1. Pengawasan Genetik Dari Metabolisme Proses metabolism yaitu proses kimia yang menandai unsur hidup, kebanyakan berlangsung dengan perantara suatu zat yang dinamakan enzim. Garrod berpendapat bahwa metabolism itu berlangsung karena terjadinya reaksi kimia yang berurutan. Untuk tiap tahap reaksi kimia ini di perlukan enzim tertentu sebagai katalisator, sedangkan terbentuknya tiap enzim dikontrol oleh satu atau beberapa gen. Jika gen yang dibutuhkan oleh enzim tertentu tidak ada, maka enzim tersebut tidak dapat terbentuk, sehingga tidak mungkin di lanjutkan. 2. Keadaan Berubah-Ubah Dari Pengaruh Gen Dan Fenokopi Gen dikatakan mempunyai ekspresitas variabel, apabila derajat ekpresi fenotipis berbeda dari satu individu ke individu lainnya. Apabila hadirnya gen yang memiliki ekspresipitas variabel itu tidak selalu memperlihatkan pengaruh fenotip yang tidak dapat diketahui maka gen tersebut dikatakan memiliki penetransi tak komplit. Faktor lingkungan kadang-kadang menimbulkan perubahan fenotip yang tidak herediter, keadaan tersebut dinamakan fenokopi. 3. Sintesa Protein Protein structural menghasilkan beberapa bagian di luar sel seperti kutikula, serabut,dsb. Protein fungsional (misalnya enzim dan hormone) mengawasi hamper semua kegiatan metabolism, biosintesa, pertumbuhan, pernafasan, dan perkebangbiakan dari sel. Proses pembuatan protein menyangkut salah satu dari dogma pusat dari biologi molekuler, yang menyatakan bahwa informasi genetic itu beralih dari asam nukleat ke protein. Dimana dari DNA ke DNA, diwaktu replikasi selama mewariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dan dari DNA ke RNA ke protein selama ekspresi fenotip pada suatu individu. Proses sintesa protein sangat rumit dan mempergunakan molekul-molekul serta organel sel seperti berikut : a. Asam Amino Proses sintesa protein membutuhkan asam asam amino sebagai bahan mentah. b. DNA Molekul DNA mengandung keterangan genetic, oleh karena itu sintesa protein dikontrol oleh molekul DNA. c. Asam Ribonukleat Non-Genetik (RNA) Terdapat 3 macam RNA non-genetik yaitu RNAd setelah menerima infpormasi genetic dari DNA segera meninggalkan nukleus untuk menempel pada ribosom. RNAp mengikata sam amino dari kumpulan asam amino yang terdapat dalam sitoplasma dan emmbawanya ke RNAd yang telah siap di ribosom. RNAr meskipun belum jelas fungsinya, namun ada cukup banyak tanda yang memberi petunjuk bahwa RNAr memiliki fungsi umum pada sintesa protein. d. Ribosom dan Enzim Ribosom adalah struktur makromolekular di dalam sel yang memimpin sebagai interaksi yang ada hubungannya dengan sintesa protein. Oleh karena itu, ribosom mengandung faktor-faktor yang ebrfungsi sebagai enzim. 4. Mekanisme Dari Sintesa Protein Sintesa protein melibatkan dua peristiwa penting, ialah proses transkripsi (pemindahan informasi genetic dari DNA ke RNA) dan translasi (pemindahan informasi genetic dari RNA ke protein . B. Ringkasan Bab V (Gen Letal) Gen letal atau gen kematian adalah gen yang dalam keadaan homozigotik dapat menyebabkan kematian individu yang memilikinya. Terdapat gen letal yang bersifat dominan dan resesif yaitu : 1. Gen Letal Dominan Pada manusia dikenal Brakhifalangi, ialah keadaan bahwa orang berjari pendek, disebabkan karena tulang-tulang jari pendek dan tumbuh menjadi satu. Cacat ini disebabkan oleh gen dominan B dan merupakan cacat keturunan. Penderita brakhifalangi adalah heterozigot Bb, sedang orang berjari normal adalah homozigot bb. Jika gen dominan homozigotik (BB) akan memperlihatkan sifat letal. Jika ada dua orang berkhifalangi kawin, maka anak-anaknya kemungkinan memperlihatkan perbandingan 2 brakhifalangi : 1 normal. 2. Gen Letal Resesif Pada manusia dikenal gen letal resesif i yang bila homozigotik akan memperlihatkan pengaruhnya letal yaitu timbulnya penyakit Ichtyosis congenita. Kulit menjadi kering dan bertanduk. Pada permukaan tubuh terdapatbendar bendar berdarah. Biasanya bayi telah mati dalam kandungan. 3. Mendeteksi Dan Mengeliminir Gen-Gen Letal Gen letal dominandalam keadaan heterozigotik akan memperlihatkan sifat cact, tetapi gen letal resesif tidak demikian halnya. Gen Letal dapat dihilangkan (dieliminir) denan jalan mengadakan perkawinan berulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal.
C. Ringkasan Bab VI (Interaksi Antara Gen-Gen)
gen R dan gen P adalah bukan alel,tetapi masing masing dominan terhadap alelnya (R dominan terhadap r, P domiann terhadap p). sebuah atau sepasang gen yang menutupi (mengalahkan) ekspresi gen lain yang bukan alelnya dinamakan gen yang epistasis. gen yang dikalahkan ini tadi dinamakan gen yang hipostatis. 1. Epistatis Dominan A epistatis terhadap B dan b 2. Epistatis Resesif aa epistatis terhadap B dan b 3. Epistatis Dominan dan Resesif A epistatis terhadap B dan b bb epistatis terhadap A dan a 4. Adanya Gen Resesif Rangkap aa epistatis terhadap B dan b bb epistatis terhadap A dan a 5. Adanya Gen Dominan Rangkap A epistatis terhadap B dan b B epistatis terhadap A dan a 6. Adanya Gen-Gen Rangkap Yang Mempunyai Pengaruh Kumulatip 7. Atavisme Interaksi gen dapat menyebabkan tersembunyi sifat keturunan untuk untuk beberapa generasi. Charles Darwin menamakan peristiwa timbulnya kembali suatu sifat keturunan yang telah menghilang untuk beberapa generasi atavisme.