Anda di halaman 1dari 9

UKL UPL Dampak

Lingkungan Yang Di Timbulkan


BAB III
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DI TIMBULKAN DAN UPAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
3.1. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan
Tabel 3.1 Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan
No Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak
I Tahap pra kontruksi
1 Pengurusan Perizinan Harapan Penduduk Sejumlah penduduk di
Kelurahan Sambongjaya
II Tahap Kontruksi
1 Perekrutan Tenaga kerja Terbukanya Lapangan Jumlah tenaga kerja yang
pekerjaan bagi dibutuhkan pada tahap
penduduk setempat kontruksi sebanyak 20
orang dari warga sekitar
2 Kegiatan mobilisasi alat, Penurunan kualitas Parameter debu dapat
material dan pekerja, udara melebihi baku mutu
penyiapan lahan serta berdasarkan PP. No. 41
pembangunan fisik tahun 1999
(Fasilitas penunjang yang
-TSP: 230µg/Nm 3/24 jam
menimbulkan debu)
3 Kegiatan mobilisasi alat, Peningkatan Intensitas Tingkat kebisingan yang
material dan pekerja, Kebisingan dapat melebihi baku mutu
penyiapan lahan serta berdasarkan KepmenLH
pembangunan fisik No. 48/1996. Baku mutu
(Fasilitas penunjang yang tingkat kebisingan untuk
menimbulkan kebisingan) Kawasan pemerintahan
dan fasilitas umum 60
dBA
4 Kegiatan mobilisasi alat, Gangguan Arus Lalu Jumlah kendaraan untuk
material dan pekerja, yang Lintas pengangkutan alat dan
menimbulkan bangkitan bahan bangunan sebanyak
lalu lintas ±5 kendaraan dengan
ritasi 2-3 kali/hari selama
tahap kontruksi
5 Kegiatan mobilisasi alat, Kerusakan jalan dan - Jalan yang rusak dan
material dan pekerja, yang pengotoran jalan kotor ±500 meter dari
menimbulkan kerusakan lokasi proyek di jalan
jalan dan pengotoran jalan Gubernur Sewaka
- Tonase > Beban kelas
jalan
6 Kegiatan penyiapan lahan, Peningkatan debit air - Tidak adanya

Gedung Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi


UKL – UPL
PRAKIRAAN DAMPAK YANG TERJADI

pembangunan Rumah, larian (run off) genangan air/banjir di


Mess, Kantor dan lokasi kegiatan bagian
gudangdan fasilitas hilir kegiatan
penunjang yang
- Debit air larian sebesar
menimbulkan peningkatan
64,84 m3/hari
air larian
7 Kegiatan penyiapan lahan, Penurunan kualitas air Tingkat kekeruhan badan
pembangunan dan fasilitas permukaan air penerima tidak
penunjang yang melebihi baku mutu PP
menimbulkan padatan No 82 tahun 2001 (baku
tersuspensi (TDS dan TSS) mutu TSS 400 mg/l/ TDS
akibat partikel tanah 2.000 mg/l berdasarkan
terbawa air dan air limbah kriteria mutu air kelas IV)
domestik
8 Aktivitas domestik pekerja
menghasilkan :
8a Air limbah domestik Penurunan kualitas air Jumlah air limbah
permukaan dan air tanah domestic jenis black
water dan grey water
sebesar 1,2 m3/hari
8b Sampah Domestik Gangguan estetika dan Jumlah timbulan limbah
kebersihan serta bau padat sebesar 0,625
m3/hari
8c Sampah kontruksi non B3 Gangguan estetika dan Jumlah timbulan limbah
berupa: Beton , keramik, kebersihan padat sebesar 30 kg/hari
batu bata, plesteran, kayu
genteng, pipa dll.
III. Tahap Pasca Kontruksi
1 Penggunaan Fasilitas serta Peningkatan air larian - Debit air larian sebesar
fasilitas penunjang lainnya 64,84 m3/hari
- Tidak adanya
genangan air/banjir
dilokasi kegiatan/
bagian hilir kegiatan
2 Akktivitas domestic staff Penurunan kualitas air Jumlah air limbah
karyawan, security yang permukaan domestic sebesar 1,3
menimbulkan air limbah m3/hari.
domestik

Rumah, Mess, Kantor dan Gudang III - 2


UKL – UPL
PRAKIRAAN DAMPAK YANG TERJADI

3.2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


Tabel 3.2 Dampak Lingkungan Yang Dikelola
No Bentuk Upaya Lokasi Pengelolaan Periode Pengelolaan
Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Hidup
I Tahap pra kontruksi
1 Meminta bantuan tokoh Kelurahan Sambongjaya Tahap Pra Kontruksi
informal setempat untuk
mensosialisaikan kegiatan
pembangunan dan
memberikan kesempatan
kepada masyarakat untuk
menggunakan peluang
bekerja
II Tahap Kontruksi
1 Memprioritaskan Kelurahan Sambongjaya Selama Tahap Kontruksi
penggunaan tenaga kerja
dari masyarakat setempat
2 - Melakukan penyiraman Tapak proyek di jalan Selama Tahap Kontruksi
pada jalan Gubernur Gubernur Sewaka
Sewaka selama musim
kemarau
-Pemakaian masker (sara-
na pelindung debu).
-Melakukan perawatan
kendaraan
-Mematikan mesin kenda
raan saat penurunan ba-
han material
-Pengangkutan peralatan
berat pada malam hari.
-Menggunakan kendaraan
yang laik jalan.
-Menutup truk pengangkut
dengan kanvas atau terpal.
-Pembatasan kecepatan
kendaraan
-Membuat pagar pengaman
3 -Menggunakan kendaraan Jalan Keluar Masuk Selama Tahap Kontruksi
laik jalan Kendaraan
-Pengangkutan material
dilakukan pada jam tidak
sibuk
-Pekerjaan konstruksi
yang menimbulkan bising
dilakukan pada siang hari
-Perawatan mesin

Rumah, Mess, Kantor dan Gudang III - 3


UKL – UPL
PRAKIRAAN DAMPAK YANG TERJADI

konstruksi yang
menimbulkan
bising
-Pemeliharaan secara
berkala mengenai kendaraan
yang digunakan
4 -Adanya pengatur lalulintas Lokasi kegiatan di Jalan Selama Tahap Kontruksi
pada lokasi pintu masuk gubernur Sewaka
-Melakukan kegiatan
pengangkutan alat dan bahan
bangunan pada saat tidak
sibuk
-Mengurangi kecepatan di
depan lokasi pintu masuk
-Pembatasan muatan
kendaraan.
5  Kendaraan pengangkutan Jalan Gubernur Sewaka Selama Tahap Kontruksi
akan disesuaikan dengan
kelas Jalan
 Penyiraman secara berkala
apalagi lagi musim kemarau
 Bekerjasama dengan Dinas
PUPR Kota Tasikmalaya
dalam upaya pengelolaan
(memperbaiki) kerusakan
jalan di luar kawasan, tetapi
masuk dalam wilayah studi
akibat pergerakan angkutan
material dan urugan

6 Sosialisasi kepada Tapak Proyek Selama Tahap Kontruksi


masyarakat
7 Pembuatan Sedimen Trap Di tapak proyek Selama Tahap Kontruksi
sebelum di buang ke badan
air
8 Aktivitas domestik pekerja
menghasilkan :
8a -Membuat tangki septik Tapak Proyek Selama Tahap Kontruksi
(septic tank) kedap air di
lengkapi bidang rembesan
dan ventilasinya
-Senantiasa melakukan
penyedotan lumpur tinja
secara berkala.
-Menempatkan septic tank
kl 10 meter dari sumber
air bersih
-Limbah cair grey water
dia lirkan melalaui pipa

Rumah, Mess, Kantor dan Gudang III - 4


UKL – UPL
PRAKIRAAN DAMPAK YANG TERJADI

terpisah dengan saluran


drainase
8b -Akan diterapkan BCR tapak Tapak Proyek Selama Tahap Kontruksi
yang terkendali yaitu
maksimum sebesar 60 %.
-Membuat saluran drainase
dengan sistem setengah
tertutup yaitu saluran
terbuka menggunakan grill.
-Membuat bak kontrol di
akhir saluran drainase,
belokan,
-Secara periodik
membersihkan / mengangkat
endapan tanah lumpur
-Membuat kapasitas selok
an/saluran pembuang run off
-Penghijauan.
-Perencanaan saluran
drainase khusus aliran
permukaan yang terpisah
dengan saluran air buangan
rumah tangga.
-Melakukan normalisasi
berupa pengerukan.
-Pembuatan sumur resapan
Komunal

8c Mencari tempat yang Tapak Proyek Selama Tahap Kontruksi


membutuhkan lahan
urugan
III. Tahap Pasca Kontruksi
1 -Pembuatan drainase dengan Peningkatan air larian Selama tahap pasca
sistem ekodrainase kontruksi
-Koordinasi dengan aparat
setempat untuk
melaksanakan normalisasi
saluran
-Mengangkat endapan tanah
lumpur
-Pembuatan LRB
-Mengoperasikan sumur
resapan
2 -Membuat tangki septik Sumur dan saluran Selama tahap pasca
(septic tank) kedap air terdekat kontruksi
dilengkapi bidang rembesan
dan ventilasinya
-Senantiasa melakukan
penyedotan lumpur tinja

Rumah, Mess, Kantor dan Gudang III - 5


UKL – UPL
PRAKIRAAN DAMPAK YANG TERJADI

secara berkala.
-Menempatkan septic tank
kurang lebih 10 meter dari
sumber air bersih
-Limbah cair grey water
dia lirkan melalaui pipa
terpisah dengan saluran
drainase

Rumah, Mess, Kantor dan Gudang III - 6


UKL – UPL
PRAKIRAAN DAMPAK YANG TERJADI

3.3. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


Tabel 3.3 Dampak Lingkungan Yang Dipantau
No Bentuk Upaya Lokasi Pemantauan Periode Pemantauan
Pemantauan Lingkungan
Hidup
I Tahap pra kontruksi
1 Obeservasi dan wawancara Kelurahan Sambongjaya Pada tahap Pra Kontruksi
II Tahap Kontruksi
1 Observasi dan wawancara Kelurahan Sambongjaya Selama tahap kontruksi
2 Observasi dan wawancara Tapak Proyek Selama tahap kontruksi
3 Observasi dan wawancara Tapak Proyek Selama tahap kontruksi
4 Observasi dan wawancara Jalan Gubernur Sewaka Selama tahap kontruksi
5 Observasi dan wawancara Jalan Gubernur Sewaka Selama tahap kontruksi
6 Observasi dan wawancara Badan Air Penerima Selama tahap kontruksi
dan penghitungan
7 Survei Lapangan dan Badan Air Penerima Selama tahap kontruksi
pengecekan
8 Aktivitas domestic pekerja
menghasilkan :
8a Pengamatan Langsung Di dalam badan air Selama tahap kontruksi
8b Pengamatan Langsung Di tempat Sampah Selama tahap kontruksi
8c Pengamatan Langsung Di tempat Pembuangan Selama tahap kontruksi
III. Tahap Pasca Kontruksi
1 Pengukuran, observasi Di dalam saluran dan 6 Bulan Sekali
badan air
2 Pemeriksaan, observasi Di dalam saluran dan 6 Bulan Sekali
badan air

Rumah, Mess, Kantor dan Gudang III - 7


UKL – UPL
PRAKIRAAN DAMPAK YANG TERJADI

3.4. Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup


Tabel 3.4 Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
No Institusi Pelaksana Institusi Pengawas Institusi Penerima
I Tahap pra kontruksi
1 Pemrakarsa Dinas Penanaman Dinas Lingkungan Hidup
Modal Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
II Tahap Kontruksi
1 Pemrakarsa Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Hidup dan Dinas Tenaga
Kerja
2 Pemrakarsa Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Hidup
3 Pemrakarsa Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Hidup
4 Pemrakarsa Dinas Lingkungan Dinas Perhubungan dan
Hidup Dinas Lingkungan Hidup
5 Pemrakarsa Dinas Perhubungan dan Dinas Perhubungan dan
Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Hidup
6 Pemrakarsa Peningkatan debit air Dinas Lingkungan Hidup
larian (run off)
7 Pemrakarsa Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Hidup
8 Aktivitas domestik pekerja
menghasilkan :
8a Pemrakarsa Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Hidup
8b Pemrakarsa Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Hidup
8c Pemrakarsa Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup
Hidup

1 Pemrakarsa Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup


Hidup
2 Pemrakarsa Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup

Rumah, Mess, Kantor dan Gudang III - 8


UKL – UPL
PRAKIRAAN DAMPAK YANG TERJADI

Hidup

Rumah, Mess, Kantor dan Gudang III - 9

Anda mungkin juga menyukai