Anda di halaman 1dari 20

TUGAS SEMINAR SIA

LITERATUR REVIEW

NO JUDUL TAHUN PENELITI VARIABEL VARIABEL


INDEPENDEN DEPENDEN
1. MEMVALIDASI 2015 SITI X1 = VALIDASI Y = MODEL
MODEL MARDIANA MODEL SUKSES SISTEM
KONSEPTUAL KONSEPTUAL INFORMASI
UNTUK
MEMPREDIKSI
NIAT YANG
DIGUNAKAN
BAGIAN DARI
MODEL SUKSES
SISTEM
INFORMASI :
KASUS
INSTANSI
PEMERINTAH
INDONESIA
2. PENERIMAAN 2015 ASWINNUR X1 = Y=
BITCOIN DI KUMPAJAYA PENERIMAAN MENGHITUNG
INDONESIA : DAN BITCOIN TAM DENGAN
MENGHITUNG WAWAN IDT
TAM DENGAN DHEWANTO
IDT
3. APLIKASI 2014 ANDREW X1 = APLIKASI Y = MINAT
TECHNOLOGY GUNAWAN TECHNOLOGY NASABAH
ACCEPTANCE ACCEPTANCE UNTUK
MODEL PADA MODEL MENGGUNAKA
MINAT N INTERNET
NASABAH BANKING
UNTUK
MENGGUNAKA
N INTERNET
BANKING
4. ANALISIS 2014 NI LUH X1=TECHNOLO Y=PENGGUNAA
TECHNOLOGY NYOMAN GY N SISTEM
ACCEPTANCE SHERINA ACCEPTANCE INFORMASI
MODEL (TAM) DEVIL MODEL (TAM) DI NUSA DUA
TERHADAP BEACH HOTEL &
PENGGUNAAN SPA
SISTEM
INFORMASI
DI NUSA DUA
BEACH HOTEL
& SPA
5. APLIKASI 2014 NI NYOMAN X1= APLIKASI Y=PENGGUNA
MODEL KERTI MODEL INTERNET
PENERIMAAN YASAL PENERIMAAN BANKING
TEKNOLOGI TEKNOLOGI
PADA
PENGGUNA
INTERNET
BANKING DI
KOTA
DENPASAR
6. PENGARUH BUDI X1= PERCEIVED Y=
PERCEIVED SANTOSO USEFULNESS, PENERIMAAN
USEFULNESS, PERCEIVED TEKNOLOGI
PERCEIVED EASE OF USE, INFORMASI
EASE OF USE, DAN
DAN PERCEIVED
PERCEIVED ENJOYMENT
ENJOYMENT
TERHADAP
PENERIMAAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
(STUDI EMPIRIS
DI KAB
SRAGEN)
7. ANALISIS 2009 RATIH X1= Y1= FAKTOR-
TECHNOLOGY WIJAYANTI TECHNOLOGY FAKTOR YANG
ACCEPTANCE ACCEPTANCE MEMPENGARUH
MODEL (TAM) MODEL (TAM) I PENERIMAAN
TERHADAP NASABAH
FAKTOR- Y2= LAYANAN
FAKTOR YANG INTERNET
MEMPENGARU BANKING
HI
PENERIMAAN
NASABAH
TERHADAP
LAYANAN
INTERNET
BANKING

(STUDI EMPIRIS
TERHADAP
NASABAH
BANK DI
DEPOK)
8. PENGUJIAN 2015 KRISMATYA X1= Y=PENERIMAAN
TEORI PRASASTIKA TECHNOLOGY SISTEM
TECHNOLOGY ACCEPTANCE PENDAFTARAN
ACCEPTANCE MODEL (TAM)
MODEL (TAM)
UNTUK
MEMPREDIKSI
PENERIMAAN
SISTEM
PENDAFTARAN
ONLINE BPJS
KESEHATAN
CABANG
JEMBER

9. PENDEKATAN 2014 WIWIN X1= Y=


TECHNOLOGY AGUSTIAN TECHNOLOGY PEMANFAATAN
ACCEPTANCE ACCEPTANCE INTERNET
MODEL (TAM) MODEL (TAM) USAHA KECIL
UNTUK DAN
MENGIDENTIFI MENENGAH
KASI
PEMANFAATAN
INTERNET
USAHA KECIL
DAN
MENENGAH
SUMATERA
SELATAN
10. ANALISIS 2014 A. RIZAL X1=PROJECT Y=METODE
PENERAPAN MANAGEMENT TECHNOLOGY
PROJECT INFORMATION ACCEPTANCE
MANAGEMENT SYSTEM (PMIS) MODEL (TAM)
INFORMATION
SYSTEM (PMIS)
MENGGUNAKA
N METODE
TECHNOLOGY
ACCEPTANCE
MODEL (TAM)
STUDI KASUS
PT INDOSAT,
TBK

1. MEMVALIDASI MODEL KONSEPTUAL NIAT UNTUK MEMPREDIKSI NIAT


YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAGIAN DARI MODEL SUKSES SISTEM
INFORMASI : KASUS INSTANSI PEMERINTAH INDONESIA
 FENOMENA
Beberapa teori sukses sistem informasi terkemuka telah diperkenalkan, namun
beberapa peneliti masih mengungkapkan urgensi penyulingan teori sejak studi empiris
yang telah menunjukkan ketidak konsistenan terhadap hasil. Ada beberapa kekhawatiran
sebelumnya karya yang terdaftar seperti: pengukuran yang buruk, kurangnya landasan
teori, sangat memperhatikan pada kinerja keuangan, instrumen survei yang lemah,
pendekatan pengumpulan data yang tidak tepat, dan kurangnya kesepakatan tentang
pengukuran variabel dependen yang menghasilkan ketidakmampuannya.
 METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan yaitu Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel
secara ekspresif Metode ini digunakan untuk menargetkan responden yang bekerja di
instansi pemerintah, menggunakan sistem informasi yang sama karena jumlah responden
tidak mencukupi hanya jika diambil dari satu agensi kantor (dengan demikian, satu kota),
oleh karena itu penelitian ini diperluas ke beberapa kota di empat provinsi. Datanya
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dari beberapa kantor instansi pemerintah di
sepuluh kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, dan Lombok. Kuesioner tersebut
menggunakan skala Likert lima poin dimana terendah skor (1) mengacu pada "sangat
tidak setuju" dan skor tertinggi (5) mengacu pada "sangat setuju". 
 HASIL DAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,
dapat ditarik beberapa hasil dan kesimpulan, yaitu penelitian ini telah menunjukkan
bahwa asumsi dan praktik umum tertentu dalam informasi teori dan penelitian sistem
mungkin tidak berlaku di lingkungan kantor pemerintah. Literature review telah memberi
enam variabel yang seharusnya menjadi prediktor untuk niat menggunakan informasi
sistem dalam organisasi Setelah diuji di instansi pemerintah, analisis SmartPLS
menunjukkan hal itu hanya tiga variabel laten, perceived usefulness, kualitas sistem, dan
kualitas layanan, terbukti menjadi penting sebagai prediktor untuk niat untuk
digunakan. Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk mendapatkan yang lebih dalam
pemahaman tentang niat untuk menggunakan di lingkungan wajib, terutama di organisasi
pemerintah. Itu Koefisien kualitas pelayanan negatif telah memberikan tiga pelajaran
berharga, a) layanan rendah yang tak terbantahkan kualitas instansi pemerintah, b)
kemungkinan pengukuran yang tidak tepat yang digunakan dalam kuesioner, dan c)
ukuran sampel yang tidak mencukupi. Penelitian lebih lanjut disarankan menggunakan
skala Likert empat poin dan bukan lima. Garland menemukan bahwa skala mid point
cenderung mendistorsi hasil survei. Dia menyatakan itu Orang cenderung menyenangkan
peneliti dengan memilih nilai tengah (skor netral) daripada negative skor. Melepaskan
skor tengah akan mengungkapkan pemikiran sebenarnya dari responden.
 KELEMAHAN
Kelemahan dari penelitian ini yaitu : Peneliti menemukan bahwa jumlah sampel yang
kurang sehingga hasilnya kurang maksimal.
2. PENERIMAAN BITCOIN DI INDONESIA : MENGHITUNG TAM DENGAN IDT
 FENOMENA
Perdagangan di Internet telah mengandalkan hampir secara eksklusif pada
lembaga keuangan yang melayani pihak ketiga yang dipercaya untuk memproses
pembayaran elektronik. Sementara sistem bekerja cukup baik untuk sebagian besar
Transaksi, masih menderita kelemahan inheren dari model berbasis kepercayaan, yaitu
baik perusahaan maupun pelanggan sama-sama terkena biaya pengiriman uang
bank; biaya bankir; atau keharusan melakukan pertukaran mata uang. Dengan munculnya
mata uang digital seperti Bitcoin keduanya perusahaan dan pelanggan menyadari bahwa
pembatasan perdagangan dan biaya mahal tradisional mata uang bisa dihindari. Bitcoin
jelas masih dalam fase berisiko tinggi, tetap ada proporsi konsumen yang ada mau
mengadopsi itu. Penelitian ini akan memberikan data untuk menjelaskan dan
mendeskripsikan apa faktor yang mungkin memiliki dampak signifikan terhadap
penerimaan dengan bantuan dari Model Penerimaan Teknologi (TAM) oleh Davis (1989)
digabungkan dengan Teori Difusi Inovasi (IDT) oleh Rogers (1962) dan beberapa teori
baru dan modifikasi.
 METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan yaitu Data dikumpulkan melalui kuesioner
online dengan menggunakan formulir Google. Proses analisisnya adalah dibantu oleh
perangkat lunak XLSTAT versi 2014, yang merupakan perangkat lunak khusus yang
dibangun untuk dianalisis masalah interdependensi dengan Metode Parsial Least Square
(PLS). PLS adalah varians berdasarkan Structural Equation Modeling (SEM). Menurut
Haenlein (2004), PLS adalah pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM
berbasis kovarian berbasis varians. Linariari berbasis SEM umumnya menguji sebab-
akibat atau teori sementara model PLS lebih prediktif Untuk tahap analisis Structural
Equation Modelling dengan menggunakan Partial Least Square adalah model
pengukuran Evaluasi ini terdiri dari validitas konvergen dan validitas diskriminan.
 HASIL DAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,
dapat ditarik beberapa hasil dan kesimpulan, yaitu
a. Perceived ease of use (PEOU) secara signifikan signifikan terhadap perceived usefulness
(PU). Berarti jika Bitcoin lebih mudah digunakan, semakin besar pula kesempatan bagi
pengguna untuk melakukan transaksi menggunakan Bitcoin
b. Perceived usefulness (PU) secara signifikan signifikan terhadap. (IU). Ini membuktikan
bahwa, lebih bermanfaat Bitcoin bertindak sebagai metode pembayaran, semakin banyak
yang akan digunakan oleh pengguna untuk melakukan transaksi
c. Perceived ease of use (PEOU) secara signifikan signifikan terhadap penggunaan yang
dimaksudkan (IU). Ini berarti Kemudahan penggunaan Bitcoin secara langsung
mempengaruhi penggunaan sebenarnya. Lebih mudah sistem yang akan digunakan,
semakin banyak pengguna yang mau mengadopsi.
d. Perceived risk (PR) signifikan dengan hubungan negatif terhadap penggunaan yang
dimaksudkan (IU). Itu menunjukkan bahwa banyak pengguna masih memperlakukan
Bitcoin dengan hati-hati karena status hukum dan perlindungan pelanggannya masih
dipertanyakan
e. Kompatibilitas (PC) tidak signifikan terhadap penggunaan yang dimaksudkan (IU). Ini
berarti, kompatibilitas tidak mempengaruhi pemakaian secara langsung. Hasilnya tidak
signifikan karena hubungan Kompatibilitas
terhadap Penggunaan yang Ditujukan dimoderasi dengan variabel penjelas yaitu,
Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Perceived Risk.
f. Kompatibilitas (PC) secara signifikan signifikan terhadap perceived usefulness (PU). Ini
membuktikan bahwa, Bitcoin yang lebih kompatibel dengan gaya hidup pengguna dan
gaya kerja, Bitcoin yang lebih bermanfaat untuk pengguna.
g. Kompatibilitas (PC) secara signifikan signifikan terhadap perceived ease of use
(PEOU). Ini membuktikan Itu, Bitcoin yang lebih kompatibel dengan gaya hidup dan
gaya kerja pengguna, pengguna akan menemukan Bitcoin lebih mudah digunakan
h. Kompatibilitas (PC) tidak signifikan terhadap risiko yang dirasakan (PR). Risiko di
Bitcoin's Kasus ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya perlindungan
pelanggan. Apalagi status hukumnya yang dipertanyakan juga menambah resiko bagi
pengguna.
i. Pengetahuan Bitcoin (BK) tidak signifikan terhadap perceived usefulness (PU). Artinya,
banyak pengguna masih belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang manfaat
Bitcoin. Ini juga bisa berarti bahwa banyak pengguna hanya mengikuti tren penggunaan
Bitcoin.
j. Pengetahuan Bitcoin (BK) secara positif signifikan terhadap perceived ease of use
(PEOU). Artinya, jika pengguna memiliki pengetahuan yang cukup mengenai Bitcoin,
semakin mudah sistemnya menjadi bekas.
Jadi dapat dikatakan bahwa jika sistem Bitcoin lebih mudah digunakan, semakin
besar Kesempatan itu juga berguna untuk melakukan transaksi / pembayaran oleh
pengguna. Bagi komunitas Bitcoin dan layanan pertukaran, untuk memperluas basis
pengguna, mereka perlu memberikan lebih banyak kampanye dan pendidikan orang
umum tentang Bitcoin Apalagi mereka juga perlu naik banding ke pemerintah dan besar
pengecer untuk mendukung Bitcoin.
 KELEMAHAN
Kelemahan dari penelitian ini yaitu : Kurangnya jumlah sampel dan kurang menambah
variabel lainnya.

3. APLIKASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA MINAT NASABAH


UNTUK MENGGUNAKAN INTERNET BANKING
 FENOMENA
Fasilitas Internet Banking sendiri ternyata belum terlalu diminati oleh para
nasabah bank di Indonesia. Hal ini terbukti dengan jumlah nasabah pemakai Internet
Banking yang baru mencapai angka 27% dari keseluruhan nasabah bank yang
menerapkan Internet Banking di Indonesia (Kompas, 2012). Contohnya adalah Bank
Central Asia (BCA), dimana dari 9,4 juta nasabah Bank Central Asia pada tahun 2012,
hanya sekitar 1,4 juta nasabah yang terdaftar dalam layanan Internet Banking. Sementara
itu nasabah yang benar-benar aktif menggunakannya hanya sekitar 942.000 nasabah.
Apabila data tersebut dikalkulasikan maka hanya terdapat 14,89 % saja pengguna fasilitas
Internet Banking BCA di Indonesia (Info Bank News, 2012)
 METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan yaitu Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh nasabah Bank Central Asia (BCA) di Kota Palembang. Sementara itu teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pemilihan elemen
untuk menjadi sampel berdasarkan karakteristik tertentu. Dari 450 kuisioner yang
dibagikan peneliti secara langsung kepada nasabah bank BCA di kota Palembang, hanya
194 kuisioner yang memenuhi karakteristik sampel dan dapat digunakan dalam penelitian
ini

 HASIL DAN KESIMPULAN


Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,
dapat ditarik beberapa hasil dan kesimpulan, yaitu bahwa minat nasabah Bank Central
Asia khususnya yang berada di kota Palembang untuk menggunakan Sistem Informasi
Akuntansi Perbankan berupa Internet Banking dipengaruhi baik secara langsung maupun
tidak langsung berdasarkan pada persepsi kegunaan, kemudahaan penggunaan,
keamanan, dan sikap. Hal ini sesuai dengan dasar teori Technology Acceptance Model
(TAM) yang dikemukakan oleh Davis pada tahun 1989.
Selain itu juga ditemukan fenomena bahwa persepsi kegunaan nasabah BCA di Kota
Palembang ternyata tidak mempunyai pengaruh positif secara langsung dengan minat
untuk menggunakan Internet Banking, melainkan hanya mempunyai pengaruh positif
secara tidak langsung melalui variabel laten sikap. Hal ini membuat persepsi kegunaan
hanya berfungsi sebagai perwujudan kepercayaan yang dievaluasi dalam penentuan sikap
nasabah.
 KELEMAHAN
Kelemahan dari penelitian ini yaitu :
a. Peneliti menemukan bahwa tidak terdapat hubungan positif secara langsung antara
persepsi kegunaan dengan minat untuk menggunakan Internet Banking BCA, namun
persepsi kegunaan berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap minat melalui
sikap. Fenomena ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan demografis, sehingga
penelitian berikutnya disarankan untuk lebih memperhatikan dan memperdalam hal
ini.
b. Peneliti menemukan bahwa jumlah sampel yang kurang sehingga hasilnya kurang
maksimal.

4. ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) TERHADAP


PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DI NUSA DUA BEACH HOTEL & SPA
 FENOMENA
Perusahaan jasa perhotelan menawarkan berbagai jasa seperti penyewaan kamar,
ruang rapat, konferensi, jasa menyangkut urusan keuangan, rekreasi, olahraga, dan
sebagainya. Kompleksitas aktivitas ini menunjukkan adanya berbagai informasi yang
berbeda dalam perusahaan. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi selama
beroperasional, diperlukan sistem informasi yang dapat membantu akuntan manajemen
untuk memperoleh dan mengolah informasi dalam rangka pengambilan keputusan, agar
diperoleh informasi tepat dan akurat. Nusa Dua Beach Hotel & Spa berdiri sejak tahun
1983 dan merupakan pelopor akomodasi mewah di kawasan Nusa Dua. Hal ini membuat
sistem informasi memiliki peran penting dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kegiatan operasional hotel.
 METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan yaitu Penelitian mengambil populasi yaitu
seluruh karyawan yang bekerja di Nusa Dua Beach Hotel & Spa yang menggunakan
maupun berhubungan dengan sistem informasi. Metode penentuan sampel dilakukan
dengan metode nonprobability sampling, melalui teknik purposive sampling. Diambil
sampel para karyawan yang menggunakan maupun berhubungan dengan sistem informasi
akuntansi dalam pekerjaannya dan telah bekerja selama minimal satu tahun.
 HASIL DAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,
dapat ditarik beberapa hasil dan kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian ini,
variabel computer self efficacy dan trust masing-masing berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kedua variabel dependen (perceived usefulness dan perceived ease of
use). Berbeda halnya dengan variabel personalization yang tidak berpengaruh terhadap
kedua varabel tersebut, dikarenakan responden berada dalam ruang lingkup yang
pekerjaannya kompleks dan dituntut selesai pada waktu yang terbatas
 KELEMAHAN
Kelemahan dari penelitian ini yaitu :
a. Kurangnya jumlah sampel dan kurang menambah variabel lainnya.
b. Belum adanya data ketika low season agar responden memiliki kesempatan untuk
mengisi kuesioner.
c. Perusahaan yang diteliti, kurang mengembangkan pada Information Technology (IT)
Department yang akan lebih mampu meningkatkan produktivitas karyawan,
menyediakan fasilitas bantuan bawaaan yang terpasang pada software yang sesuai
dengan kebutuhan karyawan, serta memastikan bahwa sistem informasi yang
digunakan dapat menyajikan informasi yang diinginkan oleh penggunanya.

5. APLIKASI MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI ONLINE PENGGUNA


INTERNET BANKING DI KOTA DENPASAR
 FENOMENA
Internet banking telah memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi oleh teknologi
agar bisa diadopsi: pertama, layanan yang diberikan harus supportive; dan kedua, layanan
bisa diakses dan menawarkan pasar yang relevan, memiliki manfaat yang mendukung
dan bisa dengan mudah didapat (Walker & Johnson, 2006). Pemanfaatan teknologi
informasi oleh perbankan (internet banking) dan manfaatnya masih menjadi kepala minat
dalam penelitian Meski ada yang signifikan Kemajuan hardware dan software,
masalahnya Yang belum bisa diatasi adalah rendahnya penggunaan sistem informasi,
yang dibuktikan dengan ketidakseimbangan antara jumlah pengguna internet banking dan
jumlah nasabah bank di Indonesia
 METODE PENELITIAN

Metode Penelitian yang digunakan yaitu Metode penelitian yang digunakan


adalah SEM yang diolah dengan menggunakan SPSS dan AMOS.Data untuk penelitian
ini diperoleh melaluisurvei dengan kuesioner, yang dilakukan oleh mengirim via email
satu set pertanyaan dan tertulis pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Instraksi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi pernyataan tertutup, di
mana pertanyaan atau pernyataan disajikan bersamaan dengan interval skala. 

 HASIL DAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,
dapat ditarik beberapa hasil dan kesimpulan, yaitu Hasil analisis dari variabel yang
dipengaruhi adopsi layanan internet banking memberikan temuan berikut: persepsi
kemudahan penggunaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap sikap
terhadap menggunakan persepsi, manfaat memiliki positif dan signficant pada sikap
terhadap menggunakan, dirasakan kemudahan penggunaan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap penggunaan sebenarnya, persepsi manfaat memiliki positif dan
pengaruh yang signifikan pada penggunaan aktual, dan sikap kebangsal menggunakan
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan aktual. Hal ini \untuk
mengetahui jumlah yang tepat dari populasi pengguna internet banking sehingga sampel
penelitian mewakili seluruh pengguna internet banking, yang membantu untuk
mendapatkan temuan yang lebih akurat. Hasil penelitian harus divalidasi dalam konteks
yang lebih besar, agar manfaat lebih. Ini Penelitian adalah upaya untuk memvalidasi
temuan lainnya Studi dalam konteks yang berbeda dengan memeriksa adopsi layanan
internet banking oleh pengguna di Denpasar. Pengguna dari budaya yang berbeda
mungkin menunjukkan kepentingan yang berbeda dalam menilai suatu teknologi

 KELEMAHAN
Kelemahan dari penelitian ini yaitu : Belum fokus dalam menambahkan variabel dan atau
indikator untuk yang diamati dalam penelitian ini, dalam rangka untuk memperkaya
model

6. PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN


PERCEIVED ENJOYMENT TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI
INFORMASI (Studi Empiris di Kabupaten Sragen)
 FENOMENA
Salah satu bentuk implikasi teknologi informasi terhadap bidang pemerintahan
adalah electronic government (e-government) (Rahardjo, 2000). E-government adalah
Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dimiliki atau dioperasikan oleh
pemerintah yang mengubah hubungan dengan masyarakat, sektor privat dan atau agen
pemerintah lain sedemikian hingga meningkatkan pemberdayaan masyarakat,
meningkatkan pelayanan, memperkuat akuntabilitas, meningkatkan transparansi, atau
meningkatkan efisiensi pemerintah (World Bank, 2001).
 METODE PENELITIAN
Teknik pengambilan sampel yang digunakan masuk dalam kategori non-
probability sampling (Sekaran, 2006; Black dan Champion, 2001; Cooper dan Schindler,
2003). Sesuai dengan karakteristik sampel tertentu yang dibutuhkan, yaitu pengguna STI
di tiap SKPD di Kabupaten Sragen, maka teknik pengambilan sampel non-probabilitas
yang dipilih adalah teknik judgemental (purposive).
 HASIL DAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,
dapat ditarik beberapa hasil dan kesimpulan, yaitu
a. Persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam penggunaan TI (PEOU) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap persepsi pengguna terhadap kegunaan (PU) TI.
Penulis menyimpulkan bahwa hal ini dipengaruhi oleh faktor masa kerja responden dan
masa implementasi TI. Penggunaan TI yang selama kurang lebih 6 tahun untuk aktivitas
kerja harian mereka, dan berdasarkan profil responden, masa kerja responden telah cukup
lama, yaitu diatas 5 tahun hingga lebih dari 20 tahun.
b. Persepsi pengguna terhadap kegunaan dalam menggunakan TI (PU) tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penilaian akan dampak yang dialami oleh
seseorang bila menggunakan suatu sistem tertentu dalam pekerjaannya (ATT). Penulis
mengambil kesimpulan hal ini disebabkan karena telah cukup lamanya suatu teknologi
informasi digunakan pada suatu komunitas akan menjadikan hal tersebut biasa bagi
pemakai teknologi informasi. Hal ini dilihat berdasarkan usia pemakai, masa kerja dan
tingkat pendidikan serta lamanya sistem digunakan.
c. Persepsi pengguna terhadap kemudahan (PEOU) dalam menggunakan TI memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap sikap pengguna terhadap penggunaan TI (ATT). Hal
ini dapat disebabkan apabila suatu sistem semakin mudah digunakan maka penerimaan
pengguna akan sistem teknologi informasi itu akan semakin baik.
 KELEMAHAN
Kelemahan dari penelitian ini yaitu :
a. Penggunaan sampel yang terbatas hanya dilakukan pada pemerintah daerah Kabupaten
Sragen, sehingga hasil penelitiaan yang diperoleh tidak dapat dipakai untuk
menggeneralisir kondisi pemerintah daerah di Indonesia secara keseluruhan.
b. Responden hanya menghadapi pertanyaan dalam bentuk kuesioner, sehingga yang
mempengaruhi penerimaan sistem teknologi informasi adalah kondisi responden pada
saat mengisi kuesioner. Untuk memprediksikan penerimaan sistem teknologi informasi
dengan baik di suatu komunitas diperlukan tahapan-tahapan yang lebih mendetail.

7. ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) TERHADAP


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN NASABAH
TERHADAP LAYANAN INTERNET BANKING
(STUDI EMPIRIS TERHADAP NASABAH BANK DI DEPOK)
 FENOMENA
Keberhasilan internet banking tergantung dari bagaimana nasabah menerima
system tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pihak bank untuk mengetahui bagaimana
para konsumennya mengapresiasi jasa internet banking agar dapat membantu
menemukan rencana strategis dan meningkatkan pangsa pasar. Dengan kata lain, isu
penting bagi pihak ketika menerapkan internet banking adalah untuk mengetahui faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan para nasabah menggunakan jasa pelayanan
internet banking. Karena dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka pihak bank
penyedia layanan internet banking dapat mendorong minat nasabah yang sebenarnya
memiliki fasilitas untuk mengakses internet banking sehingga mereka mau menggunakan
internet banking.
 METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan yaitu Metode survei dengan pendekatan
analisis deskriptif. Data diolah dan dianalisis dengan model statistik regresi berganda
dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 11.5
 HASIL DAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,
dapat ditarik beberapa hasil dan kesimpulan, yaitu P, CSE, T terhadap PEU
membuktikan bahwa penelitian ini mendukung adanya suatu pengaruh yang signifikan
terhadap personalisasi (P) dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara nasabah
dalam menggunakan komputer (CSE) dan kepercayaan nasabah terhadap Internet
Banking (T) dengan persepsi kemudahan terhadap penggunaan Internet Banking (PEU).
Hal ini membuktikan bahwa nasabah akan menilai Internet Banking mudah digunakan
apabila mereka memiliki keyakinan (P) dalam penggunaan Internet Banking.
Kemampuan menggunakan komputer dan kepercayaan terhadap Internet Banking
tersebut tidak signifikan terhadap persepsi kemudahan dalam penggunaan Internet
Banking. Jadi, walaupun penggunaan Internet Banking mudah digunakan tetapi nasabah
tidak bisa menggunakan komputer dan tidak memiliki kepercayaan terhadap layanan
Internet Banking, maka nasabah tersebut tidak akan menggunakan layanan Internet
Banking tersebut.
 KELEMAHAN
Kelemahan dari penelitian ini yaitu :
a. Kurang meneliti variabel lain yang di duga memiliki pengaruh terhadap faktor-faktor
dalam penerimaan nasabah dalam layanan internet banking
b. Peneliti belum mengkatagorikan bank yang akan digunakan (Bank Pemerintah dan
Bank Swasta).

8. PENGUJIAN TEORI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) UNTUK


MEMPREDIKSI PENERIMAAN SISTEM PENDAFTARAN ONLINE BPJS
KESEHATAN CABANG JEMBER
 FENOMENA
Pendaftaran peserta BPJS terdapat dua pilihan cara mendaftar yaitu cara manual
dan cara online. Resiko yang akan dihadapi oleh BPJS kesehatan apabila tidak kunjung
menerapkan sistem online salah satunya adalah penyalahgunaan kartu anggota yang
digunakan oleh orang lain. Sistem online itu alat kontrol, mekanisme paling efektif untuk
registrasi peserta. Peneliti akan melakukan penelitian di BPJS kesehatan cabang jember
sebagai obyek untuk mengetahui pengguna nyata dalam mendaftarkan menjadi anggota
BPJS kesehatan secara online, untuk itu perlu dilakukan penelitian agar dapat diketahui
penyebab yang harus diperbaiki atau diperhatikan dalam sistem teknologi informasi yang
telah disiapkan oleh pemerintah untuk mendukung program BPJS kesehatan , sehingga
sistem ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Hasil survei dari wawancara para pendaftar
manual yaitu beralasan bahwa sulitnya dalam mengakses pendaftaran online serta tidak
memiliki syarat yang dibutuhkan dalam pendaftaran online sehingga banyak memilih
mendaftar dengan cara manual.
 METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan yaitu Penelitian ini merupakan penelitian yang
digunakan untuk mengetahui dan menganalisis pengujian teori TAM dalam menilai
penerimaan pengguna terhadap system pendaftaran online BPJS kesehatan dan
menganalisis variable yang mempengaruhi diterimanya penggunaan system pendaftaran
online BPJS kesehatan. Penelitian ini merupakan jenis penilitian menggunakan data
primer berupa kuesioner yang nantinya disebarkan kepada responden yang menggunakan
pendaftaran online melalui metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta
yang sudah mendaftarkan secara online di BPJS kesehatan jember dan sampel yang di
ambil adalah responden pendaftar online BPJS kesehatan. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling.
 HASIL DAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat
ditarik beberapa hasil dan kesimpulan, yaitu Kemudahan penggunaan (perceived Ease of
use) berpengaruh terhadap persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness) system
pendaftaran online BPJS kesehatan(H1 diterima, Persepsi kebermanfaatan (perceived
usefulness) tidak berpengaruh terhadap minat perilaku pengguna (behavioral intention os
use) system pendaftaran online BPJS kesehatan(H2 ditolak), Kemudahan penggunaan
(ease of use) berpengaruh terhadap minat perilaku pengguna (behavioral intention os use)
system pendaftaran online BPJS kesehatan(H3 diterima, Minat perilaku pengguna
(behavioral intention os use) berpengaruh terhadap Pengguna nyata (Actual System
Usage) system pendaftaran online BPJS kesehatan(H4 diterima), Persepsi
kebermanfaatan (perceived usefulness) berpengaruh terhadap pengguna nyata (Actual
System Usage) system pendaftaran online BPJS kesehatan (H5 diterima), Kemudahan
penggunaan (Ease of use) berpengaruh terhadap Pengguna nyata (Actual System Usage)
system pendaftaran online BPJS kesehatan (H6 diterima).
 KELEMAHAN
Kelemahan dari penelitian ini yaitu :
a. Dalam melakukan penelitian, peneliti kesulitan mencari data responden yang
menggunakan system pendaftaran online.
b. Peneliti tidak melakukan wawancara secara langsung terhadap responden karena
metode yang diterapkan adalah penyebaran kuesioner kepada para responden
sehingga peneliti tidak mengetahui secara langsung situasi dan kondisi responden
secara langsung, serta tidak terlibat langsung dengan aktivitas dalam pemprosesan
penggunaan system pendaftaran online tersebut.
9. PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) UNTUK
MENGIDENTIFIKASI PEMANFAATAN INTERNET USAHA KECIL DAN
MENENGAH SUMATERA SELATAN
 FENOMENA
Pada awal tahun 2012, dimana perusahaan besar penyedia jasa layanan internet
dunia, Google yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan besar Indonesia,
mencanangkan program “Bisnis Lokal Go Online” dengan memberikan sebanyak
100.000 domain dan hosting gratis bagi UKM Indonesia agar dapat lebih memberikan
manfaat ekonomi secara nyata bagi masyarakat Indonesia. (Kompas.com, 11 Januari
2012). Permasalahan tersebut penting untuk diteliti dengan lebih cermat tentang
pemanfaatan TI khususnya internet bagi UKM Indonesia di wilayah Sumatera Selatan.
Karena sampai saat ini belum tersedia data yang mengungkapkan kondisi pemanfaatan
teknologi tepat guna tersebut di instansi dan lembaga yang terkait dengan perkembangan
UKM Sumatera Selatan. Dikarenakan hal ini juga berkaitan dengan hasil dari beberapa
penelitian sebelumnya bahwa penerapan TI dan internet di UKM dapat meningkatkan
daya saing UKM tersebut tidak hanya secara lokal melainkan secara global.
 METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan yaitu Dalam penelitian ini, menggunakan data
primer yang didapatkan melalui survey langsung pada sejumlah sampel di lokasi objek
penelitian dengan melakukan penyebaran kuesioner sebagai instrumen penelitian.
Sedangkan untuk pendukung pengambilan keputusan, data sekunder akan menggunakan
dokumen yang tersedia pada instansi pemerintah ataupun lembaga lainnya yang terkait
dengan penanganan UKM. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan teknik
multivariat Structrual EquationModel (SEM) dengan menggunakan perangkat lunak
AMOS v.18 for windows
 HASIL DAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,
dapat ditarik beberapa hasil dan kesimpulan, yaitu Usaha kecil dan menengah (UKM) di
wilayah Sumatera Selatan, baik dari sector industry maupun jasa memiliki peranan yang
cukup penting dalam menggerakkan roda perekonomian. Hal tersebut dapat dilihat dari
jumlah UKM yang cukup besar di 3 (tiga) kota dan kabupaten yang diteliti yakni
sebanyak lebih dari 5000 unit UKM untuk produk unggulan daerah. Pembinaan yang
berkesinambungan dengan program-program yang tepat guna, dan juga penyediaan
infrastruktur yang baik akan mendorong pertumbuhannya. Hasil penelitian ini juga
menunjukkan bahwa pelaku UKM wilayah Sumatera Selatan, masih belum
memanfaatkan internet sebagai media yang dapat meningkatkan kinerja dan
pengembangan usaha. Sebagian besar pelaku UKM Sumatera Selatan, mengeluhkan
sulitnya akses internet bagi mereka. Sehingga kebutuhan informasi untuk pengembangan
usaha dan juga pemanfaatan internet sebagai penambah daya saing menjadi terhambat.
 KELEMAHAN
Kelemahan dari penelitian ini yaitu : Peneliti menemukan bahwa jumlah sampel yang
kurang sehingga hasilnya kurang maksimal.

10. ANALISIS PENERAPAN PROJECT MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM


(PMIS) MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
(TAM) STUDI KASUS PT INDOSAT, TBK
 FENOMENA
Pada era globalisasi sekarang ini, kemampuan dan keahlian yang baik dalam
project management sangat diperlukan untuk setiap penyedia layanan telekomunikasi
agar memenangkan persaingan. Dengan nilai investasi yang tinggi dan tarif yang murah,
setiap penyedia layanan telekomunikasi harus berjuang dan bersaing serta harus memiliki
project management yang baik sehingga dapat menekan biaya dan mendapatkan
keuntungan lebih. Kualitas produk dan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan adalah
komitmen PT Indosat, yang akan dicapai melalui Group Programs and Projects
Management (PPM) yang bertugas membangun infrastruktur dan jaringan yang handal di
seluruh wilayah jangkauan Indosat.
 METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang digunakan Penelitian dilakukan dengan melakukan
survey kepada pemakai PMIS yang sebelumnya menggunakan sistem secara manual.
Penelitian ini menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Penggunaan model
TAM didasarkan pada kenyataan bahwa sejauh ini TAM merupakan sebuah konsep yang
dianggap paling baik dalam menjelaskan perilaku user terhadap sistem teknologi
informasi baru. Populasi dalam penelitian ini adalah vendor-vendor yang terkait, staf
admin project dan project Manager. Analisa dilakukan dengan SEM (Structural Equation
Modelling) dengan software AMOS (Analysis of Moment Structures) version 6.0.
 HASIL DAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,
dapat ditarik beberapa hasil dan kesimpulan, yaitu :

a. Model akhir yang diperoleh pada penelitian ini sesuai dengan penelitian Money &
Turner (2004). Variabel yang mempengaruhi penggunaan PMIS pada penelitian ini
meliputi Perceived Usefulness (PU), Perceived Easy of Use (PEOU) dan Intention to
Use (ITU). Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Easy of Use (PEOU) penentu
dasar didalam penggunaan PMIS.
b. Variabel PEOU (kemudahan dalam menggunakan PMIS) berpengaruh terhadap
variabel PU (Manfaat dengan menggunakan PMIS).
c. Variabel PEOU (kemudahan dalam menggunakan PMIS) tidak berpengaruh terhadap
variabel ITU (Keinginan untuk menggunakan PMIS)
d. Variabel PU (kemanfaatan dengan menggunakan PMIS) berpengaruh terhadap
variabel ITU (Keinginan untuk menggunakan PMIS)
e. Variabel ITU (Keinginan untuk menggunakan PMIS) tidak berpengaruh terhadap
variabel ATU (Rasa suka untuk menggunakan PMIS)
f. Variabel AUB (Prilaku pengguna PMIS) tidak berpengaruh terhadap ATU (Rasa suka
untuk menggunakan PMIS)

 KELEMAHAN
Kelemahan dari penelitian ini yaitu : Penggunaan Project Management Information
System (PMIS) bagi yang menjalankan suatu project kurang dioptimalkan,

Anda mungkin juga menyukai