Disusun oleh :
Niken Puspa Ningrum (201710060311006)
Emma Aida Y (201710060311028)
Izza Mufti F (201710060311035)
2020
Metode Eliminasi Gauss
Metode Eliminasi Gauss adalah salah satu metode yang paling awal dikembangkan
dan banyak digunakan dalam penyelesaian sistem persamaan linier. Prosedur penyelesaian
dari metode ini adalah mengurangi sistem persamaan ke dalam bentuk segitiga atas
sedemikian sehingga salah satu dari persamaan-persamaan tersebut hanya mengandung satu
bilangan tak diketahui, dan setiap persamaan berikutnya hanya terdiri dari satu tambahan
bilangan tak diketahui baru. Dalam hitungan dengan tangan, bentuk segitiga diselesaikan
dengan penambahan dan pengurangan dari beberapa persamaan, setelah persamaan tersebut
dikalikan dengan suatu faktor (konstan). Gambar 3.1.menunjukkan gambaran prosedur
hitungan metode eliminasi gauss.
[ a21 a 22 a23∨b 2
a31 a 32 a33∨b 3 ][
→
0 a22 a 23∨b ' 2
0 0 a 33∨b ' ' 3 ]
b '' 3
x 3=
a' '33
→
(b ' ¿¿ 2−a '23 x3 )
x 2= '
¿
a 22
(b ¿ ¿1−a12 x 2−a13 x 3)
x 1= ¿
a 11
Persamaan pertama dari sistem dibagi koefisien pertama dari persamaan pertama,
yaitu a 11, sehingga menjadi :
a 12 a b
x 1+ x 2 + 13 x 3= 1 (3.4)
a11 a11 a11
2
Persamaan (3.4.) dikalikan dengan koefisien pertama dari persamaan kedua.
a12 a13 b1
a 21 x1 + a21 x 2+ a21 x 3=a 21 (3.5)
a11 a11 a11
a12 a b
(a 22−a21 ) x2 +(a23−a ¿ ¿ 21 13 ) x 3=( b2−a 21 1 )¿
a 11 a 11 a11
atau
Persamaan (3.6) ekivalen dengan persamaan aslinya, tetapi variabel x 1 hanya muncul
pada persamaan pertama. Dua persamaan terakhir hanya mengandung dua bilangan tak
diketahui. Apabila kedua persamaan terakhir dapat diselesaikan untuk nilai x 2 dan x 3, maka
hasilnya dapat disubstitusikan ke dalam persamaan pertama untuk mendapatkan nilai x 1 .
Permasalahan menjadi lebih sederhana, dari menyelesaikan 3 persamaan dengan 3 bilangan
tak diketahui menjadi penyelesaian 2 persamaan dengan 2 bilangan tak diketahui.
Prosedur berikutnya adalah mengeliminasi x 2 dari salah satu dari dua persamaan
terakhir. Untuk itu Persamaan (3.6.b) dibagi dengan koefisien pertama dari Persamaan
(3.6.b), yaitu a ' 22 sehingga menjadi :
a ' 23 b '2
x 2+ x3 = (3.7)
a ' 22 a' 22
3
Persamaan (3.7) dikalikan dengan koefisien pertama dari Persamaan (3.6.c) :
a ' 23 b '2
a ' 32 x 2+ a' 32 x 3=a ' 32 (3.8)
a ' 22 a' 22
atau
Sistem persamaan di atas mempunyai koefisien matriks yang berbentuk segitiga atas (
a ij=0untuk i> j¿ . Dan sistem persamaan tersebut akan dapat dihitung nilai x 1 , x 2 dan x 3, yaitu
:
b ' '3
x 3= ( 3.10 . a )
a ' ' 33
b ' 2−a' 23 x 3
x 2= ( 3.10 . b )
a ' 22
b1−a12 x 2−a13 x3
x 1= (3.10 . c )
a 11
Contoh Soal
3 x+ y−z=5(1. a)
4 x+7 y −3 z=20(1. b)
4
2 x−2 y+5 z=10 (1. c)
Penyelesaian
Kalikan Persamaan (2) dengan elemen pertama dari Persamaan (1.c) yaitu 2, sehingga
menjadi:
3 x+ y−z=5(7. a)
Langkah selanjutnya adalah mengeliminasi variabel x 2 dari Persamaan (7.c). Untuk itu
Persamaan (7.b) dinormalkan dengan membaginya dengan elemen pertama dari persamaan
tersebut yaitu 5,6667 sehingga menjadi :
y−0,2941 z=2,3529( 8)
Persamaan (8) dikalikan dengan elemen pertama dari Persamaan (7.c), yaitu -2,6666 sehingga
menjadi :
3 x+ y−z=5(10. a)
4,8824 z=12,9409(10. c)
12,9409
z= =2,6505
4,8824
Dari Persamaan (10.b) dan nilai z yang diperoleh dapat dihitung nilai y :
13,3334+1,6666 × 2,6505
y= =3,1325
5,6667
5− y + z 5−3,1325+2,6505
x= = =1,506
3 3
x=1,506
y=3,1325
z=2,6505
Untuk mengetahui benar tidaknya hasil yang dudapat, nilai x, y, z yang diperoleh
disubstitusikan ke sistem persamaan asli :
3 ( 1,506 ) +3,1325−2,6505=5 ( ¿ 5 )
Metode Gauss-Jordan
6
Metode Gauss Jordan adalah mirip dengan metode eliminasi Gauss. Metode ini selain
untuk menyelesaikan sistem persamaan linier, juga dapat digunakan untuk menghitung
matriks inversi. Dalam metode Gauss-Jordan, bilangan tak diketahui dieliminasi dari
persamaan , yang dalam metode Gauss bilangan tersebut dieliminasi dari persamaan
berikutnya. Dengan demikian langkah-langkah eliminasi menghasilkan matriks identitas,
seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.2.
¿
Gambar 3.2 Gambaran prosedur hitungan metode Gauss-Jordan
Penjelasan metode ini dilakkan dengan menggunakan contoh suatu sistem dari 4
persamaan dengan 4 bilangan tak diketahui.
a 11 x 1 +a12 x 2 +a 13 x 3+ a14 x 4 =b 1 (3.11.a)
a 21 x1 + a22 x 2+ a23 x 3 +a24 x 4=b2 (3.11.b)
a 31 x1 +a 32 x 2+ a33 x 3 +a34 x 4=b3 (3.11.c)
a 41 x 1+ a42 x 2 +a 43 x 3+ a44 x 4=b4 (3.11.d)
Persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk matriks :
[ a21
a31
a41
a22
a32
a42
a 23
a 33
a 43
a24
a34
a 44
][ ] [ ]
x2
x3
x4
b
= 2
b3
b4
(3.12)
Di dalam metode Gauss-Jordan, dipiih secara berurutan elemen pertama tidak nol dari setiap
baris matriks.
1. Pertama kali baris pertama dari Persamaan (3.12) dibagi denngan elemen pertama dari
persamaan pertana, yaitu a 11, sehingga didapat :
1 a' 12 a ' 13 a' 14 x 1 b '1
Elemen pertama dari semua baris lainnya dihilangkan dengan cara berikut ini.
a. Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan kedua (a 21 ¿ dan
kemudian dikurangkan terhadap persmaan kedua.
b. Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan ketiga (a 31 ¿ dan
kemudian dikurangkan terhadap persmaan ketiga.
c. Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persamaan keempat (a 41 ¿ dan
kemudian dikurangkan terhadap persmaan keempat.
7
1 a ' 12 a' 13 a ' 14 x1 b '1
[ 0
0
0
a ' 22
a ' 32
a' 42
a' 23
a' 33
a ' 43
a ' 24
a ' 34
a ' 44
][ ] [ ]
x2
x3
x4
b'
= 2
b '3
b '4
(3.13)
2. Kemudian dipilih elemen pertama tidak nol dari baris kedua yaitu a ' 22 dan prosedur
diatas diulangi lagi untuk baris kedua.
Baris kedua dari persamaan di atas dibagi dengan elemen a ' 22 sehingga
didapat:
[ 0 1
0 a ' 32
0 a' 42
a' 23
a' 33
a ' 43
a ' 24
a ' 34
a ' 44
][ ] [ ]
x2
x3
x4
b'
= 2
b '3
b '4
[ 0
0
0
1
0
0
a' ' 23
a' ' 33
a ' ' 43
a ' ' 24
a ' ' 34
a ' ' 44
][ ] [ ]
x2
x3
x4
=
b' '2
b' '3
b' '4
(3.14)
3. Langkah selanjutnya dipilih elemen pertama tidak nol dari baris ketiga yaitu a ' ' 33 dan
prosedur di atas diulangi lagi untuk baris ketiga. Dengan prosedur seperti diberikan
sebelumnya, akhirnya didapat sistem persamaan berikut :
[ ][ ] [ ]
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
x2
x3
x4
=
b ' ' ' '2
b ' ' ' '3
b' ' ' '4
(3.15)
8
x 3=b ' ' ' ' 3
x 4 =b' '' ' 4
Contoh Soal
Penyelesaian
Sistem persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk matriks berikut :
3 1 −1 x 1 5
[4 7 −3 x 2 = 20
2 −2 5 x 3 ][ ] [ ]
10
(2)
Baris pertama dari persamaan (2) dibagi dengan elemen pertama dari persamaan
pertama, yaitu 3, sehingga persamaan menjadi :
[ 4
2
7
−2
−3
5 z ][ ] [ ]
y = 20
10
Persamaan pertama dikalikan elemen pertama dari persmaan kedua, yaitu 4 dan
kemudian dikurangkan terhadap persamaan kedua. Dengan cara yang sama untuk persamaan
ketiga, sehingga didapat :
[ ][ ] [ ]
0 5,6668 −1,6668 y = 13,3336
0 −2,6666 5,6666 z 6,6668
Baris kedua dari persamaan di atas dibagi dengan elemen pertama tidak nol dari baris
kedua, yaitu 5,6668, sehingga persamaan menjadi :
[ 0 1 −0,2941 y
0 −2,6666 5,6666 z
=
][ ] [ ]
2,3529
6,6668
Persamaan kedua dikalikan dengan elemen kedua dari persamaan pertama, yaitu
0,3333 dan kemudian dikurangkan terhadap persamaan pertama. Kemudian dengan ara yang
sama untuk persamaan ketiga, sehingga didapat :
1 0 −0,2353 x 0,8824
[ 0 1 −0,2941 y
0 0 4,8824 z
=
][ ] [ ]
2,3529
12,9410
Persamaan ketiga dibagi dengan elemen pertama tidak nol dari baris ketiga yaitu
4,8824 sehingga persamaan menjadi :
9
1 0 −0,2353 x 0,8824
[ 0 0 1 z ][ ] [ ]
0 1 −0,2941 y = 2,3529
2,6505
Persamaan ketiga dikalikan elemen ketiga dari persamaan pertama dan kemudian
dikurangkan terhadap persamaan pertama. Kemudian dengan cara yang sama untuk
persamaan kedua, sehingga didapat :
1 0 0 x 1,5061
[ ][ ] [ ]
0 1 0 y = 3,1324
0 0 1 z 2,6505
⋮
a n1 x 1+ an 2 x 2 +…+a nn x n=b n
Berikan nilai awal dari setiap x (i=1 … n) kemudian sistem persamaan linier tersebut
menjadi :
1
x 1= (b −a x −a x −…−a1 n x n)
a11 1 12 2 13 3
1
x 2= (b −a x −a x −…−a2 n x n )
a22 2 21 2 23 3
1
x n= (b −a x −a x −…−a nn−1 x n−1 )
ann n n 1 1 n 2 2
Teknik Penyelesaian :
a. Hitung nilai-nilai x i (i=1 ,. .. n) dari persamaan – persamaan di atas.
b. Lakukan sehingga nilai-nilai x itersebut mendekati nilai x i pada iterasi sebelumnya
dengan batas toleransi tertentu.
c. Proses iterasi akan berhenti ketika selisih x idengan x i−1 kurang dari nilai toleransi
error yang ditentukan
10
Contoh Soal :
Tentukan solusi SPL berikut
4 x− y + z=7
4 x−8 y + z=−21
−2 x+ y+5 z=15
Dengan nilai awal x 0=0 , y 0=0 , dan z 0=0
Penyelesaian :
Susun persamaan tersebut menjadi :
7+ y−z
x=
4
21+4 x+ z
y=
8
15+2 x− y
z=
5
Lakukan proses Iterasi
Iterasi 1
7+0−0
x 1= =1,75
4
21+4 (1,75)+ 0
y 1= =3,5
8
15+2(1,75)−3,5
z 1= =3
5
Iterasi 2
7+3,5−3
x 2= =1,875
4
21+4 (1,875)+ 3
y 2= =3,9375
8
15+2(1,875)−3,9375
z 2= =2,9625
5
Iterasi 3
7+3,9375−2,9625
x 3= =1,99375
4
21+4 (1,99375)+2,9625
y 3= =3,992188
8
11
15+2(1,99375)−3,992188
z 3= =2,999063
5
⋯
x 8=2
y 8=4
z 8=3
Terlihat bahwa selisih nilai x , y , dan z pada iterasi ke-7 dan ke-8 semakin kecil sehingga
x=2 , y=4 , dan z=3
12
13