A. Latar Belakang
Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan
sudah menjadi tugas dari petugas kesehatan untuk menangani masalah
tersebut. Walaupun begitu tidak menutup kemungkinan kondisi
kegawatdaruratan dapat terjadi pada daerah yang sulit untuk membantu
korban sebelum ditemukan oleh petugas kesehatan menjadi sangat penting
(Sudiharto& Sartono, 2011 dalam ErikaSylivianadkk, 2018). Setiap tahun,
layanan gawat darurat medis mengkaji adanya lebih dari 420.000
cardiacarrestterjadi di luar rumah sakit di Amerika serikat dalam (American
Heart Association, 2014 dalam ErikaSylivianadkk, 2018).
Dari hasil wawancara dengan salah satu anggota Karang Taruna di
Lingkungan Dasan Cermen Asri di peroleh informasi bahwa belum ada
pendidikan kesehatan atau pelatihan mengenai Bantuan Hidup Dasar di
Lingkungan Dasan Cermen Asri. Selain itu pengetahuan mengenai Bantuan
Hidup Dasar kurang di lansir oleh salah satu anggota Karang Taruna di
Lingkungan Dasan Cermen Asri
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 120 menit, responden mampu
memahami tentang bantuan hidup dasar pada orang dewasa.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan sasaran
dapatmengetahui :
a. Pengertian Bantuan Hidup Dasar (BHD)
b. Tujuan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
c. Indikasi Bantuan Hidup Dasar (BHD)
d. Rantai keselamatan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
e. Langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar (BHD)
f. Komponen CPR (CardioPulmonaryRessusitation) berkualitas tinggi
C. Kegiatan Penyuluhan
1. Metode
Simulasi
2. Materi
a. Pengertian Bantuan Hidup Dasar (BHD)
b. Tujuan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
c. Indikasi Bantuan Hidup Dasar (BHD)
d. Rantai keselamatan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
e. Langkah-langkah Bantuan Hidup Dasar (BHD)
f. Komponen CPR (CardioPulmonaryRessusitation) berkualitas tinggi
3. Media
Power Point
F. Setting Tempat
A B
, ,
D C
E, F
Keterangan :
A : Moderator
B : Penyaji
C : Fasilitator
D : Observer
E : Responden.
F :Dokumentasi
G. Pembagian Tugas :
Moderator : Muhammad Deden Yusniadin
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. 75% responden menghadiri penelitian.
b. Tersedia laporan pendahuluan sebelum pelaksanaan kegiatan.
c. Waktu pelaksanaan penyuluhan kesehatan telah ditetapkan.
d. Tempat dan perlengkapan acara telah disiapkan.
2. Evaluasi Proses
a. 50% responden yang hadir berperan aktif dalam pelaksanaan.
b. Responden antusias mengikuti jalannya acara.
c. Responden dapat mengikuti acara sampai selesai
d. Acara dapat berjalan lancar sesuai rencana.
3. Evaluasi hasil
a. Responden memahami materi yang telah disampaikan.
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti adanya peningkatan
hasil dari jawaban kuisioner pengetahuan, sikap dan keterampilan
c. Jumlah responden tidak berkurang.
Lampiran Materi
LAMPIRAN MATERI
BANTUAN HIDUP DASAR
(CardioPulmonaryResuscitation) yaitu:
jantung paru
penderitaan.
2. Mencegah penyakit lebih lanjut atau cedera
3. Mendorong pemulihan
efektif pada organ vital seperti otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan
menurut Alkatri (2007), tujuan utama dari bantuan hidup dasar adalah suatu
di rumah sakit dengan fibrilasi ventrikel primer dan penyakit jantung iskemi,
atau penyakit sekunder non jantung. Henti jantung adalah bila terjadi
henti jantung primer, oksigen tidak beredar dan oksigen tersisa dalam
berhentinya napas, maka oksigen akan tidak ada sama sekali di dalam
Frekuensi napas akan lebih cepat dari pada keadaan normal. Bila
nadi, pemberian O2 ke otak dan organ vital lainnya masih cukup sampai
(AHA) (2015).
seorang yang terlatih dan penolong tidak terlatih dapat dilihat pada
(Aman)
sekitar pada saat melakukan pertolongan. Maka ada beberapa hal yang
a) Memasikankeamanaan anda
menjawab, maka CAB dalam keadaan baik. Dan bila tidak ada respon,
korban Gambar 4.
2016/2017)
kompresi dada yang berlebihan (lebih dari 2,4 inci (6 cm). (American
Berikut gambar posisi yang baik dan benar saat melakukan CPR
siap untuk digunakan atau bantuan dari tenaga kesehatan telah datang.
(Riyani, 2016)
terlebih dahulu bantalan (pad) alat kejut jantung otomatis pada dada
korban sesuai instruksi yang ada pada alat, setelah dinyalakan ikuti
instruksi dari alat tersebut yaitu jangan menyentuh korban karena alat
jantung, minta orang-orang agar tidak ada yang menyentuh korban, lalu
dada segera setelah alat memberikan kejutan listrik pada korban. Hal
(Riyani, 2016)
Berikut adalah gambar langkah - langkah peenggunaanAutomated External
buka tutup tas atau kotak AED, dengarkan instruksi yang terdengar dari
dada saat meisn AED menganalisis, tidk memegang korban saat mesin
yang terpenting adalah korban dimiringkan agar tidak ada tekanan pada
angkat ke atas. 2. (Kiri Bawah) Tangan yang satunya di tekuk sampi jari
(Kanan atas) Kaki korban yang sejajar dengan tangan yang di tekuk
(2017)
tinggi
Berikut adalah gambar Komponen CPR (Cardio Pulmonary