Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konduktometri adalah salah satu metoda analisa kimia kuantitatif berdasarkan daya hantar
listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatularutan bergantung pada jenis dan
konsentrasiion di dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion
didalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar. Kelebihan
ini meliputi biaya yang rendah. oltmeter dan elektroda jauh lebih murah dibandingkan dengan
instrument-instrumen ilmiah yang paling modern (Basset, 1994:615).

Titrasi merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang dipergunakan untuk
menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu dimana penentuannya menggunakan suatu larutan
standar yang sudah diketahuikon sentrasinya secara tepat. Titrasi konduktometri merupakan salah
satu dariberbagai jenis titrasi yang membedakan antara titrasi konduktometri dengan titrasi jeni
slainnya hanya terdapat bagaimana cara untuk mengetahui titik ekivalen dari larutan tersebut.
Titik ekivalen pada titrasi konduktometri dapat diketahui dari daya hantar larutan yang diukur.
Titrasi ini juga tidak perlu menggunakan indicator untuk lebih memahami mengenai titrasi
konduktometri maka dilakukan percobaan elektro analisis yang berjudul titrasi konduktometri.

Pengembangan teknik analisis kimia terus dikembangkan menjadi lebih canggih dan
minimalis ukurannya. Tidak hanya pengembangan metode potensiometri yang dimulai dengan
pengembangan elektoda yang digunakan. Analisis suatu sampel larutan dapat juga didasarkan
pada kemampuan suatu ion untuk menghantarkan muatan listrik di antara kedua elektroda.
Teknik tersebut dikenal sebagai konduktometri. Teknik ini menggunakan dua elektroda yang
bersifat inert. Pengukuran pada teknik ini berbeda dengan potensiometri. Potensiometri
mengukur potensial antara dua elektroda sedangkan konduktometri mengukur konduktansi
elektrolit antara kedua elektroda Konduktometri merupakan suatu metoda analisis kimia yang
berdasarkan daya hantar listrik yang dihasilkan oleh sepasang elektroda inert yang mempunyai
luas penampang (A) dan jarak tertentu (d). Daya hantar listrik tersebut merupakan fungsi
konsentrasi komponen-komponen ion yang ada dalam larutan elektrolit yang akan diukur. Titrasi
konduktometri netralisasi adalah hantaran yang disebabkan oleh ion H" dari asam akan berkurang
karena diikat oleh ion OH, namun setelah tercapainya titik ekivalensi, hantaran akan menarik lagi
dengan mningkatnya kelebihan ion OH .Setiap penambahan mol ekivalen MOH akan mengikat
sejumlah mmol ekivalen ion H yang ada dalam larutan sehingga nilai hantaran akan berkurang
sampai tercapai titik ekivalen. Prinsip titrasi konduktometri adalah kecepatan ion H" jauh lebih
besar dari ion positif lainnya dan kecepatan ion OH jauh lebih besar dari ion negatif lainnya.

1.2 Rumus Masalah


A. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Konduktometri
B. Apa yang dimaksud dengan Konduktometer
C. Jelaskan Daya Antar Listrik
D. Jekaskan Titrasi konduktometri
E. Mempelajari kelebihan dan kelemahan dari titrasi konduktometri

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah:
A. Mengetahui Pengertian Konduktometri
B. Mengetahui penjelasan Konduktometer
C. Mengetahui Daya Antar Listrik
D. Mengetahui Titrasi Konduktometri
E. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari titrasi konduktometri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konduktometri
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan.
Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan.
Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah
bergerak mempunyai daya hantar listrik yangbesar.Konduktometri merupakan metode untuk
menganalisa larutan berdasarkan kemampuan ion dalam mengantarkan muatan listrik di antara
dua elektroda. Ini berarti konduktometri adalah salah satu metode analisa elektrokimia di
samping potentiometri,amperometri dan sebagainya. Gejala ini yang membedakan larutan
elektrolit dan non elektrolit yaitu dengan menggunakan bola lampu yang dihubungkan dengan
dua batang karbon dan arus listrikyang menghubungkannya dengan dua elektroda sejenis.
Elektroda yang digunakan padaanalisis konduktometri adalah elektroda inert (platinum yang
terplatinasi) untuk mengukur konduktansi/daya hantar larutan elektrolit antara kedua elektroda
tersebut. Biasanya digunakan arus bolak balik (Hantaran arus DC), misal arus yang berasal
daribatrei melalui larutan merupakan proses faradai, yaitu oksidasi dan reduksi terjadi padakedua
elektroda. Prinsipnya sama dengan analisis dengan metode elektrolisis hanyasaja analisis
konduktometri ditekankan pada pengukuran secara kuantitatifmenggunakan alat yang disebut
konduktometer.

B. Konduktometer
Konduktometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan daya hantarsuatu larutan dan
mengukur derajat ionisasi suatu larutan elektrolit dalam air dengancara menetapkan hambatan
suatu kolom cairan. Selain itu konduktometer memilikikegunaan yang lain yaitu mengukur daya
hantar listrik yang diakibatkan oleh gerakanpartikel di dalam sebuah larutan.
Gambar 1. Konduktometer
Pengunaan alat konduktometer di laboratorium yaitu untuk mengukur dayahantar larutan zat
elektrolit baik secara langsung, seperti pengukuran daya hantarlarutan sampel air atau air limbah,
sampel makanan/minuman atau obat-obatan ataudigunakan di laboratorium pada proses titrasi
netralisasi, titrasi pengendapan bahkandapat juga digunakan untuk menentukan kelarutan dan
hasil kali kelarutan (K dan Ksp)suatu larutan elektrolit yang sulit larut. Pada titrasi secara
konduktometri akan terjadi perubahan ion ataupun jumlah ion yang mengakibatkan perubahan
hantaran larutanselama titrasi tersebut.Menurut literature, faktor-faktor yang mempengaruhi daya
hantar adalah perubahan suhu dan konsentrasi. Dimana jika semakin besar suhunya maka daya
hantarpun juga akan semakin besar dan apabila semakin kecil suhu yang digunakan makasangat
kecil pula daya hantar yang dihasilkan dan begitu dengan sebaliknya antara konsentrasi dan daya
hantar. Oleh sebab itu pengaruh suhu dan konsentrasi dapatmempengaruhi daya hantar.
Prinsip kerja konduktometer adalah sel hantaran di celupkan ke dalam larutanion positif dan
negatif yang ada dalam larutan menuju sel hantaran menghasilkan sinyallistrik berupa hambatan
listrik larutan. Hambatan listrik dikonversikan oleh alat menjadi hantaran listrik larutan. Semakin
banyak konsentrasi suatu misel dalam larutan makasemakin besar nilai daya hantarnya karena
semakin banyak ion-ion dari larutan yang menyentuh konduktor dan semakin tinggi suhu suatu
larutan maka semakin besar nilaidaya hantarnya, hal ini karena saat partikel berada di lingkungan
yang suhunya semakin bertambah maka pertikel tersebut secara tidak lansung akan mendapat
tambahan energi dari luar dan dari sinilah energi kinetik yang dimiliki suatu partikel semakin
tinggi(gerakan molekul semakin cepat). Sehingga semakin sering suatu konduktor menerima
sentuhan dari ion-ion larutan.

Ada 3 komponen penting pada konduktometer :


1. Sumber listrik Adalah sel untuk menyimpan laruan. Hantaran arus listrik DC melalui
larutanmerupakan proses faraday, yaitu oksidasi dan reduksi terjadi pada kedua
elektroda.Arus AC tidak memerlukan reaksi elektrokimia pada elektroda-elektrodanya.
2. Tahanan Jembatan Untuk mengukur tahanan larutan.
3. Sel Terdiri dari sepasang elektroda yang terbuat dari bahan yang sama. Biasanyak elektroda
terbuat dari logam platina untuk menambah efektifitas permukaan elektroda.

Adapun aplikasi metoda konduktometri di industry :


1. Penentuan kadar suatu zat dalam sampel.
2. Pemisahaan zat-zat logam yang berbahaya yang ada dalam air.
3. Mengukur daya hantar larutan elektrolit seperti air limbah.
4. Untuk menentukan kelarutan dan hasil kali kelarutan suatu elektrolit yang sulit larut

C. Daya Hantar Listrik


Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapatmenghantarkan listrik.
Daya hantar listrik merupakan kebalikan dari hambatan listrik (R).
Berdasarkan hukum Ohm bahwa arus listrik I (ampere) yang mengalirdalam sebuah
konduktor berbanding lurus dengan gaya gerak listrik E (volt) danberbanding terbalik dengan
hambatan R (ohm) dari konduktor. I=E/R (1)Sehingga daya hantar listrik mempunyai
satuan ohm-1 . Bila arus listrik dialirkandalam suatu larutan yang mempunyai dua elektroda,
maka daya hantar listrik (G) berbanding lurus dengan luas permukaan elektroda (A) dan
berbanding terbalikdengan jarak kedua elektroda (I). G = l/R = k (A / l) (2). Kemampuan suatu
zat terlarut untuk mengantarkan arus listrik disebutdaya hantar ekivalen (^) yang didefinisikan
sebagai daya hantar suatu gramekivalen zat terlarut di antara dua elektroda dengan jarak kedua
elektroda adalah 1cm. yang dimaksud dengan berat ekivalen adalah berat molekul dibagi
jumlahmuatan negatif atau positif. Volume larutan (cm3) yang mengandung satu gram ekivalen
zat terlarutdiberikan oleh V=1000/C (3) Dengan C adalah konsentasi (ekivalen per cm3),bilangan
1000 menunjukan 1 liter = 1000 cm3. Volume juga dapat dinyatakansebagai kali luas (A) dan
jarak kedua elektroda (1V=I A (4) Dengan I samadengan 1 cm; V=A=1000/C (5) Subtitusi
persamaan ini ke dalam persamaan Gdiperoleh; G=1/R=1000k/C (6) Daya hantar ekivalen pada
larutan encer diberisimbol yang harganya tertentu untuk setiap ion.
Besarnya daya hantar jenis dapat dicari dari tahanan larutan. Jadi denganmengukur tahanan
larutan dapat ditentukan daya hantar ekivalen. Untuk ini biasanyadipakai jembatan wheat stone.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan ion adalah:
 Berat dan muatan ion
 Adanya hidrasi
 Orientasi atmosfer pelarut
 Gaya tarik antar ion
 Temperatur
 Viskositas
Jika larutan diencerkan maka untuk elektrolit lemah α nya semakin besar danuntuk elektrolit kuat
gaya tarik antar ion semakin kecil. Pada pengenceran tidakterhingga, daya hantar ekivalent
elektrolit hanya tergantung pada jenis ionnya. Masing-masing ion mempunyai daya hantar
ekivalent yang tergantung pada :
 Jumlah ion yang ada
 Kecepatan ion pada beda potensial antara kedua elektroda yang ada
Jumlah ion yang ada tergantung dari jenis elektrolit (kuat/lemah) dan
konsentrasiselanjutnya pengenceran baik untuk elektrolit lemah/kuat memperbesar daya
hantardan mencapai harga maksimum pada pengenceran tak berhingga.
Penghantar logam disebut penghantar kelas utama, dalam penghantar ini listrikmengalir
sebagai electron. Tekanan dari penghantar ini bertambah dengan naiknyatemperatur. Larutan
elektrolit juga dapat menghantarkan listrik, penghantar ini disebutpenghantar kedua. Dalam
penghantar ini disebabkan oleh gerakan dari ion-ion kutubsatu ke kutub lainnya. Berbeda dengan
penghantar logam, penghantar elektrolittahanannya berkurang bila temperature naik.
Daya hantar listrik suatu larutan tergantung dari :
1. Jumlah ion yang ada
Jumlah ion yang ada tergantung dari elektrolit (kuat/lemah) dankonsentrasi. Pengenceran
larutan baik untuk elektroda memperbesar daya hantar danmencapai harga maksimal pada
pengancaran tak tarhingga.
2. Kecepatan dari ion pada beda potensial antara kedua elektroda.
Pengukuran daya hantar listrik mempunyai arti penting dalam proses-proseskimia. Pada
pembuatan akuades, efisiensi dari penghilang zat terlarut yang berupagaram-garam dapat diikuti
dengan mudah dengan cara mengukur daya hantar larutanselama titrasi dan dengan menggunakan
grafik dapt digunakan untuk menentukan titikakhir titrasi.Derajat ionisasi elektrolit lemah dapat
ditentukan dengan pengukuran dayahantarnya. Seperti diketahui, daya hantar berbanding lurus
dengan jumlah ion yang adadalam larutan.
Daya hantar ekuivalen didefenisikan sebagai daya hantar satu gram ekuivalensuatu zat
terlarut diantara 2 elektroda dengan jarak kedua elektroda 1 cm. Daya hantar ekuivalen pada
larutan encer diberi symbol “0″ yang harganya tertentu untuk setiap ion.

D. Titrasi Konduktometri
Salah satu sifat larutan elektrolit adalah kemampuannya untuk menghantarkanarus listrik.
Sifat hantaran ini sangat berguna di dalam pemecahan berbagai persoalandalam bidang
elektroanalisis. Secara kuantitatif sifat hantaran ini dapat digunakan untukanalisis suatu zat yang
dipelajari dalam konduktometri. Konduktometri merupakanmetode analisis kimia berdasarkan
daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listriksuatu larutan bergantung pada jenis dan
konsentrasi ion didalam larutan. Daya hantarlistrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di
dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar. Daya hantar
listrik merupakankebalikan dari tahanan, sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan ohm.
Bila aruslistrik dialirkan dalam suatu larutan mempunyai dua elektroda, maka daya hantar
listrikberbanding lurus dengan luas permukaan elektroda dan berbanding terbalik dengan jarak
kedua elektroda.
Konduktometri merupakan prosedur titrasi, sedangkan konduktansi bukanlahprosedur
titrasi. Metode konduktansi dapat digunakan untuk mengikuti reaksi titrasi jikaperbedaan antara
konduktansi cukup besar sebelum dan sesudah penambahan reagen.Tetapan sel harus diketahui.
Berarti selama pengukuran yang berturut-turut jarakelektroda harus tetap. Hantaran sebanding
dengan konsentrasi larutan pada temperaturtetap, tetapi pengenceran akan menyebabkan
hantarannya tidak berfungsi secara linearlagi dengan konsentrasi.
Titrasi konduktometri digunakan untuk menentukan daya hantar larutan sampel setelah
ditambahkan titran. Dasar pengukuran dari metode titrasi ini jika perbedaannya antara
konduktansi cukup besar sebelum dan sesudah penambahan reagen (larutanpentiter).Penggunaan
titrasi konduktometri akan mendapatkan beberapa kemudahanyang mungkin tidak didapatkan
jika menggunakan titrasi lainya, misal tidakmenggunakan indikator, karena dalam titrasi
konduktometri ini hanya mengukur dayahantar larutan. Jadi dalam titrasi konduktometri ini tidak
perlu mencari titik ekuivalendengan melihat adanya perubahan warna. Walaupun demikian
masihbanyak kelemahan-kelamahan dalam titrasi konduktometri ini. Titrasi konduktometri hanya
terbatas untuk larutan yang tergolong kedalam larutan elektrolit saja. Sedangkanuntuk larutan
non elektrolit tidak dapat menggunakan titrasi konduktometri.Titrasi konduktometri ini sangat
berhubungan dengan daya hantar listrik, jadi juga akan berhubungan dengan adanya ion-ion
dalam larutan yang berperan untukmenghantarkan arus listrik dalam larutan. Arus listrik ini tidak
akan bisa melewatilarutan yang tidak terdapat ion-ion, sehingga larutan non elektrolit tidak
bisamenghantarkan arus listrik.
Dalam titrasi konduktometri ini juga sangat berhubungan dengan konsentrasidan
temperatur dari larutan yang akan ditentukan daya hantarnya. Sehingga ikitan harus menjaga
temperatur larutan agar berada dalam keadaan konstan, sehingga kita dapa tmemebedakan
perbedaan dari daya hantar larutan hanya berdasarkan perbedaan konsentrasi saja.
Jika temperatur berubah-ubah maka bisa saja konsentrasi yang besarseharusnya memilki daya
hantar yang besar malah memiliki daya hantar yang kecil karena suhunya menurun. Sehingga
ion-ion dalam larutan tidak dapat begerak dengan bebas.
Metode konduktometeri dapat digunakan untuk mengikuti reaksi titrasi jika perbedaan antar
konduktansi cukup besar sebelum dan sesudah penambahan reagen. Tetapan sel harus diketahui.
Berarti selama pengukuran yang berturut– turut jarak elektrode harus tetap. Hantaran sebanding
dengan konsentrasi larutan pada temperature tetap, tetapi pengenceran akan menyebabkan
hantarannya tidak berfungsi secara linear lagi dengan konsentrasi. Titrasi asam lemah terhadap
basa lemah dapat dengan mudah dilaksanakan dengan cara konduktometri. Titrasi konduktometri
sangat berguna bila hantaran  sebelum dan sesudah reaksi cukup banyak berbeda. Metode ini
kurang bermanfaat untuk larutan dengan konsentrasi ionik terlalu tinggi, misalkan titrasi
Fe3+ dengan KMnO4, dimana perubahan hantaran sebelum dan sesudah titik ekivalen terlalu kecil
bila dibandingkan dengan besarnya konduktansi total.
Metode elektroanalitik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
 Potensiometri merupakan aplikasi langsung dari persamaan Nernst dengan cara
pengukuran potensial dua elektroda tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol.
 Voltametri dan polarografi merupakan metode penelaahan komposisi larutan elektrolit
encer dengan mengalurkan kurva arus-tegangan. Voltametri adalah nama umum,
sedangkan polarografi khusus mengacu pemakaian elektroda tetes merkuri. Pada
amperometri kedua elektroda dapat terpolarisasi.
 Coulometri merupakan metode analisis yang meliputi pemakaian hukum elektrolisis
Faraday.
 Konduktometri merupakan metode yang menggunakan due elektroda inert dan
konduktansi elektrolit antara kedua elektroda ini diukur.
 Oscillometri meruapak metode yang menggunakan sumber arus bolak-balik berfrekuensi
tinggi, perubahan konduktansi dan tetapan dialektrikum.
 Kronopotensiometri merupakan metode menguunakan arus yang konstan dan diketahui
dilewatkan melalui larutan, potensial terbentuk antara dua elektroda dan larutan yang
diamati sebagai fungsi waktu.
 Pemisahan dengan logam terkendali merupakan metode dengan bermacam spesies dapat
dipisahkan secara kuantitatif dengan oksidasi atau reduksi elektrolitik pada suatu
elektroda dengan potensial yang benar-benar terkendali.
Titrasi konduktometri dapat dilakukan dengan dua cara, tergantung darifrekuensi arus yang
digunakan. Jika frekuensi arus bertambah cukup besar, maka pengaruh kapasitan dan indutif akan
makin besar. Adapun jenis titrasi tersebut adalahsebagai berikut :
1. Titrasi Frekuensi Rendah
Penambahan suatu elektrolit lain pada keadaan yang tidak ada perubahan volum yang
begitu besar akan mempengaruhi konduktivitas larutan karena akanterjadi reaksi ionik atau
tidak. Jika terjadi reaksi ionik akan terjadi perubahan konduktivitas yang cukup besar sehingga
dapat diamati reaksi yang terjadi, sepertipada titrasi asam kuat dan basa kuat. Pada titrasi
ini terjadi penurunan konduktivitas karena terjadinya penggantian ion yang mempunyai
konduktivitas rendah.
Pada titrasi penetralan, pengendapan, penentuan titik akhir titrasi ditentukan berdasarkan
konduktivitas dari reaksi kimia yang terjadi. Hantaran diukur pada setiap penambahan
sejumlah pereaksi pengukuran titik akhir titrasi berdasarkan dua alurgaris yang saling
berpotongan. Titik potong ini disebut titik ekivalen. Secara praktek,konsentrasi penitran 20-
100 kali lebih pekat dari larutan yang dititrasi. Kelebihan titrasi ini, baik untuk asam yang
sangat lemah seperti asam borat dan fenol yang secara potensiometri tidak dapat di lakukan.
Selain itu, titrasi konduktometri tidakperlukan kontrol suhu. Selain itu hendaknya diperhatikan
pengendalian temperature dalam pengukuran-pengukuran konduktansi. Sementara
penggunaan thermostat tidaklah penting dalam titrasi konduktometri karena kekonstanan
temperatur lebih diperhatikan, tetapi biasanya kita hanya perlu menaruh sel konduktivitas itu
dalambejana berisi air pada temperatur laboratorium.
Perubahan relatif dari konduktivitas larutan selama reaksi dan pada penambahan
reagensia berlebih, sangat menentukan ketepatan titrasi. Elektrolitasing yang mengganggu
proses reaksi ini tidak boleh ada karena zat-zat inimempunyai efek yang besar pada ketepatan
hasil titrasi.
2. Titrasi Frekuensi Tinggi
Titrasi ini sesuai untuk sel yang terdiri atas sistem reaksi yang dibuat bagian atau
dipasang sirkuit osilator berionisasi pada frekuensi beberapa MHz. Keuntungan cara ini antara
lain elektroda ditempatkan diluar sel dan tidak langsung kontak dengan zat lain, sedangkan
kerugiannya respon tidak spesifik karena tidak bergantung pada hantaran dan tetapan
dielektrik dari sistem, selain itu tidakdipengaruhi oleh sifat kimia dari komponen-komponen
system.
Metode titrasi konduktometri dapat digunakan untuk menentukan titik ekuivalen suatu
titrasi, berupa beberapa contoh titrasi konduktometri adalah titrasi asam kuat-basa kuat sebagai
contoh larutan HCl dititrasi oleh NaOH. Kedua larutan ini adalah penghantar listrik yang baik.
Kurva titrasi ditunjukkan pada gambar dibawah ini :

Gambar 2. Kurva Titrasi Konduktometri


Daya hantar H+ turun sampai titik ekuivalen tercapai. Dalam hal ini jumlahH+ makin
berkurang di dalam larutan, sedangkan daya hantar OH- bertambah setelahtitik ekuivalen (TE)
tercapai karena jumlah OH- di dalam larutan bertambah. Jumlah ionCl- di dalam larutan tidak
berubah, karena itu daya hantar konstan dengan penambahanNaOH. Daya hantar ion
Na+bertambah secara perlahan-lahan sesuai dengan jumlahion Na+ .
Metode konduktometri dapat digunakan untuk mengikuti reaksi titrasi jikaperbedaan antar
konduktansi cukup besar sebelum dan sesudah penambahan reagen.Tetapan sel harus diketahui.
Berarti selama pengukuran yang berturut-turut jarak elektrode harus tetap. Hantaran sebanding
dengan konsentrasi larutan pada temperature tetap, tetapi pengenceran akan menyebabkan
hantarannya tidak berfungsi secara linear lagi dengan konsentrasi. Titrasi asam lemah terhadap
basa lemah dapatdengan mudah dilaksanakan dengan cara konduktometri. Titrasi konduktometri
sangat berguna bila hantaran sebelum dan sesudah reaksi cukup banyak berbeda.
Metode ini kurang bermanfaat untuk larutan dengan konsentrasi ionik terlalu tinggi,
misalkan titrasi Fe3+ dengan KMnO4, dimana perubahan hantaran sebelum dansesudah titik
ekivalen terlalu kecil bila dibandingkan dengan besarnya konduktansi total. Konduktometri
merupakan prosedur titrasi, sedangkan konduktometri bukanlah prosedur titrasi. Metode
konduktansi dapat digunakan untuk mengikuti reaksi titrasi jika perbedaan antara konduktansi
cukup besar sebelum dan sesudah penambahan reagen.Tetapan sel harus diketahui. Berarti
selama pengukuran yang berturut-turut jarak elektroda harus tetap. Hantaran sebanding dengan
konsentrasi larutan padatemperature tetap, tetapi pengenceran akan menyebabkan hantarannya
tidak berfungsi secara linier lagi dengan konsentrasi.
Macam-macam titrasi yang dapat digunakan untuk metode konduktometri adalah titrasi
asam basa dan titrasi pengendapan. Pada kedua titrasi ini terjadi pengurangan jumlah ion sebelum
TE dan penambahan ion tertentu dari pentiter sehingga menyebabkan konduktivitas larutan turun
sebelum TE dan naik setelah TE.

E. Kelebihan dan Kekurangan Titrasi Konduktometri


Kelebihan titrasi konduktometer
a. Titrasi tidak menggunakan indikator, karena pada titik keivalen sudah dapat ditentukan
dengan daya hantar dari larutan tersebut.
b. Dapat digunkan untuk titrasi yang berwarna 12
c. Dapat digunakan untuk titrasi yang dapat menimbulkan pengendapatan
d. Lebih praktis
e. Lebih cepat atau waktu yang diperlukan lebih sedikit
f. Untuk persen kesalahanya lebih kecil jika dibandingkan dengan titrasi volumetri
Kekurangan titrasi konduktometer
a. Hanya dapat diterapkan pada larutan elektrolit saja
b. Sangat dipengaruhi temperatur
c. Dapat ditunjukka dengan tidak langsung
d. Peralatan cukup mahal
e. Jika tidak hati – hati maka akan cepat rusak
f. Tidak bisa digunakan pada larutan yang sangat asam atau basa karena akan meleleh.
Daftar Pustaka

Aditya,V.2015.Konduktometer.http://jovicksmakpa1.blogspot.co.id/2015/12/konduktometri.html.
(Diakses 15 April 2017).

Agus,W.2014.Konduktometri.http://aguswahyudhy.blogspot.co.id/2014/09/konduktometri.html.
(Diakses 15 April 2017).

Andrea,R.2011.MakalahAnalitik.http://refika-andrea.blogspot.co.id/2011/10/makalah-
analitik.html.(Diakses 15 April 2017).

Ariyanti,D.2010.Konduktometri.http://dwitaariyanti.blogspot.co.id/2010/07/abstrak-tujuan-
percobaan-ini-adalah.html. (Diakses 15 April 2017).

Harapan,N.2011.Konduktometri.http://nuansaharapan.blogspot.co.id/2011/12/konduktometri.htm
l.(Diakses 15 April 2017).

Khan,A.2012.Prinsip Kerja Konduktometer.http://khoirulazam89.blogspot.co.id/2012/05/prinsip-


kerja-konduktometer.html. (Diakses 15 April 2017).
Rahmi, N. 2014.Konduktometri.http://laporanterbaik.blogspot.co.id/2014/11/laporan-
konduktometri.html. (Diakses 15 April 2017).

Supadi. 2010.Daya Hantar Listrik.http://www-supadi.blogspot.co.id/2010/12/daya-hantar-


listrik.html.(Diakses 15 April 2017).

Uni,M.Konduktometri.2012.http://serbamurni.blogspot.co.id/2012/10/konduktometri.html.
(Diakses15 April 2017).

Anda mungkin juga menyukai