Anda di halaman 1dari 8

RESUME ANALISIS FISIKA SMA/MA KELAS XII

LISTRIK STATIS (ELEKTROSTATIKA)

NAME : YUNI FITRIA


NIM : 17033075
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2020
LISTRIK STATIS (ELEKTROSTATIKA)

1. Listrik statis dan muatan listrik


Listrik statis mempelajari muatan listrik yang berada dalam keadaan diam. Listrik
dinamis mempelajari muatan listrik yang bergerak, yang disebut arus listrik.
 Muatan listrik terdiri dari dua kelompok, yaitu muatan positif dan muatan negatif
 Dua benda yang bermuatan sejenis akan tolak menolak, sedangkan dua benda yang
bermuatan tidak sejenis akan tarik menarik.
Berdasarkan jumlah muatan positif dan negatifnya , benda terbagi menjadi dua :

1. Benda netral = benda yang muatan positifnya berjumlah sama dengan muatan negatifnya.
2. Benda bermuatan listrik = benda yang muatan positifnya tidak berjumlah sama dengan
benda dengan muatan negatifnya .
a) Benda bermuatan listrik positif , jika jumlah muatan positifnya lebih banyak dari jumlah
muatan negatif .
b) Benda bermuatan listrik negatif , jika jumlah muatan positif lebih sedikit daripada jumlah
muatan negatif .
Benda bermuatan positif , misalnya :
 Kaca digosok dengan kain sutra
Benda bermuatan negatif , misalnya :
 Plastik digosok dengan kain wool dua benda yang bermuatan sejenis tolak-menolak ,
sedang benda yang bermuatan tidak sejenis : tarik menarik.
Ketika batang plastik digosok dengan kertas, menjadi bermuatan negatif. Karena
beberapa elektron dari atom kertas pergi ke batang plastik sehingga batang plastik kelebihan
elektron dan akibatnya plastik bermuatan negatif.
Jika batang gelas digosok dengan kain sutera, beberapa elektron meninggalkan atom-
atom dalam batang gelas. Batang gelas akan kekurangan elektron, akibatnya batang gelas
bermuatan positif.
Muatan listrik adalah sesuatu paling mendasar yang dimiliki benda yang terdiri dari
partikel elektron, proton dan netron. Sejak jaman Benyamin Franklin muatan listrik
dikelompokkan menjadi dua positif dan negatif. Kuantitas dari muatan yang dibawa setiap
elektron sama besar dengan jumlah muatan yang dibawa oleh elektron-elektron lain. Demikian
pula setiap proton membawa muatan yang sama besar untuk tiap tiap proton.
Besar muatan elektron atau proton disebut muatan-muatan elementer = e. Satuan SI dari
muatan listrik adalah coulomb (C) mengabadikan nama fisikawan Perancis Charles Augustin
de Coulomb (1736-1806). 1 C = 6,25x1018 e dan 1 e = 1,60x10-19 C.
Kita tahu tentang muatan dari pengamatan kelakuan dari benda-benda bermuatan listrik.
Sebuah balon atau sebatang styrofoam dapat dibuat dengan mudah menjadi bermuatan listrik.
Sepasang balon yang bermuatan sama digantungkan pada tali seperti gambar berikut ini akan
saling menjauh satu sama lain.

F F

Terdapat dua kesimpulan yang dapat disebutkan di sini yaitu :


 Muatan yang berlawanan jenis saling menolak satu sama lain.
 Muatan yang sejenis saling menarik satu sama lain.

2. Hukum coulomb
Orang yang pertama menyelidiki hubungan daya tarik / tolak antara bola bermuatan listrik adalah
ahli fisika perancis Carles Augustin Coulomb.
“kesimpulan gaya tarik atau gaya tolak antara antara dua muatan listrik sebanding dengan besar
muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrant jarak antara dua muatan itu .”
dirumuskan :
q1 .q2
F k
1 r2
karena k 
4 0

Keterangan : :
q1 dan q2 = muatan partikel (c)
R= jarak antar muatan (m)
 0 = permitivitas ruang hampa = 8,85.10-12 C2/N.m2
F = gaya tarik atau tolak (n)
k = konstanta pembanding = 9.109.N m/C2
3. Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah sekitar muatan tetap ( yang tidak bergerak) yang masih
mengalami gaya listrik. Besar suatu medan listrik juga disebut kuat medan listrik.
Vektor-vektor kuat medan listrik mengarah keluar untuk muatan tetap positif dan menuju
ke dalam untuk muatan tetap negatif. Sebagai pengganti dari gambar-gambar vektor-vektor
medan listrik, sering suatu medan listrik digambarkan dengan sejumlah garis-garis gaya. Tempat
dimana garis-garis gaya rapat menggambarkan medan listrik yang kuat, sedang tempat dimana
garis-garis gaya renggang menggambarkan medan listrik yang lemah.
Kesimpulan :
1. Garis-garis medan listrik tidak pernah berpotongan.
2. Garis-garis medan listrik selalu mengarh radial keluar menjauhi muatan positif dan radial
kedalam mendekati muatan negative.
3. Tempat dimana garis-garis medan rapat menyatakan medan listrik yang kuat, sebaliknya
tempat dimana garis-garis medan renggang menyatakan medan listrik yang lemah.

+ 

 + + 

Kuat Medan Listrik


Bila muatan q2 diletakkan dalam pengaruh medan listrik q 1, maka muatan q2 akan
mendapat gaya Coulomb. Besar gaya Coulomb yang dialami oleh partikel selalu tergantung pada
muatan partikel yang didekatkan dan muatan tetap q1.

Gaya per satuan muatan disebut kuat medan listrik. Di beri notasi E . Jadi
F
E =
q

r E E
+ 
P P
r
Untuk muatan positif maka arah gaya Coulomb searah dengan arah kuat medan listrik,
dan untuk muatan negatif maka arah gaya Coulomb berlawanan dengan arah kuat medan listrik.
qq q2
Karena gaya Coulomb F = K
r2
F qq q2
Maka E = =
q2 q2
q
E = K
r2
1 q
E =
4 0 r 2
Dimana : r = jarak antara titik dan muatan tetap (m)
E = kuat medan listrik (N/c)
Untuk menggambar vektor kuat medan listrik E perlu memperhatikan
1. Arah E adalah menjauhi muatan sumber positif dan mendekati muatan sumber negatif.
2. Vektor E mempunyai garis kerja yang sama dengan garis hubung antara muatan sumber q
dan titik yang akan digambar vektor E nya
Jika medan listrik ditimbulkan oleh beberapa muatan maka serupa dengan gaya pada gaya
Coulomb, kuat medan listrik yang dialami titik haruslah ditentukan dengan menjumlah vektor-
vektor kuat medan listrik dari masing-masing muatan sumber.
Hukum Gauss
Membahas tentang  = fluks listrik = garis-garis gaya listrik. Sedangkan rapat fluks listrik
adalah jumlah garis-garis medan listrik yang menembus tegak lurus suatu bidang permukaan.
Fluks listrik ialah jumlah garis gaya yang menembus tegak lurus suatu bidang.
Bunyi hukum gauss
“Jumlah garis-garis medan listrik yang menembus suatu permukaan tertutup sebanding dengan
jumlah muatan listrik yang dilengkapi oleh permukaan tertutup itu”
q
 = E . A cos  = 
0

Keterangan : E = kuat medan listrik (N/c)


 = fluks listrik (weber)
A = luas penampang ( m 2 )
 = sudut antara e dengan garis normal (N) bidang.
εo = permitivitas udara / ruang hampa = 8,85.10-12 C 2 /N m2
4. Energi Potensial Dan Potensial Listrik
Energi Potensial listrik (Ep)
Muatan listrik yang diletakkan dalam suatu daerah medan listrik akan mengalami gaya
Coulomb. Untuk memindahkan muatan yang dipengaruhi gaya Coulomb maka harus melakukan
kerja pada muatan tersebut.
Jika memindahkan muatan q, yang berada dalam pengaruh gaya Coulomb dari titik A ke
titik B maka harus melakuakn kerja W pada muatan tersebut, dan jika beda potensial antara titik
A dan B (VB – VA) didefinisikan sebagai kerja per satuan muatan, maka :
W
VB – VA = q

Beda potensial VB – VA, sering ditulis VBA atau V saja


VBA = V = VB – VA
W
Sehingga VBA = V= q
Atau W = q.V
Dengan : q = muatan yang dipindahkan (Coulomb)
V = beda potensial (volt)
W = kerja yang dilakukan (joule)
Satuan V adalah volt, satuan W adalah joule dan satuan q adalah Coulomb. Dengan demikian
didapatkan hubungan satuan
Joule
1 volt = 1
Coulomb
Bila untuk memindahkan muatan 1 colomb dari titik A ke titik B dibutuhkan energi 1 joule,
maka dikatakan bahwa beda potensial antara A dan B sebesar 1 volt
Potensial listrik (V)
Potensial listrik adalah usaha untuk memindahkan muatan listrik positif 1 coulumb dari
titik tak terhingga ke titik tertentu.
Atau :
Adalah perubahan energi potensial tiap satuan muatan ketika sebuah muatan dipindahkan
diantara dua titik.
Ep
Dirumuskan V =
q
q
Atau V = k
r
5. Kapasitor
Kapasitor (kondensator) adalah : alat yang terdiri dari dua penghantar berdekatan yang
dimaksudkan untuk diberi muatan sama besar dan berlawanan jenis.
Fungsi dari Kapasitor.
1. Untuk menghilangkan bunga api listrik pada rangkaian-rangkaian yang mengandung
kumparan bila tiba-tiba diputuskan.
2. Pada rangkaian yang dipakai untuk menghidupkan mesin mobil.
3. Untuk memperbesar effisiensi daya transmisi (penyebaran) arus bolak-balik.
4. Untuk memilih panjang gelombang (tuning) pesawat penerima radio.
Setiap kapasitor mempunyai kapasitas (C), yaitu perbandingan antara besar muatan (Q) dari
salah satu keping dengan beda potensial (V) antara kedua keping-kepingnya.
Q
C
V
C = kapasitor satuan = Coulomb/Volt
Q = muatan satuan = Coulomb
V = beda potensial satuan = Volt

* Kapasitor Keping Sejajar


Kapasitor yang terdiri dari 2 buah keping sejajar yang masing-masing luasnya A m 2 terpisah
sejauh d meter satu sama lain, bila diantara kepin-kepingnya hampa udara, kapasitasnya (C0)

C0   0
A
adalah :
d
 0
= permitivitas ruang hampa
Bila di antara keping-keping kapasitor disisipi bahan dielektrik.

Besar kapasitasnya (C) menjadi :


 .A
C
d

 = permitivitas bahan dielektrik


C
perbandingan antara C disebut :
0

Konstanta Dielektrik (K).

C . A d 
K  X 
C0 d  0 A  0
Karena C selalu lebih besar dari C0, maka : K selalu >1
Jadi kapasitas kapasitor keping sejajar secara umum dapat dituliskan :
K0 A
C  C0 . K 
d
* Energi Suatu Kapasitor Bermuatan.
Energi yang tersimpan di dalam kapasitor, bila suatu kapasitor diberi muatan adalah :
Q2
atau W  21 CV
2
W 1
2
C

* Kapasitor Bangunan
1. Bila beberapa kapasitor yang masing-masing kapasitasnya C1,C2,C3, ... disusun seri, maka :
- Qs = Q1 = Q2 = Q3 = .....
- Vs = Vab + Vbc + Vcd + Vde +.....
1 1 1 1
- C  C  C  C .....
S 1 2 3

2. Kapasitor-kapasitor yang disusun paralel.


Bila beberapa kapasitor C1,C2,C3, ....... disusun paralel, maka :

- Beda potensial (Vab) total sama dengan beda potensial masing-masing kapasitor.
- Qp = Q1 + Q2 + Q3 + .....
- Cp = C1 + C2 + C3 + .....

Anda mungkin juga menyukai