Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Peternakan Indonesia, Juni 2018 Vol.

20 (2): 99-107
ISSN 1907-1760 E-ISSN 2460-6626

Pengaruh Level Energi dan Protein dengan Bakteri Bacillus amyloliquefaciens sebagai
Probiotik untuk Mengurangi Pencemaran Amonia pada Kandang Ayam broiler

The Influence of Energy and Protein Level with Bacillus amyloliquefaciens as Probiotics for
Reducing Ammonia Contamination in Broiler Chicken Pens

H. Riza1*, Wizna2, Y. Rizal2 dan Yusrizal3


1
Program Studi Ilmu Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Andalas
2
Fakultas Peternakan Universitas Andalas
3
Fakultas Peternakan Universitas Jambi
*E-mail: heldariza@yahoo.com
(Diterima: 12 Januari 2018; Disetujui: 28 Maret 2018)

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan bakteri Bacillus amyloliquefaciens dapat mengurangi pencemaran amonia
pada kandang ayam broiler. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental menggunakan
Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 3x 3 dengan 3 ulangan dan 2 faktor. Faktor A level energi (H1
3000 kkal/kg), (H2 2900 kkal/kg), (H3 2800 kkal/kg). Faktor B level protein (R1 22 %), (R2 20 %) dan
(R3 18%). Parameter yang diukur adalah Kadar ammonia, kadar air ammonia dan pH ammonia. Hasil
penelitian menunjukan kombinasi level energi dan level protein serta interaksi kedua faktor signifikan (P<
0,05) terhadap kadar ammonia, kadar air dan pH ammonia. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
kombinasi energi protein yaitu 2800 kkal/kg : 18% dan bakteri Bacillus amyloliquefaciens lebih efektif
untuk mengurangi pencemaran amonia pada kandang ayam broiler.
Kata kunci: ammonia, Bacillus amyloliquefaciens, broiler, probiotik

ABSTRACT

The aim of this study was to use bacteria Bacillus amyloliquefaciens for reducing ammonia
contamination in broiler chicken pens. The research method was used experimental using the Completely
Randomized Design of 3x3 Factorial Pattern with 3 replications and 2 factors. Factor A energy level (H1
3,000 kcal/kg), (H2 2,900 kcal/kg), (H3 2,800 kcal/ kg). Factor B protein level (R1 22%), (R2 20%) and (R3
18%). Parameters measured were ammonia, ammonia water content and ammonia pH. This result showed
that the combination of energy level and protein level and interaction of both significant factors (P <0.05)
against ammonia, water content and pH ammonia. The conclusion is combination of protein energy that is
2800 kcal / kg 18% and bacteria Bacillus amyloliquefaciens more effective to reduce the contamination of
ammonia in broiler chickens.
Keyword: ammonia, Bacillus amyloliquefaciens, broiler, probiotic

PENDAHULUAN lingkungan. Hal ini disebabkan karena bau


dan efek merugikan yang ditimbulkan oleh
Peningkatan permintaan konsumen gas ammonia (NH3), sebagai akibat dari hasil
terhadap daging ayam memicu meningkatnya metabolisme oleh mikroba dalam ekskreta
jumlah populasi ayam broiler di Indonesia, ayam. Menurut Patterson dan Adrizal (2005)
salah satunya di Kota Padang. Peningkatan keberadaan gas-gas tersebut menyebabkan
populasi ayam broiler akan memberikan penurunan performa dan produktivitas ayam
dampak positif bagi ketersediaan daging di broiler, seperti penurunan laju pertumbuhan
Padang, tetapi juga memberikan dampak dan konversi pakan, serta timbulnya penyakit
negatif bagi ayam broiler, manusia dan pada saluran pernafasan. Dampak bagi

Pengaruh Level energi dan … (Riza et al.) 99


Vol. 20 (2): 99-107

manusia diantaranya mata berair, bersin- pada akhirnya dapat mengurangi produksi
bersin, sakit leher, batuk kronis, sesak nafas, ammonia yang berasal hasil dekomposisi
sakit kepala, dan mual (Golbabei dan Islami, limbah nitrogen dalam eskreta. Bakteri
2000). proteolitik seperti Bacillus sp. merupakan
Prekursor utama pembentuk NH3 bakteri yang dapat mengahasilkan subtilin
adalah asam urat, melalui aktivitas mikroba yang menurunkan jumlah mikroflora yang
pengurai, baik secara aerobik maupun memproduksi enzim uricase dalam lumen
anaerobik (Koerkamp., 1994). Yusrizal et saluran pencernaan (Visek et al., 1978),
al. (2012) menyatakan bahwa NH3 pada serta dapat menghambat konversi uric acid
kandang ayam terbentuk dari reaksi kimia menjadi amonia dengan cara menggunakan
antara asam urat (C5H4N4O3) dan air (H2O) uric acid sebagai zat nutrisinya (Santoso,
serta enzim uricase asal bakteri gram (-). 2009). Menurut Santoso (2009), Lactobacillus
Konsentrasi NH3 yang sering kali cukup tinggi bulgaricus sebagai bakteri penghasil
di kandang dapat menyebabkan produksi bacteorisin dapat menurunkan ammonia
ayam menurun dan dapat membahayakan akibat kemampuannya dalam mencegah
kesehatan pekerja kandang. Akumulasi kelanjutan pertumbuhan Salmonella dan
ekskreta pada area terbuka merupakan sumber bakteri pathogenic gram (-) lainnya. Bakteri
NH3 yang berpotensi mencemari lingkungan asam laktat Streptococcus thermophilus dalam
(Bittman dan Mikkelsen, 2009). Meskipun saluran pencernaan akan menjadikan kondisi
dalam kadar yang rendah, gas amonia juga di dalam saluran pencernaan menjadi asam
menyumbangkan peningkatan suhu bumi sehingga mempengaruhi proses metabolisme
(Santoso, 2009). Mengingat hal itu dibutuhkan dari bakteri gram (-) dalam menghasilkan
teknologi untuk mengurangi emisi kadar enzim uricase.
NH3di usaha peternakan ayam broiler. Salah Mikroba probiotik yang sudah
satunya yaitu memperbaiki susunan ransum teridentifikasi pada umumnya berupa
dengan memberi suatu penambahan bahan Bakteri Asam Laktat (BAL) dan beberapa
starter beberapa probiotik yang mempunyai genus Bacillus. Bacillus sebagai probiotik
mekanisme kerja spesifik sesuai dengan yang memiliki peranan luas, baik untuk
keunggulan masing-masing dan prebiotik mengatasi masalah pencemaran amonia pada
untuk mengurangi bakteri gram negatif yang kandang unggas maupun untuk memperbaiki
ada pada pencernaan ayam broiler yang dapat efisiensi penggunaan nutrien pada ternak
meminimalisir pembentukan amonia. (Manin et al., 2012). Menurut Nastiti et al.
Dari beberapa hasil penelitian terdahulu (2013), fermentasi merupakan proses yang
diketahui bahwa suplementasi probiotik dapat menggunakan mikroba sebagai fermentor
mengubah pergerakan mucin dan populasi atau inokulannya. Dengan fermentasi maka
mikroba di dalam usus halus ayam, sehingga akan dapat meningkatkan kadar protein kasar
fungsi dan kesehatan usus serta uptake nutrien dan menurunkan kadar SK (Ibrahim et al.,
dapat ditingkatkan (Smirnov et al., 2005). 2015). Manin (2007), menemukan bakteri
Demikian pula hasil penelitian Mountzouris Bacillus (Bacillus cereus, B. mycoides,
et al. (2010), menunjukan bahwa penambahan dan B.thuringiensis) dan Lactobacillus (L.
probiotik secara nyata dapat meningkatkan acidhophillus dan L. fermentum) pada ayam
pertumbuhan ayam broiler. Hasil penelitian buras yang dipelihara di lahan gambut yang
tersebut memberi indikasi bahwa probiotik juga berpotensi sebagai sumber probiotik
memiliki peranan yang sangat berarti dalam dan secara inderawi dapat mengurangi bau
menjaga keseimbangan mikroba di dalam kandang dalam pemeliharaan ayam broiler.
saluran pencernaan unggas, sehingga dapat Dari penemuan ini terbuka peluang untuk
menjaga kesehatan ternak dan meningkatkan mengkombinasikan berbagai bakteri Bacillus
efesiensi penyerapan zat makanan yang dan Lactobacillus sebagai probiotik yang

100 Pengaruh Level energi dan … (Riza et al.)


Vol. 20 (2): 99-107

Tabel 1. Emisi ammonia, pH dan kadar air feses pada akhir pemeliharaan
Energi Protein Amonia Feses (ppm)
3000 kkal/kg 22 80,00a
20 13,33b
18 26,67b
2900 kkal/kg 22 46,61b
20 30,00b
18 13,33b
2800 kkal/kg 22 15,00b
20 15,00b
18 13,33b

memiliki peranan luas, baik untuk mengatasi HASIL DAN PEMBAHASAN


masalah pencemaran amonia pada kandang
unggas maupun untuk memperbaiki efisiensi Pada akhir masa pemeliharaan,
penggunaan nutrien pada ternak. dilakukan pengambilan sampel feses,
Penelitian ini bertujuan untuk kemudian diinkubasi selama 1 jam untuk
mengetahui dengan diberikan kombinasi level mengetahui efek penggunaan probiotik
energi dan protein dengan bakteri Bacillus tersebut terhadap emisi ammonia, pH dan
amyloliquefaciens dapat menurunkan amonia kadar air feses (Tabel 1).
pada kandang ayam broiler. Kadar Ammonia
Hasil analisis ragam menunjukan bahwa
MATERI DAN METODE dengan menggunakan energi 3000 kkal/kg
dengan protein 22 % memberikan pengaruh
Penelitian ini menggunakan bakteri yang nyata (P<0,05) menurunkan emisi
Bacillus amyloliquefaciens baik masing- amonia feses namun tidak nyata pemberian
masing perlakuan dengan menggunakan 2 energi 2900 dan 2800 kkal/kg dengan protein
faktor dan 3 ulangan yaitu Faktor A level 20% dan 18%. Tidak berpengaruh nyata (P>
energi (H1 3000 kkal/kg), (H2 2900 kkal/kg), 0,05) terhadap emisi ammonia feses.
(H3 2800 kkal/kg). Faktor B level protein (R1 Hasil penelitian pada Tabel 1
22 %), (R2 20 %) dan (R3 18%). Sebanyak menunjukkan bahwa perlakuan dengan
270 ekor Day Old Chicks CP 707 ditempatkan energi 2900 kkal dan 2800 kkal/kg dengan
secara acak ke dalam 27 unit kandang, masing- protein 22%, 20% dan 18% berbeda nyata
masing sebanyak 10 ekor. Ayam dipelihara (P<0,05) dengan energi 3000 kkal/kg dan
selama 5 minggu. Rancangan percobaan protein 22%. Hal ini karena di dalam saluran
yang digunakan adalah Rancangan Acak pencernaan, bakteri bekerja secara spesifik
pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Pada dengan mekanisme fungsi masing – masing.
akhir minggu ke 5 pemeliharaan dilakukan Faktor utama yang menjadi pembentuk
pengambilan sampel feses untuk pengujian amonia yaitu uricase yang dihasilkan oleh
kadar amonia dan pH. Sebanyak 50 gram feses bakteri gram negatif dan uric acid yang
diinkubasi selama 1 jam pada suhu ruang dan terbentuk karena protein yang tidak tercerna
dilakukan pengukuran kadar ammonia. di dalam saluran pencernaan broiler. Chang et
al. (1975) dalam Muller (1980), melaporkan
bahwa dalam waktu 3,5 jam setelah koleksi,
kadar amonia feses dapat meningkat lebih

Pengaruh Level energi dan … (Riza et al.) 101


Vol. 20 (2): 99-107

Tabel 2. Ambang batas kadar NH3 pada ayam broiler

Kadar NH3 (ppm) Pengaruh


20 Mengganggu kesehatan dan performa ayam broiler, meningkatnya
penyakit tetelo (New Castle Disease/ND) dan kerusakan sistem
pernafasan (dalam waktu lama)
25 Pertambahan bobot badan yang rendah, penurunan efisiensi pakan
(selama 42 hari), menyebabkan timbulnya airsacculitis yang diikuti
oleh infectious bursal disease (setelah 56 hari)
25-125 Penurunan konsumsi pakan dan efisiensi pakan, menimbulkan gejala
keracunan pada ayam broiler meliputi iritasi pada trachea, radang
kantong udara, conjunctivity, dan dyspnea
75-100 Perubahan epithelium pernafasan, termasuk hilangnya silia dan
meningkatnya jumlah sel pengeluaran lender
46-102 Menyebabkan kerusakan pada mata dalam bentuk keratokonjunctivitis
Sumber: Ritz et al. (2004)

dari enam kali lipat akibat terjadinya proses sedangkan dari pemeliharaan ayam pedaging
perombakan asam urat yang sangat cepat. kotoran yang dikeluarkan sebanyak 0,1 kg/
Ditambahkan Sjofjan, (2003) semakin baik hari/ekor dan kandungan bahan keringnya
penyerapan protein maka produksi uric acid 25%.
akan menurun, sehingga aktivitas penguraian Akumulasi ekskreta yang tidak segar
uric acid menjadi amonia akan berkurang. Di dikelola sudah lama menjadi isu pada
samping itu probiotik juga dapat menahan peternakan skala besar, terutama akibat bau
akvitas mikroba pengurai protein pada feses (NH3) yang ditimbulkan dapat mencemari
dan litter sehingga menyebabkan kadar lingkungan (NRC, 2003). Kemudian Kling
amonia menurun. and Quarles (1974) menyatakan bahwa
Terjadinya penurunan emisi ammonia sampai umur 8 minggu unggas yang stress
feses menunjukan bahwa probiotik dapat akibat NH3 signifikan lebih rendah bobot
bekerja menurut keunikannya masing-masing badannya dibanding unggas yang tidak stress.
sehingga mampu menghambat pertumbuhan Efek yang sangat merugikan dari emisi NH3
dan aktifitas mikroorganisme patogen yang pada lingkungan dan performans ayam broiler
dapat mengkonversi asam urat menjadi serta kesehatan ternak sudah sangat diketahui.
amonia. Bakteri proteolitik, seperti Bacillus Threshold limit value (ambang batas NH3)
sp., dapat menghambat konversi uric acid di dalam kandang sebaiknya tidak lebih
menjadi ammonia menjadi ammonia dengan dari 25 ppm. Tetapi beberapa ilmuan eropa
menggunakan urid acid tersebut sebagai zat merekomendasikan ambang batas konsentrasi
nutrisinya. yang jauh lebih kecil yakni 10 ppm (Zuprizal,
Seekor ayam broiler diperkirakan 2009), dan ambang batas kadar NH3 bagi
menghasilkan kotoran setiap harinya sebanyak manusia adalah 25 ppm selama 8-10 jam (Ritz
0,15 kg yang mengandung 1,7% 4 nitrogen, et al., 2004). Unggas terpapar amonia dengan
0,16% fosforus, dan 0,58% kalium (Kumar level >25 ppm dapat menyebabkan terjadinya
dan Biswar, 1982; Charles dan Hariono, kerusakan cilia dari trachea dan mudah
1991). Fontenot et al. (1983) melaporkan terjadi penyakit seperti News Castle Deseases
bahwa rata-rata produksi buangan segar (ND), mengecilnya bursa of fabricus,
ternak ayam petelur adalah 0,06 kg/hari/ekor, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan
dan kandungan bahan kering sebanyak 26% status kesehatan, tingkat performans dan

102 Pengaruh Level energi dan … (Riza et al.)


Vol. 20 (2): 99-107

Tabel 3. Efek paparan amonia terhadap manusia

Konsentrasi Gejala yang Diperlihatkan


5 ppm Mulai terdeteksi
6 – 20 ppm Iritasi mata, gangguan respirasi
40 ppm Sakit kepala, mual, nafsu makan menurun
100 ppm/jam Iritasi pada permukaan mukosa
400 ppm/jam Iritasi pada hidung dan tenggorokan
Sumber: Pauzenga (1991)

produktivitas unggas. Demikian juga halnya memfermentasi starch (karbohidrat) menjadi


bagi pekerja kandang, level ammonia yang asam organic (Yusrizal et al., 2012). Namun
tinggi dalam kandang dapat menyebabkan kelemahannya yang harus segera diatasi
infeksi radang paru-paru (Yusrizal et al., 2012). adalah pelepasan ammonia feses setelah 24
Ditambahkan Pauzenga (1991), menyebutkan jam inkubasi cenderung meningkat secara
kandungan NH3 sebesar 5 ppm dalam kandang drastis. Hal ini disebabkan jumlah bakteri
mulai menimbulkan iritasi pada mukosa mata probiotik tersebut yang cenderung semakin
dan saluran pernafasan (Chronic Respiratory menurun seiring bertambahnya waktu
Disease). Batas toleransi kadar NH3 pada sehingga tidak efektif dan tidak cukup lagi
ayam broiler disajikan pada Tabel 2. jumlahnya untuk memproduksi asam dan
Selain mencemari lingkungan, gas NH3 antibiotik untuk menekan bakteri gram (-)
juga dapat menurunkan penampilan ternak, yang berperan dalam menghasilkan ammonia.
meningkatkan kepekaan ternak terhadap Untuk mengurangi pencemaran ammonia
penyakit serta menurunkan efisiensi kerja dari adalah dengan memanfaatkan berbagai spesies
pekerja kandang (Charles dan Hariono, 1991). mikroba unggul terseleksi sebagai sumber
Ambang batas kadar NH3 pada manusia probiotik (Manin et al., 2012) yang dapat
ditunjukkan pada Tabel 3. mengubah pergerakan mucin dan populasi
mikroba di dalam usus halus ayam, sehingga
Efek yang sangat merugikan dari emisi
fungsi dan kesehatan usus serta uptake nutrien
NH3 pada lingkungan dan performans ayam
dapat ditingkatkan (Smirnov et al., 2005), dan
broiler serta kesehatan ternak sudah sangat
kadar NH3 akan berkurang (Adrizal et al.,
diketahui. Untuk itu, pengontrolan NH3 pada
2011; Yusrizal et al., 2013).
kandang unggas sangat penting dilakukan
untuk menjamin pengurangan emisi NH3 Derajat Keasaman (pH)
dan menciptakan lingkungan kandang yang Hasil analisis ragam (Tabel 4)
lebih sehat. Dalam hal menurunkan NH3 feses menunjukan bahwa pemberian ransum yang
dapat dilakukan dengan mengaplikasikan menggunakan energi dan protein yang berbeda
langsung (direct application) pada feses memiliki spesifik masing-masing berbeda
yang dikenal dengan post-excretion pathway. nyata (P<0,05) terhadap derajat keasaman
Selain itu, penurunan amonia juga dapat (pH). Ekskreta mempunyai kisaran pH antara
dilakukan dengan penanganan langsung ke 8,38-8,39 dan litter pH berkisar antara 5-6,5
sumber asal amonia yaitu melalui saluran (Weaver, 2001).
pencernaan unggas yang dikenal metoda Tabel 4 menunjukkan bahwa
pre-excretion pathway. Salah satu cara yang Penurunan pH pada feses yang mendapat
dapat dilakukan dengan memanfaatkan probiotik diduga akibat dihasilkannya
komposisi unik bakteri khususnya bakteri asam organik oleh BAL serta berkurangnya
yang memproduksi bakteriocin (antibiotik) perombakan protein menjadi amonia dan
dan enzim protease, serta bakteri yang mampu proses fermentasi yang menjadikan kondisi

Pengaruh Level energi dan … (Riza et al.) 103


Vol. 20 (2): 99-107

Tabel 4. Derajat keasaman (pH) dan kadar air feses


Energi Protein Kadar Air feses pH feses
3000 kkal/kg 22 73,84a 7,86a
20 75,58a 6,10d
18 70,91bc 7,43ab
2900 kkal/kg 22 75,77a 6,93bc
20 74,16ab 7,36ab
18 70,59b 5,63de
2800 kkal/kg 22 71,93bc 5,13e
20 73,34ab 5,86de
18 67,49c 6,36cd

asam. Sembiring (2001) menyatakan bahwa faktor suhu memiliki dua pengaruh yang
aktivitas mikroorganisme dapat menyebabkan bertentangan yaitu meningkatkan produksi
perubahan pH karena substrat yang dihasilkan bakteriosin tetapi juga bisa membunuh BAL
oleh mikrobia. Proses fermentasi oleh bakteri penghasil bakteriosin (Januarsyah, 2007).
akan menghasilkan asam sehingga pH dapat Menurut Zuprizal (2009), pH dan kadar
turun, sebaliknya sewaktu metabolisme amonia saling berhubungan, konsentrasi
protein dan asam amino akan dilepaskan amonia dalam kandang terkait erat dengan
ion amonium sehingga pH menjadi basa. banyaknya konsentrasi nitrogen dalam
Penurunan pH feses erat kaitannya dengan kotoran, pH, dan sistem ventilasi. Konsentrasi
dihasilkannya asam oleh bakteri asam laktat. nitrogen dalam kotoran diakibatkan oleh
Seperti yang dikemukakan oleh Lopez (2000), banyaknya kandungan protein dalam ransum
bahwa salah satu mekanisme kerja probiotik yang tidak tercerna dengan sempurna,
adalah menghasilkan asam sehingga akan sehingga dengan adanya konsentrasi nitrogen
menurunkan pH di dalam saluran pencernaan. maka konsentrasi amonia pun meningkat
Dengan menurunnya pH di dalam saluran karena adanya aktivitas bakteri yang mengurai
pencernaan maka pH feses pun akan menurun. nitrogen dalam kotoran ungggas menjadi gas
Mobley dan Hausinger (1989) menyatakan amonia. Apabila kadar amonia tinggi maka
bahwa pH feses sangat berperan dalam pH pun akan meningkat, hal ini dipengaruhi
pelepasanamonia pada feses, sebab penurunan oleh semakin banyaknya ekskreta yang
pH manure akan merubah keseimbangan dihasilkan oleh ayam dan aktivitas bakteri
amonia (NH3) menjadi amonium (NH4+) yang dalam mengurai nitrogen menjadi asam urat.
lebih larut dalam air sehingga tidak mudah
Kadar Air Amonia
menguap dibanding amonia NH3.
Bila diamati dari data kadar air bahwa
Fungsi bakteri dari asam laktat ini
probiotik B. amyloliquefaciens berpengaruh
menurunkan pH lingkungan menjadi 3
nyata (P<0,05) terhadap kadar air. Pada
sampai 4,5 sehingga pertumbuhan bakteri lain
Tabel 1 dapat dilihat bahwa kadar air feses
termasuk bakteri pembusuk akan terhambat
pada ayam yang diberi probiotik sangat
(Rostini, 2007). pH optimum diperlukan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam.
untuk produksi antibakteri karena pH sangat
Hasil penelitian Yusrizal et al. (2012),
berpengaruh dalam pembentukan bakteriosin
terjadinya penurunan kadar air disebabkan
optimum pada pH 5 dan 6 pada media MRS
bahan fermentasi merupakan serbuk BIS yang
(Mogjani dan Amirnia, 2007). Peningkatan pH
mempunyai kadar air cukup rendah karena
sampai pH optimum menghasilkan produksi
hasil pengeringan di oven sebelum digunakan.
bakteriosin yang maksimal, sementara itu

104 Pengaruh Level energi dan … (Riza et al.)


Vol. 20 (2): 99-107

Jadi perlakuan fermentasi kalau dicampurkan 93:28-31.


dengan feses akan dapat menyerap kadar air Chang., T dan Wildt, A. R. 1975. –D
feses. Kadar air yang diproduksi pada ekskreta liquefaction potensial Ananlysis of
broiler berkisar antara 60-80%(Leeson dan Seabed at Nearshore Area. Journal of
Summers, 2000). Marine Science and Techology. 12 (3):
Kontribusi nyata dari pemberian bakteri 141-51
probiotik yaitu dengan menekan jumlah bakteri Charles. R. T. dan B. Hariono. 1991.
patogen dalam saluran pencernaan. Penurunan Pencemaran Lingkungan oleh limbah
kadar amonia, pH dan kadar air dalam saluran peternakan dan pengelolaannya. Bull.
pencernaan itu sejalan. Tingginya kadar air FKH – UGM X (2) : 71 – 75
akan menyebabkan pertumbuhan bakteri
Chiang, S.H. and W.M. Hsieh. 1995. Effect
patogen semakin meningkat dikarenakan
of Direct Fed Microorganisms on
kondisi pH dalam saluran pencernaan
Broiler Growth Performance and Liter
masih belum optimal (basa), sehingga perlu
Ammonia Level Asian-Australian J.
diciptakan kondisi asam untuk menekan
Anim. Sci.8:169-162
pertumbuhan bakteri patogen yang nantinya
perombakan uricase pembentuk amonia Fontenot, J. P., W. Smith, and A. L. Sutton.
semakin meningkat. Yusrizal et al. (2012) 1983. Altenatif utilization of animal
menyatakan bahwa kandungan air yang waste, J. Anim. Sci. 57: 221-223.
cukup tinggi dapat menyebabkan aktivitas Golbabei, F. and F. Islami. 2000. Evaluation
mikroorganisme patogen (E. Coli) bekerja of worker’s exposure to dust, ammonia
efektif sehingga emisi NH3 yang diproduksi and endotoxin in poultry industries at
juga akan meningkat. the province of Isfahan, Iran. Industrial
Health. 38 : 41-46.
KESIMPULAN Ibrahim, W., Mutia, R. and Nurhayati. 2015.
Use of fermented pineapple peel in the
ration containing medicinal weeds on
Interaksi antara level energi
fat and cholesterol of broiler chicken.
dan level protein yang dilakukan bahwa
Agripet : Vol (14) No. 1 : 20-27
interaksi energi 2800 kkal/kg dengan
protein 18 % yang dibantu oleh bakteri Januarsyah, T. 2007. Kajian aktivitas hambat
Bacillus amyloliquefaciens sebagai probiotik bakteriosin dari bakteri asam galur
berpotensi untuk mengurangi pencemaran SCG 1223. Skripsi. Institut Pertanian
amonia pada kandang ayam broiler. Bogor. Bogor
Kumar S, and T. D. Biswar. 1982. Biomass
production from different animal
DAFTAR PUSTAKA
excreta. J. Indian Agr. Sci. 51: 513-520.
Adrizal, A., Y. Yusrizal., S. Fakhri., W. Haris., Koerkamp, P. W. G. 1994. Review on
E. Ali and C. R. Angel. 2011. Feeding emissions of ammonia from housing
native laying hens diets containing systems for laying hens in relation to
palm kernel meal with or without sources, processes, building design and
enzyme supplementations: 1. Feed manure handling. J. Agric. Engng. Res.
conversion ratio and egg production. 59:73-87.
Poultry Science Association, Inc., 20, Kling, H. F. and C. L. Quarles, 1974. Effect
40 – 49. of atmospheric ammonia and the stress
Bittman, S., and R. Mikkelsen. 2009. of infectious bronchitis vaccination on
Ammonia emissions from agricultural Leghorn males. Poultry Sci. 53: 1161-
operations: livestock. Better Crops 1167.

Pengaruh Level energi dan … (Riza et al.) 105


Vol. 20 (2): 99-107

Lesson, S. and J. D. Summer. 2000. Comercial in L. casei RN 78 isolated from a dairy


Poultry Nutrition. 2nd Ed. University sample in IR Iran. International journal
Book. University Guelph. Guelph, of Dairy science 2(1): 1-12
Ontario, Canada. Mountzouris K.C.P. Tsitrisikos, I. Palamidi, A.
Lopez, J. 2000. Probiotic in animal nutrition. Arvaniti, M. Mohnl, G. Schatzmayr and
Recent Advances in Animal Nutrition K. Fegeros. 2010. Effect of probiotic
Asian-Australian Journal of Animal inclusion levels in broiler nutrion
Science 55: 1238-1246. on growth performance, nutrient
Manin. F., Ella Hendalia, dan A. Aziz . digestibility, plasma immunoglobulins
2007. Isolasi dan Produksi Isolate and cecal microflora composition Poult.
Bakteri Asam Laktat dan Bacillus sp Sci. 89:58-67.
dari Saluran Pencernaan Ayam Buras Nastiti,U. N., Lastuti, N.D.R., Nurhajato.
Asal Lahan Gambut Sebagai Sumber and T. 2013. The decreasing of crude
Probiotik. Jurnal AGRITEK (Jurnal fiber and the increasing of crude
Ilmu-Ilmu Pertanian, Teknologi ptotein content of pineapple (Ananas
Pertanian dan Kehutanan). Terakreditas comosus L, Merr) which fermented by
No.026/Dikti/Kep/2005. Agritek cellulolytic bacteria (Actinobacillus sp.
Edisi Khusus Dies Natalis IPM Ke-16 ML-08). Jurnal Agroveteriner. 1 (2):
November 2007. Halaman 74-78. 46–54.
Manin, F., Ella H, Yusrizal, dan Yatno. 2010. Patterson, P. H. and Adrizal. 2005.
PenggunaanSimbiotik yang Berasal Management Strategies To Reduce
dari Bungkil Inti Sawit dan Bakteri Air Emissions: Emphasis – Dust And
Asam Laktat Terhadap Performans, Ammonia. J. Appl. Poult. Res. 14 : 638-
Lingkungan dan Status Kesehatan 650.
Ayam Broiler.Laporan Penelitian Pauzenga. 1991. Animal Production in the
Strategi Nasional. 90’s in harmony with Nature, a Case
Manin. F, Ella H., Yatno dan Pudji Rahayu. Study in Nederlands. Nicholasville.
2012. Dampak pemberian probiotik Kentucky.
probio_FM terhadap kinerja itik Ritz, C. W, B. D. Fairchild. and M. P. Lacy.
Kerinci jantan. Prosiding Seminar 2004. Implications of ammonias
Nasional Peternakan Berkelanjutan production and emissions from
“ Peningkatan Produktivitas Sumber commercial poultry facilities: A
Daya Peternakan, Bandung, 12 Review. J. Appl. Poult. Res. 13 : 684-
November 2013. Hal. 235-239. 692.
Muller, Z.O. 1980. Feed from Animal Rostini, I. 2007. Kultur fitoplankton (Chlorella
Waste: State of Knowledge. Food and sp. dan Tetraselmis chuii) pada skala
Agriculture Organization of The United laboratorium. Skripsi. Jatinagor:
Nations, Rome. Universitas Padjajaran. 33 hlm.
Murtidjo, B. A. 2003. Pedoman Beternak Santoso, U.S. Ohtani, K., Tanaka dan Sakaida.
Ayam Broiler . Kanisius. Yogyakarta. 1999. Dried Bacillus subtillis Culture
Mobley, D. F., and R. P. Hausinger. 1989. reduced ammonia gass release in
Microbial ureases: singnificance, poultry house. AsianAustralian Journal
regulation, amoleculercharacterization. of Animal Sciences (AJAS) Vol. 12.
Micbiol. Rev. 53:85-108. No. 5. 677-842.
Mojgani, N. and C. Amirnia. 2007. Kinetics Sembiring, P. 2001. Biokonversi limbah
of Growth and bacteriocin production pabrik minyak inti sawit dengan
Phanerochaete chrysosporium dan

106 Pengaruh Level energi dan … (Riza et al.)


Vol. 20 (2): 99-107

implikasinya terhadap performans of Ven tilation, in Commercial Chicken


ayam broiler. Disertasi. UNPAD. Meat and Egg Production . United State
Bandung. of America .
Sjofjan, O. 2003. Kajian probiotik Yusrizal, F. Manin, Yatno and Noverdiman.
(Aspergillus niger dan Bacillus spp) 2012. The use of probiotic and prebiotic
sebagai imbuhan ransum dan implikasi (symbiotic) derived from palm kernel
efeknya terhadap mikroflora usus serta cake in reducing ammonia emission in
penampilan produksi ayam petelur. the broiler house.Proc. The 1st Poult
Disertasi. Universitas Pajajaran, Int.Sem 2012. P : 3334343. ISBN 798-
Bandung. 602-969334-6-1.
Smirnov A.,R. Perez, E.Amit-Romach, Yusrizal Y. 2013. Microbial and
D.Sklan, and Z. Uni. 2005. Mucin oligosaccharides treatments of feces
dynamics and microbial populations and slurry in reducing ammonia of the
in chicken small intestine are changed poultry farm. Media Peternakan. pp.
by dietary probiotic and antibiotic 152-156
growth promoter supplementation. Zuprizal. 2009. Industri Pakan Ternak di
J.Nutr.135:187-192. Indonesia: Tinjauan dari Penggunaan
Visek, W. I. 1978. The mode of growth Makronutrien Protein Pakan. Pidato
promotion by antibiotics. J. Anim. Sci., Pengukuhan Jabatan Guru Besar
46: 1447-1469. pada Fakultas Peternakan Universitas
Weaver, J . R . W . D. 2001. Fundamentals Gadjah Mada. Yogyakarta: UGM.

Pengaruh Level energi dan … (Riza et al.) 107

Anda mungkin juga menyukai