Anda di halaman 1dari 10

Nama : rindiani levia

Nim : po.62.20.1.18.030

Resume antropologi

1. Lapisan social (stratifikasi social)


a. Pengantar
 Selama dalam suatu masyarakat ada suatu yg di hargai, maka barang sesuatu
itu akan menjadi bibit yg dapat menumbuhkan adanya sistem yg berlapis-
lapis dlm masy itu.
 Barang sesuatu itu kemungkinan uang atau benda-benda yg bernilai
ekonomis, mungkin berupa tanah , kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan
dalam agama, atau mungkin juga keturunan dari keluarga terhormat.
 Sistim berlapis-lapis di masy tersebut dalam sosiologi di kenal dengan isitilah
social stratification yg merupakanperbedaan penduduk atau masy dalam
kelas secara bertingkat.
 Adanya sistim berlapis-lapis di masy dapat terjadi dengan sendirnya , tetapi
adapula yg dengan sengaja di susun untuk mengejar suatu tujuan bersama.
 Perbedaan atas lapisan-lapisan merupakan gejala universal yg merupakan
bagian dari sistim social setiap masyarakat.

b. Terjadinya lapisan dalam masyarakat


 Dapat terjadi pada masyarakat dengan sendirinyadalam proses pertumbuhan
masy itu sendiri. Tetapi itu pula ada yg dengan sengaja di susun untuk
mengejar suatu tujuan bersama
 Biasanya terjadi alasan lapisan-lapisan masyarakat terjadi dengan
sendirinyadengar kepandaian dan tingkat umur , sifat keaslian keanggotaan
kerabat seseorang kepada masy, mungkin juga harga dalam batas tertentu.
 Alasan yg di pakai adalah berlainan dari tiap masyarakat.
 Ada dua tipe sistem lapisan social
1. Dapat terjadi dengan sendirinya
2. Sengaja di susun untuk tujuan bersama
Penelitian terjadinya proses lapisan-lapisan masyarakat dapat lah pokok-pokok sbb:
 Sistim stratifikasi social berpokok pada sistim pertentangan dalam masy.
Sistem demikian hanya mempunyai arti yg khusus bagi masy tertentu
menjadi obyek penelitian.

c. Sifat sistim lapisan dalam masyarakat.


1. Closed social stratification : stratifisi yg bersifat tertutup dan tidak
memungkinkan pindahnya seseorang ke suatu lapisan masy
2. Open social stratification : sistem terbuka yaitu setiap anggota
masyarakatmempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri.

Kelas social (social class)


 Kelas sosil adlh semua orang dan keluarga yg sadar akam kedudukannyadi
dalam suatu lapisan masy
 Kurt B.Mayer berpendapat bahwa isitilah kelas hanya di gunakan untuk
lapisan yg bersandarkan atas kehormatan di namakan kelompok
kependidikan status group
 Sarjana lain yakin Max Weber membuat perbedaan antara dasar-dasar
ekonomis dan kedudukan social dan lapisan-lapisan . akan tetapi ia
menggunakan isitilah untuk semua lapisan
 Josep Schumpeter mengatakan bahwa terbentuknya kelas-kelas dengan
masy adalah karena di perlukan untuk menyesuaikan masy dgn keperluan yg
nyata.

Definisi dari kelas social berdasarkan beberapa kriteria tradisional kelas


social:
1. Besar atau ukuran jumlah anggota-anggotanya
2. Kebudayaan yg sama, yg menentukan hak-hak dan kewajiban warganya
3. Kelanggengan
4. Tanda-tanda yg merupakan ciri khas
5. Batas yg tegas bagi kelompok thdp kelompok lain
6. Antagonism tertentu

d. Dasar lapisan masyarakat


 Ukuran yg bisa di pakai menggolongkan anggota-anggota masy kedalam
lapisan
1. Ukuran kekayaan( materil)
2. Ukuran kekuasaan
3. Ukuran kehormatan
4. Ukuran ilmu pengetahuan

e. Unsur-unsur lapisan strata masyarakat


1. Ascribed stts
2. Achieved stts
3. Adakalanya antara kedudukan yg di miliki seseorang timbul pertentangan konflik
4. Kedudukan tertentu yg di miliki seseorang atau yg melekat kepada masyarakat

Peranan ( Role ) merupakan aspek dinamis dari kedudukan. Apabila seorang


melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kwajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia
menjalan kedudukannya, maka ia menjalan perannya
Suatu peranan menyangkut 3 hal, yaitu :
1. Peranan adalah meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi
atau tempat seseorang dalam masy. Peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seorang dalam
kehidupan kemasyarakatan.
2. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masy sebagai organisasi.
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting
dalam struktur sosial.

 Selanjutnya dengan adanya status konflik , juga ada conflics of role dan
bahkan kadang-kadang suatu pemisahan harus dilaksanakan (Role-distance)
 Pembahasan perihal aneka peranan yang melekat pada individu dalam masy
penting karena hal-hal sbb:
1. Peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur masy
hendak dipertahankan kelangsungannya.
2. Peranan-peranan seyogianya dilekatkan pada individu-individu yang oleh
masy dianggap mampu untuk melaksanakannya . Mereka harus telah
terlatih dan mempunyai hasrat untuk melaksanakannya.
3. Dalam masy kadang-kadang dijumpai individu yang tak mampu
melaksanakan peranannya sebagai mana diharapkan masyarakat, karena
mungkin pelaksanaannya memerlukan pengobanan kepentingan-
kepentingan pribadinya yang terlaku baik.
4. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranannya,
belum tentu masy akan dapat memberikan peluang-pleuang yang
seimbang. Bahkan sering kali terlihat betapa masy terpaksa membatasi
peluang-peluang tersebut.
 Chester I Barnard, secara khusus mambahas sistim lapisan yang sengaja disusun
dalam organisasi formal untuk mengejar suatu tujuan.
 Menurut Barnard, sistem kedudukan dalam organisasi-organisasi formal timbul
karena perbedaan-perbedaan kebutuhan, kepentingan dan kemampuan
individu. Sistem pembagian kekuasaan dan wewenang dalam organisasi-
organisasi dibedakan kedalam :
5. Sistem fungsional yang merupakan pembagian kerja kepada kedudukan
yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan
yang sederajat,
6. Sistem scalar yang merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga
kedudukan dari bawah keatas.
i. Mobilitas Sosial (Social Mobility)
 Gerak sosial (social Mobility) adalah gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola
tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial
mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok itu dan
hubungan antara individu dengan kelompoknya.
 Tipe-tipe kelompok sosial yang prinsipil ada dua macam :
1. Gerak sosial Horizontal ; suatu hal perilaku individu atau obyek-obyek
sosial lainnya, dari suatu kelompok sosial lainnya yang sederajat.
2. Gerak sosial Vertikal : sebagai perpindahan individu atau obyek dari
suatu kedudukan lainnya, yang tidak sedarajat, sesuai dengan arahnya,
maka terdapat dua jenis gerak sosial yang vertikal yaitu naik (social
cllimbing) dan yang turun (social sinking)

Prinsip-prinsip umum gerak sosial yang vertikal sbb :


1. Hampir tak ada masy yang sifat sistim berlapis-lapis, secara mutlak
tertutup.
2. Betapapun terbukanya sistim berlapis-lapisan dalam suatu masy tak
mungkin gerak sosial yang vertikal dilakukan dengan bebas, sebab sedikit
banyak akan ada hambatan-hambatan
3. Gerak sosial umumnya berlaku bagi semua masy tak ada, setiap masy
mempunyai ciri-cirinya yang khas bagi gerak sosialnya yang vertikal.
4. Laju gerak sosial vertikal disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, politik
serta pekerjaan adalah berbeda.
5. Berdasarkan bahan-bahan sejarah, khususnya dalam gerak vertikal yang
disebabkan faktor-faktor ekonomi , politik dan pekerjaan, tak ada
kecendrungan yang kontinu perihal bertambah atau berkurangnya laju
gerak sosial

 Menurut Pitirim A Sorokin, gerak-gerak sosial yang vertikal mempunyai saluran-


saluran dalam masyarakat
 Saluran-saluran terpenting dalam gerak sosial adalah :
1. Angkatan bersenjata
2. Lembaga-lembaga keagamaan
3. Sekola-sekolah
4. Organisasi-organisasi Politik
5. Ekonomi dan keahlian dalam pelaksanaan gerak
sosial vertikal dalam masyarakat
Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat
 Mau tidak mau ada sistem lapisan masyarakat karena gejala tersebut sekaligus
memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat , yaitu penempatan individu
dalam tempat-tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya
agar melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta peranannya
2. Berbagai kelompok sosial dan Kehidupan masyarakat

 Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial, memiliki naluri untuk hidup
dengan orang lain. Naluri manusia untuk hidup dengan orang lain disebut
gregariousness sehingga manusia juga disebut juga disebut Social animal (hewan
sosial)
 Karena sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan
pokok yaitu :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu
masyarakat)
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
 Kelompok sosial (Social Group) : himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia
yang hidup bersama, oleh karena adanya hubungan antara mereka.hub tersebut
menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu
keasadaran untuk saling menolong.
Pengertian kelompok Sosial
 J.Bierens Samuel : kelompok sosial yaitu setiap perserikatan menurut sifatnya
adalah relatif erat dan tahan lama dan dalam hal tertentu menghimpun sejumlah
orang.
 Ronald Freedman : kelompok sosial adalah sebuah organisasi atau dua atau
lebih individu yang terga-bung oleh ikatan saling ketergantungan dan suatu
sistem ukuran-ukuran kelakuan yang diterima dan disetujui oleh semua anggota
 R.Max Iver : kelompok sosial : himpunan –himpunan atas kesatuan manusia yang
hidup bersama dan berhubungan yang saling mempengaruhi untuk saling tolong
menolong
Beberapa persyaratan kelompok social
1. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan
2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain
3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu,
sehingga hubungan antar mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib
yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dll.

Berstruktur , berkaidah dan mempunyai pola perilaku


Beberapa persyaratan kelompok social
1. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan
2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain
3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu,
sehingga hubungan antar mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib
yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dll.
4. Berstruktur , berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
Tipe-tipe kelompok sosial dapat diklasifikasi dari berbagai ukuran/kriteria :
a. Besar kecilnya jumlah anggota,
b. Derajat interaksi sosial
c. Kepentingan dan wilayah
d. Berlangsungnya suatu kepentingan
e. Derajat organisasi
f. Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan
Tipe-tipe kelompok social
1. Klasifikasi tipe kelompok masyarakat
a. George Simmel : ditentukan oleh ukuran besar kecilnya jumlah anggota
kelompok serta kemampuan untuk saling mempengaruhi :
- kelompok duaan (dycdik group) suami-istri
- kelompok tigaan (Tryad Group)
a. Ferdinand Toninik : ditentukan berdasarkan derajat interaksi sosial
manusia dalam kelompok sosial dimana anggota-anggotanya saling kenal-mengenal,
seperti keluarga, Desa
b. Berdasarkan ukuran kepentingan dalam wilayah dapat juga disebut
masyarakat setempat dalam sebuah perkumpulan
c. Berdasarkan kriteria berlangsungnya suatu kepentingan sementara
Crowd)
d. Berdasrkan ukuran derajat organisasi :
- berorganisasi dengan baik/se,purna.
- berorganisasi tidak sempurna,

2. Kelompok sosial dipandang dari sudut individu : yaitu kelompok sosial yang biasanya
atas dasar; seperti kekerabatan, keluarga, usia, dan sek dan kadang-kadang atas dasar
perbedaan pekerjaan dan kedudukan.
3. In-Group dan Out Group:
 In-group adalah kelompok sosial dimana individu menginidentifiukasi
dirinya.
 Out Group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartiikan sebagai
lawan in groupnya
 Perasaan in group atau ou group didasari dengan sikap yang dinamakan
etnosentri, yaitu adanya anggapan bahwa kebisaan dalam kelompoknya
meruapakan yang terbaik dibandingkan dengan kelompok lain
4. Kelompok primer (Primer Group) dan Kelompok sekunder (Secondary Group):
 Kelompok primer (Primer Group) merupakan kelompok sosial yang
paling sederhana, dimana anggotannya saling mengenal serta ada kerja
sama yang erat, contoh seperti keluarga, kelompok sepermainan dll,
 Kelompopk sekunder : adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang,
yang sifat hubungannya tidak didasarkan pengenalan secara pribadi dan
 juga tidak langgeng ( contoh hub. Jual-beli)

5. Paguyuban ( Gemeinshapt) dan Patembayan (Gesellschaft).


 Paguyuban (Gemeinschaft) adalah bentuk kehidupan bersama, dimana
anggota-angotanya diikat oleh hubungan bathin yang murni dan bersifat
alami dan kekal.Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta, dan rasa
persatuan batin yang memang dikodratkan.
 Tonnies, katakan bahwa suatu Paguyuban mempunyai beberapa ciri
pokok sbb :
a. Intime, yaitu hubungan yang menyeluruh dan mesra.
b. Pravate : yaitu hub yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa
orang saja
c. Exclusive , yaitu hubungan tersebut hanya untuk kita saja dan
tidak untuk orang-orang diluar kita

Tiga(3) tipe Paguyuban


1. Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood) yaitu ikatan yang didasarkan
pada ikatan darah atau keturunan, contoh keluarga, kelompok kekerabatan.
2. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place) ; suatu paguyuban yang terdiri dari
orang-orang yang berdekapan tempat tingal sehingga dapat saling tolong-menolong,
contoh RT/RW, arisan )
3. Paguyuban karena jiwa-pikiran (Gemeinschaft of mind) : yang terdiri dari orang-orang
yang walaupun tidak ada hubungan darah ataupun tempat tinggal tidak berdekapan,
tetapi mempunyai jiwa dan pikiran yang sama, idiologi yang sama. Paguyuban semacam
ini biasanya ikatanya tidak sekuat paguyuban karena darah atau keturunan.
 Petembayan (Gesellschaft) adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan
biasanya untuk jangka waktu pendek. Ia bersifat sebagai suatu bentuk
dalam pikiran belaka. Contoh ; ikatan antara pedagang, kelompok
kekerabatan, organisasi dalam suatu pabrik dll.
6. Formal Group dan Informal Group.
 Formal Group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan
sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan
antara sesama. Contohnya organisasi.
 Informasl Group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau
yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena
karena pertemuan berulang kali yang didasari oleh kepentingan dan
pengalaman yang sama. Contohnya klik (clique) “ antara kita.
7. Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa kekota atau dapat
pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
8. Sebab-sebab urbanisasi dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu :
 Faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggal tempat/daerah
kediamannya(pusb factor)
 Faktor kota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di
kota-kota. (full faktor)
9. Akibat-akibat negatif urganisasi yang terlalu cepat adalah :
 Pengangguran
 Naiknya kriminalitas
 Persoalan perwismaan
 Kenakalan anak-anak/kejahatan anak-anak
 Persoalan rekreasi

 Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa kekota atau dapat
pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
 Sebab-sebab urbanisasi dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu :
1. Faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggal tempat/daerah
kediamannya(pusb factor)
2. Faktor kota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di
kota-kota. (full faktor)
 Akibat-akibat negatif urganisasi yang terlalu cepat adalah :
1. Pengangguran
2. Naiknya kriminalitas
3. Persoalan perwismaan
4. Kenakalan anak-anak/kejahatan anak-anak
5. Persoalan rekreasi

Anda mungkin juga menyukai