Anda di halaman 1dari 8

NAMA : DEVI SULASTRI SORMIN

NIM : 1903036450
PRODI : D3 MANAJEMEN INFORMATIKA

1. Buatlah ringkasan tentang asumsi linieritas


Jawab :

Asumsi linieritas adalah asumsi yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang
hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus. Jadi peningkatan atau penurunan kuantitas di satu
variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel
lainnya.Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan
yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam
analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for
Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan
yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
Ada beberapa cara untuk mengecek asumsi linearitas ini dalam program SPSS:
Cara ini termasuk cara yang sangat lazim dilakukan selama ini ketika berurusan dengan
pengecekan asumsi linearitas. Saya sendiri tidak terlalu yakin dengan cara ini, hanya saja
sampai hari ini saya tidak memiliki bukti untuk menolak penggunaan cara ini.
~ Kita akan memulai dengan mengklik Analyze->Compare Means->Means
~ Pilihlah variabel dependen dari daftar variabel di sebelah kiri, lalu pindahkan ke kolom
Dependent Variable, begitu juga variabel independen dipindah ke kolom Independent
Variable.Kemudian klik Option
~ Kita klik kotak di sebelah kiri Test for linearity, untuk memilihnya. Kita dapat
membersihkan kotak Cell Statistics jika tidak ingin ada hasil output lain karena memang
tidak dibutuhkan. Klik Continue, dan kita kembali ke dialog box sebelumnya, lalu klik OK.

Cara menentukan apakah asumsi linieritas terpenuhi atau tidak

 Patokan pertama yang bisa dipakai adalah linearity, karena baris ini menggambarkan
apakah model linear dapat menjelaskan dengan baik hubungan antar variabel.
Jika linearity signifikan, maka itu berarti hubungan antar variabel dapat dijelaskan
menggunakan model linear, dalam hal ini korelasi produk momen atau regresi
linear. Deviation from linearity merupakan informasi tambahan mengenai pola
hubungan yang tidak dapat dijelaskan oleh garis linear. Jika ternyata baris ini
signifikan. Ini berarti, hanya memberikan penjelasan linear mengenai hubungan antar
variabel akan memberikan informasi yang kurang lengkap mengenai hubungan antar
variabel. Sehingga perlu kiranya menguji juga model hubungan antar variabel dengan
model non-linear pada data yang sama. Ini dilakukan untuk melihat manakah model
yang terbaik menjelaskan pola hubungan ini
2. Buatlah langkah-lanngkah dengan menggunakan SPSS untuk menguji asumsi
linieritas
Jawab :

Langkah-langkah dalam menguji asumsi linieritas

 Buka program SPSS.Klik variable view.Selanjutnya,pada bagian Name tulis saja


Motivasi kemudian Prestasi,pada Decimals ubah semua menjadi angka 0,pada
bagian Label tuliskan Motivasi Belajar kemudian Prestasi belajar,abaikan yang
lain tampak layar.

 Setelah itu,Klik Data view,lalu masukkan data Motivasi Belajar dan Prestasi
Belajar yang sudah dipersiapkan tadi
 Berikutnya,dari menu utama SPSS pilih Analyze,lalu klik Compare
Means,dan pilih Means.

 Muncul kotak dengan nama “Means”.Kemudian,masukkan variable


Motivasi Belajar ke kotak Independent List dan variable Prestasi Belajar ke
kotak Dependent List.

 Selanjutnya,klik Options,pada bagian “Statistics for First Layer” pilih Test


for Llinearity kemudian klik Continue.
 Langkah terakhir adalah klik Ok untuk mengakhiri perintah.Maka akan
muncul output SPSS.Dalam hal ini kita cukup memeperhatikan table output
“ANOVA TABLE”.

Hasil Test for Linearity

Dalam uji linearitas dapat dilakukan dengan dua cara yakni melihat nilai signifikansi dan
nilai F.

 Berdasarkan Nilai Signifikansi (Sig): dari output di atas, diperoleh nilai Deviation from
Linearity Sig. adalah 0,721 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan linear secara signifikan antara variabel Motivasi Belajar (X) dengan variabel
Prestasi Belajar (Y).
 Berdasarkan Nilai F: dari output di atas, diperoleh nilai F hitung adalah 0,457 < F tabel
4,35. Karena nilai F hitung lebih kecil dari nilai F tabel maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan linear secara signifikan antara variabel Motivasi Belajar (X) dengan
variabel Prestasi Belajar (Y).

3. Buatlah sebuah studi kasus kemudian selesaikan dengan melakukan pengujian


asumsi linieritas dengan menggunakan SPSS.
Jawab :

Studi kasus :

Seorang mahasiswa bernama Devi Sulastri sedang melaksanakan sebuah penelitian


untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dengan optimisme pada remaja
sekarang,setelah dilakukan penelitian,maka diperoleh Data-data skor total yang di dapat
ditabulasikan sebagai berikut:

NO Kecemasan Optimisme
1 80 124
2 90 137
3 88 120
4 96 128
5 90 124
6 96 133
7 94 138
8 90 126
9 85 132
10 91 140
11 90 143
12 86 124
13 83 131
14 83 119
15 86 135
16 87 141
17 91 137
18 86 134
19 75 138
20 77 141
Langkah-langkah dalam pengujian SPSS

 Buka program SPSS.Klik variable view.Selanjutnya,pada bagian Name tulis


Kecemasan kemudian Optimisme,pada Decimals ubah semua menjadi angka
0,pada bagian Label tuliskan Kecemasan Remaja kemudian Optimisme
Remaja

 Setelah itu,Klik Data view,lalu masukkan data Kecemasan dan Optimisme


yang sudah dipersiapkan tadi
 Berikutnya,dari menu utama SPSS pilih Analyze,lalu klik Compare
Means,dan pilih Means.

 Muncul kotak dengan nama “Means”.Kemudian,masukkan variable


Kecemasan Remaja ke kotak Independent List dan variable Optimisme
Remaja ke kotak Dependent List.
 Selanjutnya,klik Options,pada bagian “Statistics for First Layer” pilih Test
of Llinearity kemudian klik Continue.

 Langkah terakhir adalah klik Ok untuk mengakhiri perintah.Maka akan


muncul output SPSS.Dalam hal ini kita cukup memeperhatikan table output
“ANOVA TABLE”.

Hasil Test for Linearity

Berdasarkan output diatas dapat diketahui bahwa Nilai Signifikansi (Sig):diperoleh dari nilai
Deviation from Linearity Sig. adalah 0,308 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan linear secara signifikan antara variabel Kecemasan Remaja (X) dengan variable
Optimisme Remaja (Y).

Anda mungkin juga menyukai