Anda di halaman 1dari 6

Nilai praktis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam bentuk pengamalan yang bersifat

nyata,dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Nilai Praktis dari Media

Nilai-nilai Praktis dari Media, yaitu media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman
yang dimiliki siswa atau mahasiswa, media dapat mengatasi ruang kelas, media memungkinkan
adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungan, media menghasilkan keseragaman
pengamatan, media dapat menanamkan konsep dasar yang benar,konkrit,dan realistis, media
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, media membangkitkan motivasi dan
merangsang siswa untuk belajar, dan media dapat memberikan pengalaman yang integral dari
suatu konkrit sampai kepada yang abstrak.1

Penggunaan media dalm proses belajar mengajar juga mempunyai nilai-nilai praktis, sebagai
berikut:

1. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman siswa.


Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga dan masyarakat
sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki mereka. Misalnya, dua orang anak yang
hidup di dua lingkungan yang berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam
hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.

2. Media dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu.


Banyaknya hal yang sukar untuk dialami secara langsung oleh siswa atau mahasiswa di dalam
kelas, seperti objek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu
cepat atau terlalu lambat. Maka dengan melalui media akan dapat diatasi kesukaran-kesukaran
tersebut.

3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.


Gejala fisik dan social dapat diajak berkomunikasi dengan siswa atau mahasiswa.

1
Dewasastra. Media Pembelajaran dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2012. H.20
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
Pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang
danggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis serta
memperjelas pengertian konsep dan fakta.
Penggunaan media, seperti gambar, film, model, grafik dan lain sebagainya dapat memberikan
konsep dasar yang benar.

6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.


Dengan menggunakan media, jangkauan pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam
dan konesp-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan dan minat baru
untuk belajar selalu timbul.

7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.


Dengan pemasangan gambar di papan buletin, pemutaran film dan mendengarkan program audio
dapat menimbulkan rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar.

8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai
kepada yang abstrak.
Misalnya, diberikan sebuah film tentang suatu benda atau kejadian yang tidak dapat dilihat
secara langsung oleh siswa, akan dapat memberikan gambaran yang konkrit tentang wujud,
ukuran dan lokasi. Disamping itu dapat pula mengarahkan kepada generalisasi tentang arti
kepercayaan suatu kebudayaan dan sebagainya.

9. Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia.


Misalnya, dengan menggunakan media siswa dapat melihat dan mengamati secara jelas suatu
objek yang tidak dapat dijangkau oleh indera manusia.2

2
Dinbakir. Media Pembelajaran. (Jakarta: Pranada Media Group, 2009). H. 43
Sedangkan nilai-nilai praktis dari media menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Nilai-nilai praktis media pembelajaran menurut Nana Sudjana (1991), yaitu:


a) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan
b) Dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir. Karena itu dapat
mengurangi verbalisme
c) Media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar
bertambah mantap
d) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri
pada setiap siswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan
keluarga dan masyarakat sangat menetukan macam pengalaman yang mereka miliki. Dalam hal
ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut
e) Memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. Pemasangan gambar di papan
bulletin, pemutaran film dan mendengarkan program audio dapat menimbulkan rangsangan
tertentu kea rah keinginan untuk belajar
f) Membantu tumbuhnya pemikiran dan memantau berkembangnya kemampuan berbahasa
g) Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu
berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang sempurna
h) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat dipahami oleh para siswa dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik
i) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga
apalagi bila guru mengejar untuk setiap jam pelajaran
j) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

2. Nilai-nilai Praktis Media Pembelajaran menurut Rahardjo (1986), yaitu :


a) Membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit
b) Membawa objek yang berbahaya dan sulit untuk dibawa ke dalam kelas
c) Menampilkan objek yang terlalu besar
d) Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang
e) Mengamati gerakan yang terlalu cepat
f) Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya
g) Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar
h) Membangkitkan motivasi belajar
i) Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar
j) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan
menurut kebutuhan
k) Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan waktu dan
ruang
l) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

3. Nilai-nilai praktis dari media menurut Sardiman, yaitu:


a) dengan media dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk nembangan belajar sehingga
hasil belajar bertambah mantap;
b) memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri
pada setiap siswa;
c) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan;
d) membantu tumbuhnya pemikiran dan berkembangnya kemampuan berbahasa;
e) memberikan pengalaman yang mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu
berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna;
f) bahan pelajaran lebih jelas maknannya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik;
g) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apalagi bila guru mengajar untuk sekian bahan pelajaran seperti guru MTs, siswa lebih banyak
melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas
lain seperti mengamati, melakukan mendemonstrasikan, dan lain-lain.3

C. Nilai Praktis dari beberapa Media

1. Papan Tulis
3
Ending Khoerudin. Media dan Sumber Belajar. (Bandung: Pustaka Setia, 2015). H.29
Papan tulis adalah salah satu media yang banayk digunakan disekolah-sekolah, biasanya papan
tulis dibuat dari bahan kayu walaupun ada sebagian yang dibuat dari bahan slate ( batu tulis )
akan tetapi yang dari bahan slate ini biayanya mahal dan sangat sukat memperoleh
sheetnya,sehingga papan dari bahan slate ini sangat jarang sekali digunakan.bentuk dan model
papan tulis biasanya segi empat atau peresegi panjang dengan tiang penyangga

Nilai praktis yang terdapat pada papan tulis diantaranya:


a) Biasanya sudah disediakan didalam kelas.
b) Penyajian pelajaran dapat dilakukan dengan jelas selangkah demi selangkah secara
sistematis.
c) Apabila terdapat kesalahan,maka guru akan dengan cepat dapat memperbaikinya.
d) Untuk dapat merangsang anak untuk belajar/bekerja lebih baik.
e) Semua siswa dapat melihatnya secara langsung dan berpartisipasi dalam bentuk diskusi
atau lainnya.
f) Mendorong motivasi belajar,karena pada umumnya anak-anak senang bekerja pada papan
tulis (Oemar Hamalik : 1989).

2. Gambar (audio)

Diantara media pembelajaran yang juga paling sering dipakai adalah gambar.karena gambar
adalah bahasa umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana (Arief Sadiman:
2008).bentuk gambar bisa berupa foto, grafik, kartun, karikatur, poster, chart,dll. Tergantung
situasi dan kondisi siswa juga keperluan pembelajaran

Nilai-nilai praktis dalam media gambar diantaranya adalah:


a) Gambar bersifat konkrit
b) Gambar bisa mengatasi batas ruang dan waktu
c) Gambar mengatasi kekurangan daya mampu panca indera manusia.
d) Dapat dilakukan untuk menjelaskan sesuatu masalah.
e) Gambar mudah didapat dan murah
f) Mudah digunakan, baik untuk perseorangan ataupun untuk kelompok siswa (Oemar
Hamalik:1989)

3. TV-VCD (audio visual)


Menurut Oemar Hamalik ( 1985 : 134 ) telavisi adalah perlengkapan elektronik yang pada
dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Dalam hal ini, televisi
sama dengan film, bisa dilihat dan juga bisa didengar. Biasanya bentuk dari televisi berbentuk
segi empat atau kubus dengan ukuran dan model yang semakin beraneka ragam.yang dapat
menampilkan gambar dan suara sekaligus.sehingga tidak heran jika kemudian TV-VCD juga
dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Nilai praktis dari media TV-VCD diantaranya adalah:
a) Bersifat langsung dan nyata serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
b) Memperluas tinjauan kelas.
c) Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau
d) Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
e) Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
f) Menarik minat anak.
g) Dapat melatih guru,baik dalam pre-service maupun dalam inservice training.
h) Masyarakat di ajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian terhadap sekolah.
i) Menghemat waktu dan dapat diputar berulang-ulang.
j) Gambarnya bisa di “beku” kan iuntuk di amati dengan seksama.
k) Guru bisa mengontrol sepenuhnya. 4

4
Irvan Duwi Nata. Dasar Pertimbangan Penggunaan Media dalam Pembelajaran. ( Jakarta: Rineka Cipta, 2014).
h.17-19

Anda mungkin juga menyukai