Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AGAMA ISLAM II

SHALAT

DOSEN PENGAMPU : Dr. H. Rojja Febrian Lc. Ma

OLEH :

1. AFRI ZULIA 193210580


2. KEVIN JOEL SIMANJUNTAK 193210405
3. MUHAMMAD SAPUTRA 193210517

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................7
2.1 Pengertian Shalat.....................................................................................................7
2.2 Dalil Tentang Shalat..................................................................................................7
Dalam surah Thaha Ayat 14, Allah Swt berfirman................................................................7
2.3 Syarat Sah Shalat......................................................................................................7
2.4 Rukun Shalat..................................................................................................................8
2.5 Pembagian Shalat..........................................................................................................9
2.6 Adab Ketika Shalat.........................................................................................................9
2.7 Hal Yang Membatalkan Shalat......................................................................................10
2.8 Fungsi Shalat Dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Muslim.........................................10
2.9 Akibat Orang Yang Lalai, Atau Meninggalkan Shalat...................................................10

2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat dan
anugrahnya kepada kita dan selawat beriring salam kita sampaikan kepada nabi
muhammad saw yang sudah mengubah jaman dari jam jahiliyah ke jaman teknologi
yang maju seperti saat ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan
penyusunan makalah sebagai tugas kelompok yang berjudul SHALAT dengan ini
baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penullisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
bapak dcnmpada materi kuliah AGAMA ISLAM II .selain itu,makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang SHALAT bagi pembaca dan penulis.
Segala usaha telah di lakukan sebaik-baiknya namun penulis menyadari
sepenuhnya bahwa isi makalah ini masi jauh dalam penyempurnaan dan tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan.oleh karena itu,penulis mengharapkan kepada
pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang berisfat membangun demi
kesempurnaan penulisan makalah ini.
Akhir kata penulis mengharapkan laporan ini sangat berguna baik bagi penulis
sendiri,mahasiswa/i maupun pembaca budiman sekalian.
Wassalamualaikum warrah matullahi wabarrokatuh.
Pekanbaru, Maret 2020

Penulis

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagaimana diketahui, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk
mendirikan shalat lima waktu dimulai saat beliau melaksanakan Isra dan Mi’raj
pada 27 Rajab tahun 11 kenabian atau dua tahun sebelum hijrah ke Madinah.

Shalat lima waktu itu adalah Subuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.
Waktu untuk melaksanakan masing-masing shalat itu telah ditentukan oleh Allah
SWT dalam surah al-Isra [17]: 78. "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari
tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya
shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)

Ayat di atas menerangkan waktu-waktu shalat yang lima. Tergelincir


matahari untuk waktu shalat Zhuhur dan Ashar, gelap malam untuk waktu
Maghrib dan Isya. Sedangkan, Subuh langsung dijelaskan dalam ayat tersebut.
Tujuan dari shalat itu adalah untuk mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
(QS Al-Ankabut [29]: 45).

Shalat lima waktu yang dikerjakan oleh umat Islam saat ini sebenarnya
berasal dari shalat para nabi-nabi terdahulu.

Subuh: Manusia pertama yang mengerjakan shalat subuh ialah Nabi Adam
AS, yaitu saat Adam diturunkan dari surga ke bumi untuk menjadi khalifah
(pengelola) di bumi. Konon, Adam mengerjakan shalat dua rakaat, menjelang
terbit fajar. Rakaat pertama sebagai tanda syukur karena terlepas dari kegelapan
malam, sedangkan rakaat kedua sebagai tanda bersukur atas datangnya siang.

Subuh: Manusia pertama yang mengerjakan shalat subuh ialah Nabi Adam
AS, yaitu saat Adam diturunkan dari surga ke bumi untuk menjadi khalifah

4
(pengelola) di bumi. Konon, Adam mengerjakan shalat dua rakaat, menjelang
terbit fajar. Rakaat pertama sebagai tanda syukur karena terlepas dari kegelapan
malam, sedangkan rakaat kedua sebagai tanda bersukur atas datangnya siang.

Zhuhur: Manusia pertama yang mengerjakan shalat Zhuhur ialah Nabi


Ibrahim AS, saat Allah SWT memerintahkan padanya agar menyembelih
anaknya, Nabi Ismail AS, dan Allah menggantinya dengan seekor domba. Seruan
itu datang pada waktu tergelincir matahari, lalu sujudlah Nabi Ibrahim sebanyak
empat rakaat. Rakaat pertama sebagai tanda bersyukur bagi penebusan; kedua,
tanda syukur atas dihilangkannya kedukaan dari dirinya dan anaknya; ketiga,
tanda syukur atas keridaan Allah; dan keempat, tanda syukur karena Allah
mengganti tebusannya.

Ashar: Manusia pertama yang mengerjakan shalat Asar ialah Nabi Yunus AS
saat keluar dari perut ikan paus (nun). Ikan nun mengeluarkan Nabi Yunus dari
dalam perutnya ke tepi pantai, sedangkan ketika itu telah masuk waktu Ashar.
Maka, bersyukurlah Nabi Yunus dengan mendirikan shalat empat rakaat karena
terhindar dari empat kegelapan. Rakaat pertama, kegelapan akibat kesalahan
meninggalkan kaumnya; kedua, kegelapan dalam lautan; ketiga, kegelapan malam
karena berhari-hari lamanya di dalam perut ikan nun; dan keempat, adalah
kegelapan dalam perut ikan nun.

Maghrib: Manusia pertama yang mengerjakan shalat Maghrib ialah Nabi Isa
AS, yakni Allah mengeluarkannya dari kejahilan dan kebodohan kaumnya,
sedang waktu itu telah terbenam matahari. Maka, Nabi Isa bersyukur dengan
bersujud sebanyak tiga kali. Rakaat pertama untuk menafikan bahwa tidak ada
tuhan selain Allah yang Maha Esa; kedua, menafikan tuduhan berzina atas
ibunya; dan ketiga untuk menyakinkan kaumnya bahwa tuhan itu hanya satu dan
bukan dua atau tiga.

5
Kemudian, Isya: Konon, manusia pertama yang mengerjakannya adalah Nabi
Musa AS. Ketika itu, Nabi Musa telah tersesat mencari jalan keluar dari negeri
Madyan, sedang dalam dadanya penuh dengan perasaan dukacita. Allah SWT
menghilangkan semua perasaan dukacitanya itu pada waktu malam. Lalu,
shalatlah Nabi Musa empat rakaat sebagai tanda bersyukur.

Rakaat pertama sebagai tanda dukacita terhadap istrinya; kedua, sebagai tanda
dukacita terhadap saudaranya, Nabi Harun; ketiga, tanda dukacita terhadap
Firaun; dan keempat, tanda dukacita terhadap anak Firaun..

1.2 Rumusan Masalah


a. Pengertian shalat
b. Syarat sah shalat
c. Rukun shalat
d. Pembagian shalat
e. Adab ketika shalat
f. Hal yang membatalkan shalat
g. Fungsi shalat
h. Azab meninggalkan shalat.

6
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Shalat


Menurut bahsasa shalat berati do’a. Sementara menurut istilah shalat ialah
berharap hati kepada Allah sebagai ibadat, dalam bentuk beberapa perkataandan
perbuatan, yang dimulai dengan takbir dn diakhiri dengan salam serta menurut
syarat-syarat yang Telah ditentukan syara’.

2.2 Dalil Tentang Shalat

Dalam surah Thaha Ayat 14, Allah Swt berfirman

‫صاَل ةَ َوأَقِ ِم فَا ْعبُ ْدنِي أَنَا إِاَّل إِ ٰلَهَ اَل هَّللا ُ أَنَا إِنَّنِي‬
َّ ‫لِ ِذ ْك ِري ال‬
Artinya :
Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku
dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku. ( Surah Taha [20:14] )

2.3 Syarat Sah Shalat


1. Niat
2. Mengetahui masuknya waktu shalat
“… Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” [An-
Nissa’: 103].

Tidak sah shalat yang dikerjakan sebelum masuknya waktu


ataupun setelah keluarnya waktu kecuali ada halangan.

3. Suci dari Hadast besar dan kecil


Firman Allah dalam surah Al Maidah ayat 6 :

7
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai
dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub, maka mandilah
sampai kamu junub.

4. Kesucian Baju, Badan, dan Tempat yang Digunakan Untuk


Shalat

Barangsiapa telah shalat dan dia tidak tahu kalau dia terkena
najis, maka shalatnya sah dan tidak wajib mengulang. Jika dia
mengetahuinya ketika shalat, maka jika memungkinkan untuk
menghilangkannya -seperti di sandal, atau pakaian yang lebih dari
untuk menutup aurat- maka dia harus melepaskannya dan
menyempurnakan shalatnya. Jika tidak memungkinkan untuk itu,
maka dia tetap melanjutkan shalatnya dan tidak wajib mengulang.

5. Menutup Aurat
Laki-laki auratnya antara pusat dan lutut, sementara
aurat perempuan seluruh anggota badanya kecuali muka dan
dua belah telapak tangan.
6. Menghadap Ke Kiblat
Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 150

“… Maka palingkanlah wajahmu ke Masjidil Haram.


Dan dimana saja kamu( sekalian) berada, maka palingkanlah
wajahmu kepadanya.

2.4 Rukun Shalat


a) Berdiri bagi yang mampu
b) Niat
c) Takbiratul ihram

8
d) doa iftitah
e) membaca surah alfatihah
f) membaya surah pendek, atau surah lain dalam alquran
g) ruku
h) I’tidal
i) Sujud
j) Duduk diantara dua sujud
k) Sujud
l) Membaca tasyahud
m) Salam

2.5 Pembagian Shalat


a) Shalat wajib
Shalat ini juga di sebut shalat fardu, hukum melaksanakannya
adalah wajib
 Shalat subuh
 Shalat zhuhur
 Shalat ashar
 Shalat magrib
 Shalat isya
b) Shalat sunnah
Shalat sunnah ialah shalat yang jika dilaksanakan
mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa
 Shalat tahajud
o Shalat tahajud merupakan shalat yang di kerjakan pada malam hari
setelah tidur, adapun waktu pengerjaannya adalah dimulai dari setelah
shalat isya sampai masuk waktu subuh.

 Shalat sunnah hajjat


Shalat sunnah hajjat merupakan shalat yang dikerjakan, agar hajjat
atau yang diinginkan dimudahkan atau dikabulkan oleh Allah, cepat
atau lambat.

2.6 Adab Ketika Shalat


1) Hati yang iklas, Allah tidak akan menerima amal, kecuali dikerjakan
dengan keikhlasan
2) Menyempurnakan wudhu,

9
3) Bersegeralah melaksnakan shalat, maksudnya adalah agar kita
digolongkan sebagai orang yang menunggu shalat.
4) Berdzikir kepada Allah.

2.7 Hal Yang Membatalkan Shalat


1) Makan dan minum dengan sengaja
2) Berbicara dengan sengaja
3) Meningalkan salah satu rukun shalat
4) Banyak melakukan gerakan yang bertentangan dengan shalat
5) Tertawa terbahak-bahak
6) Tidak berurutan dalam pelaksanaan shalat.

2.8 Fungsi Shalat Dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Muslim


1) Shalat adalah simbol ketenangan
2) Shalat membawa bahagia dunia dan akhirat
3) Shalat mendidik kita disiplin
4) Shalat merupakan amalan pertama yang di hisap pada Yaumul akhir

2.9 Akibat Orang Yang Lalai, Atau Meninggalkan Shalat


a. Akibat di dunia
 Hilangnya keberkahan rejeki
 Hilangnya kewibawaan
 Kurangnya berkah umurnya
 Kebaikan yang dilakukan tidak mendapat berkah
 Keislamanya runtuh
b. Akibat ketika meninggal dunia
 Meninggal dalam keadaan hina
 Meninggal dalam keadaan sangat haus dan sangat lapar
c. Akibat di alam Barzakh
 Mendapat siksa kubur hingga hari kiamat
 Mendapat siksa berupa ular ganas
d. Akibat di akhirat
 Tangannya terborgol dengan api neraka
 Tidak diperhatikan dan di pandang oleh Allah
 Kekal dalam neraka.

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai