Anda di halaman 1dari 44

MODUL PRAKTIKUM

PEMRGORAMAN DASAR S1 SISTEM INFORMASI


INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA
STIKOM SURABAYA

LABORATORIUM KOMPUTER
2017
DAFTAR ISI
.................................................................................................................................................... 1

PETUNJUK UMUM...................................................................................................................... 2

Cara Setting Path Java, Compile, dan Run Program Java ...................................................... 2

MODUL 1 – Variabel, Tipe Data, Operator ................................................................................ 7

Dasar Syntax Pemrograman Java ........................................................................................... 7

Variabel .................................................................................................................................. 9

Tipe Data .............................................................................................................................. 10

Operator............................................................................................................................... 11

MODUL 2 – Percabangan IF, IF-ELSE, SWITCH-CASE ............................................................... 20

Perintah IF ............................................................................................................................ 20

Perintah Switch-Case ........................................................................................................... 22

Operator “?”......................................................................................................................... 24

Operator pembanding apabila kondisi melibatkan tipe data string.................................... 24

MODUL 3 – Perulangan FOR, DO-WHILE, WHILE..................................................................... 25

Perulangan dengan For ........................................................................................................ 25

Perulangan dengan while .................................................................................................... 26

Perulangan dengan do..while .............................................................................................. 27

MODUL 4 – Array 1 Dimensi dan 2 Dimensi ............................................................................ 28

Pendeklarasian Array 1 dimensi .......................................................................................... 28

Input Data ke dalam Array 1 dimensi .................................................................................. 29

Pendeklarasian Array 2 dimensi .......................................................................................... 31

MODUL 5 – Function dan Procedure ....................................................................................... 36

Pengantar Sub Program ....................................................................................................... 36

Sub Program berjenis prosedur ........................................................................................... 36

Sub Program berjenis fungsi ................................................................................................ 37


Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Sub program dengan parameter berupa variabel biasa ...................................................... 38

Sub program dengan parameter berupa variabel array ...................................................... 39

Sub program yang ditulis ulang dengan function overloading ............................................ 40

Sub program yang dikerjakan berulang-ulang (recursive function)..................................... 41

MODUL 6 – Model-View-Controller MVC Terstruktur ............................................................ 42

MODUL 7 – Class dan Object ................................................................................................... 42

MODUL 8 – Inheritance ........................................................................................................... 42

MODUL 9 – Encapsulation ....................................................................................................... 42

MODUL 10 – Graphical User Interface Programming.............................................................. 42

MODUL 11 – Model-View-Controller MVC OOP...................................................................... 42

Halaman 1
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

PETUNJUK UMUM
Praktikun pemrograman dasar merupakan praktikum paling dasar yang berasal dari program
studi S1 Sistem Informasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya sebelum anda
melangkah menuju praktikum selanjutnya yang bersifat lebih susah (advance). Praktikum
pemrograman dasar bersifat programming untuk mengasah logika dan algoritma yang telah
dipelajari oleh praktikan.

Praktikum pemrograman dasar kali ini akan menggunakan bahasa pemrgoraman Java dan
membutuhkan file Java Development Kit (JDK) yang di-install sebagai compiler java pada PC.

Java dapat diunduh pada web resmi milik oralce :

http://www.oracle.com/technetwork/Java/Javase/download

Untuk latihan-latihan yang ada di dalam modul ini terdapat pada halaman terakhir, namu
diharapkan Anda mencoba sendiri dulu latihan-latihan yang ada pada modul ini.

Sebelum memasuki praktikum, maka yang perlu Anda lakukan adalah setting path agar
program java yang Anda buat dapat di-compile pada PC Anda.

Cara Setting Path Java, Compile, dan Run Program Java


Konfigurasi Path Java di Windows 10 (Ketika Java baru pertama kali di-install pada windows).

Set Environment variable, %PATH% :

1. Silahkan Klik Kanan pada This PC kemudian pilih “Properties”.

Gambar 1

Halaman 2
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

2. Pilih Advance System

Gambar 2

3. Pilih “Environment Variable”

Gambar 3

Halaman 3
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

4. Pada bagian “user variable for PC” silahkan klik tombol “New”

Gambar 4

5. Tulislah Variable Name “JAVA_HOME” kemudian pada variable values masukkan


path-nya : C:\Program Files\Java\jdk1.8.0_121 kemudian klik tombol “OK”

Gambar 5

6. Kemudian pada “System Variable” carilah variable “Path” kemudian masukkan path-
nya : C:\Program Files\Java\jdk1.8.0_121\bin kemudian klik tombol “OK”

Halaman 4
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Gambar 6

7. Setelah selesai memasukkan path silahkan PC Anda di-restart kemudian mencoba


untuk menjalan perintah pada command promt.

8. Ketik “java –version” dan apabila berhasil akan menghasilkan output sebagai berikut

Gambar 7

9. Ketika javac –version” dan apabila berhasil akan menghasilkan output sebagai berikut

Gambar 8

10. Selesai.

Setting konfigurasi dan verifikasi pada Windows 7 berbeda dengan Windows 10. Untuk
melakukan setting path java pada Windows 7 sebagai berikut :

1. Klik start kemudian klik kanan pada “My Computer” kemudian pilih “properties”
2. Pilih ”Advance”
3. Klik tombol “Environment Variable”
4. Pada bagian “user variable for PC” silahkan klik tombol “New”
5. Kemudian pada “System Variable” carilah variable “Path” kemudian masukkan path-
nya : C:\Program Files\Java\jdk1.8.0_121\bin kemudian klik tombol “OK”
6. Setelah selesai memasukkan path silahkan PC Anda di-restart kemudian mencoba
untuk menjalan perintah pada command promt.

Halaman 5
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

7. Ketik “java –version” dan apabila berhasil akan menghasilkan output sebagai berikut
8. Ketika javac –version” dan apabila berhasil akan menghasilkan output sebagai berikut
9. Selesai.

Setelah selesai semuanya dilakukan tentunya Anda akan melakukan compiling program java
yang telah dibuat. Tentukan letak file java yang akan di-compile. Misal anda menaruh file java
pada C:\tes maka Anda harus masuk ke dalam folder tersebut. Untuk masuk ke dalam folder
tes melalui cmd maka ikuti perintah di bawah ini :

 cd c:\[folder_target]

Untuk mengetahui list folder maka perintahnya sebagai berikut :

 dir

Untuk kembali ke satu tingkat direktori perintahnya sebagai berikut :

 cd..

Bagaimana cara compile? Perintahnya sebagai berikut :

 javac [nama_file].java

Setelah di compile kemudian jalankan program java dengan cara sebagai berikut :

 java [nama_file]  ingat! Tulis nama file tanpa ada tulisan “java” dibelakangnya.

Selesai.

Halaman 6
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

MODUL 1 – Variabel, Tipe Data, Operator


Tujuan :
Praktikan dapat mengetahui konsep pemrograman dasar dengan menggunakan java.

Materi :
1. Dasar Syntax Pemrograman Java
2. Variabel
3. Tipe Data
4. Operator

Dasar Syntax Pemrograman Java


Pada bagian ini anda akan mulai mengenal syntax-syntax yang terdapat di dalam dasar-dasar
java mulai dari struktur class, cara memberikan comment, escape karakter pada java,
menampilkan informasi di monitor, import pada java, pengenalan variabel, dan input data
dengan keyboard.

Struktur Class pada pemrograman java


Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar 1. 1

Pada gambar di atas merupakan gambar struktur paling dasar pada pemrograman java
dimana class [nama_kelas] harus sama dengan nama file *.java kemudian diikuti dengan void
main yang berfungsi sebagai perintah yang pertama kali akan dijalankan.

Anda lebih baik memberikan nama file yang mudah agar mudah ketika di-compile. Jika nama
file berbeda maka program java tidak akan bisa dijalankan.

Halaman 7
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Syarat-syarat penulisan/penamaan class java yaitu :

1. Diawali dengan huruf kapital ataupun huruf non-kapital.


2. Bila lebih dari dua kata, huruf kedua diawali dengan huruf kapital juga misal
“PertemuanSatu.java”
3. Tidak boleh mengandung spasi seperti : “Jawa Timur.java”
4. Karakter yang diperbolehkan hanya huruf di awal kata dan angka setelah huruf (jika
diperlukan).

Penjelasan perintah :

1. Class merupakan kelas yang buat oleh java.


2. Public static void main adalah method yang digunakan untuk menampilkan program
yang dijalankan ke monitor.
3. String args[] adalah method yang menerima sebuah argument array bertipe string.
Untuk “args” dapat diganti sesuka hati.

Komentar pada pemrograman java


Komentar adalah naskah program yang tidak akan diproses oleh compiler. Pada saat proses
kompilasi berlangsung, teks program yang ada dalam file java akan diabaikan oleh compiler.
Walaupun seperti itu, namu komentar tersebut tetap merupakan bagian dari class java.

Kolom komentar akan banyak digunakan/dibutuhkan ketika program yang telah dibuat telah
masuk dalam skala besar dan kompleks.

Tiga alasan mengapa perlu adanya komentar :

1. Dokumentasi
2. Debugging
3. Maintenance

Karakter “//” digunakan untuk mengawali penulisan komentar hanya dalam satu baris.
Contoh :

Karakter “/*” digunakan untuk mengawali penulisan komentar satu baris atau lebih kemudian
diakhiri dengan “*/”.

Halaman 8
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Contoh :

Gambar 1. 2

Variabel
Variabel digunakan untuk menampung data yang ingin Anda simpan. Cara penulisannya
adalah sebelah kiri tuliskan tipe data kemudian diikuti dengan nama variabelnya. Variabel
dapat bertipe lokal ataupun global yang disesuaikan dengan kebutuhan program.

Contohnya:

 String nama;

Untuk mengisi nilai dari variabel seperti ini :

 String nama = “Zayed Elfasa”;

Untuk mengisi variabel seperti ini :

Gambar 1. 3

Halaman 9
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Tipe Data
Tipe data bisa dikatakan sebagai sifat dari suatu variabel. Sebuah variabel tidak bisa
menyimpan lebih dari satu jenis tipe data.

Secara umum tipe data memiliki tiga jenis yang dikenal oleh komputer

 Numerik yaitu data yang berbentuk bilangan, baik bilangan bulat maupun bilangan
pecahan. Misalnya double, int, float.
 Karakter yaitu data yang berbentuk karakter tunggal atau deretan karakter.
 Logika yaitu data yang berbentuk status benar atau salah.

Java mengenal dua jenis data :

 Tipe data primitif yaitu tipe data yang diadopsi dari tipe data klasik. Tipe data ini
diadopsi dari berbagai bahasa pendahulu java yaitu C++ dan pascal.
 Tipe data objek yaitu tipe data berbentuk class yang merupakan ciri khas dari
pemrograman berorientasi objek. Banyak dari tipe data ini yang diselesaikan untuk
mendukung operasional data primitive.

Tabel dibawah ini akan menjelaskan bagaimana tipe data dan rentang nilainya yang nantinya
dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan programmer dan user nantinya.

Tabel 1. 1

Jenis Data Deskripsi Ukuran Minimum Maksismum


Boolean Hanya 1-bit
Berisi benar
atau salah
Char Karakter 16-bit
Unicode
Byte Bilangan 8-bit -127 128
bulat
Short Bilangan 16-bit -32768 32767
bulat
Int Bilangan 32-bit -2147483648 2147483647
bulat

Halaman 10
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Jenis Data Deskripsi Ukuran Minimum Maksismum


Long Bilangan 64-bit -9223372036854775808 9223372036854775807
bulat
Float Bilangan riil 32-bit 1.40129846432481707e-45 3.40282346638528860e+38
Double Bilangan riil 64-bit 4.94065645841246544e- 1.79769313486231570e+308
324

Operator
Operator digunakan untuk melakukan operasi sejumlah operand yang disesuaikan dengan
tipe data.

Berikut ini adalah beberapa contoh operator pada java yang sering digunakan :

Tabel 1. 2

Operator Hasil
+ Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian
% Modulus
++ Increment
-- Decrement
+= Persamaan penjumlahan
-= Persamaan pengurangan

Tabel 1. 3

Operator Hasil
&& AND
|| OR
! NOT

Halaman 11
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Tabel 1. 4

Operator Hasil
== Sama dengan
!= Tidak sama dengan
> Lebih besar dari
< Lebih kecil dari
>= Lebih besar dari atau sama dengan

Konversi Tipe Data


Konversi digunakan untuk memproses suatu tipe data tertentu menjadi tipe data yang lain.
Misalnya data string akan diproses sebagai data numeric.

Proses konversi tipe data dibagi menjadi dua cara konvensional :

1. Proses konvensional
Proses konvensional dilakukan melalui class yang disediakan untuk tipe data yang akan
diproses. Class ini menyediakan method khusus yang bertugas mengkonversi data dari
tipe lain menjadi data dengan tipe yang ditanganinya. Sebagai contoh method
Integer.parseInt(String) digunakan untuk mengkonversi data String menjadi Int.

Contohnya :

Halaman 12
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Gambar 1. 4

Hasilnya seperti ini :

Gambar 1. 5

2. Type Casting
Type casting digunakan dengan cara memaksa perubahan dari tipe data yang satu ke
tipe data yang diinginkan. Jika yang mengalami type-casting adalah variabel, maka
data aslinya tetap tersimpan dengan tipe asal meskipun ketika akan diproses data
tersebut berubah tipe.
Contohnya :

Gambar 1. 6

Maka hasilnya seperti ini :

Halaman 13
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Gambar 1. 7

Proses type-casting pada gambar di atas terlihat pada bagian (double)a/b yakni data
yang terlibat adalah variabel a dan b bertipe integer akan tetapi menjelang proses
pembagian dilakukan, isi variabel a diubah saat menjadi double, sehingga hasil akhir
yang ditampilkan ke layar menjadi tipe pecahan.

Menampilkan Data ke Layar


Java menyediakan dua perintah untuk menampilkan data ke layar :

1. Perintah “System.out.println(“Hello world”); akan mencetak ke layar lalu posisi


kursor akan berpindah ke bawah.
2. Perintah “System.out.print(“Hello world”); akan mencetak ke layar lalu posisi
kursor akan tetap di sebelah kanan.
Contohnya :

Gambar 1. 8

Maka hasilnya sebagai berikut :

Gambar 1. 9

Untuk melakukan penggabungan kata dengan kata yang lainnya maka menggunakan tanda
“+”. Contoh :

Halaman 14
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

 System.out.print("Saya Berusia " + 21 + " tahun");

Escape Character pada Java


Escape character adalah karakter yang memiliki fungsi khusus jika dicetak. Setiap Character
didahului oleh katakter backslash “\”.

Berikut ini adalah tabel sejumlah Escape Character.

Tabel 1. 5

Kode Keterangan
\b Backspace
\f Form Feed
\n Baris Baru
\r Carriage Return
\t Tabulasi
\` Single Quote
\” Double Quote
\\ Garis Miring
\ddd Karakter Oktal
\xdd Heksadesimal

Pengenalan import di java


Java memiliki perintah atau method yang tidak bisa kita panggil dengan cara otomatis tanpa
mengambil dulu dari library Java yang lain dengan kata lain Anda perlu untuk import library
Java agar dapat mengambil perintah atau method yang terdapat di dalamnya.

Pembuatan library contohnya sebagai berikut :

 import java.io.*;

Dimana import tersebut diletakkan pada paling atas file java.

Tidak ada batasan berapa jumlah yang dapat dipakai tetapi yang perlu diketahui adalah
tulislah library bila hanya benar-benar dibutuhkan. Jika tidak dibutuhkan, maka hapus library
tersebut.

Halaman 15
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Inputan dari keyboard dan Error Handling menggunakna throws Exception


Sebuah program tidak akan lengkap apabila tidak memiliki inputan dari keyboard misalnya.
Pada kesempatan ini Anda akan mempelajari perintah/method untuk menangkap inputan
dari keyboard. Perintah/method yang digunakan harus import library “import java.io.*” dan
menggunakan objek BufferefReader. Inputan menggunakan BufferedReader perlu
menggunakan error handing IOException atau dengan cara try catch yang akan dijelaskan di
bawah.

Halaman 16
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Contoh penggunaan BufferedReader :

Gambar 1. 10

Dari gambar tersebut dapat disimpulkan beberapa langkah yang dilakukan untuk menangkap
inputan dari keyboard yaitu :

 Buatlah terlebih dahulu sebuah file input.java dan membuat sebuah class input
beserta strukturnya dasarnya.
 Jika Anda menggunakan bufferedReader maka anda perlu import library yaitu “import
java.io.*;”

 Kemudian di public static void main ditambah kan kode throws IOException yang
digunakan untuk melempar kesalahan/error dalam input-output data.
 Mendefinisikan sebuah objek BufferedReader untuk melakukan proses pembacaan
data, contohnya :
 BufferedReader br = new BufferedReader(new InputStreamReader(System.in));

Membuat sebuah variabel untuk menampung inputan keyboard contohnya kali ini memasukkan
sebuah nama bertipe data String yang dengan cara

 String nama;

Inputan Keyboard ditangkap dengan perintah “nama = br.readLine();” setelah sebelumnya


didahului dengan “System.out.print(“Nama : “);” yang berfungsi untuk menjadi label
penanda.

Halaman 17
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Outputnya sebagai berikut :

Gambar 1. 11

Error Handling menggunakan Try Catch {...}


Inputan dari keyboard menggunakan try catch berbeda dengan menggunakan throws
IOException. Try catch digunakan untuk inputan yang pada umumnya non huruf. Contohnya
user diminta untuk menginputkan usianya dan menginputkan harus berupa angka. Jika
inputan yang diberikan bukan angka maka program akan menampilkan pesan bahwa inputan
harus berupa angka.

Untuk mengatasi error tersebut Anda dapat menggunakan try catch seperti contohnya
dibawah ini :

Gambar 1. 12

Penjelasan :

 Langkah pertama membuat file dengan nama input.java setelah itu membuat struktur
dasar class input.

Halaman 18
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

 Mendefinisikan sebuah objek BufferedReader untuk melakukan proses pembacaan


data.
 Kemudian di dalam blok try{...} dibuat sebuah instruksi untuk memasukkan inputan
keyboard guna ditampung dalam variabel bertipe angka (int) yang bernama usia.
 Perintah System.out.println(“Usia saya adalah “ + usia + “ tahun”); akan
dijalankan apabila inputan yang diberikan adalah angka.
 Contoh Outpnya seperti berikut :

Gambar 1. 13

 Sedangkan jika inputan yang diberikan bukan merupakan angka maka akan muncul
pesan hasil dari instruksi
Catch {
System.out.println(“Inputan Harus Berupa Angka”);
}

Halaman 19
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

MODUL 2 – Percabangan IF, IF-ELSE, SWITCH-CASE


Tujuan :
Praktikan dapat mempraktikkan konsep percabangan dan dapat mengimplementasikan
dalam program dengan menggukan if-else dan switch-case

Materi :
1. Perintah IF
2. Perintah IF-ELSE
3. Perintah Switch-Case
4. Operator

Pada pembuatan program tidak hanya membuat pernyataan yang dijalankan secara urut dari
baris demi baris sampai mendapatkan output. Pembuatan program pastinya akan
menemukan suatu kasus yang membutuhkan kondisi-kondisi tertentu. Program yang baik
memerlukan syarat khusus untuk menjalankan suatu pernyataan. Oleh karena itu
percabangan pada suatu program sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan solusi.

Perintah IF
Pernyataan IF merupakan pernyataan percabangan yang paling umum digunakan untuk
menyatakan percabangan. Ada dua macam pernyataan if yaitu pernyataan if tunggal dan if
majemuk.

Perintah IF yang paling umum atau paling dasar digunakan ada pada syntax dibawah ini :

if(kondisi) {
Statement here;
}

1. Perintah if tunggal
Bentuk umum dari pernyataan if tunggal dapat dilihat pada contoh syntax di bawah ini :
if (Kondisi_1 [&& / || Kondisi_2]) {
// intruksi jika hasil logika bernilai true;
}

Halaman 20
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Blok instruksi yang terletak setelah if akan dikerjakan apabila kondisi tersebut bernilai true.
Hasil logika bisa dibentuk dari satu kondisi hingga bermacam-macam kondisi yang diikuti
dengan operator. Tanda kurung kurawal buka dan tutup digunakan untuk menjalankan
sejumlah blok perintah yang ada di dalamnya. Jika hanya satu baris perintah saja, maka if
tersebut bisa ditulis tanpa tanda kurung kurawal.

2. Perintah If majemuk
Perintah if majemuk digunakan apabila hasil logika blok pertama yang berjalan tidak
bernilai true kemudian perintah if akan langsung menuju kondisi berikutnya sampai
akhirnya kondisi if bernilai true. Contoh pernyataan if seperti syntax dibawah ini :
if (Kondisi_1 [&& / || Kondisi_2]) {
// intruksi jika hasil logika bernilai false;
}
else {
// intruksi jika hasil logika bernilai true;
}

Kata kunci else merupakan penghubung antar pernyataan if yang akan diseleksi dalam satu
tingkat. Jika hasil logika dari kondisi_1 dan kondisi_2 menghasilkan nilai false maka instruksi
yang berada diantara kurung kurawal setelah else yang akan dijalankan.

Contoh program menggunakan if majemuk ada di bawah ini :

Gambar 2. 1

Halaman 21
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Pada gambar di atas adalah program untuk mencetak apakah nilai dari variabel angka adalah
bilangan genap ataukah bilangan ganjil. Apabila angka habis dibagi menjadi dua maka angka
tersebut adalah bilangan genap dan apabila angka tidak habis dibagi menjadi dua maka angka
tersebut adalah bilangan ganjil.
Bentuk lain dari pernyataan if adalah susunan if secara bertingkat. Di dalam blok instruksi if
dapat dimasukkan instruksi if yang baru. Keberadaan blok if terdalam ditentukan oleh blok if
di luarnya. Contoh salah satu model susunan if secara bertingkat dapat dilihat pada contoh
syntax di bawah ini :
if (Kondisi_1) {
if (Kondisi_2) {
// intruksi jika hasil logika bernilai false;
}
else {
// intruksi jika hasil logika bernilai true;
}
}
else {
if (Kondisi_3) {
// intruksi jika hasil logika bernilai false;
}
else {
// intruksi jika hasil logika bernilai true;
}
}

Perintah Switch-Case
Perintah switch-case memungkinkan untuk melakukan sejumlah tindakan berbeda terhadap
sejumlah kemungkinan nilai. Pada perintah switch-case terdapat perintah break yang berguna
untuk keluar dari kondisi pada case. Meskipun perintah ini hampir sama dengan if else tetapi
switch case memiliki batasan yaitu :

1. Data yang ada dalam kondisi case harus memiliki tipe data int atau char.
2. Range data yang bisa diperiksa bernilai 0 s/d 255.

Halaman 22
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Bentuk umum dari perintah switch case ada pada contoh syntax di bawah ini :

Switch(expresi) {
Case nilai_1:
// pernyataan 1
Break;
Case nilai_2:
// pernyataan 2
Break;
default:
// pernyataan 3
Break;
}

Case yang ada di sebelah kanan perintah switch-case adalah data yang dicocokkan dengan
expresi yang ada di dalam kurung switch. Perintah break adalah perintah untuk menyatakan
berakhirnya perintah yang ada di dalam case. Tanpa break, maka perintah akan dilanjutkan
ke bawah. Perintah default bersifat optional apabila eksekusi case nilai_1 dan case nilai_2
bernilai false maka akan masuk ke dalam default. Sebagai contoh ada di bawah ini :

Gambar 2. 2

Halaman 23
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Operator “?”
Operator “?” disediakan untuk menggantikan if-else yang bertujuan untuk mengisi nilai ke
dalam variabel berdasarkan kondisi tertentu. Bentuk umum penggunaan operator “?” ada di
bawah ini :
varX = kondisi? Nilai1 : nilai2;

Kasusnya misalkan menentukan apakah seseorang boleh mengambil SIM atau tidak jika umur
di atas 20 tahun.

Gambar 2. 3

Operator pembanding apabila kondisi melibatkan tipe data string


Khusus pada pemrograman java, untuk melakukan pembanding sebuah kondisi pada tipe
dara String maka diperlukan sebuah metode khusus yaitu “.equals(“isi string”)”. Contoh
program seperti di bawah ini :

Gambar 2. 4

Untuk membandingkan kondisi string dengan menghiraukan besar kecil huruf dapat
menggunakan :

 equalsIgnoreCase(“isi string”);

Halaman 24
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

MODUL 3 – Perulangan FOR, DO-WHILE, WHILE


Tujuan :
Praktikan bisa memahami konsep perulangan dan dapat mengimplementasikan dalam
program dengan menggunakan perintah for, while, dan d0-while, serta dapat menentukan
perintah perulangan yang paling tepat untuk memberikan solusi pada program.

Materi :
1. For
2. Do-While
3. While-Do

Dalam bahasa pemrograman ada yang disebut dengan istilah “looping” dimana tujuan dari
looping ini adalah perintah untuk mengulang perintah yang dibuat dalam satu blok tanpa
harus mengetik syntax berulang-ulang.

Pada pemrograman java looping/perulangan dibagi menjadi tiga macam yaitu :

1. Perulangan dengan For


2. Perulangan dengan While
3. Perulangan dengan Do..While

Perulangan dengan For


Perintah for digunakan untuk mengendalikan proses perulangan perintah yang ada di dalam
satu blok yang sudah ditentukan kondisi perulangannya. Bentuk dari penggunaan for seperti
ini :

for(inisialisasi;kondisi;penaikan/penurunan) {
// pernyataan yang diinginkan
}

Penjelasan dari perintah syntax diatas adalah

 Bagian inisialisasi digunakan untuk memberikan nilai pada variabel yang digunakan
untuk mengendalikan perulangan.
 Bagian kondisi digunakan untuk mengendalikan seberapa banyak kondisi diulang.
 Bagian penaikan/penurunan digunakan untuk menaikkan atau menurunkan dari nilai
variabel inisialisasi.

Halaman 25
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Contoh syntax yang digunakan dalam pemrograman java sebagai berikut :

Gambar 3. 1

Penjelasan program sebagai berikut :

 Int i = 0 adalah deklarasi inisialisasi variabel untuk melakukan perulangan yang dimulai
dari nilai 1.
 i <= 5 adalah banyak variabel i untuk melakukan perulangan.
 i++ adalah variabel dijumlahkan secara berkala sebanyak 1 sampai kondisi i = 5 telah
terpenuhi.

Dalam satu looping/perulangan tidak menutup kemungkinan akan ada looping/perulangan


lagi di dalamnya. Istilah looping di dalam looping adalah “nested loop”.

Perulangan dengan while


Pernyataan while berguna untuk melakukan proses yang berulang yang dimana kondisinya
belum diketahui sampai mana akan berulang. Maksudnya adalah pernyataan ini akan
dijalankan secara terus-menerus selama kondisi bernilai true. Agar kondisi bernilai false maka
di dalam blok nantinya akan diberikan nilai tertentu sehingga looping nantinya akan bernilai
false. Contohnya dalam bahasa pemrograman java sebagai berikut :

Gambar 3. 2

Halaman 26
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Poin penjelasan sama dengan penjelasan pada for. Sama halnya juga dengan for, penggunaan
looping while di dalam while juga bisa terjadi tergantung pada kasus yang diberikan.

Perulangan dengan do..while


Do..while hampir sama dengan while. Akan tetapi pada pernyataan do..while dilakukan
pengecekan terhadap suatu kondisi setelah melakukan perintah-perintah yang ada di dalam
blok. Bedanya perintah do..while minimal dijalankan satu kali lebih dahulu. Looping akan
behenti apabila looping while telah memenuhi kondisi. Syntaxnya sebagai berikut :

do {
// pernyataan-pernyataan dalam blok..
} while (kondisi);

Contoh pada pemrograman javanya adalah sebagai berikut :

Gambar 3. 3

Halaman 27
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

MODUL 4 – Array 1 Dimensi dan 2 Dimensi


Program yang kompleks memerlukan banyak variabel sebagai inputannya. Ada kasus
pemrograman dimana sebuah program memiliki banyak variabel sehingga Anda harus
mendeklarasikan sejumlah variabel yang dibutuhkan oleh program.

Tetapi apakah yang terjadi apabila sebuah kasus program membutuhkan lebih dari 100 ? Atau
bahkan ribuan variabel? Apakah Anda akan mendeklarasikan ratusan atau bahkan ribuan
variabel tersebut?

Bahasa pemrograman java merupakan bahasa pemrograman modern yang menawarkan


sebuah konsep dimana Anda bisa menyelesaikan solusi pendeklarasian variabel dalam jumlah
besar. Konsep tersebut dinamakan konsep Array. Array merupakan sejumlah variabel
berbeda tetapi memiliki nama variabel yang sama. Perbedaan antara variabel yang sama pada
array adalah indeksnya. Array yang dipelajari pada modul ini terdiri dari dua macam yaitu
array satu dimensi dan dua dimensi. Konsep dasar dari array dapat dilihat pada gambar
berikut ini :

Gambar 4. 1

Indeks adalah sebuah angka yang menyatakan urutan elemen pada suatu variabel array 1
dimensi. Data merupakan nama variabel array. Elemen array merupakan isi dari array.

Perlu diketahui bahwa indeks array selalu dimulai dari indeks ke-0, sehingga nomor indeks
bagi elemen terakhir adalah sebesar (N-1), dimana N adalah jumlah total elemen.

Pendeklarasian Array 1 dimensi


Pendeklarasian array memiliki beberapa cara yaitu :

Halaman 28
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Mendeklarasikan variabel array 1 dimensi tanpa menyebutkan berapa jumlah elemen


yang diperlukan.
int angka[];

Variabel angka pada gambar dideklarasikan dalam bentuk array 1 dimensi bertipe Int. Akan
tetapi variabel ini belum bisa digunakan karena perlu diberikan jumlah array yang dibutuhkan
seperti ini :

int angka[] = new int[5];

Artinya Anda memesan 5 elemen array untuk variabel 1 dimensi.

Mendeklarasikan variabel array 1 dimensi secara otomatis beserta isi variabel tersebut
Anda tidak langsung menyebutkan sejumlah elemen yang dipesan akan tetapi Anda langsung
mengisi data ke dalam array tersbut.

Contohnya :

int angka[] = {2,3,5,7,9,3,8,5,8,5,8,4,78,9};

Input Data ke dalam Array 1 dimensi


Cara pertama untuk mengisi data array seperti contoh di atas.

Cara kedua yaitu dengan cara mengisi elemen array satu-persatu secara terpisah antara
indeks ke-0 ke indeks yang lainnya.

Contohnya seperti di bawah ini :

Gambar 4. 2

Untuk contoh di atas masih memiliki range yang sedikit. Tetapi bagaiman jika data yang
dibutuhkan 50x dan data nya tidak tentu? Anda bisa menginputkan melalui keyboard seperti
cara dibawah ini :
Halaman 29
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Gambar 4. 3

Cara Mencetak Array 1 dimensi


Apabila anda ingin mencetak isi dari array pada java anda perlu menggunakan konsep looping
untuk mencetaknya. Caranya adalah sebagai berikut :

Gambar 4. 4

Penjelasan :
Pertama kali tentunya Anda perlu mendeklarasikan array.
int angka[] = new int[5];

Halaman 30
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Setelah di deklarasikan kemudian array tersebut diisi satu persatu


angka[0] = 1;

angka[1] = 7;

angka[2] = 4;

angka[3] = 7;

angka[4] = 2;

angka[5] = 9;

kemudian untuk mencetak semua indeks anda perlu menggunakan konsep looping agar
semua indeks tercetak.
for (int i = 0;i<angka.length ;i++ ) {

System.out.println("Data ke - " + i " isinya " + angka[i]);

Pendeklarasian Array 2 dimensi


Kompleksitas array 2 dimensi lebih rumit daripada array 1 dimensi. Konsepnya dimana di
dalam satu elemen variabel array tidak hanya memiliki satu nilai tetapi memiliki banyak nilai
dalam satu elemen variabel array. Mudahya, array 2 dimensi menyatakan 2 bentuk yaitu
menyatakan baris dan menyatakan kolom. Penjelasan pada gambar sebagai berikut :

Gambar 4. 5

N adalah nilai yang menyatakan jumlah baris dari array, sedangkan M menyatakan jumlah
kolom dari array. Indeks array 2 dimensi sama dengan array 1 dimensi dimulai dari indeks ke-
0.

Halaman 31
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Mendeklarasikan variabel array 2 dimensi tanpa menyebutkan berapa jumlah elemen


yang diperlukan
Cara yang ini dapat dicontohkan sebagai berikut :

int angka[][] = new int[5][3];

Mendeklarasikan variabel array 2 dimensi secara otomatis isinya


Cara yang ini dapat dicontohkan sebagai berikut :

int angka[][] = {{5,3,6},{6,4,6},{3,6,2},{8,6,2},{3,6,1}};

Dua contoh array 2D ini bertipe int dengan ordo baris sebanyak 5 dan kolom sebanyak 3.

Untuk contoh yang ke-2 tidak harus memiliki kolom yang sama banyak untuk setiap barisnya.
Pengguna diberikan kebebasan untuk mengisi banyak kolom yang dibutuhkan contohnya
sebagai berikut :

int angka[][] = {{5,3,6,4},

{6,4,6},

{3,6,},

{8,6,2},

{3,6,1,6,7,2}};

Perintah length pada array 2 dimensi


Sifat array 2d yang memiliki baris dan kolom, perintah length pada array 2d dimensi memiliki
dua makna :

1. Menyatakan baris dari array.


2. Menyatakan banyaknya kolom untuk baris tertentu.

Pada syntax java contohnya sebagai berikut :

Gambar 4. 6

Halaman 32
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Penjelasan :

1. Pertama tama Anda perlu mendeklarasikan array 2 dimensi seperti ini :

int angka[][] = {{5,3,6,4},{6,4,6},{3,6},{8,6,2},{3,6,1,6,7,2}};

2. Kemudian Anda menampilkan banyaknya baris seperti ini :

System.out.println("Banyaknya baris dari array 2D variabel array angka adalah


= " + angka.length);

3. Kemudian Anda menampilkan banyak kolom pada baris indeks ke-2 seperti ini :

System.out.println("Panjang / jumlah kolom dari baris ke-3 dari variabel array


2D adalah = " + angka[2].length);

Input Data ke dalam Array 2D


Prinsip untuk meng-input-kan data ke dalam array 2D hampir sama dengan array 1D.
Contohnya sebagai berikut :

Gambar 4. 7

Akan tetapi bagaimana cara untuk meng-input-kan data apabila data array 2D memiliki data
hingga 1000 data? Maka Anda perlu meng-input-kan melalui keyboard menggunakan konsep
nested-looping yang sama dengan konsep array 1D.

Halaman 33
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Gambar 4. 8

Penjelasan :

 Pertama Anda perlu untuk mendeklarasikan arrray 2D.


int angka[][] = new int[2][3];
 Kemudian Buatlah objek inputan untuk menginputkan data menggunakan keyboard.
BufferedReader br = new BufferedReader(new InputStreamReder(System.in));
 Kemudian terapkan konsep nested loop dimana looping yang pertama untuk
menginputkan baris dari array.
for (int i=0; i<angka.length; i++) { ... }
 Untuk looping yang ke dua digunakan untuk menginputkan kolom dari array.
for (int j=0; j<angka[i].length; j++) {
System.out.print("Masukkan data array baris ke - " + i + " dan kolom
ke " + j);
angka[i][j] = Integer.parseInt(br.readLine());
}

Halaman 34
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Cetak Array 2 Dimensi


Prinsip untuk mencetak array 2D hampir sama dengan array 1D tetapi bedanya adalah
mencetak array 2D mencetak dengan menggunakan konsep nested-loop. Contohnya sebagai
berikut :

Gambar 4. 9

Halaman 35
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

MODUL 5 – Function dan Procedure


Tujuan :
Praktikan dapat menggunan prosedur dan fungsi dalam suatu program serta menerapkannya
dengan benar pada kasus.

Materi :
 Pengantar Sub Program
 Sub Program berjenis prosedur
 Sub Program berjenis fungsi
 Sub program dengan parameter berupa variabel biasa
 Sub program dengan parameter berupa variabel array
 Sub program yang ditulis ulang dengan function overloading
 Sub program yang dikerjakan berulang-ulang (recursive function)

Pengantar Sub Program


Kasus-kasus pada program yang saat ini banyak proses-proses yang dilakukan secara
berulang-ulang. Tentunya anda tidak perlu menulis ulang syntax untuk membuat sebuah
proses untuk dikerjakan di proses-proses yang berbeda. Bahasa pemrograman java yang
modern tentunya memiliki fitur untuk membuat sub-proses untuk menyelesaikan masalah di
atas.

Sub Program berjenis prosedur


Pada dasarnya sub-program pada pemrograman java dibagi menjadi dua yaitu sub-program
yang dapat mengembalikan nilai dan sub-program yang tidak mengembalikan nilai. Sub-
program yang tidak mengembalikan nilai disebut dengan “procedure” dan sub-program yang
mengembalikan nilai disebut dengan “function”.

Halaman 36
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Contoh dari procedure dapat dilihat pada contoh syntax berikut :

Gambar 5. 1

Penjelasan :

1. Pada bagian bawah void main terdapat “private static void garis()” dimana hal tersebut
adalah prosedur. Prosedur tersebut akan dipanggil berulang-ulang pada void main().
Prosedur tersebut memanggil perintah untuk menampilkan “====================”
secara berulang-ulang.
private static void garis() {
System.out.println("===================================");
}
2. Cara memanggil prosedur adalah menuliskan ulang nama prosedur diikuti dengan tanda
titik koma “;”. Contohnya seperti di bawah ini :
garis();  case sensitive sehingga perhatikan baik-baik besar kecil
hurufnya.

Sub Program berjenis fungsi


Function atau dalam bahasa indonesia disebut dengan fungsi. Fungsi ini akan mengembalikan
suatu nilai bertipe int, string, double, dan tipe data lainnya ataupun mengembalikan objek
(jika program telah kompleks). Contoh penggunaan sub-program dalam bentuk fungsi
contohnya sebagai berikut :

Halaman 37
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Gambar 5. 2

Penjelasan :

1. Pada bagian “private static int tambah()” merupakan fungsi untuk


mengembalikan nilai dalam bentuk tipe data “int”.
2. Cara memanggil function cukup berbeda dengan cara memanggil prosedur karena ketika
Anda memanggil function anda harus menampung dulu dalam sebuah variabel atau
langsung dipanggil ketika ingin menampilkan data.

Sub program dengan parameter berupa variabel biasa


Ada kalanya ketika Anda ingin membuat fungsi memerlukan parameter. Sehingga sebuah
fungsi ataupun prosedur juga bisa dimasukkan parameter. Parameter adalah data yang
dikirim ke dalam fungsi atau prosedur. Parameter bisa dalam bentuk tipe data ataupun objek

Halaman 38
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

yang disesuaikan dengan kebutuhuan programmer. Contoh parameter dalam pemrograman


java sebagai berikut :

Gambar 5. 3

Sub program dengan parameter berupa variabel array


Selain mengirim parameter dalam bentuk tipe data juga bisa kirim parameter dalam bentuk
array. Contohnya sebagai berikut :

Halaman 39
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Gambar 5. 4

Sub program yang ditulis ulang dengan function overloading


Fungsi overloading adalah suatu fungsi yang bisa dideklarasikan lebih dari satu kali tetapi
memiliki parameter yang berbeda. Nantinya jika ada kasus program yang membutuhkan
fungsi yang sama tetapi memiliki parameter yang berbeda dapat menggunakan fungsi
overloading ini. Contoh pada pemrograman java sebagai berikut :

Halaman 40
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

Gambar 5. 5

Sub program yang dikerjakan berulang-ulang (recursive function)


Fungsi yang bersifat rekursif adalah suatu fungsi dimana salah satu baris perintah pada suatu
program memanggil fungsi yang sama dengan dirinya. Contohnya sebagai berikut :

Gambar 5. 6

Halaman 41
Modul Praktikum Pemrograman Dasar

MODUL 6 – Model-View-Controller MVC Terstruktur

MODUL 7 – Class dan Object

MODUL 8 – Inheritance

MODUL 9 – Encapsulation

MODUL 10 – Graphical User Interface Programming

MODUL 11 – Model-View-Controller MVC OOP

Halaman 42

Anda mungkin juga menyukai