Anda di halaman 1dari 3

Fabiola Valentine Umboh

18014101024

ENDOMETRIOSIS

A. Pengertian
Endometriosis adalah lesi jinak atau lesi dengan sel-sel yang serupa dengan dengan sel-sel lapisan uterus
tumuh secara menyimpang dalam rongga pelvis diluar uterus. Endometriosis adalah terdapatnya
jaringan endometrium (kelenjar dan stoma) diluar uterus (Arif Mansjoer, Kapita Selekta, 381: 2001)
Endometriosis adalah terdapatnya jaringan endometrium diluar kavum uterus.Bila jaringan
endometrium terdapat didalam miometrium disebut adenomiosis (adenometriosis internal) sedangkan
bila duluar uterus disebut (endometriorisis ekterna).

B. Etiologi
Sampai saat ini belum ada yang memastikan penyebab endometriosis. Ada beberapa teori yang
menerangkan endometriosis seperti:
1. Teori implantasi yaitu implantasi sel endometrium akibat regurgitan transtuba pada saat menstruasi
2. Teori metaplasia yaitu metaplasia sel multipotensial menjadi endometrium, namun teori ini tidak
didukung bukti klinis maupun eksperimen
3. Teori induksi yaitu kelanjutan teori metaplasia dimana faktor biokimia, endogen menginduksi
perkembangan sel peritoneal yang tidak berdiferensiasi menjadi jaringan endometrium
Teori lain :
1. Teori transplantasi bahwa aliran darah haid (menstruasi retrogard) mengirimkan kembali jaringan
endometrium ke tempat ektopik melalui tuba fallopi
2. Teori metaplasi berhubungan dengan jaringan epitel embrionik yang tertahan yang selama
pertumbuhannya dapat berubah menjadi jaringan epitel oleh stimuli dari luar

C. Patofisiologi
Dengan mengacu pada frekuensinya, endometriosis mengenai pelvis mengenai ovarium, ligament
uteosakral, serviks, permukaan terluar uterus, umbilikus, jaringan parut akibat laparatomi, sakus
hernialis dan apendiks.Letak endometrium yang tidak tepat, berespon dan tergantung pada stimulasi
hormonal ovarium.Selama menstruasi, pertumbuhan jaringan ektopik ini mengalami perdarahan
sebagian besar kedalam area yang tidak mempunyai saluran keluar yang menyebabkan nyeri dan
perlekatan.Lesi biasanya kecil, keriput dan berwarna coklat atau biru-hitam yang menandakan
perdarahan yang tidak dapat keluar.
Jaringan endometrium yang terkandung di dalam suatu kista ovarium tidak mempunyai jalan keluar
untuk perdarahan, pembentukan ini disebut pseudokist (kista coklat). Perlekatan, kista dan jaringan
parut dapat terjadi yang menyebabkan tidak saja nyeri tetapi juga infertilitas.

D. Tanda dan Gejala


Gejala yang sering ditemukan :
1. Subfertilitas
2. Dismenore
3. Dispaneunia (nyeri panggul kronik)
Fabiola Valentine Umboh
18014101024

4. Rasa sakit hebat pada abdomen bagian bawah, vagina, pelvis posterior dan pinggang terjadi selama 1
atau 2 hari sebelum siklus mentruasi selama 2 atau 3 hari

E. Komplikasi
1. Obstruksi ginjal dan penurunan fungsi ginjal karena endometriosis dekat dengan kolon atau ureter
2. Torsi ovarium atau rupture ovarium sehingga terjadi peritonitis karena endometrioma
3. Calamenial seizure atau pnemotoraks karena eksisi endometriosis

F. Diagnosis
Klasifikasi endometriosis menurut Acosta 
1. Ringan yaitu endometriosis yang menyebar tanpa perlekatan pada anterior atau posterior kavum
duoglasi peritoneum pelvic atau permukaan ovarium
2. Sedang yaitu
- Endometriosis pada satu atau dua ovarium dengan parut dan retraksi atau endometrioma kecil
- Perlekatan minimal sekitar ovarium dengan ovarium yang mengalami endometriorisis
- Endometriosis pada anterior atau posterior kavum duoglasi dengan parut dan retraksi atau perlekatan
tanpa menyerang sigmoid
3. Berat yaitu
- Endometriosis pada satu atau dua ovarium dengan ukuran lebih dari 2x2 cm2
- Perlekatan pada satu atau dua ovarium, tuba atau kavum douglasi karena endometriosis
- Keterlibatan usus dan traktus urinarius yang nyata

G. Penatalaksanaan
1. Pencegahan yaitu menunda kehamilan, tidak melakukan pemeriksaan kasar atau melakukan kerokan
pada haid 
2. Observasi pada pembesaran analgesik yaitu pemeriksaan periodik dan berkala
3. Pengobatan hormonal
4. Pembedahan dilakukan dengan histeroktomi total salfingo-oferektomi bilateral eksisi tempat
endometriorisis

H. Pemeriksaan Penunjang
1. Biopsy lesi mencurigakan pada laparoskopi
2. Pemeriksaan konsentrasi Ca 125
3. Ultrasonografi
4. Tomografikomputer
5. Magnetic resonance imaging (MRI)
Fabiola Valentine Umboh
18014101024

DAFTAR PUSTAKA

 Bunner and Suddart.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC 


 Dothrock, C Jane.1999.Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif.Jakarta : EGC
 Johnson.M.Maas.M.Moorhead.S.2000.Nursing Outcome Classification (NOC). Mosby.Philadelphia.
 Mansjoer, Arif.2000 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga Jilid kedua .Media Aesculapius : Jakarta
 MC.Closky.T dan Bulaceck G.2000. Nursing Intervention Classification (NIC). Mosby.Philadelphia.
 Nanda (2000).Nursing Diagnosis : Prinsip dan Classification.2001-20022. Philadelphia USA.

Anda mungkin juga menyukai