Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
peradaban bangsa. Bukan saja sangat penting, bahkan pendidikan itu sama sekali
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga, maupun
dalam kehidupan bangsa dan negara. Majunya suatu negara bahkan diukur dari
keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi
sering terjadi dibawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak.
2003 menyatakan bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
1
2
Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga formal yang bernaung di
jenis dan tingkat sekolah. Kurikulum yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pembelajaran.
kompenen pelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan
pembelajaran (Rusman, 2012 : 1). Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dituntut
untuk mampu menyajikan materi pelajaran dengan optimum. Oleh karena itu
kemampuan seorang guru dalam memilih model, metode, pendekatan, dan media
penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah
pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang
digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.
Model pempelajaran yang menarik harus dikemas sedemikian rupa supaya dapat
kepercayaan diri dan minat yang lebih dalam mempelajari materi pelajaran.
SMK Negeri 5 Medan merupakan salah satu SMK Negeri yang ada di
keahliannya adalah Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). Dasar Listrik dan
Elektronika (DLE) adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMK
Negeri 5 Medan.
Dari hasil observasi yang dilakukan penulis di SMK Negeri 5 Medan pada
bapak David sebagai guru bidang studi, bahwasanya hasil belajar siswa kelas X
TITL untuk mata pelajaran DLE dapat dilihat pada table 1 berikut ini :
Tabel 1. Hasil Belajar Kelas X TITL Untuk Mata Pelajaran Dasar Listrik dan
Elektronika (DLDE)
Tahun Ajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase
<74 42 65,6%
75-79 9 14,06%
80-84 13 20,31%
2017/2018
85-89 -
90-94 -
95-100 -
Standar ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 5 Medan
adalah 70. Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata
siswa masih tergolong rendah, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di
siswa mempunyai kemampuan awal yaitu kemampuan dasar yang telah dimiliki
siswa dengan keaktifan dan kemandirian belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Purba (1999) yang menyatakan apabila siswa belajar dengan terlebih dahulu
akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar tersebut. Dalam hal ini berarti siswa
belum memiliki aktivitas belajar siswa dan kemandirian belajar yang tinggi dalam
Model pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran dasar listrik dan
kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu
siswa setiap minggu menggunakan persentase. Siswa dalam suatu kelas tertentu
heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku,
pelajaran dan siswa bekerja dalam kelompok tersebut untuk memastikan bahwa
seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran tersebut, dan saat siswa
dikenai tes tentang materi itu siswa tidak diperbolehkan saling membantu. Tiap
siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaanya terhadap materi pelajaran,
dan kepada setiap kelompok yang meraih prestasi tinggi atau skor sempurna
pembelajaran kooperatif STAD pada mata pelajaran dasar listrik dan elektronika
hasil belajar siswa masih rendah. Penyebabnya yaitu karena siswa tidak peduli
terhadap materi yang mau dibahas. Siswa hanya mengharap materi yang
disampaikan guru dan ketika praktek siswa hanya cenderung memperhatikan saja
dan menegsampingkan pemahaman atas materi praktek. Hal ini membuat hanya
siswa yang pintar saja yang lebih dominan bisa mengikuti berjalannya
pembelajaran. Akibatnya siswa yang lain lebih banyak tidak paham karena tidak
memiliki bekal teori yang membantu dalam praktek. Untuk mengatasi hal
kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar siswa pada mata
meningkatkan motivasi belajar siswa dan dapat mengatasi kesulitan belajar siswa,
siswa pada mata pelajaran Dasar Listrik dan Elektronika adalah model
salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang meiliki titik tekan pada
partisipasi dan aktivitas siswa yang mencari sendiri materi atau segala sesuatu
mengenai materi pembelajaran yang akan dipelajari. Dan ini akan membantu
motivasi mereka untuk belajar. Kondisi ini sejalan dengan apa yang dikemukakan
Narudin (2009), bahwa Group Investigation (GI) merupakan salah satu bentuk
siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari
melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau internet.
salah satu model pembelajaran yang bersifat demokratif karena siswa menjadi
pertemuan 1 51%, pertemuan II 62% dan pada pertemuan III 75%. Rata-rata
pretest kelas kontrol sebelum diberikan pembelajaran adalah 32,50 dan setelah
diperoleh hasil belajar siswa (postest) sebesar 66,25. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Namun lebih
Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X SMA N 1 Perbaungan) menyatakan bahwa
pertemuan ke II sebesar 61,11% (Aktif), dan pertemuan III 74,48% (Aktif) dengan
belajar siswa.
belajar dan memperkuat daya ingat siswa terhadap materi yang dipelajari. Usaha
yang tepat, sesuai materinya dan menunjang terciptanya kegiatan belajar mengajar
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Suatu model mungkin baik untuk suatu
tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi
mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu model yang
dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu,
B. Identifikasi Masalah
2. Guru masih lebih aktif dari siswanya karena materi masih berasal atau
3. Saat praktek hanya sebagian dari jumlah siswa yang bisa melakukan
C. Pembatasan
Agar penelitian ini lebih terfokus dan kajiaannya lebih mendalam maka
penelitian ini dibatasi pada masalah pembelajaran Dasar Listrik dan Elektronika
(GI) pada materi menerapkan pengukuran arus dan tegangan listrik dan
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
F. Manfaat Penelitian
sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Ilmu Kependidikan.
2. Manfaat Praktis
pembelajaran disekolah
b. Bagi Guru
siswa.
c. Bagi Siswa
11