PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bahan kimia?
2. Apa pengertian bahan berbahaya dan beracun (B3) dan pengelolaannya?
3. Bagaimana penggolongan jenis bahan kimia dan beracun (B3)?
4. Bagaiman pelabelan,pengangkutan dan pengemasan bahan berbahaya dan
beracun (B3)?
1
5. Bagaimana Informasi tingkat bahaya?
6. Apa itu MSDS?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu bahan kimia
2. Mengetahui pengertian bahan berbahaya dan beracun (B3) dan pengelolaannya
3. Mengetahui penggolongan jenis bahan kimia berbahaya dan beracun (B3)
7. Mengetahui pelabelan,pengangkutan dan pengemasan bahan berbahaya dan
beracun (B3)?
4. Mengetahui Informasi tingkat bahaya
5. Mengenal MSDS
D. Manfaat
Dapat melakukan aktivitas yang melibatkan bahan kimia baik itu dalam
industri, laboratorium, maupun dalam kehidupan sehari hari dengan
memperhatikan bahaya bahan kimia dan beracun
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahan Kimia
B3 ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, yang akan diuraikan lebih lanjut dalam
Bagian ini. Terkait dengan penggunaan bahan kimia organik berbahaya, maka
Indonesia telah merativikasi konvensi Stockholm melalui Undang-undang No. 19 tahun
2009 tentang Pengesahan Konvensi Stockholm tentang Bahan Pencemar Organik yang
Persisten atau Stockholm Convention on Persistent Organic Pollutants (POPs).
Konvensi ini bertujuan untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan hidup dari
bahan POPs dengan cara melarang, mengurangi, membatasi produksi dan penggunaan,
serta mengelola timbunan bahan POPs yang berwawasan lingkungan.. Beberapa
peraturan yang secara langsung akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas
berbahaya, yaitu :
PP74/2001 tentang pengelolaan berbahaya dan beracun terdiri dari 15 bab yang dibagi
5
Bab XI (pasal 38) : Sanksi Administrasi,
6
c. Flammable: Bila cairan: bahan yang mengandung alkohol kurang dari 24%-
volume, dan atau mempunyai titik nyala ≤ 60oC (140oF), akan menyala apabila
terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lainnya, pada
tekanan 760 mmHg. Pengujiannya dapat dilakukan dengan metode Closed-up
test.
d. Bila padatan: bahan bukan cairan, pada temperatur dan tekanan standar dengan
mudah menyebabkan terjadinya kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air
atau perubahan kimia secara spontan, dan apabila terbakar dapat menyebabkan
kebakaran terus menerus dalam 10 detik. Pengujian dapat pula dilakukan
dengan Seta Closed-cup Flash Point Test, dengan titik nyala di bawah 40°C.
4. Toxic (beracun): akan menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila
masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut. Tingkatan racun
dikelompokkan seperti tabel berikut.
5. Harmful (berbahaya): padatan maupun cairan ataupun gas yang jika kontak atau
melalui inhalasi (pernafasan) atau melalui oral dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu.
6. Corrosive (korosif): mempunyai sifat
Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja standar SAE-1020
dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur
pengujian 55°C.
Mempunyai pH ≤ 2 untuk B3 bersifat asam, dan atau pH ≥ 12,5 untuk B3
bersifat basa.
7. Irritant (bersifat iritasi): padatan maupun cairan yang bila terjadi kontak secara
langsung, dan apabila terus menerus kontak dengan kulit atau selaput lendir
dapat menyebabkan peradangan
7
8. Dangerous to the Environment (berbahaya bagi lingkungan): seperti merusak
lapisan ozon (misalnya CFC), persisten di lingkungan (misalnya PCBs), atau
bahan tersebut dapat merusak lingkungan.
9. Chronic toxic (toksik kronis):
Carcinogenic (karsinogen): sifat bahan penyebab sel kanker, yaitu sel liar
yang dapat merusak jaringan tubuh
Teratogenic: sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan
pertumbuhan embrio
Mutagenic: sifat bahan yang dapat menyebabkan perubahan kromosom yang
dapat merubah genetika.
D. Pelabelan, pengangkutan dan pengemasan B3
Untuk memberikan gambaran tentang aspek penyimpanan sampai
pengangkutan bahanberbahaya, maka aturan-aturan yang diberlakukan di USA,
khususnya dalam mengatur transportasi bahan berbahaya yang diatur dalam Hazardous
Materials Transportation Act, dapat digunakan. Menurut US Department of
Transportation (USDOT), bahan berbahaya adalah setiap bahan yang dapat
menimbulkan resiko terhadap kesehatan, keselamatan dan harta benda bila diangkut.
Pada prinsipnya tidak ada perbedaan yang berarti dalam menyimpan dan
mengangkut B3 atau limbah B3. Namun terlihat bahwa pengaturan limbah B3 terkesan
lebih ketat dibandingkan pengaturan B3, karena pengaturan B3 sudah dilaksanakan
sejak lama, dan menjadi standar baku secara universal, khususnya dalam menangani
bahan kimia dan bahan bakar. Dalam Diktat ini juga diuraikan tata-cara yang berlaku di
Indonesia dalam menanangani limbah B3 yang berasal dari beberapa regulasi yang
dikeluarkan sebelum PP 74/2001 dikeluarkan.
9
Tanda tangan pejabat pengolah, pengumpul atau pemanfaaat, dilengkapi
tanggal, untuk menyatakan bahwa limbah yang diterima sesuai dengan
keterangan dari penghasil dan akan diproses sesuai peraturan yang berlaku
d. Apabila limbah yang diterima ternyata tidak sesuai dan tidak memenuhi syarat,
maka limbah tersebut dikembalikan lagi kepada penghasil, disertai keterangan:
Jenis limbah dan jumlahnya
Alasan penolakan
Tanda tangan pejabat pengolah atau pemanfaat dan tanggal pengembalian
Bentuk belah ketupat yang dibagi empat, dengan warna masing-masing kotak
berbeda. Untuk menujukkan derajad bahaya maka digunakan angka:
1. Setiap kotak diberi warna: biru (bahaya terhadap kesehatan), merah (fbahaya
terhadap kebakaran), kuning (bahaya terhadap reaktivitas), dan putih (bahaya
khsusus)
2. Angka dan notasi yang terdapat pada masing-masing kotak adalah:
a. Bahaya terhadap kesehatan:
0 = minimal, artinya tidak terdapat bahaya toksisitas
1 = ringan, artinya mempunyai karakter dapat menyebabkan iritasi,
tetapi hanya berakibat minor bahkan tanpa perawatan, dan/atau tidak
berbahaya bila digunakan secara hati-hati dan bertanggung jawab
2 = moderat, artinya artinya mempunyai karakter yang dapat
menyebabkan bahaya bila paparan berlanjut, dan mungkin menyebabkan
luka atau kerusakan kecuali dilakukan pengobatan
10
3 = serius, artinya mempunyai karakter yang dapat menyebabkan luka
atau kerusakan pada paparan yang singkat walau dilakukan pengobatan,
dan/atau diketahui mempunyai efek karsinogen, mutagen atau teratogen
pada binatang
4 = ekstrim, merupakan bahan yang sangat toksik, yang dapat
menyebabkan kematian atau kerusakan dalam paparan yang sangat
singkat, dan dilakukan pengobatan
b. Bahaya terhadap timbulnya kebakaran:
0 = minimal, artinya tidak terbakar, tidak menyebabkan flash point, tidak
terbakar di udara bila terpapar pada 815,5°C selama 5 menit.
1 = ringan, artinya baru dapat terbakar bila dipanaskan terlebih dahulu,
dan/atau akan terbakar di udara terbuka bila terpapar pada 815,5°C
selama 5 menit, dan/atau mempunyai flash point di bawah 93,4°C
2 = moderat, artinya bahan tidak mudah terbakar yang mempunyai
karakter dapat terbakar bila terpapar panas terlebih dahulu, atau perlu
terpapar pada temperature tinggi agar kebakaran terjadi, dan/atau bahan
padat yang menghasilkan uap mudah terbakar, dan/atau mempunyai
flash point di atas 37,8°C tetapi lebih kecil dari 93,4°C
3 = serius, artinya bahan mudah terbakar yang mempunyai karakter
menghasilkan uap yang mudah terbakar dalam kondisi biasa, dan/atau
dapat membentuk ledakan yang terbakar dengan cepat di udara, dan/atau
siap terbakar dengan sendirinya akibat kandungan oksigen di dalamnya,
dan/atau mempunyai flash point di atas 22,8°C, tetapi di bawah 37,8°C
4 = ekstrim, merupakan bahan yang mudah terbakar dengan flash point
di bawah 22,8°C
11
2 = moderat, artinya bahan yang tidak stabil dan akan cepat berubah
tetapi tidak menimbulkan ledakan, dan/atau bahan yang akan berobah
kompisisi kimianya dengan melepaskan enersi yang dikandungnya pada
temperatur dan tekanan normal, dan/atau akan bereaksi dengan keras
bila terdapat air, dan/atau akan menghasilkan ledakan bila bercampur
dengan air.
3 = serius, artinya bahan yang dapat meledak namun membutuhkan
penyulut yang kuat agar eterjadi, atau dapat menyimpan panas sebelum
terjadi kebakaran, dan/atau bahan yang sensitive terhadap panas, atau
terhadap kejutan mekanis pada temperatur tin gi, dan/atau bahan yang
bereaksi dengan sendirinya dengan air tanpa membutuhkan panas
terlebih dahulu.
4 = ekstrim, bahan yang dapat meledak dan terdekomposisi secara keras
pada temperatur dan tekanan normal, dan atau bahan yang dapat
menghasilkan reaksi eksotermis dengan sendirinya bila berkontak
dengan bahan tanpa atau adanya biasa biasa, dan/atau bahan yang
sensitive terhadap perubahan kejutan mekanis atau panas pada
temperatur dan tekanan normal.
d. Bahaya spesial, yaitu:
Reaktif terahadap air (dengan kode: W)
Bahan oksidator (dengan kode: Ox)
Bahan radioaktif (dengan kode tanda radioaktif)
Bahan racun (dengan kode tanda racun)
12
Di Indonesia, berdasarkan keputusan Kepala Bapedal No.05/Bapedal/09/1995
terdapat delapan jenis simbol, yaitu :
13
7. Simbol klasifikasi limbah B3 korosif: belah ketupat terbagi pada garis
horizontal menjadi dua bidang segitiga. Pada bagian atas yang berwarna putih
terdapat 2 gambar, yaitu disebelah kiri adalah gambar tetesan limbah korosif
yang merusak pelat bahan berwarna hitam, dan disebelah kanan adalah gambar
lengan yang terkena tetesan limbah korosif. pada bagian bawah, bidang segitiga
berwarna hitam, terdapat tulisan “KOROSIF” berwarna putih, serta blok
segilima berwarna merah.
8. Simbol klasifikasi limbah B3 menimbulkan infeksi: warna dasar bahan adalah
putih dengan garis pembentuk belah ketupat bagian dalam berwarna hitam.
Simbol infeksi berwarna hitam terletak di sebelah bawah sustu atas garis belah
ketupat bagian dalam. pada bagian tengah terdapat tulisan “INFEKSI” berwarna
hitam, dan dibawahnya terdapat blok segilima berwarna merah.
9. Simbol limbah B3 klasifikasi campuran: warna dasar bahan adalah putih dengan
garis pembentuk belah ketupat bagian dalam berwarna hitam. gambar simbol
berupa tanda seru berwarna hitam terletak di sebelah bawah sudut atas garis
belah ketupat bagian dalam. Pada bagian tengah bawah terdapat tuliasan
“CAMPURAN” berwarna hitam serta blok segilima berwarna merah.
15
1. Kelompok I: derajat bahaya besar
2. Kelompok II: derajat bahaya sedang
3. Kelompok III: derajat bahaya kecil.
Bila mengacu kepada Occupational Safety and Health Act (OSHA) yang berlaku di
Amerika Serikat, maka:
1. MSDS harus dirancang sangat komprehensif dalam bentuk informasi tertulis
untuk seluruh karyawan
2. Informasi minimum yang dibutuhkan adalah:
Identitas produk seperti tercantum dalam container atau pengemasnya
Nama umum dan nama kimia seluruh komponen yang mempunyai
konsentrasi >1%, yang diketahui berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan,
dan mempunyai konsentrasi ≥ 0,1% bagi bahan yang diketahui sebgai
penyebab kanker
Bahaya fisik dan kesehatan, termasuk tanda-tanda dan simptom-nya bila
terpapar
Alur masuk ke tubuh manusia, kulit, pernafasan, makanan atau minuman
Batasan paparan yang diketahui
Apakah termasuk penyebab kanker atau berpotensi-kanker
Prosedur handling dan penggunaan yang aman, penanggulangan tumpahan
atau kebocoran
Prosedur pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan
Tanggal penyiapan bahan
Nama, alamat dan nomor telepon perusahaan, atau yang bertanggung jawab
yang mendistribusikan MSDS
3. Training yang bersifat regular adalah kegiatan yang dianggap kritis, yang
berbentuk program komunikasi, yang menginformasikan apa yang tercantum
dalam label maupun dalam MSDS suatu bahan berbahaya. Penanggung jawab
kegiatan harus melatih pekerjanya dalam hal bagaimana mengenali bahan-
bahan berbahaya yang dapat teremisi atau terpapar dalam ruangan dimana
mereka bekerja, misalnya dalam bentiuk timbiulnya bau yang spesifik, dan
17
sekaligus melatih bagaimana memproteksi dirinya akibat bahan berbahaya
tersebut.
Berikut ini adalah contoh MSDS yang dikeluarkan oleh sebuah produsen bahan
kimia di Amerika Serikat untuk produk HCl yang dihasilkan:
Informasi Umum (muncul di setiap lembar MSDS)
18
J.T. Baker Chemical Co. 222 Red School Lane, Phillipsburg, N.J. 08865, 24-
Hour Emergency Telephone (201)859-2151, Chemtrec # (800) 424-9300,
National Re4sponse Center # (800) 424-8802
H3880-02 Hydrochloric Acid
Effective: 08/07/86 Issued: 10/19/87
Seksi I: Identifikasi Produk
Nama produk: Hydrochloric acid
Formula: HCl
Formula Wt: 36, 46
Cas No: 7647-01-0
NIOSH/RTECS No: MW4025000
Sinonim Umum: Muriatic Acid; Chlorhydric Acid, Hydrochloride
Kode produk: 9543, 9539, 9535, 9534, 9544, 9529, 9542, 4800, 9549, 9530,
9548, 9540,5537, 9547, 9546, 9537, 5367
Precautionary Labelling:
Baker SAF-T-DATATM System: (dengan label kode gambar)
Kesehatan: Severe
Flammabilitas: None
Reactivitas: Moderate
Kontak: Severe
Laboratory protective equipment: goggles & shield, Lab coat & apron, vent
hood, proper gloves
Precautionary label statements:
MENYEBABKAN LUKA BAKAR SERIUS
MENJADI FATAL BILA TERTELAN ATAU TERHIRUP
Jangan berkontak dengan mata, kulit, dan baju Jangan terhirup uapnya. Penyebab
kerusakan pada sistem pernafasan (paru-paru), mata dan kulit. Simpan dalam container
yang tertutup rapat. Buka dengan hati-hati. Gunakan ventilasi yang cukup. Cuci dengan
cukup setelah penanganan. Bila terjadi tumpahan, netralisir dengan soda ash atau kapur
dan tempatkan pada container kering.
Seksi II: Komponen Berbahaya
19
Komponen: Hydrochloric Acid (23o Baume)
%: 35-40
CAS No: 7647-01-0
Seksi III: Data Fisika
Titik didih (boiling point): 110oC (230ºF)
Tekanan uap (mmHg): N/A
Titik leleh (melting point): -25oC (-13oF)
Densitas uap (udara = 1): 1,3
Gravitasi spesifik (specific gravity H2O = 1): 1,19
Laju evaporasi (Butyl Acetate = 1): N/A
Kelarutan (H2O): sempurna dalam seluruh proporsi
% Volatil – volume: 100
Tampilan dan bau: jernih, tidak berwarna atau kuning muda, pungent, cairan
berasap (fuming liuid)
Seksi IV: Data Bahaya Kebakaran dan Ledakan
Flash point: N/A
NFPA 704M Rating: 3-0-0
Flammable limits: Upper – N/A % Lower – N/A %
Media pemadam kebakaran: gunakan media pemadam kebakaran yang cocok
untuk area sekitarnya
Prosedur khusus pemadaman kebakaran: Anggota pemadam kebakaran harus
mengenakan perlengkapan perlindungan yang memadai, dengan perlengkapan
pernafasan yang dioperasikan pada tekanan positif. Pindahkan kontainer dari
lokasi kebakaran bila dapat dilakukan tanpa resiko. Gunakan air. Jangan
masukkan air ke dalam kontainer.
Bahaya kebakaran dan ledakan yang tidak biasa: dapat mengemisikan gas
hidrogen bila berkontak dengan logam
Gas toksik yang dihasilkan: hydrogen chlorida, gas hyrogen
Sekis V: Data Bahaya Kesehatan
PEL dan TLV dalam daftar menandakan berada pada batas
20
Treshold Limit Value (TLV/TWA): 7 mg/m3 (5 ppm)
Permissible Exposure Limit (PEL) : 7 mg/m3 (5 ppm)
Toksisitas : LD50 (oral-rabbit) (mg/kg) : 900
LD50 (ipr-mouse) (mg/kg) : 40
LD50 (inhl-rat-1H) (ppm) : 3124
Carcinogenicity NTP : No
IARC : NoZ List : No
OSHA : No
Pengaruh paparan yang berlebihan (overexposure) :
Target organ : system pernafasan, mata, kulit
Kondisi medis yang biasanya diperparah bila terpapar : tidak teridentifikasi
Alur masuk: pencernaan, pernafasan, kontak kulitm kontak mata
Darurat dan Pertolongan Pertama:
Seksi VI: Data Reaktivitas
Stabilitas: stabil
Bahaya polumerisasi: tidak akan terjadi
Kondisi yang dihindari: panas dan kelembaban
Tidak kompatibel: hampir semua logam, air, amine, oksida logam, anhidrid
asid, propiolakton, vinil asetat, murkuri sulfat, kalsium fosfida, formaldehid,
alkali, karbonat, basa kuat, asam sulfat, asam klorosulfonik
Produk dekomposisi: hidrogen klorida, hidrogen, klorin
Seksi VII: Prosedur Penanganan Tumpahan dan Disposal
Gunakan alat masker pernafasan (self-contained breathing) dan baju pelindung
Hentikan kebocoran bila dapat dilakukan tanpa resiko
Berikan ventilasi pada area tersebut
Netralisir tumpahan dengan abu soda atau kapur
Dengan skop yang bersih, tuang tumpahan dengan hati-hati ke dalam kontainer
bersih, kering dan tutup, dan pindahkan dari area tersebut
Bilas area tumpahan dengan air
21
J.T. Baker NeutraorbR atau Penetralisir asam NeutrasolR “Low Na” disarankan
untuk digunakan untuk penanganan tumpahan
Prosedur disposal: kubur atau timbun atau singkirkan sesuai dengan peraturan
yang berlaku
EPA Hazardous Waste Number: D002 (Coorosive Waste)
Seksi VIII: Perlengkapan Perlindungan
Ventilasi: gunakan exhaust ventilation umum atau lokal untuk memenuhi
standar TLV
Perlindungan pernafasan: Masker pernafasan dibutuhkan bila konsentrasi di
udara kerja melebihi TLV yang disyaratkan. Pada konsentrasi di sampai dengan
100 ppm, disarankan menggunakan masker chemical cartridge respirator
dengan acid cartridge. Di atas konsentrasi tersebut, alat bantu pernafasan
disarankan untuk digunakan
Perlindungan mata/kulit: Sarung tangan acid-resistant dan perlindungan muka
(face shield), seragam, baju pelindung direkomendasi untuk digunakan
Seksi IX: Penyimpanan dan Penanganan
SAF-T-DATATM Storage Color Code: putih (korosif)
Syarat khusus: Kontainer selalu tertutup rapat. Simpan di area anti korosi.
Idsolasi dari bahan-bahan yang tidak kompatibel. Dilarang disimpan berdekatan
dengan bahan pengoksidasi
Seksi X: Data transportasi dan Informasi Tambahan Domestik (DOT):
Nama pengapalan (proper shipping name): Hydrochloric acid
Kelas bahaya: bahan korosif (cair)
UN/NA: UN1789
Label: Korosif
Kuantitas dilaporkan: 5000 Lbs Internasional (IMO)
Nama pengapalan (proper shipping name): Hydrochloric acid, solution
Kelas bahaya (hazard class): 8
UN/NA: UN1789
Labels: Corrosive
Info terakhir MSDS contoh di atas:
22
The information Publisher in this MSDS has been compiled from our experience and
data presented in various technical publications, It is the user’s responsibility to
determine the suitability of this information for the adoption of necessary safety
precautions. We reserve the right to revise Material Safety Data Sheets periodically as
new information becomes available.
BAB III
KESIMPULAN
25