HIPERSENSITIVITAS TIPE 4
OLEH
NIM: 181345300234
TAHUN AKADEMI
2020/2021
HIPERSENSITIVITAS TIPE IV
Reaksi hipersensitivitas tipe IV berbeda dengan reaksi ini tidak melibatkan antibody
tetapi melibatkan sel-sel limposit, yaitu sel T CD4+ maupun CD8+.sel T melepaskan sitokin,
bersama dengan produksi mediator sitotoksik lainnya menimbulkan respon inflamasi yang
terlihat pada penyakit kulit hipersensitivitas lambat.
Manifetasi klinis
Reaksi jonesmote
Reaksi tuberculin
Reaksi tuberculin adalah bentuk alergi bacterial spesifik terhadap prduk filtrate
biakan M. tuberkolosis yang bila disuntikkan di kulit, akan menimbulkan
hipersensitifitas lambat tipe IV. Yang berperan dalam reaksi ini adalah sel
limposit TCD4+.
Reaksi tuberculin mencapai puncaknya 48-72 jam setelah pemakaran.
Reaksi ini dapat di ikuti dengan reaksi yang lambat yang di tandai dengan
agregasi dan proliferasi makrofag membentuk granuloma yang menetap selama
beberapa minggu.
Ditinjau dari segi klinik jenis reaksi granuloma merupakan jenis reaki imunologi
seluler yang paling patologik.
Dermatitis kontak
Reaksi kontak di tandai dengan reaksi eksim pada tempat terjadinya kontak
dengan allergen yang dapat berupa hapten seperti logam, zat warna maupun zat
kimia.
Hapten umumnya terlalu kecil untuk menjadi antigenic, tetapi pada reaksi
hipersensitifitas kontak, hapten menembus epidermis kemudian menyikat protein
yang di sebut carierr protein.
Hapten yang sejak lama dikenal sering menimbulkan hipersensitifitas pada hampir
setiap individu adalah dinitrochlorobenzene (DCNB).
Pengenalan oleh sel T adalah spesifik untuk konjugat hapten-carrier bersangkutan,
dan tidak untuk masing-masing komponen.