Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terombang-
ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sudah barang tentu perlu
memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka
bangsa dan negara akan rapuh.

Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa


Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-
hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi.

Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara Ideologi dan dasar
negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila. Kelima sila itu adalah:
Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusayawaratan
perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebelum tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa Indonesia


dijajah oleh bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau berkuasa di
Indonesia, misalnya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang. Paling lama menjajah
adalah bangsa Belanda. Padahal sebelum kedatangan penjajah bangsa asing tersebut, di
wilayah negara RI terdapat kerajaan-kerajaan besar yang merdeka, misalnya Sriwijaya,
Majapahit, Demak, Mataram, Ternate, dan Tidore.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana asal mula pancasila?
2. Bagaimana kedudukan dan fungsi pancasila?
3. Apa yang dimaksud dengan ideologi?
4. Bagaimana pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia?
5. Apa yang di maksud dengan ideologi terbuka dan ideologi tertutup?
6. Bagaimana perbandingan ideologi pancasila dengan paham ideologi besar?

B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui asal mula pancasila.
2. Mengetahui dan memahami kedudukan dan fungsi pancasila.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan ideologi.
4. Mengetahui bagaimana pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia.
5. Mengetahui apa itu ideologi terbuka dan tertutup.
6. Mengetahui perbandingan ideologi pancasila pancasila dengan paham ideologi
besar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. ASAL MULA PANCASILA


Pancasila sebagai dasar filasat serta ideology bangsa dan Negara indonesi, bukan
terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana
yang terjadi pada ideologi-ideologi lain didunia; namun terbentuknya pancasila melalui
proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

Secara kausalitas pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat Negara nilai-
nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat
istiadat, kebudayaan dan nilai-nilai religious. Setelah kemerdekaan Indonesia sidang
resmi PPKI pancasila sebagai calon dasar filsafat Negara dibahas serta disempurnakan
kembali dan akhirnya pada tanggal 18 agustus 1945 disahkan oleh PPKI sebagai dasar
filsafat Negara republik Indonesia.

Kausalitas asal mula pancasila dibedakan atas 2macam yaitu: asal mula yang
langsung dan asal mula yang tidak langsung. Adapun pengertian asal mula tersebut
adalah sebagai berikut;
1. asal mula yang langsung
Asal mula secara ilmiah filsafat dibedakan atas 4 yaitu; kausa materialis,
kausa farmalis, kausa efisien dan kausa finalis. Adapun rincian asal mula
langsung pancasila tersebut menurut notonagoro adalah sebagai berikut
a. Asal mula bahan (kausa materialis)
Bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai pancasila
sehingga pancasila itu pada hakikatnya nila-nilai yang merupakan unsure-
unsur pancasila digali dari bangsa Indonesia yang berupa nilai-niai adat
istiadat kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Dengan demikian asal bahan
pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam
kepribadian dan pandangan hidup
b. Asal mula bentuk (kausa farmalis)
Hal ini dimaksudkan bagaimana asal mula bentuk atau bagaimana
bentuk pancasila itu dirumuskan sebagaimana termuat dalam pembukaan
UUD 1945. Maka asal mula bentuk pancasila adalah Ir. Soekarno
bersama-sama Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainnya
merumusakan dan membahas pancasila terutama dalam hal bentuk,
rumusan serta nama pancasila.

2
c. Asal mula karya (kausa effisien)
Kausa effisien atau asal mula karya yaitu asal mula yang
menjadikan pancasila dari calon dasar Negara menjadi dasar Negara yang
sah. Adapun asal mula karya adalah adalah PPKI sebagai pembentuk
Negara dan atas kuasa pembentuk Negara yang mengesahkan pancasila
menjadi dasar Negara yang sah, setelah dilakukan pembahasan baik dalam
siding-sidang BPUPKI, panitia Sembilan.
d. Asal mula tujuan (kausa finalis)
Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang para
pendiri Negara, tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar Negara.
Oleh karena itu asal mula tujuan tersebut adalah para anggota BPUPKI
dan panitia Sembilan termasuk Soekarno dan Hatta, yang menentukan
tujuan dirumuskannya pancasila sebelum ditetapkan oleh PPKI sebagai
dasar Negara yang sah. Demikian pula para pendiri Negara tersebut juga
berfungsi sebagai kausa finalis karena yang merumuskan dasar filsafat
Negara.

2. Asal mula tidak langsung


Secara kausalitas asal mula yang tidak langsung pancasila adalah asal
mula sebelum proklamasi kemerdekaan. Bararti bahwa asal mula nilai-nilai
pancasila yang terdapat dalam adat istiadat. Dalam kebudayaan serta dalam nilai-
nilai bangsa Indonesia. Sehingga dengan demikian asal mula tidak langsung
adalah terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan hidup sehari-hari bangsa
Indonesia. Maka asal mula tidak langsung pancasila bilamana dirinci adalah
sebagai berikut:
a. Unsur-unsur pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan
menjadi dasar filsafat Negara, nilai-nilainya yaitu nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan telah ada
dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum
membentuk Negara.
b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat
Indonesia sebelum membentuk Negara yang berupa nilai-nilai adat
istiadat, nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut
menjadi pedoman dalam memecahkan probiema sehari-hari bangsa
Indonesia.
c. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asal mula tidak langsung
pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri, atau dengan lain
perkataan bangsa Indonesia sebagai kausa materialis atau sebagai asal
mula tidak langsung nilai-nilai Pancasila

3
B. KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA
Pancasila sebagai objek pembahasan ilmiahmemiliki ruang lingkup yang sangat
luas terutama berkaitan dengan kedudukan dan fungsi pancasila. Pancasila sebagai dasar
Negara memiliki pengertian yang berbeda dengan fungsi pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia, demikian pula berkaitan dengan kedudukan dan fungsi pancasila
yang lainnya.
Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi pancasila sebagai titik sentral pembaliasan
adalah kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar Negara republik Indonesia, hal ini
sesuai dengan kausa finalis pancasila yang dirumuskan oleh pembentuk Negara pada
hakikatnya adalah sebagai dasar Negara republik Indonesia. Oleh karena itu dari berbagai
macam kedudukan dan fungsi pancasila sebenarnya dapat dikembalikan pada dua macam
kedudukan dan fungsi pancasila yang pokok yaitu sebagai dasar Negara republic
Indonesia dan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Namun yang terpenting bagi kajian ilmiah adalah bagaimana hubungan secara kausalitas
diantara kedudukan dan fungsi pancasila yang bermacam-macam tersebut.
1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, dalam perjuangan
untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-
nilai luhur yang dicapainya yang bersumber pada pandangan hidupnya tersebut.
Dalam pengertian inilah maka proses perumusan pandangan hidup
masyarakat dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa dan
selanjutnya pandangan hidup bangsa dituangkan dan dilembagakan menjadi
pandangan hidup negara
Dalam proses penjabaran dalam kehidupan modern antara pandangan
hidup masyarakat dengan pandangan hidup bangsa memiliki hubungan yang
bersifattimbal balik.
Dengan demikian dalam negara pancasila pandangan hidup masyarakat
tercermin dalam kehidupan negara yaitu pemerintah terikat oleh kewajiban
konstitusional, yaitu kewajiban pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara
untuk memelihari budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh
cita-cita moral rakyat yang luhur.
Makhluk individu dan makhluk sosial manusia tidaklah mungkin
memenuhi segala kebutuhannya sendiri, oleh karena itu untuk mengembangkan
potensi kemanusiaannya, senantiasa memerlukan oranglain. Dengan demikian
dalam kehidupan bersama dalam suatu negara membutuhkan suatu tekad
kebersamaan, cita-cita yang ingin juga terjadi pada pandangan hidup pancasila.
Pancasila sebelum dirumuskan menjadi dasar negara serta ideologi negara, nilai-
nilainya telah terdapat pada bangsa Indonesia dalam adat istiadat dalam budaya
serta dalam agama-agama sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Pandangan yang ada pada masyarakat Indonesia tersebut kemudian menjelma
menjadi pandangan hidup bangsa yang telah dirintis sejak zaman sri wijaya,
majapahit kemudian sumpah pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan
oleh para pendiri negara dalam sidang-sidang BPUPKI, panitia Sembilan, serta
sidang PPKI kemudian ditentukan dan disepakati sebagai dasar negara republik

4
Indonesia dan dalam pengertian inilah maka pancasila sebagai pandangan hidup
negara dan sekaligus sebagai ideology negara.
Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah memiliki suatu pandangan
hidup bersama yang bersumber pada akar budayanya dan nilai-nilai religiusnya.
Dengan pandangan hidup yang mantap maka bangsa Indonesia akan mengetahui
kearah mana tujuan yang ingin dicapainya.

2. Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia


Pancasila dalam kedudukan ini sering disebut sebagai dasar filsafat
negara, ideology negara atau (staats idee). Dalam pengertian ini pancasila
merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara
atau dengan lain perkataan pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan. Maka pancasila merupakan sumber dari segala sumber hokum,
pancasila merupakan sumber kaidah hokum negara yang secara konstitusional
yang mengatur negara republic Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu
rakyat, wilayah, serta pemerintah negara.
Sebagai dasar negara pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang
meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu
sumber nilai, norma serta kaidah baik moral maupun hukum negara dan
menguasai hukum dasar baik yang tertulis (UUD), maupun yang tidak tertulis
atau tidak konvensi. Dalam kedudukannya sebagai dasar negara, pancasila
mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala
sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia.
b. Meliputi suasana kebatinan dari undang-undang dasar 1945
c. Mewujudkan cita-cita hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis)
d. mengandung norma yang mengharuskan undang-undang dasar
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara
negara (termasuk para penyelenggara partai dan golongan fungsional)
untuk memelihara budi pekerti (moral) kemanusian yang luhur dan
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
e. Merupakan sumber semanagat bagi undang-undang dasar 1945, bagi
penyelenggara negara, para pelaksana pemerintahan (juga para
penyelenggara partai dan golongan fungsional).

5
C. PENGERTIAN IDEOLOGI
Istilah ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita dan “logos” yang berarti ilmu. Kata “idea” berasal dari kata bahasa yunani
“idos” yang artinya “bentuk” disamping itu ada kata “idein” yang artinya “melihat”.
Maka secara harfiah, ideology berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science of
ideas) atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Pada hakikatnya antara dasar dan
cita-cita itu sebenarnya dapat merupakan satu kesatuan. Dasar ditetapkan karena ada cita-
cita yang mau dicapai. Sebaliknya, cita-cita ditetapkan berdasarkan atas suatu landasan,
asa atau dasar yang. telah ditetapkan pula. Dengan demikian ideology mencakup
pengertian tentang idea-idea, pengertian-pengertian dasar, gagasan-gagasan dan cita-cita.
Apabila ditelusuri secara historis istilah ideology pertama kali dipakai dan dikemukakan
Perhatian kepada konsep ideology menjadi berkembang lagi karena pengaruh karl marx.
Karl marx mengartikan ideology sebagai pandangan hidup yang dikembangkan
berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau
sosial ekonomi. Dengan demikian maka ideology lalu merupakan keseluruhan ide yang
relatif, karena justru mencerminkan kekuatan lapisan tertentu.

Seperti halnya filsafat, ideologipun memiliki pengertian yang berbeda-beda.hal


ini antara lain disebabkan juga tergantung dari filsafat apa yangdianut, karena
sesungguhnya ideology itu bersumber kepada suatu filsafat.

Pengertian ideology “secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-


gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkahlaku sekelompok manusia tertentu
dalam berbagai bidang kehidupan hal ini menyangkut:
a. Bidang politik (termasuk didalamnya bidang pertahanan dan keamanan)
b. Bidang sosial
c. Bidang kebudayaan
d. Bidang keagamaan

Maka ideology negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis
bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang
bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki cirri
sebagai berikut:
a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan
b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan
hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan,
diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya. Diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkorban

6
D. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA INDONESI
Sebagai suatu ideology bangsa dan negara Indonesia maka pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang
atau sekelompok orang sebagaimana ideology-ideologi lain didunia, namun pancasila
diangkat dari nila-nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.
Dengan lain persatuan unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) pancasila tidak lain
diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa Indonesia
merupakan kausa materialis (asal bahan) pancasila.
Unsur-unsur pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para
pendiri negara, sehingga pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideology
bangsa dan negara negara Indonesia. Dengan demikian pancasila sebagai ideology
bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan
bukannya mengangkat atau mengambil ideology dari bangsa lain.

E. IDEOLOGI TERBUKA DAN IDEOLOGI TERTUTUP


Ideologi sebagai suatu sistem pemikiran (system of thought) maka ideology
terbuka ini merupakan suatu sistem pemikiran terbuka. Sedangkan ideology tertutup itu
merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Suatu ideology tertutup dapat dikenali dari
beberapa ciri khas ideology itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat,
melainkan merupakan cita-cita satu kelompok orang yang mendasari suatu program
untuk mengubah dan memperbaharui masyarakat.
Demi ideology masyarakat harus berkorban, dan kesediaan itu untuk menilai
kepercayaan ideology, para warga masyarakat serta kesetiaannya masing-masing sebagai
warga masyarakat. Tanda pengenalan lain mengenai ideology tertutup adalah bahwa
isimya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan intinya terdiri dari
tuntutan-tuntutan konkret dan opersional yang keras, yang diajukan dengan mutlak.
Ideologi tertutup adalah bahwa betapa pun besarnya perbedaan antara tuntutan
berbagai ideologi yang mungkin hidup dalam masyarakat itu, akan selalu ada tuntutan
mutlak bahwa orang harus taat kepada ideologi tersebut. Dan itu berarti juga bahwa
orang harus taat kepada elite yang mengemban tuntutan ideologi itu. tuntutan ketaatan itu
mutlak, dan orang tidak diizinkan untuk mempersoalkannya lagi.
Yang berlaku bagi ideologi tertutup, tidak berlaku bagi ideologi terbuka. Ciri khas
ideologi terbuka. Ciri khas ideologi terbuka adalah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya
tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani,
moral dan budaya masyarakat itu sendiri. Dasarnya bukan keyakinan ideologi
sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan konsensus dari masyarakat tersebut.
Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan dalam
masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat dan
masyarakat akan menemukan diri kepribadiannya dalam ideologi tersebut.
Ideologi terbuka tidak hanya dapat dibenarkan, melainkan dibutuhkan. Kiranya
dalam semua sistem politik yang ideologis dan merupakan ideologi tertutup, kita akan
menemukan bahwa pandangan dan nilai-nilai dasar tertentu. Kadang-kadang dasar
normatif itu tidak dirumuskan secara eksplisit. Akan tetapi dalam kebanyakan negara,
Undang-undang dasar (konstitusi) memuat bagian yang merumuskan dasar normatif itu

7
dapat pula disebut dasar filsafat negara, yang diperlukan sebagai landasan untuk
menyelenggarakan negara. Dan ini merupakan kesepakatan bersama yang berlandaskan
kepada nilai-nilai dasar dan cita-cita masyarakat. Dengan demikian maka merupakan ciri
ideologi terbuka akni bahwa isinya tidak operasional. Ia baru menjadi operasional apabila
sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundang-
undangan lainnya. Oleh karena itu setiap generasi baru dapat menggali kembali dasar
filsafat negara itu untuk menemukan apa implikasinya bagi situasi atau zaman itu
masing-masing.

F. PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN PAHAM IDEOLOGI


BESAR
Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas seerta
karakteristik masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri. Namun
demikian dapat juga terjadi bahwa ideologi pada suatu bangsa datang dari luar dan
dipaksakan keberlakuannya pada bangsa tersebut sehingga tidak mencerminkan
kepribadian dan karakteristik bangsa tersebut. Ideologi pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara Indonesia berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang. Pada
awalnya secara kausalitas bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
yaitu dalam adat istiadat, serta dalam agama-agama bangsa indonesia sebagai pandangan
hidup bangsa. Oleh karena itu nilai-nilai pancasila yang berasal dari nilai-nilai pandangan
hidup bangsa telah diyakini kebenarannya kemudian diangkat oleh bangsa Indonesia
sebagai dasar filsafat negara dan kemudian menjadi ideologi bangsa dan negara. Oleh
karena itu ieologi pancasila, ada pada kehidupan bangsa dan terlekat pada kelangsungan
hidup bangsa dalam rangka bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Ideologi Pancasila berdasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi pancasila
mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu, namun dalam hidup bersama juga
harus mengakui ha dan kebebasan orang lain secara bersama sehingga dengan demikian
harus mengakui hak-hak masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut pancasila
berkedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan yang maha
esa. Oleh karena itu nilai-nilai ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan manusia dalam
hidup negara dan bermasyarakat. Kebebasan manusia dalam rangka demokrasi tidak
melampaui hakikat nila-nilai ketuhanan terjelma dalam bentuk moral dalam ekspresi
kebebasan manusia. Berdasarkan sifatnya ideologi pancasila bersifat terbuka yang berarti
senantiasa mengantisipasi perkembangan aspirasi rakyat sebagai pendukung ideologi
serta menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ideologi pancasila senantiasa
merupakan wahana bagi tercapainya tujuan bangsa.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pancailai sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan
ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar yang
berkenaan dengan kehidupan negara.Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat statis
melandasi berdirinya negara Indonesia akan tetapi pancasila membawakan gambaran
mengenai wujud masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang
harus diperjuangkan untuk mewujudkannya.
Pancasila membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas sodio budaya bangsa
Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya dengan
ideologi lainnya. Kehasan itu adalah keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa,
yang membawa konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Keberadaan ideologi Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai yang
mencerminkan realitas sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu
memberikan keyakian akan terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan, dan dari
dimensi Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual
agar senantiasa dapat menyesuaikan dengan dinamika dan perkembangan masyarakat.

B. SARAN
Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi negara kita yaitu
Pancasila karena pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan
negara.

Anda mungkin juga menyukai