Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya saya
sebagai penulis dapat menyelesaikan proposal usaha yang berjudul “BUDIDAYA
TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea saccharata)”.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa proposal usaha ini mungkin masih jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu, saya memohon masukan dari Ibu Guru sebagai guru
bidang studi Kewirausahaan.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH.

Kalasey, 9 Maret 2017


Penulis,

Brigita Musa

1
DAFTAR ISI

                                                                                                      Hal.


KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI                                             2
BAB I. PENDAHULUAN                           
A. Latar Belakang                        3
B. Tujuan                                    
C. Manfaat                    
              
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Aspek teknis                          4 
B. Aspek pasar                         6    
C. Aspek sosial                           

BAB III. PELAKSANAAN


A. Pelaksanaan Kegiatan           7 

BAB IV. ANALISA USAHA              8 

BAB V.   PENUTUP               11

DAFTAR PUSTAKA           12

  1
2               
       

2
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain
gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung
juga menjadi alternatif sumber pangan di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara)
juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung
juga di tanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari
bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan
baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa,
yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika
juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Kedudukan tanaman jagung   dalam
sistematika (taksonomi) tumbuhan, adalah sebagai berikut :
Kingdom                   :           Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio                      :           Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisio                 :           Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas                         :           Monocotyledonae (berkeping satu)
Ordo                         :           Graminae (rumput-rumputan)
Famili                        :           Graminaceae
Genus                        :           Zea
Spesies                      :           Zea mays L.

B.       Tujuan
Tujuan dari usaha tani ini adalah:
1.      Terciptanya tenaga kerja yang terampil, mandiri, dan berawasan agribisnis.
2.      Terbinanya kemampuan siswa untuk memperoleh dan mengatur modal usaha taninya sendiri.
3.      Membuka lapangan pekerjaan/usaha tani bagi generasi muda khususnya siswa yang mempunyai
jiwa agribisnis.
4.      Meningkatkan hasil produksi tanaman yang berkualitas yang mampu meningkatkan sumber
pendapatan bagi siswa.

C.      Manfaat
Manfaat usaha tani ini adalah :
1.         Manfaat menanam jagung untuk diri sendiri dan siswa adalah untuk menambah keterampilan
dalam bercocok tanam serta mengasah jiwa wirausaha.
2.         Manfaat untuk sekolah adalah untuk menambah pendapatan modal yang akan dikembangkan
kebali oleh siswa yang berwiausaha.
3.         Manfaat bagi masyarakat adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari dan memberi
peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.      Aspek Teknis
a.    Syarat Iklim
Jagung ditanam didaereh tropis, seperti Indonesia. Tanaman ini dapat berproduksi dengan
baik didataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) yang berketinggian 1.800 m dpl, suhu
udara hangat antara 21 – 320C dengan suhu optimum 23 – 270C (Rahmat, R. 1997;)
b.    Syarat Tanah
Warsino (1998;) mengatakan bahwa tanah yang baik untuk tanaman jagung pada tanah
lempung berdebu, lempung berpasir, atau lempung dengan pH 5,5 – 7,0. Pada tanah berat atau
sangat berat, misalnya tanah grumosol, jagung masih dapat tumbuh dengan baik asalkn tata air
(drainase) dan tata udara (aerase) diperhatikan.
c.       Pembukaan Lahan dan Pengolahan Tanah
Pembukaan lahan dilakukan pembersihan lahan terlebih dahulu karena mempermudahkan
untuk pengolahan tanah nantinya. Pengolahan tanah bisa dengan cara dibajak, diangkul, atau
ditraktor. Kebutuhan benih jagung per hektarnya tergantung pada jarak tanam dan jumlah benih
perlubang, dengan jarak tanam 25 x 75 cm dengan jumlah satu biji per lubang, jumlah benih
yang diperlukan sekitar 20 kg/ha. (Warsino. 1998;)
d.      Penanaman
Menurut Haryanto Budiman, S.P ; hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanaman adalah
split tanam antara jantan dan betina, perbandingan populasi jantan :betina, jarak tanam,
penugalan dan jumlah benih perlubang.
·      Pemisahan waktu tanam dimana benih jantan ditanam lebih dahulu dan diberi tanda patok
berbendera, baru 6 hari kemudian benih betina ditanam.
·      Perbandingan populasi jantan dengan betina adalah 1 : 4.
·      Jarak tanam antar betina adalah 75 x 25 cm,dan jarak baris betina dengan baris jantan adalah 50
cm.
·      Lahan ditugal dengan kedalaman 5 cm, kemudian benih dimasukkan satu benih perlubang dan
ditutup lagi dengan abu atau sekam.
e.       Pemeliharaan Tanaman
Menurut Haryanto Budiman, S.P ; pemeliharaan tanaman jagung meliputi kegiatan
pengairan, penjarangan dan penyulaman, penyiangan, pemupukan, pengendalian hama dan
penyakit.
1)      Pengairan
Tiga hari sebelum tanam lahan perlu diairi untuk menciptakan kondisi tanah yang lembab
dan hangat, sehingga mempercepat terjadinya perkecambahan benih serta ketersedian unsur hara
bagi tanaman. Pengairan diberikan sesuai kebutuhan, yang penting dijaga agar tanaman tidak
kekurangan atau kelebihan air. Pengairan diberikan setiap kali selesai pemupukan. Jadwal
pengairan yang dianjurkan adalah pada umur 3, 15, 30, 45 hari.
2)      Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong denag pisau atau gunting tajam
tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan,
karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan
untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan pada umur 7-10 hari. Jumlah dan
jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan waktu penanaman.
3)      Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih
muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan lain-lain. Penyiangan jangan sampai
mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat
mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 14 hari.

4)      Pemupukan
4
Pupuk yang digunakan adalah pupuk campuran antara ZA : SP-36 : KCL dengan
perbandingan dosis perhektar adalah 280 : 210 : 35. Pemupukan pupuk campuran ini dilakukan
dalam tiga aplikasi berturut-turut adalah :
·      Umur 0 hari dengan dosis ZA : SP-36 : KCL adalah 70 : 140 : 35 yang diaplikasikan dengan
tugal pada jarak 5 cm dari lubang dan ditutup lagi.
·      Umur 15 hari dengan dosis ZA : SP-36 adalah 70 : 70 yang diaplikasikan dengan cara tugal 10
cm dari lubang tanam dan ditutup lagi.
·      Umur 45 hari dengan dosis ZA sebanyak 140 kg yang diaplikasikan dengan digejik pada jarak
10 cm dari lubang tanam dan di tutup lagi.
5)      Hama dan Penyakit
a)      Hama
Hama yang sering menyerang tanaman jagung pada fase pertumbuhan vegetatif sampai
menjelang panen, adalah sebagai berikut.
(1)   Lalat Bibit
Stadium lalat bibit ( Atherigona exigua Stein) yang menyerang tanaman adalah larva.
Larva menyerang tanaman yang baru tumbuh hingga berumur 3 minggu. Gejala serangan yang
dapat diamati adalah tanaman layu akibat batang digerek oleh larva. Akhirnya, tanaman akan
mati.
Pengendalian hama lalat bibit dapat dilakukan dengan pergiliran (rotasi) tanaman,
mengatur waktu tanaman agar serempak, dan menaburkan insektisida sistemik yang berupa
butiran. Misalnya, Furadan 3G atau Indofuradan, pada lubang tanam dengan dosis 20 kg per
hektar.
(2)   Kutu Daun
Kutu daun (Rhophalosiphum maidis Faitch) berukuran kecil, tubuhnya warna hijau pucat
atau hijau gelap sampai hitam. Kutu biasa hidup bergerombol pada ketiak atau pelepah daun
muda (pucuk). Kutu daun menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan (sel) daun atau
tongkol sehingga pertumbuhannyaterhambat atau abnormal.
Pengendalian kutu daun dapat dilakukan dengan pemangkasan daun yang terserang berat
dan memanfaatkan musuh alami hama, berupa predator Menochilus
sexmaculatus dan Harmonia arcuta.
(3)   Ulat Gulung
Ualt gulung (Mocis frugalis) berwarna kehijau-hijauan atau abu-abu kekuningan dengan
garis memanjang berwarna pucat. Ulat ini menyerang dengan cara memakan epidermis daun,
lalu digulung sebagai tempat persembunyian ulat. Gejala serangan ditandai dengan adanya luka
bekas gigitan ulat pada epidermis daun, sehingga tampak menipis atau tembus cahaya
(transparan).
Pengendalian ulat gulung dapat dilakukan dengan cara memangkas daun yang terserang,
mengumpulkan dan membunuh ulat, serta membersihkan kebun dari sisa-sisa tanaman atau
gulma.
(4)   Ulat Tanah
Ulat tanah (Agrotis ipsilon) menyerang tanaman dengan cara memotong bagian pucuk (titi
tumbuh) atau pangkal tangkai daun tanaman yang masih muda.
Gejala serangan ulat tanah adalah tangkai daun pucuk patah sehingga terlukai dan akhirnya
layu. Hama ini dapat dikendalikan seawal mungkin dengan aplikasi insektisida butiran,
misalnya, Furadan 3G atau Indofuradan, pada saat tanam dengan dosis ± 20 kg/ha.
(5)   Ulat Tongkol
Ulat tongkol (Heliothis armigera Hubn) menyerang tanaman jagung pada semua stadium
pertumbuhan. Gejala serangan ulat ini adalah rusaknya tongkol atau berlubang tidak teratur dan
kadang-kadang diikuti infeksi serangan pennyakit skunder.
Pengendalian ulat tongkol dilakukan dengan pergilran (rotasi) tanaman, memangkas
tongkol yang terserang berat, dan menjaga kebersihan (sanitasi) kebun.

5
b)      Penyakit
Penyakit penting yang sering menyerang tanaman jagung, khususnya baby corn, antara lain
sebagai berikut.
(1)   Bulai
Penyebab penyakit bulai adalah cendawan (jamur) Sclerospra maydis (Rac.) Butl. Gejala
serangan peyakit bulai adalah mula-mula helaian daun brgaris-garis kuning tertutup oleh tepung
putih. Selanjutnya, daun jagung terinfeksi berat berwarna kuning keputih-putihan atau kehijau-
hijauan, kaku, batangnya memendek, dan pertumbuhannya kerdil.
Pengendalian penyakit bulai dapat dilakukan dengan cara menanam varietas jagung yang
tahan bulai (seperti varietas arjuna), dan benih diberi perlakuan khusus dengan mencampurkan
fungisida Ridomill 35 SD sebanyak 5 – 7 g per kilogram benih. Selain itu, dilakukan pencabutan
dan pemusnahan tanaman yang sakit berat; perbaikan drainase tanah; dan pergiliran (rotasi)
tanaman.

(2)   Bercak Daun
Bercak daun disebabkan oleh cendawan Helminthosporium maydis. Gajala seranagan
penyakit bercak daun adalah terjadinya bercak-bercak berukuran kecil, berbentuk bulat sampai
lonjong, dan pada bagian tengah berwarna kuning dengan dikelilingi warna coklat pada daun
yang terinfeksi.
Pengendalian penyakit bercak daun dilakukan dengan cara menanam jagung varietas tahan
penyakit ( Helminthosporium), mencabut tanaman yang terinfeksi berat, dan aplikasi fungisida
sistemik.
(3)   Karat Daun
Penyakit karat daun disebabkan oleh cendawan Pucchinia polysora. Gejala serangan
penyakit ini adalah terdapat noda-noda kecil berwarna merah karat pada permukaan daun.
Serangan berat ditandai dengan terdapatnya tepung berwarna coklat kekuning-kuningan
menutupi permukaan daun yang terinfeksi.
Pengendalian penyakit karat daun dapat dilakukan dengan cara pergiliran (rotasi) tanaman
dan memangkas daun yang terinfeksi berat.
(4)   Virus Kerdil
Penyakit virus kerdil disebebkan oleh virus Maize Dwarf Mosaic(MDM). Gejala seranga
penyakit ini adalah terjadinya garis-garis berwarna kuning muda terputus-putus pada permukaan
daun, pertumbuhan tanaman terhambaut (kerdil), dan tongkolnya berukuran kecil-kecil.
Penyakit virus dapat dikendalikan dengan cara menanam benih jagung yang sehat (bebas
virus), mencabut tanaman yang sakit, dan pergiliran (rotasi) tanaman.

B.       Aspek Pasar
Recananya penulis akan memasarkan hasil produksi jagung ini dengan cara menjual
langsung ke konsumen antara lain di lingkungan SPP dan ke pedagang pengumpul yang berada
disekitar sekolah..
C.      Aspek Sosial
Desa Kalasey merupakan bagian dari Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara, namun
sektor yang cukup besar peranannya dalam menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian
sebesar 23,54% dari jumlah penduduk Desa Kalasey. Hal tersebut menurun bukan bahwa sektor
pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian di desa Kalasey, baik dari sisi
penghasil nilai tambah, maupun sebagai sumber penghasilan atau penyedia lapangan kerja atau
usaha.  Dengan kata lain, terlebih lagi sektor pertanian masih merupakan mata pencaharian 
utama sebagian besar penduduk Kalasey. (BPS Kota Manado, 2011). Usahatani jagung seperti
halnya usaha pertanian lainnya akan memberikan manfaat bagi  masyarakat seperti memenuhi
kebutuhan gizi, sumber pendapatan, mengurangi angka  pengangguran dan mengoptimalkan
penggunaan lahan baik lahan tidur maupun pekarangan karena tanaman ini juga dapat ditanam
di lahan sempit.

6
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN
A.       Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan usahatani jagung ini di mulai dari penyusunan proposal usaha (perancangan)
pengadaan sarana produksi (saprodi) kegiatan produksi (budidaya) dan pemasaran. Pengadaan
saprodi berupa sewa lahan, pembelian benih jagung, pupuk kandang, pupuk kimia, pestisida.
Kegiatan produksi sama persis dengan kegiatan budidaya tanaman semusim lainnya,
dengan urutan sebagai berikut :
a.         Penyiapan lahan
b.        Penamanan
c.         Pemeliharaan tanaman
d.        Pemanenan
e.         Pemasaran
Tanaman jagung umumnya menyukai tanah dengan ketersediaan air yang cukup. Nanum
tanaman ini juga tidak cocok di lahan yang terlalu basah.
a)      Penyiapan lahan
Penyiapan lahan dilakukan seminggu sebelum penanaman, penyiapan lahan untuk baby
corn ditanah kering (tegalan) meliputi kegiatan pokok sebagai berikut.
(1)     Bersihkan rumput liar atau pohon-pohon tidak berguna dari sekitar lahan.
(2)     Taburkan pupuk pertanian, misalnya dolomit dengan takaran 5 ton/ha, terutaman pada tanah
yang pH-nya asam (pH ≤5). Kapur tersebut dicampur rata dengan lapisan tanah, kemudian
disiram dengan air, terutama bila tidak hujan.
(3)     Tebarkan pupuk organik, misalnya kotoran ayam dengan takaran 5 ton/ha, secara merata dengan
lapisan tanah atas.

b)      Penanaman
Waktu tanam jagung manis dilakukan setelah persiapan lahan selesai, dan bisa juga dilakukan
seminggu setelah penyiapan lahan.

c)      Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman jagung meliputi: pengairan, penjarangan dan penyulaman, penyiangan,
pemupukan, pengendalian hama dan penyakit.

d)     Pemanenan
Panen jagung manis dilakukan terhadap tongkol yang sudah terisi penuh.. Setelah jagung manis
berumur ± 86-96 hst, jagung manis sudah bisa dipanen.
Ciri-ciri fisik tongkol jagung manis siap dipanen adalah sebagai berikut.
(1)   Kelobot pada tongkol berwarna coklat muda dan kering serta bijinya mengkilat.
(2)   Bila biji ditekan dengan kuku tidak membekas (kadar air mencapai 35-40%).

e)      Pemasaran
Pemasaran jagung manis bisa dilakukan diwarung terdekat ataupun disekitar sekolah,
tetapi kalau pemasukannya banyak dapat langsung dipasarkan di Pasar Tateli.

7
BAB IV
ANALISA USAHA
A.  Input
a.    Biaya Tetap (fixed cost / FC)
·      Tanah
Beli   : -
Sewa : 0,02 Ha
Tabel 1. 2
Masa Sewa Jumlah
Sewa/Ha/Tahun ( Tahun ) ( Rp )

1.000.000 0,25 5.000

·     

Mesin / Peralatan
Tabel 1.3
Nama Harga
Mesin/Peralatan Jumlah Satuan Satuan Total (Rp)
(Rp)
Sewa Handsprayer 1 Unit 25.000 25.000
Cangkul 1 Buah 40.000 40.000
Arit 1 Buah 25.000 25.000
Parang 1 Buah 30.000 30.000
Ember 1 Buah 15.000 15.000
Gembor 1 Buah 50.000 50.000
Batu asah 1 Buah 10.000 10.000
Jumlah 195.000

·     Bahan Baku
Bahan baku utama dan pembantu
Tabel 1. 4          
NAMA JUMLAH SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH
(RP)
Benih Jagung 1 Bungkus 80.000 80.000
Herbisida 1 Liter 55.000 55.000
Pupuk Urea 5 Kg 4.000 20.000
Pupuk Kandang 6 Karung 5.833 35.000
Pupuk Kcl 1 Kg 5.000 5.000
Pupuk SP-36 2 Kg 2.500 5.000
JUMLAH 200.000

8
    Tenaga Kerja
Sistem harian
Tabel 1. 5

No Jenis Kegiatan Upah Upah HOK Total (RP)


(Rp) borongan
1 Membuka Lahan 50.000 - 3 150.000
2 Menyemprot 50.000 - 3 150.000
3 Pengolahan tanah 50.000 - 3 150.000
4 Penanaman 50.00 - 3 150.000
5 Pemupukan 50.000 - 3 150.000
6 Panen 50.000 - 3 150.000

Jumlah 900.000

·         Biaya Umum Usaha


Biaya untuk menunjang kegiatan produksi :
Tabel 1. 6
Jenis Biaya Umum Total Biaya Per Periode (Rp)
Transportasi 100.000
Jumlah 100.000

·         Rencana Modal Usaha Jagung Manis (Zea mays L.)


Tabel 1. 7
KETERANGAN TOTAL MODAL
A.    INVESTASI HARTA TETAP
Sewa lahan 5.000
Parang 30.000
Arit 25.000
Ember 15.000
Gembor 50.000
Sewa Handsprayer 25.000
Cangkul 40.000

TOTAL HARTA TETAP 190.000


B.     BIAYA PRODUKSI
1.      Biaya Pokok Produksi
a.       Bahan Baku 200.000
b.      Tenaga Kerja 900.000
Total Biaya Produki 1.100.000
2.      Biaya Pokok Usaha
a.       Biaya Umum 100.000
9
Total biaya usaha 100.000
TOTAL BIAYA OPERASI ( 1+2 ) 1.200.000
C.     MODAL KERJA
TOTAL MODAL ( A + B ) 1.390.000
·      Proyeksi Rugi Laba
a.    Pendapatan
Total produksi mengacu dengan sumber dari Dr.T. Adisarwanto (2004) yaitu 14 ton/ha.
1 kg = 3 tongkol
1 batang menghasilkan 2 tongkol
Populasi =1066 tanaman
Produksi = 1066 tanaman x 2 tongkol = 2132 tongkol
Produksi per kg = 2132 tongkol : 3 tongkol = 710 kg
1.    Harga jual Rp. 3.500,00/kg
2.    Pendapatan 710 kg X Rp. 3.500 = Rp. 2.485.000
3.    Total pendapatan = Rp. 2.485.000

b.    Keuntungan bersih
Total pendapatan – Total biaya    = Rp. 2.485.000  –  Rp. 1.390.000
                                                             = Rp. 1.095.000
Keuntungan dari usaha budidaya jagung manis
                                                              = Rp. 1.095.000 / 0,25 tahun
c.    Pertimbangan usaha
1.    BEP (Break Even Point) adalah kondisi dimana hasil usaha yang diperoleh sama dengan modal
yang dikeluarkan alias impas.
a.    BEP untuk volume produksi
BEPv = Biaya total : Harga jual
                    Rp. 1.390.000 : Rp. 3.500/ kg = 397 batang
Titik impas tercapai jika diperoleh 397 kg Jagung Manis
b.   BEP untuk harga produksi
BEPh = Biaya total : Produksi
                    Rp. 1.390.000 : 710 kg = Rp. 1.957
Titik impas tercapai bila harga Jagung Manis per Kg Rp. 1.957
2.    O/I Ratio adalah perbandingan antara penerimaan kotor atau hasil penjualan dengan biaya total
dikeluarkan.
O/I = Penerimaan kotor : biaya Total
          Rp. 2.485.000 : Rp. 1.390.000 = 1,8
Setiap pengeluaran Rp. 1, diperoleh pendapatan Rp. 1,8
Keterangan : Analisa belum termasuk hitungan bunga modal.

BAB V

10
PENUTUP

 Demikianlah proposal Budidaya Jagung Manis (Zea mays L.) ini penulis buat sebagai suatu
rencana dengan harapan melalui usaha budidaya jagung manis ini mampu memberikan efek
positif yang lebih bermanfaat kepada masyarakat sekitar terutama untuk industri rumah tangga,
memberikan manfaat yang cukup untuk tubuh dan kesehatan dan dapat membantu
perekonomian lokal terlebih untuk Indonesia.
Semoga budidaya jagung manis ini dapat digunakan sebagai suatu rencana dimana
nantinya diharapkan berhasil dalam budidaya jagung manis oleh siswa SPP-SPMA/SMK-PP
Provinsi Sulawesi Utara.

 DAFTAR PUSTAKA
11
Warisno. 1998. “Jagung Hibrida.” Yogyakarta.
Kartasapoepoetra A.G. 1988. “Teknologi Budidaya Tanaman Pangan Di Daerah Tropik.” Jakarta:
November 1988.
Pracaya, Kahono P.C. 2010. “Kiat Sukses Budidaya Palawija.” Singkawang: Juli 2010.
Anonim, Jagung, http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung
Anonim, Budidaya Jagung, http://insidewinme.blogspot.com/2007/11/budidaya-jagung.html

12

Anda mungkin juga menyukai