LABORATORIUM KOMPUTER
2017
DAFTAR ISI
.................................................................................................................................................... 1
PETUNJUK UMUM...................................................................................................................... 2
Cara Setting Path Java, Compile, dan Run Program Java ...................................................... 2
Variabel .................................................................................................................................. 9
Operator............................................................................................................................... 11
Perintah IF ............................................................................................................................ 20
Operator “?”......................................................................................................................... 24
Halaman 1
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
PETUNJUK UMUM
Praktikun pemrograman dasar merupakan praktikum paling dasar yang berasal dari program
studi S1 Sistem Informasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya sebelum anda
melangkah menuju praktikum selanjutnya yang bersifat lebih susah (advance). Praktikum
pemrograman dasar bersifat programming untuk mengasah logika dan algoritma yang telah
dipelajari oleh praktikan.
Praktikum pemrograman dasar kali ini akan menggunakan bahasa pemrgoraman Java dan
membutuhkan file Java Development Kit (JDK) yang di-install sebagai compiler java pada PC.
http://www.oracle.com/technetwork/Java/Javase/download
Untuk latihan-latihan yang ada di dalam modul ini terdapat pada halaman terakhir, namu
diharapkan Anda mencoba sendiri dulu latihan-latihan yang ada pada modul ini.
Sebelum memasuki praktikum, maka yang perlu Anda lakukan adalah setting path agar
program java yang Anda buat dapat di-compile pada PC Anda.
Gambar 1
Halaman 2
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 2
Gambar 3
Halaman 3
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
4. Pada bagian “user variable for PC” silahkan klik tombol “New”
Gambar 4
Gambar 5
6. Kemudian pada “System Variable” carilah variable “Path” kemudian masukkan path-
nya : C:\Program Files\Java\jdk1.8.0_121\bin kemudian klik tombol “OK”
Halaman 4
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 6
8. Ketik “java –version” dan apabila berhasil akan menghasilkan output sebagai berikut
Gambar 7
9. Ketika javac –version” dan apabila berhasil akan menghasilkan output sebagai berikut
Gambar 8
10. Selesai.
Setting konfigurasi dan verifikasi pada Windows 7 berbeda dengan Windows 10. Untuk
melakukan setting path java pada Windows 7 sebagai berikut :
1. Klik start kemudian klik kanan pada “My Computer” kemudian pilih “properties”
2. Pilih ”Advance”
3. Klik tombol “Environment Variable”
4. Pada bagian “user variable for PC” silahkan klik tombol “New”
5. Kemudian pada “System Variable” carilah variable “Path” kemudian masukkan path-
nya : C:\Program Files\Java\jdk1.8.0_121\bin kemudian klik tombol “OK”
6. Setelah selesai memasukkan path silahkan PC Anda di-restart kemudian mencoba
untuk menjalan perintah pada command promt.
Halaman 5
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
7. Ketik “java –version” dan apabila berhasil akan menghasilkan output sebagai berikut
8. Ketika javac –version” dan apabila berhasil akan menghasilkan output sebagai berikut
9. Selesai.
Setelah selesai semuanya dilakukan tentunya Anda akan melakukan compiling program java
yang telah dibuat. Tentukan letak file java yang akan di-compile. Misal anda menaruh file java
pada C:\tes maka Anda harus masuk ke dalam folder tersebut. Untuk masuk ke dalam folder
tes melalui cmd maka ikuti perintah di bawah ini :
cd c:\[folder_target]
dir
cd..
javac [nama_file].java
Setelah di compile kemudian jalankan program java dengan cara sebagai berikut :
java [nama_file] ingat! Tulis nama file tanpa ada tulisan “java” dibelakangnya.
Selesai.
Halaman 6
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Materi :
1. Dasar Syntax Pemrograman Java
2. Variabel
3. Tipe Data
4. Operator
Gambar 1. 1
Pada gambar di atas merupakan gambar struktur paling dasar pada pemrograman java
dimana class [nama_kelas] harus sama dengan nama file *.java kemudian diikuti dengan void
main yang berfungsi sebagai perintah yang pertama kali akan dijalankan.
Anda lebih baik memberikan nama file yang mudah agar mudah ketika di-compile. Jika nama
file berbeda maka program java tidak akan bisa dijalankan.
Halaman 7
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Penjelasan perintah :
Kolom komentar akan banyak digunakan/dibutuhkan ketika program yang telah dibuat telah
masuk dalam skala besar dan kompleks.
1. Dokumentasi
2. Debugging
3. Maintenance
Karakter “//” digunakan untuk mengawali penulisan komentar hanya dalam satu baris.
Contoh :
Karakter “/*” digunakan untuk mengawali penulisan komentar satu baris atau lebih kemudian
diakhiri dengan “*/”.
Halaman 8
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Contoh :
Gambar 1. 2
Variabel
Variabel digunakan untuk menampung data yang ingin Anda simpan. Cara penulisannya
adalah sebelah kiri tuliskan tipe data kemudian diikuti dengan nama variabelnya. Variabel
dapat bertipe lokal ataupun global yang disesuaikan dengan kebutuhan program.
Contohnya:
String nama;
Gambar 1. 3
Halaman 9
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Tipe Data
Tipe data bisa dikatakan sebagai sifat dari suatu variabel. Sebuah variabel tidak bisa
menyimpan lebih dari satu jenis tipe data.
Secara umum tipe data memiliki tiga jenis yang dikenal oleh komputer
Numerik yaitu data yang berbentuk bilangan, baik bilangan bulat maupun bilangan
pecahan. Misalnya double, int, float.
Karakter yaitu data yang berbentuk karakter tunggal atau deretan karakter.
Logika yaitu data yang berbentuk status benar atau salah.
Tipe data primitif yaitu tipe data yang diadopsi dari tipe data klasik. Tipe data ini
diadopsi dari berbagai bahasa pendahulu java yaitu C++ dan pascal.
Tipe data objek yaitu tipe data berbentuk class yang merupakan ciri khas dari
pemrograman berorientasi objek. Banyak dari tipe data ini yang diselesaikan untuk
mendukung operasional data primitive.
Tabel dibawah ini akan menjelaskan bagaimana tipe data dan rentang nilainya yang nantinya
dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan programmer dan user nantinya.
Tabel 1. 1
Halaman 10
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Operator
Operator digunakan untuk melakukan operasi sejumlah operand yang disesuaikan dengan
tipe data.
Berikut ini adalah beberapa contoh operator pada java yang sering digunakan :
Tabel 1. 2
Operator Hasil
+ Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian
% Modulus
++ Increment
-- Decrement
+= Persamaan penjumlahan
-= Persamaan pengurangan
Tabel 1. 3
Operator Hasil
&& AND
|| OR
! NOT
Halaman 11
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Tabel 1. 4
Operator Hasil
== Sama dengan
!= Tidak sama dengan
> Lebih besar dari
< Lebih kecil dari
>= Lebih besar dari atau sama dengan
1. Proses konvensional
Proses konvensional dilakukan melalui class yang disediakan untuk tipe data yang akan
diproses. Class ini menyediakan method khusus yang bertugas mengkonversi data dari
tipe lain menjadi data dengan tipe yang ditanganinya. Sebagai contoh method
Integer.parseInt(String) digunakan untuk mengkonversi data String menjadi Int.
Contohnya :
Halaman 12
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 1. 4
Gambar 1. 5
2. Type Casting
Type casting digunakan dengan cara memaksa perubahan dari tipe data yang satu ke
tipe data yang diinginkan. Jika yang mengalami type-casting adalah variabel, maka
data aslinya tetap tersimpan dengan tipe asal meskipun ketika akan diproses data
tersebut berubah tipe.
Contohnya :
Gambar 1. 6
Halaman 13
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 1. 7
Proses type-casting pada gambar di atas terlihat pada bagian (double)a/b yakni data
yang terlibat adalah variabel a dan b bertipe integer akan tetapi menjelang proses
pembagian dilakukan, isi variabel a diubah saat menjadi double, sehingga hasil akhir
yang ditampilkan ke layar menjadi tipe pecahan.
Gambar 1. 8
Gambar 1. 9
Untuk melakukan penggabungan kata dengan kata yang lainnya maka menggunakan tanda
“+”. Contoh :
Halaman 14
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Tabel 1. 5
Kode Keterangan
\b Backspace
\f Form Feed
\n Baris Baru
\r Carriage Return
\t Tabulasi
\` Single Quote
\” Double Quote
\\ Garis Miring
\ddd Karakter Oktal
\xdd Heksadesimal
import java.io.*;
Tidak ada batasan berapa jumlah yang dapat dipakai tetapi yang perlu diketahui adalah
tulislah library bila hanya benar-benar dibutuhkan. Jika tidak dibutuhkan, maka hapus library
tersebut.
Halaman 15
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Halaman 16
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 1. 10
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan beberapa langkah yang dilakukan untuk menangkap
inputan dari keyboard yaitu :
Buatlah terlebih dahulu sebuah file input.java dan membuat sebuah class input
beserta strukturnya dasarnya.
Jika Anda menggunakan bufferedReader maka anda perlu import library yaitu “import
java.io.*;”
Kemudian di public static void main ditambah kan kode throws IOException yang
digunakan untuk melempar kesalahan/error dalam input-output data.
Mendefinisikan sebuah objek BufferedReader untuk melakukan proses pembacaan
data, contohnya :
BufferedReader br = new BufferedReader(new InputStreamReader(System.in));
Membuat sebuah variabel untuk menampung inputan keyboard contohnya kali ini memasukkan
sebuah nama bertipe data String yang dengan cara
String nama;
Halaman 17
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 1. 11
Untuk mengatasi error tersebut Anda dapat menggunakan try catch seperti contohnya
dibawah ini :
Gambar 1. 12
Penjelasan :
Langkah pertama membuat file dengan nama input.java setelah itu membuat struktur
dasar class input.
Halaman 18
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 1. 13
Sedangkan jika inputan yang diberikan bukan merupakan angka maka akan muncul
pesan hasil dari instruksi
Catch {
System.out.println(“Inputan Harus Berupa Angka”);
}
Halaman 19
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Materi :
1. Perintah IF
2. Perintah IF-ELSE
3. Perintah Switch-Case
4. Operator
Pada pembuatan program tidak hanya membuat pernyataan yang dijalankan secara urut dari
baris demi baris sampai mendapatkan output. Pembuatan program pastinya akan
menemukan suatu kasus yang membutuhkan kondisi-kondisi tertentu. Program yang baik
memerlukan syarat khusus untuk menjalankan suatu pernyataan. Oleh karena itu
percabangan pada suatu program sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan solusi.
Perintah IF
Pernyataan IF merupakan pernyataan percabangan yang paling umum digunakan untuk
menyatakan percabangan. Ada dua macam pernyataan if yaitu pernyataan if tunggal dan if
majemuk.
Perintah IF yang paling umum atau paling dasar digunakan ada pada syntax dibawah ini :
if(kondisi) {
Statement here;
}
1. Perintah if tunggal
Bentuk umum dari pernyataan if tunggal dapat dilihat pada contoh syntax di bawah ini :
if (Kondisi_1 [&& / || Kondisi_2]) {
// intruksi jika hasil logika bernilai true;
}
Halaman 20
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Blok instruksi yang terletak setelah if akan dikerjakan apabila kondisi tersebut bernilai true.
Hasil logika bisa dibentuk dari satu kondisi hingga bermacam-macam kondisi yang diikuti
dengan operator. Tanda kurung kurawal buka dan tutup digunakan untuk menjalankan
sejumlah blok perintah yang ada di dalamnya. Jika hanya satu baris perintah saja, maka if
tersebut bisa ditulis tanpa tanda kurung kurawal.
2. Perintah If majemuk
Perintah if majemuk digunakan apabila hasil logika blok pertama yang berjalan tidak
bernilai true kemudian perintah if akan langsung menuju kondisi berikutnya sampai
akhirnya kondisi if bernilai true. Contoh pernyataan if seperti syntax dibawah ini :
if (Kondisi_1 [&& / || Kondisi_2]) {
// intruksi jika hasil logika bernilai false;
}
else {
// intruksi jika hasil logika bernilai true;
}
Kata kunci else merupakan penghubung antar pernyataan if yang akan diseleksi dalam satu
tingkat. Jika hasil logika dari kondisi_1 dan kondisi_2 menghasilkan nilai false maka instruksi
yang berada diantara kurung kurawal setelah else yang akan dijalankan.
Gambar 2. 1
Halaman 21
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Pada gambar di atas adalah program untuk mencetak apakah nilai dari variabel angka adalah
bilangan genap ataukah bilangan ganjil. Apabila angka habis dibagi menjadi dua maka angka
tersebut adalah bilangan genap dan apabila angka tidak habis dibagi menjadi dua maka angka
tersebut adalah bilangan ganjil.
Bentuk lain dari pernyataan if adalah susunan if secara bertingkat. Di dalam blok instruksi if
dapat dimasukkan instruksi if yang baru. Keberadaan blok if terdalam ditentukan oleh blok if
di luarnya. Contoh salah satu model susunan if secara bertingkat dapat dilihat pada contoh
syntax di bawah ini :
if (Kondisi_1) {
if (Kondisi_2) {
// intruksi jika hasil logika bernilai false;
}
else {
// intruksi jika hasil logika bernilai true;
}
}
else {
if (Kondisi_3) {
// intruksi jika hasil logika bernilai false;
}
else {
// intruksi jika hasil logika bernilai true;
}
}
Perintah Switch-Case
Perintah switch-case memungkinkan untuk melakukan sejumlah tindakan berbeda terhadap
sejumlah kemungkinan nilai. Pada perintah switch-case terdapat perintah break yang berguna
untuk keluar dari kondisi pada case. Meskipun perintah ini hampir sama dengan if else tetapi
switch case memiliki batasan yaitu :
1. Data yang ada dalam kondisi case harus memiliki tipe data int atau char.
2. Range data yang bisa diperiksa bernilai 0 s/d 255.
Halaman 22
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Bentuk umum dari perintah switch case ada pada contoh syntax di bawah ini :
Switch(expresi) {
Case nilai_1:
// pernyataan 1
Break;
Case nilai_2:
// pernyataan 2
Break;
default:
// pernyataan 3
Break;
}
Case yang ada di sebelah kanan perintah switch-case adalah data yang dicocokkan dengan
expresi yang ada di dalam kurung switch. Perintah break adalah perintah untuk menyatakan
berakhirnya perintah yang ada di dalam case. Tanpa break, maka perintah akan dilanjutkan
ke bawah. Perintah default bersifat optional apabila eksekusi case nilai_1 dan case nilai_2
bernilai false maka akan masuk ke dalam default. Sebagai contoh ada di bawah ini :
Gambar 2. 2
Halaman 23
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Operator “?”
Operator “?” disediakan untuk menggantikan if-else yang bertujuan untuk mengisi nilai ke
dalam variabel berdasarkan kondisi tertentu. Bentuk umum penggunaan operator “?” ada di
bawah ini :
varX = kondisi? Nilai1 : nilai2;
Kasusnya misalkan menentukan apakah seseorang boleh mengambil SIM atau tidak jika umur
di atas 20 tahun.
Gambar 2. 3
Gambar 2. 4
Untuk membandingkan kondisi string dengan menghiraukan besar kecil huruf dapat
menggunakan :
equalsIgnoreCase(“isi string”);
Halaman 24
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Materi :
1. For
2. Do-While
3. While-Do
Dalam bahasa pemrograman ada yang disebut dengan istilah “looping” dimana tujuan dari
looping ini adalah perintah untuk mengulang perintah yang dibuat dalam satu blok tanpa
harus mengetik syntax berulang-ulang.
for(inisialisasi;kondisi;penaikan/penurunan) {
// pernyataan yang diinginkan
}
Bagian inisialisasi digunakan untuk memberikan nilai pada variabel yang digunakan
untuk mengendalikan perulangan.
Bagian kondisi digunakan untuk mengendalikan seberapa banyak kondisi diulang.
Bagian penaikan/penurunan digunakan untuk menaikkan atau menurunkan dari nilai
variabel inisialisasi.
Halaman 25
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 3. 1
Int i = 0 adalah deklarasi inisialisasi variabel untuk melakukan perulangan yang dimulai
dari nilai 1.
i <= 5 adalah banyak variabel i untuk melakukan perulangan.
i++ adalah variabel dijumlahkan secara berkala sebanyak 1 sampai kondisi i = 5 telah
terpenuhi.
Gambar 3. 2
Halaman 26
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Poin penjelasan sama dengan penjelasan pada for. Sama halnya juga dengan for, penggunaan
looping while di dalam while juga bisa terjadi tergantung pada kasus yang diberikan.
do {
// pernyataan-pernyataan dalam blok..
} while (kondisi);
Gambar 3. 3
Halaman 27
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Tetapi apakah yang terjadi apabila sebuah kasus program membutuhkan lebih dari 100 ? Atau
bahkan ribuan variabel? Apakah Anda akan mendeklarasikan ratusan atau bahkan ribuan
variabel tersebut?
Gambar 4. 1
Indeks adalah sebuah angka yang menyatakan urutan elemen pada suatu variabel array 1
dimensi. Data merupakan nama variabel array. Elemen array merupakan isi dari array.
Perlu diketahui bahwa indeks array selalu dimulai dari indeks ke-0, sehingga nomor indeks
bagi elemen terakhir adalah sebesar (N-1), dimana N adalah jumlah total elemen.
Halaman 28
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Variabel angka pada gambar dideklarasikan dalam bentuk array 1 dimensi bertipe Int. Akan
tetapi variabel ini belum bisa digunakan karena perlu diberikan jumlah array yang dibutuhkan
seperti ini :
Mendeklarasikan variabel array 1 dimensi secara otomatis beserta isi variabel tersebut
Anda tidak langsung menyebutkan sejumlah elemen yang dipesan akan tetapi Anda langsung
mengisi data ke dalam array tersbut.
Contohnya :
Cara kedua yaitu dengan cara mengisi elemen array satu-persatu secara terpisah antara
indeks ke-0 ke indeks yang lainnya.
Gambar 4. 2
Untuk contoh di atas masih memiliki range yang sedikit. Tetapi bagaiman jika data yang
dibutuhkan 50x dan data nya tidak tentu? Anda bisa menginputkan melalui keyboard seperti
cara dibawah ini :
Halaman 29
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 4. 3
Gambar 4. 4
Penjelasan :
Pertama kali tentunya Anda perlu mendeklarasikan array.
int angka[] = new int[5];
Halaman 30
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
angka[1] = 7;
angka[2] = 4;
angka[3] = 7;
angka[4] = 2;
angka[5] = 9;
kemudian untuk mencetak semua indeks anda perlu menggunakan konsep looping agar
semua indeks tercetak.
for (int i = 0;i<angka.length ;i++ ) {
Gambar 4. 5
N adalah nilai yang menyatakan jumlah baris dari array, sedangkan M menyatakan jumlah
kolom dari array. Indeks array 2 dimensi sama dengan array 1 dimensi dimulai dari indeks ke-
0.
Halaman 31
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Dua contoh array 2D ini bertipe int dengan ordo baris sebanyak 5 dan kolom sebanyak 3.
Untuk contoh yang ke-2 tidak harus memiliki kolom yang sama banyak untuk setiap barisnya.
Pengguna diberikan kebebasan untuk mengisi banyak kolom yang dibutuhkan contohnya
sebagai berikut :
{6,4,6},
{3,6,},
{8,6,2},
{3,6,1,6,7,2}};
Gambar 4. 6
Halaman 32
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Penjelasan :
3. Kemudian Anda menampilkan banyak kolom pada baris indeks ke-2 seperti ini :
Gambar 4. 7
Akan tetapi bagaimana cara untuk meng-input-kan data apabila data array 2D memiliki data
hingga 1000 data? Maka Anda perlu meng-input-kan melalui keyboard menggunakan konsep
nested-looping yang sama dengan konsep array 1D.
Halaman 33
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 4. 8
Penjelasan :
Halaman 34
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 4. 9
Halaman 35
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Materi :
Pengantar Sub Program
Sub Program berjenis prosedur
Sub Program berjenis fungsi
Sub program dengan parameter berupa variabel biasa
Sub program dengan parameter berupa variabel array
Sub program yang ditulis ulang dengan function overloading
Sub program yang dikerjakan berulang-ulang (recursive function)
Halaman 36
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 5. 1
Penjelasan :
1. Pada bagian bawah void main terdapat “private static void garis()” dimana hal tersebut
adalah prosedur. Prosedur tersebut akan dipanggil berulang-ulang pada void main().
Prosedur tersebut memanggil perintah untuk menampilkan “====================”
secara berulang-ulang.
private static void garis() {
System.out.println("===================================");
}
2. Cara memanggil prosedur adalah menuliskan ulang nama prosedur diikuti dengan tanda
titik koma “;”. Contohnya seperti di bawah ini :
garis(); case sensitive sehingga perhatikan baik-baik besar kecil
hurufnya.
Halaman 37
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 5. 2
Penjelasan :
Halaman 38
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 5. 3
Halaman 39
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 5. 4
Halaman 40
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
Gambar 5. 5
Gambar 5. 6
Halaman 41
Modul Praktikum Pemrograman Dasar
MODUL 8 – Inheritance
MODUL 9 – Encapsulation
Halaman 42