Anda di halaman 1dari 2

Nama : 1.

Qurotul Aini (2280190001)

2. Riska Prameswari Putri (2280190030)

Fase Kanak Tengah dan Akhir

Fase kanak-kanak menengah dimulai dari usia pertama kali anak-anak ke sekolah
untuk belajar di luar lingkungan keluarga. Fase ini merupakan masa awal mereka
bergabung dengan komunitas sosial. Pada fase ini, wawasan anak mulai terbuka. Selain
itu juga mulai memasuki masa tamyiz (mampu membedakan hal yang baik dan buruk).
Hasil kajian psikologi sesuai dengan substansi hadis Rasulullah Saw yang membicarakan
awal masa tamyiz pada fase kanak-kanak, yaitu usia 7 tahun. Rasulullah menganggap
usia 7 tahun sebagai masa awal anak-anak mulai belajar salat. Rasulullah bersabda:
”Perintahkan anak-anak kalian untuk melaksanakan salat ketika mereka sudah berusia 7
tahun! Dan pukullah mereka jika tidak melaksanakan salat ketika sudah berusia 10
tahun! Dan pisahkanlah mereka (antara yang laki-laki dan perempuan) dalam tempat
tidur mereka”
Fase kanak-kanak terakhir, merupakan masa perkembangan kecerdasan. Fase
yang menentukan separuh kecerdasan seorang anak pada masa mendatang. Begitu juga
perkembangan kemampuan koreksi, memperhatikan perbedaan individu, kemampuan
konsentrasi, dan kemampuan mempelajari beberapa konsep juga terus mengalami
kemajuan. Kesiapan anak untuk mempelajari konsep- belajar juga semakin matang,
sebagaimana tampak pada perasaan pribadi dan kecenderungannya untuk bebas dari
kedua orang tuanya. Fase ini merupakan fase perkembangan yang penting untuk
mendidik anak tentang nilai-nilai etika dan kaidah-kaidah dasar agama karena di usia ini
anak tidak cukup dengan keteladanan tetapi sudah mulai mampu mendiskusikan tema-
tema agama. Masa-masa perkembangan sangat penting untuk dikenal karena memberi
kepada anak masalah-masalah khusus
Pada masa ini anak akan mengalami perubahan secara fisik seperti bertambahnya
tinggi, berat badan, bentuk muka dan lainnya. Tidak hanya itu di masa ini juga ada
pengembangan keterampilan seperti kemampuan berbahasa dan kosakata yang semakin
luas, keterampilan dalam menggeluti minat dan bakatnya, keterampilan pengetahuan
seperti menulis, membaca,dan menggambar dan masih banyak lagi. Untuk kemampuan
motorik di fase ini ada dua yaitu motorik kasar berupa pergerakan kaki, tangan ataupun
seluruh tubuh seperti menendang bola, berlari, menari dan lainnya dan motorik halus
berupa gerakan kecil seperti meraba, memegang, mencium, mengambil sesuatu dan
masih banyak lagi. Masalah kesehatan yang seringkali terjadi pada anak yang ada di fase
ini seperti obesitas, gigi gigis, radang ataupun kecelakaan seperti jatuh ketika bermain
dan lainnya sehingga anak-anak pada fase ini sangat membutuhkan perhatian dan kontrol
dari orangtuanya.
Untuk memaksimalkan perkembangan anak pada fase ini adalah orangtua harus
memahami dan memenuhi kebutuhan anaknya baik itu kebutuhan pangan, sandang,
papan, kasih sayang, perhatian, dan penghargaan terhadap anaknya untuk memberi
peluang seorang anak dalam mengaktualisasikan dirinya. Pemenuhan kebutuhan dalam
perkembangan ini tergantung dari cara lingkungan berinteraksi dengan dirinya. Menurut
kami faktor terpenting untuk pengembangan anak di usia 7-12 tahun adalah dukungan
dan motivasi dari orang-orang terdekatnya dalam hal ini keluarga. Orangtua yang baik
akan memberikan kebebasan anaknya untuk mengembangkan minat dan bakat anaknya
dengan terus memberi semangat dan menjadi fasilitator yang baik seperti mengajak
anaknya mengikuti berbagai kompetisi dan pembelajaran yang bisa membuat
kemampuan anak berkembang dengan tetap memperhatikan kebahagiaan anak misalnya
diberikan waktu untuk bermain sehingga nantinya akan tercapai keseimbangan yang
diinginkan. Meskipun orangtua memberikan kebebasan tetapi orangtua juga seharusnya
mengontrol perkembangan anak dan memberi nasehat jikalau anak tersebut ada pada
perkembangan yang salah sehingga tidak terjerumus lebih jauh lagi.
Dalam hal membelajarkan fisika pada anak usia 7-12 tahun, menurut kami
berdasarkan sumber yang kami baca akan lebih baik jika pembelajaran fisika yang lebih
luas dimulai untuk pengajaan anak di usia lebih dari 12 tahun. Untuk anak di usia dini (7-
12 tahun), sebaiknya tidak diajarkan fisika secara mendalam tapi hanya berupa konsep
dasarnya saja dan yang terpenting adalah pembelajaran aplikasi fisika di kehidupan
sehari-hari yang tentunya sangat sering kita jumpai. Seperti buah yang jatuh ke tanah
yang merupakan penerapan konsep percepatan gravitasi, terdorongnya meja karna adanya
gaya yang merupakan penerapan hukum newton, dan masih banyak lagi. Untuk
menjelaskan konsep dasar fisika pada anak-anak fase ini bisa dalam bentuk permainan
yang menyenangkan agar si anak tidak merasa beban saat belajar, meskipun demikian
menurut kami pembelajaran fisika sebaiknya dimulai sejak anak berusia 9 atau 10 tahun
atau tepatnya saat mereka kelas 4 SD karena di masa sebelumnya akan lebih baik jika
mereka menguasai matematika terlebih dahulu.

Sumber Referensi :
https://www.slideshare.net/arlianaerma/mengenalkan-sains-pada-anak-pra-sekolah
https://www.researchgate.net/publication/329780053_UPAYA_MENGOPTIMALKAN_
PERKEMBANGAN_ANAK_USIA_DINI/fulltext/5c1a425592851c22a336c8ee/3297800
53_UPAYA_MENGOPTIMALKAN_PERKEMBANGAN_ANAK_USIA_DINI.pdf?
origin=publication_detail

Anda mungkin juga menyukai