Tugas Kimia Blok 5
Tugas Kimia Blok 5
BLOK 5
“ANTIOKSIDAN”
Dosen Pembimbing :
Oleh :
2020
Pengertian Antioksidan
Antioksidan adalah suatu senyawa yang pada konsentrasi rendah secara
signifikan dapat menghambat atau mencegah oksidasi substrat dalam reaksi rantai
(Halliwell dan Whitemann, 2004; Leong dan Shui, 2002). Antioksidan dapat
melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul tidak stabil yang
dikenal sebagai radikal bebas. Antioksidan dapat mendonorkan elektronnya kepada
molekul radikal bebas, sehingga dapat menstabilkan radikal bebas dan menghentikan
reaksi berantai. Contoh antioksidan antara lain β karoten, likopen,vitamin C, vitamin
E (Sies, 1997).Antioksidan dikelompokkan menjadi antioksidan enzim dan vitamin.
Antioksidan enzim meliputi superoksida dismutase (SOD), katalase dan glutathion
peroxidases (GSH.Prx). Antioksidan vitamin meliputi alfa tokoferol (vitamin E), beta
karoten dan asam askorbat (vitamin C). Antioksidan vitamin lebih populer sebagai
antioksidan dibandingkan enzim. Antioksidan yang termasuk ke dalam vitamin dan
fitokimia disebut flavonoid. Flavonoid memiliki kemampuan untuk meredam molekul
tidak stabil yang disebut radikal bebas.
Antioksidan secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi
zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah Antioksidan juga
sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek
berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit, radikal bebas
ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya. Radikal
bebas adalah spesies yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak
berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi. Protein
lipida dan DNA dari sel manusia yang sehat merupakan sumber pasangan elektron
yang baik. Kondisi oksidasi dapat menyebabkan kerusakan protein dan DNA, kanker,
penuaan, dan penyakit lainnya. Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan
adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik. Senyawa-senyawa golongan
tersebut banyak terdapat di alam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan memiliki
kemampuan untuk menangkap radikal bebas.
Antioksidan banyak digunakan dalam suplemen makanan dan telah diteliti
untuk pencegahan penyakit seperti kanker atau penyakit jantung koroner. Meskipun
studi awal menunjukkan bahwa suplemen antioksidan dapat meningkatkan kesehatan,
pengujian lanjutan yang lebih besar termasuk beta-karoten, vitamin A, dan vitamin E
secara tunggal atau dalam kombinasi yang berbeda menunjukkan bahwa suplementasi
tidak berpengaruh pada tingkat kematian. Uji klinis acak konsumsi antioksidan
termasuk beta karoten, vitamin E, vitamin C dan selenium menunjukkan tidak ada
pengaruh pada risiko kanker atau mengalami peningkatan risiko kanker. Suplementasi
dengan selenium atau vitamin E tidak mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Dengan contoh-contoh ini, stres oksidatif dapat dianggap sebagai penyebab atau
konsekuensi dari beberapa penyakit, merangsang pengembangan obat senyawa
antioksidan potensial untuk mengobati penyakit.
Antioksidan memiliki banyak kegunaan industri, seperti pengawet dalam
makanan dan kosmetik serta untuk mencegah degradasi karet dan bensin.
(Chintika Siregar,190600096)
Inggrid, H. M., & Santoso, H. (2014). Ekstraksi antioksidan dan senyawa aktif dari
buah kiwi (Actinidia deliciosa). Research Report-Engineering Science, 2
Jenis Jenis Antioksidan
Antioksidan Alami
Antioksidan alami yang diperoleh dari bagian-bagian tanaman seperti kayu, kulit
kayu, akar, daun, buah, bunga, biji dan serbuk sari seperti vitamin A, vitamin C,
vitamin E dan senyawa fenolik.
Penelitian yang dilakukan oleh Indriati dkk. (2002) menyatakan bahwa buah
jambu mete yang mengalami penundaan pengolahan mengakibatkan
penurunan senyawa polifenol yang dapat menurunkan aktivitas
antioksidannya. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Kobayashi
dkk. (2008) menyatakan bahwa kandungan senyawa fenolik dan aktivitas
antioksidan yang dianalisis dari buah “pawpaw” mengalami penurunan
selama proses pematangan.
Gugus aktif yang umum berfungsi sebagai penangkap dan penghambat reaksi
radikal bebas selanjutnya adalah gugus-gugus –OH dan ikatan rangkap dua
>C=C< karena gugus- gugus ini dapat memberikan 1 molekul hidrogennya
sehingga ROS menjadi stabil dan terbentuk radikal bebas baru yang kurang
reaktif. Adapun struktur dari senyawa antioksidan yang merupakan metabolit
sekunder dari tanaman (senyawa fitokimia) adalah :
(Yolanda Siregar,190600095)
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/75b8895f814f85fe9
ae5ce91dc5411b1.pdf
Antioksidan Sintetik
Antioksidan sintetik adalah antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia.
Antioksidan sintetis seperti Butylated hydroxyl anisole (BHA), Butylated
hyroxyrotoluene (BHT), Propyl gallate (PG) dan metal chelating agent (EDTA),
Tertiary butyl hydroquinone (TBHQ), Nordihydro guaretic acid (NDGA) secara
efektif dapat menghambat oksidasi. Namun, antioksidan sintetik ini dikhawatirkan
dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan manusia karena
bersifat karsinogenik. Berbagai studi mengenai BHA dan BHT menunjukkan bahwa
komponen ini dapat menimbulkan tumor pada hewan percobaan pada penggunaan
dalam jangka panjang
Maka, penggunaan antioksidan sintetik dibatasi oleh aturan pemerintah karena, jika
penggunaannya melebihi batas justru dapat menyebabkan racun dalam tubuh dan
bersifat karsinogenik. Kekhawatiran akan adanya kemungkinan efek samping dari
antioksidan sintetik menyebabkan antioksidan alami yang aman menjadi alternatif
yang perlu dikembangkan.
(Renata Arin,190600097)
Lie Jin, dkk. Phenolic Compound and Antioxidan Activity of Bulb Extract of Six
Lilium Species Native to China, Molecules (2012), hlm. 9362
Katrin, K., & Bendra, A. (2017). Aktivitas Antioksidan Ekstrak, Fraksi dan Golongan
Senyawa Kimia Daun Premna oblongata Miq. Pharmaceutical Sciences and Research
(PSR), 2(1), 21-31.
Antioksidan Primer
1. Harmita dan Radji, M. Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC, 2008: 77-85.
2. Triyem. Aktivitas Antioksidan Dari Kulit Batang Manggis Hutan (Garcinia
cf. bancana Miq) [Tesis]. Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Indonesia; 2010.
Antioksidan Sekunder
(Anastasia Pinky,190600099)
Antioksidan yang sudah diproduksi di dalam tubuh manusia yang dikenal dengan
antioksidan endogen atau enzim antioksidan (enzim Superoksida Dismutase (SOD),
Glutation Peroksidase (GPx), dan Katalase (CAT
Superoksida Dismutase(SOD)
Katalase
Katalase adalah enzim yang disusun oleh lebih dari 500 asam amino dan memiliki
gugus forfirin. Enzim ini mengkatalis reaksi reduksi senyawa hidrogen peroksida
(H2O2) menjadi oksigen (O2) dan air (H2O). Aktivitas katalase optimal pada pH 7
dan dapat meningkat dengan meningkatnya akumulasi H2O2. Katalase dengan
konsentrasi yang tinggi ditemukan pada hati, darah, ginjal, otak, paru-paru, jaringan
adiposa dan kelenjar adrenal.
Glutation Peroksidase
Glutation peroksidase adalah selanoprotein yang terdiri atas empat sub unit protein
yang mengkatalis reaksi reduksi H2O2 menjadi senyawa organik hidroperoksida
(ROOH). Glutation banyak ditemukan dalam sitosol hati. GSH ada dimana-mana
termasuk hewan, tumbuhan,tanaman dan mikroorganisme,larut dalamair dan berada
didalam cytosol dari sel atau substra tlarutdalam air lainnya.Dan karena jumlahnya
yang cukup besar maka disebutkan sebagai antioksidan dalam sel yang mayor.
(Berliana Cahya,190600098)
Kunyit banyak digunakan sebagai obat maag, penurun kolesterol, diare, nyeri haid,
sakit kuning, dan obat luka. Komponen aktif dalam kunyit yang berperan adalah
kurkuminoid. Komponen ini juga terdapat pada beberapa jenis temu-temuan lain
seperti temu lawak. Kurkuminoid adalah komponen yang memberikan warna kuning
yang bersifat sebagai antioksidan dan berkhasiat antara lain sebagai hipokolesteromik,
kolagogum, koleretik, bakteriostatik, spasmolitik, antihepatotoksik, dan anti-
inflamasi.
Biji pala memiliki kandungan minyak atsiri pala sekitar 5−15% yang meliputi pinen,
sabinen, kamfen, miristicin, elemisin, isoelemisin, eugenol, isoeugenol,
metoksieugenol, safrol, dimerik polipropanoat, lignan, dan neolignan. Eugenol
diketahui merupakan komponen utama yang bersifat menghambat peroksidasi lemak
dan meningkatkan aktivitas enzim seperti dismutase superoksidase, katalase, glutation
peroksidase, glutamin transferase, dan glukose6-fosfat dehydrogenase. Peran tersebut
merupakan fungsi yang hanya dapat dilakukan oleh senyawa antioksidan.
Rimpang lengkuas merah (Alpinia galanga) merupakan salah satu tanaman yang
berkhasiat dalam pengobatan dan mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Hasil
skreening fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang lengkuas
mengandung senyawa flavonoid, triterpenoid/steroid, senyawa fenolik, dan saponin.
Rimpang lengkuas mengandung lebih kurang 1 % minyak atsiri berwarna kuning
kehijauan yang terutama terdiri dari metil sinamat 48 %, sineol 20%30%, eugenol,
kamfer 1 %, seskuiterpen, δ-pinen, galangin, resin yang disebut galangol, kristal
berwarna kuning yang disebut kaemferida, kadinen, heksabidrokadalen hidrat,
kuersetin, kaemferol, amilum, dan beberapa senyawa flavonoid lain. Aktivitas
antioksidan lengkuas berasal dari kuersetin, kaemferol, dan galangin
https://www.bakrie.ac.id/berita-itp/artikel-pangan/920-antioksidan-dan-peranannya-
terhadap-kesehatan