Anda di halaman 1dari 64

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny “A”

DENGAN G1A0P0 UMUR KEHAMILAN 8 MINGGU


DI RUANG POLI KIA PUSKESMAS NARMADA
TANGGAL 21 APRIL 2020

OLEH :
NAMA : I MADE SATYA WIGUNA
NIM : P07 120 419 018N

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui oleh
pembimbing akademik, pada :
Hari/Tanggal : 21 April 2020
Stase : Keperawatan Materrnitas

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Mardiatun, M.Kep
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN NORMAL DAN ANTENATAL
CARE

I. KONSEP TEORI KEHAMILAN


A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40
minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43
minggu disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36
minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan,
kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup). (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik
buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14
minggu), trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara
minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanifa
Wiknjosastro, 2009).
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
5. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010 : 17 )
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-
laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan).
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang
perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata
mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan
mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini
akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur
matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih
cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari
vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit.
Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan
pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada
dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka
terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan
alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan
mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat
dibuahi oleh satu sperma.
D. Pathway
Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba fallopi

Konsepsi Tidak terjadi

Fertilisasi Tidak terjadi fertilisasi

Konsepsi dan pertumbuhan zigot Endometrium runtuh

Implantasi di uterus Menstruasi

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7 hari)

Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

Fetus ( >5 minggu)


(www.dokter.indo.net.id)
E. Tanda Dan Gejala Kehamilan (Diagnosa Kehamilan)
Menurut Hanifa Wiknjosastro (2009), tanda dan gejala kehamilan yaitu
a. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak
dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat
diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan janin
b. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan hormon
progesteron
c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan
alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit
pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12
minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik
gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody
dengan hCG sebagai antigen
c. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi
hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon
steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila berada
ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah
kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
F. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Umur
kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai dari hari
pertama haid terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42
minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.
(Wiknjosastro, 2009)
G. Perubahan Pada Ibu Hamil
1. Perubahan fisiologis
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran
ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
3) Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal,
dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnannya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru
meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih
dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
(Sarwono,2010:94-100)
2. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara
fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada
payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
1) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan.
Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan
suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan
suami.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan 
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum
terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya
dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih
kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya
dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar
dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang
mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu  merasa khawatir  atau takut
kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu
juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau
benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan
timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga
apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa.
Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)
H. Ketidak Nyamanan Dalam Kehamilan
Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak menyenangkan
bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. (Idayah, 2008. 120)
1. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester I
Trimester I yaitu usia kehamilan 0-12 minggu (0-3 bulan). Pada trimester I
ibu biasanya mengeluhkan mual dan muntah, letih, pusing, sering kencing,
meningkatnya pengeluaran kotoran dari vagina, meningkatnya kerentaan
emosional.
a. Mual dan muntah (morning sickness)
Sakit pagi, yang juga sering terjadi pada saat-saat lain sepanjang hari,
dialami oleh hamper semua wanita. Ia diakibatkan karena peningkatan
hormone HCG dan estrogen/progesterone, reaksi otot-otot halus,
perubahan dalam metabolism karbohidrat, keletihan dan mekanikal;
kongesti, peradangan, pengembungan dari pergeseran dan biasanya lenyap
pada minggu ke-12 sampai ke-14 kehamilan.
Meskipun pada kebanyakan wanita, kondisi ini tidak
memerlukanbanyak intervensi kecuali modifikasi diet, pada sebagian
wanita, ia mungkin memerlukan obat anti muntah. Perawatan dirumah sait
dan tetesan glukosa intravenous juga diperlukan jika muntah sangat parah
dan pasien tidak dapat menelan apapun dengan mulut.
Dalam kasus muntah-muntah yang parah. Kehamilan kembar
dankehamilan geraham harus dikesampingkan dengan mengadakan USG.
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dapat diatasi dengan:
1) Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya.
2) Makan sedikit-sedikit tapi sering.
3) Pagi hari setelah bangun tidur, makanlah biscuit atau roti bakar
sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari.
4) Duduk tegak setiap kali selesai makan.
5) Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras.
6) Memakan makanan kering dengan minum di antara waktu makan.
7) Minum cairan berkarbohidrat.
8) Bangun tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak.
9) Jangan menggosok gigi segera setelah makan.
10) Hindari minum the atau kopi berlebihan.
11) Hindari memakai pakaian yang ketat.
12) Batasi minum, sampai anda mulai nerasa tidak terlalu mual.
13) Bernafas di udara segar.
14) Tingkatkan konsumsi makanan yang dapat dicerna. Menghisap limau
atau permen, atau mencecap the hitam ringan kadang-kadang juga
dapat membantu.
b. Keletihan
Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh berkurangnya
makan/minum dengan mulut, mual dan perubahan-perubahan hormonal
selama kehamilan, kemampuan gerak usus yang mengarah keterhambatan
waktu.
Pengosongan berkurang, tekanan uterus yang membesar terhadap usus
besar, dan udara yang tertelan, menimbulkan perasaan letih yang biasanya
berkurang di trimester kedua.
Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan:
1) Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam hari dan
beristirahatlah yang cukup pada siang hari.
2) Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah rileks beberapa
menit dan berbaringlah dengan kaki diangkat.
3) Jangan berdiri terlalu lama.
4) Menghindari memakan makanan yang menghasilkan gas.
5) Mengunyah makanan secara sempurna.
6) Senam secara terarur.
7) Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur.
c. Perasaan pusing
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama kehamilan
dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu lama dan gerakan
tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk mungkin menimbulkan perasaan
ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi:
a. Jangan berdiri terlalu lama.
b. Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah lutut anda.
c. Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika anda sedang
mandi. Jika berbaring, pertama-tama miringlah ke samping sebelum
benar-benar bangun.
d. Mengidam
Mengidam yang terjadi pada kehamilan terjadi karena berkaitan
dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias merupakan tradisi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang mengidam di
antaranya:
1) Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau asupan gizi
terpantau.
2) Beri pengertian bahaya memakan makanan yang tidak benar.
3) Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima mencakup gizi yang
diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi adat.
e. Sering kencing
Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang membesar
menekan kandung kemih dan menimbulkan dorongan untuk kencing.
Berusahalah membatasi minum di sore hari jika dorongan untuk kencing
menggangu anda pada malam hari. Jika ada rasa sakit dan sensasis panas
selama kencing, berkonsultasilah dengan dokter.
f. Leukorea
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester pertama. Sekresi
ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen pada sel
epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil doderlein. Upaya untuk
mengatasi leukorea adalah dengan memperhatikan kebersihan tubuh pada
area tersebut dan mengganti panty berbahan katun dengan sering. Wanita
seharusnya tidak melakukan douch atau menggunakan semprot untuk
menjaga kebersihan area genetalia.
g. Meningkatnya kepekaan emosional
Selama kehamilan, orang mungkin mengalami perubahan mood yang
cepat dan perasaan marah. Ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya
level hormone tertentu. Keletihan, mual dan kecemasan berkenaan dengan
kehamilan. Anda mungkin lekas terganggu dan marah.
Cara mengatasi:
1) Makanlah makanan yang higienis dan berbagai buah segar dan
sayuran.
2) Hindari makanan dan minuman yang dapat membahayajan bayi anda.
3) Sikatlah gigi anda sekurangnya dua kali sehri. Perdarahan kecil dari
gusi kadang-kadang terjadi selama kehamilan. Gunakan sikat gigi
yang halus dan makanlah bua citrus segar banyak-banyak.
4) Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada siang hari dan
tidurlah selama 8 jam pada malam hari.
5) Hindari kerja atau olahraga keras.
6) Hubungan seks dapat dilakukan seperti biasa kecuali dalam kasus ada
rasa sakit diperut, perdarahan vagina atau keguguran di masa lalu.
7) Perjalanan yang tenang dalam jarak yang masih wajar tidak akan
membahayakan kehamilan.
8) Jangan merokok ini membahayakan pertumbuhan bayi. Merokok pasif
juga membahayakan.
9) Hindari minuman beralkohol.
10) Hindari gerakan-gerakan kejut dan perjalanan panjang.
11) Sinar-X berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh, khususnya pada
trimester pertama dan kedua.
12) Jangan berobat tanpa konsultasi dengan dokter.
h. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering menjadi
lebih hebat sejalan dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu hati disebabkan
oleh dua hal-refluks (mengalir ke atas) asam lambung ke dalam esophagus
dan perubahan hormonal kehamilan. Selama kehamilan, tubuh
menghasilkan hormone yang dapat merilekskan otot-otot involunter,
dimana otot tersebut normalnya mencegah asam lambung untuk mengalir
kembali ke dalam esophagus dan perubahan hormonal kehamilan. Karena
otot-otot tersebut tidak melakukan fungsi sebagimana biasanya, maka anda
mengalami nyeri ulu hati. Anda munkin akan mengalami nyeri ulu hati
selama trimester ketiga terutama. Ketika rahim yang membesar menekan
lambung dan sebagian usus. Hal ini dapat menyebabkan isi lambung
masuk kembali ke dalam esophagus.
Antasida dapat sangat mengurangi perih. Ikuti instruksi pemberi
asuhan kesehatan atau petunjuk yang terdapat dalam kemasan yang
berhubungan dengan kehamilan. Jangan mengabaikannya dan
meminumnya terlalu banyak dalam upaya untuk mendapatkan
kesembuhan.
Selain meminum antasida cobalah saran-saran berikut: Makan
makanan dalam jumlah yang lebih kecil dengan sering. Hindari minuman
berkarbonasi. Jangan makan makanan yang anda ketahui menyebabkan
nyeri ulu hati, seperti makan manis gurih. Hindari makan sebelum waktu
tidur. Ketika berbaring, tinggikan kepala dan bahu.
i. Depresi saat hamil
Gejala umum yang sering kali terjadi dari depresi adalah perasaan
murung, gangguan tidur, perasaan yang hampa dan kosong yang pada
akhirnya member pengaruh pada perubahan pola makan (bias menjadi
lebih rakus atau sebaliknya),. Keletihan yang tidak normal dan hilangya
gairah kerja pun menjadi bagian dari yang dirasakan oleh si wanita yang
depresi pada saat kehamilannya.
Depresi biasanya terjadi kearena beragam alasan, antara lain: Rasa
cemas yang berlebihan pada kesehatan pribadi (mungkin trauma karena
pernah mempunyai sejarah kesehatan yang buruk dimasa lalu atau
kesehatan bayi). Stress karena kondisi sosial dan ekonomi.Mengalami
komplikasi kehamilan. Pasangan yang kurang member perhatian.
j. Guratan pada kulit tubuh
Terjadi karena kulit menjadi renggang (akibat berat badan yang naik
terlalu cepat). Guratan yang dimaksud berwarna kemerahan atau merah
muda kerap dialami oleh wanita hamil yang terkadang bias menimbulkan
rasa gatal pada perut, dada atau pinggang.
Mengurangi guratan bias dilakukan dengan menjaga badan selama
kehamilan agar tidak naik terlalu besar dalam tempo sangat cepat. Guratan
ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan melahirkan.
Guratan-guratan itu nantinya (setelah melahirkan) hanyalah garis yang
sedikit mengkilap.
2. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester II
Trimester kedua adalah usia kehamilan minggu ke-13 sampai ke-28.
Trimester kedua mungkin merupakan periode yang paling nyaman dari
kehamilan. Ketidaknyamanan yang biasa dirasakan dalam kehamilan dini
menjadi tidak terlalu mengganggu lagi dan memperoleh kembali nafsu makan
dan kekuatan.
a. Sembelit
Buang air besar melambat karena pengaruh hormone progesterone dan
BAB menjadi keras dan tidak sering. Kebiasaan buang air besar mungkin
akan mengalami perubahan selama kehamilan. Banyak wanita yang
mengalami sembelit, sering disertai dengan kebiasaan buang air besar tak
teratur dan wasir. Masalah ini biasanya merupakan akibat dari perlambatan
dalam gerakan makanan melalui sistem gastrointestinal dan perlambatan
pencernaan zat besi sebagai suplemen atau yang terdapat dalam vitamin
pralahir.
Cara mengatasi: Minumlah banyak cairan, makanlah selada segar,
sereal dan berolahragalah secara teratur. Biji pyllium yang dikupas pada
malam hari dengan secangkir air hangat atau susu dapat membantu. Obat
pencahar yang lebih keras harus dihindari.
b. Wasir
Tekanan terus-menerus dari kepala bayi menyebabkan pembuluh
darah disekitar lubang anus membesar dan membengkak. Ketegangan
lebih lanjut untuk mengevakuasi BAB yang keras dan a lot meningkatkan
pengisian perut ini. Rasa sakit, gatal dan kadang-kadang perdarahan
mungkin terjadi saat mengeluarkan feses.
Untuk mencegah hal ini, hindari sembelit dan berdiri terlalu lama.
Obat salap (urap) dapat digunakan untuk mengobati gatal dan kesakitan
tersebut.Menghilangkan rasa tak nyaman akibat wasir, antara lain:
1) Istirahat sedikitnya 1 jam setiap hari dengan tungkai dan pinggul
ditinggikan.
2) Berbaringlah dengan tungkai ditinggikan dan lutut dibengkokkan
(posisi sim), jika anda tidur pada malam hari.
3) Makanlah makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup dan
minum banyak cairan.
4) Lakukan mandi hangat untuk menghilangkannya.
5) (Obat supositoria ), pelunak feses dapat mencegah pembentukan feses
yang keras, yang dapat merusak jaringan yang sangat halus.
6) Pada saat bekrja, cobalah untuk mengatur waktu seriap hari untuk
melepas sepatu dan meninggikan kaki.
7) Pasang kantung es atau kola kapas yang direndam dalam larutan
alcohol pada daerah yang terkena.
8) Jangan duduk untuk waktu yang lama.
c. Varises
Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah pelebaran
pembuluh darah yang dipenuhi oleh darah. Tampaknya terdapat faktor
predisposisi keturunan terhadap varises yang dapat menjadi lebih buruk
selama kehamilan. Masalah dengan varises biasanya terjadi pada tungkai
tetapi juga mungkin tampak pada jalan lahir dan dalam vulva. Tekanan
dari rahim dan perubahan dalam aliran darah selama kehamilan dapat
membuat varises makin memburuk. Varises pada tungkai dan varises pada
rectum dapat menyebabkan nyeri dan rasa tak nyaman. Gejalanya
bervariasi, sebagian wanita varises hanya berupa noda atau bercak ungu
kebiruan pada tungkai yang menyebabkan rasa tak nyaman kecil. Pada
beberapa wanita varises tampak sebagai benjolan yang mengharuskannya
ditinggikan sore hari atau diperlukan tindakan lainnya. Hindari pakaian
yang ketat dan berdiri dengan waktu yang lama.\\Cara mengatasi dan
pencegahan varises selama kehamilan:
1) Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau perubahan
posisi.
2) Berjalan –jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan memutar-
mutar pergelangan kaki.
3) Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun juga
membantu.
4) Berbaringlah miring kek kiri untuk meningkatkan aliran darah.
5) Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring.
6) Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan batasan
normal (antara 12,5-17,5 kg untuk wanita dengan berat badan normal).
7) Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi bertingkat
atau penyangga.
8) Kenakan celana dalam yang longgar,
9) Gunakan sepatu yang datar.
10) Jangan silangkan tungkai pada lutut.
11) Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak kaki
dengan perlahan setiap beberapa menit.
d. Gusi berdarah
Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera. Menggosokgigi
dapat menimbulkan cedera dan mengeluarkan darah. Untuk menghindari
ini, gunakan sikat yang lembut dan secara rutin pijatlah dengan lembut
gusi anda.
e. Sariawan
Ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan vagina. Kondisi
yang dicirikan oleh keluarnya kotoran berdarah pekat dan gatal-gatal di
daerah vagina, dalam beberapa kasus iritasi dapat terasa sakit.Hindari
sabun dan pakaian dalam dari nilon dan jagalah agar daerah itu tetap
kering. Dokter akan menasihati pengobatan tertentu. Ikuti petunjuk
pemakaiannya dengan cermat untuk menghindari infeksi, karena bayi yang
melewati lintasan yang terinfeksi dapat menyebabkan sariawan dan
berakhir dengan perdarahan.
f. Sulit tidur (insomnia)
Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik sebagai
penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat uterus yang
membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan, dan pergerakan janin,
terutama jika janin tersebut aktif. Penanganan insomnia melalui
pengaturan waktu bias efektif bias tidak. Bagi kebanyakan wanita
setidaknya terdapat beberapa hal yangdapat dilakukan:
1) Mandi air hangat.
2) Minum air hangat (susu, the tanpa kafein dicampur susu) sebelum
tidur.
3) Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur.
4) Ambil posisi relaksasi.
5) Gunakan teknik relaksasi progresif.
g. Berkeringat
Sebagian wanita merasa panas dan berkeringat dan mungkin banyak
mengeluarkan keringat hanya karena gerakan fisik ringan. Hal ini
diakibatkan karena kelenjar apokrin perubahan hormonal, aktivitas
kelenjar eccerine yang meningkat, aktivitas kelenjar tiroid yang
meningkat, berat badan, dan kegiatan metabolic yang meningkat; keringat
pada telapak tangan karena aktivitas hormone adrekortisol dan kelenjar
sebasea.
Seringnya berkeringat pada kehamilan dapat diatasi dengan:
1) Pakaian longgar dan titpis.
2) Banyak minum.
3) Mandi secara teratur.
h. Anemia
Anemia adalah kondisi ketika konsentrasi pigmen hemoglobin turun
dalam darah. Ptotein ini membawa oksigen persyaratan vital untuk
melanjutkan kehidupan dan untuk kesejahteraan orang. Level normal
berkisar antara 12-15 gm/ml darah. Kurang dari 19 gm menjadikan
seseorang anemia. Dalam anemia ringan, orang mudah lelah, tampak pucat
dan sulit bernapas terjadi bahkan dalam aktivitas ringan. Meningkatnya
kerentanan terhadap injeksi, bayi yang lebih kecil dari normal, kelahiran
premature atau kelahiran yang sulit.
Untuk mengobati dan mencegah anemia, makanlah makanan bergizi
dan sehat dengan banyak sayuran berdaun, kacang-kacangan, daging
merah, dan sebagainya, karena kekurangan zat besi merupakan penyebab
paling umum anemia dan makanan ini kaya akan zat besi. Minumlah tablet
besi dan kalsium sebagmaina diresepkan oleh dokter secara teratur.
3. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester III
Kehamilan pada trimester 3 adalah usia kehamilan dari mingu ke-25
sampai minggu ke-40. Pada usia kehamilan ini ada kegembiraan dan
kegairahan ketika terfikir oleh kita bahwa akhirnya kita akan dapat memegang
bayi anda, meskipun diwarnai sedikit ketakutan dan kekhawaturan berkenaan
dengan persalinan dan kelahiran anak. Ketidaknyamanan, akibat ukuran bayi
yang sedang tumbuh, mungkin sedikit menggangu.
Beberapa perubahan lain:
a. Hiverpentilasi dan sesak nafas (Nospatologis)
Ketika rahim membesar dan membesar dan menempati makin banyak
rongga perut, organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini
menyebabkan orang sulit bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit
saja. Menjelang akhir, ketika kepala bayi mulai masuk ke panggul, ini
mulai reda.
Peningkatan jumlah progesterone selama kehamilan diduga
mempengaruhi langsung pusat pernapasan untuk menurunkan kadar
karbondioksida dan meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan kadar
oksigen dapat menguntungkan janin. Penningkatan aktivitas metabolic
yang terjadi selama kehamilan meningkatkan peningkatan kadar
karbondioksida. Wanita dapat mengalami efek progesterone ini pada awal
trimester ke dua.
Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami
selama periode ini, uterus telah mengalami pembesaran hingga mengalami
elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan. Meski mengalami diameter
transversal pada rangka iga, hal ini tidak cukup untuk mengompensasi
elevasi diafragma sehingga terjadi penurunan kapasitas residu fungsional
dan volume udara residual. Hal ini ditambah tekanan pada diafragma,
menurunkan perasaan atau kesadaran tentang kesulitan bernapas atau sesak
naps. Banyak wanita cenderung merespons hal ini dengan cara melakukan
hiperventilasi.
Cara-cara penanganan dapat dilakukan seperti berikut:
1) Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut.
2) Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepatan dan
kedalaman pernapasannya pada kisaran normal saat ia menyadari ia
sedang mengalami hiperventilasi.
3) Mengajarkan wanita cara meredakan sesak napas sebagai faktor
penyebab,
b. Pusing dan mengantuk
Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar dapat membuat
anda merasa pusing dan mengantuk menjelang akhir kehamilan. Pelan-
pelan ketika bangun dari posisi berbaring, mula-mula dengan miring ke
samping, kemudian duduk dan akhirnya bangun. Banyak-banyaklah
minum air dan jangan berdiri terlalu lama.
c. Sering kencing dan kebocoran air kencing
Rahim yang tumbuh membesar menekan kandung kemih. Untuk
menghindari bangun malam hari, batasi minum menjelang berangkat tidur.
Saat batuk, tertawa dan bersin, kadang-kadang keluar air kencing sedikit.
Untuk menghindari hai ini, lakukan latihan panggul dengan teratur, hindari
sembelit dan sering-sering kosongkan kandung kemih.
d. Kaki dan jari bengkak
Menjelang sore, mungkin terdapat bengkak di sekitar pergelangan
kaki yang hilang saat istirahat malam. Jari-jari mungkin bengkak dan
kebas di pagi hari. Makin siang, jari-jari kembali normal. Mengangkat
tangan dan pelan-pelan melemaskan dan meluruskan jari-jari dapat
membantu mangatasi hal ini. Jika terjadi bengkak besar yang tidak hilang
setelah istirahat malam, periksakan ke dokter.
e. Dyspepsia
Dyspepsia atau ras panas dalam perut mungkin disebabkan oleh
organ-organ perut yang mengalami kram dan muntahab kandungan
makanan berasam ke dalam bagian atap pipa makanan. Ini menimbulkan
rasa sakit dan sensasi panas perut atas, di pusat dada dan di bawah iga.
Untuk mencegah hal ini, hindari makanan gorengan dan mengandung
merica. Jangan biarkan perut kosong selama lebih dari 3 jam. Sebagai
ganti makanan besar, makanlah sedikit-sedikit tapi sering. Minum susu
hangat sebelum tidur dan bantal tambahan pada malam hari dapat
membantu. Jika diperlukan, gel antacid dapat digunakan sebagaimana di
sarankan oleh dokter.
f. Kram
Kontraksi otot yang terasa sakit, biasanya betis, yang dipicu oleh
rengangan yang dapat terjadi sesekali. Pijatlah bagian betis yang kram
tersebut begitu terasa sakit hilang dan berjalanlah untuk melancarkan
aliran darah. Minumlah suplemen kalsium dengan teratur.
g. Ruam
Pada musim panas akibat keringat yang berlebihan, ruam muncul
lembab dan merah muncul di lipatan-lipatan kulit, biasanya di bawah
payudara. Jika diabaikan, daerah ini dapat terinfeksi, gatal dan sakit yang
memerlukan penggunaan krim dan salpe tertentu.
I. Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang
wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi
pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–
gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir
dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi
pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan
ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung
sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.
Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya
penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1) Makan sedikit tapi sering
2) Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3) Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada
makanan padat.
4) Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya
makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah
pada waktu berikutnya.
5) Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan
bersama sayuran serta makanan lain.
6) Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7) Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau
bunyi
8) Istirahat cukup
9) Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan,
yang dapat memicu rasa mual
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah perdarahan
pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
penderita muntah.
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan
dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan
ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginam yaitu:
1) Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum
kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu hidup diluar kandungan.
Macam-macam abortusyaitu:
a) Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari
uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih
didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi serviks
b) Abortus Insipiens 
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks
uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
Rasa mules labih sering dan kuat, perdarahan bertambah
c) Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa
teringgal didalam serviks. Pada pemeriksaan vaginam, kanalis
servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri
atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
d) Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar,
ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan
uterus sudah mulai mengecil.
e) Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi
tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan
atau lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi
his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak
berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan
uterotonika dan antibiotika.
2) Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa
janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur.  Secara
makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-
gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran
bervariasi dari beberapa mm sampai 1-2 cm.
3) Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar
kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi
apabila kehamilan ektopik terganggu. Nyeri merupakan keluhan
utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri
perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya
disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan
masuk dalam keadaan syok.
2. Komplikasi pada Trimester ke II
a. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala
mual dan muntah sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester
2. Namun, ketika hal ini masih terjadi, berarti ibu hamil mengalami
komplikasi kehamilan. Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat
meningkatkan risiko keracunan kehamilan (preeklamsia). Selain itu juga
rentan mengalami gangguan berupa plasenta yang lepas dari dinding
rahim. Jika komplikasi ini terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan
medis untuk mengurangi rasa mual dan muntah.
b. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau
radang gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena
kadar hormon progesteron yang mengalami peningkatan. Dalam keadaan
ini, gusi menjadi lebih sensitif ketika terkontaminasi bakteri. Selain gusi
yang lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama jika rongga
mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak.
c. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu
sering lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung
menurun. Bila menemui tanda-tanda itu, segera periksa kadar gula dalam
darah. Pandangan kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
d. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya,
hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan
oksigen pada janin. Namun, kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak
terjadi secara berlarut-larut.
Gejala dan tanda Gejala dan tanda yang Diagnosis kemungkinan
yang selalu ada kadang-kadang ada
Tekana diastolik ≥ 90 Hipertensi kronik
mmHg pada
kehamilan < 20
minggu
Tekana diastolik 90- Hipertensi kronik dengan
110 mmHg pada superimposed pre-
kehamilan < 20 eklamsia ringan
minggu
Protein urin < ++
Tekana diastolik 90- Hipertensi dalam
110 mmHg (2 kehamilan
ppengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan
> 20 minggu
Proteinurin -
Tekana diastolik 90- Pre-eklamsi ringan
110 mmHg (2
ppengukuran berjarak
4 jam) pada kehamilan
> 20 minggu
Proteinurin ++
Tekana diastolok ≥ Nyeri kepala (tidak Pre-eklamsi berat
110 mmhg padahilang dengan analgesik
kehamilan > 20biasa)
minggu Penglihatan kabur
Proteinurin ≥ +++ Oliguria (< 400ml/24
jam)
Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
Edema paru
Kejang Koma Eklamsia
Tekanan diastolik ≥ Sama seperti pre-eklamsi
90 mmHg pada berat
kehamilan > 20
minggu
Proteinurin ≥ ++

3. Komplikasi kehamilan pada trimester III


a. Plasenta Previa
Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di trimester
ketiga. Plasenta previa adalah posisi plasenta yang menghalangi jalan
lahir. Bila ini terjadi, ibu hamil akan mengalami perdarahan. Perdarahan
tersebut ada yang terjadi secara perlahan-lahan, ada juga yang secara tiba-
tiba. Karena itu, ibu hamil bisa langsung shock dan lemas.
b. Sakit Kepala Hebat
Umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu
terjadi karena ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Biasanya, sakit
kepala tersebut hilang dengan sendirinya setelah beristirahat. Namun, ada
kelainan yang dapat terjadi pada ibu hamil di trimeseter ketiga, berupa
sakit kepala yang sangat hebat. Rasa sakit ini tidak hilang meskipun ibu
hamil telah beristirahat. Gejala ini adalah tanda preeklamsia.
c. Anggota Tubuh Bengkak
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi adalah
bengkaknya anggota tubuh. Sama seperti sakit kepala, tubuh bengkak juga
biasa terjadi pada ibu hamil. Namun, waspadalah jika pembengkakan
tersebut tidak hilang setelah beristirahat. Pembengkakan atau dalam
bahasa medisnya disebut edema, adalah penimbunan cairan yang
berlebihan di dalam tubuh. Pembengkakan pada wajah dan tangan yang
tak hilang-hilang inilah yang menunjukkan tanda-tanda serius bahwa ibu
hamil mungkin terkena gagal jantung atau anemia.
d. Ketuban Pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu yang
sedang hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya cairan
pervaginam. Pecahnya ketuban dapat disertai dengan keluarnya anggota
tubuh janin, seperti tangan, kaki, atau plasenta. Ibu hamil yang belum
cukup bulan untuk melahirkan, bila mengalami kejadian ini, harus segera
pergi ke rumah sakit. Terlebih, cairan ketuban sangat penting dalam proses
persalinan. Ketuban yang pecah sebelum waktunya, disebabkan karena
berbagai hal. Pertama, karena selaput ketuban kurang kuat. Kedua, adanya
infeksi dari mulut rahim atau vagina.
(Marjati dkk, 2010)
II. PENATALAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL
A. Pengertian ANC
1. Antenatal Care  adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 2010)
2. Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Pedoman Pelayanan
Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar, 2011).
3. Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap kegawatan yang ditemukan (Depkes RI, 2010)
B. Tujuan ANC
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan
kala nifas.
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
(Manuaba, 2010 : 111)
C. Pelayanan ANC
1. Standart minimal asuhan antenatal care (10T)
a. Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan wanita hamil
rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari
semestinya, anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih sayur mayur dan buah-
buahan. Ada pula cara untuk menentukan status gizi dengan menghitung
IMT (Indeks Massa Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu sebelum
hamil menurut Manuaba (2010): Rumus IMT =   BB /TBcm2
Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-25,0
Kriteria IMT :
1) Nilai IMT < 18,5          : Status gizi kurang
2) Nilai IMT 18,5-25        : Status gizi normal
3) Nilai IMT >25  : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
b. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara untuk
mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan
gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin
berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi
melahikan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR
berkaitan dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis
atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan
pangan dalam jangka panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :
1) Ukur dengan menggunakan meteran dari akromnion sampai olekranon
2) Menentukan titik tengah antara akromnion dan olekranon dengan
meteran
3) Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita
LiLA. Baca menurut tanda panah.
c. Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan kunjungan, hal
ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kenaikan tekanan
darah yang disebabkan kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil
dikatakan normal yaitu dibawah 140/90 mmHg.
d. Ukur Tinggi Fundus Uteri.
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat bila dilakukan
pada kehamilan yang pertama.
Tabel 2.1  Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri

Umur kehamilan Tinggi Fundus Uteri


12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus
Sumber: Manuaba, 2012
e. Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung janin.
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi secara dini ada
atau tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut
(hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi).
Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu cara untuk memantau
janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil.
Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16
minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ:
1) Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/menit
2) Takikardi ringan: antara 160-180x/menit
3) Normal: antara 120-160x/menit
4) Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
5) Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
6) Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
f. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT (Tetanus
Toxoid) .
Pada ibu hamil diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali selama
kehamilan dengan interval  waktu 4 minggu. Imunisasi ini dianjurkan pada
setiap ibu hamil, karena diharapkan dapat menurunkan angka kematian
bayi akibat tetanus neonaturum. Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5
cc/IM dalam satu kali penyuntikan.
Tabel  Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Antigen Interval Lama Dosis
(selang waktu) perlindungan
TT 1 - - 0,5 cc
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 0,5 cc
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 0,5 cc
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 0,5 cc
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 0,5 cc
Sumber : DEPKES RI, 2012
g. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada wanita hamil
diberikan sebanyak 90 tablet selama kehamilan.      Tablet ini diberikan
segera mungkin setelah rasa mual hilang, setiap tablet Fe mengandung 
FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat      500 μg. Tablet Fe
diminum 1 x 1 tablet perhari, dan sebaiknya dalam meminum tablet Fe
tidak bersamaan dengan teh atau kopi, karena akan mengganggu
penyerapan.
h. Tes laboratorium (rutin dan khusus).
Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang disarankan menjelang
persalinan. Di antaranya yaitu tes darah, tes urin dan hbsag ( hepatitis).tes
darah rutin meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, sel darah
putih( leukosit), trombosit. Dari kadar Hemoglobin untuk mengetahui
apakah seorang ibu anemia atau tidak. Hal ini diperlukan untuk
memperkirakan kecukupan suplai darah ke janin dan risiko jika terjadi
perdarahan saat persalinan. Sel darah putih menunjukkan apakah terjadi
infeksi di tubuh ibu. Trombosit untuk melihat apakah ada kelainan faktor
pembekuan darah, ini berhubungan dengan resiko perdarahan.
Pemeriksaan urin dimaksudkan untuk mengetahui adanya infeksi saluran
kencing, adanya darah, protein, dan gula pada urin yang menunjukkan
adanya penyakit tertentu yang bisa mempengaruhi kehamilan.
Pemeriksaan HBsAg untuk mengetahui adanya infeksi hepatitis B pada
ibu. Infeksi hepatitis bisa ditularkan lewat darah dan hubungan seksual.
Pemeriksaan pemeriksaan tersebut di atas tidak harus dilakukan seorang
ibu hamil, dan jika tidak dilakukan pun tidak mengapa, akan tetapi
pemeriksaan tersebut dianjurkan sebagai skrining untuk mengetahui
kondisi kehamilan dan resiko saat persalinan terhadap ibu dan janin. Jika
dari hasil pemeriksaan diketahui ada hal-hal yang tidak normal maka
diharapkan masih bisa diterapi sebelum persalinan sehingga ibu menjalani
persalinan dalam kondisi yang benar-benar optimal, sehingga diharapkan
ibu dan bayi selamat dan sehat.
i. Tata laksana kasus.
Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut Dinkes
(1998), standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T yaitu :
1) Timbang berat badan
2) Tekanan darah
3) Tinggi fundus uteri
4) Tetanus toxoid lengkap
5) Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
6) Tes penyakit menular seksual (PMS)
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
8) Terapi kebugaran.
9) Tes VDRL
10) Tes reduksi urine.
11) Tes protein urine
12) Tes Hb
13) Terapi iodium
14) Terapi malaria
j. Temu Wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan
kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan.
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan,
riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan
klien. Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan.
Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain:
1) Merujuk ke dokter untuk konsultasi  dan menolong ibu
menentukan pilihan yang tepat.
2) Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan
3) Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa
surat hasil rujukan
4) Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama
kehamilan
D. Menghitung HTP ( Hari Taksiran Partus )
Memperkirakan usia kehamilan dan tanggal perkiraan kelahiran yang dihitung
berdasarkan rumus Naegele rule , Cara menghitungnya: Tentukan hari pertama
menstruasi terakhir. Angka ini dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (LMP
= Last Menstrual Periode).
1. jika HPHT Ibu ada pada bulan 1 Januari – 24 Maret
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0).
Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010 + 0)
= 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010.
2. Jika HPHT Ibu ada pada bulan 25 Maret – 31 Desember
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan – 3),(Tahun + 1).
Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir  (10 + 7), (10 – 3), (2010
+ 1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011.
Catatan:
a. Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya teratur,
yakni antara 28-30 hari.
b. Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari sebelum atau
setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan lahir sesuai perhitungan ini.
c. Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya perhitungan pada
wanita yang daur haidnya pendek, akan ditambahkan beberapa hari dari
hari-H. Sedang yang daur haidnya panjang, akan dikurangi beberapa hari.
E. Jadwal Kunjungan ANC
Kunjungan Waktu Alasan
Trimester I Sebelum 14 minggu  Mendeteksi masalah yg dapat ditangani
sebelum membahayakan jiwa.
 Mencegah masalah, misal : tetanus
neonatal, anemia, kebiasaan tradisional
yang berbahaya)
 Membangun hubungan saling percaya
 Memulai persiapan kelahiran & kesiapan
menghadapi komplikasi
 Mendorong perilaku sehat (nutrisi,
kebersihan , olahraga, istirahat, seks,
dsb).
Trimester II 14 – 28 minggu Sama dengan trimester I ditambah:
kewaspadaan khusus terhadap hipertensi
kehamilan (deteksi gejala preeklamsia,
pantau TD, evaluasi edema, proteinuria)
Trimester III 28 – 36 minggu Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.
Setelah 36 minggu Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau
kondisi yang memerlukan persalinan di RS.

F. Pemeriksaan Obstetrik
Gambar 2.1 Palpasi abdomen
Gambar 2.2 Leopold I :

untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, menentukan


bagian janin yang ada pada fundus uteri.
Cara : Petugas menghadap kemuka ibu, uterus dibawa ketengah, tentukan tinggi
fundus uteri dan bagian apa yang terdapat didalam fundus
Hasil : jikakepala teraba benda bulat dan keras, jika bokong teraba tidak bulat dan
lunak
Gambar 2.3 Leopold II :

Untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus, menentukan letak.


Cara : uterus didorong kesatu sisi sambil meraba bagian janin yang berada disisi
tersebut dengan cara yang sama pada sisi uterus yang lain.
Hasil : punggung janin teraba membujur dari atas kebawah pada letak kepala. Pada
letak lintang dapat ditemukan kepala.
Gambar 2.4 Leopold III :

Untuk menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah.


Cara : tangan kanan diletakan diatas simfisis dengan ibu jari disebelah kanan ibu
dengan empat jari lainnya disebelah kiri ibu sambil meraba bagian bawah
tersebut.
Hasil : teraba kepala/bokong/bagian kecil janin.
Gambar 2.5 Leopold IV :

Untuk menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk ke dalam
panggul.
Hasil : 5/5 jika bagian terbawah seluruh teraba diatas simpisis pubis.
- 4/5 jika sebagian terbawah janin telah masuk PAP
- 3/5 jika sebagian telah memasuki rongga panggul
- 2/5 jika hanya sebagian terbawah janin masih berada diatas simpisis
- 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian bawah janinyang
berada diatas simpisis.
- 0/5 jk bagian terbawah janin tdk dpt teraba dr pemeriksaan luar.

G. Menghitung Berat Badan Janin


Cara menghitung berat badan janin dalam kandungan :
Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara
1. Jonson :
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU –11 ) x 155
Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU – 12 ) x 155
2. John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu
H. Menentukan Umur Kehamilan
Cara menentukan umur kehamilan :
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan jari – jari
tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold) :

Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri Untuk Menentukan Usia Kehamilan


Tabel 2.3. Menentukan umur kehamilan dengan Leopold
Umur
TFU Keterangan
kehamilan
8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek
12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -
24 mgg Sepusat -
28 mgg 3 jr ats pusat -
32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada di atas
pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun kembali,
karena kepala janin masuk ke
rongga panggul.

Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald


Usia kehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -
20 minggu 20 cm (±2cm)
22-27 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm)
29-35 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm (±2cm)
Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan umur
kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan bila pertumbuhan janin normal
maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27
cm dan 36 minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali
dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh kepala janin yang
pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul. (Hanifa
Wiknjosastro, 2009).
III. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien
Jam :
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam
suatu ruangan.
1. Data Subyektif
a. Biodata
1) Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal,
memanggil, dan menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :
41)
2) Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana
kehamilan normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan
kurang dari 35 tahun.
3) Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan
pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan
diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan melakukan
pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI,
2002:14)
4) Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan
menentukan carapendekatan serta pemberian asuhan.
5) Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan.
6) Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami dapat mempengaruhi
kesehatan klien / tidak.
7) Penghasilan: untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan
klien.
8) Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk
melakukan kunjungan ulang.
b. Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
c. Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian.
Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk
mengontrol kehamilan ibu.
d. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah
tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita kanker
ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah dirawat di
rumah sakit atau tidak.
e. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan
seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu
sedang menderita kanker ataupun tumor.
f. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
1) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
2) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
3) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan
hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas.
Oleh karena itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil
dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun
pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
g. Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
1) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi
pada usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
2) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal /
dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju
sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang
biasa pada manusia adalah 25-32 hari.
3) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti
darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita
biasanya lama haid ini tetap.
4) Keluhan yang dirasakan.
5) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
h. Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
1) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
2) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta
previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan
setelah bayi lahir, BBLR.
i. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang
terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat
memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat
mempengaruhi kehamilan selanjutnya.
j. Riwayat Kehamilan Sekarang
1) Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu
normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan
dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
2) Gerakan janin.
Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu
pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi gravida.
Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia
kehamilan lebih dari 28 minggu.
3) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
4) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan
interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah
mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin.
Maka TT cukup diberikan satu kali (TT boster). Pemberian TT pada
ibu hamil tidak membahayakan janin walupun diberikan pada
kehamilan muda.
5) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual
hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
6) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia
kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa,
dan dapat mendeteksi adanya komplikasi.
k. Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada
keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
l. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
1) Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat
besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan
makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti
manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan
berat badan yang berlebihan.
2) Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering
kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar
secara fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya ibu juga
mengeluh sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh kepala
janin. Perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus dan
usus besar sehingga mengakibatkan obstipasi. Sembelit dapat terjadi
secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu
hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar dan rektum.
3) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita
hamil, juga dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168).
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena
istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani
dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin
(Manuaba, 2000:140).
4) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan
rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba,
mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh
diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan
lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok,
percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin
dalam kandungannya (Christina, 2000:163).
5) Personal Higiene
a) Rambut harus sering dicuci.
b) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah
caries.
c) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan
kehamilan dan nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan
bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya bisa menyebabkan
infeksi.
d) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih.
Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari
depan ke belakang.
e) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
f) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak
hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena
pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman.
g) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih,
kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH
dan celana dalam. (Christina, 2000:159-160)
m. Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya
serta bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn.
Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang
dilakukan ibu dan keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada
takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan kondisi
kesehatan ibu.
n. Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
2) Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
3) Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan
kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
4) Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan
sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau
penurunan berat badan.
5) Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan
pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
6) Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang
merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik /
buruk, sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR
7) Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala dan leher
a) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi
b) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
c) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan
tidak pucat
d) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus
e) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada
stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
f) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
2) Payudara
a) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada
areola, puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
b) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea
nigradan pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.
b) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah
muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
uteri
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong
adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak
lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong
dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
Leopold II :
(1) Kedua tangan pindah ke samping
(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak
dan dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan
satu tangan menekan di fundus
Leopold III :
(1) Dipergunakan satu tangan saja
(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
(3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas
panggul).
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan
pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.
Leopold IV :
(1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si
penderita.
(2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian
bawah.
(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke
dalam rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran
tebesar kepala sudah melewati pintu atas panggul)
(b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran
terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul).
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah
danberapa masuknya bagian yang bawah ke dalam
ronggapanggul.
c. Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)
Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien
lemahserta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia
Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat
kehamilan
d. Pemeriksaan Khusus
Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan
berasal dari osteum uteri eksternum atau dari kelaianan cervik dan vagina.
Apabila perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya plasenta harus
dicurigai.
USG : Untuk menentukan letak placenta.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek
dari perubahan hormone
2. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih
karena pembesaran uterus.
3. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.
4. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan kenyamanan
5. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah
abdomen yang mengalirkan O2
C. Intervensi Keperawatan
1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek
dari perubahan hormone
Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang
Kriteria Hasil :
a. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan
diri yang tepat
b. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus perasaan 1. Menentukan intervensi
tidak nyaman yang dirasakan selanjutnya
klien
2. Kaji TTV klien 2. Ketidaknyamanan dapat
diakibatkan pola nafas, curah
jantung, temperature/suhu           
yang tidak stabil
3. Atur posisi klien senyaman 3. Posisi menentukan perasaan /
mungkin saat dilakukan ketidajknyamanaan dari klien
pengkajian/ pemeriksaan atau ibu hamil
4. Ajarkan klien /ibu untuk 4. Posisi tubuh, porsi makan, dan
meminimalkan ketidaknyamanan aktivitas berlebih adalah faktor
saat berada dirumah dengan        penyebab munculnya       
mengatur posisi tubuh, porsi ketidaknyamanan saat hamil
makan (6 x dengan porsi sedikit),
dan aktivitas
5. Berikan lingkungan yang nyaman 5. Peningkatan kenyamanan bagi
bagi klien saat  pengkajian / klien
pemeriksaan
Kolaborasi
6. Kolaborasikan dengan dokter ahli 6. Pengobatan efektif dan aman
kandungan dalam tindakan pada ibu hamil
pengobatan bila perlu

2. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih


karena pembesaran uterus.
Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi
kriteria hasil :
a. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
b. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
c. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada
daerah wajah dan ekstremitas

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan yang
tidak terlihat
2. Memberi penjelasan tentang 2. Penekan terjadi pada kandung
perubahan sistem perkemihan kemih akibat pembesaran uterus
selama kehamilan.
3. Menganjurkan ibu untuk 3. Meningkatkan perkusi ginjal
melakukan posisi miring saat memobilisasi bagian edema
tidur
4. Anjurkan klien menghindari 4. Posisi memungkinkan terjadinya
posisi tegak atau supine dalam sindrom vena kava dan
waktu yang lama menurunnya aliran vena.

5. Berikan info mengenai perlunya 5. Memungkinkan diafragma


masukan cairan 6-8 gelas perhari menurun, membantu
mengembangkan ekspansi paru.

3. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya


informasi.
Tujuan : menambah wawasan tentang perawatan kehamilan
Kriteria Hasil :
a. Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
b. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
c. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat pendidikan ibu 1. Mengetahui tingkat pendidikan
ibu dapat memudahkan
memberikan penjelsan tentang
perawatan kehamilan
2. Berikan penjelasan tentang 2. Mencegah tingkat kekhawatiran
perubahan-perubahan biologis pada ibu selama kehamilan
dan psikologis normal pada ibu
hamil
3. Berikan imunisasi TT 0,5 ml IM 3. Melindungi bayi pada saat lahir
dari tempat yang tidak bersih dan
mencegah bakteri menyerang
bayi baru lahir
4. Lakukan diskusi tentang 4. Membantu ibu mengetahui
penyakit-penyakit yang dapat tentang hal – hal yang beresiko
mempengaruhi kehamilan, resiko selama kehamilan
komplikasi kehamilan, dan hal-
hal yang dapat membahayakan
janin.
5. Jelaskan rencana perawatan dan 5. Membantu ibu mengetahui hal –
pengobatan. hal yang perlu dilakukan saat
kehamilan dan proses pengobatan
jika terjadi sakit pada ibu

4. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk


mempertahankan kenyamanan
Tujuan : masalah gangguan tidur teratasi
Kriteria hasil :
a. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
b. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal

INTERVENSI RASIONAL
1. Tinjau ulang kebutuhan 1. Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal kebutuhan pola tidur
berkenaan dengan kehamilan
2. Evaluasi tingkat kelelahan, 2. Meringankan rasa lelah
anjurkan klien untuk istirahat 1-2
jam pada siang hari dan 8 jam
pada malam hari
3. Kaji insomnia, anjurkan teknik 3. Ansietas yang berlebihan,
relaksasi, membaca, mandi air kegembiraan, ketidaknyamanan
hangat, dan penurunan aktivitas fisik, dapat mempersulit tidur

4. Anjurkan tidur pada posisi semi 4. Memungkinkan diafragma


fowler menurun, membantu
mengembangkan ekspansi

5. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah


abdomen yang mengalirkan O2
Tujuan : Pola nafas kembali normal
Kriteria Hasil :
a. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
b. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji status, pola, frekuensi 1. Menentukan luas atau beratnya
pernafasan masalah
2. Kaji riwayat medis terdahulu, 2. Masalah lain dapat
misalnya : riwayat alergi, asma, mempengaruhi pola nafas dan
tuberculosis menurunkan oksigenasi jaringan
ibu/janin
3. Posisikan ibu dengan posisi 3. Menghindari masalah pola nafas
senyaman mungkin akibat posisi yang salah / kurang
tepat

4. Beri informasi pada ibu tentang 4. Menurunkan kemungkinan gejala


kesulitan pernafasan dan program pernafasan yang tidak stabil /
latihan yang realistis tidak efektif dan agar     ibu dapat
mengatasi apabila terjadi sesak
tiba-tiba
5. Berikan lingkungan yang 5. Menghindari sesak akibat
nyaman, aman, tenang, bebas rangsangan zat kimia yang
dari asap rokok / bau yang berbau menyengat
menyengat
Kolaborasi
6. Kolaborasikan dengan dokter 6. Tindakan efektif dan efisien
dalam pemberian oksigen bila dalam menangani sesak
diperlukan

D. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan.

E. Evaluasi Keperawatan
1. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri
yang tepat
2. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
3. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
4. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
5. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah
wajah dan ekstremitas
6. Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
7. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
8. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
9. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
10. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
11. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
12. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, M. Rencana Perawatan Maternitas / Bayi, EGC : jakarta. 2001.

Mansjoer, A. Dasar-dasar Keperwatan Maternitas, EGC : jakarta. 1995.

Mochtar, R. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2. EGC : Jakarta.
2002.

Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm.


111-116

Syaifudin, Abdul Bari, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. 2002.

Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu bedah kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:


Jakarta. 2000.

Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.


2002.
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny “A”
DENGAN G1A0P0 UMUR KEHAMILAN 8 MINGGU
DI RUANG KIA PUSKESMAS NARMADA
TANGGAL 21 APRIL 2020

Nama Mahasiswa : I Made Satya Wiguna


NIM : P07 120 419 018N
Tanggal Kontrol : 21-04-2020 Jam masuk : 07:00
Ruang / kelas : Kamar no. :
Tgl. Pengkajian : 21-04-2020 Jam : 07:00

A. IDENTITAS
Nama pasien : Ny. A Nama suami : Tn. B
Umur : 21 Th Umur : 25 Th
Suku bangsa : Indonesia Suku bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Narmada Alamat : Narmada
Status kawin : Kawin Status kawin : Kawin

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Menstruasi
- Menarche,umur : 11 tahun Siklus : Teratur
- banyaknya : 2 kali ganti pembalut Lamanya : 7 hari
- HPHT : 24/02/2020 Keluhan : Mual Muntah

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu


Pasien mengatakan ini kehamilannya yang pertama
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
Umur
No Tahun Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laserasi Infeksi Perdarahan Jenis BB PB
Kehamilan
1 - - - - - - - - - - -

C. Kehamilan Sekarang
Diagnosa : Hiperemesis Gravidarum G1P0A0
Imunisasi : TT 1 Sudah di berikan
TT 2 belum
ANC berapa kali ? 2 kali
Keluhan semasa hamil : Pasien mengatakan mual disertai muntah lebih dari 3x dalam
sehari dan merasa cepat lelah dan kurang mengetahui tentang perawatan kehamilan
Pengobatan selama hamil : Tidak ada
Pergerakan janin : Tidak ada
Rencana perawatan bayi ( ) sendiri ( √ ) orang tua ( ) lain lain
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi
o Breast care : pasien mengatakan sanggup namun tidak mengetahui tentang
perawatan payudara
o Perineal : pasien mengatakan sanggup namun belum memiliki ilmu
tentang merawat luka perineum (luka episiotomi) sendiri
o Nutrisi : Pasien mengatakan sudah menegtahui nutrisi yang ia harus konsumsi
o Senam nifas : pasien mengatakan belum tahu cara melakukan senam nifas
o Kb : pasien mengatakan memang sudah merencanakan menggunakan kb
o Menyusui : pasien mengatakan sanggup menyusui bayinya namun belum
tahu tekhnik yang tepat dalam menyusui bayinya

1. Riwayat Lingkungan
a. Kebersihan : Pasien mengatakan halaman rumah bersih , lantai
tetap di sapu dan tidak licin, jendela tetap dibuka.
Bahaya : pasien mengatakan tidak ada bahaya di sekitarnya
b. Lainnya sebut : Pasien mengatakan selalu menyapu lantainya dan
membersihkan rumahnya.
2. Aspek Psikososial
a. Persepsi ibu setelah bersalin : Pasien mengatakan bahwa pasien
belum paham tentang bagaimana persalinannya, karena pasien belum pernah
mengalami persalinan.
b. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan
sehari-hari? Bila ya bagaimana,
Pasien mengatakan iya, karena peranya bertambah sebagai seorang ibu dengan
anak pertamanya
c. Ibu tinggal dengan siapa ?
Pasien mengatakan pasien tinggal bersama suaminya
d. Siapa orang yang terpenting bagi ibu :
Pasien mengatakan suami dan kelurga serta calon bayinya
e. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini :
Pasien selalu di dukung dan di beri semangat untuk kelahiran anak pertamanya
f. Kesiapan mental menjadi ibu :
Pasien mengatakan bahwa pasien siap menjadi seorang ibu
3. Kebutuhan dasar khusus
a. Pola Nutrisi
 Frekwensi makan :
Pasien mengatakan bahwa pasien makan 3x/hari dengan makan nasi dan
lauk pauk seperti daging, sayuran dan minum 6-8 gelas ukuran 250 cc/hari
 Nafsu makan :
Pasien mengatakan nafsu makannya kurang
 Jenis makanan rumah :
Pasien mengatakan makanan yang biasa iya konsumsi adalah nasi sayur,
tahu tempe, daging serta buah buahan seperti pisang
 Makanan yang tidak disukai /
alergi / pantangan :
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan
b. Pola Eliminasi
 BAK
Frekwensi : Pasien mengatakan BAK 4-5 kali/hari
Warna : Kuning
Keluhan : Tidak ada
 BAB
Frekwensi : Pasien mengatakan bahwa pasien BAB 1x/hari
Warna : Kecoklatan
Konsistensi : Lunak
Bau : Khas feses
Keluhan : Tidak ada
c. Pola Personal Hygiene
 Mandi
Frekwensi : Pasien mengatakan mandi 2-3 x/hari.
Sabun (√ ) ya ( ) tidak
 Oral hygiene
Frekwensi : Pasien mengatakan sikat gigi 2x/ hari
Waktu :(√ ) pagi ( ) siang ( √ ) setelah makan
 Cuci rambut
Frekwensi : Pasien mengatakan pasien keramas 2 x/ minggu
Shampoo (√) ya ( ) tidak
d. Pola istirahat tidur
 Lama tidur : pasien mengatakan
bahwa pasien tidur 8 jam/ hari
 Kebiasaan sebelum tidur : pasien
mengatakan ia biasanya membaca novel
 Keluhan : Pasien mengatakan
tidak ada keluhan untuk pola tidurnya
e. Pola aktivitas dan latihan
 Kegiatan dalam pekerjaan :
pasien mengatakan ia tidak bekerja dan hanya melakukan kegiatan rumah
seperti memasak, menyapu dan menjemur pakaian .
 Waktu bekerja : pasien
mengatakan ia melakukan kegiatannya setiap hari sesuai pekerjaan rumah
yang di lakukan
 Olah raga : pasien mengatakan
tidak pernah berolah raga selama hamil
 Kegiatan waktu luang : pasien
mengatakan bahwa pasien kadang-kadang menonton tv, bersih-bersih
rumah.
f. Keluhan dalam aktifitas : tidak ada
keluhan saat ber aktifitas
g. Pola kebiasaan yang mempengaruhi
kesehatan
 Merokok : pasien
mengatakan tidak pernah merokok
 Minuman keras : pasien
mengatakan tidak pernah mengkonsumsi minuman keras
 Ketergantungan obat: pasien
mengatakan tidak ada ketergantungan obat.
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Lemah Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 92x/menit
Respirasi : 20x/menit Suhu : 37 C
Berat badan : 64 kg Tinggi badan : 165 Cm

a. Kepala : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan,kulit kepala
terlihat bersih,
Keluhan : tidak ada
b. Mata
 Kelopak mata : tidak terdapat
lingkaran hitam
 Gerakan mata : normal
 Konjungtiva : terlihat pucat
 Sclera : tidak ikterus
 Akomodasi : normal, tidak ada
kelainan
 Lainnya sebut : bentuk mata
simetris, tidak ada lesi, tidak ada kotoran, terlihat bersih.
c. Hidung
 Reaksi alergi : tidak ada
 Sinus : normal, tidak ada
kelainan
 Lainnya sebut : bentuk hidung
simetris, tidak ada lesi, tidak ada kotoran.
d. Mulut dan tenggorokan
 Gigi geligi : ada
 Kesulitan menelan : tidak ada
 Lainnya sebut : mulut terlihat
bersih ,mukosa bibir kering, tidak ada lesi, tidak ada kotoran.
e. Dada dan axila
 Mammae membesar ( √ ) ya
( ) tidak
 Areola mammae : terlihat bersih,
terlihat coklat kehitaman
 Papilla mammae : terlihat datar ,
 Colostrums : tidak ada
Pernafasan
 Jalan nafas : normal tidak ada
gangguan, tidak ada sesak
 Suara nafas : vesikuler
 Mengguanakan otot bantu nafas :
tidak ada
Sirkulasi Jantung
 Kecepatan denyut apical : 100
bpm
 Irama : suara lub dub (normal)
 Kelainan bunyi jantung : tidak
ada suara tambahan
 Sakit dada : tidak
f. Abdomen
 Membesar : terlihat sedikit
membuncit
 Linea &striae : tidak ada
 Luka bekas operasi : tidak ada
 Leopold I : Belum teraba
 Leopold II :belum dapat di
lakukan pemeriksaan
 Leopold III : belum dapat di
lakukan pemeriksaan
 Leopold IV : belum dapat di
lakukan pemeriksaan
 Denyut jantung janin : tidak ada
 Kontraksi : tidak ada
g. Genitourinary
 Keputihan : tidak ada
 Pap Smear : : tidak di temukan
adanya kelainan di leher rahim yang beresiko menjadi kanker serviks
h. Ekstemitas (integumen / muskuloskeletal)
 Turgor kulit : hangat,normal
kembali 2 detik
 Warna kulit : kuning langsat
 Kontraktur ekstremitas : tidak
terdapat kelainan pada ekstremitas
 Kesulitan pergerakan :tida ada
 Lain sebutkan : tidak ada

Data penunjang
1. Laboratorium : Hb 12,5 mg/dl, Protein urine : (-), Glukosa
urine :(-), HIV: (-), HBsAg : (-)
2. Usg : Hasil Normal
3. Terapi yang didapat
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. ANALISA DATA
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1 S : Proses Kehamilan Gangguan pemenuhan
Pasien mengatakan mual nutrisi kurang dari
disertai muntah lebih dari Saluran cerna terdesak karena kebutuhan tubuh
3x dalam sehari dan merasa member ruang untuk janin
cepat lelah tumbuh
O:
1. Pasien tampak lemah dan Sehingga mengakibatkan
pucat peningkatan hormon esterogen
2. Mukosa bibir kering
3. TTV Memicu bagian otak yang
mengontrol mual dan muntah
TD: 100/70 mmhg
N : 92x/menit
Mual dan muntah
S : 370c
RR: 20x/menit Tidak nafsu makan
BB: 64 Kg
Cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai

Gangguan pemenuhan Nutrisi


Kurang dari kebutuhan tubuh
S: Proses Kehamilan Kurangnya pengetahuan
Pasien mengatakan kurang tentang kehamilan
mengetahui tentang
perawatan kehamilan dan Pertama kali hamil
belum memahami tentang
bagaimana cara untuk merawat
bayi. Kurangnya pengetahuan tentang
kehamilan
O:
- Pasien tampak bingung dan
kurang memahami tentang
kehamilannya,

B. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (BERDASARKAN PRIORITAS)

1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan muntah
ditandai dengan Pasien mengatakan mual disertai muntah lebih dari 3x dalam sehari
dan merasa cepat lelah, Pasien tampak lemah dan pucat, Mukosa bibir kering, TTV :
TD: 100/70 mmhg, N : 92x/menit, S : 370c, RR: 20x/menit, BB : 64 Kg
2. Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan b/d kurang pemahaman terhadap
kehamilan dan pertamakali hamil ditandai dengan Pasien mengatakan kurang
mengetahui tentang perawatan kehamilan dan belum memahami tentang bagaimana cara
untuk merawat bayi, Pasien tampak bingung dan kurang memahami tentang kehamilannya,
III. RENCANA TINDAKAN :

N DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O KEPERAWATAN
1 Gangguan Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji riwayat nutrisi sesuai termasuk makanan 1. Mengidentifikasikan difisiensi menduga
pemenuhan nutrisi keperawatan selama 1 x 60 yang disukai kemungkinan intervensi
kurang dari menit Diharapkan kebutuhan
kebutuhan tubuh b/d nutrisi ibu hamil dapat terpenuhi 2. Anjurkan makan sedikit dengan frekuensi 2. Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan
mual dan muntah Dengan Kriteria hasil: sering atau makan diantara waktu makan meningkatkan pemasukkan juga mencegah distensi
1. Terjadi peningkatan berat gaster
badan
2. Tidak mengalami tanda 3. Timbang berat badan pasien 3. Mengetahui berat badan atau efektivitas intervensi
malnutrisi nutrisi
3. Nafsu makan kembali seperti
normal 4. Anjurkan oral hygine yang baik sebelum dan 4. Meningkatkan nafsu makan dan dan pemasukan
4. Tand-tanda-tanda vital sesudah makan oral menurunkan pertumbuhan bakteri dan
kembali normal meminimalkan kemungkinan infeksi

5. Ukur tanda-tanda vital 5. Untuk mengetahui tanda-tanda vital pasien


2 Kurangnya Setelah dilakukan asuhan
pengetahuan tentang keperawatan selama 1 x 60 1. Kaji tingkat pendidikan ibu 1. Mengetahui tingkat pendidikan ibu dapat
kehamilan b/d menit Diharapkan pasien mampu memudahkan memberikan penjelsan tentang
kurang pemahaman memahami pengetahuan yang perawatan kehamilan
terhadap kehamilan diberikan oleh perawat dengan
kriteria hasilKriteria Hasil 2. Berikan penjelasan tentang perubahan- 2. Mencegah tingkat kekhawatiran pada ibu selama
:Mampu memahami pegetahuan perubahan biologis dan psikologis normal kehamilan
yang telah diberikan oleh pada ibu hamil
parawat
3. Lakukan diskusi tentang penyakit-penyakit 3. Membantu ibu mengetahui tentang hal – hal yang
yang dapat mempengaruhi kehamilan, resiko beresiko selama kehamilan
komplikasi kehamilan, dan hal-hal yang dapat
membahayakan janin.
4. Membantu ibu mengetahui hal – hal yang perlu
4. Jelaskan rencana perawatan dan pengobatan. dilakukan saat kehamilan dan proses pengobatan
jika terjadi sakit pada ibu
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN :

TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF


21-04-2020 O9:30 1. Mengkaji riwayat nutrisi yang sesuai
termasuk makanan yang disukai
09:35 2. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit
dengan frekuensi sering atau makan diantara
waktu makan.
09:40 3. Menimbang berat badan pasien
09:45 4. Menganjurkan pasien untuk melakukan oral
hygine yang baik sebelum dan sesudah makan
09:50 5. Mengukur tanda-tanda vital
20-04-2020 10:00
10:05 1. Menkaji tingkat pendidikan ibu

2. Memberikan penjelasan tentang perubahan-


10:10 perubahan biologis dan psikologis normal
pada ibu hamil

3. Melakukan diskusi tentang penyakit-penyakit


10:15 yang dapat mempengaruhi kehamilan, resiko
komplikasi kehamilan, dan hal-hal yang dapat
membahayakan janin.

4. Menjelaskan rencana perawatan dan


pengobatan.
V. EVALUASI

TANGGAL JAM EVALUASI PARAF


20-04-2020 10:20 S: :
Pasien mengatakan mualnya berkurang dan tidak :
muntah saat di poli KIA Puskesmas Narmada
O:
1. Pasien tampak pucat
2. Mukosa bibir kering
3. TTV:
TD: 100/70 mmhg
N : 92x/menit
S : 370c
RR: 20x/menit
BB: 64 Kg
A: Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

a. Anjurkan makan sedikit dengan frekuensi


sering atau makan diantara waktu makan

b. Timbang berat badan pasien

c. Anjurkan oral hygine yang baik sebelum dan


sesudah makan
10:25 S:
Pasien mengatakan sudah memahi tentang kehamilan -
dan sudah memahami tentang bagaimana cara untuk
merawat bayi.

O:
1. Pasien mampu memahami pegetahuan yang
telah diberikan oleh perawat
2. Pasien tampak dapat menjawab dan
mengulang kembali apa yang di jelaskan
oleh perawat.

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai