Anda di halaman 1dari 9

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASSHOLEH Pemalang

MEMBENTUK MANAJER YANG HANDAL

Oleh :
Noor Rosyadi

A. Pengertian Manager
Manager adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi,
seorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh
organisasi untuk memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan
mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Manager
terbagi menjadi dua bagian yaitu manager fungsional (functional manager) dan
manager umum (general manager).
1. Manager fungsional (Functional Manager)
Manager fungsional adalah manager yang memiliki tanggung jawab pada
satu bagian fungsional perusahaan atau organisasi dan tidak ikut campur
terhadap pekerjaan fungsional pada bagian lain. Contohnya adalah seperti
manager keuangan, manager pemasaran, manager akuntansi, manager
operasional, manager hrd.
2. Manager umum (General Manager)
Manager umum adalah manager yang memiliki tanggung jawab seluruh
bagian atau fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manager
umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai
beberapa atau seluruh manager fungsional. Pada perusahaan yang berskala
kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manager umum, sedangkan pada
perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki
beberapa orang manager umum yang bertanggung-jawab pada area tugas
yang berbeda-beda.

B. Perbedaan Pemimpin (Leader) dan Manajer


Perbedaan pemimpin (leader) dan manajer memang tidak ada habisnya.
Salah satu sebabnya adalah satu peran tersebut tidak mungkin dilakukan tanpa
keberadaan peran lain. Pemimpin yang tidak bisa mengelola (to manage) akan
gagal dalam kepemimpinannya, sementara manajer yang tidak bisa memimpin
(to lead) akan gagal dalam aktivitas manajerialnya. Namun sesungguhnya
pemimpin (leader) dan manajer merupakan dua konsep yang berbeda dan
terdapat perbedaan diantara keduanya.
Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat
kepemimpinan personality atau authority (berwibawa). Ia disegani dan
berwibawa terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan
kemampuan serta didukung perilakunnya yang baik. Pemimpin (leader) dapat
memimpin organisasi formal maupun informal, dan menjadi panutan bagi

Jurnal Ekonomi dan Manajemen – Edisi 10 Hal : 39


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASSHOLEH Pemalang

bawahan (pengikut)nya. Biasanya tipe kepemimpinannya adalah “partisipatif


leader” dan falsafah kepemimpinannya adalah “pimpinan untuk bawahan”.
Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam
praktek kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority
formalnya” saja. Bawahan atau karyawan atau staf menuruti perintah-
perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh manajer tersebut. Manajer
biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe
kepemimpinannya ialah “autocratis leader” dengan falsafahnya ialah bahwa
“bawahan adalah untuk pemimpin”.

Perbedaan Manajer dan Pemimpin1[1]


Manajer Pemimpin
Mengelola Berinovasi
Dapat di cetak Tidak dapat di cetak
Memelihara Mengembangkan
Memfokuskan pada sistem dan struktur Memfokuskan pada orang-orang (bawahan)
Mengandalkan kontrol Menumbuhkan kepercayaan
Berorientasi jangka pendek Memiliki perspektif jangka panjang
Bertanya bagaimana dan kapan Bertanya apa dan mengapa
Berorientasi pada hasil Berorientasi pada peluang-peluang masa depan
Meniru Menciptakan
Menerima status quo Menentang status quo
Seperti tentara yang siap selalu diperintah Adalah dirinya sendiri
Melakukan dengan benar Melakukan hal yang benar

Lebih spesifik, perbedaan pemimpin (leader) dan manajer dapat dilihat


dari tiga hal yang selalu berkaitan dengannya, yaitu: sumber kekuasaan yang
diperoleh, bawahan, dan lingkungan kerja.
Berdasarkan sumber kekuasaan yang diperoleh, seorang manajer dipilih
melalui jalur formal (seperti dipilih oleh komisaris atau direktur) dengan dasar
yuridis yang dimiliki. Artinya seseorang dapat menjadi manajer jika
mempunyai dasar yuridis yaitu adanya surat keputusan atau surat
pengangkatan. Sedangkan pemimpin (leader) kekuasaan yang dimiliki
berdasarkan kontrak sosial dengan anggota atau bawahan.
Berkaitan dengan bawahan, manajer memiliki bawahan yang biasanya
disebut sebagai staf atau karyawan yang memiliki posisi formal dalam struktur
hierarki organisasi. Bawahan atau karyawan menuruti perintah-perintahmya,
karena takut dikenakan hukuman oleh manajer. Sedangkan Pemimpin (leader)
memiliki bawahan yang biasanya disebut sebagai pengikut. Bawahan atau
pengikut menjalankan perintah dari pimpinan (leader) atas dasar kewibawaan
pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan
kemampuan serta perlakuannya yang baik.

Jurnal Ekonomi dan Manajemen – Edisi 10 Hal : 40


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASSHOLEH Pemalang

Adapun dari segi lingkungan kerja, manajer biasanya hanya dapat


memimpin pada lingkungan kerja organisasi formal saja dan bertanggung jawab
kepada atasannya. Sedangkan pemimpin (leader) dapat memimpin lingkungan
kerja organisasi baik formal maupun informal dan bertanggung jawab kepada
anak buahnya. Seorang pemimpin (leader) merupakan bagian dari pengikut
sedangkan manager merupakan bagian dari organisasi.
Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa pimpinan (leader)
memiliki fungsi dasar mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk
bergerak pada arah yang sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer
berkaitan dengan manajemen, yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan
(planning), pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing),
pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Dalam menjalankan
fungsinya, seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan
kekuasaan jabatan secara struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan
dapat melakukan paksaan atau hukuman untuk mengarahkan bawahan.
Sedangkan seorang pemimpin (leader) lebih menekankan pengaruh atau
karisma yang dimilikinya sehingga bawahan secara sadar untuk mengikuti
arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi, memfasiltasi, dan berpastisipasi dalam
setiap kegiatan yang menginginkan bawahan mengikutinya. Tidak dengan
hadiah, paksaan atau hukuman.
Pemimpin dan manajer merupakan salah satu intisari, sumber daya
pokok, dan titik sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu organisasi
ataupun perusahaan. Bagaimana kreativitas dan dinamikanya seorang
pemimpin atau manajer dalam menjalankan wewenangnya akan sangat
menentukan apakah tujuan organisasi atau perusahaan tersebut dapat tercapai
atau tidak. Hal yang perlu di tekankan adalah bahwa tidak selamanya manajer
buruk dan pemimpin adalah baik. Perlunya kombinasi dan campuran yang
tepat di antara keduanya, sangat dibutuhkan dalam organisasi, pada berbagai
tingkat jabatan yang berbeda-beda. Sehingga organisasi yang tengah dijalani
dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

C. Tugas dan tanggung jawab dari Manager


Tugas menejer secara umum adalah sebagai pemegang tampuk kepemimpinan
dalam suatu perusahaan yang mampu menumbuhkan, memelihara dan
mengembangkan usaha dan iklim yang kondusif di dalam kehidupan organisasi,
meningkatkan proditivitas kerja karyawan atau pegawai dengan memberikan contoh
ataupun sebuah arahan yg baik serta mempunyai gaya yg produktif.
Tugas dan tanggung jawab dari seorang Manager Penjualan atau Marketing
Manager adalah:
1. Bertanggung jawab terhadap Manager Umum
2. Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan strategi
penjualan kepada konsumen.
3. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi penjualan
terhadap konsumen atau pelanggan.
4. Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya.

Jurnal Ekonomi dan Manajemen – Edisi 10 Hal : 41


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASSHOLEH Pemalang

5. Mengoptimalkan kerja staf dan administrasi dibawah wewenangnya untuk


mencapai tujuan perusahaan.
6. Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau pelanggan.
7. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan
penggunaan dana promosi
8. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh
karyawan dibagian pemasaran.

D. Strategi atau langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang Marketing Manager
untuk perkembangan perusahaan.
1. Langkah pengambilan keputusan pemasaran seorang Marketing Manager
meliputi:
a. Mendefinisikan masalah, harus mengetahui dulu masalahnya dan mampu
untuk mengindetifikasikan masalah.
b. Merumuskan berbagai alternatif, menentukan berbagai cara alternatif
penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi.
c. Menganalisa alternatif, menilai alternatif yang dikumpulkan. Dengan suatu
analisa maka manajerdiarahkan untuk mengambil kesimpulan yang disertai
dengan pernyataan untuk menentukan kebaikan dan keburukannya.
2. Strategi Produk
Dengan adanya strategi produk, maka kita dapat menetapkan cara dan penyajian
produk yang tepat bagi pasar. Dengan begitu kita dapat memuaskan para
konsumen sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka
panjang.
3. Strategi Harga
Penetapan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan
posisi perusahaan di pasar yang tercemin untuk meningkatkan penjualan dan
keunggulan perusahaan. Dengan kata lain penetapan harga mempengaruhi
kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi
konsumen
4. Strategi Distribusi
Mencakup penentuan saluran pemasaran dan distribusi fisik, dimana keduanya
merupakan hubungan yang erat dalam keberhasilan penyaluran sekaligus
keberhasilan pemasaran produk perusahaan.
5. Strategi Promosi
Merupakan suatu strategi yang dilaksanakan sejalan dengan rencana pemasaran
dimana dijalankan secara keseluruhan serta direncanakan, diarahkan dan
dikendalikan dengan baik

E. Kiat Menjadi Manajer Handal dan Sukses

Inilah kiat sukses menjadi manajer perusahaan yang handal berdasarkan hasil survei
Gallup Organization: jelaslah bahwa manajer memegang peran penting dalam
mempertahankan keberadaan seorang karyawan dalam sebuah perusahaan. Apa

Jurnal Ekonomi dan Manajemen – Edisi 10 Hal : 42


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASSHOLEH Pemalang

yang dapat dilakukan para manajer untuk meningkatkan “kesetiaan” karyawan pada
perusahaan?

1. Pilih karyawan berdasarkan bakat yang dimilikinya, bukan hanya berdasarkan


pengetahuan dan ketrampilan yang saat ini dimilikinya. Seorang karyawan yang
berbakat akan dapat mempelajari ketrampilan-ketrampilan teknis yang
dibutuhkan dan bakat yang dimilikinya akan mendorongnya pada unjuk kerja
yang lebih excellence. Mungkin hal ini akan mendapat tantangan karena selama
ini para manajer (rekruter) cenderung untuk memilihkan anda karyawan baru
yang “sudah berpengalaman”, karena itu anda harus berani tampil beda!
Rekrutlah karyawan karena potensi yang dimilikinya berdasarkan bagaimana
mereka menggunakan potensi tersebut pada masa lalu.
2. Tentukan hasil yang ingin dicapai, bukan cara untuk mencapainya. Anda sebagai
manajer telah merekrut orang-orang yang cerdas, berikan kesempatan bagi
mereka untuk menunjukkan kemampuannya.
3. Motivasi para karyawan dengan mengembangkan kekuatan dan mengelola
kelemahan yang mereka miliki. Jika anda berusaha untuk mengubah mereka
maka anda hanya akan menghabiskan waktu dan energi yang sangat berharga
untuk hasil yang sudah bisa diramalkan. Bantulah para karyawan untuk menjadi
diri mereka sendiri dengan lebih baik, bukan membentuk mereka menjadi sebuah
pribadi baru.
4. Kembangkan karyawan anda dengan membantu mereka menemukan kecocokan
antara potensi yang mereka miliki dengan tanggung jawab pekerjaan yang
dipercayakan pada mereka. Doronglah mereka untuk menghitung dan
menganalisa hasil pekerjaan mereka setiap minggu (bukan hanya berdasarkan
performance appraisal yang dilaksanakan sekali setahun). Dari hasil analisa ini,
lihatlah area-area mana saja yang pada umumnya dapat dikerjakan oleh sang
karyawan dengan baik. Berilah kesempatan dan tanggung jawab lebih besar pada
area tersebut. Bantu mereka untuk berkembang dengan memberikan pelatihan,
mengikutsertakan dalam organisasi-organisasi profesi dan bentuk kegiatan-
kegiatan lain yang dapat meningkatkan kemampuan mereka.
5. Jadilah manajer sekaligus sahabat bagi karyawan anda, dan perlakukan setiap
orang secara unik sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Salah seorang rekan yang telah bekerja selama 2 tahun di sebuah perusahaan asing
yang cukup besar akhirnya memutuskan untuk pindah. Ketika saya menanyakan
alasannya, ia menjawab, “Sebenarnya aku suka pekerjaannya, kayaknya aku juga bisa
berkembang di sana. Tapi aku nggak cocok sama manajerku, dia nggak pernah mau
dengerin ide-ideku.” Apakah pernah terpikir bahwa hubungan baik dengan manajer
sangat mempengaruhi retensi karyawan di perusahaan anda? Gallup Organization
telah mensurvei 80.000 orang manajer yang cukup berhasil dan 1.000.000 orang
karyawan di Amerika. Hasil survei ini menunjukkan bahwa hal yang paling
diinginkan oleh seorang karyawan adalah seorang atasan yang baik!

Jurnal Ekonomi dan Manajemen – Edisi 10 Hal : 43


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASSHOLEH Pemalang

Jika hubungan dengan manajer tidak baik, maka tidak ada hal lain dari perusahaan
tersebut yang dapat membuat anda tetap bekerja dan berprestasi di sana. Lebih baik
bekerja dengan manajer yang baik pada sebuah perusahaan “tradisional” daripada
bekerja dengan manajer yang buruk, meskipun perusahaan tersebut menawarkan
budaya yang menghargai karyawannya.

Sedangkan sepuluh ciri-ciri yang paling penting ketika mencari seorang manager
untuk bisnis :

1. Motivasi Diri – Orang yang anda cari untuk posisi tersebut haruslah mampu
bekerja tanpa harus di awasi dan diperintah. Orang ini harus memahami tujuan
dasar bisnis dan bisa mengembangkan strategi sendiri untuk mencapai tujuan
tersebut.
2. Keterampilan Melayani Pelanggan – Tidak peduli bisnis apa yang sedang anda
jalankan, bahwa layanan pelanggan adalah hal yang sangat penting. Karena itu
sangat bijak jika memiliki seorang manager yang memiliki kemampuan untuk
melayani klien dengan sangat baik.
3. Integritas dan Kepercayaan – Anda harus memilih seorang manager yang anda
pikir dapat mempercayainya. memang cukup sulit untuk menetukannya, namun
dengan melakukan pertanyaan yang tepat ketika wawancara, dapat memudahkan
orang mana yang mungkin bisa anda percayai. Dengan memperkerjakan seorang
manager yang anda percayai, maka akan semakin mudah bagi anda untuk
menjalankan bisnis tersebut.
4. Mampu bekerjasama dalam Tim – Manager harus mampu bekerjasama dengan
semua anggota tim dari bisnis anda. Hal ini dikarenakan bahwa seorang manager
adalah pengantara bagi orang yang bekerja baik tingkat bos maupun bawahan.
5. Kemampuan mengatasi konflik – konflik adalah hal yang biasa di dalam
sebuah perusahaan. Baik itu konflik perbedaan pendapat dan sebagainya, Karena
itu seorang manajer harus mampu mengatasi setiap konflik di dalam sebuah
perusahaan. Apapun jenis konfliknya manajer harus bisa menjadi penengah.
6. Pengetahuan tentang industri – Manajer haruslah mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari para pelanggan, klien dan anggota staf. Sehingga dia
memang benar-benar mengusai apa yang sedang dia bicarakan. Orang yang ideal
untuk manager adalah orang yang sudah berpegalaman dibidang bisnis tersebut.
7. Dependability - Anda perlu memiliki manajer yang dapat Anda andalkan.
Seorang manajer yang baik adalah seseorang yang selalu muncul bekerja tepat
waktu dan tidak mengulur pekerjaan yang sedang dia kerjakan.
8. Kemampuan untuk tetap tenang - Menjadi seorang manajer adalah pekerjaan
yang cukup sulit. Terkadang banyak masalah yang timbul merupakan tanggung
jawab seorang manajer. Sehingga kemampuan untuk tetap tenang dan
menghindari stress merupakan sebuah keharusan bagi seorang manajer.
9. Sikap Optimis - Tidak ada satupun orang yang ingin memiliki manajer yang
memiliki sikap pesimis karena dapat merusak semua tujuan perusahaan. Manajer
harus memiliki kemampuan dan keyakinan bahwa mereka bisa mencapai
tujuannya.

Jurnal Ekonomi dan Manajemen – Edisi 10 Hal : 44


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASSHOLEH Pemalang

10. Skill Kepemimpinan - Selain hal yang sudah di sebutkan diatas, skill
kepemimpinan adalah sangat penting. Seorang manajer harus mampu memimpin
sebuah tim dalam melaksanakan tugas mereka. Dia harus percaya diri dalam
kemampuan untuk memimpin sebuah tim. Dia harus menjadi pembicara publik
yang baik, seseorang yang bisa mendelegasikan tugas dengan tepat dan orang
akan merasa nyaman menjadi bagian darinya.

CiriCara.com – Meraih jabatan tinggi dalam pekerjaan tentu menjadi dambaan


semua orang. Dipercayakan jabatan tinggi, tunjangan dan pendapatan pun akan
meningkat bersamaan dengan tanggung jawab yang lebih besar lagi.

Sebut saja jabatan sebagai seorang manajer. Manajer adalah orang yang mengepalai
beberapa orang sebagai rekan setimnya untuk mengerjakan proyek-proyek
perusahaan dan mencapai target yang ditetapkan.

Seorang manajer dituntut harus bisa menentukan dan menyuarakan tujuan serta
visi dari tim yang dipimpinnya kepada seluruh anggota tim. Manajer pun juga harus
mengawasi aktivitas dan kinerja rekan-rekan timnya.

Berikut adalah beberapa cara bersikap menjadi seorang manajer yang baik dan
bertanggung jawab.

1. Meningkatkan kemampuan

Manajer bukan berarti orang yang tinggal perintah tanpa mau membantu
meningkatkan kinerja tim yang dipimpinnya. Tetapi mereka juga harus
menunjukkan kemampuan dan prestasi dalam bekerja serta pengambilan
keputusan supaya menjadi contoh bagi para anggota timnya.

Oleh karena itu, para manajer pun harus terus mengembangkan diri, salah satunya
dengan meningkatkan kemampuan (skill) yang sudah dimiliki supaya tetap dapat
memimpin dan menuntun anak buahnya dalam menyelesaikan pekerjaan.

2. Membimbing rekan setimnya

Jika kamu ingin menjadi seorang manajer yang baik dan dikagumi oleh orang
banyak, sebaiknya buang jauh-jauh pemikiran bahwa tugas manajer itu hanya
tinggal perintah dan mencari kesalahan orang lain. Memang manajer harus
mengawasi kinerja timnya, tapi bukan berarti harus menjadi pencari kesalahan
orang.

Manajer itu justru diharapkan bisa membimbing rekan-rekan setimnya dalam


menyelesaikan pekerjaan. Jadilah pembimbing yang bijaksana, tanpa
menimbulkan rasa sakit hati saat menegur rekan setim yang melakukan kesalahan.

Jurnal Ekonomi dan Manajemen – Edisi 10 Hal : 45


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASSHOLEH Pemalang

3. Tidak mencari keuntungan sendiri

Jika paradigmamu tentang tugas seorang manajer sudah sama seperti apa yang
disebutkan pada nomor 1 dan 2, tentu kamu tidak akan menjadi manajer yang
mencari keuntungan bagi diri sendiri. Dengan kata lain, bermulut manis di
depan bos demi kepentingan karier sendiri.

Untuk menjadi manajer yang baik, kamu harus bisa memposisikan diri bersama-
sama dengan rekan setim, karena biar bagaimanapun juga tanggung jawab tim
berada pada seluruh anggotanya dan pemimpinnya, berarti termasuk sang
manajer.

Daripada sibuk mencari keuntungan untuk diri sendiri, orang yang sudah siap
menjabat sebagai seorang manajer tentu lebih memilih untuk bertanggung
jawab bersama timnya meski hanya 1 anak buah yang berbuat kesalahan, atau
memikirkan strategi baru demi mencapai target.

4. Memiliki ketegasan

Ketegasan sangat penting bagi seorang manajer, begitu pula bagi semua
pemimpin. Ketegasan di sini berarti adalah jika mengatakan A, harus berani
mempertanggungjawabkan A itu tadi. Jangan sampai, ketika sudah terpilih
sebagai manajer, masih sering plin-plan.

Misalnya, dengan rekan setim memutuskan B, tapi ketika ditanya bos malah
berdalih dengan mengatakan C. Parahnya lagi, ada manajer yang tega menjadikan
rekan setimnya sebagai korban penderita di depan bos, hanya karena manajer
tersebut mencari keuntungan bagi dirinya sendiri (seperti contoh dalam nomor
3). Supaya kamu bisa jadi manajer yang baik hati dan berdedikasi, latihlah
ketegasanmu untuk memutuskan berbagai hal.

5. Menerima masukan

Bersikaplah terbuka meski jabatanmu sudah tinggi. Itu adalah hal yang harus
dimiliki oleh semua orang yang menjabat sebagai seorang pemimpin. Dengan
bersikap terbuka berarti kamu siap menerima masukan dan kritik dari bawahan,
rekan setim, atau siapapun; meski itu kritik tentang cara kepemimpinanmu.
Bahkan, seorang manajer yang baik tentu berani menanyakan komentar atau
saran dari orang-orang yang biasa kamu pimpin ataupun selalu bekerja bersama-
sama kamu.

Itulah kelima hal yang menunjukkan bagaimana seharusnya seorang manajer


bersikap. Bagi kamu yang mengidam-idamkan jabatan sebagai seorang manajer,
latihlah dirimu untuk bersikap seperti seorang manajer yang bertanggung jawab

Jurnal Ekonomi dan Manajemen – Edisi 10 Hal : 46


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASSHOLEH Pemalang

dan bijaksana, supaya rekan setimmu nantinya ikut merasa senang bekerja
bersamamu, bukan malah mengeluh.

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P, Drs, H., Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah,
Jakarta: Bumi Aksara, Edisi Revisi, 2007.

James AF, Stoner, R. Edward Freeman, Daniel R. Gilbert JR. Management.


Englewood Cliffs, N.J: Prentice Hall, 1996.

Sukarno K. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: CV Telaga Bening, 1968.

Jurnal Ekonomi dan Manajemen – Edisi 10 Hal : 47

Anda mungkin juga menyukai