Komputasi Awan Cloud Computing Perpustakaan Pertan
Komputasi Awan Cloud Computing Perpustakaan Pertan
net/publication/277984662
CITATIONS READS
4 7,847
1 author:
Akhmad Syaikhu HS
Ministry of Agriculture
8 PUBLICATIONS 8 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Akhmad Syaikhu HS on 15 June 2016.
ARTIKEL
Akhmad Syaikhu
Pustakawan Muda pada Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), email asyaikhu@yahoo.com
ABSTRAK
Cloud computing atau komputasi awan ialah teknologi yang memanfaatkan layanan internet
menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan pemeliharaan data dan aplikasi.
Keberadaan komputasi awan jelas akan menimbulkan perubahan dalam cara kerja sistem teknologi
informasi dalam sebuah organisasi. Hal ini karena komputasi awan melalui konsep virtualisasi,
standarisasi dan fitur mendasar lainnya dapat mengurangi biaya Teknologi Informasi (TI),
menyederhanakan pengelolaan layanan TI, dan mempercepat penghantaran layanan. Secara umum
arsitektur komputasi awan terdiri dari (1) Infrastructure as a Service (IaaS) (2) Platform as a
Service (PaaS) dan (3) Software as a Service (SaaS). PUSTAKA sebagai pusat perpustakaan
pertanian terbesar di Indonesia tentunya memiliki potensi yang cukup besar dalam penerapan
teknologi cloud computing di masa yang akan datang. Potensi-potensi yang tersedia seperti adanya
tugas pokok dan fungsi yang jelas, jaringan antar lembaga lingkup KEMTAN, sumberdaya
informasi, infrastruktur dan SDM tentunya dapat menjadi kekuatan dalam pengembangan
komputasi awan perpustakaan pertanian di Indonesia. Dibutuhkan perencanaan yang matang dan
terintegrasi antar semua pihak agar pengembangan komputasi awan perpustakaan pertanian dapat
diwujudkan. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang konsep penerapan cloud
computing di perpustakaan, sehingga di masa yang akan datang perpustakaan sebagai penyedia
layanan informasi dapat memberikan layanan yang terbaik, mutakhir dan berkesinambungan kepada
penggunanya.
1
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1
akses data dari mana saja dan Hayes (2008) Cloud computing is a kind of
menggunakan perangkat fixed atau mobile computing which is highly scalable and use
device menggunakan internet cloud sebagai virtualized resources that can be shared by the
tempat menyimpan data, aplikasi dan users. Users do not need any background
lainnya yang dapat dengan mudah knowledge of the services. A user on the Internet
can communicate with many servers at the same
mengambil data, download aplikasi dan time and these servers exchange information
berpindah ke cloud lainnya, hal ini among themselves.
memungkinkan kita dapat memberikan Kehadiran komputasi awan awalnya
layanan aplikasi secara mobile di masa memang hadir bagi kalangan industri.
depan. Tren ini akan memberikan banyak Sebagaimana yang dikatakan oleh Hartig
keuntungan baik dari sisi pemberi layanan (2008) Cloud computing is a new model of
(provider) atau dari sisi pengguna (user). computing that is widely being utilized in today's
Tulisan ini bertujuan untuk industry and society. Ada beberapa alasan
memberikan gambaran tentang konsep yang melatarbelakangi penerapan
teknologi ini, antara lain :
penerapan cloud computing di perpustakaan,
(1) Ini adalah sebuah model layanan
sehingga di masa yang akan datang berbasis Internet untuk menampung
perpustakaan sebagai penyedia layanan sumberdaya sebuah perusahaan.
informasi dapat memberikan layanan yang Artinya sebuah perusahaan tak perlu
terbaik, mutakhir dan berkesinambungan lagi memiliki atau mendirikan
kepada penggunanya. Dengan berbekal infrastruktur lantaran sudah ada
informasi yang ada, pengguna dapat perusahaan lain yang menyediakan
melakukan berbagai pengkajian, penelitian “penampung” di cloud alias Internet.
atau keperluan lain untuk melahirkan (2) Sebuah perusahaan tak perlu lagi
pemikiran dan inovasi yang dapat mengalokasikan anggaran untuk
pembelian dan perawatan infra-
bermanfaat bagi khalayak luas. struktur dan software.
(3) Perusahaan pun tak perlu memiliki
Komputasi Awan (Cloud Computing) pengetahuan serta merekrut tenaga
pakar dan tenaga pengontrol infra-
Pada dunia TI para ahli telah banyak struktur di “cloud” yang mendukung
memberikan definisi atau pengertian mereka.
tentang komputasi awan. Cloud computing National Institute of Standards and
can be defined as simply the sharing and use of Technology (NIST), Information Techno-
applications and resources of a network logy Laboratory memberikan dua buah
environment to get work done without concern catatan mengenai pengertian komputasi
about ownership and management of the awan. Pertama, komputasi awan masih
network’s resources and applications. With cloud merupakan paradigma yang berkembang.
computing, computer resources for getting work Definisi, kasus penggunaan, teknologi
done and their data are no longer stored on one’s yang mendasari, masalah, risiko, dan
personal computer, but are hosted elsewhere to be manfaat akan terus disempurnakan me-
made accessible in any location and at any time lalui perdebatan baik oleh sektor publik
(Scale, 2009). maupun swasta. Definisi, atribut, dan
Cloud computing is becoming an adoptable karakteristik akan berkembang dan
technology for many of the organizations with its berubah dari waktu ke waktu. Kedua,
dynamic scalability and usage of virtualized industri komputasi awan merupakan
resources as a service through the Internet. ekosistem besar dengan banyak model,
(Ercana, 2010). Definisi yang hampir sama vendor, dan pangsa pasar. Definisi ini
menurut dikatakan oleh Furht (2010) mencoba untuk mencakup semua pen-
bahwa cloud computing can be defined as a new dekatan berbagai awan (Mell & Grance,
style of computing in which dynamically scalable 2009).
and often virtualized resources are provided as a Dari kedua catatan tersebut NIST
services over the Internet. Sedangkan menurut memberikan definisi komputasi awan
2
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1
4
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1
5
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1
Thin client access is pretty much available • Availability—Cloud providers have the
everywhere that companies do business today, so infrastructure and bandwidth to accommodate
this should not even be an issue. With thin client business requirements for high speed access,
technology the scale of geography and time storage and applications. As these providers
variation is flattened somewhat and this allows often have redundant paths, the opportunity
companies that are trying to globally integrate to for load balancing exists to ensure that systems
be able to be more flexible than ever before. are not overloaded and services delayed. While
Spinola (2009) menambahkan availability can be promised, customers should
sedikitnya ada tiga kategori utama dari take care to ensure that they have provisions in
keuntungan atau manfaat dari komputasi place for service interruptions.
awan, yaitu ; Scalability—With unconstrained capacity,
1. delivery of service (faster time-to-value cloud services offer increased flexibility and
and time-to-market) scalability for evolving IT needs. Provisioning
2. reduction of cost (CapEx vs. OpEx and implementation are done on demand,
tradeoff and costs that are more allowing for traffic spikes and reducing the
competitive) time to implement new services.
3. IT department transformation (focus Efficiency—Reallocating information
on innovation vs. maintenance & management operational activities to the cloud
implementation) offers businesses a unique opportunity to focus
Information Systems Audit and efforts on innovation and research and
Control Association (ISACA) menjelaskan development. This allows for business and product
growth and may be even more beneficial than the
beberapa manfaat bisnis utama yang
financial advantages offered by the cloud.
ditawarkan oleh komputasi awan meliputi:
Resiliency—Cloud providers have mirrored
Cost containment—The cloud offers solutions that can be utilized in a disaster
enterprises the option of scalability without the scenario as well as for load-balancing traffic.
serious financial commitments required for Whether there is a natural disaster requiring a
infrastructure purchase and maintenance. site in a different geographic area or just heavy
There is little to no upfront capital traffic, cloud providers say they will have the
expenditure with cloud services. Services and resiliency and capacity to ensure sustainability
storage are available on demand and are through an unexpected event.
priced as a pay-as-you-go service.
CSO Group (2010) menambahkan
Additionally, the cloud model could assist with bahwa adanya komputasi awan bagi
cost savings in terms of wasted resources. perusahaan yang lebih besar tertarik
Saving on unused server space allows dengan struktur keuangan yang dapat
enterprises to contain costs in terms of existing menyimpan uang mereka di berbagai
technology requirements and experiment with bidang, termasuk:
new technologies and services without a large Capital expenses. Instead of dealing with
investment. Enterprises will need to compare amortization and depreciation over the
current costs against potential cloud expenses estimated life of equipment, organizations pay
and consider models for TCO to understand a monthly or annual fee for cloud computing
whether cloud services will offer the enterprise contracts. That makes budgets more
potential savings. predictable.
Immediacy—Many early adopters of cloud IT budgets. With hardware, software and
computing have cited the ability to provision networking capabilities outsourced, companies
and utilize a service in a single day. This save on equipment purchases, software licenses,
compares to traditional IT projects that may upgrade fees and IT management costs.
require weeks or months to order, configure Development costs. Rather than
and operationalize the necessary resources. fronting the cost of building and upgrading a
This has a fundamental impact on the agility custom application, companies rely on a service
of a business and the reduction of costs provider to maintain and upgrade
associated with time delays. applications.
6
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1
7
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1
8
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1
gangguan alam seperti petir. Kondisi saat ini dapat terlihat bahwa untuk menuju
infrastruktur dan arsitektur Sistem arah cloud sudah mulai berjalan namun
Informasi/Teknologi Informasi yang ada belum sepenuhnya.
9
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1
10
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1
11
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1
12