Anda di halaman 1dari 11

FORMAT PENGKAJIAN

KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Kepala
: Tn.A Pekerjaan Kepala Keluarga : wiraswasta
Keluarga
Umur : 28 tahun Pendidikan Kepala Keluarga: SLTA
Alamat dan : JI.Satsui tubun I gg 6 Tipe Keluarga : keluarga inti (nucear
telephon Kebonsari family)
Komposisi : keluarga ini terdiri dari keluarga inti yang terdiri dari 1 KK. 1 KK terdiri dari
keluarga Tn A, Ny.S, An.R.
Nama Jenis Tanggal Hubungan Pendidikan Pekerjaan
kelamin lahir/umur
1. Tn. A L 28 th Ayah SLTA wiraswasta
2. P 25 th Ibu SLTA Ibu rumah tangga
3. Ny. S
4. An. R L 7 bulan Anak Blm sekolah Tidak bekerja
Genogram :
Keterangan :

Keterangan
Perempuan :

Laki-laki :

Sakit :

Garis penghubung :

Cerai :

Latar belakang Tn.A beserta keluarga berasal dari suku jawa.


budaya
Identitas religius Tn. A beserta keluarga beragama islam. Tn. A dan Ny. S tidak pernah
mengikuti kegiatan seperti pengajian karena orang pendatang

Status ekonomi Sumber pendapatan dari Ayah.


Penghasilan ≥ 1.000.000, cukup untuk hidup sehari hari.
Aktivitas rekreasi Keluarga kadang rekreasi jika Tn.A libur, dan biasanya Tn. A, Ny.S, dan An. R
waktu luang pergi ke kerumah mertua.

1. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap Keluarga ini merupakan keluarga Pra sekolah, Dewasa, dengan An. R
perkembangan (7bulan ), Tn. A (28 thn), Ny. S (25 thn).
keluarga saat ini
Riwayat keluarga Tn.A kebiasaan sering merokok dan Ny.S memiliki riwayat kesehatan darah
inti rendah. An. R memiliki riwayat kesehatan Pneumonia

Riwayat keluarga Ibu kandung Ny.S memiliki riwayat hipertensi


sebelumnya
2. DATA LINGKUNGAN
Karakteristik - Rumah yang ditempatkan adalah kontrakan
rumah - Luas penerangan : 50% dari luas rumah
- Atap rumah : gentengventilasi rumah: ada 1 jendela diruang depan. Dan
terdapat bolongan ventilasi di atas jendela
- Cahaya dapat masuk kedalam rumah siang hari
- Penerangan menggunakan listrik
- Lantai masih menggunakan plester
- Kebersihan rumah: kurang bersih dan tampak barang barang berserakan,
tidak tertata rapi

Toilet
Dapur
kamar

Ruang
tamu,
ruang Tv

Halaman depan rumah

Karakteristik (deskripsikan kebersihan lingkungan,polusi)


lingkungan
- Keluarga memiliki tempat pembuangan sampah yang berada didepan rumah
yang biasa di ambil oleh petugas
- Sumber air menggunakan air PDAM
- Keluarga Ny S menggunakan jamban jongkok dengan jarak sumber air
dengan pembuangan tinja ≤ 10 meter
- Kalau sakit kadang dibelikan dulu obat ke apotek, namun jika sudah parah
pergi kepetugas kesehatan seperti dokter
-
Fasilitas kesehatan dapat dijangkau oleh keluarga dengan menggunakan
sepeda motor
- Keluarga Ny. S masih tinggal dikontrakan karena bukan asli orang daerah
situ
- Keluarga Ny. S tidak akrab dengan tetangga karena orang pendatang
- Tempat tinggal Ny. S jaraknya jauh dari Puskesmas namun dekat dengan
dokter. Saat ini pengetahuan Ny. S tentang penyakit yang diderita oleh An.
R sangat kurang.
3. STRUKTUR KELUARGA
Pola komunikasi komunikasi yang biasa digunakan adalah bahasa jawa. Pola komunikasi dengan
keluarga baik, jika Tn. A keluar bekerja komunikasi dilakukan lewat HP

Struktur kekuasaan Jika ada suatu masalah dirundingkan dulu bersama kepala keluarga (Tn.A) dan
keluarga yang mengambil keputusan Tn.A

Struktur peran Dalam keluarga ini yang mengambil peran mencari nafkah adalah Tn. A selaku
kepala keluarga, sedangkan saat ini Ny.S mengurus pekerjaan rumah serta
mengurus An.R yang masih kecil.

Struktur nilai Nilai dan budaya yang di anut adalah jawa. Saat ini keluarga mempercayai jika
pengobatan kesehatan bisa dilakukan ke dokter, puskesmas, dan rumah sakit.

4. FUNGSI KELUARGA
Fungsi afektif Diantara anggota keluarga terdapat rasa saling memiliki, saling membantu dan
saling menyayangi.

Fungsi sosialisasi Ny. S dan keluarga mengatakan hubungannya dengan keluarga baik sedangkan
tetangganya kurang akrab karena Tn.A & Ny.S orang pendatang

ECO-MAP Community Educational


Work

Tn. A Ny.S
Recreation
An.R

Family

Medical and
professional support
Religious

Keterangan

Very close

Moderately
Distance

Fungsi perawatan Jika ada keluarga yang sakit dibelikan obat dulu, namun jika ≥ 3 hari tidak
keluarga sembuh diperiksakan ke dokter. An. R sering masuk RS karena pneumonia
penyebabnya karena terpapar asap rokok Tn. A

Fungsi reproduksi Ny. S mengatakan haidnya teratur dan saat ini tidak menggunakan KB

5. STRESS DAN KOPING KELUARGA


Kondisi stress dan : (deskripsikan stressor, cara mengatasi/strategi koping)
koping keluarga
- Jangka pendek: sakit yang diderita An R saat ini, sering kambuh sakitnya
- Setiap kali keluarga memiliki masalah selalu diselesaikan dengan baik-baik
- Strategi koping: keluarga menghadapi masalah menganggap sebagai takdir dari Allah dan harus
dijalani dengan sabar

PEMERIKSAAN FISIK
Hasil pemeriksaan fisik (focus pada klien yang sakit)
Pemeriksaan Tn. A:
Pemeriksaan Tanda-tanda Vital :
- BB: 62 kg
- TB: 170 cm
- TD : 120/80 mmHg

Pemeriksaan Ny.S:
Pemeriksaan Tanda-tanda Vital :
- Tekanan darah : 90/80 mmHg
- BB: 46 kg
- TB: 155 cm

Pemeriksaan An. R
- Kepala dan Rambut : bersih dan simetris
- Mata : tidak anemis dan penglihatan normal
- Wajah : simetris
- Mulut : bibir terlihat lembab, tidak terdapat pendarahan pada gusi
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Dada : simetris
- Abdomen : simetris
- Ekstermitas : bagian ekstermitas atas tidak ada masalah, ekstermitas bawah tidak ada masalah.
Pemeriksaan Tanda-tanda Vital :
- BB: kg
- TB: cm

No KRITERIA TINGKAT KEMANDIRIAN


KELUARGA
1 Mnerima petugas perawat indonesia I II III IV
2 Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan √ √ √ √
sesuai dengan rencana keperawatan
3 Tau dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan √ √ √ √
dengan benar
4 Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai √ √ √
yang dianjurkan
5 Memanfaatkan fasilitas kesehatan secara aktif √ √ √
6 Melaksanakan tindakan pencegahan sesuai anjuran √ √
7 Melakukan tindakan promotif secara aktif √

Malang, ……………………..
Perawat

(…………………………….)
Analisa data

DS: Bersihan jalan napas Terpajan asap rokok


Ny. S mengatakan An R tidak efektif
sering masuk RS, sakit
pneumonia dan kadang
mengeluh sesak
DO:
BB :
TB :

DS: Manajemen kesehatan Kompleksitas program


Ny. S mengatakan Tn. A keluarga tidak efektif perawatan/ pengobatan
masih tetap merokok aktif,
sedangkan An.R sering
masuk RS karena pneumonia
DO:
-
 Skoring Prioritas Diagnosa
N Diagnosa Bobot Skor
O
1. Gangguan interaksi
1. Sifat masalah : 1 3/3×1= 1
- aktual (3)
- resiko (2)
- potensial (1)
2. Kemungkinan masalah dapat 2 1/2×2= 1
diatasi :
- dengan mudah diatasi (2)
- hanya sebagian (1)
- tidak dapat (0)
3. Potensial masalah untuk dicegah: 1 2/3×1=2/3
- tinggi (3)
- cukup (2)
- rendah (1)
4. Menonjolnya masalah: 1 2/2×1= 1
- Segera (2)
- Tidak perlu (1)
- masalah tidak dirasakan (0)
TOTAL 3 (2/3)

2. Ketidak patuhan
- Sifat masalah : 1 3/3×1= 1
- Aktual (3)
- Resiko (2)
- Potensial (1)
- Kemungkinan masalah dapat 2 2/2×2= 2
diatasi :
- Dengan mudah (2)
- hanya sebagian (1)
- tidak dapat (0)
- Potensial masalah dapat dicegah: 1 3/3×1=1
- Tinggi (3)
- cukup (2)
- rendah (1)
- Menonjolnya masalah: 1 2/2×1= 1
- Segera (2)
- Tidak perlu (1)
- masalah tidak dirasakan (0)
TOTAL 5

Keterangan:
Penentuan skor = nilai (msg2 kriteria)
X bobot (msg2 kriteria)
Skor tertinggi (msg2 kriteria)

 Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
2. Bersihan jalan napas tidak efektif
3. Rencana Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI

1. Manajemen kesehatan Setelah dilakukan tindakan Edukasi perilaku upaya


keluarga tidak efektif keperawatan selama 1 x 24 kesehatan (l.12435)
(D.0115) jam, diharapkan Observasi
berhubungan dengan “Manajemen kesehatan 1. Identifikasi kesiapan &
kompleksitas program keluarga (L.12105)” kemampuan menerima
perawatan/pengobatan meningkat dengan kriteria informasi
hasil sbb: Terapeutik
2. Sediakan materi dan
N Indikator Kriteri media pendidikan
o a hasil kesehatan
1. Kemampuan 4 3. Gunakan pendekatan
menjelaskan promosi kesehatan
masalah dengan memperhatikan
kesehatan pengaruh dan hambatan
yang dialami dari lingkungan, sosial
cukup serta budaya
meningkat Edukasi
2. Aktivitas 4 4. Ajarkan mengidentifikasi
keluarga tujuan yang akan dicapai
mengatasi 5. Ajarkan cara
masalah pemeliharaan kesehatan
kesehatan
tepat cukup
meningkat
3. Tindakan 4
untuk
mengurangi
faktor risiko
cukup
meningkat
2. Bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas
tidak efektif (D.0001) 2x24 jam diharapksan (1.01011) :
keluarga mampu “bersihan Observasi
Berhubungan dengan
jalan napas” (L.01001) 1. Monitor pola napas
terpajan asap rokok
meningkat dengan kriteria (frekuensi, kedalaman,
hasil sebagai berikut : usaha napas)
2. Monitor bunyi napas
N Indikator Kriteri tambahan (mis.mengi)
o a hasil Terapeutik
1. Dispnea 5 3. Posisikan semi fowler
menurun atau fowler
2. Mengi 5 4. Lakukan fisioterapi dada,
menurun jika perlu
3. Sianosis 5 Pemberian obat inhalasi
menurun (l.01015):
Observasi
5.Periksa tanggal
kadaluwarsa obat
Terapeutik
6.Lakukan prinsip 6B (benar
pasien, obat, dosis, waktu,
rute, dokumentasi)
7.Kocok inhaler selama 2-3
detik sebelum digunakan
8.Lepaskan penutup inhaler
& pegang terbalik
9.Posisikan inhaler didalam
mulut mengarah ke
tenggorokan dng bibir
ditutup rapat
Edukasi
10. Ajarkan keluarga tentang
cara pemberian obat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

HARI/ IMPLEMENTASI HARI/ EVALUASI


TANG TANG
GAL GAL
Edukasi perilaku upaya S:
kesehatan: Ny. S mengatakan Tn.A
Observasi
mengurangi merokok, dan Tn.A
1. Mengidentifikasi
kesiapan & kemampuan menghindari merokok didekat
menerima informasi Ny.S & An. R
Terapeutik
1. Kemampuan menjelaskan
2. Menyediakan materi dan
media pendidikan masalah kesehatan cukup
kesehatan meningkat (4)
3. menggunakan pendekatan
2. Aktivitas keluarga
promosi kesehatan
dengan memperhatikan mengatasi kesehatan tepat
pengaruh dan hambatan cukup meningkat (4)
dari lingkungan, sosial 3. Tindakan untuk
serta budaya
Edukasi mengurangi faktor fisiko
4. Mengajarkan cukup meningkat (4)
mengidentifikasi tujuan O
yang akan dicapai
A A : Masalah teratasi sebagian
5. Mengajarkan cara
pemeliharaan kesehatan P : Lanjutkan intervensi

Manajemen jalan napas : S:


Observasi Ny. S mengatakan saat An.R sesak
1. Memonitor pola napas
dilakukan posisi semifowler, dan
(frekuensi, kedalaman,
usaha napas) kadang diberikan obat lewat uap
2. Memonitor bunyi napas O:
tambahan (mis.mengi)
1. Dispnea menurun (5)
Terapeutik
2. Mengi menurun (5)
3. Memposisikan semi
3. Sianosis menurun (5)
fowler atau fowler
A A : Masalah teratasi sebagian
4. Melakukan fisioterapi
dada, jika perlu P : Lanjutkan intervensi
Pemberian obat inhalasi:
Observasi
5. Memeriksa tanggal
kadaluwarsa obat
Terapeutik
6. Melakukan prinsip 6B
(benar
pasien, obat, dosis,
waktu, rute, dokumentasi)
7. Mengkocok inhaler
selama
2-3 detik sebelum
digunakan
8. Melepaskan penutup
inhaler
& memegang terbalik
9. Memposisikan inhaler
didalam mulut mengarah
ke tenggorokan dngan
bibir ditutup rapat
Edukasi
10. Mengajarkan kepada
keluarga tentang cara
pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai