Anda di halaman 1dari 18

Kebutuhan Pupuk

PUPUK & PEMUPUKAN


Pupuk adalah bahan atau unsur yang diberikan
ke dalam tanah baik yang bersifat organik
maupun anorganik dengan tujuan dengan
tujuan mengganti kehilangan unsur hara dari
dalam tanah dan bertujuan untuk
meningkatkan produksi. Pemupukan juga
bertujuan untuk meningkatkan mutu benih
yang dihasilkan.
PUPUK & PEMUPUKAN
PEMUPUKAN adalah pengaplikasian
bahan/unsur-unsur kimia organik maupun
anorganik yang ditujukan untuk memperbaiki
kondisi kimia tanah dan mengganti kehilangan
unsur hara dalam tanah serta bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan unsur hara bagi
tanaman sehingga dapat meningkatkan
produktifitas tanaman.
Mengapa Perlu Melakukan Pemupukan??
Produktivitas tanah semakin lama semakin
menurun, sebagai akibat dari faktor-faktor :
1. Usaha budidaya pertanian.
2. Pengikisan top soil
3. Pencemaran lingkungan
4. Bencana alam
5. Pengaruh Iklim.
DASAR-DASAR PEMUPUKAN
Sebelum melakukan pemupukan,
beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Tanaman yang akan dipupuk
b. Jenis tanah yang akan dipupuk
c. Jenis pupuk yang digunakan
d. Jumlah (dosis) pupuk yang
digunakan
e. Waktu pemupukan
f. Cara Pemupukan
Waktu Pemupukan
Jenis pupuk yang biasanya digunakan adalah pupuk
yang mengandung unsur hara primer (N, P, K).
Namun mungkin saja tanaman juga kekurangan
unsur hara lain.
Oleh karena ada 3 cara untuk mengetahui tanaman
kekurangan unsur hara (deficiency) yaitu:
1. Mengamati gejala-gejala yang muncul dalam
pertumbuhan tanaman, apakah normal atau tidak.
2. Analisis tanah di laboratorium dengan mengambil
sample tanah di lapangan
3. Analisis jaringan tanaman di laboratorium dengan
mengambil sample daun tanaman
Cara Pemupukan

Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi


dua cara pemberian/memupuk, yakni:
>> Memupuk dengan cara pemberian melalui akar
>> Memupuk dengan cara pemberian melalui daun
Penempatan Pupuk
Daun-daun jagung
tempat fotosintesis Potassium fertilizers have
been recently used as much
as nitrogen and phosphorus
fertilizers and therefore
much research work has
Zone been done concerning their
Area bersih penempatan
placement.
residu pupuk
Placement of potassium
fertilizer with the seed has
appeared to be the most
effective method of
Bintil akar application provided the
rate of application is not
greater than the seed can
tolerate.
Akar-akar
rambut Sumber:
Intersepsi pupuk
159.226.205.16/curriculum/3
dan akar
w/02/...dex.html
Tempatkan pupuk pada lokasi akar tanaman memerlukannya
Kurva Respon Hasil:
Respon tanaman terhadap aplikasi pupuk The curve below describes the
crop response to fertilizers
application

Hasil Zone A - Too low fertilizers


Efisiensi maksimum application which results in
(% maksimum)
nutrient deficiencies and lower
yields
Zone B - Adequate fertilizers
application results in maximum
efficiency and the highest
profitability.
Zone C - Over fertilization
where yield is not affected but
fertilizers are wasted.

Zone D - Excessive fertilizers


application which results in
decreased yields, toxicities and
salinity damages

Aplikasi pupuk
Sumber: www.smart-
fertilizer.com/tips-and-info
Kebutuhan Pupuk Jagung
• Pemupukan lanjutan dilakukan dua kali yaitu
umur tanaman 10 dan 35 hari setelah tanam (hst)
pada jenis tanah yang didominasi liat dan tiga kali
yaitu umur 7-10 hst, 28-30 hst dan 40-45 hst
pada tanah yang didominasi pasir. Pemupukan
ketiga menggunakan BWD untuk menentukan
kebutuhan N tanaman
Efisiensi Pemupukan Pada Jagung
• Hasil penelitian Balitsereal, bahwa kebutuhan
pupuk urea untuk tanaman jagung hanya 225 -
425 kg urea/ha (tergantung tingkat kesuburan
tanah) dengan tingkat hasil yang diperoleh 8 - 12
ton/ha.
• Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal)
telah mengembangkan metode pemupukan N
(urea) yang dapat menghemat 30 - 50% pupuk
urea dan mudah diterapkan petani, yaitu
penggunaan Bagan Warna Daun (BWD).
Penggunaan Bagan Warna Daun (BWD)
Prinsip penggunaan BWD adalah:
 Nilai skala 2-5 dari warna kuning-hijaunya daun tanaman.
 Makin kekuningan warna daun tanaman, nilainya juga makin
rendah, sebaliknya jika daun makin hijau maka nilai skalanya
juga makin tinggi.
 Nilai skala warna daun pada saat tanaman masih fase
vegetatif (sebelum berbunga) sampai fase pembentukan
tongkol ) berhubungan erat dengan produktivitas tanaman.
Artinya tanaman yang daunnya hijau pasti memberikan hasil
yang lebih tinggi dibanding tanaman yang daunnya
kekuningan.
 Tanaman jagung yang daunnya berwarna kekuningan
menunjukan bahwa masih kekurangan hara N, karena itu
diperlukan tambahan pupuk urea.
Untuk mendapatkan akurasi pengukuran BWD langkah-
langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

1) Bagian tanaman yang diamati adalah daun ketiga dari


atas yang telah terbuka sempurna,
2) Jumlah sampel disarankan minimal 20 tanaman secara
acak yang mewakili kelompok wilayah/area lahan yang
dianggap seragam kondisinya,
3) Pengukuran dilakukan pada pagi hari dan dihindari
adanya pantulan cahaya matahari pada alat BWD,
4) Tanpa ada tenggang waktu antara sampel yang diamati,
5) Tanaman tidak dalam keadaan stres kekeringan,
6) Disamping itu, tanaman tidak kekurangan hara,oleh
karena itu harus dilakukan pemupukan yang optimal.
( Potensi Hasil karena Dosis Pupuk & Tingkatan
Pengisian Benih)
Defisiensi Unsur Hara

Anda mungkin juga menyukai