Anda di halaman 1dari 7

Pemasaran dan Riset Pasar – Data dan Pengumpulan Data Riset Pasar (M8)

Jenis-jenis Data Ditinjau dari Berbagai Sisi:

1. Data primer dan data sekunder


 Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung ketika penelitian/dari pedagang
 Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain. Biasanya sudah dalam
bentuk data
Ex : Kapasitas produksi, data dari dinas perindustrian,data dari dinas perdagangan)
2. Data internal dan eksternal
 Data internal : Data diambil dari perusahaan
 Data eksternal : Data pesaing/pendukung
3. Data time series dan cross section
 Data time series : Data yang dikumpulkan secara bulanan
Ex:data dari seorang pedagang/harga bulan januari sd desember
Missal januari naik7rb, februari naik 7rb
 Cross section : Data dari pengusaha yang berbeda tapi hal nya sama/benda yang
dijual adalah sama. Data cross section dikumpulkan pada waktu yang sama tapi
dikumpulkan dari para pelaku yang berbeda.
Ex : Ada 3 pedagang roti. Pedagang roti A menjual rotnya 5500, B 7000, dan C
6000. Poin pentingnya = ketiganya menjual roti namun denga harga yang berbeda.

Note: Data time series dan cross section dapat digabungkan

SKALA PENGUKURAN PRIMER

Dalam mengukur data ada yang disebut dengan skala pengukuran primer. Skala pengukruan
primer dibagi mejadi 4 skala, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.

1. Nominal
- Mengumpulkan data berdasarkan angka didalamnya
- Ex : Penjual A menjual rotinya seharga 5000, penjual A menjual rotinya seharga 6000
2. Ordinal
- Yang dilihat bukan nominal, tapi data hanya diranking-kan
- Ada karakteristiknya
- Ex: Antara 2 merk berikut, Sari Roti dan Tan Ek Chuan, mana roti yang lebih
disukai?
Nah itu nanti dibuat rankingnya. Dari 1 sd 3 atau dari 1 sd 2, tergantung datanya.
- Skala ordinal tidak menyebutkan value tapi hanya urutannya saja
3. Interval
- Untuk mengukur tingkat pendapatan (contohnya)
- Biasanya tentang pendapatan
- Ex: internal pendapatan dengan rentang 0 sd 999.000/1jt – 1,999,000 jt/dst
- Pendapatan seseorang ada range-nya. Jika digunakan angka pasti datanya terlalu
banyak
- Di akhir nanti, biasanya dikumpulkan modus dari tiap range nya
- Ex: Dari rentang 0 sd 999,000 ada 6 orang yang gajinya masuk ke dalam rentang itu
4. Rasio
- Rasio dari satu objek dan objek lainnya
- Untuk melihat preferensi orang lebih ke arah mana

PERBANDINGAN TEKNIK PENETAPAN SKALA

Teknik penetapan skala dibagi mejadi 2, yaitu skala komparatif dan skala non komparatif.

1. Skala komparatif
- Membandingkan antar objek
- Sehingga nanti bisa ketahuan data-datanya dan dan bisa dicompare antar data-data
tersebut
2. Skala non komparatif
- Tidak dibandingkan

Teknik penetapan skala komparatif difokuskan lagi menjadi penetapan skala perbandingan
berpasangan. Pada skala perbandingan berpasangan akan disugihi 2 objek dan nanti memilih
salah satu objek. Data pada skala ini bersifat ordinal.

SKALA UNTUK INSTRUMEN

1. Skala Likert
- Berhubungan dengan pernyataan tentang sikap terhadap hal-hal yg ditanyakan
- Biasanya jawaban nya suka/tidak suka, setuju/tidak setuju, senang/tidak senang dan
bukan berdasarkan angka
- Responden biasa ditanyakan dalam bentuk ordinal
- Range nilai dibagi menjadi 3, 5, atau 7
- Ex: Sangat suka-suka-sangat tidak suka (3)
2. Skala Semantic Differentials
- Untuk mengukur objek sehingga responden bisa memilih 2 pilihan
- Ex: Daya beli itu kuat/ringan, bobot itu berat/ringan
- Sehingga respoden bisa memberikan masukkan
- Ex: Kesimpulan: Misal dari 50 respoden, 40 menilai bagus Pabrik Sari Roti
berdasarkan hygiene
Sebuah restoran dinilai oleh seorang responden. Hasil dari penilaian itu adalah
pelayannya ramah/tidak ramah
- Penilaian menggunakan skala 3/5/7
- Kalau dilihat dari jenis penelitiannya  penelitian prosection
- Karena menanyankan responden pada waktu yg sama  data primer
- Kalau dilihat dari datanya  data eksteernal (karena diambil dari responden orang
luar)
- Ex: Pabrik Sari Roti sedang ada kunjungan, lalu pabrik meminta pendapat dari
pengujung  data eksternal

SUMBER DATA

Sumber data berasal dari populasi dan sampel

 Populasi
- Keseluruhan responden yang ada
- Ex: Sensus penduduk
Sensus tidak mengambil sampel. Tapi mengambil dari semua populasi menjadi
responden
- Ketika semua populasi menjadi responden, maka akan disebut sensus
 Sampel
- Tidak seluruh populasi diambil datanya, tapi hanya beberapa % dari populasi
- Ketika dari populasi yang ada hanya diambil 50% nya saja  disebut sampel
- Ex: Kompas melakukan quick count
Kenapa hanya diambil beberapa sampel saja  Adanya kendala biaya, waktu, dll.
Makanya hanya diambil sampelnya saja
- Tapi hasil yang diperoleh KPU itu hamper sama dengan real count/sensus

 Mengukur sampel dapat mengikuti Pendapat Slovin


E = sampling error yg diharapkan
Ketika kompas/ lembaga survey mengatakan sampling error 5%  kemungkinan
kesalahannya 5%
Sampling error menunjukkan seberapa akurasi data terhadap sampel
Kalau di bidang pangan, ga perlu pake itu. Biasanya kalo di bidang pangan, diambil
dari populasi seperti populasi IRT, dsb
 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dibagi menjadi 2, yaitu pengambilan sampel probabilitas dan
pengambilan sampel non probabilitas.
a) Pengambilan sampel probabilitas/acak
- Pengambilan sampel dimana anggota populasi memiliki peluang yang sama
- Ada 3 cara (sebenernya ada banyak)
1. Simple random sampling
 Pengambilan sampel secara acak
 Ex: Ada 72 nama anak, mau diambil 26. Nah itu dikocok sampai ketemu
26 nama anak tersebut.
 Bilangan random , bisa dilakukan di excel
2. Stratified random sampling
 Biasanya dilakukan dengan membuat starta dulu.
 Ex: Biasanya lewat tingkat pendapatan
Misal ada range pendapatan >5 jt , 2,9 jt sd 1 jt. Dari tiap strata tersebut
diambil sampel nya dengan cara diundi/random dari excel
 Perebdaan simple random sampling dengan stratified random sampling
adalah simple random sampling itu tidak dibuat strata
 Kenapa perlu dibuat stata untuk stratified random sampling? Karena ada
perbedaan
 Kalau kuliah kan ada yg dari perkotaan, desa/luar jawa  makanya
dilakukan stratifikasi
3. Cluster sampling
 Seleksi dulu
 Cluster biasanya berdasarkan area
 Ex: Cluster orang Bogor, Depok, dsb
 Tidak melihat tingkat pendapatan, hanya melihat dari areanya
 Kelebihan : Ketika membuat kesimpulan, kesimpulannya mewakili
seluruh populasi yang ada. Makanya itu quick countnya kompas dan
lembaga survey lainnya hamper sama dengan real count KPU. Sesuaai
juga dengan sampling error-nya. Lembaga survey sudah memilih sampel
yang tepat makanya angkanya /hasilnya bs hampir sama/bagus /hampir
sama dengan hasil akhir.
b) Pengambilan sampel non probabilitas/non acak
- Kekurangan : Kesimpulan tidak bisa mewakili seluruh populasi
- Alasan digunakannya pengambilan sampel non probabilitas :Populasi tidak
diketahui dan tidak bisa dihitung error-nya, biaya dan waktu tidak tersedia.
JUDGMENTAL SAMPLING

- Menggunakan pertimbangan- pertimbangan tertentu


- Ex: Meneliti tentang karyawan. Ketika bekerja di suatu pabrik ingin diketahui pendapat
karyawan tentang produknya mengenai fisik, harga, dsb dari produk tersebut

QUOTA SAMPLING

- Biasanya mengambil sebanyak jumlah tertentu


- Biasanya diambil dari beberap % dari angka yang dianggap sebagai populasi
- Populasi tdk diketahui
- Kenapa digunakan quota sampling? Karena keterbatasan dana/jauh/lama waktunya

CONVENICE SAMPLING

- Cara paling murah dan cepat tapi kurang bisa diandalkan


- Biasanya untuk penelitian- penelitian awal
- Ex: Ingin dilakukan penelitan mengenai preferensi pengujung Prima Fresh Mart terhadap
produk yang dijual disana. Nah jadi yang diwawancara itu yg datang saja. Soalnya ga
mungkin Anda dateng dari jam 8 ampe 10 malem nunggu kan gamungkin. Pokoknya ya
seadanya aja gitu.

SNOWBALL SAMPLING

- Awalnya bertanya ke 1 orang, lalu ketika bertanya ke orang tersebut, Anda bertanya apakah
orang itu punya kenalan yang sama pahamnya seperti dia mengenai penelitian tersebut. Jadi
nanti berurut gitu datanya
- Data yang awalnya hanya satu responden, makin banyak respondennya
- Snowball  Untuk pola saluran tertentu
- Ex: Ingin diketahui saluran bahan baku tertentu untuk membuat roti.. roti itu salurand r
tepung=tepung itu dr pabrik padi=pabdirk padi itu dr mana(cari tau harga penggilingan,
petani, tepung, dsb)
- Kesimpulan :Tidak bisa mewakili seluruh populasi, data hanya bisa mewakili dari yang
kamu tanyakan saja
PURPOSIVE SAMPLING :

- Sampel berdasarkan tujuan tertentu


- Ex: mau tua saluran/[embeli yg ada di grosir itu. Ada pertimbangan. Biasanya berdasarkan
kelompok/wilayah/dsb

KEKELIRUAN SAMPLING

a) Kekeliruan sampling
- Salah dalam menelaah sampel, salah ketika menentukan jumlah sampel
- Ex: Kenapa kompas bisa tepat hasil datanya? Karena mereka sudah melakukan
sampling berkali-kali dan sudah diuji coba jadi jarang ada kekeliruan
Mereka paham kalau ambil sampel di Jakarta diambilnya dimana, kalau di Papua
dimana, jadi datanya sama dengan hasil real count-nya.
b) Kekeliruan non sampling
- Karena populasi tidak jelas
- Kuesioner tidak tepat
- Obyek tidak seluruhnya didapat
- Responden yg tdk bs didapat

JENIS TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Anget/kuesioner
- Diisi oleh responden
- Nanti ada subyek nya
- Pertanyaan dapat berupa pertanyaan terbuka/semi tertutup/tertutup
- Skala Likert pada umumnya pertanyaan tertutup
- Pertanyaan tertutup  Responden hanya menjawab suka/tidak, tidak ada jawaban
pilihan lain
- Lebih cepat dijawab itu pertanyaan tetutup
- Kalai pertanyaan terbuka nanti responden ngejawabnya kemana-mana
2. Wawancara
3. Observasi
Pengamatan terhadap suatu pola, seperti pola perilaku atau pola makan
4. Tes
KRITERIA INSTURMEN YANG BAIK

1. Validitas : Dapat diukur


2. Reabilitas : Relatif konsisten
3. Sensitivitas : Melihat seluruh masalah penelitan
4. Objektivitas : Pengukruan dapat dilakukan bebas dari penilaian subjektif
5. Fisibilitas : Berkenaan dengan aspek-aspek, bisa digunakan orang lain

Kalau di pangan, uji hedonik yang umum digunakan.

PERTANYAAN

Bagaimana cara penetapan skala non komparatif? Jadi dia cmn dikasih satu objek aja atau
gimana?

Jawab:

Kalo skala non komparatif itu biasanya hanya menanyakan tentang sangat suka s.d. sangat tidak
suka. Tapi tidak membandingkan dengan yang lain. Tidak membandingkan antar 2 merk atau 3
merk. Hanya berfokus pada 1 obyek

Ex: Berapa harga sari roti/berapa harga tan ek chuan. Cuman berfokus pada 1 obyek.

Kalau hanya meneliti1 jenis produk : bagaimana kemasannya, kelengkapan ingredient, tampilan
 Nah itu kan tidak bisa dibandingkan  Meneliti 1 aspek di1 jenis produk nya saja..

Tapi kalau di penelitan pangan  Lebih banyak skala komparatifnya

Anda mungkin juga menyukai