Dalam mengukur data ada yang disebut dengan skala pengukuran primer. Skala pengukruan
primer dibagi mejadi 4 skala, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.
1. Nominal
- Mengumpulkan data berdasarkan angka didalamnya
- Ex : Penjual A menjual rotinya seharga 5000, penjual A menjual rotinya seharga 6000
2. Ordinal
- Yang dilihat bukan nominal, tapi data hanya diranking-kan
- Ada karakteristiknya
- Ex: Antara 2 merk berikut, Sari Roti dan Tan Ek Chuan, mana roti yang lebih
disukai?
Nah itu nanti dibuat rankingnya. Dari 1 sd 3 atau dari 1 sd 2, tergantung datanya.
- Skala ordinal tidak menyebutkan value tapi hanya urutannya saja
3. Interval
- Untuk mengukur tingkat pendapatan (contohnya)
- Biasanya tentang pendapatan
- Ex: internal pendapatan dengan rentang 0 sd 999.000/1jt – 1,999,000 jt/dst
- Pendapatan seseorang ada range-nya. Jika digunakan angka pasti datanya terlalu
banyak
- Di akhir nanti, biasanya dikumpulkan modus dari tiap range nya
- Ex: Dari rentang 0 sd 999,000 ada 6 orang yang gajinya masuk ke dalam rentang itu
4. Rasio
- Rasio dari satu objek dan objek lainnya
- Untuk melihat preferensi orang lebih ke arah mana
Teknik penetapan skala dibagi mejadi 2, yaitu skala komparatif dan skala non komparatif.
1. Skala komparatif
- Membandingkan antar objek
- Sehingga nanti bisa ketahuan data-datanya dan dan bisa dicompare antar data-data
tersebut
2. Skala non komparatif
- Tidak dibandingkan
Teknik penetapan skala komparatif difokuskan lagi menjadi penetapan skala perbandingan
berpasangan. Pada skala perbandingan berpasangan akan disugihi 2 objek dan nanti memilih
salah satu objek. Data pada skala ini bersifat ordinal.
1. Skala Likert
- Berhubungan dengan pernyataan tentang sikap terhadap hal-hal yg ditanyakan
- Biasanya jawaban nya suka/tidak suka, setuju/tidak setuju, senang/tidak senang dan
bukan berdasarkan angka
- Responden biasa ditanyakan dalam bentuk ordinal
- Range nilai dibagi menjadi 3, 5, atau 7
- Ex: Sangat suka-suka-sangat tidak suka (3)
2. Skala Semantic Differentials
- Untuk mengukur objek sehingga responden bisa memilih 2 pilihan
- Ex: Daya beli itu kuat/ringan, bobot itu berat/ringan
- Sehingga respoden bisa memberikan masukkan
- Ex: Kesimpulan: Misal dari 50 respoden, 40 menilai bagus Pabrik Sari Roti
berdasarkan hygiene
Sebuah restoran dinilai oleh seorang responden. Hasil dari penilaian itu adalah
pelayannya ramah/tidak ramah
- Penilaian menggunakan skala 3/5/7
- Kalau dilihat dari jenis penelitiannya penelitian prosection
- Karena menanyankan responden pada waktu yg sama data primer
- Kalau dilihat dari datanya data eksteernal (karena diambil dari responden orang
luar)
- Ex: Pabrik Sari Roti sedang ada kunjungan, lalu pabrik meminta pendapat dari
pengujung data eksternal
SUMBER DATA
Populasi
- Keseluruhan responden yang ada
- Ex: Sensus penduduk
Sensus tidak mengambil sampel. Tapi mengambil dari semua populasi menjadi
responden
- Ketika semua populasi menjadi responden, maka akan disebut sensus
Sampel
- Tidak seluruh populasi diambil datanya, tapi hanya beberapa % dari populasi
- Ketika dari populasi yang ada hanya diambil 50% nya saja disebut sampel
- Ex: Kompas melakukan quick count
Kenapa hanya diambil beberapa sampel saja Adanya kendala biaya, waktu, dll.
Makanya hanya diambil sampelnya saja
- Tapi hasil yang diperoleh KPU itu hamper sama dengan real count/sensus
QUOTA SAMPLING
CONVENICE SAMPLING
SNOWBALL SAMPLING
- Awalnya bertanya ke 1 orang, lalu ketika bertanya ke orang tersebut, Anda bertanya apakah
orang itu punya kenalan yang sama pahamnya seperti dia mengenai penelitian tersebut. Jadi
nanti berurut gitu datanya
- Data yang awalnya hanya satu responden, makin banyak respondennya
- Snowball Untuk pola saluran tertentu
- Ex: Ingin diketahui saluran bahan baku tertentu untuk membuat roti.. roti itu salurand r
tepung=tepung itu dr pabrik padi=pabdirk padi itu dr mana(cari tau harga penggilingan,
petani, tepung, dsb)
- Kesimpulan :Tidak bisa mewakili seluruh populasi, data hanya bisa mewakili dari yang
kamu tanyakan saja
PURPOSIVE SAMPLING :
KEKELIRUAN SAMPLING
a) Kekeliruan sampling
- Salah dalam menelaah sampel, salah ketika menentukan jumlah sampel
- Ex: Kenapa kompas bisa tepat hasil datanya? Karena mereka sudah melakukan
sampling berkali-kali dan sudah diuji coba jadi jarang ada kekeliruan
Mereka paham kalau ambil sampel di Jakarta diambilnya dimana, kalau di Papua
dimana, jadi datanya sama dengan hasil real count-nya.
b) Kekeliruan non sampling
- Karena populasi tidak jelas
- Kuesioner tidak tepat
- Obyek tidak seluruhnya didapat
- Responden yg tdk bs didapat
1. Anget/kuesioner
- Diisi oleh responden
- Nanti ada subyek nya
- Pertanyaan dapat berupa pertanyaan terbuka/semi tertutup/tertutup
- Skala Likert pada umumnya pertanyaan tertutup
- Pertanyaan tertutup Responden hanya menjawab suka/tidak, tidak ada jawaban
pilihan lain
- Lebih cepat dijawab itu pertanyaan tetutup
- Kalai pertanyaan terbuka nanti responden ngejawabnya kemana-mana
2. Wawancara
3. Observasi
Pengamatan terhadap suatu pola, seperti pola perilaku atau pola makan
4. Tes
KRITERIA INSTURMEN YANG BAIK
PERTANYAAN
Bagaimana cara penetapan skala non komparatif? Jadi dia cmn dikasih satu objek aja atau
gimana?
Jawab:
Kalo skala non komparatif itu biasanya hanya menanyakan tentang sangat suka s.d. sangat tidak
suka. Tapi tidak membandingkan dengan yang lain. Tidak membandingkan antar 2 merk atau 3
merk. Hanya berfokus pada 1 obyek
Ex: Berapa harga sari roti/berapa harga tan ek chuan. Cuman berfokus pada 1 obyek.
Kalau hanya meneliti1 jenis produk : bagaimana kemasannya, kelengkapan ingredient, tampilan
Nah itu kan tidak bisa dibandingkan Meneliti 1 aspek di1 jenis produk nya saja..