Anda di halaman 1dari 17

RANGKUMAN US SEJARAH INDONESIA

1. PENGERTIAN SEJARAH
SECARA UMUM
 Asal usul, keturunan, silsilah
 Kejadian/peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat, tambo
 Pengetahuan atau uraian tentang kejadian/peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau
MENURUT AHLI
 Herodotus sejarah bukan berkembang berkembang dan bergerak lurus ke depan
dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak melingkar, yang tinggi dan rendahnya
lingkaran disebabkan oleh keadaan manusia itu sendiri
 Ibnu Khaldun sejarah sebagai catatan tentang manusai dan peradabannya dengan
seluruh proses perubahan secara nyata dengan segala sebab dan akibatnya
 R.G. Collingwood sejarah sebagai penyelidikkan tentang hal-hal yang telah dilakukan
manusai pada masa lampau
 Sartono Kartodirdjo sejarah pada hakikatnya dibatasi oleh dua hal, yaitu sejarah
dalam arti objektif dan sejarah dalam arti subjektif, sejarah objektif menunjuk
kejadian atau peristiwa itu sendiri, adapun sejarah subjektif dipengaruhi oleh emosi
dan pikiran sejarawan atau penulis sejarah tentang suatu peristiwa
 R. Mohammad Ali Sejarah adalah keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, dan
kenyataan yang memang benar-benar terjadi disekitar kita. Cerita tentang
perubahan-perubahan itu sendiri. Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan-
perubahan, peristiwa, dan kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau
 Mohammad Yamin sejarah sebagai ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan dari berbagai peristiwa yang dapat dibuktikan
2. KONSEP BERPIKIR SINKRONIK DAN DIAKRONIK BESERTA CONTOH
KONSEP BERPIKIR SINKRONIK cara mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala, dan
karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu
 Ciri-Ciri : mengkaji peristiwa pada masa tertentu, horizontal, tidak ada konsep
perbandingan, cakupan lebih sempit dari diakronik, sistematis, mendalam
 Contoh : sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia pada
zaman Jepang, maka yang diteliti gejala atau fenomena perkembangan
perekonomian Indonesia pada masa pendudukan Jepang saja
KONSEP BERPIKIR DIAKRONIK sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui batasan
waktu, contohnya
 Masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk berlangsung antara tahun 1350-1389
 Perang Diponegoro (Perang Jawa) berlangsung antara tahun 1825-1830
 Penjajahan Jepang di Indonesia berlangsung antara tahun 1942-1945
3. KONSEP DALAM SEJARAH
MANUSIA peran manusia sangat menentukan dalam setiap peristiwa sehingga setiap kajian
tentang peristiwa akan selalu melibatkan manusia didalamnya
RUANG tempat terjadinya peristiwa akan memberikan gambaran jelas kepada kita bahwa
persitiwa itu memang ada dan nyata
WAKTU batasan temporal dari setiap peristiwa yang telah terjadi/perjalanan hidup manusia
4. PERKEMBANGAN MANUSIA PRA SEJARAH
PALEOLITHIKUM MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN
 Bersifat nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain mengikuti
gerak binatang buruan serta sumber air
 Faktor Migrasi Hewan Perburuan
o Adanya perubahan iklim yang ekstrim
o Bencana alam
o Ancaman sesama hewan
o Gangguan manusia (perburuan)
o Tumbuhan biasanya lebih mudah tumbuh di iklim yang lebih panas
 Hasil Budaya antara lain kapak perimbas, alat serpih, alat tulang
MESOLITHIKUM MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT LANJUT
 Manusia yang hidup di Nusantara adalah ras pendatang baru yaitu ras
Australomelanesoid dan ras Mongoloid
 Mengenal pembagian kerja yaitu laki-laki berburu dan perempuan mengumpulkan
makanan berupa tumbuhan dan hewan kecil serta membimbing anak
 Semi-sedenter yaitu bertempat tinggal tidak tetap di gua-gua payung dan ditepi
pantai yang hidupnya bergantung terhadap bahan makanan yang ada di laut
 Mengenal tradisi melukis di dinding-dinding gua atau dinding karang yang sumber
inspirasinya berasal dari kehidupan mereka
 Menemukan api pertama kali
 Slash and burn yaitu hutan dijadian tanah pertanian dengan dibakar terlebih dahulu
 Hasil Budaya yaitu serpih bilah (flakes), alat tulang (pebble), kapak genggam Sumatra
(Sumatralith)
 Bentuk Kepercayaan Awal
o Lukisan berlatar belakang cat merah diyakini sebagai simbol kekuatan
pelindung dariroh-roh jahat
o Cap tangan yang jarinya tak lengkap diperkirakan ungkapan berduka
o Menurut Robert dan Galis lukisan gua berhubungan dengan upacara-
upacara pernghormatan nenek moyang, upacara kesuburan, inisiasi
o Ada upacara penguburan
NEOLITHIKUM MASA BERCOCOK TANAM
 Datang gelombang pertama dari bangsa Melayu Austronesia dari ras Mongoloid ke
Nusantara (Proto Melayu / Melayu Tua) yang jumlahnya lebih banyak dari penduduk
asli
 Gelombang pertama dari Yunan, Tiongkok bagian selatan melalui dua jalur
o Jalur Barat, Yunan menuju Thailand, Semenanjung Malaya kemudian ke
Sumatra, Jawa, dan Flores (kapak persegi)
o Jalur Timur, Yunan melalui Vietnam menuju Taiwan, Kepulauan Filiphina
kemudian Kepulauan Maluku, Sulawesi, Halmahera, dan Papua (kapak
lonjong)
 Keturunan Melayu Tua yaitu Dayak, Toraja, Batak, dan Papua
 Mereka membawa budaya neolitik atau batu baru dan bercocok tanam
 Kegiatan bercocok tanam dengan menebang dan membakar pohon-pohon dan
belukar (slash and burn) sehingga terciptalah ladang pertanian
 Sudah tinggal menetap (sedenter)
 Mengenal gotong royong dan pembagian kerja
 Semakin banyak penduduk mulai mengatur kehidupan, ada pemimpin kelompok
 Hasil Budaya yaitu beliung persegi, kapak lonjong, alat obsidian (dibuat khusus dari
batukecubung), mata panah, gerabah, alat pemukul dari kulit kayu, perhiasan
 Sistem Kepercayaan yaitu Animisme (sesuatu yang ada dimuka bumi ini baik yang
hidup atau mati memiliki roh, dinamisme (benda-benda disekitar manusia memiliki
kekuatan ghaib)
MEGALITHIKUM MASA BERCOCOK TANAM TINGKAT LANJUT
 Megalithikum adalh batu besar dengan mega yang berarti “besar” dan lithikum yang
berarti “batu”
 Ada bangunan pemujaan arwah nenek moyang yang berukuran besar
o Menhir tugu/batu tegak yang sengaja ditempatkan disuatu tempat untuk
memperingati orang yangg sudah meninggal
o Punden berundak bangunan yang disusun secara bertingkat yang
dimaksudkan untuk melakukan pemujaan kepada nenek moyang
o Kubur batu mirip bangunan kuburan pada masa sekarang dari batu yang
terdiri dari dua sisi panjang dan dua sisi lebar, waruga adalah kubur batu
yang tidak memiliki tutup ada di Bali, sarkofagus adalah kubur batu yang
memiliki tutup
o Dolmen pelinggih roh atau tempat sesaji saat pemujaan yang biasanya
diletakkan di tempat keramat
o Arca batu menyerupai binatang atau manusia dengan cir negrito
5. MASUKNYA AGAMA HINDU BUDHA DI INDONESIA
Teori Sudra
 Dikemukakan van Faber, para budak dari India dan Chian datang ke Nusantara
karena dibawa oleh pemiliknya atau karena mencari kehidupan yang lebih baik
 Mereka berasimilasi dan berakulturasi dengan penduduk sekitar sehingga agama
Hindu dan Budha tersebar di Indonesia
Teori Waisya
 Dikemukakan oleh N.J.Krom didasarkan pada alasan bahwa motivasi terbesar
datangnya bangsa India ke Indonesia adalah untuk berdagang, golongan terbesar
yang datang ke Indonesia adalah para pedagang India (kasta waisya)
 Teori ini diragukan kebenarannya, karena jika para pedagang berperan dalam
penyebaran kebudayaan, pusat kebudayaan mestinya hanya terdapat di wilayah
perdagangan seperti pelabuhan dan pusat kota
Teori Ksatria
 Dikemukakan F.D.K.Bosch, pada masa lampau India sering terjadi perang antar
golongan, prajurit yang kalah meninggalkan India dan ada pula yang sampai ke
Indonesia
 Mereka inilah yang membangun koloni baru sebagai tempat tinggalnya dan terjadi
proses penyebaran agama dan budaya Hindu
 Kelemahan teori ini adalah tidak adanya bukti tertulis bahwa pernah terjadi
kolonisasi oleh para ksatria India
Teori Brahmana
 Dikemukakan J.C.van Leur, para brahmana datang dari India ke Indonesia atas
undangan pemimpin suku dalam rangka melegitimasi kekuasaan mereka sehingga
setaraf dengan raja-raja di India
 Didasarkan pada pengamatan terhadap sisa peninggalan kerajaan bercorak Hindu di
Indonesia terutama prasasti berbahasa Sansekerta dan huruf Pallawa
Teori Arus Balik
 Dikemukakan G.Coedes, berkembangnya pengaruh dan kebudayaan India ini
dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri
 Bangsa Indonesia mempunyai kepentingan untuk datang dan berkunjung ke India
seperti mempelajari agam Hindu dan Budha
MASUKNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA
Teori Gujarat
 Didukung oleh Snouck Hurgronje, W.F. Sutherheim, B.H.M.Vlekke
 Islam masuk ke Nusantara sekitar abad XIII dibawa oleh para pedagang Islam dari
Gujarat, India. Ada dua bukti
 Pertama, batu nisan Sultan Malik Al-Saleh, sultan Samudra Pasai yang bercorak
Gujarat
 Kedua, tulisan Marco Polo pedagang dari Venesia yang menyatakan pernah singgah
di Perah dan mendapati banyak penduduknya beragama Islam serta peran
pedagang India dalam penyebaran agama
Teori Mekkah
 Didukung oleh Buya Hamka dan J.C.van Leur, pengaruh Islam telah masuk ke
Nusantara sekitar abad VII dibawa langsung oleh pedagang Arab
 Buktinya adalah adanya pemukiman Islam tahun 674 di Baros, pantai sebelah barat
Sumatra. Islam yang berada di Samudra Pasai menganut mazhab Syafi’i, mazhab
besar di Mesir dan Mekkah pada masa itu, sedangkan daerah Gujarat menganut
mazhab Hanafi.
 Sultan-sultan di Samudra Pasai menggunakan gelar al-malik, gelar yang lazim dipakai
di Mesir saat itu
Teori Persia
 Didukung Hoesein Djajadiningrat, Islam dibawa orang Persia sekitar abad XIII
 Buktinya adalah adanya upacara Tabot yaitu upacara memperingati hari
meninggalnya Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad di Bengkulu dan Sumatra Barat
setiap tanggal 10 Muharam atau 1 Asyuro. Upacara ini ritual tahunan di Persia
 Adanya ajaran sufi yang dianut syeikh Siti Jenar
6. BUKTI ADANYA PENGARUH AGAMA DAN BUDAYA HINDU BUDHA
 Masuknya Hindu membuat masyarakat Indonesia mengenal dewa-dewi
 Dikenalnya sistem pelapisan sosial di dalam masyarakat yang disebut sistem kasta
 Bangunan candi di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali
 Candi Hindu : Prambanan, Dieng, Gedong Songo, Penataran. Candi Budha :
Borobudur, Plaosan, Kalasan, Sewu, Muara Jambi
BUKTI ADANYA PENGARUH AGAMA DAN BUDAYA ISLAM
 Sistem kasta perlahan-lahan menghilang
 Adanya upacara/tradisi Islam di Indonesia yaitu Grebeg Maulud dan Tabuik
 Bahasa Melayu menjadi bahasa yang tumbuh berkembang sejalan dengan
penyebaran Islam, serta pelayaran dan perdagangan di Nusantara
 Sistem pendidikan diadaptasi ke sekolah di Indonesia
7. AKULTURASI HINDU BUDHA DENGAN BUDAYA ASLI INDONESIA
 Upacara keagamaan atau pemujaan terhadap para dewa di candi, adanya unsur
pemujaan terhadap roh nenek moyang
 Cerita wayang
 Mengenal sistem kerajaan yang tidak lagi dipilih secara demokratis tapi turun
temurun
 Candi di Indonesia mirip punden berundak
 Fungsi candi di Indonesia sebagai makan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang
 Seni hias berupa relief pada dinding candi di Indonesia
AKULTURASI ISLAM DENGAN BUDAYA ASLI INDONESIA
 Makanm di Indonesia menggunakan kijing (tembok dari batu bata) sedangkan
didalam Islam tidak ada makam yang menggunakan kijing
 Tradisi penaburan bunga, 3harian, 7harian, 40harian
 Masjid di Indonesia bentuknya seperti pendopo
 Di Jawa ada menara masjid yang seperti candi yaiatu Masjid Menara Kudus
 Pada dinding rumah, makan dan gapura terdapat corak dan hiasan mirip Pura Ulu
Waatu dan Pura Sakenan Duwur di Tuban, Jawa Timur
 Sistem pemerintahan bukan lagi dipimpin raja tetapi sultan
8. MUNCULNYA PERGERAKAN NASIONALISME KE INDONESIA
INTERNAL
 Kemajuan di berbagai bidang karena bangsa barat yang memberi banyak pengaruh
sekaligus pengalaman kepada bangsa Indonesia, salah satunya adalah kegiatan di
bidang politik, ekonomi, dan budaya
 Memori terkait kejayaan di zaman kerajaan dulu. Masyarakat Indonesia merenungi
bahwa dulu saja Nusantara ada Kerajaan Sriwijaya yang sangat kuat posisinya di
kawasan perairan. Ada Kerajaan Majapahit yang berkuasa di semua wilayah
Indonesia
 Penderitaan akibat adanya penjajahan bangsa asing, semua rakyat menderita akibat
romusha dan kerja rodi dan perlakuan ssewenang-wenang terhadap rakyat
 Lahirnya tokoh berpendidikan dari kalangan ningrat yang bisa menempuh
pendidikan ke luar negeri
EKSTERNAL
 Jepang mengalahkan Rusia, yang menimbulkan semangat tinggi bagi seluruh bangsa
Asia terutama yang mengalami penjajahan
 Adanya pergerakan kebangsaan India yang saat itu dijajah Inggris membentuk
organsasi yang kuat karena cakupannya sudah nasional
 Gerakan Kebangsaan Filiphina, mereka dengan gigih membuat gerakan dalam
rangka mengusir penjajah Spanyol hingga akhirnya merdeka
9. IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA (BELANDA)
TUJUAN untuk menjadi negara yang jaya dan makmur, hasrat untuk menyebarkan ideologi,
letak negara yang tidak menguntungkan, dan alasan ekonomi untuk mendapatkan kekayaan
dari negara jajahan dan ikut serta dalam perdagangan dunia dengan cara menguasai negara
tersebut
STRATEGI mengadu domba baik antar kerajaan maupun anggota internal kerajaan
DAMPAK POSITIF
 Wilayah Indonesia mejadi pusat aktivitas pelayaran dan perdagangan kaarena
pembangunan pelabuhan oleh pemerintah Kolonial Belanda
 Banyaknya pusat aktivitas industri yang dibangun yang membutuhkan tenaga kerja
sehingga berperan mengurangi angka pengangguran di Indonesia
 Terhubung dan berkurangnya jarak tempuh antar daerah di Indonesia karena
pembangunan jalan di darat oellh pemerintah kolonial Belanda
 Munculnya kaum intelektual yang cerdas diantara masyarakat bangsa Indonesia
yang berguna sebagai bibit pemimpin karena pembangunan berbagai sekolah serta
program pengajaran yang dilaksanakan pemerintah kolonial Belanda
 Pembanguna jaringan saluran irigasi yang dibangun pemerintah kolonial Belanda
yang berguna untuk membantu pengairan lahan milik petani Indonesia
DAMPAK NEGATIF
 Kehidupan masyarakat Indonesia menjadi sangat miskin, terbelakang, dan
memprihatinkan karena berbagai penindasan oleh pemerintah kolonial Belanda
yang selalu bersikap sewenang-wenangn terhadap bangsa Indonesia
 Banyaknya peperangan atas berbagai daerah Indonesia yang dilakukan pemerintah
kolonial Belanda mengakibatkan banyaknya masyarakat Indonesia yang meninggal
 Terpecahnya masyarakat Indonesia karenan politik adu domba pemerintah kolonial
Belanda
 Kehidupan bangsa Indonesia yang terkekang karena dikendalikan oleh pemerintah
kolonial Belanda
10. VOC (Vereenigde Ostinaische Compagnie)
TUJUAN
 Menghindari persaingan tidak sehat diantara pedagang
 Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia (Raja Willian IV)
 Membantu pemerintahan Belanda yang sedang berjuang melawan pendudukan
Spanyol
 Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa-bangsa
Eropa lainnya seperti serikat dagang East India Company dari Inggris
FAKTOR RUNTUHNYA (1799)
 Eksternal : Napoleon Bonaparte (Kekaisaran Prancis) menguasai Belanda dan
mendirikan Republik Bataaf (1795-1806)
 Internal : korupsi disemua tingkatan, perdagangan gelap merajalela, anggaran biaya
untuk pegawai sangat besar, adanya persaingan dengan Inggris, sebagian pegawai
VOC ikut perdagangan atas kepentingan pribadi, ada biaya perang untuk
menanggulangi perlawanan rakyat, pemasukan kecil utang menumpuk
11. IMPERIALISME JEPANG DI INDONESIA
TUJUAN keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II dilandasi oleh ambisi membangun
suaatu wilayah kekuasaan di Asia.
Bangsa Jepang meyakini bahwa dunia ini adalah suatu keluarga dan mereka adalah bangsa
yang terbaik sehingga harus dipersatukan dibawah kekuasaanya (Konsep Hako I Chiu)
STRATEGI Jepang mengambil hati rakyat Indonesia dengan slogan 3A, Jepang Cahaya Asia,
Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia
DAMPAK POSITIF
 Bahasa Indonesia diperbolehkan sebagai bahasa komunikasi
 Didirikannya Kumyai yang merupakan cikal bakal koperasi
 Sekolah berjenjang dari SD, SMP, dan SLTA didirikan
 Terbentuknya strata masyarakat
 Diperkenalkannya sistem pertanian Line System yang lebih efisien dan meningkatkan
produksi pangan
 Dibentuknya BPUPKI dan PPKI
 Pelatihan militer oleh Jepang turut menempa pemuda di Indonesia sehingga
memiliki kecakapan dalam berperang
DAMPAK NEGATIF
 Diterapkannya kerja paksa atau romusha
 Putusnya hubungan antardaerah di Indonesia
 Munculnya kekacauan yang parah seperti perampokan, pemerkosaan, dll
 Dihapusnya semua organisasi yang bersifat politik
 Pembatasan pers
 Pelarangan buku-buku
 Guru dipekerjakan sebagai pejabat sehingga terjadi penurunan kualitas pendidikan
12. STRATEGI BANGSA INDONESIA MENGHADAPI IMPERIALISME BARAT DAN JEPANG
PERLAWANAN BANGSA INDONESIA SEBELUM ABAD KE-20
 Perlawanan tidak terorganisir dengan baik karena perjuangan hanya dilakukan
dengan sifat kedaerahan dan memudahkan Belanda untuk menyelesaikan masalah
tersebut yang dimana menjadikan perjuangan tersebut sangatlah tidak terorganisir
 Perlawanan tidak menggunakan organisasi modern dalam melakukan penindakan
atas sebuah keputusan
 Perlawanan dipimpin oleh tokoh masyarakat yang dimana memiliki sebuah karisma
dan juga disegani masyarakat
 Perlawanan lebih mementingkan perjuangan fisik/senjata
 Perlawanan mudah dipecah belah oleh pemerintah kolonial Belanda
 Perlawanan yang dilakukan hanyalah bersifat secara lokal
 Perlawanan memiliki ketergantungan dengan pemimpin
PERLAWANAN BANGSA INDONESIA SESUDAH ABAD KE-20
 Perlawanan terorganisir dengan baik
 Perlawanan menggunakan organisasi modern
 Perlawanan melakukan metode perundingan dalam melakukan perjuangan
 Perlawanan sulit dipecah
 Perlawanan bersifat nasional
 Perlawanan tidak ketergantungan dengan pemimpin
13. PERISTIWA RENGASDENGKLOK
 Diawali ketidaksabaran pejuang pemuda yang tergabung dalam gerakan bawah
tanah akan kemerdekaan Indonesia, Shodanco Singgih anggota PETA dan anggota
lain membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Tujuan dibawa ke
Rengasdengklok agar jauh dari jangkauan Jepang dan tidak terpengaruh Jepang
 Di Jakarta, golongan muda Wikana dan golonga tua Ahmad Soebardjo melakukan
perundingan tempat proklamasi, dan menyutujui Jakarta untuk menjadi lokasinya
 Diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok untuk
menjemput Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Sampailah di rumah Laksamana
Maeda di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat
 Penyusunan teks proklamasi dilakukan oleh Soekarno, Hatta, Ahmad Soebardjo dan
disaksikan oleh BM Diah, Sudiro, dan Sajuti Melik hingga sepakat
 Sebelum pembacaan teks proklamasi, perundingan pembacaan teks kembali
berlangsung pada pukul 02.00-04.00 WIB 17 Agustus 1945. Setelah itu pukul 10.00
WIB teks proklamasi dibacakan di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56,
Jakarta
14. PROSES PROKLAMASI KEMERDEKAAN
BPUPKI/DOKURITSU JUNBI COSAKAI (1 MARET 1945)
 Diresmikan pada 29 April 1945 dan diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat
 Sidang Pertama (29 Mei – 1 Juni 1945) menghasilkan rumusan dasar negara yaitu
Pancasila yang dikemukakan Mr. Muh. Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno
 Dibentuklah Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945 yang menghasilkan Piagam
Jakarta/Jakarta Charter
 Sidang Kedua (10-14 Juli 1945) menghasilkan rumusan UUD dan pembukaannya
(preambule)
PPKI/DOKURITSU JUNBI INKAI (7 AGUSTUS 1945)
 BPUPKI diganti menjadi PPKI
 Sidang Pertama 18 Agustus 1945
o Mengesahkan UUD 1945
o Mengangkat Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai presiden dan wapres
o Membentuk Komite Nasional
 Sidang Kedua 19 Agustus 1945
o Membentuk pemerintah daerah yang terdiri dari 8 provinsi
o Membentuk Komite Nasional Daerah
o Membentuk 12 kementrian dan 4 menteri negara
o Membentuk TRI
 Sidang Ketiga 22 Agustus 1945
o Menetapkan KNIP
o Membentuk PNI
o Membentuk Badan Keamanan Rakyat
15. PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN
JEPANG MENYERAH KEPADA SEKUTU
 Dalam Sidang Istimewa Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang) ke-85 pada 7 September
1944 di Tokyo, Menteri Koiso mengumumkan bahwa daerah Hindia Timur/Indonesia
diperkenankan untuk merdeka klak
 Pembentukan BPUPKI pada 1 Maret 1945 diumumkan oleh Letnan Jendral Kumakici
Harada
 Pembentukan PPKI pada 7 Agustus 1945 yang diresmikan oleh Jendral Terauchi
 Bom atom di Nagasaki (9 Agustus 1945) dan Hiroshima (6 Agustus 1945)
 Berita Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada 12 Agustus
1945 oleh Marsekal Terauchi
 Desakan Sutan Syahrir agar Ir. Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan
 Jepang secara resmi menyerah kepada sekutu di kapal USS Missouri
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
PERUMUSAN TEKS PROKLAMASI dikediaman Laksamana Maaeda
PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI KEMERDEKAAN dikediaman Soekarno
16. DEMOKRASI LIBERAL kedudukan Presiden hanya sebagai kepala negara dan dominasi partai
politik menjadi sangat kuat
KEBIJAKAN POLITIK
 Pergantian Kabinet : Natsir, Sukiman, Wilopo, Ali Sastroamidjojo I, Burhanudin
Harahap (pemilu pertama), Ali Sastroamidjojo II, Djuanda/Karya
 Sistem Multipartai : Masyumi, PNI, PSI, PKI, PBI, PRJ, Parkindo, PRS, Permai, PKRI
 Pemilu 1955 untuk memilih anggota DPR dan anggota konstituante yang
berlangsung dalam dua tahapan. Ada 5 parpol PNI, Masyumi, NU, PKI, PSII
 Kegagalan Konstituante dalam merumuskan UUD baru
KEBIJAKAN EKONOMI
 Gunting Syafrudin kebijakan pemotongan nilai uang atau sanering yang diambil
Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara, tujuannya menanggulangi defisit
anggaran
 Gerakan Benteng sistem ekonomi yangg bertujuan mengubah struktur ekonomi
kolonial menjadi struktur ekonomi nasional yang dicanangkan Menteri Perdagangan
Sumitro Djojohadikusumo, ayah dari Prabowo Subianto. Gerakan ini diwujudkan
dengan menumbuhkan pengusaha Indonesia lewat kredit
 Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia, untuk menaikkan
pendapatan, menurunkan biaya ekspor, menghemat secara drastis
 Sistem Ekonomi Ali-Baba oleh Menteri Perekonomian Kabinet AlI I, Iskaq
Tjokrohadisurjo. Diberi nama Ali-Baba karena melibatkan pengusaha pribumi (Ali)
dan pengusaha keturunan Tionghoa (Baba)
 Persaingan Finansial Ekonomi utang Belanda memberatkan Indonesia sehingga 7
Januari 1956 Indonesia memutuskan Langkah Finansial Ekonomi yang isinya
persetujuan hasil KMB dibatalkan
 Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) dengan tujuan pembangunan dapat
berjalan sesuai kerangka yang disepakati
 Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap) mengubah rencana pembangunan
yang sudah ditetapkan agar lebih sesuai dengan kebutuhan
DAMPAK POSITIF
 Majunya beberapa sektor industri tertentu serta sektor swasta dalam negeri pada
masa demokrasi liberal
 Adanya kebebasan sistem multipartai akibat campur tangan negara yang sangat
minim
 Adanya kebebasan berdemokrasi yang benar nyata pada masa demokrasi liberal
yang tercermin dalam keterwakilan setiap partai di parlemen
DAMPAK NEGATIF
 Tingginya tingkat kesenjangan sosial karena maraknya korupsi baik dari oknum
partai maupun pemerintahan
 Berbelit-belit kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang berkuasa pada masa
liberal
 Kondisi negara yang tidak stabil akibat dari pergantian kabinet yang terlalu sering
 Rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat karena pemerintah terlalu fokus pada
perkembangan politik sehingga tidak terlalu memperhatikan perkembangan
ekonomi
 Maraknya berbagai pemberontakan di daerah karena ketidakpuasan daerah atas
penyelenggaraan pemerintah pusat
17. DEMOKRASI TERPIMPIN sistem demokrasi yang semua keputusan dan pemikiran terpusat
kepada pemimpin, yakni Sukarno
KEBIJAKAN POLITIK
 Pidato “Penemuan Kembali Revolusi Kita” dijadikan GBHN
 Lewat Sidang Umum MPRS Soekarno ditetapkan sebagai Presiden seumur hidup
 Membentuk MPRS dan DPAS
 Membentuk DPR-GR setelah sebelumnya DPR menolak RAPBN
 Partai Masyumi dan PSI dibubarkan karena pemimpinnya terlibat dalam
PRRI/PERMESTA
 Dibentuk Front Nasional sebagai satu-satunya organisasi yang memperjuangkan cita-
cita proklamasi
 Lembaga tinggi negara diintergrasikan dan disebut regrouping kabinet
 Presiden sebagai pemimpin tertinggi
 Menerapkan paham nasakom
KEBIJAKAN EKONOMI
 Pembentukan Dewan Perancang Nasional (Dapernas) dan Badan Perancangan
Pembangunan Nasional (Bappenas)
 Penurunan nilai uang
 Melaksanakan Deklarasi Ekonomi (Dekon)
 Pembangunan Proyek Mercusuar
DAMPAK POSITIF
 Menyelamatkan NKRI dari masalah perpecahan diantara para pemimpin Indonesia
serta mampu mencegah krisis yang berkepanjangan
 Memberikan pedoman hidup bangsa yakni UUD 1945
 Cikal bakal pembentukan MPRS dan DPAS
DAMPAK NEGATIF
 Presiden Soekarno membubarkan DPR sebagai produk pemilu pertama pada 1960
karena DPR menolak RAPBN
 Diangkatnya Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup oleh MPRS
 Dilanggarnya ketentuan UUD 1945 karena diangkatnya ketua MPR dan DPR-GR
sebagai menteri
 Diberikannya kekuasaan yang terlalu besar pada presiden dan lembaga tinggi negara
lain
 Diberikannya peluang terhadap pihak militer untuk terjun kedalam dunia politik
 Banyak penyimpangan UUD 1945 sebagai konstitusi negara
18. PERISTIWA YANG MENGANCAM INTEGRASI BANGSA (SEPARATIS NON SEPARATIS)
PEMBERONTAKAN PKI DI MADIUN 1948 oleh Musso dan Amir Syarifuddin
 Amir Syarifuddin mantan perdana menteri yang kecewa karena kabinetnya jatuh.
Musso merupakan tokoh PKI yang sebelumnya pernah melakukan pemberontakan
pada pemerintah kolonial tahun 1926 namun gagal
 Latar Belakang : Perjanjian Renville membuat wilayah Indonesia semakin sempit
karena Garis Van Mook dan pasukan TNI diluar Garis Van Mook harus pindah
 Amir Syarifuddin membentuk FDR yang gencar melakukan propaganda anti-
pemerintah, mengadakan aksi mogok kerja bagi buruh, dan melakukan sejumlah
pembunuhan
 Awalnya di Solo namun meluas hingga Madiun dan sekitarnya dan di Madiun
mendirikan Republik Indonesia Soviet untuk melemahkan pemerintahan resmi RI
 Kol. Sungkono menyerbu Madiun dari arah timur, TNI mengirim Divisi Siliwangi yang
dipimpin oleh Kol. Gatot Subroto
 TNI berhasil menumpas PKI pada 30 September 1948 dan Musso ditembak mati
dalam pengepungan 31 September 1948, Amir Syarifuddin ditangkap pada 29
November 1948
PEMBERONTAKAN DI/TII oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo (7 Agustus 1949)
DI/TII Jawa Barat (Kartosuwiryo)
 Latar Belakang : Berdirinya Pesantren Suffah (ada latihan kemiliteran) setelah AMB I,
Kartosuwiryo melakukan perlawanan terhadap Belanda dan menolak Perjanjian
Renville sehingga tetap berada di Jabar
 Jalannya Pemberontakan : Setelah AMB II ibu kota RI (Jogja) jatuh, pasukan
Siliwangi yang melakukan long march dianggap tentara liar. Terjadi perang (25
Januari 1949) antara TNI, TII, dan Tentara Belanda. M. Natsir berupaya perdamaian
namun gagal
 Upaya Penumpasan : Jalan damai dengan menjalin komunikasi dengan Kartosuwiryo
namun gagal. Operasi Militer yaitu Operasi Baratayudha dengan strategi Pagar Betis
dan berhasil mendesak DI/TII. Kartosuwiryo berhasil ditangkap dan dieksekusi mati
di Kepulauan Seribu, Jakarta
DI/TII Jawa Tengah (Amir Fatah)
 Latar Belakang : kekecewaan terhadap Perjanjian Renville yang memaksa TNI dan
laskar perjuangan hijrah ke wilayah RI di Yogyakarta
 Jalannya Pemberontakan : mendirikan Majelis Islam dan pasukan bersenjata
Mujahidin sebagai upaya untuk menghimpun kekuatan. Melakukan perlawanan
terhadap pos-pos TNI sehingga pasukan Bambang Supeno gugur
 Upaya Penumpasan : membentuk Gerakan Banteng Negara dibawah komando
Let.Kol.Sarbini yang diganti Let.Kol.Bachrun dan Amir Fatah berhasil ditangkap (22
Desember 1950)
DI/TII Aceh (Daud Beureuh)
 Latar Belakang : Aceh yang sudah menjadi provinsi disamaratakan menjadi
karesidenan dan Daud Beureuh dan Persatuan Ulama Seluruh Aceh tidak terima
 Jalannya Pemberontakan : Daud Beureuh yang tidak terima mengobarkan sentimen
agama Islam dan komunikasi dengan Kartosuwiryo dan menyatakan Aceh bagian
dari NII lalu melakukan propaganda Aceh agar tidak mendukung RI
 Upaya Penumpasan : mengadakan pertemuan dan menghasilkan “Ikrar Lamteh”
yang intinya kedua pihak sepakat menghentikan penyerangan tapi Daud Beureuh
tidak setuju. 17 Desember 1962 diadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh dan
Aceh aman lagi
DI/TII Sulawesi Selatan (Kahar Muzakkar)
 Latar Belakang : para laskar tergabung KGSS dan meminta jadi TNI/APRIS dan jadi
Divisi Hasanudin, tapi ditolak oleh pemerintah karena yang memenuhi syarat yang
jadi TNI, Kahar Muzakkar dkk pun kecewa
 Jalannya Pemberontakan : Kahar Muzakkar dan pengikutnya masuk hutan dan
membawa senjata dan menyatakan Sulawesi Selatan bagian dari DI/TII
 Upaya Penumpasan : pemberontakan berakhir setelah Kahar Muzakkar tewas
tertembak dalam operasi militer TNI pada 3 Februari 1965
DI/TII Kalimantan Selatan (Ibnu Hajar)
 Latar Belakang : kekecewaan pasukan tentara yang tidak bisa masuk TNI/APRIS
karena tidak bisa baca tulis
 Jalannya Pemberontakan : membentuk Kesatuan Rakjat Jang Tertindas (KRJT) dan
menyerbu pos tentara pada Oktober 1950
 Upaya Penumpasan : awalnya dengan cara damai, namun Ibnu Hajar yang sempat
ditangkap dan dilepaskan untuk membujuk pemberontah lain untuk menyerah
malah kabur dan meneruskan pemberontakan. Ibnu Hajar berhasil menyerah pada
Maret 1965 dan dihukum mati
PEMBERONTAKAN ANGKATAN PERANG RATU ADIL (APRA) oleh Raymond Westerling
 Latar Belakang : mulai dibubarkan negara bagian bentukan Belanda di RIS yang
bergabung kembali ke RI. Raymond Westerling dan Sultan Hamid II ingin merebut
kekuasaan dan mempertahankan RIS
 Jalannya Pemberontakan : menyerang TNI, markas staff Divisi Siliwangi, membunuh
prajurit termasuk Let.Kol.Lembong. APRA dibantu Sultan Hamid II. APRA juga hendak
menyerang gedung sidang dan membunuh menteri namun gagal
 Upaya Penumpasan : perundingan RIS dan Komisaris APRA di Jakarta, Belanda
meminta APRA berhenti tapi gamau. APRIS menumpas APRA berhasil karena
dukungan rakyat Bandung juga. 4 April Sultan Hamid II berhasil ditangkap tapi
Raymond Westerling berhasil kabur
PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ
 Latar Belakang : Andi Aziz mantan Perwira KNIL dan mantan ajudan presiden NIT
yang bergabung APRI. 1950 situasi tidak kondusif karena rakyat antifederal ingin NIT
bergabung RI. RIS mengirim pasukan ke Makassar yang dipimpin Mayor H.V.Worang.
berita ini mengkhawatirkan mantan KNIL sehingga mereka bergabung ke “Pasukan
Bebas” dibawah pimpinan Kapten Andi Aziz
 Jalannya Pemberontakan : Andi Aziz dibantu Tentara Belanda KNIL menyerang
APRIS dan menguasai markas APRIS di Makassar. Ada perwira TNI yang ditahan yaitu
Let. Kol. AJ. Mokoginta dan prajurit TNI menjadi korban
 Upaya Penumpasan : 8 April 1950 mengeluarkan ultimatum agar Andi Aziz
bertanggung jawab, 15 April 1950 Andi Aziz ke Jakarta tapi terlambat kemudian
ditangkap dan dianggap pemberontak. 21 April 1950 NIT bergabung NKRI
PEMBERONTAKAN REPUBLIK MALUKU SELATAN (RMS) oleh Dr. Christian Robert Steven
Soumokil, mantan Jaksa Agung NIT
 Latar Belakang : ada gerakan separatis dan ingin membentuk negara sendiri karena
khawatir dengan status mereka berdasarkan KMB, rakyat juga dihasut agar menolak
NKRI
 Jalannya Pemberontakan : 25 April 1950 Soumokil memproklamasikan bentuk RMS
dan Ambon sebagai ibu kotanya. Diteruskan dengan propaganda menolak APRIS/TNI
yang datang ke Maluku.
 Upaya Penumpasan : cara damai dari dr. Leimena namun ditolak, Soumokil malah
minta bantuan ke Belanda, AS, dan Komisi PBB. 14 Juli 1950 Gerakan Operasi Militer
(GOM) III yang dipimpin Kol. A. E. Kawilarang, Let. Kol. Slamet Riyadi tewas lalu 28
September 1950 APRIS berhasil menguasai Ambon
PEMBERONTAKAN PRRI (Sumatra)/PERMESTA (Sulawesi)
 Latar Belakang : menjelang RIS tahun 1949 dan bersamaan Divisi Banteng diciutkan
sehingga menjadi kecil dan hanya menyisakan 1 brigade, brigade ini diperkecil lagi
menjadi Resimen Infanteri 4 TT I BB. Hal ini memunculkan perasaan kecewa dan
terhina pada para perwira dan prajurit Divisi IX Banteng yang telah berjuang
mempertaruhkan jiwa dan raganya bagi kemerdekaan Indonesia. Juga kekecewaan
wilayah Sumatra dan Sulawesi terhadap alokasi biaya pembangunan yang diberikan
pemerintah pusat
 Jalannya Pemberontakan : pergolakan daeah yang melemahkan kedudukan Kabinet
Ali Sastroamidjojo II yang akhirnya menyerahkan mandatnya pada presiden. PRRI
dipimpin oleh Ahmad Husain yang merupakan pemimipn Dewan Banteng,
PERMESTA dipimin oleh Let. Kol. Ventje Sumual pemimpin Dewan Manguni
 Upaya Penumpasan : Menumpas PRRI dengan Operasi 17 Agustus yang dipimpin
Kolonel Ahmad Yani, mengamankan sumber minyak di Pekanbaru lalu
mengamankan daerah Bukit Tinggi. Menumpas PERMESTA dengan Operasi Merdeka
yang dipimpin Let. Kol. Rukminto Hendraningrat, TNI menemukan bukti adanya
keterlibatan pihak asing
GERAKAN PKI 30 SEPTEMBER 1965
 Latar Belakang : meningkatnya popularitas PKI di Indonesia yang tergabung dalam 3
blok paham (nasakom), kekhawatiran AS terhadap jatuhnya Indonesia ketangan
komunis, rumor kurang sehatnya Soekarno, ketidakpuasan sejumlah tokoh militer
terhadap dewan jendral yang berkuasa dijajaran militer tertinggi yang
mengakibatkan terhambatnya naik jabatan
 Jalannya Pemberontakan : melancarkan aksi kudetanya pada 1 Oktober 1965 dini
hari dibawah pimpinan Let. Kol. Untung. Perwira AD yang menjadi sasaran yaitu
Ahmad Yani, R. Soeprapto, Mas Tirtodarmo Harjono, Siswondo Parman, Donald
Izacus Pandjaitan, Soetojo Siswomiharjo, A. H. Nasution (berhasil kabur), Pierre
Andries Tendean, dan Brigadir Polisi Karel Satsuit Tubun. PKI juga berhasil
menguasai RRI dan Kantor Negara Telekomunikasi. PKI juga membentuk Dewan
Revolusi yang akan menjalankan pemerintahan dan mendemisionerkan Kabinet
Dwikora.
 Upaya Penumpasan : Mayor Jendral Soeharto memimpin Resimen Para Komando
AD dan Batalion 328/Kujang/Siliwangi untuk menyadarkan kembali badan-badan
yang terpengaruh PKI, berhasil merebut RRI dan Kantor Negara Telekomunikasi,
menemukan lubang tempat dibuangnya jenazah para perwira AD yang diculik dan
dibunuh
19. TOKOH PEJUANG PRO INTEGRASI
Soekarno mendirikan PNI (1947), mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 agar bangsa
Indonesia tidak terombang-ambing dalam perpecahan ideologi
Mohammad Hatta merumuskan pasal 33 UUD 1945, membentuk Perhimpunan Indonesia,
peletak dasar politik luar negeri Indonesia
Abdul Haris Nasution memadamkan pemberontakan PKI Madiun, memadamkan dan
menyelesaikan PRRI/PERMESTA, menulis buku Kenangan Masa Gerilya, Memenuhi
Panggilan Tugas, Sekitar Perang Kemerdekaan, membawa TNI-AD tetap setia pada Merah
Putih dan Pancasila
Ahmad Yani berhasil menahan serangan pasukan Belanda, berperan dalam penumpasan
DI/TII Jateng, menyelesaikan masalah PRRI Sumbar
Frans Kaisiepo mempopulerkan lagu Indonesia Raya di Papua, berperan dalam mendirikan
PIM, anggota delegasi Papua dalam konferensi Malino di Sulsel yang sempat menyebut
Papua dengan nama Irian (Ikut Republik Indonesia Anti Netherlands), menentang
pembentukan NIT
Silas Papare membentuk KIM untuk menghimpun kekuatan mempertahankan proklamasi,
mendirikan Partai Kemerdekaan Irian, anggota delegasi RI dalam Perundingan New York
antara Indonesia-Belanda
Marthen Indey ketua PIM, menghimbau anggota militer yang bukan orang Belanda agar
melancarkan perlawanan kepada Belanda, menyusun kekuatan gerilya sambil menunggu
kedatangan tentara Indonesia yang akan diterjunkan ke Papua dalam rangka Operasi Trikora
Sultan Hamengku Buwono IX memberikan fasilitas bagi pemerintah RI yang baru terbentuk
untuk menjalankan roda pemerintahan, menolak tawaran Belanda yang akan
menjadikannya raja seluruh Jawa setelah AMB II berlangsung, demokratsi terhadap rakyat
Sultan Syarif Kasim II menyerahkan harta senilai 13 juta gulden untuk membantu
perjuangan RI, membentuk Komite Nasional Indonesia, TKR, Barisan Pemuda Republik,
mengibarkan bendera Merah Putih, mengajak raja-raja di Sumatra Timur untuk memihak
republik
Ismail Marzuki ketika RRI dikuasai Belanda, ia keluar karena tidak mau bekerja dengan
Belanda, menciptakan lagu tentang nasionalisme
Opu Daeng Risaju pelopor gerakan Partai Sarekat Islam, rela meninggalkan gelar
kebangsawanannya dan bercerai dengan suaminya yang tidak menyetujui aktivitasnya,
20. PERAN PEMUDA PADA PRA DAN PASCA KEMERDEKAAN
GERAKAN PEMUDA MASA KOLONIAL BELANDA lahir sejumlah organisasi kepemudaan yang
bersifat kedaerahan seperti Jong Java, Jong Sumatranen, Jong Celebes, Jong Ambon, dll
Pelaksanaan Politik Etis
 Kebijakan sistem tanam paksa dan politik pintu terbuka sangat menyengsarakan
penduduk bumiputera. Conrad Theodore van Deventer dan van Kool gigih
mempemperjuangkan politik kolonial yang lebih menyejahterakan pribumi kepada
parlemen Belanda
 Inti kebiijakan politik etis antara lain irigasi, migrasi, dan edukasi
 Edukasi dibagi menjadi sekolah bumiputera dan sekolah non bumiputera
Gerakan Kebangsaan
 Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 didirikan oleh pemuda pelajar STOVIA yang
bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat yang masih terbelakang dan
ingin meningkatkan kualitas kehidupan mereka melalui pendidikan
 Sarekat Dagang Islam (SDI) pada 1911 didirikan oleh Haji Samanhudi yang bertujuan
untuk menghadapi persaingan dalam bidang perdagangan terutama dengan
pedagang Tionghoa. Namun organisasi ini berecimpung di bidang politik dan
mengubah namanya menjadi Sarekat Islam (SI). Konflik ideologi internal terjadi
dalam SI, yang berhaluan kiri semakin radikal
 Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan anggota SI berhaluan kiri yang
memisahkan diri dari SI
 Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) didirikan oleh Ir. Soekarno dengan para
anggota kelompok studi club yang mengupayakan terwujudnya persatuan
dikalangan kaum muda Indonesia
 Trikoro Darmo (tiga tujuan mulia) pada Maret 1915, sifatnya masih Jawa-sentris,
anggotanya berasal dari Jateng dan Jatim saja. Kemudian diubah menjadi Jong Java
sehingga semua yang tinggal di Jawa bisa menjadi anggotanya
 Kemudian lahir Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, Jong Ambon, Pemuda Betawi,
dan Sekar Rukun
 Pemuda Muslimin Indonesia (PSII), Pemuda Ansor (NU), dan Pemuda
Muhammadiyah (Muhammadiyah) merupakan organisasi yang menjadi bagian dari
politik
Gerakan Kepanduan dikenal sebagai Pramuka dipelopori Baden Powell
 Awalnya hanya untuk orang kulit putih, kemudian namanya diganti menjadi
Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) dan keanggotaanya meluas dan
terbuka untuk pemuda Indonesia
 Putri Mahardika adalah organisasi perempuan pertama yang terbentuk di Indonesia
pada 1912, bagian dari Boedi Oetomo
 Kartini Fonds (Dana Kartini) yang diprakarsai oleh Nyonya van Deventer dan berhasil
mendirikan Sekolah Kartini di Batavia, Bogor, Semarang, Malang, dan Surabaya
 Keutamaan Istri yaitu organisasi perempuan di Tasikmalaya pada 1913
 Kerajinan Amai Setia (KAS) yaitu organisasi perempuan di Sumatra Barat pada 1914
GERAKAN PEMUDA MASA PENDUDUKAN JEPANG
3 Hal Kegiatan Pemuda Indonesia
 Gerakan organisasi pemuda yang bersifat militer dan nonmiliter
 Organisasi pemuda yang bergerak secara sembunyi-sembunyi/gerakan bawah tanah
 Organisasi pemuda bentukan Jepang yang disiapkan untuk membantu Jepang
menghadapi Perang Asia Timur Raya
Organisasi Militer dan Semimiliter Keibodan, Heiho, Seinendan dan Peta, Giyungun di
Sumatra, Fujinkai (khusus perempuan)
Para pemuda yang bersikap nonkooperatif dan tidak menyukai fasisme Jepang dan
memilih melakukan gerakan bawah tanah, seperti :
 Asrama Angkatan Baru Indonesia yang berlokasi di Jalan Menteng Raya 31
 Asrama Mahasiswa di Jalan Prapatan 10
 Kelompok Mahasiswa dari Jalan Bungur 56
Syahrir dan Amir Syarifuddin merupakan motor penggerak organisasi bawah tanah ini
Organisasi bentukan Jepang lain yaitu Gerakan 3A, Djawa Hokokai, Putera yang dipimpin
oleh 4 Serangkai (Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, K. H. Mas Mansyur)
GERAKAN PEMUDA PASCA KEMERDEKAAN
 Para pemuda juga menentang simbol-simbol yang menunjukkan kesan akan
kembalinya kekuasaan Belanda di Indonesia
 Datangnya SEAC dan NICA untuk menegakkan kembali pemerintahan Hindia Belanda
direspon dengan perlawanan diberbagai daerah di Indonesia untuk
mempertahankan NKRI
Tri Tuntutan Rakyat (Tritura)
 Pembubaran PKI
 Pembersihan kabinet dari unsur-unsur G30S/PKI
 Penurunan harga/perbaikan ekonomi
21. STRATEGI UNTUK MENGHADAPI PERISTIWA SEPARATIS DAN NON SEPARATIS
 Peningkatan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi serta
demokrasi
 Peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik dan separatisme
 Pemerataan pembangunan ditiap daerah
22. ORDE BARU (11 MARET 1966 – 21 Mei 1998)
Demokrasi Pancasila
 Pemerintahan berdasarkan pada konstitusi
 Pelaksanaan pemilu diselenggarakan 5 tahun sekali
 Penghargaan terhadap HAM dan adanya perlindungan terhadap hak minoritas
Kehidupan Politik
 Penyederhanaan Partai Politik yang tadinya ada 9 partai menjadi
o Partai Persatuan Pembangunan (PPP) : koalisi NU, Partai Muslimin
Indonesia, P.I.perti, PSII
o Partai Demokrasi Indonesia (PDI) : koalisi PNI, Partai Katolik, IPKI, Parkindo
o Golongan Karya (Golkar) : semula organisasi bernama Sekretariat Bersama
(Sekber) Golkar
 Pelaksanaan Pemilu yang Berkesinambungan terjadi 6 kali 1971, 1977, 1982, 1987,
1992, 1997 dan Golkar selalu menang sehingga Soeharto menjadi Presiden
 Peran Ganda atau Dwifungsi ABRI : tidak hanya berperan sebagai aparatur
pertahanan dan keamanan tetapi juga salah satu unsur golongan karya
 Pedoman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila (P-4) untuk menyamakan
pemahaman Pancasila
 Penataan Politik Luar Negeri Indonesia, Indonesia masuk lagi ke PBB setelah keluar
pada 1 Januari 1965
Kehidupan Ekonomi
 Didelenggarakan Rencana Pembangunan Lima Tahun (repelita)
o Repelita I : upaya rehabilitasi sarana dan prasarana penting, pengembangan
iklim usaha, dan investasi
o Repelita II dan III : perendacanaan pertumbuhan ekonomi, stabilitas
nasional, dan pemerataan pembangunan dengan penekanan pada sektor
pertanian serta industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku
 Kekurangan Orde Baru
o Berkembangnya korupsi, kolusi, dan nepotisme
o Pembangunan tidak merata
o Adanya masalah ketidakpuasan masyarakat
o Munculnya kecemburuan sosial
o Dilakukan berbagai upaya untuk mengontrol kritik dan kebebasan berbicara
o Menurunnya kualitas ABRI
o Para pengusaha swasta sebagai pelaku ekonomi menguasai hampir 70%
perekonomian Indonesia
23. REFORMASI (21 MEI 1998 – SEKARANG)
Rakyat memperoleh haknya kembali untuk berserikat dan berkumpul dengan mendirikan
partai politik, organisasi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Sistem Pemerintahan Berisi Hal Penting :
 Kebijakan pemerintah memberikan ruang gerak yang lebih luas terhadap hak-hak
untuk mengeluarkan pendapat dan pikiran, baik lisan maupun tertulis (Pasal 28)
 Upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta bertanggung
jawab
 Lembaga MPR telah berani mengambil langkah politis melalui sidang tahunan yang
menuntut adanya laporan pertanggungjawaban tugas lembaga negara
 Melalui amandemen UUD 1945, masa jabatan presiden hanya dua kali masa jabatan
Keberhasilan : pemilu tahun 1999, 2004, 2009, 2014
Pemerintahan Pada Masa Reformasi
 B.J.HABIBE (1998-1999) hanya 1 tahun karen pihak oposisi kecewa dengan latar
belakang Habibie setelah referendum Timor Leste
Keberhasilan :
o Membentuk kabinet reformasi pembangunan
o Pencabutan 5 paket UU politik
o Pembebasan tahanan politik
o Pencabutan SIUPP (surat ijin untuk penerbitan pos)
o Pemilu 1999
o Mengatasi inflasi pada masa orde baru
 ABDURAHMAN WAHID (1999-2001) berakir saat rapat paripurna MPR 21 juli
Keberhasilan :
o Pembentukan Kabinet Persatuan Nasional
o Penghapusan Deppen dan Depsus
o Mengganti nama Irian Barat menjadi Papua
o Rekonsiliasi orang-orang Tionghoa
Kelemahan :
o Wacana hubungan dagang dengan Israel
o Dekrit Pembubaran DPR dan MPR
o Kasus Buloggati dan Bruneigate
o Pencabutan Tap MPRS Nomor 15 Tahun 1966
 MEGAWATI (2001-2004) kalah dalam pemilu tahun 2004
Keberhasilan :
o Membentuk Kabinet Gotong Royong
o Privatisasi Perusahaan Manusia (Indosat)
o Pemilu Presiden dan Wapres secara langsung
Kelemahan :
o Lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan
 SOESILO BAMBANG YUDHOYONO (2004-2014) sudah menjabat 2 periode
Keberhasilan :
o Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu 1 dan 2
o MOU Helsinki, Perdamaian Indonesia dan GAM (2005)
o Bantuan langsung tunai
o PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Mandiri)
o Konversi minyak tanah ke gas
Kelemahan :
o Kasus bangkrutnya Bank Century (2008)
o Kenaikan BBM
o Konflik Ambalat dengan Malaysia
 JOKO WIDODO (2014-sekarang)
Keberhasilan :
o Kartu Indonesia Sehat
o Kartu Indonesia Pintar
o Kartu Keluarga Sejahtera
o Penguasaan aset mulai menyebar
o Reformasi agraria
o Pembangunan infrastruktur berupa jalantol, pelabuhan, dan terminal
o Swasembada beras
Kelemahan :
o Kenaikan BBM
o Tidak tercapainya pertumbuhan ekonomi
o Hutang Indonesia pada luar negeri membengkak
24. PERAN INDONESIA DALAM UPAYA MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA
PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) kelanjutan dari gagasan persatuan yang disepakati
oleh negara-negara yang setuju dengan isi Piagam Atlantik
KONFERENSI ASIA AFRIKA (KAA) lahir pada masa Ali Sastroamidjojo menjadi perdana
menteri dalam kabinet parlementer, yang dilatarbelakangi faktor politik pasca Perang Dunia
II, yaitu :
 Bangsa Asia dan Afrika merasa memiliki persamaan nasib
 Lahirnya kesadaran dari bangsa Asia dan Afrika untuk memperoleh kemerdekaan
 Bagi negara yang telah merdeka tetapi belum memiliki persatuan yang kuat, KAA
diharapkan mampu mencegah pengaruh adikuasa
Negara pendiri KAA :
 Indonesia – Ali Sastroamidjojo
 India – Jawaharlal Nehru
 Birma – U Nu
 Pakistan – Mohammad Ali Bogra
 Srilanka – Sir John Kotelawala
MISI GARUDA Indonesia mengirimkan pasukan Kontingen Garuda untuk bergabung dengan
Pasukan Penjaga Perdamaian PBB sebagai wujud bantuan kepada PBB untuk menjaga
perdamaian ke wilayah konflik
DEKLARASI DJUANDA Kolonel Laut R.M.S. Pirngadi ditunjuk oleh Perdana Menteri Ali
Sastroamidjojo untuk memimpin tim yang bertugas membuat RUU tentang Wilayah Perairan
Indonesia dan Lingkungan Maritim
 Mendapat protes dari dunia internasional
 Setelah 37 tahun Deklarasi Djuanda baru mendapat pengakuan dari dunia
internasional melalui Konvensi PBB tentang Hukum Laut di Montego Bay, Jamaika
tahun 1982
GERAKAN NON BLOK (GNB) bertujuan mewujudkan perdamaian dunia yang prinsip
dasarnya yaitu pengakuan terhadap kedaulatan, meningkatkan hak dan martabat seluruh
negara, serta menghormati HAM
Negara Pendiri GNB :
 Yugoslavia – Presiden Josip Broz Tito
 Indonesia – Presiden Ir. Soekarno
 Mesir – Presiden Gamal Abdul Nasser
 India – Perdana Menteri Shri Pandit Jwaharlal Nehru
 Ghana – Perdana Menteri Kwame Nkrumah
Ir. Soekarno menjabat sebagai ketua GNB periode 1992-1995 dan Indonesia terpilih sebagai
tuan rumah dalam penyelenggaraan KTT GNB yang ke-10 yang mengagendakan kerjasama
ekonomi disamping masalah politik
Indonesia membantu negara Bosnia-Herzegovina agar PBB mencabut embargo senjata
terhadap negara tersebut dan menyelesaikan masalh konflik perbatasan Kamerun-Nigeria
ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) Indonesia mengambil bagian dalam keanggotaan OKI
Tujuan OKI
 Memperkokoh dan memperkuat solidaritas diantara negara yang menjadi
anggotanya
 Melakukan aksi bersama untuk melindungi tempat suci umat Islam
 Anggota OKI akan selalu bekerja sama menentang diskriminasi sosial yang ada dalam
masyarakat dan segala bentuk penjajahan
ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS (ASEAN)
Negara Pendiri :
 Indonesia – Adam Malik
 Malaysia – Tun Abdul Razak
 Filipina – Narciso Ramos
 Thailand – Thanat Khoman
 Singapura – S. Rajatman
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia selaras dengan politik luar negerinya yang bebas
dan aktif
JAKARTA INFORMAL MEETING (JIM)
 Masalah Kamboja , yang berbatasan langsung dengan Vietnam. Dalam proklamasi
kemerdekaan Vietnam, Kamboja Laos dimasukan dalam wilayah kekuasaan Vietnam
tapi Kamboja menolak
 Campur Tangan ASEAN, perang saudara di Kamboja mengganggu keamanan
kawasan Indochina dan Asia Tenggara dan untuk menyelesaikan konflik tersebut,
ASEAN mengusulkan pembentukan pemerintahan koalisi yang longgar yang diberi
nama CGDK

Anda mungkin juga menyukai