Teori : Kelembaban udara dapat dinyatakan secara mutlak ataupun secara nisbi. Lengas nisbi
adalah perbandingan antara tekanan uap air dan temperature tertentu dengan tekanan maksimum
uap air pada temperature yang sama. Jadi dinyatakan :
Lengas Nisbi : Lr =
Lengas mutlak :
4. Tabel Kohlrousch untuk lengas relative dan tekanan jenuh uap air.
Jalan percobaan:
1. Dari kedua thermometer pesawat ini, bola dari salah satu thermometer di balut dengan
kain kasa yang dihubungkan dengan bejana kecil berisi air.
Biarkan bola ini menjadi basah dan kipaslah perlahan-lahan hingga temperature turun.
2. Setelah temperature tersebut konstan (tidak turun lagi) catatlah temperature ini (tb) dan
lakukan hal ini sampai lima kali.
3. Dari thermometer bola kering, catatlah pula temperaturnya (tk) untuk setiap pembacaan tb
tadi.
4. Dari tabel Kohlrousch, mencatat lengas nisbi untuk setiap temperature bola basah.
5. Dari tabel tekanan uap, mencatat tekanan uap jenuh (q) untuk temperature kamar (tk).
Nama : Nama :
No.Pokok : No.Pokok :
Lengas nisbi : Lr = %± %
Lengas mutlak : Lm = gr/cm²± %
Lengas nisbi : Lr = %± %
Lengas mutlak : Lm = gr/cm² ± %
PERCOBAAN (3) AEROMETER
I. Tujuan
2. Menentukan massa jenis zat cair dan zat padat dengan menggunakan Aerometer.
II. Alat-alat :
1. Aerometer Nicholson
2. Aerometer yang bermassa tetap M
3. Neraca teknis, batu timbangan
4. Butir-butir zat padat
5. 3 bejana yang berisi zat cair
6. Termometer
III. Teori :
A. Aerometer Nicholson:
Bila aerometer N dimasukkan ke dalam zat cair dan pada pinggang atas (PA) diletakkan
beban W1, aerometer tercelup sampai T, maka berlaku persamaan gaya sebagai berikut:
W1 + WN = VN p1 g (1)
Atau dalam persamaan massa ;
m1 + mN = VN p1 (2)
g = Percepatan gravitasi
m = Massa
Bila aerometer N dimasukkan ke dalam zat cair lain kemudian sehingga harus di tambahkan
beban W2 agar aerometer tercelup sampai T. Maka dari persamaan (2) dapat diturunkan menjadi:
p1 = (3)
Selain itu, aerometer juga dapat digunakan untuk menentukan massa jenis zat padat. Dan
dipenuhi oleh persamaan :
pk = (4)
m = Massa yang ditambahkan pada PA agar N tercelup sampai T (tanpa zat padat k)
mp = Massa yang ditambahkan kemudian (pada PA) agar N tercelup sampai T ( Zat
padat k pada PA)
mq = Massa yang ditambahkan pada PA agar T tercelup sampai T dengan zat pada k
pada PB (pinggang bawah).
Dimana: po = Konstanta
n v = Volume silinder
po = (7)
Jika aerometer M dimasukkan ke berbagai zat cair, maka akan diperoleh harga dan yang
berbeda. Sehingga dapat diperoleh hubungan :
Px = (8)