Wilibaldus Bhoke
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan media yang memiliki peranan penting dalam
menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi baik dalam
kemampuan intelektual, kemampuan emosional dan kemampuan spiritual.
Pendidikan tentunya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan mampu bersaing. Menurut Raka Joni (Margaretha Dhiu
2012:33), pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi
lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat,
berlangsung seumur hidup, dan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-
prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia
seutuhnya.
Sedangkan Hamalik (2014), menyatakan bahwa pendidikan merupakan
suatu proses mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri
sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan
menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk
berfungsi adekwat dalam kehidupan masyarakat.
236
2nd Annual Proceeding, November 2017 (ISSN: 2355-5106) STKIP Citra Bakti, Bajawa, NTT
237
2nd Annual Proceeding, November 2017 (ISSN: 2355-5106) STKIP Citra Bakti, Bajawa, NTT
METODE
Setelah data hasil hasil belajar matematika dan data motivasi
dikumpulkan selanjutnya data dianalisis menggunakan statistik deskripsif
untuk mengetahui tinggi rendahnya motivasi siswa dan tinggi rendahnya
hasil belajar matematika siswa. Untuk menentukan tinggi rendahnya kedua
variabel tersebut dapat dikonversikan dengan menggunakan kriteria rata-rata
(mean) (Mi) dan standar deviasi (SD) ideal sebagai berikut.
Mi + 1,5 Sdi ≤ Mi + 3,0Sdi Sangat Tinggi
Mi + 0,5 Sdi ≤ Mi + 1,5 Sdi Tinggi
Mi - 0,5 Sdi ≤ Mi + 0,5 Sdi Sedang
Mi - 1,5Sdi ≤ Mi - 0,5 Sdi Rendah
Mi - 3,0SDi ≤ Mi - 1,5 SDi Sangat Rendah
(Koyan, 2012:25)
Keterangan:
Mi = Rata-rata ideal dihitung dengan rumus:
(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SDi = Standar deviasi ideal dihitung dengan rumus:
(skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
238
2nd Annual Proceeding, November 2017 (ISSN: 2355-5106) STKIP Citra Bakti, Bajawa, NTT
239
2nd Annual Proceeding, November 2017 (ISSN: 2355-5106) STKIP Citra Bakti, Bajawa, NTT
Pembahasan
Data hasil penelitian terdiri dari satu variabel bebas yaitu variabel
Motivasi Belajar (X) dan variabel terikat Hasil Belajar (Y). Pada bagian ini
akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing variabel
yang telah diolah dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, dan
standar deviasi. Selain itu juga disajikan tabel distribusi frekuensi dan
diagram batang dari distribusi frekuensi masing-masing variabel. Data
variabel motivasi belajar diperoleh melalui angket yang terdiri dari 30 item
dengan jumlah responden 52 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi matematika
siswa kelas V SMP Gugus 2 Soa sebagian besar berada pada kategori
tinggi, begitu pula dengan hasil belajar matematika siswa yang berada pada
kategori sangat tinggi dengan nilai rata-rata 85,03. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tingkat motivasi matematika dan hasil belajar matematika
siswa kelas VII SMP Gugus 2 Soa berada pada kategori tinggi. Telah
diketahui bahwa rhitung yang diperoleh adalah sebesar (0,198). Untuk uji
signifikan koefisien korelasi, digunakan nilai Product Moment untuk n = 50
pada taraf signifikan 5%. Nilai r tabel untuk n = 50 pada taraf signifikan 5% =
0,279. Dengan demikian r hitung lebih kecil dari nilai r tabel pada taraf
240
2nd Annual Proceeding, November 2017 (ISSN: 2355-5106) STKIP Citra Bakti, Bajawa, NTT
signifikan 5%. Berarti nilai r hitung adalah tidak signifikan pada taraf
signifikan 5%. Dengan menggunakan rumus korelasi product moment,
memberikan indikasi bahwa tidak ada hubungan antara motivasi dengan
hasil belajar matematika siswa. Kesimpulannya; H0 diterima, dan H1 ditolak,
yang artinya tidak terdapat hubungan positif antara motivasi belajar
matematika dan hasil belajar matematika.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh I Gede Jaka Mahendra
dengan judul Hubungan Disiplin Belajar dan motivasi belajar dengan hasil
belajar teknologi informasi dan komunikasi siswa kelas VIII Tahun Ajaran
2009/2010 di SMP negeri 5 Abang, karangasam, menunjukan bahwa tidak
terdapat hubungan yang positif antara motivasi dengan hasil belajar
teknologi informasi dan komunikasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5
abang. Dalam arti semakin tinggi tingkat motivasi maka semakin tinggi pula
tingkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan
komunikasi dengan hasil perhitungan ( F reg = 0,204 dan signifikansi 3,99 >
0,05.
Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Prasedis Toyo dengan
judul Hubungan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika
pada siswa kelas IV SD Segugus V kecamatan mauponggo kabupaten
nagekeo tahun pelajaran 2015/2016. Menunjukan bahwa tidak terdapat
hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar
matematika. Dengan hasil perhitungan rhitung(-0,237) < r tabel (0,361) maka,
kesimpuannya H0 diterima dan H1 ditolak.
Menurut pengamatan bahwa SMP yang terdapat di gugus 2 Soa
kabupaten Ngada, memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi. Motivasi
merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri individu maupun dari luar
individu untuk melakukan segala sesuatu yang baik. Motivasi yang diperoleh
dari siswa SMP Gugus 2 Soa tidak berpengaruh langsung terhadap hasil
belajar siswa. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor lain, diantaranya
adalah dilihat dari cita-cita siswa, kondisi siswa, kemampuan belajar siswa,
kondisi lingkungan siswa serta upaya-upaya guru dalam mempersiapkan diri
dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara
menyampaikan materi menarik perhatian siswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil bahwa
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi matematika dengan
hasil belajar matematika. Ini berarti motivasi matematika tidak memberikan
kontribusi yang bermakna terhadap hasil belajar matematika. Salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika adalah kecerdasan yang
dimiliki oleh anak itu sendiri, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Hal ini menunjukkan bahwa motivasi matematika tidak memiliki hubungan
dengan hasil belajar matematika.
Berdasarkan beberapa temuan yang diperoleh dari penelitian ini,
terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan antara lain sebagai
berikut. Bagi siswa hendaknya hendaknya selalu memiliki motivasi yang baik
dalam belajar agar dapat memperoleh hasil belajar yang tinggi. Kepada guru
hendaknya menempuh cara-cara alternatif untuk meningkatkan hasil belajar
241
2nd Annual Proceeding, November 2017 (ISSN: 2355-5106) STKIP Citra Bakti, Bajawa, NTT
DAFTAR PUSTAKA
Dhiu Margretha. (2012). Pengantar Pendidikan. Jogjakarta. Nusa Indah
Hamalik. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. PT Bumi Aksara
I Gede Jaka. (2010). Hubungan disiplin belajar dan motivasi berprestasi
dengan hasil belajar teknologi informasi dan komunikasi siswa kelas
VIII tahun ajaran 2009/2010 SMP Negri 5 Abang Karang asam. skripsi
(tidak diterbitkan). Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha
Koban Uer. (2014). Landasan Pendidikan. Jogjakarta: Nusa Indah
Koyan, I Wayan. (2012). Statistik Pendidikan. Bali: Universitas Pendidikan
Ganesha Press.
Prasedis Toyo. (2015). Hubungan antara motivasi berprestasi dengan hasil
belajar matematika pada siswa kelas IV SD Segugus V kecamatan
mauponggo kabupaten nagekeo tahun pelajaran 2015/2016. Skripsi
(tidak diterbitkan). Bajawa. STKIP Citra Bakti
Sundayana. (2015). Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran
Matematika. Bandung. Alfabeta
242