Anda di halaman 1dari 7

INFORMATION SHEET

Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah

Kode matakuliah : BD. 302

Beban SKS : 5 SKS ( T:3, P:2)

Pokok Bahasan : Pemeriksaan Antropometri Pada Bayi Baru Lahir

Waktu : 60 Menit

Dosen : Noviani Elsira, SST, M.KM

INDIKATOR

Diharapkan mahasiswa mampu

a) Menyiapkan alat alat pada pemeriksaan antropometri pada bayi baru lahir
b) Melakukan pemeriksaan antropometri pada bayi baru lahir yaitu mengukur
berat badan. Panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar lengan
atas pada bayi baru lahir.

REFERENSI
1. Ambarawati Retna Eny, dkk. 2011. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta :NuhaMedika.
2. Maryunani Anik, dkk. 2008. Buku Saku Asuhan Bayi Baru Lahir. Jakarta :
Trans Info Media.
3. Muslihatun, 2010, Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita,.Yogjakarta :
Fitramaya.

PENDAHULUAN

Pemeriksaan fisik merupakan salah satu hal yang harus dikerjakan dalam
rangkaian pengumpulan data dasar (pengkajian data) pada bayi baru lahir sebagai
dasar dalam menentukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di
bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan
pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai keadaan umum bayi,
menentukan status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri kedalam kehidupan
ekstrauteri, dan mencari adanya kelainan/ ketidak normalan pada bayi.Pemeriksaan
antropometri pada bayi baru lahir antara lain mengukur berat badan, panjang
badan,lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar lengan atas pada bayi baru lahir.

LANDASAN TEORI
Pemeriksaan Antropometri Pada Bayi Baru Lahir

Pemeriksaan dan pengkajian fisik pada bayi seharusnya dilakukan


Menyeluruh dan komprehensif dan dilakukan oleh dokter anak atau oleh perawat
atau bidan yang senior jika tidak ada dokter. Jika memungkinkan, pemeriksaan
dilakukan di depan kedua orangtuanya.
Dengan tujuan untuk memeriksa dan mengkaji kondisi bayi baru lahir, bidan
atau perawat harus memahami fisiologis bayi baru lahir dan juga harus
mempunyai karakteristik fisik dan perilaku bayi baru lahir dan adanya
abnormalitas yang dapat terjadi.
a. Melakukan penimbangan berat badan
Berat badan pada bayi cukup bulan normalnya 2.500 - 4.000 gram. Timbang
berat badan bayi segera setelah lahir karena dapat terjadi penurunan berat
badan agak cepat.
Periksa alat timbangan, posisi, seimbangan timbangan dan atur skala
timbangan ketitik nol sebelum penimbangan. Baca hasil timbangan sampai
ketelitian 0,1 kg, lindungi bayi baru lahir supaya tidak kehilangan panas.
Normalnya bayi baru lahir kehilangan sampai 10% dari berat badan lahirnya
pada minggu pertama kehidupannya karena kehilangan cairan ekstra seluler
dan meconium yang berlebihan maupun asupan makanan/ minum yang
terbatas, terutama pada bayi yang menyusu ASI.
b.Melakukan pengukuran panjang badan
Letakkan bayi di tempat datar. Ukur panjang badan bayi menggunakan
pengukur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan kaki atau badan bayi
luruskan. Pegangi kepala dan lutut agar kaki tetap lurus. Baca hasil pengukuran
sampai ketelitian 0.1 cm.
Normalnya 48 – 53 cm, terkadang agak sulit dilakukan pada bayi cukup bulan
karena adanya molase, ekstensi lutut tidak sempurna. Bila panjang badan < 45
cm atau > 55 cm perlu di cermati adanya penyimpangan kromosom.
c.Pengukuran lingkar kepala
a) Circumferensia subokcipito bregmatika (lingkar kecil kepala), ukur dengan
pita pengukur mulai dari bregmatika (UUB) ke arah supkcipitalis ke arah
bregmatika (kepala belakang) dan baca hasilnya. Ukuran normal rata-rata
32 cm.
b) Circumferentia fronto occipitalis (lingkar sedang kepala), ukur dengan pita
pengukur mulai dari frontalis ke arah occipitalis kembali ke frontalis dan
baca hasil. Ukuran normal rata-rata 34 cm.
c) Circumferentia mento occipitalis (lingkar besar kepala), ukur mulai dari
mento (dagu) ke arah occipitalis kemudian ke arah mento (dagu) kembali
dan baca hasilnya. Ukuran normal rata-rata 35 cm.
d)Pengukuran lingkar dada
lingkar dada diukur dari daerah dada kepunggung kembali ke dada
(pengukuran dilakukan melalui kedua putting susu)
lingkar dada pada bayi cukup bulan normalnya 33 – 35 cm. sekitar 2 cm lebih
kecil dari pada lingkar kepala.
e)Mengukur LILA ( Lingkar Lengan Atas )
Pengukuran lingkar lengan atas dilakukan pada lengan bagian kiri, yaitu
pertengahan pangkal lengan siku. Pemilihan lengan kiri tersebut dengan
pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dibandingkan lengan
kanan sehingga ukurannya lebih stabil, normalnya 11 -15 cm.

HAL – HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM


PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI BADA BAYI
BARU LAHIR

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan


2. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
3. Perhatikan keadaan umumbayi
4. Perhatikan keselamtan bayi
5. Ikuti petunjuk instruktur

LANGKAH KERJA

ALAT dan BAHAN :


 Timbangan bayi
 Lampu sorot
 Alat pengukur panjang badan
 Pita pengukur lengan
 Metlin
 Phantom bayi
 Pakaian bayi
 Bengkok
 Tempat tidur pemeriksa
 Handscoon
 Larutan klorin
 Buku catatan

PELAKSANAAN PROSEDUR TINDAKAN

1. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan di lakukan


2. Menyiapkan alat dan bahan yang di butuhkan dan susun secara ergonomis
3. Lepaskan dan simpan semua perhiasan yang dipakai, lalu cuci tangan dengan
menggunakan sabun di atas air mengalir, kemudian keringkan tangan dengan
handuk yang bersih.
4. Pasang handscoon pada kedua tangan
5. Letakkan bayi diatas meja pemeriksaan
6. Letakkan bayi diatas timbangan dalam keadaan terbungkus, baca hasil dengan
melihat skala jarum timbangan. Ukuran berat normal : 2500-4000 gram
7. Baringkan bayi di atas alat pengukur panjang badan, meletakkan puncak kepala
bayi pada kayu yang tetap dan kayu yang bergerak menyentuh tumit, baca hasil.
Ukuran panjang badan normal :48-53 cm
8. Baringkan bayi di atas tempat tidur pemeriksaan dalam posisi telentang, ukur
lingkar kepala dengan pita ukur meliputi :
a) Circumferensia subokcipito bregmatika (lingkar kecil kepala), ukur dengan
pita pengukur mulai dari bregmatika (UUB) ke arah supkcipitalis ke arah
bregmatika (kepala belakang) dan baca hasilnya. Ukuran normal rata-rata 32
cm
b) Circumferentia fronto occipitalis (lingkar sedang kepala), ukur dengan pita
pengukur mulai dari frontalis ke arah occipitalis kembali ke frontalis dan
baca hasil. Ukuran normal rata-rata 34 cm
c) Circumferentia mento occipitalis (lingkar besar kepala), ukur mulai dari
mento (dagu) ke arah occipitalis kemudian ke arah mento (dagu) kembali
dan baca hasilnya. Ukuran normal rata-rata 35 cm
9. Lepaskan pembungkus, pakaian bayi, ukur lingkar dada mulai dari daerah dada
kepunggung kembali kedada melalui kedua puting susu dan baca hasil. Ukuran
lingkaran dada normal rata-rata 33-35cm.
10. Ukur lingkar lengan kiri atas dari lengan atas luar kearah lengan atas bagian
dalam kembali kearah lengan atas luar dan baca hasil. Ukuran lingkar lengan
atas normal rata-rata 11 cm
11. Pakaikan bembungkus / pakaian bayi dan letakkan bayi ketempatnya dan atur
posisi yang nyaman
12. Bereskan dan rapikan alat-alat dan bahan yang telah di gunakan
13. Lepaskan handscoon didalam larutan klorin, Semua peralatan yang digunakan
direndam dilarutan klorin 0,5 % selama 10 menit
14. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menyelesaikan tindakan
15. Menjelaskan kepada orang tua tentang hasil pemeriksaan
16. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil tindakan.

KESIMPULAN
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah salah satu hal yang harus dikerjakan dalam
rangkaian pengumpulan data dasar (pengkajian data) pada bayi baru lahir sebagai dasar dalam
menentukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Bertujuan untuk memeriksa dan mengkaji
kondisi bayi baru lahir dan adanya abnormalitas dan injuri yang dapat terjadi.

Palembang, Januari 2020

Menyetujui,
Dosen Pengajar

(Noviani Elsira, SST, M.KM)

Anda mungkin juga menyukai