Dosen Pengampu:
Ibu Risa Nurmala Dewi
Disusun Oleh:
Muhammad Naufal Affan (023001700002)
Wisnu Suprapto (023001700015)
Faiz Abdurrafi W. (023001700020)
Muhammad Asasul Hakim (023001700053)
Deski Arivan (023001701039)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA 2020
SEKTOR KONSTRUKSI BANGUNAN
PT. ACSET INDONUSA Tbk.
ORGAN UTAMA
Penerapan GCG di ACSET dilakukan oleh organ tata kelola perusahaan berikut:
RUPS sebagai wadah para pemegang saham ACSET untuk mengambil keputusan
berdasarkan kepentingan Perseroan secara wajar dan transparan serta tidak melakukan intervensi
terhadap fungsi, tugas, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi, dengan tidak mengurangi
kewenangan RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kewenangan RUPS:
2. Dewan Komisaris
Kewajiban serta tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas rencana kerja tahunan Perseroan yang
diajukan Direksi.
Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsipprinsip GCG dalam kegiatan-kegiatan
usaha Perseroan.
Melakukan pengawasan serta memberikan nasihat kepada Direksi mengenai risiko bisnis
Perseroan dan upaya-upaya manajemen dalam menerapkan pengendalian internal.
Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam penyusunan dan
pengungkapan laporan keuangan berkala.
Mempertimbangkan keputusan Direksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris
berdasarkan Anggaran Dasar.
Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat
yang dilakukannya dalam laporan tahunan, serta menelaah dan menyetujui laporan
tahunan tersebut.
Melaksanakan fungsi nominasi dan remunerasi (dalam hal tidak terdapat Komite
Nominasi dan Remunerasi).
Dalam keadaan tertentu, menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa sesuai
dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang terkait.
3. Direksi
Tugas dan tanggung jawab berdasarkan Piagam Direksi, tugas dan tanggung jawab Direksi
adalah:
Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis Perseroan dalam bentuk
rencana korporasi (corporate plan) dan rencana kerja (work plan).
Menetapkan struktur organisasi Perseroan, lengkap dengan rincian tugas setiap divisi dan
unit usaha.
Mengendalikan dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki Perseroan secara efektif
dan efisien.
Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perseroan.
Melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan.
Mengelola daftar pemegang saham dan daftar khusus.
Menyusun dan menyediakan laporan keuangan berkala dan laporan tahunan Perseroan.
Menyusun dan menyampaikan informasi material kepada public.
Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS.
ORGAN PENDUKUNG
1. Komite Audit
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan pendapat independen dan
professional kepada Dewan Komisaris terkait laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris.
1. Mengulas kredibilitas dan objektivitas laporan keuangan yang akan dipublikasikan oleh
Perseroan untuk pihak eksternal serta Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia,
seperti laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan
Perseroan.
2. Mengulas kepatuhan Perseroan terhadap regulasiregulasi pasar modal dan juga hukum dan
regulasiregulasi umum sehubungan dengan aktivitas usaha perseroan.
3. Menyediakan opini yang bersifat independen dalam hal terdapat perbedaan opini di antara
manajemen dan auditor eksternal.
4. Menyediakan rekomendasi kepada Dewan Komisaris yang diusulkan oleh Direksi mengenai
penunjukan akuntan publik berdasarkan kemandirian, keobyektifan, ruang lingkup kerja dan
biaya, termasuk mengulas bersama mengenai:
Rencana audit dan ruang lingkup kerja audit tahunan.
Hasil audit tahunan dan opini terhadapnya.
Kecukupan kontrol internal Perseroan.
Kepatuhan terhadap hukum dan regulasi-regulasi.
5. Mengulas aktivitas audit internal dan mengawasi tindak lanjut penemuan-penemuan audit
internal oleh Direksi, termasuk mengulas bersama mengenai:
Rencana dan ruang lingkup kerja aktivitas audit internal.
Hasil penemuan-penemuan audit.
lmplementasi kontrol internal Perseroan.
Komite Audit juga bertanggung jawab dalam menyediakan pelaporan yang terdiri dari:
1. Laporan tertulis kepada Dewan Komisaris, setidaknya 1 (satu) kali setiap 2 (dua) bulan,
yang menjelaskan rincian aktivitas Komite Audit, rekomendasi untuk tindak lanjut, dan
menjelaskan secara terperinci hal-hal signifikan yang perlu untuk diperhatikan Dewan
Komisaris.
2. Mempersiapkan laporan untuk diikutsertakan di dalam Laporan Tahunan, yang
menjelaskan secara terperinci mengenai aktivitas Komite Audit.
3. Menyediakan laporan khusus kepada Dewan Komisaris sebagaimana diperlukan.
2. Komite Nominasi dan Remunerasi
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut:
Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian kesesuaian remunerasi yang diterima
masing-masing anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris terkait dengan kinerjanya.
Tugas dan Tanggung Jawab Ruang lingkup pekerjaan Unit Audit Internal mencakup seluruh
proses bisnis Perseroan dan Entitas Anak untuk menentukan kecukupan proses pengelolaan
pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan. Hal ini dilakukan dengan
memastikan:
Terkait dengan tugas tersebut, maka Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab untuk:
5. Risk Management
Penerapan sistem manajemen risiko di Perseroan ditujukan untuk mengelola risiko yang
berpotensi mengganggu aktivitas, kelangsungan usaha, serta menyebabkan tidak tercapainya
tujuan Perseroan. Penerapannya didasarkan pada Enterprise Risk Management Framework yang
dikembangkan sesuai standar ISO 31000 dan Kebijakan Manajemen Risiko Astra. Kerangka
penerapan manajemen risiko tersebut memastikan kesinambungan proses identifikasi, analisis,
evaluasi, serta pengendalian risiko-risiko secara tepat melalui komunikasi dan konsultasi,
tindakan, pemantauan dan tinjauan, serta penetapan konteks. Tujuan akhir dari penerapan
Enterprise Risk Management Framework adalah:
6. Fungsi lainnya
SOFT STRUCTURE
ACSET, sebagai perusahaan terbuka, juga mengimplementasikan prinsip dan rekomendasi yang
termuat dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/ SEOJK.04/2015 tentang Pedoman
Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan Piagam Dewan
Komisaris yang telah efektif berlaku sejak bulan Desember 2015.
3. Pedoman Direksi
Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan Piagam Direksi yang telah
efektif berlaku sejak bulan Desember 2015. Piagam Direksi disusun dengan mengacu pada:
Komite Audit melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan Piagam Komite Audit
yang telah efektif berlaku sejak tanggal 14 Agustus 2015. Piagam Komite Audit tersebut
khususnya mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55 /POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
Komite Nominasi dan Remunerasi melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah efektif berlaku sejak bulan Desember
2015. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi tersebut khususnya mengacu kepada Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi
Emiten atau Perusahaan Publik.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Sekretaris Perusahaan mengacu kepada
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten
atau Perusahaan Publik.
berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
8. Pedoman Perilaku
Kode Etik ACSET merupakan pedoman perilaku bagi segenap insan Perseroan dalam bersikap
dan berperilaku secara pantas. Kode Etik tersebut mengacu kepada Astra Code of Conduct yang
berlandaskan pada filosofi Astra sebagai Entitas Induk Perseroan serta Catur Dharma, khususnya
nilai Catur Dharma yang pertama dan utama, yakni Menjadi Milik yang Bermanfaat Bagi Bangsa
dan Negara.
Komitmen penerapan GCG secara konsisten di ACSET ditunjukkan dengan melakukan penilaian
kualitas implementasi GCG. Penilaian dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi secara
berkala sesuai dengan indikator dan parameter dalam setiap tolok ukur yang ingin dicapai dalam
Roadmap GCG.
Proses pengukuran implementasi GCG meliputi:
1. Menguji dan menilai kondisi penerapan GCG di Perseroan, serta membandingkan dengan
indikator dan parameter pengujian yang telah ditentukan.
2. Melakukan perbaikan atas rekomendasi yang diusulkan guna mengurangi kesenjangan
antara praktik yang ada dengan indikator dan parameter pengujian.
3. Memantau konsistensi penerapan GCG di lingkungan organisasi Perseroan untuk
memperoleh masukan demi penyempurnaan dan pengembangan kebijakan GCG.
4. Mendorong pengelolaan Perseroan yang semakin profesional, transparan, dan efisien,
serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ Perseroan.
Penilaian kualitas implementasi GCG di ACSET pada tahun 2018 menunjukkan bahwa setiap
organ Perseroan telah melaksanakan tata kelola perusahaan dengan baik sesuai dengan pedoman
internal dan pedoman eksternal yang berlaku bagi Perseroan. Adapun penerapan GCG di ACSET
pada tahun 2018 ini telah mencapai tahap “Warga Korporasi yang Baik”.
Standar acuan tersebut meliputi beberapa prinsip dasar seperti transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab, independensi serta kewajaran. Dalam implementasinya, prinsip-prinsip dasar
tersebut merangkum seluruh aspek kegiatan operasional Perseroan seperti keterbukaan dalam
pengelolaan keuangan dengan melibatkan sistem pengawasan yang baik, kesesuaian prosedur
dalam proses perumusan kebijakan, pengambilan keputusan sebagai wujud akuntabilitas, dan
pelaksanaan program-program terpadu di luar kegiatan usaha sebagai bentuk tanggung jawab
sosial perusahaan. Pengungkapan atas pelaksanaan GCG juga memilki manfaat bagi seluruh
pemangku kepentingan dalam keterkaitannya dengan keterbukaan informasi yang terperinci
mengenai perkembangan tata kelola yang dijalankan.