Anda di halaman 1dari 7

KELEMBABAN UDARA

Tujuan: Menentukan kelembaban (kelengasan) udara dengan psychometer dan pesawat


Lambrecht.

Teori : Kelembaban udara dapat dinyatakan secara mutlak ataupun secara nisbi. Lengas nisbi
adalah perbandingan antara tekanan uap air dan temperature tertentu dengan tekanan maksimum
uap air pada temperature yang sama. Jadi dinyatakan :

Lengas Nisbi : Lr =

Dimana: P = Tekanan uap air pada temperature tertentu

Pmaks = Tekanan maksimum uap air pada temperature tersebut.

Lengas mutlak :

Dimana: Ru = Rapat uap air terhadap udara = 0,622

p = Massa jenis udara pada 0ºC = 0,0013 gram/cm³

T = Temperature mutlak dalam ºK

P = Tekanan uap air pada temperature 1ºC

Alat-alat yang diperlukan :

1. Pesawat Lambrecht atau hygrometer titik embun.

2. Psychometer dengan dua termometer bola basah dan kering.

3. Eter dan air.

4. Tabel Kohlrousch untuk lengas relative dan tekanan jenuh uap air.
Jalan percobaan:

A. Menentukan kelembaban udara dengan psychometer

1. Dari kedua thermometer pesawat ini, bola dari salah satu thermometer di balut dengan
kain kasa yang dihubungkan dengan bejana kecil berisi air.
Biarkan bola ini menjadi basah dan kipaslah perlahan-lahan hingga temperature turun.
2. Setelah temperature tersebut konstan (tidak turun lagi) catatlah temperature ini (tb) dan
lakukan hal ini sampai lima kali.
3. Dari thermometer bola kering, catatlah pula temperaturnya (tk) untuk setiap pembacaan tb
tadi.
4. Dari tabel Kohlrousch, mencatat lengas nisbi untuk setiap temperature bola basah.
5. Dari tabel tekanan uap, mencatat tekanan uap jenuh (q) untuk temperature kamar (tk).

B. Menentukan kelembaban mutlak dengan pesawat Lambrecht

1. Mengisi bejana pesawat dengan eter kira-kira setengahnya.


2. Memompa bola karet sekali-kali dan mengamati setiap kali dinding luar dari bejana dan
juga thermometer.
3. Menghentikan pompa pada saat dinding bejana bagian tengah mulai suram karena
embun. Mencatat temperature pada keadaan ini, te’ demikian juga pada saat embun mulai
menghilang te’’. Temperature ini merupakan batas-batas titik embun udara (te = )
4. Mencatat temperature kamar (tk), untuk setiap percobaan titik embun tadi.
5. Dari tabel tekanan uap jenuh, mencatat tekanan uap jenuh untuk titik embun (p) dan
tekanan uap jenuh untuk temperature kamar (q).
DATA PERCOBAAN : KELEMBABAN UDARA (P4)
Tanggal :

Nama : Nama :
No.Pokok : No.Pokok :

I. Menentukan kelembaban udara dengan psychometer

Tb Tk tk-tb q Lengas nisbi Lengas mutlak


(%) (gr/cm² udara)

Lengas nisbi : Lr = %± %
Lengas mutlak : Lm = gr/cm²± %

II. Menentukan kelembaban udara dengan pesawat Lambrecht

t’e t’’e te P tk q Lengas Lengas


nisbi mutlak
(%) (gr/cm²udara)

Lengas nisbi : Lr = %± %
Lengas mutlak : Lm = gr/cm² ± %
PERCOBAAN (3) AEROMETER

I. Tujuan

1. Menggunakan Aerometer Nicholson N, Aerometer yang bermassa tetap M.

2. Menentukan massa jenis zat cair dan zat padat dengan menggunakan Aerometer.

II. Alat-alat :
1. Aerometer Nicholson
2. Aerometer yang bermassa tetap M
3. Neraca teknis, batu timbangan
4. Butir-butir zat padat
5. 3 bejana yang berisi zat cair
6. Termometer

III. Teori :
A. Aerometer Nicholson:
Bila aerometer N dimasukkan ke dalam zat cair dan pada pinggang atas (PA) diletakkan
beban W1, aerometer tercelup sampai T, maka berlaku persamaan gaya sebagai berikut:
W1 + WN = VN p1 g (1)
Atau dalam persamaan massa ;
m1 + mN = VN p1 (2)

Dimana: WN = berat aerometer N

VN = Volume aerometer N sampai tanda T

g = Percepatan gravitasi

p1 = Massa jenis zat cair

m = Massa
Bila aerometer N dimasukkan ke dalam zat cair lain kemudian sehingga harus di tambahkan
beban W2 agar aerometer tercelup sampai T. Maka dari persamaan (2) dapat diturunkan menjadi:

p1 = (3)

Selain itu, aerometer juga dapat digunakan untuk menentukan massa jenis zat padat. Dan
dipenuhi oleh persamaan :

pk = (4)

Dimana: pk = Massa jenis zat padat k yang akan ditentukan

pzat cair = Massa jenis zat cair yang di ketahui

m = Massa yang ditambahkan pada PA agar N tercelup sampai T (tanpa zat padat k)

mp = Massa yang ditambahkan kemudian (pada PA) agar N tercelup sampai T ( Zat
padat k pada PA)

mq = Massa yang ditambahkan pada PA agar T tercelup sampai T dengan zat pada k
pada PB (pinggang bawah).

B. Aerometer yag berberat tetap


Pada aerometer M, tangkainya dianggap berbentuk silinder dan mempunyai pembagian
skala. Dengan alat ini hanya digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair saja. Bila M
dimasukkan kedalam zat cair, maka M akan tercelup sampai skala ke n. Jadi berat M sama
dengan gaya keatas.
WM = Vn p g (5)
Dimana : WM = berat aerometer
Vn = Volume aerometer yang tercelup di bawah gari ke n
p = Massa jenis zat cair
g = Percepatan gravitasi
Dengan mengguankan sifat silindris tangkai M;
Vn = Vo + n v (6)

Dimana: po = Konstanta

n v = Volume silinder

po = (7)

Jika aerometer M dimasukkan ke berbagai zat cair, maka akan diperoleh harga dan yang
berbeda. Sehingga dapat diperoleh hubungan :

Px = (8)

Dimana : px = Massa jenis zat cair yang akan ditentukan

p1 p2 = Massa jenis zat cair 1 dan 2 yang telah diketahui

N1 n2 = Penunjukan skala n padat zat cair 1 dan 2

Nx = skala n pada zat cair yang akan ditentukan.

IV. Percobaan yang harus dilakukan


A. Dengan Aerometer Nicholson
1. Menimbang aerometer N dengan neraca teknis
2. Menambahkan anak timbangan sebesar 15 dan 20 gram dalam pinggang bawah (PB)
agar selalu tegak dalam zat cair. Selanjutnya beban ini dianggap sebagai bagian dari
aerometer.
3. Memasukkan N dalam air dan meletakkan beban W1 pada PA sehingga N tercelup
sampai T.
4. Mencatat temperature zat cair, beban WN dan W1.
5. Memasukkan N ke dalam zat cair X. Memberi beban W2 pada PA yang dapat
memuat N tercelup sampai T.
6. Mencatat temperature zat cair x dan W2.
7. Memasukkan N kedalam zat cair yang rapat massanya diketahui.
8. Menambahkan beban Wo dalam PA agar N tercelup sampai T.
9. Menyingkirkan Wo. Meletakkan pada PA sejumlah zat padat k, yang rapat massanya
akan ditentukan.
10. Menentukan Wp di PA agar N tercelup sampai T.
11. Memindahkan zat padat k dari PA ke PB
12. Membuat N tercelup sampai T, pada PA harus diberi beban Wn
13. Mencatat temperature zat cair.

B. Dengan Aerometer yang berat tetap


1. Memasukkan aerometer M dalam zat cair 1 kemudian zat cair 2 yang masing-masing
telah diketahui massa jenisnya yaitu p1 dan p2
2. Mencatat n1 dan n2 serta temperature masing-masing zat cair
3. Memasukkan M kedalam zat cair X yang akan ditentukan rapat massanya px
4. Mencatat posisi nx dan temperaturenya.

Anda mungkin juga menyukai