PEMBAHASAN
b. Faktor Kimia
1) Asal: bahan baku, bahan tambahan, hasil sementara, hasil
samping(produk), sisa produksi atau bahan buangan
2) Bentuk: zat padat, cair, gas, uap maupun partikel
3) Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran
pencerrnaan, kulit dan mukosa
4) Masuknya dapat secara akut dan sevara kronis
5) Efek terhadap tubuh: iritasi, alergi, korosif, asphyxia, keracunan
sistematik, kanker, kerusakan kelainan janin.
c. Faktor Biologi
1) Viral Desiases: rabies, hepatitis
2) Fungal Desiases: Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis, TBC, Tetanus
3) Parasitic Desiases: Ancylostomiasis, Schistosomiasis
d. Faktor Ergonomi/Fisiologi
Faktor ini sebagai akibat dari cara kerja, posisi kerja, alat kerja,
lingkungan kerja yang salah, dan kontruksi yang salah. Efek terhadap tubuh:
kelelahan fisik, nyeri otot, deformirtas tulang, perubahan bentuk, dislokasi,
dan kecelakaan.
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi, dan seni berupaya menyerasikan
alat, cara, proses, dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan, dan
batasan manusia untuk terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja yang sehat,
aman, nyaman, dan tercapai efisiensi yang setinggi-tingginya. Pendekatan
ergonomi bersifat konseptual dan kuratif, secara populer kedua pendekatan
tersebut dikenal sebagai To fit the Job to the Man and to fit the Man to the
Job.
1) Akibat cara kerja , posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah,
dan kontruksi yang salah
2) Efek terhadap tubuh: kelelahan fisik, nyeri otot, deformirtas tulang,
perubahan bentuk, dislokasi, dan kecelakaan
a. Faktor Psikologi
1) Akibat organisasi kerja (type kepemimpinan, hubungan kerja
komunikasi, keqmanan), type kwerja (monoton, berulang-ulang, kerja
berlebihan, kerja kurang, kerja shif, dan terpencil)
2) Manifestasinya berupa stress
2. Gejala-gejala kelelahan
Gambaran mengenai gejala kelelahan (fatigue symptom) secara
subjektif dan objektif antara lain : perasaan lesu, mengantuk dan
pusing, berkurangnya konsentrasi, berkurangnya tingkat
kewaspadaan, persepsi yang buruk dan lambat, tidak
ada/berkurangnya gairah untuk bekerja, menurunnya kinerja jasmani
dan rohani (Budiono dkk, 2003).
Gejala Kelelahan :
3. Perasaan subjektif seperti keletihan, somnolen, pusing, rasa
tidak suka untuk bekerja
4. Berpikir lamban
5. Kewaspadaan berkurang
6. Persepsi lambat dan buruk
7. Enggan untuk bekerja
8. Penurunan kinerja fisik dan mental
Menurut Tarwaka dkk (2004) upaya agar tingkat produktivitas kerja tetap
baik atau bahkan meningkat, salah satu faktor pentingnya adalah pencegahan
terhadap kelelahan kerja.
Cara mengatasi kelelahan kerja :
a. Sesuai kapasitas kerja fisik
b. Sesuai kapasitas kerja mental
c. Redesain stasiun kerja ergonomis
d. Sikap kerja alamiah
e. Kerja lebih dinamis
f. Kerja lebih bervariasi
g. Redesain lingkungan kerja
h. Reorganisasi kerja
i. Kebutuhan kalori seimbang
j. Istirahat setiap 2 jam
Electroenchepalography (EEG).
f. Uji mental,