KIMIA ORGANIK 1
DISUSUN OLEH :
LISYA RAMADHANI
1920086
ANALISIS KIMIA 1C
2020
1. DESKRIPSI ASETALDEHID (ACETALDEHYDE)
Asetaldehida adalah senyawa yang sangat reaktif, yang secara
umum dipakai pada bidang manufaktur. Reaksi oksidasi, reduksi, reaksi
kondensasi, dan reaksi adisi adalah contoh-contoh reaksi
kereaktifannya. Asetaldehiddalam istilah IUPAC disebut ethanalatau
biasa disebut dengan acetic aldehyde.Asetaldehidmerupakan suatu
senyawa aldehid dengan rumus kimia Catau dikenal dengan Methyl-
CHO (MeCHO)adalahsuatu zat perantara (intermediate) dalam
pembuatan senyawa kimia organik yang lain, misalnya: asam asetat,
asetat anhydride, ethyl asetat, n-butyl alcoholdan sebagainya. Kegunaan
lain dari produk ini dapat dijumpai pada pabrik pembuatan resin, karet,
pelarut bahkan pabrik pengawet makanan dan minuman. Secara fisika
asetaldehidmempunyai sifat cairan yang tidak berwarna (bening), mudah
terbakar dan mudah larut dalam air.
Asetaldehidpertama kali dibuat oleh Scheele pada tahun 1774
melalui dehidrogenasi ethyl alcohol dan dikenal sebagai suatu
persenyawaan baru pada tahun 1800 oleh Foureroy dan Vauquelin.
Pada tahun 1835, Liebig menetapkan persenyawaan baru tersebut
dengan nama aldehyde yang berasal dari bahasa latin al (alcohol) dehyd
(rogenated). Kutscherow pada tahun 1881 menyelidiki pembentukan
asetaldehidmelalui adisi oleh air menjadi acetylene.
Secara umum, proses produksi asetaldehidmeliputi: oksidasi atau
dehidrogenasi etanol, hydrasi acetylene dan oksidasi hydrocarbon jenuh
atau acetylene. Produksi asetaldehidmencapai puncaknya pada tahun
1969 dengan jumlah 1,65 milyar pound. Produksi tersebut 42% dibuat
dari oksidasi ethylene secara langsung. Tetapi dengan untuk lebih
menghemat biaya proses dan memaksimalkan produk yang didapat,
maka digunakan proses dehidrogenasi etanol dengan menggunakan
katalis Cu.Cr (Chrommium-copper aktif).
Oksidasi etilen
Oksidasi fase cair etilen bisa berlangsung satu tahap dan dua
tahap.
a. Proses satu tahap
C2H4 + ½ O2 ⎯⎯→ CH3CHO + 58,2 Kkal...............................................(4)
Reaktor yang digunakan adalah vertical keramic line vessel yang
beroperasi pada suhu 120 – 130 0C dan tekanan 3 atm. Etilen 99,5%
beserta gas recycle diumpankan ke reaktor dengan kandungan oksigen
dalam campuran dibatasi maksimal 9%. Gas hasil reaksi dimasukkan
dalam separator vessel, gas sisa dikembalikan ke reaktor sebagian kecil
dibuang sebagai axhaust gas. Residu mengandung 8 – 10 % asetaldehid
dimasukkan dalam kolom distilasi dan hasil bawah kolom distilasi
diumpankan dalam kolom final untuk diambil asetaldehid.
b. Proses dua tahap
2 CuCl2 + Pd ⎯⎯→ 2 CuCl + 2 PdCl2......................................................(5)
2 CuCl + 2 HCl ⎯⎯→ 2 CuCl + H2O.........................................................(6)
Pada proses ini ethilen dan udara direaksikan dalam reaktor
terpisah. Rektor yang digunakan adalah plug flow turbulen reaktor pada
suhu 120 – 130 0C dan tekanan 10 atm.
Oksidasi etanol
C2H5OH + ½ O2 ⎯⎯Ag→ CH3CHO + H2O + 43 kkal.............................(7)
Campuran uap etanol dan udara dimasukkan ke dalam reaktor
fixed bed dengan katalis Ag pada suhu 350 – 500 0C tekanan 1 – 3 atm.
Alkohol yang tidak bereaksi direcycle sebagai umpan reaktor. Pada
proses ini yield asetaldehid sebesar 85 – 95 % dan konversi terhadap
etanol 25 – 35 %.
Dehidrogenasi etanol
C2H5OH + ½ O2 ⎯⎯Cu→ CH3CHO + H2...............................................(8)
Etanol diuapkan dan direaksikan pada reaktor fixed bed dengan
katalis Cu pada tekanan atmosferik dan temperatur 260 – 290 0C.
Asetaldehid diperoleh dengan konversi 30 – 50 % dan yield 80%. Dari
beberapa proses yang diuraikan maka dipilih proses oksidasi etanol
dengan katalis Ag. Pemilihan proses ini didasarkan pada:
a. Menghindari bahaya yang disebabkan pemakaian merkuri
dan asetilen.
b. Bahan baku terdapat di Indonesia sehingga kontinyuitasnya
dapat
c. terjaga.
d. Proses sederhana dengan tekanan operasi rendah meskipun
suhu agak
e. tinggi.
f. Umur katalis panjang.
g. System recovery energi rendah.
h. Asetaldehid yang dihasilkan memiliki kemurnian tinggi.
i. Tidak mempunyai resiko korosifitas yang tinggi sehingga
perawatan
j. alat tidak sulit.
https://www.academia.edu/36247862/makalah_asetaldehida.docx
https://www.academia.edu/32494322/Jurnal_asetaldehid
http://repository.wima.ac.id/7052/2/BAB%201.pdf
http://eprints.ums.ac.id/44651/5/04.BAB%20I.pdf
http://www.kelair.bppt.go.id/sib3pop/B3/Asetaldehid.htm