Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN

KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN (RPK)

Pembimbing :

Dwi Agustanti, M.Kep., Sp.Kom.

DISUSUN OLEH :

FANNY AMALIA SAFITRI

1814401103

TINGKAT 2 REGULER 3

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

DIII KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

I. Kasus ( Masalah Utama )


Konsep Perilaku Kekerasan

Banyak ahli mendefiniskan mengenai perilaku kekerasan diantaranya,


menurut Berkowitz (1993), perilaku kekerasan bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis. Citrome dan Volavka (2002, dalam
Mohr, 2006) menjelaskan bahwa perilaku kekerasan merupakan respon
perilaku manusia untuk merusak sebagai bentuk agresif fisik yang dilakukan oleh
seseorang terhadap orang lain dan atau sesuatu.Pendapat senada diungkapkan
Stuart dan Laraia (2005),yang menyatakan bahwa perilaku kekerasan
merupakan hasil dari marah yang ekstrim atau ketakutan sebagai respon
terhadap perasaan terancam, baik berupa ancaman serangan fisik atau konsep
diri. Perasaan terancam ini dapat berasal dari lingkungan luar (penyerangan
fisik, kehilangan orang berarti dan kritikan dari orang lain) dan lingkungan dalam
(perasaan gagal di tempat kerja, perasaan tidak mendapatkan kasih sayang dan
ketakutan penyakit fisik).

Menurut Keliat, (2011), perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku


yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis.
Herdman (2012) mengatakan bahwa risiko perilaku kekerasan merupakan
perilaku yang diperlihatkan oleh individu. Bentuk ancaman bisa fisik, emosional
atau seksual yang ditujukan kepada orang lain Sehingga dapat disimpulkan
bahwa perilaku kekerasan merupakan:

a. Respons emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap kecemasan yang meningkat
dan dirasakan sebagai ancaman (diejek/dihina).
b. Ungkapan perasaan terhadap keadaan yang tidak menyenangkan (kecewa,
keinginan tidak tercapai, tidak puas).
c. Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri,
orang lain, dan lingkungan.

II. Proses Terjadinya Masalah (Preddisposisi, presipitasi, penilaian terhadap


stressor, sumber koping, mekanisme koping)
Proses terjadinya perilaku kekerasan pada pasien akan dijelaskan dengan
menggunakan konsep stress adaptasi Stuart yang meliputi faktor predisposisi dan
presipitasi,

a. Faktor Predisposisi Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku


kekerasan, meliputi :
1) Faktor Biologis
Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor herediter
yaitu adanya anggota keluarga yang sering memperlihatkan atau melakukan
perilaku kekerasan, adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa, adanyan riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat
penggunaan NAPZA (narkoti, psikotropika dan zat aditif lainnya).
2) Faktor Psikologis
Pengalaman marah merupakan respon psikologis terhadap stimulus
eksternal, internal maupun lingkungan.Perilaku kekerasan terjadi sebagai
hasil dari akumulasi frustrasi.Frustrasi terjadi apabila keinginan individu
untuk mencapai sesuatu menemui kegagalan atau terhambat.Salah satu
kebutuhan manusia adalah “berperilaku”, apabila kebutuhan tersebut tidak
dapat dipenuhi melalui berperilaku konstruktif, maka yang akan muncul
adalah individu tersebut berperilaku destruktif.
3) Faktor Sosiokultural
Teori lingkungan sosial (social environment theory)menyatakan bahwa
lingkungan sosial sangat mempengaruhi sikap individu dalam
mengekspresikan marah.Norma budaya dapat mendukung individu untuk
berespon asertif atau agresif.Perilaku kekerasan dapat dipelajari secara
langsung melalui proses sosialisasi (social learning theory).

b. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi perilaku kekerasan pada setiap individu bersifat unik,
berbeda satu orang dengan yang lain.Stresor tersebut dapat merupakan
penyebab yang brasal dari dari dalam maupun luar individu. Faktor dari dalam
individu meliputi kehilangan relasi atau hubungan dengan orang yang dicintai
atau berarti (putus pacar, perceraian, kematian), kehilangan rasa cinta,
kekhawatiran terhadap penyakit fisik, dll. Sedangkan faktor luar individu
meliputi serangan terhadap fisik, lingkungan yang terlalu ribut, kritikan yang
mengarah pada penghinaan, tindakan kekerasan.

c. Penilaian Terhadap Stressor


Marah yang dialami setiap individu memiliki rentang dimulai dari respon
adaptif sampai maladaftif. Sekarang marilah kita bersama-sama mempelajarinya
untuk mempermudah pemahaman Anda dibawah ini akan digambarkan rentang
respon perilaku kekerasan.

Respon adaptif Respon maladaptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Amuk

Keterangan
Asertif : Kemarahan yang diungkapkan tanpa menyakiti orang lain
Frustasi : Kegagalan mencapai tujuan karena tidak realistis/ terhambat
Pasif : Respon lanjutan dimana pasien tidak mampu mengungkapkan
perasaannya
Agresif : Perilaku destruktif tapi masih terkontrol
Amuk : Perilaku destruktif dan tidak terkontrol

1) Hierarki Perilaku Kekerasan


Setelah Anda memahami rentang respon marah, sekarang marilah kita
mempelajari mengenai hirarki agresif seperti dibawah ini.
Rendah Memperlihatkan permusuhan rendah
Keras menuntut
Mendekati orang lain dengan ancaman
Memberi kata-kata ancaman tanpa niat melukai
Menyentuh orang lain dengan cara yang menakutkan
Memberi kata-kata ancaman dengan rencana melukai
Melukai dalam tingkat ringan tanpa membutuhkan perawatan
medis
Tinggi Melukai dalam tingkat serius dan memerlukan perawatan medis

2) Perbandingan Perilaku Pasif, Agresif dan Asertif


Berdasarkan konsep yang telah sama-sama kita pelajari, maka dapat kita
simpulkan perbedaan antara perilaku agresif, asertif dan pasif seperti bagan
dibawah ini.

Passif Asertif Agresif


Isi bicara  Negatif  Positif  Berlebihan
 Menghina  Menghargai diri  Menghina
 Dapatkah saya sendiri orang lain
lakukan  Saya dapat/akan  Anda
 Dapatkah ia melakukan selalu/tidak
lakukan pernah
Nada suara  Diam  Diatur  Tinggi
 Lemah  Menuntut
 Merengek
Personal space  Orang lain  Menjaga jarak  Memasuki
dapat masuk yang teritorial orang
pada teritorial menyenangkan lain
pribadinya  Memertahankan
hak
tempat/teritorial
Gerakan  Minimal  Memperlihatkan  Mengancam,
 Lemah gerakan yang ekspansi
 Resah sesuai gerakan
Postur/sikap  Melotot  Tegak  Tenang
tubuh  Menundukkan  Rileks  Bersandar
kepala kedepan
Kontak mata  Sedikit/tidak  Sekali-sekali  Melotot
 Sesuai dengan
kebutuhan
interaksi

d. Sumber koping : keluarga (suami dari pasien )

A. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji

NO DATA MASALAH

1. Data Subjektif: Resiko Perilaku


Kekerasan
Pasien mengatakan ia memukul ibunya

dengan sapu dan mengeluarkan kata kasar dan


tidak

pantas karena tidak diberikan motor

Data Objektif :

• Suara keras
• Tangan mengepal
• Wajah memerah dan tegang
• Pandangan tajam
• Mengatupkan rahang dengan kuat
• Mengepalkan tangan
• Bicara kasar (Nada suara tinggi)

B. Pohon Masalah

Ibu Tini merah-marah dan melempar barang-barang yang ada di


sekitarnya
Resiko Perilaku Kekerasan

Depresi karena di PHK

III. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko perilaku kekerasan

IV. Rencana Tindakan Keperawatan

Perencanaan
N
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
o.
1. Tujuan : 1. Setelah…..× 1. Bina hubungan  Kepercayaan
Klien dapat interaksi klien saling percaya dari klien
mengontro menunjukan dengan merupakan
l perilaku tanda-tanda menggunakan hal yang
kekerasan percaya kepada prinsip mutlak serta
perawat : komunikasi akan
SP 1 : Klien a. Ekspresi terapeutik : memudahkan
dapat wajah  Sapa klien dalam
membina bersahab dengan pendekatan
hubungan at ramah baik dan tindakan
saling percaya b. Menunjuk verbal keperawatan
an rasa maupun yang akan
senang nonverbal dilakukan
c. Ada  Perkenalkan kepada klien.
kontak nama, nama
mata panggilan
d. Mau dan tujuan
berjabat perawat
tangan berkenalan
e. mau  Tanyakan
menyebut nama
kan nama lengkap dan
f. Mau nama
menjawa penggilan
b salam yang disukai
g. Mau klien
duduk  Buat kontrak
berdampi yang jelas
ngan  Tunjukan
dengan sikap jujur
perawat dan
h. Bersedia menepati
mengung janji setiap
kapkan kali
masalah berinteraksi
yang  Tunjukan
dihadapi sikap empati
dan
menerima
apa adanya
 Beri
perhatian
kepada klien
dan masalah
yang
dihadapi
klien
 Dengarkan
dengan
penuh
perhatian
ekspresi
perasaan
klien
SP 2 : Klien 2. Setelah…..× 1. Bantu klien  Menentukan
dapat interaksi klien mengungkapkan mekanis-me
mengenal menceritakan perasaan koping yang
penyebab penyebab marahnya: dimiliki klien
perilaku perilaku a. Motivasi klien dalam
kekerasan yang kekerasan untuk menghadapi
dilakukannya yang menceritakan masalah
dilakukannya : penyebab rasa serta sebagi
Menceritakan kesal atau langkah awal
penyebab jengkelnya dalam
perasaan b. Dengarkan menyusun
jengkel/marah tanpa strategi
baik dari diri menyela atau berikutnya
sendiri memberi
maupun penilaian
lingkungannya setiap
ungkapan
perasaan
klien.
SP 3 : Klien 3. Setelah…..× 1. Bantu klien  Deteksi dini
dapat interaksi klien mengungkapkan sehingga
mengidentifika menceritakan tanda-tanda dapat
si tanda-tanda tanda-tanda perilaku kkerasan mencegah
perilaku saat terjadi yang dialaminya : tindakan
kekerasan perilaku a. Motivasi yang dapat
kekerasan : klien membahaya
a. Tanda menceritaka kan klien dan
Sosial: n kondisi fisik lingkungan
bermusuh saat perilaku sekitar
an yang kekerasan
dialami terjadi
saat b. Motivasi
terjadi klien
perilaku menceritaka
kekerasan n kondisi
b. Tanda emosionalny
Emosional a saat terjadi
: perasaan perilaku
marah, kekerasan
jengkel, c. Motivasi
bicara klien
kasar. menceritaka
c. Tanda n hubungan
Fisik : dengan
mata orang lain
merah, saat terjadi
tangan perilaku
mengepal kekerasan
, ekspresi
tegang,dll
SP 4 : klien 4. Setelah…..× 1. Diskusikan  Melihat
dapat interaksi klien dengan klien mekanisme
mengidentifika menjelaskan : perilaku koping klien
si perilaku a. Jenis-jenis kekerasan yang dalam
kekerasan yang ekspresi dilakukannya menyelesaik
pernah kemaraha selama ini : an masalah
dilakukan n yang a. Motivasi klien yang
selama ini menceritakan dihadapi
telah jenis-jenis
dilakukan tindak
nya kekerasan
b. Perasaan yang selama
saat ini pernah
melakuka dilakukannya
n b. Motivasi klien
kekerasan menceritakan
c. Efektivitas perasaan
cara yang setelah
dipakai tindakan
dalam tersebut
menyeles 2. Diskusikan
aikan apakah dengan
masalah tindakan tersebut
msalah yang
dialami teratasi
SP 5 : Klien 5. Setelah…..× 1. Diskusikan  Membantu
dapat interaksi klien dengan klien klien melihat
mengidentifika menjelaskan akibat negatif dampak yang
si akibat akibat cara yang ditimbulkan
perilaku tindakannya : dilakukan pada : akibat
kekerasan a. Diri a. Diri sendiri perilaku
sendiri b. Orang lain kekerasan
b. Orang c. Lingkungan yang
lain dilakukan
c. Lingkung klien
an
SP 6 : Klien 6. Setelah…..× 1. Diskusikan  Menurunkan
dapat interaksi klien: dengan klien : perilaku
mengidentifika Menjelaskan a. Apakah klien destruktif
si cara cara yang mau yang akan
konstruktif sehat untuk mempelajari mencederai
dalam mengungkapk cara baru klien dan
mengungkapka an marah untuk lingkungan
n kemarahan mengungkap sekitar
kan marah
yang sehat
b. Jelaskan
berbagai
alternatif
pilihan untuk
mengungkap
kan marah
selain
perilaku
kekerasan
yang
diketahui
klien
c. Jelaskan
cara-cara
sehat untuk
mengungkap
kan marah :
-Cara fisik :
nafas dalam,
pukul bantal
atau kasur,
olahraga
-Verbal :
mengungkap
kan bahwa
dirinya
sedang kesal
kepada orang
lain.
-Sosial :
Latihan
asertif
dengan
orang lain
-Spiritual :
Sembahyang
/doa, zikir,
meditasi,dlsb
SP 7 : Klien 7. Setelah…..× 1. Diskusikan cara 1. Keinginan
dapat interaksi klien yang akan dipilih untuk marah
mendemonstrs memperagaka dan anjurkan tidak tahu
ikan cara n cara klien memilih kapan
mengontrol mengontrol cara yang munculnya
perilaku perilaku memungkinkan serta siapa
kekerasan kekerasan untuk yang akan
a. Fisik : mengungkapkan memicunya
tarik kemarahan 2. Meningkatka
nafas 2. Latih klien n
dalam, memperagakan kepercayaan
memukul cara yang dipilih : diri klien
bantal/ka a. Peragakan serta
sur cara yang asertifitas
b. Verbal : dipilih klien saat
Mengung b. Jelaskan marah/jengk
kapkan manfaat cara el.
perasaan tersebut 3. Meningkatka
kesal/jen c. Anjurkan klien n asertifitas
gkel pada menirukan klien dalam
orang peragaan yang menghadapi
lain sudah marah.
tanpa dilakukan
menyakiti d. Beri
c. Spiritual : penguatan
Berdoa pada klein,
sesuai perbaiki cara
agama yang masih
belum
sempurna
3. Anjurkan klien
menggunakan
cara yang sudah
dilatih saat
marah/jengkel
SP 8 : Klien 8. Setelah…..× 1. Diskusikan  Keluarga
mendapat interaksi pentingnya peran adalah sistem
dukungan keluarga : serta keluarga pendukung
keluarga untuk a. Menjelask sebagai utama bagi
mengontrol an cara pendukung klien klien
perilaku merawat untuk mengatasi
kekerasan klien perilaku kekerasan
dengan 2. Diskusikan potensi
perilaku keluarga untuk
kekerasan membantu klien
b. Mengung mengatasi perilaku
kapkan kekerasan
rasa puas 3. Jelaskan
dalam pengertian,
merawat penyebab, akibat,
klien dan cara merawat
klien perilaku
kekerasan yang
dapat dilakukan
keluarga
4. Peragakan cara
merawat klien
5. Beri kesempatan
keluarga untuk
memperagakan
ulang
6. Beri pujian pada
keluarga setelah
peragaan
7. Tanyakan
perasaan keluarga
setelah mencoba
cara yang dilatih
SP 9 : KLien 9.1 Setelah…..× 9.1 Jelaskan pada  Mensukseska
menggunakan inter-aksi klien klien : n program
obat sesuai menje-laskan : a. Manfaat pengobatan
program yang a. Manfaat minum obat klien
telah minum b. Kerugian
ditetapkan obat tidak minum
b. Kerugian obat
tidak c. Nama obat
minum d. Bentuk dan
obat warna obat
c. Nama e. Dosis yang
obat diberikan
d. Bentuk f. Waktu
dan pemakaian
warna g. Cara
obat pemakaian
e. Dosis h. Efek yang
yang dirasakan
diberikan 9.2 Anjurkan klien :
f. Waktupe a. Minta dan
makaian menggunaka
g. Cara n obat tepat
pemakaia waktu
n b. Lapor ke
h. Efek yang perawat/dok
dirasakan ter jika
9.2 Setelah…..× mengalami
inter-aksi klien efek yang
menggu-nakan tidak biasa
obat sesuai c. Beri pujian
program terhadap
kedisiplinan
klien
menggunaka
n obat.

DAFTAR PUSTAKA

Sutejo, Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : PUSTAKA BARU PRESS

Kusumo, Satrio, dkk. 2015. BUKU AJAR KEPERAWATAN JIWA. Bandar Lampung :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)

http://www.academia.edu/34368570/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_PASIEN_
DENGAN_RISIKO_PERILAKU_KEKERASAN (Diakses, 18 Februai 2020)

Anda mungkin juga menyukai