Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
POKOK BAHASAN 8:
KEANEKARAGAMAN MAHKLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan biosfer dan makhluk hidup
2. Menjelaskan keanekaragaman makhluk hidup
3. Menjelaskan persebaran makhluk hidup
MATERI:
A. BIOSFER
Biosfer (biosphere) berasal dari kata bio yang berarti “hidup atau kehidupan” dan sphere
yang artinya “lingkungan atau bidang”. Jadi, biosfer berarti ''lingkungan atau bidang kehidupan
atau lingkungan tempat di mana organisme hidup''. Dalam biosfer terdapat sejumlah bioma
(komunitas dari binatang, tanaman atau organisme) yang terdiri dari flora dan fauna.
Menurut pandangan umum geofisika, biosfer adalah sistem ekologi global yang berisi
gabungan semua hubungan kehidupan, dan interaksinya dengan elemen biosfer, yaitu litosfer
(bebatuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara). Contohnya, gas oksigen untuk proses
pemapasan yang diambil dari atmosfer dan air yang merupakan zat vital bagi makhluk hidup
karena sel pada makhluk hidup umumnya 75% terdiri atas air. Sel hidup tanpa air tidak akan
terjadi kehidupan karena akan terjadi dehidrasi atau kekurangan air sehingga menyebabkan
kematian.
Atas dasar percobaan inilah ia bersimpulan bahwa telur-telur tadi pastilah berasal dari
sesuatu yang hidup, paham ini kita kenal dengan Omne Ovum Ex Vivo.
CH4 = metana
NH3 =amoniak
H = gas hidrogen
2
H2O =uap air
Beberapa contoh makhluk hidup tingkat rendah antara lain sebagai berikut.
1) Virus
Apabila rantai senyawa gula - fosfat - purin - pirimidin suatu asam amino dalam percobaan
Miller bertambah panjang dan semakin kompleks maka akan terbentuk DNA (Deoxyribo Nucleic
Acid) dan selanjutnya terbentuk virus.
Penemuan virus sejalan dengan ditemukannya mikroskop elektron oleh Knoll dan Ruska
pada tahun 1932 di Jerman karena virus berukuran sangat halus antara 10- 30 milimikron.
Berbagai jenis virus telah ditemukan dan mempunyai beragam bentuk seperti bulat, lonjong,
kubus ataupun seperti batang. Sifatnya aneh karena dapat dikristalkan sebagai zat kimia biasa,
ditanam dalam tumbuhan atau hewan dan dapat bertambah banyak.
Persepsi terhadap perbanyakan diri virus ada dua pendapat, yakni:
a. Virus melakukan reproduksi sebagaimana halnya makhluk hidup lain;
b. Virus tak dapat memperbanyak diri melainkan organisme tempat virus berada dapat
membentuk duplikat virus tadi.
Beberapa jenis virus menyebabkan berbagai penyakit, misalnya mozaik pada tembakau,
tomat, mentimun, waluh, dan jipang. Pada manusia, penyakit campak, cacar, cacar air, influenza,
E. REPRODUKSI
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa makhluk hidup memiliki ciri mampu
berkembang biak atau sering disebut reproduksi. Jadi, reproduksi adalah perkembangbiakan
makhluk hidup menjadi lebih banyak jumlah dan jenisnya. Reproduksi juga merupakan salah satu
cara makhluk hidup mempertahankan keberadaannya.
Bagaimana makhluk hidup yang beragam jenis memperbanyak dirinya?
Beberapa cara perkembangbiakan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
1) Perkembangbiakan (Reproduksi) Sel
Metabolisme menyebabkan protoplasma sel menjadi semakin banyak dan menyebabkan
sel itu tumbuh menjadi besar sampai batas tertentu. Hal tersebut berlaku untuk semua sel, baik
yang berasal dari makhluk hidup bersel tunggal seperti amoeba maupun dari makhluk bersel
banyak seperti manusia. Apabila sudah sampai batas maksimumnya maka sel akan membelah
menjadi dua sel yang baru atau yang mati. Kecambah akan menjadi pohon besar, kecebong akan
menjadi katak atau janin tumbuh menjadi manusia dewasa. Semua itu adalah akibat pembelahan
sel. Semakin besar makhluk hidup maka semakin banyak pula jumlah selnya. Dari hasil
pengamatan melalui mikroskop terhadap berbagai jenis makhluk hidup terdapat dua macam
pembelahan sel, yaitu mitosis dan amitosis.
Mitosis artinya proses pembelahan sel melalui beberapa tahapan atau fase tertentu,
sedangkan amitosis adalah suatu proses pembelahan sel yang terjadi tanpa melalui tahapan
tertentu.
Selanjutnya, sel kembali seperti pada tahapan interfase. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar berikut.
Gambar 8 Hydra
A. SEL
Sel adalah satu unit kehidupan yang terkecil. Sel memenuhi syarat untuk dapat dikatakan
hidup karena sel mampu melakukan metabolisme, mempertahankan diri, dan berkembang biak.
1. Sel sebagai Suatu Unit Kehidupan
Sel sebagai istilah dalam dunia biologi diungkapkan pertama kali oleh Robert Hooke
(1665). Dengan menggunakan mikroskop yang sederhana, ia mengamati serpihan gabus dan
kayu. Ia mendapatkan gambaran adanya ''deretan-deretan'' kamar kecil yang mengingatkan pada
sel penjara kerajaan.
2. Teori tentang Sel
Teori ini timbul pada tahun 1839 oleh M. Schleiden seorang ahli botani dan T. Schwann
seorang ahli zoologi yang berpendapat, semua jasad hidup terdiri dari sel. Sedangkan Virchow
(1885) mengemukakan bahwa semua sel berasal dari sel sebelumnya.
3. Bentuk dan Ukuran Sel
Bentuk dan ukuran sel sangat bervariasi karena tergantung dari fungsi sel. Bentuk sel pada
kulit adalah pipih, pada urat saraf bulat panjang dan pada darah seperti diskus (piringan). Namun,
ada kecenderungan umum bahwa sel mempunyai bentuk yang sama, yaitu bulat telur.
Ukuran sel juga bervariasi. Sel sebagai bagian dari organ hewan atau manusia ukurannya sangat
kecil bergaris tengah sekitar 0,01 mm. Sebuah sel dari suatu bakteri jauh lebih kecil lagi
ukurannya, yaitu + 0,0005 mm, yang tak dapat diamati dengan mata telanjang karena batas
kemampuan mata kita hanya 0,1 mm. Namun, ada sel yang dengan mudah dapat diamati secara
kasat mata ialah telur, misalnya telur ayam. Sel yang berupa telur ada yang berisi 7 liter putih
telur, yaitu telur burung Aepyornis dari Madagaskar.
4. Struktur Sel
Pada hakikatnya, sel terdiri dari protoplasma yang dilindungi oleh lapisan yang disebut
membran. Protoplasma terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar yang agak cair disebut
sitoplasma dan bagian dalam yang agak padat disebut nukleoplasma. Contohnya: Sel hewan
6. Persamaan dan Perbedaan antara Sel Hewan dengan sel Tumbuh- tumbuhan
Struktur dasar semua sel adalah sama, yaitu terdiri dari membran, sitoplasma, dan
nukleoplasma.
Perbedaannya antara lain sebagai berikut.
a) Membran pada sel tumbuhan berdinding kaku, terbuat dari selulosa, sedangkan pada sel
hewan tidak berdinding sel.
b) Dalam sitoplasma sel tumbuhan terdapat kloroplas.
c) Pada sel hewan terdapat sentrosom yang berfungsi dalam pembelahan sel. Sentrosom ini
tak terdapat pada sel tumbuhan.
No Jenis Bagian dari Sel Hewan Tumbuhan
1 Membran Sel/Plasma + +
2 Dinding Sel - +
3 Sitoplasma + +
4 Koloroplas - +
5 Butir-butir pati - +
6 Vakuola + +
7 Nukleoplasma dengan membran nukleusnya + +
8 Kromatin + +
9 Nukleolus + +
10 Sentrosom + +
E. TEORI EVOLUSI
Sejarah bumi dengan fosil-fosilnya bukanlah berdasarkan teori, tetapi kumpulan berbagai fakta.
Teori evolusi mencoba menjawab mengapa terjadi evolusi.
1) Teori Lamarck
Ilmuwan Perancis inilah yang pertama kali membagi biologi menjadi botani (ilmu
tumbuhan) dan zoologi (ilmu hewan). Ia mengakui adanya evolusi karena Lamarck berpendapat
bahwa evolusi disebabkan adanya adaptasi. Sifat-sifat baru didapat atas pengaruh lingkungan,
kemudian diteruskan pada keturunannya.
Contoh: Jerapah yang sekarang berleher panjang itu, dahulu berleher pendek. Oleh karena
jerapah lebih suka memakan pucuk-pucuk daun dan pucuk daun yang di bawah semakin
langka maka ia selalu menjulurkan lehernya untuk meraih pucuk daun yang di atas.
Sehingga leher jerapah lambat laun menjadi panjang.
2) Teori Darwin
Berbeda dengan pandangan Lamarck, Darwin menganggap bahwa perubahan panjang
leher jerapah disebabkan oleh seleksi alam. Maksudnya, hanya jerapah berleher panjang saja
yang bertahan hidup sedangkan jerapah berleher pendek musnah, mungkin karena tak kebagian
makanan. Gagasannya tentang evolusi ini ditulis dalam buku yang berjudul The Origin of Species
by Means Natural Selection
Dalam buku tersebut, Darwin mengemukakan dua teori pokok sebagai berikut.
a. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau.
Ñ Spesies adalah suatu jenis organisme yang mempunyai hubungan struktural dan
fungsional sama. Hubungan seksual dari spesies yang sama dapat menghasilkan
keturunan dan apabila spesiesnya berbeda tidak menghasilkan keturunan.
Teori yang dapat diterima oleh para biolog saat ini adalah Teori Darwin yang dimodifikasi
oleh De Vries ini.
b. Dunia Hewan
Dunia hewan terdiri atas Avertebrata, yaitu hewan yang tidak mempunyai tulang belakang
dan Vertebrata hewan bertulang belakang.
a) Phylum 1: Protozoa
Hewan bersel satu yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Antony van Leeuwenhoek adalah orang yang pertama kali membuat deskripsi tentang
protoplasma kita kenal sebagai bentuk yang sederhana dari kehidupan hewan. Protozoa
ditemukan di air yang menggenang, danau, dan laut.
2. Faktor Sejarah
Faktor sejarah yang dimaksud adalah sejarah geologi. Dahulu sekitar 200 juta tahun yang
lalu hanya ada satu benua, yang kemudian retak dan bergeser. Pergeseran berlangsung secara
lambat dan akhirnya terjadi lima benua seperti yang kita alami sekarang ini, diduga berlangsung
dalam waktu 135 juta tahun. Jadi, pergeseran dimulai pada zaman Mesozoikum sampai awal
Cenozoikum hingga bentuknya yang sekarang. Dalam bahasan sebelumnya, Anda mengetahui
bahwa pada zaman tersebut bumi telah dihuni oleh berbagai jenis ikan, reptil, burung hingga
hewan menyusui serta tumbuhan atau hewan di daratan. Pergeseran menjadi anak benua
tersebut, mengakibatkan makhluk hidup yang di sekitar mengalami perubahan lingkungan hidup,
misalnya iklim yang berbeda menyebabkan hanya makhluk yang tahan terhadap kondisi tersebut
akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri sehingga tidak musnah.
Jadi, sejarah geologi dapat menentukan geografi kehidupan di bumi baik ditinjau dari
persamaan maupun perbedaan makhluk hidup.
C. GEOGRAFI TUMBUHAN
Tumbuhan memegang peranan penting dalam menentukan geografi makhluk hidup
karena tumbuhan merupakan titik awal dari rantai kehidupan. Selanjutnya, materi tentang rantai
kehidupan akan dibahas secara lebih mendalam dalam Modul 5. Tumbuhan sangat peka
terhadap keadaan lingkungan fisik. Oleh karena itu, dapat dengan mudah mengamati adanya
perbedaan jenis tumbuhan pada daerah dengan iklim yang sama.
Contoh:
1) Daerah tropis ialah daerah antara 23 1/2° Lintang Utara (LU) dan 23 1/2° Lintang Selatan
(LS) sepanjang khatulistiwa dan beriklim panas. Lingkungan abiotiknya, antara lain
matahari yang bersinar sepanjang tahun, mulai bulan Januari sampai Desember,
perubahan suhu hanya sedikit (amplitudonya kecil) di bawah naungan pohon (kanopi),
bahkan tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam, curah hujannya tinggi, merata
sepanjang tahun antara 200-225 cm per tahun. Daerah ini juga ditandai dengan adanya
hutan yang lebat dengan ciri khasnya adalah sebagai berikut.
a. Pohon besar dan tinggi.
b. Cabang pohon panjang dan banyak yang membentuk naungan pohon yang luas.
c. Pada pohon itu terdapat banyak tumbuhan epifit (menempel pada dahan dan
ranting).
d. Banyak pohon merambat ke pohon lain misalnya rotan karena hampir tidak ada
sinar matahari.
e. Di bawah pohon besar (kanopi) masih terdapat pohon yang agak rendah (tanaman
perdu) dan di bawahnya lagi masih ada semak belukar sehingga tercipta tingkat
kehidupann
f. Di bawah suhu hampir tidak terasa, hidup rumput dan lumut sebagai makanan
hewan kecil.
D. GEOGRAFI HEWAN
Atas dasar faktor yang mempengaru.hi variabilitas dan persebaran terhadap makhluk hidup yang
sudah dijelaskan maka bumi ini dapat dibagi menjadi 6 daerah (fauna regions), yakni daerah
seperti berikut.
1. Palaeartic (Eropa dan Asia Utara).
2. Ethiopian (Afrika dan Semenanjung Arab).
3. Oriental (Asia Selatan dan Indonesia).
4. Australian (Australia dan sekitamya).
5. Nearctic (Amerika Utara dan Greenland).
6. Neotropical (Amerika Selatan dan Tengah).
1. Aly, Abdullah dan Rahma, Eny. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
2. Darmodjo, Hendro dan Kaligis, Yeni. (1994). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Universitas
Terbuka.
3. Drost. J. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Buku Panduan Mahasiswa. Gramedia Pustaka
Utama.
4. Jasin, Maskoeri. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Press.
5. Nizamuddin, H. (1994). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia.
6. Nebel. Bernard. (2000). Environmental Science. The Way the World Works. New Jersey:
Prentice Hall.
7. Smith, Robert Leo., (1976). The Ecology of Man: An Ecosystem Approch. New York: Havper
and Row. Publisher.
8. W. Supartono, dkk. (1999). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia