Anda di halaman 1dari 14

Paper Rambu Jalan Raya

Fatchur Rahina N. S (01.2017.1.90690)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelancaran transportasi tidak terlepas dari kondisi lalu lintas pada lokasi
setempat. Lalu lintas yang dimaksud adalah gerak pindah manusia dengan atau
tanpa alat penggerak dari satu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan
jalan sebagai ruang gerak. Lalu lintas yang aman, tertib, lancer dan efisien sangat
kita dambakan, karena dengan hal tersebut segala aktifitas dalam masyarakat akan
lebih terjamin.

Permasalahan lalu lintas berkembang sejalan dengan perkembangan


masyarakat yang meliputi beberapa hal antara lain :

1. Pertambahan penduduk
2. Peningkatan taraf hidup masyarakat yang memungkinkan bertambahnya
kendaraan bermotor di jalan
3. Pertambahan angkutan sebagai akibat meningkatnya mobilitas manusia
maupun barang
4. Keterbatasan prasarana dan peralatan lalu lintas dibandingkan dengan
kemajuan dan perkembangan masyarakat

Akibat ketidakseimbangan seperti diatas, maka timbul persoalan-persoalan


baru dalam bidang lalu lintas. Persoalan tersebut akan makin rumit dengan
kurangnya disiplin serta sopan santun dan ketaatan dari para pemakai jalan
terhadap marka jalan dan peraturan lain yang ada. Untuk itu pengetahuan tentang
lalu lintas sangat penting untuk diketahui.
1.1.1.3 Rumusan Masalah

Dengan adanya masalah dalam tata tertib berlalu lintas diatas, maka kami
sebagai penulis akan membahas dan mencoba memberikan solusi tentang berbagai
permasalahan lalu lintas yang sering terjadi dan juga pentingnya marka jalan dalam
mengatur kegiatan berlalu lintas.

1.1.1.3 Tujuan

 Untuk memahami permasalahan yang umum saat ini dalam hal berlalu lintas

 Untuk mengetahui jenis-jenis dan pentingnya marka jalan dalam mengatur


aktivitas berlalu lintas

 Untuk menyadarkan para pembaca pentingnya memiliki etika dalam


berlalulintas di jalan
BAB II

ISI

2.1 Lalu Lintas

Pengertian lalu lintas, menurut Djajoesman (1976:50) bahwa secara harfiah


lalu lintas diartikan sebagai gerak (bolak balik) manusia atau barang dari satu
tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sarana jalan umum. Sedangkan
menurut Poerwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia (1993:55)
menyatakan bahwa lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal
perjalanan di jalan dan sebagainya serta berhubungan antara sebuah tempat dengan
tempat lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lalu lintas adalah
gerak/pindahnya manusia, hewan, atau barang dari satu tempat ke tempat lain di
jalan dengan menggunakan alat gerak.

Alat gerak yang dapat digunakan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat
yang lain, itu yang sering disebut sebagai kendaraan. Di samping itu, kendaraan
terbagi menjadi 2 jenis yaitu kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.
Kendaraan bermotor yaitu kendaraan yang menggunkan mesin untuk bisa berjalan.
Contohnya sepeda motor, mobil, dan lain-lain. Sedangkan kendaraan tidak
bermotor yaitu kendaraan yang tidak menggunakan mesin untuk bisa bergarak
tetapi dengan cara menggunakan tenaga manusia atau hewan. Misalnya andong,
becak, dan lain-lain.

Di samping itu semua, lalu lintas tidak lepas dari rambu-rambu lalu lintas.
Rambu-rambu lalu lintas adalah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu
yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat ataupun perpaduan di antaranya,
yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk
bagi pemakai jalan. Sehingga mengerti rambu-rambu lalu lintas sangatlah berguna.
Karena dengan rambu-rambu lalu lintas pemakai jalan dapat mengerti situasi jalan
yang mereka lewati. Sehingga kecelakaan pada lalu lintas tidak akan terjadi.
Banyak orang terutama kalangan pelajar tidak mau mempelajari tentang rambu-
rambu lalu lintas yang ada.
Selain itu mengerti tentang marka yang ada juga sangatlah penting. Yaitu
marka jalan yang artinya suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas
jalan yang meliputi peralatan/tanda garis membujur, melintang, garis serong,
serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas yang
membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Marka itu dapat berwarna putih atau
kuning. Marka dapat memberi isyarat apakah kita diperbolehkan medahului
pemakai jalan yang ada di depan kita atau tidak. Kalau kita tidak memahaminya,
maka keselamatan kita terancam. Itulah yang sering disebut dengan kecelakaan.

Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-
sangka dan tidak sengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan
lainnya,mengakibatkan korban manusia atau korban harta benda (pasal 93
peraturan pemerintah nomor 43 tahun 1999). Oleh karena itu, kecelakaan tidak bisa
kita hindari tetapi kita bisa mencegahnya. Tetapi untuk mencegahnya
membutuhkan kesadaran dari setiap masing-masing pemakai jalan. Sehingga
budaya tertib lalu lintas di jalan sangatlah dibutuhkan. Karena dengan budaya
tersebut dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi, dimana dari tahun ke
tahun tingkat kecelakaan semakin meningkat.

Sedangkan menurut Djajoesman (1976:67) menyatakan bahwa kecelakaan


adalah kejadian yang tidak disengaja atau tidak disangka-sangka dengan akibat
kematian, luka-luka atau kerusakan benda-benda. Oleh karena itu berhati-hati di
jalan sangatlah penting. Kalau tidak maka keselamatan kita yang terancam.
Pemerintah menetapkan beberapa kebijakan yang mengatur tentang berlalu lintas.
Seperti halnya mengenai kelengkapan yang harus dipenuhi oleh pemakai jalan. Itu
semua memiliki tujuan, contohya pemakai jalan harus memakai helm untuk
keselamatan kepala, menyalakan lampu utama pada kondisi tertentu untuk
memberi tahu adanya pemakai jalan, mesin yang masih orisinil karena kualitas
mesin tersebut sudah diuji kelayakannya, dan kebijakan lainnya.
 Pengertian Marka Jalan

Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas
jalan yang meliputi peralatan atau tanda garis membujur, melintang, garis serong,
serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas yang
membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Untuk memudahkan, marka adalah
tanda garis, lambang, atau tulisan yang ada di permukaan jalan, (bisa kita injak2
dengan kaki atau ban mobil) untuk memberi petunjuk kepada pengguna jalan.

.3 Jenis Jenis Marka Jalan

A. Marka Garis Melintang


Marka Melintang ada dua macam, yaitu:

 Marka Melintang Garis Utuh, sebagai tanda berhenti kendaraan


terhadap rambu atau apil (alat pemberitahuan informasi kepolisian).
Contohnya gairs melintan yang berada di depan lampu merah.

 Marka Melintang garis Terputus - Putus, sebagai tanda batas


berhenti waktu memberikan kesempatan mendahulukan kendaraan lain yang
telah ditetapkan oleh rambu.

Gambar 1. Marka melintang disertai rambu - rambu


Keterangan:

Rambu segi lima, dasar merah, bertuliskan “STOP” artinya pengemudi harus
berhenti untuk mengamati situasi persimpangan, apabila dirasa aman, baru
memasuki lagi.

Untuk rambu segitiga dengan ujung di bawah, dasar putih, bingkai merah,
artinya pengemudi harus mengurangi mengurangi kecepatan, tidak harus sampai
berhenti, untuk mengamati situasi persimpangan, apabila dirasa aman, baru
memasuki persimpangan.

Kedua rambu hampir sama, namun apabila melihat rambu segilima di atas,
berarti persimpangan lebih rawan, ketimbang anda melihan rambu segitiga dengan
ujung di bawah tersebut. Coba ingat-ingat, dimana rekan-rekan pernah melihat
rambu tersebut.

B. Marka Garis Membujur

Marka membujur berfungsi sebagai :


1. Mengarahkan lalu lintas
2. Memperingatkan akan adanya marka lain di depan
3. Memisahkan lajur atau jalur

Gambar 2. Marka garis membujur


Marka membujur ada 3 jenis, yaitu :

a. Marka membujur garis utuh, pengemudi dilarang melintasi marka ini.


Marka ini sering dipasang di dekat tikungan, tanjakan-turunan, dan tempat-
tempat yang ramai, untuk memaksa pengemudi agar tidak mendahului di
daerah tersebut, sangat berbahaya.

b. Marka membujur garis terputus2, pengemudi dipersilahkan mendahului,


atau pindah lajur.

c. Marka kombinasi atau marka garis ganda, menyesuaikan

 Garis ganda utuh putih, ada harus mengabil sebelah kiri jalur
rangkap. Anda tidak boleh melintasi garis tersebut untuk melewati
kendaraan maupun belok.

Gambar 3. Marka garis ganda utuh putih

 Garis ganda putih dengan garis utuh dekat anda, Anda harus
ambil sebelah kiri garis utuh ini dan jangan melintasinya untuk melewati.

Gambar 4. Garis ganda putih dengan garis utuh dekat anda


 Garis ganda putih dengan garis terputus-putus dekat anda , Anda
boleh melintasi garis ini untuk melewati bila jalan di depan aman.

Gambar 5. GAris ganda putih dengan garis terputus-putus lebih dekat dengan anda

Gambar 6. Petunjuk marka jalan


C. Marka Serong

Marka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk
dalam pengertian marka membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu
daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan.

Gambar 7. Marka serong

Gambar 8. Contoh marka serong

D. Marka Lambang

Marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk


menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan
maksud yang telah disampaikan oleh rambu lalu lintas atau tanda lalu lintas
lainnya.
Gambar 9. Marka lambang khusus untuk jalur sepeda

Gambar 10. marka lambang berupa panah

E. Marka Lainya

Gambar 11. Yellow Box Junction


Yellow Box Junction adalah marka jalan yang bertujuan mencegah
kemacetan di jalur dan berakibat pada matinya arus kendaraan di jalur lain yang
tidak macet. Dengan YBJ, diharapkan kemacetan di persimpangan tidak terkunci.

Adanya YBJ ini walaupun lampu traffic light sudah hijau pengguna jalan
yang belum masuk YBJ harus berhenti ketika ada kendaraan lain di dalam YBJ.
Mereka baru bisa maju jika kendaraan di dalam YBJ sudah keluar.

Bagi pengendara yang tetap memaksa memasukkan kendaraannya ke dalam


YBJ, padahal masih ada kendaraan lain di dalamnya, maka Polisi akan menilang.
Itu sama saja melanggar marka jalan.

Gambar 12. Yellow Box Junction di lampu merah

Dalam penjelasan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan
Jalan, pasal 287 (2) juncto Pasal 106 (4) huruf a, b tentang rambu-rambu lalu lintas
dan berhenti di belakang garis stop. Pidananya adalah kurungan dua bulan penjara
atau denda Rp 500.000.
BAB III

KESIMPULAN

Pada masyarakat zaman sekarang, aturan-aturan berupa marka sudah sangat


sering dihiraukan. Padahal fungsi dari marka tersebut untuk mengatur lalu lintas
dan mengurangi angka kecelakaan. Disebutkan oleh kadiv humas Polri Irjen Setyo
Wasisto “Pada 2017 selama 21 hari terjadi 3.646 kecelakaan, tahun 2018 sebanyak
2.310. Jadi turun 1.336 “. Jadi sebagai masyarakat yang patuh dengan aturan
sebaiknya kita selalu menaati marka – marka jalan sesuai dengan yang dijelaskan
pada penjelasan di atas. Karena manfaat dari mentaati peraturan yang berlaku
sangat banyak sekali.
DAFTAR PUSTAKA

https://lifeblogid.com/2015/08/27/pengertian-marka-jalan/

https://www.liputan6.com/news/read/3407664/polri-angka-kecelakaan-lalu-lintas-menurun-pada-2018

https://id.wikipedia.org/wiki/Markah_jalan

https://academia.edu

Anda mungkin juga menyukai