Anda di halaman 1dari 3

Ujian Tengah Semester

Nama : Galih Kusuma Adiasmara


NIM : 175090301111013
Hari/Tanggal : Selasa, 17 Maret 2020
Mata Kuliah : Fisika Lingkungan II
Dosen Pengampu : Sri Herwiningsih, S.Si., M.App.Sc., Ph.D.

1. Indonesia Darurat Sampah Plastik (Kompas 2 Maret 2019)


a. Alasan sampah plastik berbahaya bagi lingkungan
Plastik adalah salah satu sumber pencemaran yang paling besar yang berkembang seiring
pertambahan jumlah penduduk. Berdasar pada Koran Kompas pada tanggal 2 Maret 2019 yang
menyatakan bahwa Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar kedua setelah China.
Kondisi tersebut mengakibatkan erjadinya daruarat sampah plastik. Sampah plastik sangatlah
berbahaya dan berpengaruh buruk terhadap lingkungan hidup. Pada lingkungan perairan,
sampah plastik dapat menurunkan jumlah organisme air baik mikro maupun makro serta dapat
mempengaruhi (memperburuk) kualitas air karena kandungan sampah plastik yang ada di air
akan eningkatkan kandungan unsur kimia air juga. Selain mengganggu ekosistem dan mutu
air,sampah plastik yang menyumbat aliran air juga dapat mengakibatkan bencana berupa banjir
yang membawa efek bawaan berupa beberapa penyakit yang akan diderita oleh korban banjir
tersebut. Pada lingkungan tanah kandungan sampah plastik akan berakibat pada terganggunya
pertumbuhan dan perkembangan organisme mikro maupun makro. Organisme mikro tidaka akan
mampu memngurai sampah plastik sedangkan organisme makro seperti tumbuhan akan
terganggu dala proses penyerapan unsur hara dari dalam tanah karena timbunan sampah plastik
di dalam tanak akan menghalangi dan mempersulit pemanjangan akar tumbuhan. Timbunan
sampah plastik di dalam tanah akan bertahan selama ±400 sebelum dapat didegradasi. Kondisi
tersebut juga akan berpengaruh terhadap kandungan kimia dalam tanah serta kesuburan tanah
tersebut. Pada lingkungan udara sampah plastik yang terpapar panas matahari akan melepaskan
beberapa unsur yang dikandungnya dalam bentuk uap atau gas. Gas atau uap yang dihasilkan
biasanya berupa hidrokarbon atau beberapa radikal. Gas ini sangat berbahaya apabila dikonsumsi
oeh manusia dan makhluk hidu lainnya. Selain menghasilkan gas karena terpapar matahari,
sampah plastik yang dibakar akan menimbulkan adanya partikulat asap yang menurunkan
kualitas udara. Partikulat asap ini juga berbahaya apabila terhirup dapat mengakibatkan
terjadinya sesak nafas dan gangguan pernafasan lainnya. Uraian tersebut merupakan alasan
mengapa sampah plastik merupakan salah satu contoh sampah yang berbahaya.
b. Solusi kreatif untuk permasalahan sampah plastik
Penanggulangan terhadap sampah plastik terdiri dari berbagai cara yang variatif. Beberapa
metode penanggulangan sampah plastik yang pertama adalah dengan metode preventif dan yang
kedua adalah dengan penanganan lebih lanjut. Langkah preventif yang paling konkrit untuk
dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai misalnya dengan
berbelanja menggunakan tas kain, menggunakan tupperware sebagai pengganti botol plastik,
serta meminimalisir penggunaan bungkus plastik. Muchtaridi (2019) mengatakan bahwa langkah
preventif lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengelolaan dan pengolahan
terhadap sampah plastik. Sampah plastik yag akan dibuang sebaiknya merupakan sampah plastik
yang memang sudah tidak bisa untuk dilakukan daur ulang terhadapnya. Pembuangan terhadap
sampah plastik ini perlu memperhatikan kondisi tempat pembuangannya. Akan lebih baik jika
tempat pembuangannya terlokalisasi sehingga efek negatif akibat penyebaran sampah plastik
dapat diminimalisir. Selanjutnya, penanganan lebih lanjut terhadap sampah plastik yang sudah
menyebar dapat dilakukan dengan bermacam cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan menurut
Wahyudi (2018) adalah dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan baku pembuatan
bahan bakar alternatif. Proses yang digunakan adalah proses pirolisis. Proses pirolisis ini pada
prinsipnya adalah menguapkan padatan limbah plastik kemudian dilakukan kondensasi terhadap
uap yang dihasilkan dan menghasilkan beberapa tipe bahan bakar yang berbeda dari perbedaan
tingkat kondensator. Solusi lain yang dapat dilakukan untuk menindaklanjuti masalah sampah
plastik berdasarkan Dwiyati (2014) adalah dengan memanfaatkan limbah plastik HDPE sebagai
briket dengan campuran Eceng Gondok untuk energi Alternatif. Dengan menggunakan limbah
plastik HDPE didapat hasil optimum dari briket yang dibuat.
2. Instrumen untuk Analisis Kualitatif Kualitas Lingkungan
a. Nama dan fungsi instrumen
- Lingkungan Perairan
Turbidity sensor dengan arduino untuk mendeteksi kualitas air berdasar tingkat
kekeruhannya.
- Lingkungan Tanah
Detektor Kesuburan tanah berbasis IoT untuk mendeteksi kualitas keduburan tanah
- Lingkungan Udara
Sensor Mq-2 untuk deteksi kualitas udara berdasarkan kandungan polutannya berupa asap
b. Komponen dari instrumen
- Turbidity sensor dengan arduino terdiri dari sensor kekeruhan dan arduino
- Detektor kesuburan tanah terdiri dari ESP8266, Sensor Moisture, TCS 3200 (sensor
kesuburan), relay dan adaptor
- Sensor Mq-2 terdiri dari ermukaan pendeteksi, elektroda, heater coil, electrode line,
tubular ceramics, clamp ring, resin base, anti–explosion network dan tube pin serta
mikrokontroller yang digunakan sebagai kendali sensor
c. Prinsip kerja instrumen
- Prinsip kerja Turbidity sensor adalah dengan menggunakan prinsip optika dari air yang
diakibatkan oleh adanya perbandingan cahaya yang dipantulkan dengan cahaya datang.
Ketika polutan penyebab kekeruhan pada air meningkat kaonsentrasinya maka output deteksi
dari sensr ini akan menunjukkan tegangan output yang tinggi.
- Prinsip kerja Detektor kesuburan tanah ialah dengan menagkap data dari sensor kelembutan
dan sensor kesuburan kemudian diolah dan dikonversi oleh ESP8266. Data yang telah diolah
dan dikonversi selanjutnya akan menuju ke mikrokontroller untuk proses selanjutnya.
Setelah terjadi pemrosesan data oleh mikrokontroller maka akan dikirimkan ke perangkat
server sebagai data kesuburan tanah. Adaptor disini digunakan sebagai stabilisatur tegangan.
- Prinsip kerja Sensor Mq-2 ialah apabila ada polutan berupa asap atau polutan lainnya yang
berinteraksi dengan permukaan deteksinya maka akan menghasilkan sinyal output yang akan
diproses oleh mikrokontroller. Hasil proses mikrokontroler akan berbeda untuk masing-
masing polutan. Berdasar hal tersebut maka akan dapat diketahui polutan pa saja yang
terdapat di udara yang dideteksi tersebut.

Referensi:
Dwiyanti, Siska T., dan Ahmad Kholil. Pembuatan Briket Hasil Pemanfaatan Eceng Gondok dan Sampah
Plastik HDPE Sebagai Energi Alternatif. Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur. Edisi II, April
2014 Halaman 98-103.
Muchtaridi, Cecep Suhandi, dan Abednego K. Gwiharto. 2019.Sosialisasi Pengelolaan Sampah di Desa
Sukaripih sebagai Upaya Preventif Pencemaran sungan Citarum. Kumawula: Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat. Vol. 2 No. 3 Desember 2019 Halaman 226-235.
Wahyudi, Jatmiko., Hermain TEguh Prayitno, dan Arieyanti Dwi Astuti. 2018. Pemanfaatan Limbah
Plastik Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bahan Bakar Alternatif. Jurnal Litbang. Volume XIV
Nomor 1, Juni 2018 Halaman: 58-67.

Anda mungkin juga menyukai