FernandaDyah 25
FernandaDyah 25
(Dosen Pengampu Dr. TARJO, SE., M.Si., CFE., CFrA., CPA., CSRS)
Oleh :
(170221100193)
PRODI AKUNTANSI
2020
CHAPTER 25
25.1 PENDAHULUAN
Perampasan dan penyitaan oleh entitas pemerintah telah ada sejak Revolusi
Amerika. Inggris dan Koloni Amerika telah menggunakan perampasan untuk
menegakkan hukum bea cukai dan pendapatan, penyitaan serta perampasan tersebut
masih digunakan sampai sekarang di Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan
Amerika Serikat. Selama abad ke-21, hukum perampasan dan penyitaan telah diperluas
yang mencakup kejahatan, termasuk perdagangan narkoba dan kejahatan "kerah putih"
lainnya. Sampai saat ini penyitaan masih digunakan dalam kedua kasus perdata dan
pidana, perampasan dan penyitaan digunakan oleh oknum tertentu untuk mendapatkan
keuntungan secara illegal.
1. Judul 18 KUHP
Bagian 492 : Pemalsuan
Bagian 545 : Penyelundupan
Bagian 981 : Perampasan Sipil (transaksi kerah putih)
Bagian 982 :Perampasan Pidana (transaksi kerah putih)
Bagian 1467 : Pornografi
Bagian 1956 : Pencucian Uang
Bagian 1957 : Pencucian Uang
Bagian 1963 : Pemerasasn (Pidana)
Bagian 1964 : Pemerasan (Sipil)
Bagian 2339c :Pembiayaan Terorisme
4. Judul 26 Perpajakan
Bagian 7301 :Properti yang dikenakan pajak
Bagian 7302 :Properti yang digunakan untuk melanggar hukum
Pendapatan Internal
Bagian 7303 : Properti Lainnya yang digunakan untuk pemerasan
6. Judul 49 Transportasi
Bagian 782 :Barang selundupan hasil perampasan
Bagian 1474 :Penerbangan sipil
25.3 PROPERTI
Semua jenis properti yang ada pada penyitaan dan perampasan, termasuk semua
properti dan properti pribadi , serta properti berwujud dan tidak berwujud. Banyak negara
lain juga memiliki hukum mengenai perampasan dan penyitaan yang dilandaskan pada
Undang-Undang pemerintahan dengan beberapa amandemen. Namun,Undang-Undang
perampasan di Negara-negara lain merampas properti yang ada dalam kategori berikut :
Barang ilegal terdiri dari obat-obatan, rokok, minuman keras, dan properti
pribadi yang berwujud dan tidak berwujud lainnya yang secara khusus dilarang
oleh Undang-Undang pemerintahan atau negara. Aset ini bisa disita dan
dihanguskan pada saat ditemukan. Barang selundupan biasanya dihancurkan
setelah terdakwa menjadi pidana di pengadilan.
Properti legal, baik pribadi, berwujud atau tidak berwujud, dapat disita
dan hangus jika bukti menunjukkan bahwa properti diperoleh dari hasil dari
kegiatan ilegal. Contohnya adalah ketika seorang pedagang obat terlarang
membeli kendaraan (properti legal) dengan keuntungan dari penjualan obat-
obatan (pendapatan ilegal). Juga, properti yang digunakan dalam pembuatan,
distribusi, dan penjualan barang selundupan yang menjadi subjek penyitaan dan
perampasan. Jika di pesawat ditemukan barang illegal yang diselundupan, maka
didalam pesawat akan dilakukan penyitaan dan perampasan langsung. Koneksi,
atau hubungan, antara aktivitas ilegal dan aset adalah elemen kunci dalam
perampasan dan penyitaan langsung.
25.12 KESIMPULAN
Pemeriksa penipuan yang terlibat dalam penyitaan mereka harus memahami
alasan hukum.. Dalam banyak kasus kriminal, pemeriksa penipuan bekerja secara
langsung atau tidak langsung melibatkan penyitaan. Ketika seorang pemeriksa
menentukan pendapatan dari kegiatan ilegal, angka inilah yang dapat digunakan untuk
menentukan penyitaan tersebut apakah kasus perdata atau pidana. Salah satu tujuan
utama dari perampasan adalah untuk mengambil keuntungan yang diperoleh dari
kegiatan ilegal.