan sendiri dan selayaknya termasuk golongan tumbuhan.
Namun, karena tidak mempunyai kulit, bergerak dengan bantuan flagelum dan
tidak mempunyai dinding sel sehingga (biasanya) digolongkan dalam dunia
hewan.
4) Kelas 4: Sporozoa
Sporozoa adalah golongan hewan parasit, ada yang hidup dalam tubuh manusia
atau hewan. Kuman penyakit yang menyebabkan malaria termasuk dalam kelas
ini.
b) Phylum 2: Porifera
Yang termasuk phylum ini ialah hewan bunga karang. Spons yang biasa kita pakai
untuk mandi adalah binatang yang sel-sel hidupnya sudah mati dan hanya tinggal skeletnya.
Spons atau hewan bunga karang adalah hewan bersel banyak. Masing-masing sel
berhubungan atau tergantung satu sama lain. Kebanyakan dari spons, hidup di lautan pada
air garam yang panas, tetapi beberapa hidup di danau dan sungai air tawar.
c) Phylum 3: Coelenterata
Hewan yang menarik ini sering disebut juga sebagai bunga laut, contoh yang
umum adalah Jelly Fish (ubur-ubur) yang dapat memberikan sengatan parah pada tubuh
manusia. Di dalam air, ubur-ubur tampaknya seperti mangkuk yang tembus cahaya.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 30


d) Phylum 4: Platyhelmintes
Yang termasuk phylum ini ialah cacing gepeng yang perkembangan struktur
tubuhnya belum maju dibandingkan dengan cacing-cacing lainnya karena saluran
pencernaannya hanya mempunyai satu lubang sehingga pengambilan makanan dan
pengeluaran zat-zat sisa terjadi melalui lubang tersebut. Contohnya, cacing pita (Taenia
solium) yang sering terdapat pada babi. Apabila daging babi dimakan manusia dengan tidak
dimasak terlebih dahulu, kista akan berkembang menjadi cacing pita dewasa di dalam usus
halus.
e) Phylum 5: Nemathelminthes
Cacing bundar termasuk dalam phylum ini. Pada umumnya merupakan parasit.
Saluran pencernaannya mempunyai 2 lubang dan tidak bersegmen. Tubuhnya terdiri dari 3
lapisan sel. Salah satu dari genus ini adalah cacing tambang. Larva cacing hidup dalam tanah
yang lembab atau panas, dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui bagian kulit kaki
manusia yang tipis atau bagian tubuh lain yang berhubungan dengan tanah.
f) Phylum 6: Annelida
Ia merupakan cacing yang kompleks dengan struktur tubuh yang sudah
maju. Contohnya, cacing tanah. Sering melekat pada ikan karena ikan tersebut digunakan
sebagai tuan rumah (hospes).
g) Phylum 7: Echinodermata
Hewan yang termasuk Echinodermata ialah bintang laut. Hewan tersebut
mempunyai kulit yang berduri. Tubuhnya tersusun seperti roda atau bintang yang radial
simetris, mempunyai jaringan saraf, tetapi tidak mempunyai otak.
h) Phylum 8: Mollusca
Mollusca adalah hewan yang bertubuh lunak, terdapat di darat, laut, dan air tawar.
Kira-kira 90.000 spesies telah diidentifikasikan. Hewan-hewan ini berbadan lunak, tidak
bersegmen, dan kebanyakan mempunyai kulit pelindung. Contohnya, Kerang, tiram, dan
remis adalah hewan bivalvula (mempunyai dua katup).
i) Phylum9: Arthropoda
Spesies dari Arthropoda ini paling banyak, sekitar 70.000 telah diidentifikasi dan
merupakan Avertebrata yang paling kompleks. Ciri dari phylum ini adalah mempunyai tiga

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 31


pasang atau lebih kaki tambahan. Kelas dari Arthropoda adalah Crustacea, Myriapoda,
Arachnoidea, dan Insekta.
1) Kelas 1: Crustacea
Hewan ini sering disebut udang karang. Kepala dan dadanya berhubungan menjadi satu.
Bernapas dengan insang, terdapat kulit keras yang menyelimuti tubuhnya, mempunyai
lima pasang kaki dan dua pasang antena atau alat peraba.
2) Kelas 2: Myriapoda
Myriapoda berbentuk seperti cacing dan berkaki banyak. Hewan kecil ini mempunyai
eksoskelet yang lunak. Setiap segmen dari tubuhnya mempunyai 1 atau 2 pasang kaki.
3) Kelas 3: Arachnoidea
Tubuh Arachnoidea terdiri atas dua bagian yaitu pertama bagian kepala dan dada menjadi
satu dan kedua bagian perut atau abdomen. Mempunyai 4 pasang kaki. Kalajengking,
laba-laba, kutu, dan kepiting termasuk dalam kelas Arachnoidea.
4) Kelas 4: Insekta
Dari phylum Arthropoda, insekta merupakan kelas yang terbesar jumlah jenisnya.
Spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah lalat, nyamuk, kupu-kupu, belalang,
semut, dan kumbang.
j) Phylum 10: Chordata
Phylum yang terakhir dalam dunia hewan adalah Chordata. Semua hewan dari phylum
ini mempunyai nothocord atau tulang belakang. Chordata dapat dibagi dalam empat
subphylum, yakni berikut ini.
1) Hemichordata.
2) Urochordata.
3) Cephalochordata.
4) Vertebrata.
Dari subphylum Cephalochordata terdapat genus Amphioxus yang berbentuk lanset,
menyerupai ikan dan tidak mempunyai tulang punggung yang sebenamya.
Phylum Vertebrata atau orniata merupakan subphylum yang paling dikenal dan
dominan.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 32


Ciri-ciri vertebrata adalah sebagai berikut.
1) Sistem syarafnya sudah mengalami perkembangan yang sangat maju
dengan otak besar yang dilindungi oleh rongga tengkorak. Tengkorak mempunyai endoskelet
terdiri atas:
a) aksial skelet termasuk tengkorak dan tulang belakang;
b) appendecular skelet termasuk tulang bahu.
2) Memiliki tulang pectoral dan gelang punggung (pelvic).
3) Jantung sudah beruang-ruang.
4) Sistem sirkulasi sudah maju beserta darah merahnya.
5) Sumsum tulang belakang (medula spinalis).
6) Rongga-rongga badan, satu berisi sistem syaraf, yang satu lagi berisi rongga-rongga lainnya.

Vertebrata terdiri atas lima kelas ialah berikut ini.


1) Ikan (Pisces).
2) Ampibi (Amphibia)
3) Reptil (Reptilia)
4) Burung (Aves).
5) Hewan menyusui (Mammalia).
Manusia termasuk dalam kelas mamalia. Pembagian vertebrata ini atas dasar suhu badan, cara
bemapas, mekanisme reproduksi, dan alat pelindung tubuh.
1) Kelas 1: Pisces (lkan)
Ñ Ikan hidup di air tawar atau air laut. Ikan merupakan hewan berdarah dingin dengan
jantung beruang dua. Tubuhnya diliputi oleh sisik yang berlumpur dan mempunyai skelet
dari tulang. Ikan dapat menghasilkan telur beribu-ribu. Fertilisasi terjadi ekstern. Ikan
bernapas dengan insang, dan menerima oksigen dari udara yang larut dalam air. Ikan juga
mempunyai gelembung udara yang berisi udara dan membantu ikan dalam mengapung
dan menjaga keseimbangan.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 33


2) Kelas 2: Amphibia
Ñ Hewan amphibia hidup dalam bentuk larva di dalam air, dan sesudah dewasa dapat hidup
di darat. Amphibia berdarah dingin.
Ñ Fertilisasi terjadi secara ekstern, yakni telumya diletakkan dalam air. Dari bentuk larva
kemudian berubah menjadi bentuk kecebong. Amphibia dewasa mempunyai jantung
dengan tiga ruangan dan kulit yang telanjang. Organ pernapasan berubah dari insang
menjadi paru-paru Amphibia dewasa masih dapat hidup di air atau sekitarnya, tetapi
kemampuan untuk hidup di darat merupakan suatu kemajuan jika dibandingkan dengan
ikan.
Ñ Di samping kodok (Rana), terdapat pula katak (Bufo) dan Salamander. Amphibia dapat
menolong manusia dengan memakan insekta. Oleh sebagian orang, kaki kodok sering
dikonsumsi untuk dimakan.
3) Kelas 3: Reptilia
Ñ Reptilia adalah hewan berdarah dingin. Proses perkembangannya tidak melalui tingkatan
kecebong. Beberapa ada yang hidup di air, tetapi sebagian besar hidup di darat.
Fertilisasi terjadi secara intern, yakni di dalam tubuh hewan betina. Dalam beberapa hal
ada yang melahirkan, ada pula melalui telur yang ditetaskan. Sepanjang hidup, reptil
bemapas dengan paru-paru. Jantung beruang tiga, kecuali buaya yang mempunyai empat
ruang. Kulit diliputi sisik. Reptil dapat membantu manusia dengan cara memakan insekta.
4) Kelas 4: Aves (burung)
Ñ Aves merupakan kelas pertama yang berdarah panas. Suhu badan tetap. Hal itu berarti,
tidak dipengaruhi oleh keadaan luar. Bernapas dengan paru-paru. Jantung beruang
empat. Kulitnya berbulu dan kakinya bersisik. Burung mempunyai sayap. Paruh tidak
bergigi, kebanyakan dapat terbang. Telur diliputi oleh kulit telur.
5) Kelas 5: Mamalia
Ñ Mamalia merupakan kelas yang paling maju dalam perkembangannya. Berdarah panas
dan memiliki jantung yang beruang empat. Bemapas dengan paru-paru, berambut,
berdinding diafragma, dan memiliki tujuh ruas tulang leher. Di Australia ada satu ordo
yang disebut Platypus yang bertelur di sungai.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 34


Ordo-ordo yang lain adalah sebagai berikut:
Ordo 1: Mamalia tidak bergigi, misalnya Armadillo.
Ordo 2: Marsupilia, misalnya kanguru yang membawa anaknya ketika masih muda di
dalam kantong perutnya untuk beberapa waktu.
Ordo 3: Mamalia yang menyerupai ikan, misalnya ikan paus dan lumba-lumba.
Ordo 4 : Rodentia adalah hewan pengerat, rnisalnya tikus dan kelinci.
Ordo 5 : Hewan pemakan serangga, misalnya tikus mondok.
Ordo 6 : Mamalia bersayap, rnisalnya kelelawar.
Ordo 7: Camivora adalah hewan pemakan daging, yang mempunyai gigi taring untuk
mencabik-cabik tubuh mangsanya, misal harimau, beruang, singa, anjing, anjing
laut, serigala, dan kucing.
Ordo 8: Mamalia berkuku. Hewan ini mempunyai gigi molar yang kuat dengan permukaan
lebar terutama berfungsi untuk menggiling. Kebanyakan adalah pemakan
tumbuhan (herbivora), rnisalnya unta, jerapah, sapi, kuda, zebra, rhinoceros, dan
gajah.
Ordo 9: Primata. Mamalia yang berjalan tegak dan merupakan ordo yang paling maju.
Mamalia yang termasuk ordo ini ialah kera, orang utan, babon, gorila, simpanse,
dan manusia
Perbedaan utama ialah syaraf yang sudah berkembang. Otak, terutama cerebrum sudah
berkembang. Selain itu, primata mempunyai lima jari kaki dan tangan dengan ibu jari
dengan kedudukan sedemikian rupa untuk memegang sesuatu bersama jari-jari yang lain.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 35


G. SEJARAH PERKEMBANGAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai derajat paling tinggi. Makhluk hidup
yang berbudi dan berakal hanyalah manusia. Namun, ada ciri-ciri manusia yang juga dirniliki
hewan, seperti adanya rambut, menyusukan anak, maupun mempunyai kelenjar keringat yang
dirniliki oleh golongan mamalia
Apabila kita ingin menyusun tentang asal mula manusia adalah dengan cara mempelajari
fosil-fosil yang terdapat di bumi. Ketika Darwin mengemukakan beberapa teori evolusinya,
Darwin sendiri belum menemukan fosil yang berhubungan dengan sejarah asal mula manusia.
Pada tahun 1856, beberapa tahun sebelum buku Darwin terbit tentang terjadinya spesies, di
Jerman (di lembah Neander) secara kebetulan ditemukan fosil tengkorak manusia. Perbedaan
dengan tengkorak manusia sekarang terletak pada struktur tulang atap tengkorak, susunan geligi
dan tonjolan tulang keningnya.
Oleh ahli-ahli biologi tengkorak tersebut dinyatakan sebagai manusia purba yang diberi
nama manusia Neanderthal dengan volume otaknya 1.450 cc, dan hidup sekitar 1.000-4.000
tahun yang lalu. Pada tahun 1871 Darwin menerbitkan buku yang berjudul The Descent of Man
tentang asal mula manusia. Pada masa Darwin, fosil masih belum merupakan bahan penelitian
yang meyakinkan. Darwin mencari hubungan kekerabatan antara manusia dengan primata. Di
dalam klasifikasi, manusia sebagai Homosapiens termasuk ordo primata.
Persamaan ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
1) Mata frontal menghadap ke muka.
2) lbu jari pada tangkai depan dapat digerakkan ke segala jurusan.
3) Letak kelenjar susu di dada.
4) Bentuk rahim simpleks.
Kaki manusia yang lebih panjang dari lengannya merupakan suatu hal yang
membedakannya dengan primata lainnya. Kaki manusia mempunyai lekukan besar dengan ibu
jari yang sebidang letaknya dengan jari-jari lainnya yang sangat berbeda dengan kaki kera. Kaki
manusia sesuai untuk berjalan atau berlari, tetapi tidak sesuai untuk berpegangan pada dahan-
dahan pohon.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 36


Kepala manusia terletak pada tulang belakang sehingga memungkinkan manusia untuk
dapat melihat lurus ke depan jika berdiri tegak. Otak manusia relatif besar. Manusia sekarang
mempunyai volume otak sebesar 1.200- 1.500 cc, sedangkan pada simpanse hanya 350- 450 cc.
Tidak ada hubungan mutlak antara besarnya volume otak dan kecerdasan. Ciri-ciri kepala
manusia lainnya adalah muka yang tegak lurus, rahang yang tidak begitu menonjol, hidung yang
jelas dan bibir yang terdiri dari bagian luar dan dalam, di mana bagian dalam memiliki selaput
lendir di bagian dalam.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa gorila dan simpanse mempunyai hubungan
kekerabatan yang erat dengan manusia. Hanya terdapat sedikit perbedaan dalam hal susunan
haemoglobin antara kedua jenis primata tersebut dengan manusia. Berdasarkan hal tersebut
para ahli-ahli biologi berpendapat bahwa manusia dan hewan dari golongan primata mempunyai
nenek moyang yang sama.
Dari ordo primata diduga telah ada sekitar 75 juta tahun yang lalu. Umumnya hidup di
pohon-pohon, hanya manusia yang menyimpang dalam evolusinya sehingga menjadi satu
makhluk yang dapat hidup di atas tanah dan berjalan di atas kedua kakinya. Tangan digunakan
untuk memegang dan mengatur benda yang diperlukannya. Semakin tinggi tingkat
perkembangan hewan primata maka makin tangkas hewan itu menggunakan tangannya, dan
volume otaknya semakin besar. Evolusi primata dapat diikuti dari tingkatan yang paling primitif
sampai manusia, yaitu familia Tupailidae, Lemuridae, Pongidae, dan Homonidae.

H. BEBERAPA PENEMUAN MANUSIA PURBA ATAU PRA MANUSIA


Pada tahun 1924, Raymond Dart seorang ahli anatomi di Afrika Selatan telah menemukan
fosil yang kemudian diberi nama Australopithecus africanus. Bentuk fosil tersebut hampir
menyerupai kepala simpanse muda, tetapi giginya menyerupai gigi manusia sekarang dan
mungkin dapat berjalan tegak.
Di Afrika SeIatan ditemukan pula fosil manusia purba yang diberi nama
Australopithecinae yang diperkirakan tingginya 1,5 m. Volume otaknya kira- kira 600 cc sedikit
lebih besar dari gorila sekarang yang mempunyai volume otak sekitar 510 cc. Australopicthecinae
hidupnya tidak lagi di pohon-pohon. Fosil-fosil Afrika termasuk dalam familia Homonidae, akan

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 37


tetapi bukan dari genus Homo. Hal ini berarti bahwa para ahli antropologi berpendapat bahwa
fosil Afrika lebih menyerupai manusia daripada menyerupai kera.
Seorang dokter Belanda Eugene Dubois pada tahun 1887 di daerah Trinil di tepi
Bengawan Solo menemukan fosil berupa rahang, beberapa gigi dan sebagian dari tulang
tengkorak, serta tulang paha. Fosil ini diberi nama Pithecantropus erectus atau Homoerectus.
Hidup antara 500.000-300.000 tahun yang lalu pada zaman Plaestosin tengah. Mereka dianggap
sudah dapat membuat alat untuk berburu, sudah dapat menggunakan api dan diduga sudah
dapat berbicara. Volume otaknya antara 770-1.000 cc.
Pada tahun 1929 Davidson Black dan W.C. Pei di Peking menemukan fosil manusia purba
yang dinamakan Sinanthropus pekinensis. Volume otaknya antara 900- 1.200 cc, telah
menggunakan senjata dan alat yang terbuat dari tulang dan batu. Penggunaan api pun
tampaknya sudah biasa. Dengan adanya tulang tengkorak kosong yang menunjukkan bekas
dibelah dengan sengaja dari bawah ke atas, diduga bahwa Sinanthropus suka membunuh sesama
manusia. Struktur tubuh serupa dengan Pithecantropus dan hidup kira-kira 500.000 tahun yang
lalu.
Di Jerman (di Heidelberg) ditemukan pula fosil tulang dari zaman Pleistosin setingkat
dengan Pithecantropus dan Sinanthropus disebut Homo heidelbergensis. Ada juga fosil manusia
Cro Magnon dari Perancis yang timbul pada zaman yang lebih muda dari zaman Neanderthal.
Hidup sekitar 30.000 tahun yang lalu, dinamakan manusia Cro Magnon atau disebut Homo
sapiens diluvialis, berukuran tinggi tegak dan mempunyai volume otak yang sama besarnya
dengan otak manusia sekarang. Manusia Cro Magnon telah pandai membuat alat-alat dan ahli
seni. Selain batu, mereka menggunakan tulang, gading dan tanduk kijang, serta alat lainnya.
Beberapa dari alat ini diukir atau dipahat menjadi bentuk benda yang dapat dikenal.
Di Timur Tengah juga ditemukan fosil manusia dari zaman 100.000- 300.000 tahun yang
lalu, rnisalnya dari Palestina, Gunung Carmel dan manusia Shanidar di gunung di Irak Utara. Ciri-
ciri umum yang dimiliki oleh fosil-fosil itu menunjukkan persamaan dengan manusia Solo dan
manusia Rhodesia.
Jadi, manusia tipe Neanderthal mempunyai penyebaran yang sangat luas, tetapi
kebenarannya masih sangat diragukan karena pada waktu itu belum ada transportasi.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 38


Manusia Neandhertal, gunung Carmel, Cro Magnan dan manusia sekarang dapat
dimasukkan dalam Homo sapiens, sebagai satu spesies.
Pithecanthropus erectus, Lisianthropus pelonensus, dan Homo heidelbergensis dianggap sebagai
satu spesies saja yang disebut Homo erectus karena:
1. mereka hidup dalam zaman yang sama;
2. berjalan tegak;
3. walaupun ada perbedaan antara mereka, perbedaan-perbedaan tersebut disebabkan
karena lokasi yang berbeda.
Perbandingan tengkorak manusia dengan hewan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 10 Perbandingan tengkorak manusia dengan hewan

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 39


Berikut gambar bentuk tengkorak wajah manusia purba

Gambar 11 Perbandingan tengkorak manusia dengan hewan

Sejarah perkembangan manusia


Berikut gambar sejarah perkembangan manusia

Gambar 12 Sejarah perkembangan manusia

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 40


C. PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP

A. FAKTOR-FAKTOR Y ANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP


1. Faktor Lingkungan
Salah satu faktor yang sangat menentukan adanya perbedaan jenis makhluk hidup yang
tinggal di suatu tempat adalah lingkungan di mana makhluk tersebut hidup. Lingkungan hidup
termasuk lingkungan abiotik, misalnya tanah, air, dan iklim. Iklim, pada hakikatnya terdiri dari
temperatur dan curah hujan. Sedangkan temperatur, terutama tergantung dari banyaknya sinar
matahari yang diterima. Selain lingkungan abiotik ada pula lingkungan biotik yang juga sangat
besar pengaruhnya, contoh hewan memerlukan tumbuhan untuk makanannya, sedangkan
tumbuhan memerlukan kondisi lingkungan abiotik untuk dapat hidup. Jadi, lingkungan dengan
kondisi tertentu menentukan jenis tumbuhan maupun hewan yang hidup di wilayah tersebut.

2. Faktor Sejarah
Faktor sejarah yang dimaksud adalah sejarah geologi. Dahulu sekitar 200 juta tahun yang
lalu hanya ada satu benua, yang kemudian retak dan bergeser. Pergeseran berlangsung secara
lambat dan akhirnya terjadi lima benua seperti yang kita alami sekarang ini, diduga berlangsung
dalam waktu 135 juta tahun. Jadi, pergeseran dimulai pada zaman Mesozoikum sampai awal
Cenozoikum hingga bentuknya yang sekarang. Dalam bahasan sebelumnya, Anda mengetahui
bahwa pada zaman tersebut bumi telah dihuni oleh berbagai jenis ikan, reptil, burung hingga
hewan menyusui serta tumbuhan atau hewan di daratan. Pergeseran menjadi anak benua
tersebut, mengakibatkan makhluk hidup yang di sekitar mengalami perubahan lingkungan hidup,
misalnya iklim yang berbeda menyebabkan hanya makhluk yang tahan terhadap kondisi tersebut
akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri sehingga tidak musnah.
Jadi, sejarah geologi dapat menentukan geografi kehidupan di bumi baik ditinjau dari
persamaan maupun perbedaan makhluk hidup.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 41


3. Faktor Hambatan Penyebaran
Kita mengetahui semua bahwa makhluk hidup itu mampu berkembang biak, misalnya
bagi makhluk yang hidup di daratan, air merupakan hambatan (water barrier) sedangkan
sebaliknya bagi makhluk air, daratan merupakan hambatan (land barrier). Daratan yang sempit
juga dapat menjadi hambatan, misalnya Costarica di Amerika Tengah merupakan filter atau
saringan penyebaran makhluk daratan di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Selat Panama
merupakan filter makhluk hidup di Samudra Atlantik dan Pasifik. Sebaliknya, kepulauan dapat
menjadi jembatan penyeberangan antara Eurasia dan Australia.
Ketiga faktor tersebut yang menentukan adanya variabilitas biogeografi, namun tentunya
Anda masih ingat bahwa ada faktor lain yang menentukan variabilitas yaitu variasi genetik hasil
perkawinan dan mutasi genetik.

B. WILAYAH PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP


Geografi kehidupan atau biogeografi adalah pembagian wilayah berdasarkan kondisi
geografis yang berkaitan dengan kehidupan yang terdapat di dalamnya. Jadi, pembagian wilayah
di bumi yang dikaitkan dengan kehidupan tumbuhan dan hewan, misalnya wilayah gurun pasir
dengan sedikit curah hujannya, tanah yang kering, akan ditumbuhi tumbuhan seperti kaktus yang
memiliki akar panjang, dengan daun yang dilapisi zat penahan penguapan. Hewan yang hidup di
gurun pasir adalah hewan yang tahan dengan air sedikit dan tahan terhadap sengatan panas
seperti unta.
Iklim, tumbuhan (vegetasi), dan hewan merupakan ekosistem skala besar yang disebut
daerah habitat atau bioma. Kondisi suatu bioma dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik. Faktor
abiotik di padang pasir berupa pasir, batu-batuan, sedangkan faktor biotiknya berupa kaktus dan
unta. Kondisi di daerah pantai faktor abiotiknya adalah pasir pantai atau lumpur, sedangkan
faktor biotik adalah hewan berupa ikan atau buaya.
Pembagian wilayah berdasarkan letak geografi menimbulkan iklim berbeda-beda yang
juga sangat mempengaruhi kehidupan dan wujud hewan di dalamnya. Pada umumnya daerah

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 42


atau wilayah berdasarkan iklim dapat dibedakan menjadi tiga daerah, yaitu tropis, subtropis, dan
kutub. Berikut ini diuraikan tentang geografi yang dikaitkan dengan habitat di dalamnya.

C. GEOGRAFI TUMBUHAN
Tumbuhan memegang peranan penting dalam menentukan geografi makhluk hidup
karena tumbuhan merupakan titik awal dari rantai kehidupan. Selanjutnya, materi tentang rantai
kehidupan akan dibahas secara lebih mendalam dalam Modul 5. Tumbuhan sangat peka
terhadap keadaan lingkungan fisik. Oleh karena itu, dapat dengan mudah mengamati adanya
perbedaan jenis tumbuhan pada daerah dengan iklim yang sama.
Contoh:
1) Daerah tropis ialah daerah antara 23 1/2° Lintang Utara (LU) dan 23 1/2° Lintang Selatan
(LS) sepanjang khatulistiwa dan beriklim panas. Lingkungan abiotiknya, antara lain
matahari yang bersinar sepanjang tahun, mulai bulan Januari sampai Desember,
perubahan suhu hanya sedikit (amplitudonya kecil) di bawah naungan pohon (kanopi),
bahkan tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam, curah hujannya tinggi, merata
sepanjang tahun antara 200-225 cm per tahun. Daerah ini juga ditandai dengan adanya
hutan yang lebat dengan ciri khasnya adalah sebagai berikut.
a. Pohon besar dan tinggi.
b. Cabang pohon panjang dan banyak yang membentuk naungan pohon yang luas.
c. Pada pohon itu terdapat banyak tumbuhan epifit (menempel pada dahan dan
ranting).
d. Banyak pohon merambat ke pohon lain misalnya rotan karena hampir tidak ada
sinar matahari.
e. Di bawah pohon besar (kanopi) masih terdapat pohon yang agak rendah (tanaman
perdu) dan di bawahnya lagi masih ada semak belukar sehingga tercipta tingkat
kehidupann
f. Di bawah suhu hampir tidak terasa, hidup rumput dan lumut sebagai makanan
hewan kecil.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 43


Hal ini hanya dimungkinkan terdapat di daerah tropis karena adanya intensitas cahaya
matahari yang cukup. Di pedalaman daerah tropis terdapat beberapa gurun pasir yang kondisinya
berbeda jauh dengan lingkungan hutan tropis. Lingkungan abiotiknya, antara lain suhu udara
siang hari sangat tinggi sekitar 50°C, sebaliknya pada malam hari dapat mencapai 0°C. Curah
hujan (prestisipasi) sangat rendah sekitar 25 cm per tahun, kelembaban udara sangat rendah,
dan penguapan air (evaporasi) sangat tinggi sehingga mengakibatkan tanah secara keseluruhan
menjadi tandus. Ada tumbuhan dengan ciri-ciri ukurannya kecil, tumbuhnya waktu hujan turun,
berbunga dan berbiji dalam ukuran yang tahan lama dan tumbuh pada musim penghujan tahun
berikutnya. Ada tumbuhan menahun dengan ciri-ciri, daunnya kecil-kecil bahkan ada yang tidak
berdaun, dilapisi zat lilin tebal guna mengurangi penguapan, memiliki akar panjang agar mampu
menyerap air di lapisan tanah yang dalam.

Gambar 13 Hutan Hujan Tropis

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 44


2) Daerah Subtropik (23° - 40° LU/LS). Akibatnya, kemiringan bumi terasa dengan adanya empat
musim yaitu musim panas (summer), musim gugur (autumn), musim dingin (winter), dan
musim semi (springi) Biomanya memiliki ciri-ciri curah hujan sepanjang tahun antara 75- 100
cm per tahun, memiliki empat musim, dan hutannya merupakan luruh. Gugurnya daun
pepohonan hutan merupakan persiapan akan datangnya musim dingin dan bersemi kembali
setelah musim dingin selesai. Di daerah subtropis yang khas adalah adanya salju waktu musim
dingin. Jumlah tumbuhan di kawasan subtropis lebih sedikit tumbuhan tinggi, jarak antara
pohon satu dengan ya11g lain tidak rapat dan praktis tidak ada perdu di bawahnya. Di daerah
tengah benua terdapat padang rumput karena curah hujannya sedikit sehingga sulit bagi
pohon untuk hidup dengan baik, tetapi tidak sampai menjadi gurun pasir. Curah hujan yang
sedikit menyebabkan tumbuhnya bermacam rumput, ada yang pendek, sedang, dan tinggi.
Tanah padang rumput banyak mengandung humus karena daun rumput yang cepat mati dan
membusuk pada musirn tumbuh. Selain itu, daerah iklim ini ditandai dengan hutan yang
terlalu lebat tanpa belukar, rotan, dan epifit. Semakin ke arah kutub maka semakin jarang
hutannya dan digantikan dengan padang rumput (40°-60° LU/LS).
3. Daerah beriklim dingin (60°-80° LU/LS), pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam
sehari sehingga malam menjadi lebih singkat. Pada musim dingin, matahari kurang dari 12 jam
sehingga malam lebih lama. Bioma yang khas di daerah beriklim dingin ini dihuni oleh padang
taiga dan tundra. Padang taiga biasanya terdiri dari satu jenis spesies (homogen) seperti hutan
cemara atau pinus dan pakis. Tundra adalah padang perdu dan paku yang pendek (rendah).
4. Daerah kutub: tidak ada yang hidup kecuali pada batas terdapat tumbuhan lumut (80°-90°
LU/LS). Ciri-ciri daerah tundra (daerah beriklim kutub) adalah memiliki energi radiasi yang
sedikit, perbedaan siang dan malam dalam musim panas dan musim dingin sangat besar.
Rumput tumbuh menutupi tanah dan tumbuhan berbiji tumbuh kerdil.

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 45


Menurut Supartono, dkk. (1999), Junghun membagi daerah iklim dengan
vegetasi alam yang tumbuh di dalamnya ada empat macam sebagai berikut.
1) Daerah panas dengan suhu rata-rata di atas 22° C, mencakup ketinggian dari 0-700 m di
atas permukaan laut. Vegetasi yang tumbuh baik adalah kelapa, tebu, padi, dan jagung.
2) Daerah sedang dengan suhu antara 15°-22°C, meliputi daerah antara 700- 1.500 m di atas
permukaan laut. Vegetasi yang tumbuh dengan baik adalah karet, teh, kina, dan sayur-
sayuran.
3) Daerah sejuk dengan suhu antara 11°- l 5°C, meliputi daerah antara 1.500- 2.500 m.
Vegetasi yang tumbuh baik adalah pinus, hortikultura (tanaman budidaya), dan kina.
4) Daerah dingin dengan suhu di bawah 11°C mencakup daerah antara 2.500-4.000 m di atas
permukaan laut. Vegetasi yang paling atas hanya lumut, sedangkan daerah yang di bawah
hampir sama dengan tanaman di daerah iklim sejuk.

D. GEOGRAFI HEWAN
Atas dasar faktor yang mempengaru.hi variabilitas dan persebaran terhadap makhluk hidup yang
sudah dijelaskan maka bumi ini dapat dibagi menjadi 6 daerah (fauna regions), yakni daerah
seperti berikut.
1. Palaeartic (Eropa dan Asia Utara).
2. Ethiopian (Afrika dan Semenanjung Arab).
3. Oriental (Asia Selatan dan Indonesia).
4. Australian (Australia dan sekitamya).
5. Nearctic (Amerika Utara dan Greenland).
6. Neotropical (Amerika Selatan dan Tengah).

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 46


Berikut ini Anda dapat melihat berbagai jenis m.amalia yang terdapat di masing-masing
daerah holarsitik. Sebagai habitat utamanya adalah lihat masing-masing gambar berikut ini

Gambar 14 Persebaran di berbagai daerah

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 47


REFERENSI

1. Aly, Abdullah dan Rahma, Eny. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
2. Darmodjo, Hendro dan Kaligis, Yeni. (1994). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Universitas
Terbuka.
3. Drost. J. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Buku Panduan Mahasiswa. Gramedia Pustaka
Utama.
4. Jasin, Maskoeri. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Press.
5. Nizamuddin, H. (1994). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia.
6. Nebel. Bernard. (2000). Environmental Science. The Way the World Works. New Jersey:
Prentice Hall.
7. Smith, Robert Leo., (1976). The Ecology of Man: An Ecosystem Approch. New York: Havper
and Row. Publisher.
8. W. Supartono, dkk. (1999). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia

Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya 48

Anda mungkin juga menyukai