Anda di halaman 1dari 4

A.

Ringkasan Bab IV ( Ekspresi Gen)


1. Pengawasan Genetik Dari Metabolisme
Proses metabolism yaitu proses kimia yang menandai unsur hidup,
kebanyakan berlangsung dengan perantara suatu zat yang dinamakan enzim.
Garrod berpendapat bahwa metabolism itu berlangsung karena terjadinya reaksi
kimia yang berurutan. Untuk tiap tahap reaksi kimia ini di perlukan enzim tertentu
sebagai katalisator, sedangkan terbentuknya tiap enzim dikontrol oleh satu atau
beberapa gen. Jika gen yang dibutuhkan oleh enzim tertentu tidak ada, maka
enzim tersebut tidak dapat terbentuk, sehingga tidak mungkin di lanjutkan.
2. Keadaan Berubah-Ubah Dari Pengaruh Gen Dan Fenokopi
Gen dikatakan mempunyai ekspresitas variabel, apabila derajat ekpresi
fenotipis berbeda dari satu individu ke individu lainnya. Apabila hadirnya gen
yang memiliki ekspresipitas variabel itu tidak selalu memperlihatkan pengaruh
fenotip yang tidak dapat diketahui maka gen tersebut dikatakan memiliki
penetransi tak komplit. Faktor lingkungan kadang-kadang menimbulkan
perubahan fenotip yang tidak herediter, keadaan tersebut dinamakan fenokopi.
3. Sintesa Protein
Protein structural menghasilkan beberapa bagian di luar sel seperti kutikula,
serabut,dsb. Protein fungsional (misalnya enzim dan hormone) mengawasi
hamper semua kegiatan metabolism, biosintesa, pertumbuhan, pernafasan, dan
perkebangbiakan dari sel.
Proses pembuatan protein menyangkut salah satu dari dogma pusat dari
biologi molekuler, yang menyatakan bahwa informasi genetic itu beralih dari
asam nukleat ke protein. Dimana dari DNA ke DNA, diwaktu replikasi selama
mewariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan dari DNA ke RNA ke
protein selama ekspresi fenotip pada suatu individu.
Proses sintesa protein sangat rumit dan mempergunakan molekul-molekul
serta organel sel seperti berikut :
a. Asam Amino
Proses sintesa protein membutuhkan asam asam amino sebagai bahan mentah.
b. DNA
Molekul DNA mengandung keterangan genetic, oleh karena itu sintesa protein
dikontrol oleh molekul DNA.
c. Asam Ribonukleat Non-Genetik (RNA)
Terdapat 3 macam RNA non-genetik yaitu RNAd setelah menerima
infpormasi genetic dari DNA segera meninggalkan nukleus untuk menempel
pada ribosom. RNAp mengikata sam amino dari kumpulan asam amino yang
terdapat dalam sitoplasma dan emmbawanya ke RNAd yang telah siap di
ribosom. RNAr meskipun belum jelas fungsinya, namun ada cukup banyak
tanda yang memberi petunjuk bahwa RNAr memiliki fungsi umum pada
sintesa protein.
d. Ribosom dan Enzim
Ribosom adalah struktur makromolekular di dalam sel yang memimpin
sebagai interaksi yang ada hubungannya dengan sintesa protein. Oleh karena
itu, ribosom mengandung faktor-faktor yang ebrfungsi sebagai enzim.
4. Mekanisme Dari Sintesa Protein
Sintesa protein melibatkan dua peristiwa penting, ialah proses transkripsi
(pemindahan informasi genetic dari DNA ke RNA) dan translasi (pemindahan
informasi genetic dari RNA ke protein
.
B. Ringkasan Bab V (Gen Letal)
Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam keadaan homozigotik dapat
menyebabkan kematian individu yang memilikinya. Terdapat gen letal yang bersifat
dominan dan resesif yaitu :
1. Gen Letal Dominan
Pada manusia dikenal Brakhifalangi, ialah keadaan bahwa orang berjari
pendek, disebabkan karena tulang-tulang jari pendek dan tumbuh menjadi satu.
Cacat ini disebabkan oleh gen dominan B dan merupakan cacat keturunan.
Penderita brakhifalangi adalah heterozigot Bb, sedang orang berjari normal adalah
homozigot bb. Jika gen dominan homozigotik (BB) akan memperlihatkan sifat
letal. Jika ada dua orang berkhifalangi kawin, maka anak-anaknya kemungkinan
memperlihatkan perbandingan 2 brakhifalangi : 1 normal.
2. Gen Letal Resesif
Pada manusia dikenal gen letal resesif i yang bila homozigotik akan
memperlihatkan pengaruhnya letal yaitu timbulnya penyakit Ichtyosis congenita.
Kulit menjadi kering dan bertanduk. Pada permukaan tubuh terdapatbendar
bendar berdarah. Biasanya bayi telah mati dalam kandungan.
3. Mendeteksi Dan Mengeliminir Gen-Gen Letal
Gen letal dominandalam keadaan heterozigotik akan memperlihatkan sifat
cact, tetapi gen letal resesif tidak demikian halnya. Gen Letal dapat dihilangkan
(dieliminir) denan jalan mengadakan perkawinan berulang kali pada individu
yang menderita cacat akibat adanya gen letal.

C. Ringkasan Bab VI (Interaksi Antara Gen-Gen)


gen R dan gen P adalah bukan alel,tetapi masing masing dominan terhadap alelnya (R
dominan terhadap r, P domiann terhadap p). sebuah atau sepasang gen yang menutupi
(mengalahkan) ekspresi gen lain yang bukan alelnya dinamakan gen yang epistasis.
gen yang dikalahkan ini tadi dinamakan gen yang hipostatis.
1. Epistatis Dominan
A epistatis terhadap B dan b
2. Epistatis Resesif
aa epistatis terhadap B dan b
3. Epistatis Dominan dan Resesif
A epistatis terhadap B dan b
bb epistatis terhadap A dan a
4. Adanya Gen Resesif Rangkap
aa epistatis terhadap B dan b
bb epistatis terhadap A dan a
5. Adanya Gen Dominan Rangkap
A epistatis terhadap B dan b
B epistatis terhadap A dan a
6. Adanya Gen-Gen Rangkap Yang Mempunyai Pengaruh Kumulatip
7. Atavisme
Interaksi gen dapat menyebabkan tersembunyi sifat keturunan untuk untuk
beberapa generasi. Charles Darwin menamakan peristiwa timbulnya kembali
suatu sifat keturunan yang telah menghilang untuk beberapa generasi atavisme.

Anda mungkin juga menyukai