Anda di halaman 1dari 72

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017

1
Volume 37 | No. IV | Edisi Desember 2017 | www.tniad.mil.id
2 JURNAL YUDHAGAMA  Maret 2017
D A F T A R I S I

edisi desember 2017

Hal 7

Menghadapi Ancaman
Non Militer Terhadap Pertahanan
dan Ketahanan Nasional
Oleh: Prof., DR. Salim Haji Said, MA, MAIA

Hal 13

Akuntabilitas Peran TNI


Dalam Menanggulangi Terorisme
Oleh: DR. Diah Sulistyani Muladi, S.H., C.N., M.Hum

Hal 21

Membumikan Nilai Pancasila Dalam


Menghadapi Radikalisme
Oleh: Sapta Baralaska Utama Siagian, M.Th

Hal 30

Memaknai Hari Juang Kartika


Oleh: Letjen TNI Agus Kriswanto

Hal 42

Kehandalan Rudal TCM untuk


Kedaulatan NKRI
Oleh: Brigjen TNI Dwi Jati Utomo. M.Tr (Han)

Hal 50

Ranpur Medium Tank Untuk


Memperkuat Dan Meningkatkan
Profesionalisme Prajurit Kavaleri TNI AD
Oleh: Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M

Hal 62

Modernisasi Alutsista Arhanud TNI AD


Oleh: Kolonel Arh Blasius Popylus

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 3


PROLOG

T
iada hentinya kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa, karena atas Kehendak Nya, redaksi Jurnal
Yudhagama kembali hadir dihadapan pembaca sekalian dengan Penanggung Jawab
berbagai tulisan yang sangat baik dan menarik untuk dibaca, Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh
karena beberapa tulisan yang ditampilkan membahas tentang
Pemimpin Redaksi
sejarah, perkembangan dan kemajuan TNI Angkatan Darat yang kemudian Kolonel Inf Machfud, S.E.
sejarah perkembangan tersebut dijadikan sebagai hari jadi TNI Angkatan
Sekretaris Redaksi
Darat yang kita kenal dengan Hari Juang Kartika. Letkol Inf Drs. N. Ertoto, M.Si.
Tulisan yang kami sajikan pada kesempatan ini antara lain tulisan dari
pengamat militer Prof., Dr. Salim Haji Said, MA., MAIA dengan judul tulisan Redaktur Pelaksana
Mayor Inf Dodi Fahrurozi, S.Sos.
Menghadapi Ancaman Non Militer Terhadap Pertahanan dan Ketahanan
Nasional. Menurutnya, kalau bicara mengenai soal pertahanan non militer Redaktur Pracetak
maka sebenarnya kita sedang bicara mengenai aspek sosial, politik, ekonomi Letkol Caj (K) Yeni Triyeni
dan budaya serta sejarah sebuah bangsa. Senjata yang canggih dan mutakhir Redaktur Bahasa
adalah komoditi yang tersedia di pasar senjata dunia. Tapi efektifitas senjata Kapten Caj (K) Besarah
hampir seluruhnya tergantung pada manusia yang mempergunakan alat Koordinator Liputan
perang tersebut. Dalam rangka inilah orang biasanya bicara mengenai peran Lettu Inf Moch Holil
manusia yang memanfaatkan senjata tersebut, the men behind the gun
Desain Grafis
DR.Diah Sulistyani Muladi., SH., CN., M.Hum mengupas tulisannya Sertu Herlambang
dengan judul tulisan Akuntabilitas Peran TNI Dalam Menangani Terorisme.
Menurutnya Terorisme bukan hanya masalah hukum dan keamanan,tetapi Editor
Mayor Inf Candra Purnama, S.H.
juga masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya. Akar penyebab sebenarnya
adalah radikalisme, ekstremisme atau fundamentalisme, khususnya dengan Reporter
Kapten Cku M. Hasyim
latar belakang agama (Religiusly Inspired Groups).
Melengkapi tulisan kali ini, adalah tulisan dari Sapta Baralaska Utama Fotografer
Siagian M.Th, dengan judul tulisan Membumikan Nilai Pancasila Dalam PNS Bambang Sutiono
Menghadapi Radikalisme. Dikatakannya bahwa, Nilai-nilai Pancasila dan
UUD NRI 1945 merupakan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang lahir
dari perjuangan bangsa Indonesia serta merupakan budaya bangsa. Nilai- Alamat Redaksi
Dinas Penerangan Angkatan Darat
nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 juga merupakan kekuatan bangsa dalam Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat
menghadapi paham-paham radikal dan terorisme maupun nilai-nilai lainnya Telp. (021) 3456838, 3811260
yang tidak sesuai dengan budaya bangsa, sehingga pengimplementasian Fax. (021) 3848300
nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam kehidupan masyarakat harus Alamat Email
terus berlangsung secara berkesinambungan agar ketahanan ideologi yang palaganyudhagama@gmail.com
dispenad@mabesad.mil.id
menopang ketahanan nasional dapat terwujud
Selanjutnya kami sajikan tulisan dari Komandan Komando Pembinaan Website
Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat, Letnan Jenderal http://www.tniad.mil.id
TNI Agus Kriswanto dengan judul tulisan Memaknai Hari Juang Kartika, Blackberry Messenger
menurutnya bahwa doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi menjadi pedoman http://pin.bbm.com/C002D3F2B
bagi doktrin, petunjuk dan peraturan di jajaran TNI AD pada strata
Facebook
operasional dan taktis/teknis. Doktrin ini bersifat filosofis fundamental guna https://www.facebook.com/AngkatanDaratTNI
menumbuhkan ruh perjuangan dan semangat pengabdian Prajurit TNI
Twitter
AD, untuk mencapai keberhasilan tugas pokok TNI AD dengan dilandasi
https://twitter.com/TNI_AD_Official

Instagram
https://www.instagram.com/tni_angkatan_darat

4 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


keyakinan dan tekad luhur. Oleh karena itu Doktrin harus Memperkuat dan Meningkatkan Profesionalisme Prajurit
mengakar kuat dalam jiwa sanubari Prajurit TNI AD, Kavaleri TNI AD. Dikatakannya bahwa Satuan Kavaleri
sebagai sumber inspirasi untuk membangkitkan semangat TNI AD adalah satuan manuver yang harus memiliki
dan motivasi juang melalui visi TNI AD “profesional dan daya tembak yang cepat-tepat-dahsyat, daya gerak yang
dicintai rakyat”. dinamis lincah-tangguh, daya kejut yang dapat memberikan
Tulisan lain yang kami sajikan adalah tulisan dari pendadakan dengan dahsyat, sistem komunikasi yang
Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan Brigadir interopabilitas, luas, kenyal, dan aman.
Jenderal TNI Dwi Jati Utomo, S.I.P., M.Tr. (Han), Pada bagian akhir kami sajikan tulisan dari Kolonel
dengan judul tulisan Kehandalan Rudal TCM Untuk Arh Blasius Popylus, Dirbinsen Pussenarhanud Kodiklat
Kedaulatan NKRI. Dikatakannya bahwa Realisasi TNI AD. Dikatakannya bahwa pada Renstra 2015 s.d 2019,
program modernisasi Alutsista di lingkungan TNI AD yang peremajaan Alutsista menjadi salah satu prioritas utama
termasuk di dalamnya Alutsista Armed TNI AD melalui dalam pembangunan postur TNI AD. Saat ini modernisasi
pengadaan MLRS (Multiple Launched Rocket System) Alutsista Arhanud sudah memunculkan Alutsista baru
Astros II MK6 merupakan langkah nyata pelaksanaan yang lebih modern dan canggih untuk menjawab tantangan
rencana strategis Pussenarmed periode II tahun 2010-2014 tugas, khususnya dalam menghadapi berbagai jenis
dalam rangka menuju TNI AD yang tangguh dan modern. ancaman kekuatan udara saat ini. Rudal Mistral dan Rudal
Selanjutnya, melalui Renstra Pussenarmed periode III Starsreak menjadi awal dibangunnya kekuatan Alutsista
tahun 2015-2019, secara konsisten mendukung strategi Arhanud dalam menjawab tantangan tugas. Dua jenis
pengembangan dan pembangunan kekuatan, kemampuan, Rudal tersebut perlahan mampu menjawab kebutuhan
serta gelar satuan Armed TNI AD. kualitas Alutsista Arhanud yang sesuai dengan konsep
Berikutnya kami sajikan tulisan dari Dirbinsen modernisasi Alutsista.
Pussenkav Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M.,
dengan judul tulisan Ranpur Medium Tank Untuk Selamat Membaca!

Jurnal Yudhagama sebagai media komunikasi


internal TNI Angkatan Darat, mengemban misi:

Menyebarluaskan kebijakan Pimpinan TNI Angkatan Darat kepada seluruh prajurit di jajaran
TNI Angkatan Darat.

Memberikan wadah untuk pemikiran-pemikiran yang konstruktif dalam pembinaan TNI


Angkatan Darat dan fungsi teknis pembinaan satuan, sesuai tugas pokok TNI Angkatan Darat
sebagai kekuatan pertahanan negara matra darat.

Menyediakan sarana komunikasi untuk penjabaran Kemanunggalan TNI-Rakyat.

Tulisan yang dimuat dalam Jurnal Yudhagama ini merupakan pandangan pribadi penulisnya dan bukan pandangan
resmi TNI Angkatan Darat. Redaksi berhak mengubah tulisan (rewrite) tanpa menghilangkan substansinya untuk
disesuaikan dengan misi yang diemban Jurnal Yudhagama dan kebijakan Pimpinan TNI Angkatan Darat.

Redaksi menerima tulisan dari dalam dan luar lingkungan TNI AD sesuai kebutuhan Jurnal Yudhagama,
dengan panjang tulisan maksimal 10 halaman kertas folio, jarak satu setengah spasi.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 5


Prof. DR. SALIM HAJI SAID, MA, MAIA

 Bendera merah putih adalah lambang negara dan kedaulatan NKRI.

6 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


Prof. DR. SALIM HAJI SAID, MA, MAIA

Menghadapi

ANCAMAN
NON MILITER
Terhadap Pertahanan dan
Ketahanan Nasional

A
pabila kita bicara mengenai soal pertahanan peranan amat menentukan keteguhan hati para prajurit yang
non militer maka sebenarnya kita sedang berperang dengan senjata apa adanya melawan serangan
bicara mengenai aspek sosial, politik, tentara Belanda yang dilengkapi dengan peralatan modern.
ekonomi dan budaya serta sejarah sebuah Kita memang tidak memenangkan perang, tapi Belanda juga
bangsa. Senjata yang canggih dan mutaakhir tidak berhasil menghancurkan pertahanan pasukan TNI.
adalah komoditi yang tersedia di pasar senjata dunia. Tapi Keteguhan hati, patriotisme dan semangat tinggi barangkali
efektifitas senjata hampir seluruhnya tergantung pada manusia juga bisa menjadi penjelasan gagalnya tentara Amerika Serikat
yang mempergunakan alat perang tersebut. Dalam rangka — meski bertempur dengan persenjataan serba canggih dan
inilah orang biasanya bicara mengenai peran manusia yang dengan dukungan biaya besar-- melumpuhkan tentara Vietnam
memanfaatkan senjata tersebut, the men behind the gun. dalam perang yang menelan banyak korban itu.
Ketika menjelaskan daya tahan TNI dalam perang gerilya Dari mana dan apa sumber keteguhan hati, patriotisme
melawan tentara kolonial Belanda pada perang Kemerdekaan dan semangat tinggi membela negara serta mengawal
di masa revolusi fisik, Jenderal T.B. Simatupang menyebutkan pertahanan dan ketahanan nasional? Jawaban singkat terhadap

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 7


Prof. DR. SALIM HAJI SAID, MA, MAIA

 Wujud rasa bangga dan cinta tanah air.

pertanyaan ini hanya satu. Cinta tanah


air. Pertanyaan selanjutnya, apa akar
cinta tanah air? Jawabnya tidak sulit,
rasa memiliki. Sulit membayangkan
seseorang mencintai sesuatu yang tidak
dimilikinya.
Contoh menarik mengenai
hubungan antara cinta dan kesediaan
berkorban itu dialami bangsa indonesia
di sekitar masa Perang Dunia II.
Menjelang datangnya bala tentara
Jepang ke Hindia Belanda, pemerintah
kolonial Belanda merencanakan suatu
mobilisasi umum mempersiapkan
penduduk mendukung Belanda
menghadapi serbuan Jepang. Para elit
politik Indonesia masa itu (terutama
mereka yang duduk di Volksraad)
hanya bersedia mendukung gagasan
Belanda dengan kompensasi Indonesia
berparlemen. Pemerintahan kolonial
yang sangat reaksioner menolak
kompromi. Akibatnya, tentara Jepang
masuk ke Indonesia dengan sambutan
antosius penduduk Indonesia.
Jepang lebih flexibel, tentara dari  Membentuk karakter generasi muda yang berwawasan kebangsaan dan nasionalisme.
Utara itu — dengan perhitungannya
sendiri — mengakomodir sebagian dan intensif, rakyat Indonesia dilibatkan organisasi lainnya.
terpenting aspirasi rakyat Indonesia. dalam kegiatan mempertahankan air Melalui mobilisasi massal
Jepang memobilisasi rakyat yang mereka terhadap rencana serangan tersebut, Jepang berusaha melibatkan
sekian lama dibiarkan tidur oleh Sekutu. Dalam rangka inilah kita harus penduduk Indonesia untuk bersama
kekuasaan kolonial Belanda. Dengan membaca terbentuknya Peta, Fujinkai, tentara pendudukan Dai Nippon
menggunakan propaganda yang canggih Kiyobodan, Barisan Pelopor, Hisbullah, mempertahankan Indonesia dari
Seinendan, Tunarigumi dan berbagai ancaman kolonialisme kulit putih.

8 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


Prof. DR. SALIM HAJI SAID, MA, MAIA

Tokoh politik yang cepat menangkap dan Amerika yang akan diseterika.” lainnya) melucuti Jepang, bahkan
dan memanfaatkan kebijakan Jepang ini Bahwa para pemuda Indonesia di beberapa tempat (Semarang dan
adalah Sukarno. Dalam rangka inilah yang berhasil dimobilisasikan Jepang Kota Baru Yogjakarta) para pemuda
kita harus mengerti kampanye calon itu mencintai Indonsia dan bukan bertempur melawan tentara Jepang yang
Presiden pertama Indonesia itu ketika Jepang, terbukti setelah proklamasi para bertekad menjaga status quo sebagai yang
beliau dengan berapi-api berpidato pemuda (mantan Peta, mantan Heiho diperintahkan Sekutu.
mengenai “Inggris yang harus dilinggis dan mantan organisasi buatan Jepang Kalau di masa pendudukan para

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 9


Prof. DR. SALIM HAJI SAID, MA, MAIA

 Kawasan kumuh perkotaan merupakan salah satu permasalahan sosial.

10 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


Prof. DR. SALIM HAJI SAID, MA, MAIA

 Imigran gelap berpengaruh pada kerawanan sosial.

 Narkoba meupakan ancaman serius bagi generasi muda.

pemuda dikesankan sebagai bersedia mati mempertahankan


Jepang, setelah proklamasi kemerdekaan motif mereka yang
sebenarnya baru terungkap. Mereka bukan mencintai Jepang.
Mereka mencintai Indonesia, suatu negara yang mereka
bangun bersama di atas reruntuhan kekalahan Jepang kepada
Sekutu. Merasa memiliki suatu tanah air itulah penjelasan
mengapa mereka siap mati mempertahanakan kemerdekaan
bangsa yang baru merdeka itu. Ini latar belakang pertempuran
seru di Surabaya (10 November), Semarang, Bandung
(Bandung Lautan Api) serta sejumlah pertempuran di banyak
daerah lainnya.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 11


BIODATA PENULIS Prof. DR. SALIM HAJI SAID, MA, MAIA

Apakah cukup
alasan bagi
mayoritas bangsa
Prof. DR. Salim Haji
ini untuk terus
Said, MA, MAIA mencintai tanah
Lahir di Pare-pare, Sulawesi Selatan
air mereka?
tahun 1943), adalah seorang
penulis Indonesia. Salim Said
mengikuti pendidikan di Akademi
Teater Nasional Indonesia tahun
1964-1965, Fakultas Psikologi UI
tahun 1966-1967, Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia tahun 1977,
dan meraih Ph.D. dari Ohio State
University, Columbus, Amerika
Serikat tahun 1985. Ia pernah
menjadi redaktur Pelopor Baru,
Angkatan Bersenjata, dan redaktur
majalah Tempo pada tahun 1971-
1987. Salim kini mengajar di
Sekolah Ilmu Sosial dan menjadi
anggota Dewan Film Nasional.
Hasil karya buku yang ia tulis
ialah Militer Indonesia dan Politik:
 Menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini.
Dulu, Kini, dan Kelak, Profil Dunia
Film Indonesia dan masih banyak
lagi. Tulisan-tulisannya mengenai
sastra dimuat dalam Mimbar KINI, KETIKA KITA tersebut? Setelah 70 tahun merdeka,
Indonesia, Bahasa dan Budaya, SIBUK BICARA TENTANG apakah kebanyakan rakyat sudah
Horison, Budaya Jaya, dan lain-lain. BELA NEGARA, TENTANG melihat dan merasa janji-janji Indonesia
Kemudian pada tahun 2007 Prof DR. KETAHANAN DAN PERTAHANAN merdeka yang dulu di dengung-
Salim Said ditunjuk menjadi Duta NASIONAL NON MILITER, dengungkan sudah menampakkan hasil
Besar Republik Indonesia di Praha, pertanyaan yang kita hadapi, apakah yang ikut mereka nikmati? Ketika orang
Republik Ceko, Maka sejak saat cukup alasan bagi mayoritas bangsa sibuk bicara Pancasila, apakah sila-sila
itulah namanya semakin dikenal ini untuk terus mencintai tanah air yang berhubungan langsung dengan
terutama sebagai pengamat militer mereka? Ketika pembangunan fisik kepentingan orang banyak (keadilan
hingga saat ini, Ia juga mengajar di merebak di negeri ini, apakah cukup sosial) telah dilaksanakan?
berbagai perguruan tinggi termasuk banyak warga merasa kemajuan yang Kalau jawaban terhadap
di Universitas Pertahanan Indonesia mereka saksikan adalah sesuatu yang pertanyaan-pertanyaan ini masih
(UNHAN) dan Perguruan Tinggi Ilmu mereka merasa ikut memiliki? Apakah mendapat jawaban negatif, maka
Kepolisian Republik Indonesia hingga mereka bangga melihat kemajuan fisik pasti masih akan sulit bagi kita bicara
saat ini. yang melanda Indonesia sekarang? Apa mengenai pertahanan dan ketahanan
yang mereka dapat dari kebanggaan nasional non militer.

12 JURNAL YUDHAGAMA  Desember


Juni 2017 2017
D R . D I A H S U L I S T YA N I M U L A D I , S . H . , C . N . , M . H u m

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 13


D R . D I A H S U L I S T YA N I M U L A D I , S . H . , C . N . , M . H u m

P
engertian keamanan kedaulatan wilayah serta bahaya 5. Terorisme sering berkaitan
(security) di tingkat keamanan domestik, dimana dengan kejahatan
nasional adalah akibat dari tindak pidana terorganisasi baik nasional,
konsolidasi terorisme sebagai berikut: regional, maupun
demokrasi, 1. Terorisme berdampak transnasional.
pencapaian keadilan sosial, langsung pada martabat, 6. Terorisme dapat
pembangunan ekonomi hak hidup, kebebasan dan membahayakan integritas
dan lingkungan hidup yang integritas fisik umat manusia. teritorial dan keamanan
aman, pengurangan signifikan 2. Terorisme menimbulkan Negara, melanggar Piagam
tingkat kejahatan, kekerasan, gangguan terhadap stabilitas PBB, dan membahayakan
instabilitas politik. Sedangkan pemerintahan, merusak perdamaian dan keamanan
pengertian keamanan di tingkat perdamaian dan keamanan internasional.
internasional adalah kedaulatan masyarakat madani dan 7. Terorisme menimbulkan
negara, integritas teritorial dan mengganggu pembangunan dampak destruktif yang
kemerdekaan politik. nasional. multidimensi terhadap
Perkembangan tindak pidana 3. Terorisme sering mengganggu kerusakan HAM, demokrasi
terorisme yang membahayakan hubungan baik antar Negara dan supremasi hukum
keamanan nasional dan 4. Terorisme sering berkaitan yang berisifat universal dan
internasional, juga sekaligus dengan kejahatan menimbulkan rasa takut bagi
membahayakan integritas dan terorganisasi. warga negara bersifat luas.

14 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


D R . D I A H S U L I S T YA N I M U L A D I , S . H . , C . N . , M . H u m

Negara berhak
dan wajib untuk
melindungi orang-
orang dalam
yurisdiksinya dari
serangan teroris

kemiskinan ekstrim, pengangguran,


tekanan sosial, ekonomi dan politik,
minoritas terpinggirkan, dan lain-lain.
 Ancaman terorisme menghancurkan segala sendi kehidupan. Hal ini dilakukan melalui indoktrinasi
intensif secara sistematis yang
Terorisme bukan hanya masalah latar belakang agama (Religiously dilakukan oleh oknum-oknum tokoh
hukum dan keamanan, tetapi juga Inspired Groups). Kelompok tersebut karismatik melalui jalur formal dan
masalah politik, ekonomi, sosial dan telah mengeksploitasi penderitaan informal ditunjang alat komunikasi dan
budaya. Akar penyebab sebenarnya umat manusia dan solidaritas agama, informatika modern.
adalah radikalisme, ekstremisme atau keterpurukan ekonomi, diskriminasi, Dalam hal ini negara berhak
fundamentalisme, khususnya dengan keputusasaan, ketidakpuasan, dan wajib untuk melindungi orang-

Pemerintah
memblokir
aplikasi
Telegram
karena
disinyalir
menjadi media
yang kerap
digunakan
kelompok
teroris.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 15


D R . D I A H S U L I S T YA N I M U L A D I , S . H . , C . N . , M . H u m

16 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


D R . D I A H S U L I S T YA N I M U L A D I , S . H . , C . N . , M . H u m

PERAN TNI DALAM


MENCEGAH DAN
MENANGGULANGI
TERORISME SANGAT
DIBUTUHKAN, SEHINGGA
DIPERLUKAN KETEGASAN
DAN KEJELASAN
TERHADAP “KEBIJAKAN
DAN KEPUTUSAN POLITIK
NEGARA” DALAM OPERASI
MILITER SELAIN PERANG

 Prajurit Kopassus melaksanakan


latihan penanganan aksi terorisme.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 17


D R . D I A H S U L I S T YA N I M U L A D I , S . H . , C . N . , M . H u m

 Simulasi melumpuhkan kelompok teroris di kawasan ramai penduduk.

orang dalam yurisdiksinya dari Politik” baik dalam fungsi militer yang
serangan teroris, namun demikian bersifat langsung dalam menghadapi “
disepakati oleh dunia internasional Clear And Present Danger ” maupun untuk
agar segala usaha untuk mencegah memberikan bantuan kepada lembaga-
dan mengatasi terorisme harus tetap lembaga nasional antara lain membantu
dilakukan dengan tetap menjunjung tugas POLRI. Sehingga memerlukan
tinggi HAM dan Supremasi Hukum. kebijakan politik khas berupa 14 (empat
TNI sebagai kekuatan negara bertugas belas) macam Operasi Militer Selain
mempertahankan, melindungi dan Perang (OMSP/Military Operation Other
memelihara keutuhan dan kedaulatan Than War/MOOTW).
negara sedangkan POLRI sebagai Perlunya penegasan dan penjelasan
alat negara yang menjaga kemanan pengertian “Kebijakan dan Keputusan
dan ketertiban masyarakat bertugas Politik Negara” untuk melaksanakan
melindungi, mengayomi, melayani Operasi Militer Selain Perang,
masyarakat serta menegakkan hukum. sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Dibutuhkan aturan/pasal yang 7 ayat (3) UU TNI No. 34 Tahun
menjembatani dalam UU TNI untuk 2004. Berdasarkan Pasal 10 UUD
dapat memanfaatkan TNI/Militer dalam NRI Tahun 1945, bahwa Presiden
memerangi terorisme dengan syarat memegang kekuasaan yang tertinggi
adanya “ Kebijakan dan Keputusan atas Angkatan Darat, Angkatan Laut

 Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono mendampingi komisi I DPR RI ke
Makopassus untuk melihat kekuatan dan kemampuan yang dimiliki TNI AD.

18 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


D R . D I A H S U L I S T YA N I M U L A D I , S . H . , C . N . , M . H u m

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 19


BIODATA PENULIS D R . D I A H S U L I S T YA N I M U L A D I , S . H . , C . N . , M . H u m

dan Angkatan Udara maka frasa di atas pertolongan dalam kecelakaan /Search
harus dimaknai dengan frasa “Dengan and Rescue, serta membantu pemerintah
Keputusan Presiden” dan dalam dalam pengamanan pelayaran dan
implementasinya harus berkoordinasi penerbangan terhadap pembajakan
dengan lembaga lain antara lain BNPT perompakan dan penyelundupan).
dan POLRI. Syarat penerapan Operasi Militer
Hal ini berlaku baik yang berkaitan Selain Perang (OMSP) dalam mengatasi
dengan kewenangan langsung OMSP terorisme (Safeguarding Rules) sebagai
dimana TNI bersifat mandiri (mengatasi berikut:
gerakan separatisme bersenjata, a. Mencegah kerusakan sarana vital.
Dr.Diah Sulistyani mengatasi pemberontakan bersenjata, b. Counter Terorism: untuk mengatasi
Muladi,Sh,Cn,M.hum mengatasi aksi terorisme, mengamankan secara ofensif serangan teror.
wilayah perbatasan, mengamankan c. Konsekuensi manajemen berupa
obyek vital nasional strategis, stabilitasi situasi pasca serangan teror
Alumnus S1 hingga S3 Ilmu Hukum melaksanakan tugas perdamaian dan membantu pemerintah.
dari Universitas Diponegoro (Undip) dunia sesuai dengan kebijakan politik d. Pemahaman militer dimana
Semarang dan PPSA XVII Lemhannas luar negeri, mengamankan Presiden fungsinya sebagai Peacekeeper And
RI (2011). Selain sebagai Notaris dan Wapres beserta keluarganya, Constable (Law Enforcement).
(Notaris PPAT Jakbar, Notaris Pasar memberdayakan wilayah pertahanan a. Pemahaman Hukum Humaniter
Modal di Bursa Efek Jakarta, Notaris dan kekuatan pendukungnya secara bersifat proporsional dan
koperasi terdaftar di Kemenkop dini sesuai dengan sistem pertahanan kemanusiaan (Humanity Principle)
& UKM), pengajar, narasumber semesta), maupun tugas perbantuan untuk mengurangi “Unneccesarty
terkait bidang perkreditan dan (terhadap pemerintahan di daerah, Suffering”.
kenotariatan, serta dosen tamu membantu POLRI dalam rangka tugas
(diantaranya di Seskoal, Seskoau, keamanan dan ketertiban masyarakat Peran TNI dalam mencegah dan
dan Kemhan), dan Lemhannas termasuk terorisme domestik, membantu menanggulangi terorisme sangat
RI serta sebagai Dosen Magister mengamankan tamu negara setingkat dibutuhkan, sehingga diperlukan
Hukum dan Magister Kenotariatan di kepala dan perwakilan pemerintah asing ketegasan dan kejelasan terhadap
beberapa Universitas. yang berada di Indonesia, membantu “Kebijakan dan Keputusan Politik
Selain itu, pendiri Ikatan Sarjana menanggulangi bencana alam, Negara” dalam Operasi Militer Selain
Hukum Indonesia (ISHI), Ketua pengungsian, dan pemberian bantuan Perang.
Bidang Hubungan Antar Lembaga INI kemanusiaan, membantu pencarian dan
(Ikatan Notaris Indonesia) dan salah
satu Ketua Ikatan Almuni Fakultas
Hukum Undip periode 2016-2020
ini juga aktif menulis, baik untuk
dipublikasikan di media maupun
dalam bentuk buku, diantaranya:
Prudential Banking (Suara
Karya) dan Buku Kompleksitas
Perkembangan Tindak Pidana Dan
Kebijakan Kriminal. Lebih dari
itu, putri kedua dari Prof. Dr.
Muladi, SH ini juga memberikan
kuliah online, diantaranya di
Lembaga Jimly School of Law
and Government (http://www.
jimlyschool.com) dan di YouTube
“DIAH SULISTYANI MULADI” tentang
masalah perbankan, pertanahan,
kenotariatan, Fidusia, dan berbagai
masalah hukum lainnya.
 Prajurit TNI AD siap ditugaskan dimanapun.

20 JURNAL YUDHAGAMA  Desember


Juni 2017 2017
S A P TA B A R A L A K S A U TA M A S I A G I A N , S . T h . , M . T h

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 21


S A P TA B A R A L A K S A U TA M A S I A G I A N , S . T h . , M . T h

 Protes & demonstrasi sering kali berubah menjadi aksi anarkis.

H
akikatnya Pancasila bukan implementasinyapun masih sangat kurang
merupakan suatu ideologi ditanamkan di dalam bangku pendidikan
kaku, namun Pancasila formal di Indonesia. Para Founding fathers
bersifat reformatif, dinamis kita yang dipimpin oleh Ir. Soekarno,
dan terbuka. Pancasila mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara,
senantiasa mampu menyesuaikan dengan merupakan harapan yang sangat mulia,
perkembangan zaman. Namun demikian, yakni menjadikan Indonesia sebagai negara
berdasarkan konsep eksperiental, sampai utuh, yang mampu menjawab tantangan
dengan saat ini Pancasila masih sangat zaman. Lebih jauh lagi para pendiri bangsa
minim dalam hal pendalaman dan menginginkan, bagaimana Pancasila tersebut

22 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


S A P TA B A R A L A K S A U TA M A S I A G I A N , S . T h . , M . T h

 Pemukiman penduduk sering kali tergeser oleh kepentingan pertanian.

melahirkan bibit-bibit pemikiran radikal, ”JIKA


hingga berupa tindakan-tindakan
radikal.
PANCASILA
Ada beberapa hal yang bisa memicu TELAH BENAR-
tindakan-tindakan radikal, diantaranya BENAR MELEKAT
pemahaman agama yang salah, frustasi
dan terpinggirkan atau dipinggirkan.
DALAM JIWA,
Dari alasan dan penjelasan di atas DAN HATI
maka bagaimana peran negara dapat PARA TOKOH
memelihara rakyatnya? Dan Bagaimana
peran negara dalam melindungi hak-hak
NEGARA, MAKA
warga sipil yang dinaunginya? SEHARUSNYA
Jika Pancasila telah benar-benar INDONESIA
melekat dalam jiwa, dan hati para BISA MENJADI
tokoh negara, maka seharusnya
Indonesia bisa menjadi negara yang
NEGARA YANG
makmur dan sejahtera dalam hidup MAKMUR DAN
maupun kehidupan. Secara jujur, SEJAHTERA
bila kita melihat kondisi masih ada
bisa mengakar pada ideologi masyarakat derah-daerah yang terpinggirkan, dan
DALAM HIDUP
yang berbeda suku, budaya, bahasa belum mendapatkan keadilan dalam MAUPUN
dan agama serta menjadikan mereka hal pembangunan. Finansial lebih KEHIDUPAN”
harmonis dalam satu kesatuan. Tidak diutamakan sebagai aset, ketimbang
bisa ditampik, bahwa dominasi dan rakyat. Kearifan lokal tergerus dan
perbedaan yang melekat dalam tubuh secara tidak sadar rakyat digiring
negara, senantiasa menimbulkan menjadi manusia konsumtif. Namun
gesekan dan potensi konflik yang bagaimana nasib mereka saat ini? Tak
berkepanjangan. Fenomena sosial sedikit rakyat adat yang dipaksa untuk
seperti ini, bila terus dibiarkan akan rela terusir karena kebijakan pemberian

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 23


S A P TA B A R A L A K S A U TA M A S I A G I A N , S . T h . , M . T h

Pancasila sebagai dasar Negara. Para siswa hafal


dengan urutan dari Pancasila, tetapi tidak paham
artinya, filosofinya, dan hakekat manfaatannya bagi
kehidupan berbangsa dan bertanah air satu, NKRI.
Terorisme di Indonesia tumbuh subur karena
didukung oleh perilaku sebagian masyarakat yang
bertentangan dengan filosofi Pancasila. Setiap sila
telah diselewengkan: Ketuhanan Yang Maha Esa
yang memberikan kebebasan kepada setiap orang
untuk memeluk agama menurut keyakinan dan
kepercayaannya, telah diracuni oleh pemikiran-
pemikiran salah yang hanya mengistimewakan agama
tertentu saja.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, berupa
penghargaan akan harkat dan martabat kemanusiaan,
yang diwujudkan dengan penghargaan terhadap
hak azazi manusia diabaikan. Ideologi Pancasila
menjunjung tinggi persatuan bangsa dengan
 Nilai budaya dan kebhinnekaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Hak Guna Usaha (HGU) di kawasan-kawasan pemukiman adat.


Dari hal-hal semacam inilah yang akhirnya memunculkan
bibit pemikiran dan tindakan radikal sebagai bentuk perlawanan
atas ketidakadilan yang mereka dapatkan. Seharusnya ini menjadi
sebuah pemikiran penting, yang dilanjutkan dengan perubahan
sikap individu dalam memaknai dan meresapi Pancasila. Nyatanya
masih banyak yang menganggap Pancasila sebagai semboyan
pelafalan saja, yang seharusnya tidak boleh terjadi. Bila kita bertanya,
mengapa keberadaan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang dapat
menjadi filter bagi masuknya berbagai ancaman dari luar dirasa
kurang berhasil, dan apa sebabnya? Pertanyaan muncul dibenak
kita: mengapa masih ada sekelompok masyarakat Indonesia menjadi
“radikal” sehingga kehilangan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang
pernah muncul dengan nama harum di dunia, antara lain sebagai
pemersatu negara-negara dunia ke-3, penggagas Konfrensi Asia-
Afrika, duta perdamaian dan banyak lagi contoh yang lain. Bahkan
sekarang julukan yang tidak enak didengar mampir ditelinga kita,
sebagai “Negara sarang teroris”.
Terorisme di Indonesia muncul di saat yang sama dengan dekade
dimana bangsa ini melupakan Pancasila. Tidak pernah lagi Pancasila
benar-benar dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari. Padahal para pendiri NKRI sejak awal menyatakan bahwa
penyelamat, pemersatu, dan dasar Negara kita adalah Pancasila.
Bung Karno tegas-tegas berkata: “Bila bangsa Indonesia
melupakan Pancasila, tidak melaksanakan dan mengamalkannya
maka bangsa ini akan hancur berkeping-keping” juga dinyatakan
bahwa barang siapa, atau kelompok manapun yang hendak
menentang atau membelokkan Pancasila, niscaya akan binasa. Tapi
itulah yang terjadi sekarang. Pancasila hanya diucapkan dibibir
saja. Diajarkan di sekolah-sekolah hanya sebagai suatu pengetahuan
sejarah, bahwa dahulu Bung Karno pernah mendengung-dengungkan

24 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


S A P TA B A R A L A K S A U TA M A S I A G I A N , S . T h . , M . T h

menempatkan terwujudnya persatuan bangsa sudah mendeklarasikan bahwa terorisme adalah


itu di atas kepentingan pribadi, kelompok, atau musuh bersama. Bila ditinjau dari aspek kualitas
golongan. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah ancaman, maka terorisme berpotensi merusak
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, segala aspek kehidupan
kini tercabik-cabik ditarik ke sana kemari demi manusia, mulai dari
kepentingan politik praktis. Dan terakhir, Keadilan jiwa manusia (korban
”SELAMA INI PERAN
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tinggal maupun pelaku), otak KELUARGA SEAKAN
slogan kosong karena adanya jurang pemisah yang dan nurani (pelaku), TERLUPAKAN OLEH NEGARA
amat dalam antara si kaya dan si miskin yang maupun mengancam
menimbulkan kecemburuan sosial. bangunan fisik serta
DALAM MENCERMATI
bangunan ideologi PERSOALAN-PERSOALAN
PERAN PENDIDIKAN KELUARGA bangsa kita. Mereka KEBANGSAAN YANG
SANGAT PENTING MELAWAN bekerja sangat rahasia
GERAKAN RADIKALISME dan radikal, dengan
MUNCUL”
Masih ada sebagian kecil kelompok masyarakat menolak sebagian besar
tertentu yang justru membela dan melindungi premis yang melandasi lembaga-lembaga yang
terorisme dengan opini-opini yang menyesatkan. sudah ada dalam masyarakat. Bahkan pemerintah
Padahal, semua negara di belahan bumi mana pun pun dianggap sebagai pemasung rakyat. Karena itu

 Membentuk rasa
nasionalisme dimulai dari
keluarga.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 25


S A P TA B A R A L A K S A U TA M A S I A G I A N , S . T h . , M . T h

 Memperkenalkan nilai Pancasila sejak dini.

terorisme digolongkan ke dalam menyebabkan yang terkandung di


jenis kejahatan luar biasa (extra dalamnya mulai terabaikan. Untuk
ordinary crime) yang tentunya mengatasi berbagai fenomena
penanganannyapun harus tersebut, maka Pancasila harus
menggunakan cara-cara yang luar eksis kembali, dimana terminologi
biasa. kandungan nilai-nilainya harus
Selain melakukan tindakan muncul kembali dalam keluarga
atas pelaku radikalisme yang dan sekolah. Dengan memberikan
merupakan ibu kandung dari pemahaman dan pengetahuan
tindak terorisme, pemerintah tentang nasionalisme dalam
harus melakukan pencegahan keluarga, diharapkan perlahan-
atau tindakan preventif agar lahan bisa mencegah tumbuhnya
masyarakat tidak mudah tergiur radikalisme.
ideologi yang menggunakan atribut Problem yang muncul terkait
agama. Perlunya kerjasama yang persoalan radikalisme dan
erat antara pemerintah, aparat terorisme harus benar-benar
keamanan dan tokoh agama untuk dicermati. dan diresapi bersama.
meluruskan pemahaman agama Harus ada konsep atau gagasan
kepada seluruh lapisan masyarakat. baru dalam membudayakan
Selain itu peran keluarga dan membumikan Pancasila.
merupakan benteng terdepan Hal ini menjadi penting karena
dalam mencegah munculnya selama ini implementasi atau
radikalisme. Oleh karena itu, proses pembudayaan terhadap
maka orang tua harus dibekali Pancasila masih terkesan kaku
pengetahuan dan pemahaman yakni dilakukan hanya untuk
yang baik tentang nasionalisme kepentingan negara, khususnya
kebangsaan. Selama ini peran aparat pemerintah, tetapi tidak
keluarga seakan terlupakan memberi ruang publik untuk
oleh negara dalam mencermati melakukan interpretasi dan
persoalan-persoalan kebangsaan melahirkan ide-ide kreatif,
yang muncul. Minimnya sehingga berdampak pada
pemahaman tentang Pancasila bagaimana nilai-nilai Pancasila
dalam keluarga dan sekolah juga itu akan diinternalisasikan.

26 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


S A P TA B A R A L A S K A U TA M A S I A G I A N M . T h

 Kebersamaan merupakan modal dasar terciptanya pembangunan secara merata.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 27


S A P TA B A R A L A K S A U TA M A S I A G I A N , S . T h . , M . T h

 Kartu Keluarga Sejahtera merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat.

Masyarakat harus memiliki komitmen yang kuat pada permusyawaratan dan kepemimpinan yang buruk di
Pancasila, dan lebih peka terhadap lingkungan, terutama negeri juga menjadi penyebab munculnya beragam
yang berhubungan dengan berbagai potensi yang menjadi aksi radikalisme dan terorisme di Indonesia, dan para
ancaman terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. teroris umumnya memiliki jaringan dengan ingatan yang
Hilangnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pedih. Para pelaku teroris tidak mengalami perbaikan
pada masyarakat Indonesia, merupakan pangkal dari keadaan dan cenderung diabaikan oleh pemerintah, yang
munculnya berbagai tindakan radikalisme & terorisme akhirnya mereka memberontak. Ketika negara tidak
di Indonesia. Sebagai contoh dengan sila pertama. mampu mewujudkan sila kelima: Keadilan sosial bagi
Sila pertama dalam Pancasila adalah ketuhanan yang seluruh rakyat Indonesia, maka ketimpangan sosial dapat
berkebudayaan. menghadirkan radikalisme di berbagai negara di belahan
Radikalisme dapat dikatakan sebagai ekspresi dunia.
ketuhanan yang tidak berkebudayaan. Radikalisme Nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 merupakan
tumbuh akibat merosotnya nilai-nilai ketuhanan pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang lahir dari
diri manusia. Idealnya, hubungan manusia dengan perjuangan bangsa Indonesia serta merupakan budaya
Tuhannya harus selaras dengan hubungan manusia bangsa. Nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI 1945 juga
dengan manusia. Bagaimana pun, berketuhanan merupakan kekuatan bangsa dalam menghadapi paham-
menghilangkan kebencian dalam diri manusia, dan paham radikal dan terorisme maupun nilai-nilai lainnya
sikap berketuhanan yang merupakan cermin sila yang tidak sesuai dengan budaya bangsa, Sehingga
pertama ini, secara langsung berhubungan dengan sila pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dan UUD
kedua: kemanusiaan yang adil dan beradab. Pada fase NRI 1945 dalam kehidupan masyarakat harus terus
yang lebih luas, radikalisme dan terorisme merupakan berlangsung secara berkesinambungan agar ketahanan
cerminan lumpuhnya sila ketiga: persatuan Indonesia. ideologi yang menopang ketahanan nasional dapat
Dimana kelompok radikal ini biasanya berada di terwujud.
lingkungan pergaulan yang sempit & tertutup, sehingga Dalam upaya peningkatan pengimplementasian
memiliki ilmu dan pandangan yang terbatas. Daya nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 adalah

28 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


BIODATA PENULIS
S A P TA B A R A L A K S A U TA M A S I A G I A N , S . T h . , M . T h

merupakan peran seluruh elemen bangsa, baik itu Suprastruktur, Infrastruktur


maupun Substruktur yang dapat diterapkan pada wilayah masing-masing baik
mengenai tugas dan fungsinya yang secara langsung maupun tidak langsung
bersentuhan dengan masyarakat sehingga dapat melakukan penanaman
nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI. Demikian juga kepada masyarakat yang
kurang mampu dan masih berada dibawah garis kemiskinan, dimana kondisi
tersebut merupakan wilayah yang sangat rawan terhadap upaya paham-paham
radikalisme dan terorisme mempengaruhi masyarakat. Penggunaan asas
Pancasila oleh partai politik maupun organisasi masyarakat lainnya harus
disadari sebagai tanggungjawab moral parpol dan ormas dalam kehidupan Sapta Baralaksa Utama
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Siagian. S.Th., M.Th
Ketegasan pemerintah dalam pengawasan terhadap partai politik maupun
organisasi masyarakat lainnya dalam menerapkan aturan perundang-undangan
akan sangat mendukung kepada upaya peningkatan implementasi nilai-nilai. Adalah pengajar di Universitas
Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 dalam masyarakat melalui interaksi Satya Negara Indonesia, selain
program maupun kegiatan dengannya dengan masyarakat. itu juga Ia aktif mengajar
Penerapan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 dalam diberbagai perguruan tinggi
kurikulum pendidikan bagi sekolah khususnya pendidikan non formal juga swasta hingga saat ini. Selain
merupakan suatu langkah dalam upaya pengimplementasian nilai-nilai
itu juga Ia dikenal sebagai
Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara menyeluruh dalam kehidupan
Pendeta dan juga sebagai
masyarakat guna menghadang radikalisme dan terorisme, serta mendapatkan
dosen Sekolah Tinggi Teologia
pandangan yang sama pada nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI
dan Ia sering diundang di
berbagai acara diskusi dan
Harapan yang besar terhadap Pemerintah
seminar sebagai pembawa
Pemerintah sebagai Suprastruktur perlu meningkatkan nilai-nilai Pancasila
dan UUD NRI 1945 dengan membentuk suatu lembaga pemerintah yang
acara atau moderator.
bertanggungjawab dalam pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dan UUD Sapta Baralaksa juga pernah
NRI Tahun 1945 dalam masyarakat termasuk pengkajian, pengembangan mengikuti pendidikan di
maupun aktualitas dari nilai-nilai tersebut. Upaya —upaya yang perlu di Lembaga Ketahanan Nasinal
perhatikan oleh Pemerintah Sebagai berikut: (LEMHANNAS) dan meraih nilai
 Perlu adanya peningkatan peran Suprastruktur, infrastruktur maupun yang cukup memuaskan.
Substruktur dalam upaya penanaman Pancasila dan UUD NRI Tahun
1945 dalam masyarakat agar dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat,
termasuk kepada masyarakat yang kurang mampu ataupun masih berada
dibawah garis kemiskinan, sehingga apabila itu semua dapat dilakukan,
maka implementasi nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 oleh
seluruh masyarakat dapat terlaksana dengan baik dan dapat menghambat
paham radikalisme dan terorisme di seluruh wilayah Indonesia.
 Perlunya pengawasan yang ketat dari pemerintah dalam pelaksanaan
Undang-undang tentang asas Pancasila bagi AD/ART Parpol dan Ormas
sehingga tidak menyimpang dari asas Pancasila sebagai nilai-nilai luhur
bangsa, sehingga pengawasan ini dapat memberikan dampak kepada upaya
pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
dalam masyarakat.
 Perlu dimasukkannya materi tentang Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
kedalam kurikulum pendidikan sekolah secara baik dan benar khususnya
sekolah-sekolah non formal, dengan demikian akan terjadi keselarasan dan
keharmonisan antara agama dan nilai-nilai Pancasila sehingga memberikan
kesamaan pandang serta bermanfaat bagi siswa dan pengajar tentang
nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 yang pada akhir akan
mendukung dalam menghadang paham radikalisme dan terorisme.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 29


L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

30 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

M
emasuki selama ini menjadi dambaan
usianya yang rakyat dan perlu ditingkatkan
ke-72, TNI operasionalnya secara kuantitatif
AD ternyata dan kualitatif untuk masa-masa
masih mendatang. Untuk itu, Hut ke-72
mampu melakukan yang terbaik TNI AD yang dikenal dengan
Dengan dilandasi Doktrin TNI AD buat bangsa dan negara. Tidak Hari Juang Kartika kali ini
Kartika Eka Paksi menjadi pedoman hanya Angkatan Darat ternyata memiliki arti strategis.
bagi doktrin, petunjuk dan peraturan yang mendambakan untuk Walau sudah berusia 72
di jajaran TNI AD pada strata dekat dengan rakyat, melainkan tahun, namun peringatan hari
rakyatpun masih mendambakan juang kartika dalam lingkungan
operasional dan taktis/teknis. Doktrin
untuk dekat dengan Angkatan Angkatan Darat baru dimulai
ini bersifat filosofis fundamental guna
Darat. Hasil jajak pendapat sejak tahun 2000. Dengan
menumbuhkan ruh perjuangan dan harian “Kompas” , TNI yang di demikian, maka pada tanggal
semangat pengabdian Prajurit TNI dalamnya ada Angkatan Darat 15 Desember 2017 mendatang,
AD, untuk mencapai keberhasilan bahkan mendapat tempat istimewa prajurit Angkatan Darat akan
tugas pokok TNI AD dengan dilandasi dihadapan publik. Dari beberapa merayakan Hut-ke72, namun
keyakinan dan tekad luhur. Oleh penilaian publik terhadap TNI untuk Hari Juang Kartika baru
karena itu Doktrin harus mengakar AD, tingkat kepuasan paling kali ke-17. Secara historis, Hari
tinggi berada pada aspek teritorial. Juang Kartika mengambil momen
kuat dalam jiwa sanubari Prajurit
Ini berarti bahwa pembinaan peristiwa perjuangan Tentara
TNI AD, sebagai sumber inspirasi Doktrin, Pendidikan dan Latihan Keamanan Rakyat (TKR) dengan
untuk membangkitkan semangat dan dalam rangka pembentukan masyarakat menghadapi tentara
motivasi juang melalui visi TNI AD profesionalisme Prajurit TNI AD Sekutu di Ambarawa pada akhir
“profesional dan dicintai rakyat”. yang dilakukan Angkatan Darat bulan November sampai dengan

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 31


L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

Peringatan Hari Juang Kartika tahun


2017 kali ini harus dijadikan sebagai
moment evaluasi, kritik internal dan
koreksi terhadap berbagai kekurangan dan
kelemahan masa silam, sehingga kedepan
keberadaan TNI AD kian profesional.

PALAGAN AMBARAWA
Sebagaimana kita ketahui bersama,
diantara tiga angkatan di TNI-TNI AD tidak
memiliki hari ulang tahun. Sebelum tahun
2000, hari bersejarah TNI AD selama ini
melekat dengan HUT ABRI yang dirayakan
setiap tanggal 5 Oktober. Namun setelah
dikeluarkannya Surat Keputusan Presiden
RI No.163 tahun 1999 tanggal 14 Desember
1999, dan ditindaklanjuti dengan Skep
KASAD Nomor Skep 662/XII/1999, maka
tanggal 15 Desember diperingati sebagai
“Hari Juang Kartika” yang sebelumnya
diperingati sebagai hari Infanteri. Karena
tanggal 15 Desember dijadikan sebagai
“Hari Juang Kartika”, maka hari infanteri
 Perang Gerilya merupakan upaya mempertahankan keberadaan NKRI. diperingati pada tanggal 19 Desember.
Penetapan Hari Juang Kartika terinspirasi
dari peristiwa heroik palagan Ambarawa.
Karena perlawanan sengit yang
dilakukan TKR Darat khususnya Batalyon
Ahmad Yani di Magelang, maka pasukan
Sekutu bergeser ke Ambarawa. Untuk
menguasai Ambarawa, mengerahkan
pesawat tempur cocor merah yang banyak
sehingga memakan korban prajurit TKR,
termasuk Letkol Isdiman. Untuk itulah,
maka kepemimpinan pasukan TKR di
 Dengan senjata seadanya mampu mengusir penjajah. Ambarawa diambil alih oleh Kol. Sudirman.
Guna melumpuhkan pasukan Sekutu, maka
Kol. Sudirman memerintahkan May. Ayani
“PERINGATAN 15 Desember 1945 yang selanjutnya dikenal dengan
agar sesegera mungkin merebut lapangan
HARI JUANG “Palagan Ambarawa”. Jangankan masyarakat umum,
terbang pasukan Sekutu Kali Banteng
KARTIKA TAHUN tidak semua prajurit TNI AD mengetahui latar belakang
di Semarang. Dalam waktu singkat Kol.
2017 KALI INI historis Hari Juang Kartika. Padahal Hari Juang Kartika
Sudirman berhasil menghentikan pasokan
HARUS DIJADIKAN merupakan tonggak dasar perjuangan Angkatan Darat
bahan makanan, memutus saluran air,
SEBAGAI MOMENT untuk membela bangsa dan mempertahankan NKRI
membatasi tenaga bantuan rakyat, dan
EVALUASI, KRITIK dari upaya kolonialis Sekutu menjajah kembali Negara
menerapkan taktik pertempuran “Supit
Indonesia yang baru saja diproklamirkan pada 17 Agustus
INTERNAL DAN Urang”.
1945. Hari Juang Kartika terinspirasi dari keberhasilan
KOREKSI TERHADAP Disamping itu, pertempuran atau
prajurit TKR bersama rakyat dalam pertempuran
BERBAGAI Ambarawa melawan pasukan Sekutu (Inggris), NICA
palagan Ambarawa yang dilakukan oleh
KEKURANGAN dan Jepang. Berbagai strategi pejuangan dan perlawanan
pasukan Angkatan Darat merupakan
pertempuran terbesar, melibatkan banyak
DAN KELEMAHAN yang diterapkan pasukan TKR ternyata mampu memukul
satuan dan menggunakan taktik militer yang
MASA SILAM” pasukan Sekutu dengan segala modernisasi alat peralatan
jelas pasca kemerdekaan. Pasukan TKR
persenjataan yang digelarnya.

32 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

yang terlibat saat itu tidak hanya berasal dari Ambarawa, berasal dari TKR Darat.
melainkan juga berasal dari Kedu, Salatiga, Purwokerto, Sejarah mencatat Palagan Ambarawa telah
Surakarta, Semarang, dan Yogyakarta. Menurut Prof. menunjukan keberhasilan, kebesaran dan kemampuan
Dr. Marwati Djoened Poesponegoro dan Dr. Nugroho Angkatan Darat dalam menghadapi pasukan Sekutu. Saat
Notosusanto, mengatakan paling tidak ada 19 Batalyon itu kemanunggalan TKR Darat dengan masyarakat telah
TKR yang dikerahkan untuk menghadapi pasukan mampu melumpuhkan tentara superpower yang tergabung
gabungan Sekutu di Ambarawa. Pengerahan pasukan dalam pasukan Sekutu untuk kembali berkeinginan
TKR yang besar ke Ambarawa, disamping Ambarawa menjajah Indonesia pasca kemerdekaan. Palagan
merupakan daerah strategis, pada bagian lain pasukan Ambarawa menjadi bukti bahwa power kemanunggalan
Sekutu terdiri dari pasukan gabungan dan dilengkapi TKR dengan rakyat ternyata mampu menaklukan pasukan
dengan alat peralatan persenjataan yang lengkap. Apabila yang sudah terlatih dengan perlengkapan persenjataan
pasukan musuh berhasil menguasai Ambarawa, tentu yang modern sekalipun.
akan mengancam 3 kota utama di Jawa Tengah, seperti Disadari bahwa didalam Palagan Ambarawa terdapat
Surakarta, Magelang dan Yogyakarta. berbagai macam simbol-simbol perjuangan, semangat
Sedangkan kesatuannya adalah: Batalyon Suryo rela berkorban, rasa patriotis dan sikap herois yang
Sumpeno, A. Yani, Imam Hadrongi, Suharto Sutarto, tinggi, memiliki taktik dan strategi unggulan dalam
dan pasukan Tentara Rakyat Mataram (TRM). Kesatuan aspek kemiliteran. Oleh karena itu wajar manakala
TKR juga dibantu oleh: badan-badan perjuangan dan Angkatan Darat mengabadikan Palagan Ambarawa
kelaskaran, seperti: tentara pelajar, Hisbullah, Sabilillah, sebagai “Hari Juang Kartika”. Dengan pengertian,
Pesindo, BPRI. Kemanunggalan pasukan TKR dengan peristiwa 15 Desember 1945 tersebut menjadi simbol
rakyat saat itu ternyata mampu memberikan perlawanan kemenangan Angkatan Darat pasca kemerdekaan dalam
berarti dan meraih kemenangan. Saat itu Palagan mempertahankan kedaulatan NKRI dari pasukan Sekutu
Ambarawa sangat dominan karena hampir seluruh yang berusaha mengembalikan kekuasaan Belanda di
kekuatan dan kepemimpinan pasukan melawan Sekutu Indonesia sesuai perjanjian Postdam dan Chequers.

 Nama para pejuang yang gugur diabadikan dalam bentuk monumen.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 33


L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

 Letjen TNI Agus Kriswanto mengecek ruangan pendidikan.

“PERTAHANAN
RAKYAT SEMESTA
TANTANGAN KEDEPAN XI menyebutkan antara lain bahwa tantangan
dan tuntutan tugas TNI AD di masa depan
Kita akui bahwa peringatan hari juang dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan
PADA HAKEKATNYA kartika TNI AD kali ini memiliki makna strategis, teknologi informasi dan komunikasi,
MERUPAKAN strategis berkenaan dengan perkembangan persenjataan militer, daerah penugasan serta
Lingkungan Strategis yang penuh dengan
PERTAHANAN berbagai perubahan, dinamika, tantangan serta
dimensi ancaman.
Doktrin, pada masa itu hampir semua
DENGAN kompleksitas permasalahan keamanan dan perjuangan daerah yang dimulai dari
MEMANFAATKAN pertahanan negara yang sulit untuk diprediksi. pertempuran “Lima Hari” di Semarang
Menghadapi berbagai tantangan kebangsaan
POTENSI RAKYAT sampai dengan “Lima Hari Lima Malam” di
serta permasalahan pertahanan NKRI yang kian Palembang melibatkan kekuatan masyarakat
SEBAGAI BENTENG berat dan kompleks, maka TNI kedepan harus secara totalitas. Hal ini tentu sesuai dengan
NEGARA” senantiasa memperhatikan Pembinaan Doktrin, konsep pertahanan “rakyat semesta” yang telah
Pendidikan dan Latihan dengan didukung menjadi doktrin TNI selama ini. Pertahanan
Kemanunggalan TNI-Rakyat. rakyat semesta pada hakekatnya merupakan
Tantangan dan tuntutan tugas TNI AD di pertahanan dengan memanfaatkan potensi
Masa Depan. Doktrin TNI AD Kartika Eka rakyat sebagai benteng negara.
Paksi, Naskah Sementara tahun 2017, halaman Doktrin pertahanan “rakyat semesta” ini
pertama kalinya dicetuskan oleh Kol A.H.
Nasution sebagai Panglima Teritorium Djawa
atas perintah Panglima Besar Sudirman.
Guna menghadapi Agresi Militer yang akan
dilancarkan oleh Belanda untuk merebut
kembali kemerdekaan Indonesia yang baru
saja diproklamirkan, maka A.H. Nasution
menyusun konsep pertahanan rakyat semesta
dan konsepsi strategi militer RI yang kemudian
dikenal dengan “Instruksi Panglima Besar
Angkatan perang” (tanggal, 9 November 1948),
yang juga dikenal dengan “Perintah Siasat
No. 1”. Ini disusun berdasarkan pengalaman
pasukan Siliwangi saat Agresi Militer I.

 Latihan navigasi darat dalam menentukan arah.


34 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017
L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

untuk berjuang sampai titik darah yang


terakhir. Oleh karena itu penyelenggaraan
Pembinaan Latihan kedepan harus
mampu mewujudkan gambaran Prajurit
TNI AD yang Profesional adalah Prajurit
yang Disiplin, Jago Perang, Jago Tembak,
Jago Bela Diri serta mempunyai Fisik
yang Prima.
Delapan Palagan menjadi bukti
kekuatan kemanunggalan TNI-Rakyat
dalam mempertahankan wilayah
Semarang (Pertempuran Lima Hari),
Surabaya (Pertempuran 10 November),
Ambarawa (Palagan Ambarawa), Medan
(Pertempuran Medan Area), Palembang
(Pertempuran Lima Hari Lima Malam),
Bali (Puput Margarana), Makasar, dan
 Interaksi Gumil dan siswa di ruang belajar. Bandung (Bandung Lautan Api) dari
berbagai bentuk kolonisasi yang dilakukan
oleh Belanda. Saat itu masing-masing
Operasionalnya dalam menghadapi Belanda, pasukan “TIDAK ADA pihak (Angkatan Bersenjata-Rakyat) saling
kita diperintahkan untuk melaksanakan “Wingate
Action” (operasi infiltrasi jarak jauh menyusup
PRAJURIT YANG mengakui dan menghargai kemampuan
masing-masing. Untuk itulah mereka
kedaerah yang telah diduduki musuh untuk melakukan HEBAT, YANG
saling bersinergi untuk mempertahankan
perlawanan gerilya). ADA ADALAH wilayahnya masing-masing. Sinergisitas
Pendidikan, sejalan dengan kebijakan pembenahan
PRAJURIT YANG diantara dua kekuatan tersebut ternyata
penyelenggaraan Pendidikan, kita menginginkan agar
penyelenggaraan pendidikan mampu menampilkan TERLATIH” tidak pernah saling menyakiti, merugikan
dan bahkan saling memperkuat dalam
potret operasional pendidikan yang betul-betul dapat
suatu ikatan heroisme, patriotisme dan
menjawab tuntutan dan kebutuhan organisasi TNI
nasionalisme, melainkan justru menyatu
AD yang ditandai dengan hasil didik yang semakin
dalam bentuk “kemanunggalan”.
berkualitas. Itu semua akan terwujud, apabila disertai
dengan kualitas Komponen-komponen Pendidikan
yang baik. Semakin signifikan kesiapan operasional HARAPAN KEDEPAN
Komponen Pendidikan dalam melaksanakan peran Untuk mencapai harapan
dan tugasnya, maka semakin menjamin terciptanya kedepan maka dalam memaknai
kualitas Peserta Didik serta terbinanya kesiapan Hari Juang Kartika sesuai dengan
Prajurit dalam pelaksanaan tugas. Dengan kata lain Tugas Pokok Kodiklat TNI AD yaitu
potret Prajurit dan gerak maju dinamika kehidupan menyelenggarakan Pembinaan Doktrin
Prajurit yang akan datang tercermin dari gambaran dan Organisasi satuan jajaran Angkatan
penyelenggaraan pendidikan di masa sekarang. Darat, Pembinaan Pendidikan dan
Latihan, “Tidak ada Prajurit yang hebat, yang ada Latihan Angkatan Darat guna mendukung
adalah prajurit yang terlatih”, Peristiwa pertempuran Tugas Pokok Angkatan Darat.
Ambarawa membuktikan bahwa yang terlibat
didalamnya adalah Prajurit-prajurit yang terlatih baik PEMBINAAN DOKTRIN
strategi, taktik maupun teknik bertempur. Selanjutnya bahwa TNI AD sebagai bagian dari
teruji dalam kancah-kancah pertempuran yang dapat TNI melaksanakan tugas-tugas TNI matra
membangkitkan kemampuan maupun kemauan untuk darat, sesuai dengan amanat Undang-
bertempur. Keberhasilan Pertempuran Ambarawa juga Undang Republik Indonesia Nomor 34
didukung dengan daya tahan para Prajurit menghadapi tahun 2004 tentang TNI pasal 8 yaitu 1.
berbagai tantangan dan hambatan yang terbentang Melaksanakan tugas TNI matra darat di
dihadapannya. Semua itu tidak menyurutkan semangat bidang pertahanan; 2. Menjaga keamanan

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 35


L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

wilayah perbatasan darat dengan negara lain; 3.


Membangun dan mengembangkan matra darat;
dan 4. Melaksanakan pemberdayaan wilayah di
darat. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut
TNI AD perlu menyusun satu doktrin yang
digunakan sebagai pedoman dasar agar penjabaran
dan pemahaman dari tugas-tugas tersebut menjadi
terarah dan sama.
Mengingat adanya pergeseran paradigma di
lingkup internasional mapun nasional, terutama
pergeseran paradigma ancaman dan keamanan,
maka TNI AD perlu menyesuaikan dengan
pergeseran paradigma tersebut agar dapat
menjawab tantangan dan tuntutan tugas dimasa
depan yang semakin komplek. Oleh karena itu
perlu terus malakukan revisi terhadap Doktrin TNI
AD untuk menjawab tuntutan perubahan sesuai
dengan kebutuhan organisasi, perkembangan
lingkungan strategis, ilmu pengetahuan dan
teknologi, hakikat ancaman serta modernisasi
Alutsista. Tentu pelaksanaan revisi harus
dilakukan melalui pertimbangan dan pengkajian
yang kritis serta pemikiran-pemilikiran holistik,
integral dan komprehensif dari berbagai aspek
termasuk pengalaman sejarah perjuangan dan
perkembangan TNI AD.
Dengan dilandasi Doktrin TNI AD Kartika
Eka Paksi menjadi pedoman bagi doktrin,
petunjuk dan peraturan di jajaran TNI AD
pada strata operasional dan taktis/teknis.
Doktrin ini bersifat filosofis fundamental guna  Ton Tangkas TNI AD sebagai sarana peningkatan profesionalisme
prajurit dan satuan.

menumbuhkan ruh perjuangan dan


semangat pengabdian Prajurit TNI AD,
untuk mencapai keberhasilan tugas pokok
TNI AD dengan dilandasi keyakinan dan
tekad luhur. Oleh karena itu Doktrin harus
mengakar kuat dalam jiwa sanubari Prajurit
TNI AD, sebagai sumber inspirasi untuk
membangkitkan semangat dan motivasi
juang melalui visi TNI AD “profesional dan
dicintai rakyat”.
Sejalan dengan Pembinaan Doktrin maka
langkah-langkah yang perlu diambil adalah:
Pertama, Penyusunan/Revisi doktrin TNI
AD harus mengacu pada stratifikasi doktrin
TNI AD yang berlaku dalam penyusunannya
melibatkan kalangan akademis dan
komponen bangsa lainnya melalui seminar,
focus group discussion (FGD) dan simposium
serta kegiatan sosialisasi doktrin ke satuan
jajaran TNI AD sebagai wadah untuk
 Kasad Jenderal TNI Mulyono memberikan piala bergilir kepada
pemenang Ton Tangkas TNI AD 2017.

36 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

“PERLU TERUS MALAKUKAN REVISI TERHADAP


DOKTRIN TNI AD UNTUK MENJAWAB TUNTUTAN
PERUBAHAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
ORGANISASI, PERKEMBANGAN LINGKUNGAN
STRATEGIS, ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI, HAKIKAT ANCAMAN SERTA
MODERNISASI ALUTSISTA”

PEMBINAAN PENDIDIKAN
Pembinaan pendidikan merupakan upaya
yang ditujukan untuk membina pendidikan
agar dapat diselenggarakan secara efektif dan
efisien serta mampu memenuhi kebutuhan
organisasi (Buku Petunjuk Induk Pendidikan TNI
AD, halaman 5). Sedangkan peran Pembinaan
Pendidikan adalah menyiapkan Sumber
Daya Prajurit dan PNS yang profesional serta
menyiapkan Satwa yang memiliki kepatuhan
dan kemampuan, melalui pendidikan untuk
memenuhi kebutuhan organisasi TNI AD.
Pembinaan Pendidikan TNI AD bertujuan
untuk mewujudkan sistem pendidikan,
komponen pendidikan dan penyelenggaraan
pendidikan dalam rangka membentuk dan
mengembangkan kualitas sumber daya prajurit
dan PNS yang profesional serta satwa yang
mendapat masukan dan penyempurnaan doktrin yang memiliki kepatuhan dan kemampuan untuk
dihasilkan. Kedua, Penyusunan/Revisi petunjuk TNI mendukung tugas prajurit.
AD bertujuan untuk mendapatkan petunjuk yang valid Sejalan dengan Pembinan Pendidikan
dan operasional serta harus mengacu pada stratifikasi maka kebijaksanaan yang dapat diambil
petunjuk TNI AD dan diprioritaskan untuk memenuhi adalah sebagai berikut: Pertama, apabila
kebutuhan satuan jajaran TNI AD sebagai pedoman alokasi anggaran yang terbatas maka program
pelaksanaan tugas. Ketiga, Penataan struktur organisasi pendidikan di susun berdasarkan skala prioritas
Angkatan Darat sesuai peraturan Presiden Nomor 10 secara selektif dan realistis, sehingga tetap
Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI dengan diperoleh SDM yang berdaya guna sesuai
mempertimbangkan right sizing dan terisinya struktur kebutuhan organisasi dan tuntutan tugas.
satuan operasional di daerah perbatasan, daerah Anggaran pendidikan diprioritaskan untuk
rawan konflik dan pulau terluar. Implementasi right peningkatan operasional pendidikan dimana
sizing organisasi disesuaikan dengan tuntutan tugas, dalam pengelolaan anggaran agar diikuti
fungsi dan cakupan wilayah yang menjadi tanggung dengan tertib administrasi. Kedua, melanjutkan
jawab, sehingga perlu pengkajian kembali komposisi pembenahan 10 komponen pendidikan melalui
daftar susunan personel DSP dan tabel organisasi dan penyempurnaan kurikulum pendidikan,
perlengkapan (TOP) menuju organisasai yang efektif peningkatan kualitas tenaga pendidik serta
dan efisien. Kempat, Melaksanakan sosialisasi hasil peningkatan kualitas/kuantitas Paket Instruksi,
revisi buku pedoman Permildas TNI (PBB, PPM, Alins, Alongins dan fasilitas pendidikan;
PUDD, PDG dan TUM) ke satuan jajaran TNI AD. dengan prioritas Lemdikpus, Lemdikrah

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 37


L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

 Dankodiklatad menutup pendidikan lanjutan perwira I kecabangan TNI AD.

dan melanjutkan pembenahan di Lemdikcab/ Staf dan Taktik; (3) Psikologi (Konsultasi); (4)
Fung AD disesuaikan dengan kebutuhan dan Kesegaran Jasmani; (5) Kesehatan (Konsultasi);
kemampuan anggaran. Ketiga, untuk mendapatkan dan (6) Bahasa Inggris. Kempat, memaksimalkan
calon peserta didik yang berkualitas, Kotama/ program pendidikan Perwira TNI AD secara
Balakpus perlu penyelenggaraan bimbingan Pra efektif dan efisien dengan mengedepankan proses
Seldik terhadap personelnya yang diusulkan/ belajar mengajar yang interaktif dan kondusif,
diajukan untuk mengikuti Dikbangum, Dikbangspes sehingga dapat menghasilkan lulusan Perwira TNI
dan Diktuk dengan mengacu pada materi Seldik AD yang handal dan profesional baik dari segi
antara lain: (1) Akademik; (2) Aplikasi Dinas kualitas maupun kuantitas. Kelima, mengenalkan

38 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

 Alutsista salah satu pendukung keberhasilan pelaksanaan tugas TNI AD.

di dalam negeri. Ketujuh, penyempurnaan kurikulum


pendidikan yang menjamin terbentuknya profesionalisme
Perwira, Bintara, Tamtama dengan menitikberatkan kepada
penajaman materi pelajaran, sehingga diperoleh pencapaian
tujuan pendidikan dan efisiensi operasional pendidikan.
Kedelapan, mengikutsertakan PNS dalam program Diklatpim
Tk IV dan pendidikan pengembangan spesialis dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kemampuan PNS TNI AD,
adapun pelaksanaan Dikbangspes bersama-sama pendidikan
spesialisasi Prajurit yang telah diprogramkan.

PEMBINAAN LATIHAN
Pembinaan latihan bertujuan untuk meningkatkan Sistem
dan Operasional Latihan untuk membentuk profesionalisme
prajurit diseluruh jajaran TNI AD mulai dari tingkat
perorangan sampai dengan satuan agar mampu melaksanakan
tugas secara maksimal dihadapkan dengan tantangan
tugas. Latihan merupakan perpaduan antara pengetahuan
dan ketrampilan profesionalitas keprajuritan dengan aspek
kepemimpinan mulai tingkat perorangan sampai dengan
tingkat satuan. Kebijaksanaan yang dapat diambil dalam
mendukung pembinaan latihan adalah sebagai berikut:
Pertama, mewujudkan penguasaan teknis penyelenggaraan
latihan dan manajemen latihan sesuai sistem pembinaan
latihan di satuan jajaran TNI AD, melalui kegiatan latihan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
satuan sebagai latihan lanjutan yang dilaksanakan secara
prasyarat dalam mengembangkan intelektual personel, agar
bertahap, bertingkat dan berlanjut sesuai siklus, metode dan
memiliki ketajaman persepsi, kejelian analisis dan keluasan
materi latihan yang ditentukan dalam rangka memelihara
wawasan. Keenam, mendorong serta memotivasi para
dan meningkatkan kemampuan tempur satuan TNI AD.
Perwira TNI AD agar aktif dalam bahasa Inggris, sehingga
Kedua, mengoptimalisasikan kepedulian pembinaan latihan
dapat dipersiapkan untuk mengikuti pendidikan luar negeri
di pusat Kesenjataan/Kecabangan selaku pembina LKT
dengan mengedepankan profesionalisme, sehingga program
dalam melaksanakan atensi dan pelaksanaan latihan guna
pendidikan luar negeri dapat dipenuhi secara maksimal
menjamin terwujudnya arah dan kebijakan pembinaan latihan
dan hasilnya dapat bermanfaat bagi pengembangan SDM
di satuan jajaran TNI AD. Ketiga, mewujudkan penyusunan/

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 39


L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

 Paparan tentang perbandingan doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi.

revisi buku petunjuk fungsi latihan yang diselaraskan dengan peran dan fungsi serta
transformasi TNI AD, yang diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan satuan-
satuan di lapangan sebagai pedoman penyelenggaraan latihan untuk mendukung
pelaksanaan tugas pokok. Keempat, mewujudkan kerjasama internasional antara
TNI AD dengan Angkatan Darat negara sahabat sesuai dengan naskah kesepahaman
“JAUHKAN WAJAH yang telah ditetapkan dalam kebijakan negara, guna mendorong peningkatan
kualitas dan mempererat hubungan serta menambah wawasan Prajurit. Kelima,
“TIDAK BERSAHABAT”, menggugah dan memotivasi para komandan satuan agar mampu menciptakan kreasi
“MATA MERAH”, latihan dan membangkitkan budaya berlatih di satuannya. Keenam, memelihara
BAHASA “SOK JAGO”, dan memanfaatkan Sarpraslat berdasarkan skala prioritas guna meningkatkan
profesionalisme Prajurit TNI AD.
DAN AKSI “KOBOY”
DITENGAH-TENGAH VISI TNI AD KEMANUNGGALAN TNI-RAKYAT
MASYARAKAT, SEHINGGA Tidak hanya menghadapi tahun politik 2018, sejak pasca reformasi pimpinan
MENIMBULKAN SIKAP TNI AD sejak dari awal telah mewanti-wanti prajuritnya agar menjaga netralitas TNI
dalam berbagai moment politik. Jika dalam Pilkada dan Pilpres nantinya TNI tidak
ANTIPATI” bersikap netral, hal ini tentunya akan merusak relationship-nya dengan masyarakat.
Jika masyarakat sudah tidak bersimpati karena berbagai bentuk pelanggaran yang
dilakukan prajurit di lapangan, tentu akan sulit bagi TNI untuk membangun
kemanunggalan TNI-Rakyat guna menjaga keutuhan wilayah NKRI kedepan.
Kedepan, prajurit TNI AD harus senantiasa berusaha meningkatkan kualitas
komunikasi, kemampuan intelektual dan penampilan kesehariannya. Jauhkan wajah

40 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


BIODATA PENULIS
L E T J E N T N I AG U S K R I S WA N T O

“tidak bersahabat”, “mata merah”, bahasa “sok jago”, dan aksi “koboy”
ditengah-tengah masyarakat, sehingga menimbulkan sikap antipati.
Harus kita akui bahwa sampai saat sekarang prajurit TNI-AD masih
mendapat kepercayaan dan dukungan masyarakat. Ditengah-tengah
prilaku korupsi melanda berbagai lembaga negara dan melibatkan oknum
aparaturnya, ternyata TNI AD tidak ada didalamnya. Kondisi ini teryata
membuat citra TNI kian membaik, sehingga eksistensinya diakui oleh
berbagai elemen bangsa. Kalaupun dibeberapa daerah terjadi berbagai
bentuk pelanggaran yang melibatkan beberapa oknum prajurit ternyata
masyarakat masih mampu berfikir dewasa. Karena tingkat pendidikannya Letjen TNI
sudah mulai membaik, masyarakat ternyata mampu membedakan antara
kesalahan institusi dengan kesalahan oknum anggota. Hal yang sama
Agus Kriswanto
tentunya juga berkenaan dengan konflik TNI-Polri yang sempat menghiasi
berita media akhir-akhir ini. Lahir di Pekalongan tahun 1960,
Dukungan penuh rakyat tersebut pada hakekatnya merupakan kekuatan merupakan lulusan Akabri (1984)
bagi TNI untuk secara bersama-sama menjaga NKRI dari berbagai bentuk dan saat ini menjabat sebagai
Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan, baik dari dalam maupun Komandan Kodiklat TNI AD. Mulai
dari luar. Untuk setiap prajurit harus berusaha dengan segala potensi yang meniti karir sebagai Danton Yonif
dimiliki merebut dukungan rakyat tersebut dengan senantiasa memperbaiki 724/141 (1984), Danki 1/C Yonif
citranya sekaligus menyemai berbagai amalan sosial ditengah-tengah 724/141 (1985), Kasilat Bag Linud
masyarakat. Tentunya kita harus menjauhkan diri dari berbagai bentuk Sdirbensen Pussenif (1995), Kasi
pelanggaran hukum dan prilaku yang menyakiti hati masyarakat. Nikpur Depnik Pusdikif Pussenif
Dominannya sikap egoisme, menonjolnya rasa individualisme dan (1997), Danyonif 403/WP (1998),
membudayanya sikap materialisme dalam kehidupan berbangsa dan Pabandya Lat Sopsdam IV/
bernegara, ternyata menjadi ruang bagi TNI AD untuk melakukan Diponegoro (1999), Dandim 1004/
berbagai amal sosial. Amal sosial yang selama ini dilakukan TNI AD KTB Rem 101/ANT Dam VI/Tpr
dalam bentuk kegiatan bakti sosial, TNI manunggal, pembinaan teritorial, (2000), Waasops Kasdam VI/Tpr
dan lain sebagainya senantiasa tetap aktual dan dibutuhkan masyarakat. (2001), Danbrigif 18/2 Kostrad
Jika dalam pembinaan teritorial kedepan TNI AD terlambat, (2003), Asops Kasdam IX/Udayana
maka kelompok-kelompok tertentu akan memanfaatkan peluang ini (2006), Danrem 023 KS (2008),
untuk mempengaruhi, merebut dan mengintervensi masyarakat sesuai Danpusdikif Pussenif (2009),
kepentingan mereka. Jika kepentingan kelompok tersebut sesuai dengan Dirdik Kodiklat TNI AD (2011),
misi TNI AD, tentu tidak jadi masalah. Manakala kepentingannya Kasdam IV/Dip (2012), Pangdivif-2
terlalu jauh dari kepentingan untuk menyelamatkan bangsa dan negara Kostrad (2013) dan Pangdam IM
serta menjaga kedaulatan negara, hal ini tentu akan berbenturan dengan (2014). Sedangkan Pendidikan
kepentingan TNI AD. pengembangan umum yang pernah
diikuti adalah Sesarcabif (1984),
PENUTUP Diklapa I (1989), Diklapa II (1995),
Seskoad (2000). Selanjutnya
Perjalanan panjang sejarah Angkatan Darat yang akan dikemas dalam
pendidikan pengembangan
bentuk peringatan “Hari Juang Katika” tentunya dapat dijadikan sebagai
spesialisasi atara lain Sussar para
renungan sekaligus kritik, koreksi, evaluasi dan introspeksi diri terhadap
(1984), Susdanyon (1995), Sustih
permasalahan, kekurangan dan kelemahan masa lalu kita semua sebagai
raider (2003), Sus Danbrigif (2004)
keluarga besar Angkatan Darat. Kedepan kita mesti memiliki keberanian
dan Sus Danrem (2008). Beberapa
untuk mengurangi segala bentuk pelanggaran yang bertentangan dengan
penugasan yang pernah diemban
aturan hukum, norma moral dan nilai-nilai sosial yang berlaku ditengah-
dalam negeri yaitu Ops Tim-Tim
tengah masyarakat.
(1984), Ops Tim-Tim (1986), Ops
Selamat memperingati hari juang kartika. Semoga TNI AD kian
Tim-Tim (1987) dan Ops Tim-Tim
solid, kuat dan tetap konsisten menjaga kedaulatan NKRI dari Sabang
(1991). Penugasan Luar negeri
sampai Merauke sebagaimana yang dilakukan oleh para pejuang bangsa,
Australia (1985) dan Malaysia
pendahulu negara dan Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.
(2000).

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 41


BRIGJEN T N I D W I J A T I U T O M O . M . Tr ( H a n )

42 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


BRIGJEN T N I D W I J A T I U T O M O . M . Tr ( H a n )

M
enurut situs melibatkan kapal negara China dan
TAHUKAH ANDA Global kapal Indonesia di sekitar perairan
BAHWA MILITER Fire Power, Natuna. Hal ini dikarenakan negara
Indonesia China mengklaim wilayah perairan
INDONESIA PADA dinyatakan Indonesia yang berdekatan dengan
pulau Natuna sebagai bagian dari
TAHUN 2017 sebagai negara yang memiliki
kekuatan militer peringkat 14 wilayah perairan tradisional China
MENDUDUKI dunia. Prestasi ini tidak terlepas dimana nelayan mereka pada masa
dari kesadaran Indonesia akan lampau telah seringkali berada di
PERINGKAT 14 munculnya berbagai potensi wilayah itu untuk menangkap ikan.
DARI 131 NEGARA ancaman dari negara lain.
Potensi ancaman pertama
Potensi ancaman kedua
berasal dari negara-negara yang
DI DUNIA? pergerakan China di LCS. Kita berbatasan dengan Indonesia.
ketahui bersama Indonesia bukan Adanya kerjasama militer negara-
termasuk salah satu negara yang negara bekas jajahan Inggris yang
terlibat secara langsung (Claimant salah satunya diwadahi dalam Five
States), namun beberapa insiden Power Defence Arrangement (FPDA)

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 43


BRIGJEN T N I D W I J A T I U T O M O . M . Tr ( H a n )

antara lnggris Raya, Australia, Selandia


Baru, Malaysia, dan Singapura yang
ditandatangani tahun 1971. Perjanjian
ini menetapkan bahwa kelima negara
ini akan saling membantu jika terdapat
serangan terhadap Malaysia atau
Singapura.
Selain hal tersebut diatas posisi
strategis Indonesia dengan kekayaan
sumber daya alam yang dimiliki
merupakan beberapa faktor utama
yang menjadikan Indonesia memiliki
daya tarik dalam konstelasi politik
dan ekonomi global maupun regional.
Sebagai Negara berdaulat kondisi
tersebut menjadikan pertahanan
sebagai salah satu prasyarat utama
untuk menjaga dan mempertahankan
kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang merupakan tugas
pokok Tentara Nasional Indonesia
sebagaimana tertuang dalam Undang-
Undang No. 34 tahun 2004. Tugas
pokok tersebut dilaksanakan melalui
Operasi Militer untuk Perang (OMP)
dan Operasi Militer Selain Perang
(OMSP). TNI AD sebagai komponen
utama kekuatan pertahanan matra
darat harus mampu menjawab tuntutan
sebagai “ Tentara Profesional “ yaitu
tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi
secara baik, tidak berpolitik praktis, dijamin
kesejahteraannya, dan mengikuti kebijakan
politik negara
dalam rangka menjamin keutuhan
NKRI dan keselamatan rakyat
Indonesia.

MODERNISASI ALUTSISTA
Realisasi program modernisasi
Alutsista di lingkungan TNI AD
yang termasuk di dalamnya Alutsista
Armed TNI AD melalui pengadaan
MLRS (Multiple Launched Rocket System)
Astros II MK6 merupakan langkah
nyata pelaksanaan rencana strategis
Pussenarmed periode II tahun 2010-
2014 dalam rangka menuju TNI AD
yang tangguh dan modern. Selanjutnya,
melalui Renstra Pussenarmed periode
III tahun 2015-2019, secara konsisten
mendukung strategi pengembangan dan  Latihan penembakan MLRS (Multiple Launched Rocket System) Astros II MK6.

44 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


BRIGJEN T N I D W I J A T I U T O M O . M . Tr ( H a n )

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 45


BRIGJEN T N I D W I J A T I U T O M O . M . Tr ( H a n )

 AV-TCM yang dikembangkan AVIBRAS sebagai misil yang

digunakan pada MLRS Astros II MK6.

pembangunan kekuatan, kemampuan, serta gelar satuan Armed TNI AD.


Sejalan dengan kebijakan ini maka untuk memperkuat satuan Armed Roket
yang sudah ada maupun yang nantinya akan dibentuk untuk memperkuat
pulau-pulau terluar perlu kiranya untuk melengkapi Alutsista MLRS Astros
II MK6 dengan munisi terbaru yang telah dikembangkan oleh AVIBRAS
selaku produsen MLRS Astros II MK6 yaitu misil AV-TCM (Avibras -
Tactical Cruise Missile).

MISIL AV-TCM DAN KEUNGGULAN YANG DIMILIKI

Misil AV-TCM merupakan misil jelajah taktis, AV-TCM memiliki


beberapa keunggulan yang dapat mendukung pelaksanaan tugas satuan
Armed Roket, antara lain:

1 Merupakan misil jelajah taktis darat ke permukaan menuju sasaran yang telah ditentukan.
yang memiliki kecepatan subsonik dengan jarak 5 Bagian roket memiliki sub-munisi yang akan
jangkau sejauh 300 km dengan sistem kendali tembak meningkatkan daya ledak di sasaran bahkan mampu
Fire-and-Forget. menghancurkan armada kapal musuh dan sasaran
2 Mampu membawa hingga 200 kg hulu ledak berdaya daerah lainnya.
ledak tinggi (High Explosive Warhead). 6 Menggunakan sistem penuntun operasi setelah munisi
3 Terintegrasi secara utuh dengan keseluruhan ditembakkan dengan menggunakan inersia dan GPS
sistem yang ada dalam ASTROS II MK6 yaitu (Global Positioning System) yang dilengkapi dengan
menggunakan kendaraan peluncur dan pendukung jalur terbang yang dapat diatur sebelumnya,
yang sama dengan munisi roket Astros yang 7 Terbang di ketinggian relatif rendah untuk
sudah ada. menghindari deteksi Radar lawan.
4 Menggunakan tenaga penggerak berupa pendorong 8 Memiliki sistem anti-jamming untuk menghindari
roket dengan bahan bakar padat dan mesin jelajah kemungkinan sabotase oleh peralatan elektronika
turbojet yang akan mendukung akurasi penembakan pihak lawan.

46 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


BRIGJEN T N I D W I J A T I U T O M O . M . Tr ( H a n )

 Misil AV-TCM sebagai misil jelajah taktis.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 47


BRIGJEN T N I D W I J A T I U T O M O . M . Tr ( H a n )

PERANAN AV-TCM BAGI TNI AD


Misil AV-TCM yang melengkapi
kemampuan MLRS ASTROS II MK6
akan mengoptimalkan tugas pokok
maupun fungsi Armed TNI AD yaitu pada alat peledak itu sendiri melainkan
“Menyelenggarakan fungsi Serangan pada sistem pengiriman yang kompleks
Artileri dan bantuan tembakan terhadap dan memastikan hulu ledak ini
sasaran di darat maupun permukaan mencapai target mereka.
secara tepat dan kontinyu”.
Pada penyelenggaraan fungsi Serangan KONSEP GELAR
Artileri, Misil AV-TCM merupakan Menyikapi pengembangan NKRI. Hal itu akan menimbulkan efek
komponen utama yang memiliki peran empat pulau terluar tertentu sebagai mengurungkan niat negara tertentu
vital mengingat kemampuan dan jarak wilayah pertahanan terdepan NKRI, untuk merongrong kedaulatan NKRI
capai yang dimiliki. maka MLRS ASTROS II MK6 melalui berbagai jalur yang melewati
Dengan jarak capai 300 km MLRS yang dilengkapi dengan misil AV- pulau-pulau terdepan tersebut. Dengan
ASTROS II MK6 berperan sebagai TCM sangat sesuai digunakan oleh kemampuan jarak capai sejauh 300
sistem senjata strategis (Strategic weapons Yonarmed Roket Kostrad yang telah Km dan daya hancur yang besar akan
system) yaitu sistem senjata yang ada dan Baterai Armed Yon Komposit memaksa musuh untuk mengkalkulasi
dirancang untuk menyerang musuh TNI AD di Pangkalan TNI terpadu ulang kemampuan dan kemungkinan
pada sumber kekuatan militer, ekonomi, dengan daya tempur yang dimiliki. perlawanan yang akan dihadapi ketika
atau politiknya seperti kota-kota, Penggelaran MLRS ASTROS II MK6 akan mencoba untuk memasuki wilayah
pabrik, pangkalan militer, infrastruktur yang dilengkapi dengan misil AV-TCM NKRI secara tidak sah. Kesemuanya
transportasi dan komunikasi, dan tersebut akan dapat menimbulkan efek ini akan semakin meningkatkan
pusat-pusat pemerintahan. Istilah sistem gentar (deterrent effect) bagi musuh yang kewibawaan Indonesia sebagai sebuah
senjata strategis tidak hanya mengacu akan melaksanakan invasi ke wilayah negara berdaulat.

48 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


BIODATA PENULIS
BRIGJEN T N I D W I J A T I U T O M O . M . Tr ( H a n )

Brigjen TNI Dwi Jati


Utomo, M.Tr (Han)

Lahir di Purwakata 1965, merupakan


lulusan Akmil 1987, dan saat ini
menjabat sebagai Danpussenarmed.
Mulai meniti karir sebagai Pajau
Yonarmed 8 Kostrad 1987, Pajau 2
Raipur B Yonarmed 8/Kostrad 1988,
Pamu Raipur A Yonarmed 8/Kostrad
1989, PA Raipur A Yonarmed 8/Kostrad
1991, Danraipur A Yonarmed 11
Kostrad 1994, Kasi 2 Ops Yonarmed 11/
Kostrad 1995, Kasisat Bagbinsat Armed
Sdirbinsen Pussenart 1998, Wadanyon
Armed 6 Dam VII/Wrb 1998, Kabag
Binsat Armed Sdirbinsen Pussenart
2001, Danyon Armed 5/105 Dam III/
Slw 2001, Dandim 0618/BS Dam III/
Slw 2006, Waaster Kasdam III/Slw
2008, Anjak Bidrenkon Sosbud Set Jen
Wantanas Dosen Sesko TNI 2012, Paban
II/Kersamik LN Ditkersamik Sesko
TNI 2013. Sekretaris Pussenarmed
Kodiklat TNI AD 2014 dan Wadan
Pussenarmed 2016. Sedangkan
Pendidikan pengembangan umum yang
pernah diikuti adalah Sesarcab Armed
1987, Diklapa I Arm 1993, Diklapa II
Arm 1997, Seskoad 2001, Sesko TNI
2012 dan Lemhanas 2016. Selanjutnya
pendidikan pengembangan spesialisasi
atara lain Combat Inst Course 1994,
Diksar Para 1998, Susdandim 2005, Sus
Staf Renstra 2010. Selain itu beberapa
penugasan yang pernah diemba dalam
 Jarak capai misil AV-TCM dari empat pulau terluar.
negeri yaitu Ops Tim-Tim tahun 1998,
Ops Maluku 2005. Penugasan Luar
Dari penjabaran tersebut membawa kita pada pertanyaan tentang negeri Australia 1994, Malaysia 1997,
Siapakah “Decision Maker” untuk melepaskan tembakan Roket Jerman dan Belgia 2007, Belanda dan
dengan munisi AV-TCM tersebut??? Prancis 2007, Cina 2012, Vietnam 2013
dan Singapura 2013.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 49


KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

50 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

“Satuan Kavaleri TNI AD adalah satuan


manuver yang harus memiliki daya tembak
yang cepat-tepat-dahsyat, daya gerak
yang dinamis-lincah-tangguh, daya kejut
yang dapat memberikan pendadakan
dengan dahsyat, sistem komunikasi yang
interopabilitas-luas-kenyal-aman.”

 Tank Marder memperkuat Alutsista TNI AD.

K
avaleri TNI AD merupakan salah satu AD sampai dengan tahun 2029 (Essential Force) bertujuan
kecabangan TNI AD dengan tugas untuk membangun Satkav TNI AD melalui modernisasi
pokok melaksanakan pembinaan dan Alutsista Kavaleri TNI AD sesuai kebutuhan operasional
menyelenggarakan fungsi Kavaleri dan perkembangan teknologi terkini serta fungsi Kavaleri.
baik dalam tugas-tugas Operasi Militer Mengacu pada rencana pengadaan Ranpur Satkav
Perang maupun Operasi Militer Selain Perang dengan ke depan khususnya untuk fungsi penggempur, maka
menggunakan kendaraan tempur (Ranpur) dan/atau kuda pemilihan Ranpur Penggempur (Main Battle Tank) jenis
Kavaleri sebagai alat peralatan utamanya dalam rangka “Tank Medium” (20 s.d 40 Ton) merupakan langkah
mewujudkan tugas pokok TNI AD. Guna mewujudkan yang tepat dan strategis agar mampu melaksanakan tugas
postur Satkav TNI AD yang mampu memberikan daya pokok sesuai fungsi Kavaleri TNI AD.
gempur yang optimal, maka kebutuhan kekuatan Satkav Dalam pertempuran di masa depan yang dikategorikan
TNI AD lebih diarahkan kepada fungsi Penggempur dan pada peperangan generasi kelima (5GW) terdapat beberapa
fungsi Pengaman. Fakta yang ada bahwa sebagian satuan ancaman yang harus dihadapi oleh Satuan Kavaleri TNI
Kavaleri masih diperkuat oleh Ranpur Tank AMX-13 AD agar mampu mencapai tugas pokoknya yaitu, medan
yang secara teknologi sudah kurang maksimal dalam pertempuran tidak lagi linier dan tidak menggunakan
melaksanakan fungsi Kavaleri. Berangkat dari kondisi taktik perang konvensional. Ciri pertempuran yang akan
tersebut, maka pemenuhan kebutuhan Ranpur Satkav TNI dihadapi di masa depan antara lain:

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 51


KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

BERTEMPUR DI DAERAH BERPENDUDUK

Pada masa yang akan datang paradigma


pertempuran akan bergeser dari semula pada
mandala yang disiapkan dan tidak berpenghuni
(no man’s land) menjadi mandala perang di daerah
perkotaan (urban warfare) yang berpenduduk
sehingga memberikan tantangan tersendiri yang
harus dihadapi oleh satuan Kavaleri TNI AD.
Tuntutan melakukan pertempuran di medan
yang sarat dengan bangunan, gedung, dan
infrastruktur lainnya serta menghadapi tank-
tank musuh yang dilengkapi dengan teknologi
tinggi menjadi tantangan yang perlu dijawab
melalui penyiapan SDM Prajurit, Alutsista, dan
Satuan Kavaleri secara profesional. Disamping
itu, faktor ketelitian atau akurasi penembakan
menjadi sangat penting karena keberhasilan
melumpuhkan kekuatan utama musuh menjadi
penentu utama keberhasilan dalam pertempuran,
sehingga keberadaan Ranpur MBT (Main
Battle Tank) dengan jenis Medium Tank sangat
dibutuhkan oleh Satuan Kavaleri TNI AD.
 Medium tank digunakan di medan yang sarat bangunan.

PERTEMPURAN DALAM MEDAN YANG BERVARIASI

Kondisi geografis Indonesia yang sangat beragam


berupa daerah hutan, perkotaan, rawa-rawa, perairan,
dan pegunungan merupakan daerah yang sangat
bervariasi sehingga perlu penyesuaian strategi, taktis,
dan alutsista yang mendukung suatu peperangan.
Oleh sebab itu sejalan dengan program TNI AD
dalam menyusun EF (Essential Force), khususnya
untuk Satkav TNI AD disamping pengadaan Ranpur
jenis Heavy juga masih diperlukan Ranpur jenis
Medium dan Light. Kebutuhan akan jenis Ranpur
untuk Satkav disesuaikan dengan Tugas, Medan,
Musuh, dan Pasukan Sendiri (TUMMPASS) yang
dihadapi. Tuntutan untuk melaksanakan pertempuran
pada daerah khusus tetap mengemuka dimana
Satuan-satuan Kavaleri harus menghadapi sasaran-
sasaran berupa daerah perkubuan, rintangan alam,
dan rintangan buatan maupun medan-medan yang
secara alami merupakan medan yang digunakan
sebagai perlindungan pasukan musuh seperti daerah
perbukitan, daerah tertutup pepohonan maupun
perlindungan bawah tanah.
 Medium tank dapat menjangkau berbagai medan.

52 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

PERKEMBANGAN
MODERNISASI
ALUTSISTA
Paradigma perang saat ini diantaranya
kecanggihan teknologi. Militer dunia
saat ini berpacu dalam memodernisasi
alutsistanya guna menghadapi potensi
perang masa kini dan di masa mendatang,
sehingga peperangan akan sangat
didominasi dengan kecanggihan teknologi
Alutsista termasuk teknologi kendaraan
tempur (Ranpur). Bila ditinjau secara
seksama negara-negara di kawasan Asia
Tenggara terus melakukan modernisasi
peralatan militer khususnya Ranpur yang
berteknologi tinggi seperti: Malaysia
dengan MBT PT-91M Twardy; Singapura
dengan Leopard 2A4 Upgrade; dan  Pengembangan teknologi Alutsista Malaysia.
berbagai jenis MBT lainnya oleh masing-
masing negara.

RANPUR
NO NEGARA JUMLAH KELAS
JENIS MBT/MED TANK
1 MALAYSIA 48 MBT PT-91M Twardy Heavy + Med
2 PHILIPINA - - -
3 BRUNEI - - -
70 unit T-62 MBT, 350 unit Type-59,
4 VIETNAM 1.315 Heavy + Med
850 unit T-54/55, 454 unit T-34
5 LAOS 25 15 unit T-54/55, 10 unit T-34/85 Heavy + Med
96 unit Leopard 2A4 Upgrade,
6 SINGAPURA 196 Heavy
100 unit Tempest Centurion
7 MYANMAR 150 50 unit T-72, 100 unit Type-69 II Heavy + Med
53 unit M-60A1, 125 unit M-60A3,
8 THAILAND 382 Heavy
50 unit Type 69, 105 unit M-48A5, 49 unit T-84 S
9 TIMOR LESTE - - -
10 AUSTRALIA 149 59 unit M1A1 Abrams, 90 unit Leopard 1A3 (AS 1) Heavy
11 PNG - - -
4.000 unit Type 59 I & II, 300 unit Type
12 CHINA 6.550 79, 500 unit Type 88A/B, Heavy + Med
1.500 unit Type 96, 550 unit Type 98A/99
320 unit T-90S, 79 Unit Arjun, 1.950 unit T-72M,
13 INDIA 4.047 Heavy + Med
1.008 unit Vijayanta/ T-71, 555 unit E67

Southeast Asian Powers Ranked by Military Strenght Rangking.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 53


KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

 Manuver Leopard saat Latancab di Natuna.

DOKTRIN KAVALERI TNI AD


Dalam rangka melaksanakan tugas satuan kawal, satuan tirai, satuan
pokoknya, TNI AD menyelenggarakan FUNGSI PENGGEMPUR pengaman dan satuan pengintai.3
beberapa fungsi dimana salah satunya Fungsi penggempur oleh Satuan Dalam pelaksanaan tugasnya satuan ini
adalah fungsi teknis militer umum Kavaleri TNI AD merupakan tugas- akan dilengkapi dengan Ranpur Tank/
yang didalamnya menjelaskan tentang tugas pertempuran di darat yang bersifat Panser dengan klasifikasi kelas Medium
Kecabangan Kavaleri. Kavaleri ofensif dengan daya gerak, daya tembak, maupun kelas Light.
merupakan salah satu kecabangan dan daya kejut sehingga menghasilkan Sesuai dengan perubahan doktrin
TNI AD dan sebagai kekuatan yang daya gempur yang dahsyat untuk Kavaleri tersebut, maka gelar kekuatan
menjalankan fungsi penggempur dan mendekati dan menghancurkan musuh satuan Kavaleri harus memiliki unsur
fungsi pengaman dengan menggunakan terutama penghancuran sasaran lawan satuan penggempur maupun satuan
kendaraan tempur lapis baja dan/atau berupa Tank, Berba, dan motoris yang pengaman. Salah satu upaya untuk
kuda kavaleri1. Kavaleri sebagai satuan dilengkapi dengan SLT, Pesawat, Helly, memenuhi kebutuhan Ranpur/Alutsista
manuver melaksanakan fungsinya Armed dan gedung atau bangunan Satuan Penggempur pada periode
dengan kemampuan daya gerak, daya yang dijadikan pertahanan sementara tahun 2012-2017 telah dilaksanakan
tembak, dan daya kejut serta didukung musuh serta memperbesar atau program pengadaan Alutsista, yaitu
oleh sistem dan aplikasi teknologi yang menambah daya gempur satuan yang pengadaan Ranpur MBT jenis Heavy
modern. dibantu.2 Dalam pelaksanaan tugasnya Tank yang telah memperkuat satuan
Perubahan karakteristik bertempur satuan ini dilengkapi dengan Alutsista jajaran Kavaleri TNI AD. Namun
saat ini mendorong Kavaleri TNI Ranpur MBT kelas Heavy Tank yang bila dihadapkan dengan tuntutan
AD untuk melaksanakan perubahan dipersenjatai Kanon kaliber besar (90 peningkatan kemampuan dan
Doktrin dihadapkan dengan pencapaian mm s.d 125 mm) dengan klasifikasi tipologi wilayah Indonesia diperlukan
Postur TNI AD sampai dengan tahun kelas Heavy maupun Medium. pengadaan Ranpur MBT jenis Medium
2029. Dengan perubahan tersebut, Tank, sehingga dapat memberikan
Alutsista satuan Kavaleri TNI AD FUNGSI PENGAMAN daya tangkal terhadap kemungkinan
yang ideal adalah Ranpur kelas Heavy, Fungsi pengaman oleh Satuan ancaman baik yang datang dari luar
Medium, dan Light yang dilengkapi Kavaleri TNI AD merupakan tugas negeri maupun dari dalam negeri
senjata khususnya baik senjata kanon pengamanan kepada satuan yang terhadap keutuhan dan kedaulatan
kaliber besar maupun kaliber kecil lebih besar (Operasi Gabungan Matra Negara Kesatuan Republik Indonesia.
sesuai fungsi utama satuan Kavaleri Darat dan atau dalam konteks Operasi Ranpur jenis medium tank yang
yaitu Fungsi Penggempur dan Fungsi Gabungan Tri Matra Terpadu), Obyek diperlukan oleh Satkav TNI AD
Pengaman. Vital Nasional, VIP dan VVIP sebagai memiliki spesifikasi tersendiri.

54 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

SPESIFIKASI RANPUR MEDIUM TANK SATKAV TNI AD


Satuan Kavaleri TNI AD di dalam menentukan kubah (Turret stabilizied system); mampu bermanuver
jenis Ranpur yang akan memperkuat jajarannya, di sebagian besar medan di Indonesia; dapat
diatur oleh Ketentuan Standar Umum (KSU) dioperasikan pada siang dan malam hari (dilengkapi
Kavaleri. KSU ini berisi tentang data yang Night Vision) serta medan yang terkontaminasi
menjelaskan kebutuhan Ranpur bagi satuan Kavaleri bahaya Nubika (dilengkapi NBC Protection); memiliki
TNI AD dihadapkan dengan kondisi geografis di kemampuan mengarung (Fording); dilengkapi dengan
Indonesia, dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek Balistic computer untuk meningkatkan kecepatan dan
teknis, taktis, ketersediaan suku cadang, dan Transfer akurasi dalam penembakan.
of Technology.
- Aspek persyaratan teknis
DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS Ranpur dilengkapi dengan alat kendali
(KEMAMPUAN RANPUR) penembakan secara otomatis penuh (firing control
Aspek persyaratan umum system); dilengkapi dengan Battle Management System
Ranpur sudah merupakan suatu sistem yang utuh (BMS); dilengkapi aplikasi Armor Protection System,
terdiri dari sub sistem otomotif, sub sistem senjata, dilengkapi dengan teropong bidik (gratikul) untuk
dan sub sistem komunikasi. Dari segi klasifikasi berat siang hari dan malam hari; dilengkapi dengan alat
Ranpur maka Ranpur Tank kelas sedang (Medium penaksir jarak (laser range finder); bebas dasar minimal
Tank) dengan berat 20 Ton < Berat < 40 Ton memiliki 400 - 450 mm; mampu melintasi rintangan parit
Power Weight to Ratio (PWR) diatas 20 Hp/Ton dan selebar 1,5 – 2,5 m; kecepatan aman sekitar 70 km/
menggunakan mesin Diesel Turbo Charge Intercooler jam di jalan raya; memiliki kotak penyimpanan
dengan tenaga/kekuatan lebih dari 1000 HP. Dari munisi dan dudukan amunisi yang aman dan kokoh;
klasifikasi kaliber Kanon, Ranpur ini termasuk Power Weight to Ratio ≥ 20 Hp/Ton; mampu melintasi
Ranpur dengan Kanon kaliber besar 90 mm – 105 tanjakan dengan sudut 60%; mampu melintasi
mm. Aplikasi teknologi senjata telah dilengkapi rintangan miring 0% (17°); dilengkapi dengan mesin
dengan sistem observasi/ peninjauan, sistem navigasi, derek atau kerekan (winch); menggunakan sistem
dan sistem kodal. Adapun teknologi yang digunakan suspensi yang independent; serta mampu melewati
Ranpur Tank kelas sedang sudah merupakan rintangan tegak 70 cm.
teknologi terkini/modern sehingga memungkinkan
untuk bertempur siang dan malam dalam berbagai DITINJAU DARI ASPEK TAKTIS
cuaca. Mobilitas dan operasional
Kemampuan mobilitas kendaraan untuk melintasi
Aspek persyaratan taktis medan jalan raya dengan kecepatan aman sampai
Ranpur memiliki senjata pokok Kanon, senjata dengan 70 km/jam, memiliki tekanan jejak 0,60
coaxial, dan senjata PSU, mampu menembakkan sampai dengan 1,00 Kg/cm2, muatan sumbu terberat
berbagai jenis amunisi Kanon (Munisi Kaliber MST ≤ 10 Ton dan untuk kemampuan jembatan Q
Besar/MKB) termasuk APFSDS; memiliki stabilizer Ranpur ≤ 4,46 kNm² dengan awak Ranpur antara
3/4 orang,

Lapisan baja
Bagian Body Tank menggunakan
konstruksi baja dengan
tambahan baja komposit di
bagian depannya, bagian
depan kubah, atap depan dan
samping telah ditambahkan
kemampuan proteksi
lapisan anti ledakan (Add-on
ceramic and Explosive Reactive

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 55


KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

 Leopard menambah kekuatan Alutsista TNI AD.

Armour/ERA) terhadap tembakan dan ledakan TNT/ranjau


dari bagian bawah Ranpur.

Daya tembak
Senjata utama Kanon 90 mm-105 mm, senjata
pendukung coaxial 7,62 mm, senjata PSU 12,7 mm dan
granat asap.

Sistem komunikasi
Alkom yang digunakan sesuai keinginan pengguna
(optional), sehingga hal ini dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan Satkav TNI AD. Dan dalam pengadaan
Alkom tersebut harus dapat diintegrasikan dengan Battle
Management System (BMS) serta memenuhi standar
spesifikasi militer STD MIL 810 F dan 461.

DITINJAU DARI ASPEK


KETERSEDIAAN SUKU CADANG
Ketersediaan suku cadang pada awal tahun pembelian
sangat penting sebelum alih teknologi dapat dilaksanakan.
Teknologi baru yang dimiliki oleh Medium Tank, belum
memungkinkan industri pertahanan dalam negeri untuk
membuat suku cadang yang sesuai dengan spesifikasi
dari produsen asal. Oleh karena itu kebutuhan Medium
Tank harus memperhitungkan ketersediaan suku cadang
khususnya bagian-bagian yang bergerak yang dimungkinkan
usia pakai yang lebih cepat habis.

DITINJAU DARI ALIH


TEKNOLOGI (TOT)
Kebutuhan Tank Medium harus memperhatikan Transfer
of Technology agar mempermudah dalam hal pemeliharaan
ringan maupun berat. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar
industri pertahanan dapat mendukung suku cadang yang
dibutuhkan dan memungkinkan pembuatan Ranpur dalam
negeri yang menggunakan teknologi yang sudah ada.

56 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 57


KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

ALTERNATIF MEDIUM TANK Setelah melalui beberapa kajian yang disesuaikan dengan
Ketentuan Standar Umum (KSU) dan tipologi wilayah indonesia,
DI DUNIA SAAT INI maka terdapat beberapa alternatif Medium Tank untuk memenuhi
kebutuhan Tank bagi Satuan Kavaleri TNI AD antara lain:

TANK
MARDER
EVOLUTION
105 MM,
PRODUKSI
RHEINMETALL,
JERMAN.

TANK
KAPLAN MWT
105 MM,
PRODUKSI
BERSAMA
ANTARA
PT. PINDAD
(INDONESIA)
DAN FNSS
(TURKI)

58 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

TANK LYNX
105 MM,
PRODUKSI
RHEINMETALL,
JERMAN.

PERBANDINGAN SPESIFIKASI Terdapat berbagai jenis Medium Tank dengan berbagai


spesifikasi teknis yang dimiliki. Pada table di bawah ini
TEKNIS MEDIUM TANK diuraikan spesifikasi teknis yang dimiliki oleh medium Tank
jenis Marder Evo, Kaplan MWT, dan Lynx.

NO SPESIFIKASI SPEKTEK MARDER EVO KAPLAN MWT LYNX

DATA UMUM
1. Berat Tempur 15-40 ton 38 Ton 30 Ton 48 Ton
2. Dimensi (meter)
a. Panjang ≤ 10 m 7,0 m 7,0 m 7,73 m
b. Lebar ≤ 4,1 m 3,25 m 3,2 m 3,60 m
c. Tinggi ≤3m 2,7 m 2,82 m 3,30 m
3/4 (Danran,
Pengemudi,
3 Pers (Danran, 3 Pers (Danran, 3 Pers (Danran,
Penembak dan
3. Awak Ranpur Pengemudi, Pengemudi, Pengemudi,
loader serta bisa
Penembak ) Penembak ) Penembak )
menggunakan
autoloader)
MOBILITAS
1. Mesin
Diesel Turbo
Liebher V8-
Intercooler (mesin 4 Diesel MTU MB
a. Tipe Caterpillar/CAT C13 Cylinder-
langkah) min EURO Turbo intercooler
Multifuelengine
3 / (3)
b. Silinder Tidak mutlak 6 silinder
6 silinder 6 silinder
c. Sistem Udara dan Air Liquid Cooling Udara dan Air Udara dan Air
pendinginan (water coolant) System dan udara. (water coolant) (water coolant)
2. Horse power Min 350 Hp 600 Hp 600 Hp 600 Hp

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 59


KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

Kapasitas Bahan
3. Min 650 ltr 652 ltr 650 liter 650 liter
Bakar
4. PWR ≥ 20 hp/ton (3) 20,6 Hp/Ton 23,7 Hp/Ton 23 Hp/Ton
Semi / Automatic RENK HSWL 194,
5. Transmisi min 4 maju dan 2 Otomatis, 4 Maju Automatic Automatic
mundur (1) dan 2 Mundur
6. Suspensi Independent Torsion Bar Torsion Bar Torsion bar
7. Kemampuan
a.Daya jelajah
Min 450 km 600 Km 450 Km 600 Km
(Cruising Range)
b. Kecepatan Maks.
Min 65 km/jam 65 Km/jam 70 Km/Jam 70 Km/Jam
di jalan raya
c. Kecepatan Maks.
Tidak mutlak
Lintas medan
d. Kecepatan Maks.
Tidak mutlak
di air
e. Daya tanjakan 60 % / 31 0 60% 60% 60%
f. Lintasan miring 30 % / 17 0
30% 30 % / 17 0
30%
g. Rintangan tegak ≥ 0,70 meter 1,0 m 0,9 meter 0,9 meter
h. Lintas parit ≥ 1,50 meter 2,50 m 2m 2m
i. Amphibious Optoinal 1,5 m Ada Ada
j. Bebas dasar ≥ 40 cm 0,46 m 0,45 m 0,45 m
SENJATA
1. Senjata utama
Kal 105 mm,
a. Kaliber 90 - 105 mm L-44 105 mm RLS dengan elevasi -10º 105 mm Riffled
s.d + 42º
b. Pengisian munisi Otomatis dgn
Semi otomatis Otomatis Otomatis
kanon Autoloader
c. Jarak capai Min 2500 m -
d. Kemampuan
Min 8 butir / menit 8 butir/menit 8 butir/menit -
tembak
HE, HEAT,
HE, HEAT, APFSDS APFSDS, HE dan HE, HEAT, APFSDS
e. Macam munisi APFSDS dan
dan ATGM HEAT dan ATGM
ATGM
Min jarak capai ATGM dengan ATGM dengan ATGM dengan
f. Sistem ATGM
4000m Barrel Launcher Barrel Launcher Barrel Launcher
Min kal 7,62 mm
(Jarak tembak
2. Coaxial 7,62 mm 7,62 mm 7,62 mm
efektif min 800
meter)
Min kal. 7,62 mm(
3. PSU / Cimdr’s MG efektif min 800
meter)
7,62 mm 7,62 mm 7,62 mm
Sistem Kendali Digital Balistic
4. Ada Ada Ada
Tembak Computer
Sistem Stabiliser
5. Ada Ada Ada Ada
Senjata Utama

60 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


BIODATA PENULIS
KO LO N E L K AV DA N I WA R D H A N A , S . S o s . , M . M

Berdasarkan uraian spesifikasi di samping maka diperlukan penambahan


kuantitas Ranpur Tank jenis Medium sehingga dapat menjadi kekuatan
penggentar dan menangkal potensi ancaman bagi keutuhan NKRI.
Peningkatan teknologi Ranpur juga memiliki konsekuensi untuk meningkatkan
kualitas SDM Prajurit Kavaleri yang mengawaki Ranpur dengan tenologi
terkini. Hal ini menuntut adanya kerjasama yang dilakukan secara terus
menerus dalam bidang pelatihan dan pendidikan sejalan dengan transfer of
technology (ToT) yang dilakukan sehingga mengurangi ketergantungan dengan
negara produsen dan menunjukkan kemandirian bangsa Indonesia. Dilain
pihak, tidak dapat dipungkiri pula bahwa modernisasi Satuan Kavaleri TNI
AD dengan Alutsista yang modern menuntut diwujudkannya taktik dan
Kolonel Kav Dani
strategi yang dapat menjadi bagian dari operasi matra tunggal maupun tri Wardhana, S.Sos., M.M
matra terpadu sejalan dengan dinamika ancaman yang semakin komplek serta
kondisi geografis Indonesia yang bervariasi.
Lahir di Bandung, tahun 1968,
merupakan lulusan Akmil (1993)
dan saat ini menjabat sebagai
PENUTUP Dirbinsen Pussenkav Kodiklat
Dalam pertempuran dimasa yang akan datang yang dikategorikan TNI AD. Mulai meniti karir Pama
pada peperangan generasi kelima (5GW) terdapat beberapa ancaman yang Pussenkav Kodiklat TNI AD (1993),
harus dihadapi oleh Satuan Kavaleri TNI AD agar mampu mencapai tugas Danton-III Kikavbu-61 Yonkav
pokoknya. Dihadapkan dengan Doktrin Kavaleri TNI AD sebagai fungsi Serbu Kodam I/BB (1994), Pasi-3/
penggempur dan pengaman serta perubahan karakteristik bertempur saat ini Pers Yonkav-6 (1997), Dankikav-6
diantaranya bertempur di daerah berpenduduk, pertempuran dalam medan Serbu (1998), Pasi-2/Ops (2000),
yang bervariasi, dan perkembangan tekonologi, maka upaya utama yang Pasiter Dim 0201 (2001), Danramil
dapat dilakukan adalah meningkatkan profesionalisme keprajuritan dan II/MD Kodim 0201/BS (2002),
melaksanakan rematerialisasi dengan cara pemilihan Medium Tank terbaru Gumil Gol-VI Detive Pusdikkav
sebagai alternatif pengganti Tank yang sudah ada di Indonesia saat ini. Kodiklat TNI AD (2003), Kabaglog
Setpussenkav Kodiklat TNI AD
‘‘JAYA DIMASA PERANG, BERGUNA DI MASA DAMAI“ (2008), Kabagprogar Setpussenkav
INDONESIAN ARMOUR, NEED MORE TANKS Kodiklat TNI AD (2009), Danyonkav
9/Bu Brigif 1 PIK/Kodam Jaya
(2010), Dandim 0506/Tgr Rem
052/WKR Kodam jaya (2012),
Dosen Madya Seskoad (2014),
Patun Seskoad (2015). Sedangkan
Pendidikan pengembangan
umum yang pernah diikuti adalah
Susarcabkav (1994), Selapakav
(2003), Seskoad (2007), Sesko TNI
(2016). Selanjutnya pendidikan
pengembangan spesialisasi atara
lain Commbat Intel (1994), Sus
Dankikav tahun 1998, KIBI (2006),
Sus Danyon (2008), Sus dandim
(2011), MTT DISAM (2013), Sus Staf
Renstra (2014) dan Sus Opsgab TNI
tahuin (2015).

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 61


KO LO N E L A R H B L A S I U S P O P Y LU S

62 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


KO LO N E L A R H B L A S I U S P O P Y LU S

 Gambaran integrasi sistem Rudal Starsreak dalam suatu penggelaran.

S
Peringatan Hari Juang Kartika eiring dengan satu kriteria Tentara Profesional
merupakan salah satu wahana diperingatinya yaitu diperlengkapi secara
untuk melestarikan nilai-nilai Hari Juang Kartika baik berkaitan erat dengan
kejuangan yang telah dimiliki yang menandakan dilengkapinya TNI AD dengan
dan dilaksanakan oleh TNI AD pertambahan usianya, Alutsista yang modern, canggih
yang mana menggambarkan diharapkan pula adanya dan berteknologi tinggi.
kebanggaan, kehormatan dan peningkatan profesionalisme dalam Arhanud sebagai salah
keteladanan serta peringatan tubuh TNI AD. Profesionalisme satu kecabangan TNI AD
monumental yang dapat TNI AD pastilah terbentuk dengan yang menyelenggarakan fungsi
dipakai oleh seluruh prajurit adanya Tentara/Prajurit yang pertahanan udara masih belum
TNI AD, sebagai sumber Profesional. Tentara Profesional, optimal dalam menghadapi
kekuatan motivasi dalam yaitu tentara yang terlatih, terdidik, tuntutan tugas dihadapkan dengan
setiap pelaksanaan tugas serta diperlengkapi secara baik, tidak macam ancaman udara yang ada
tonggak yang memberikan berpolitik praktis, tidak berbisnis, saat ini. Hal ini terutama berkaitan
inspirasi bagi upaya dan dijamin kesejahteraannya, dengan kelengkapan serta kesiapan
memajukan TNI AD. serta mengikuti kebijakan politik Alutsista yang dimiliki oleh
negara yang menganut prinsip kesenjataan Arhanud. Ancaman
demokrasi, supremasi sipil, hak udara yang berkembang saat ini
asasi manusia, ketentuan hukum dikenal dengan istilah CUTER-
nasional, dan hukum internasional FRUIT, meliputi Cruise Missile
yang telah diratifikasi. Salah (CM), Unmanned Aerial Vehicle

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 63


KO LO N E L A R H B L A S I U S P O P Y LU S

kecabangan Arhanud sampai saat


ini. Meriam yang dioperasikan oleh
Arhanud TNI AD terdiri dari jenis
meriam kaliber sedang dan kaliber
kecil. Meriam kaliber sedang yang
saat ini masih digunakan yaitu
Meriam 57 mm S 60 baik dengan
sistem Retrofit maupun tanpa AKT
(Alat Kendali Tembak), sedangkan
Meriam kaliber kecil seperti meriam
40 mm/L-70, meriam 20 mm/RH
dan 23 mm/Zur. Bila dihadapkan
dengan perkembangan ancaman
udara saat ini maka Alutsista yang
kita miliki sudah ketinggalan zaman.
Oleh karena itu, dibutuhkan adanya
modernisasi Alutsista sehingga satuan
Arhanud memiliki kemampuan untuk
melaksanakan tugas pokok.
Pada Renstra 2015 sampai
dengan 2019, peremajaan Alutsista
menjadi salah satu prioritas utama
dalam pembangunan postur TNI
AD. Saat ini modernisasi Alutsista
Arhanud sudah memunculkan
Alutsista baru yang lebih modern
dan canggih untuk menjawab
tantangan tugas, khususnya
dalam menghadapi berbagai jenis
ancaman kekuatan udara saat ini.
Rudal Mistral dan Rudal Starsreak
menjadi awal dibangunnya kekuatan
Alutsista Arhanud dalam menjawab
tantangan tugas. Dua jenis Rudal
 Rockets Artillery Mortar (RAM) dan Cruise Missile (CM) salah satu bentuk ancaman udara. tersebut perlahan mampu menjawab
kebutuhan akan kualitas Alutsista
Arhanud yang sesuai dengan konsep
(UAV), Tactical Airto-Surface Missile (TASM), Electronic Warfare (peperangan modernisasi Alutsista. Selain sistem
elektronik), Rockets Artillery Mortar (RAM), Fixed Wing Aircraft (pesawat senjata yang sudah modern dan
udara bersayap tetap), Rotary Wing Aircraft (Helikopter), Unmanned canggih, Alutsista tersebut juga
Combat Air Vehicles (UCAV), Intelligence, Surveillance, Target Acquisition, and dinilai dapat mengintegrasikan sistem
Reconnaissance (ISTAR) dan Tactical/Theatre Ballistic Missiles (TBM). Dalam pertahanan udara yang digelar.
menghadapi potensi ancaman udara ini, sudah sepatutnya kesenjataan Adanya Integrasi dan kemampuan
Arhanud TNI AD lebih modern, canggih dan berteknologi tinggi operabilitas dalam menyusun suatu
sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas-tugas Arhanud TNI AD. taktik dan sistem pertahanan udara
Saat ini satuan Arhanud jajaran TNI AD mengoperasikan Alutsista guna menghadapi setiap ancaman
jenis meriam anti pesawat udara dan Rudal jarak pendek. Alutsista Rudal musuh udara secara efektif dan
jarak pendek terdiri dari dua jenis sistem kendali misil, yaitu laserbeam efisien.
(menggunakan laser untuk memandu misil) dan passive infrared homing Beberapa ancaman serangan
(melacak panas). Rudal RBS 70 MK 02 merupakan salah satu Alutsista udara mampu dihadapi oleh satuan
Rudal dengan sistem laserbeam sedangkan Rudal Grom adalah jenis Rudal Arhanud antara lain Unmanned
passive infrared homing. Kedua Alutsista tersebut masih aktif digunakan Aerial Vehicle (UAV) pada ketinggian

64 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


KO LO N E L A R H B L A S I U S P O P Y LU S

Bekasi yang memiliki luas wilayah 210,49 km².


Dalam menghadapi Sistem mobile Radar berupa MCP mempunyai
potensi ancaman udara peran sebagai wahana surveillance, command and
control dari Baterai Mistral yang tersebar di sekitaran
saat ini, sudah sepatutnya obyek pengamanan. MCP mampu melakukan target
kesenjataan Arhanud TNI detection, identification dan tracking. Sebagai pancar
indra dari satuan tembak Rudal Mistral, MCP
AD lebih modern, canggih
dan berteknologi tinggi

dibawah 7 Km, Tactical Air-to-Surface Missile (TASM)


pada ketinggian di bawah 7 Km, Fixed Wing Aircraft
(pesawat udara bersayap tetap) pada ketinggian
dibawah 7 Km, Rotary Wing Aircraft (Helikopter)
dan Unmanned Combat Air Vehicles (UCAV) pada
ketinggian dibawah 7 Km. Ancaman udara seperti
ini dapat diatasi dengan mengunakan Rudal jarak
pendek yang relatif mempunyai jarak tembak efektif
pada jarak 7 km seperti Rudal Mistral dan Rudal
Strasreak. Secara karakteristik Sista Rudal Mistral
dan Rudal Starstreak memiliki keunggulan masing-
masing. Namun secara sistem, seluruh Alutsista
Arhanud memiliki sistem yang hampir sama yaitu
terdiri dari subsistem Radar, Alat Kendali Tembak
(Aldalbak) dan subsistem penghancur (Rudal).
Rudal jarak pendek ini memiliki kelebihan mobilitas
yang sangat tinggi dan fleksibilitas operasionalisasi
dihadapkan medan yang ada di Indonesia terutama
jenis Man Portable Air Defense Systems (MANPADS),
sehingga dapat mendukung berbagai jenis operasi
darat maupun operasi pertahanan udara gabungan mampu mengendus sasaran dari jarak 30.000 meter
(Opshanudnas). dan sasaran yang ada di ketinggian 4.000 meter.
Rudal Mistral sendiri terdiri dari dua jenis yaitu Untuk menghindari salah identifikasi sasaran, sudah
Rudal Mistral ATLAS (Advanced Twin Launcher Anti- pasti di MCP dilengkapi fitur IFF (Identification Friend
Air Strike) dan Rudal Mistral MPCV (Multi-Purpose Or Foe).
Combat Vehicle) dan didukung Radar MCP (Mistral Rudal Starstreak terdiri dari dua jenis yaitu Rudal
Coordination Post). Daerah yang dapat dilindungi Starstreak MMS (Multi Mission System)/Rapid Ranger
(Coverage Area) Rudal Mistral dengan 9 unit peluncur dan Rudal Starstreak LML (Light weight Multiple
Rudal, dapat melindungi wilayah seluas Launcher)/Rapid Rover yang didukung Radar CM
210 km². Luas coverage area Rudal Mistral 200. Daerah yang dilindungi (Coverage Area) Sista
sama dengan seluas Kota

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 65


KO LO N E L A R H B L A S I U S P O P Y LU S

 Penggelaran Rudal VSHORAD/SHORAD yang terintegrasi dengan Rudal jarak sedang .

Hanud Rudal Starstreak dengan 12 hanya mengandalkan kemampuan


unit peluncur Rudal yang terdiri dari Rudal V-SHORAD atau SHORAD
4 unit MMS (Multi Mission System) saja seperti Rudal Mistral dan Rudal
dan 8 unit LML (Lightweight Multiple Strasreak sebagai bagian dari proses
Launcher) dapat melindungi wilayah modernisasi Alutsista Arhanud. Lebih
seluas 373,063 km² sama dengan luas dari itu jenis ancaman pesawat udara
kota Surabaya (374,8 km²) atau separuh yang menggunakan Smart Bomb/
luas DKI Jakarta yang memiliki luas Guided Bomb, Inter Continental Ballistic
740,3 km². Sistem mobile Radar berupa Missile (ICBM), TBM dan UAV hanya
Radar CM 200 atau yang lebih dikenal dapat diatasi dengan adanya Alutsista
dengan Radar SHIKRA. Radar CM Rudal yang jarak jangkaunya lebih
200 yang ditumpangi dalam wujud jauh dibandingkan dengan Rudal jarak
kontainer pada truk berpenggerak pendek, sehingga modernisasi Arhanud
8×8 – High Mobility Cargo Transporter TNI AD juga diharapkan mampu
(HMCT). Secara umum, Radar intai ini dalam pengadaan Rudal jarak sedang.
beroperasi di frekuensi S band. Tentang Hal ini juga dalam rangka memberikan
jarak jangkau deteksi, untuk surveillance perlindungan udara yang berlapis,
mode hingga 250 km dan engagement dimana dengan adanya jangkauan
mode hingga 100 km. Dalam satu rotasi Radar dan Rudal yang cukup jauh dari
(40 RPM), Radar mampu menjangkau Rudal jarak sedang akan membuat
 Meriam 57 mm S 60 merupakan Alutsista
sudut elevasi mulai –7 hingga 70 derajat musuh tidak dapat menerobos celah- Arhanud yang sudah sekian lama dimiliki.
dalam full time 3D coverage. Radar ini celah yang masih ada pada penggelaran
punya keunggulan high data renewal rate Sista Hanud VSHORAD atau SHORAD
enabling short reaction timeand fast track sehingga pesawat penyerang dan jammer
acquisition dan real digital stacked beam. musuh tidak akan berani masuk terlalu
Ketinggian deteksi pada sasaran bisa dekat ke daerah yang dipertahankan.
mencapai 25.000 meter. Disamping itu untuk menangkal
Dalam menjawab ancaman Alutsista ancaman roket, artileri dan mortir
udara lainnya tentunya kita tidak bisa diperlukan Alutsista Arhanud jenis

66 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


KO LO N E L A R H B L A S I U S P O P Y LU S

 Ilustrasi proses penembakan oleh meriam


yang berkemampuan C-RAM.

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 67


KO LO N E L A R H B L A S I U S P O P Y LU S

68 JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017


KO LO N E L A R H B L A S I U S P O P Y LU S

Perlunya suatu
sistem yang dapat
mengintegrasikan
seluruh Alutsista yang
dimiliki Arhanud TNI
AD sehingga dapat
melaksanakan operasi
secara bersama dan
terintegrasi

C-RAM (Counter Rocket, Artillery


and Mortar) yang merupakan
pengembangan dari meriam yang
memiliki kemampuan menembak
munisi (firing rate) dan ketepatan
yang sangat tinggi. Sehingga kill
probability Alutsista ini menjadi
cukup besar. Perancangan
C-RAM berawal dari sistem
CIWS (Close In Weapon System)
yang digunakan oleh kapal
untuk menangkal Cruise Missile
yang menggunakan lintasan sea
skimming (beberapa meter di atas
permukaan laut) dan baru dapat
dideteksi pada jarak yang sangat
dekat.
Adanya berbagai macam
Alutsista Arhanud TNI AD tentu
saja membawa dampak positif
dalam memberikan perlindungan
yang maksimal terhadap
berbagai macam ancaman udara
yang akan dihadapi. Akan tetapi
kondisi ini belum memberikan
hasil yang optimal dikarenakan
belum adanya interoperabilitas

JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 69


BIODATA PENULIS KO LO N E L A R H B L A S I U S P O P Y LU S

Kolonel Arh
Blasius Popylus

Lahir di Maumere 1973, merupakan


lulusan Akmil 1995 dan saat ini
menjabat sebagai Dirbinsen
Pussenarhanud Kodiklat TNI AD.  Prajurit Arhanud sedang melaksanakan latihan.
Mulai meniti karir Paahmer Timpal/
Wat Yonarhanudri-1/1/K 1996,
Dantonbek Yonarhanudri-1/1/K
1996, Dantonmer-40 mm/L-70/A antara Alutsista Arhanud TNI AD. secara bersama dan terintegrasi.
Yonarhanudri-1/1/K 1998, Kasi-1/ Dimana saat ini seluruh sistem Kegiatan modernisasi Alutsista
Intel Yonarhanudri-1/1/K 1999, Kasi- persenjataan yang dimiliki satuan Arhanud TNI AD yang sedang dan
2/Ops Yonarhanudri-1/1/K 2000, Arhanud belum dapat melaksanakan akan dilaksanakan berupa pemenuhan
Danraipur A Yonarhanudri-1/1/K integrasi dalam suatu fungsi operasi. Alutsista Rudal jarak sedang dan
2001, Kasi-1/Intel Yonarhanudri- Hal ini dapat terlihat bahwa antara meriam C-RAM serta didukung
1/1/K 2002, Gumil Gol-VI Deptikstaf Radar yang satu dengan Radar yang dengan adanya Rudal VSHORAD
Pusdikarhanud Pussenart 2004, lainnya belum dapat melaksanakan atau SHORAD yang sudah ada
PS. Kasipamops Pusdikarhanud tukar menukar informasi, bahkan diharapkan dapat memberikan daya
Pussenart 2005, PS. Kasi-4/Log Radar dari Alutsista Mistral yaitu MCP tangkal (detterent effect) dalam rangka
Menarhanud-1/F Dam Jaya 2006, belum sharing data informasi sasaran mewujudkan pertahanan udara yang
Kasi-4/Log Menarhanud-1/F Dam antar MCP itu sendiri. Oleh karena tangguh khususnya aspek darat dalam
Jaya 2006, Kasi-2/Ops Menarhanud- itu perlunya suatu sistem yang dapat menangkal segala jenis ancaman udara.
1/F Dam Jaya 2007, Dandenarhanud mengintegrasikan seluruh Alutsista Demikian tulisan ini dibuat semoga
Rudal-003/1/F Dam Jaya 2008, yang dimiliki Arhanud TNI AD dapat memberikan manfaat bagi
PS. Kabagdik Sdirbindiklat sehingga dapat melaksanakan operasi pembaca sekalian.
Pussenarhanud 2009, Kabagdik
Sdirbindiklat Pussenarhanud 2010,
Danyonarhanudri-3 Dam III/Slw
2011, Dandim-1304 Gorontalo
Rem 131 STG Dam VII/Wrb 2012,
Pabandya-IV/Anev & Data Staf
Spaban-1/Ren Spersad 2014 dan
Aspers Kasdam VI/Mlw 2015.
Sedangkan beberapa penugasan
yang pernah diembannya antara
lain Opslihkam Maluku 2002,
Ops Pamtas RI – Malaysia 2016,
Preshipment Inspection RRC 2015
dan Preshipment Inspection Inggris
2017 serta Preshipment Inspection
Perancis (2017

70 JURNAL YUDHAGAMA  Desember


Juni 2017 2017
JURNAL YUDHAGAMA  Desember 2017 71

Anda mungkin juga menyukai