Anda di halaman 1dari 117

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

TUGAS AKHIR

Desain Interior Sekolah Dasar Internasional

Berwawasan Lingkungan

Disusun Untuk Memenuh Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa


Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Unversitas Sebelas Maret
Surakarta

Disusun oleh :
Safira Amalia
C0807035

JURUSAN DESAIN INTERIOR


FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

commit to user

i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

“Live is too short


To wake up with regrets
Love the people who treat you right and forget the ones who don’t !
Believe that everything happens for a reason
If you get a chance, take it
If it changes your live, let it
Nobody said life would be easy
commitittowould
They just promised, user be worth it”

v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

1. Ibu dan Ayah yang selalu membantuku,


mendoakanku disetiap sujud,dan
memenuhi semua kebutuhan-
kebutuhanku.
2. Kakakku yang jauh disana, terimakasih
untuk bantuan semangat dan jyga doanya
3. Adikku yang setia menemaniku
mengerjakan tugas akhir ini hingga larut
malam.
4. Seseorang yang aku sayangi, yang selalu

membantuku.

5. Teman-temanku seperjuangan dan

sahabat-sahabatku yang selalu membantu

dan mendukungku.

commit to user

vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Tiada kata terindah selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan berkah-Nya sehingga penulis

mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Tugas

Akhir dengan judul Desain Interior Sekolah Dasar Internasional Berwawasan

Lingkungan dalam meyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang

dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat

bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang

baik ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Drs.Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Anung B Studyanto, S.Sn,MT, selaku Ketua Jurusan Desain Interior

Fakultas Sastra dan Seni Rupa dan juga selaku Dosen Pembimbing

Akademik

3. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir

4. Drs. Soepono Sasongko, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing I

5. Mulyadi, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Pembimbing II

6. Keluargaku yang selalu mengerti keadaanku dan selalu memberikan yang

terbaik untukku.

7. Seseorang yang begitu menyayangiku yang selalu ada untukku, menemani

hari-hariku. Terimakasih telah menjadi yang terhebat.

8. Adikku tersayang terimakasih untuk semua perhatian dan bantuannya.

9. Kakaku yang jauh di luar kota, tetapi selalu memberikan semangat dan doa.

commit to user

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10. Sahabat-sahabatku interior, Veronika, Dec Nyta, Riris, Azizah, Elis, Dika,

Danan, Mas Adin, Mbak Sekar, Galih, Isna, Bude Bella, Pucha, Tika, Agri,

Enik, terimakasih untuk kalian semua yang selalu membantuku.

11. Pak Nur dan Mas Yulvan, terimakasih buat semua bantuan dan informasi

dan bantuannya.

12. Bapak Ibu dosen terimaksih untuk bimbinganya, kesabaranya dan semua

nasehatnya. Semoga kelak penulis bisa membuat bapak ibu dosen bangga.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Tiada sesuatu apapun yang dapat penulis persembahkan selain do’a

semoga Allah SWT memberi imbalan sesuai dengan jasa dan keikhlasan

amalnya, Amin.

Penulis menyadari Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, maka

penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membantu sehingga

dapat menyempurnakan penyusunan skripsi ini dari pembaca.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Penulis

commit to user

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DESAIN INTERIOR
SEKOLAH DASAR INTERNASIONAL
BERWAWASAN LINGKUNGAN
( Lobby, Ruang Administrasi, Ruang Kantor, Ruang Kelas, Ruang Musik,
Audiovisual, Perpustakaan, Kantin)

Safira Amalia1,
Drs. Soepono Sasongko, M.Sn 2, Mulyadi, S.Sn, M.Ds 3

ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1)Bagaimana
merancang/mendesain sebuah interior sekolah internasional yang dapat
mengembangkan imajenasi anak, sehingga anak dapat menyalurkan bakat serta
minat mereka?.(2).Bagaimana menerapkan tema eko-desain pada sebuah interior
sekolah internasional melalui penekanan hemat energi tanpa mengurangi rasa
nyaman para penggunanya pada saat kegiatan belajar mengajar?
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : (1)Merancang/mendesain sebuah
interior sekolah internasional yang dapat mengembangkan imajenasi anak,
sehingga anak dapat menyalurkan bakat serta minat mereka. (2) Menciptakan
suasana ruang dengan menerapkan tema eko-desain melalui penekanan hemat
energi tanpa mengurangi rasa nyaman para penggunanya pada saat kegiatan
belajar mengajar.
Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan
analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu :
melalui proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. Kemudian
penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari penelitian yang
dilakukann dan sejak awal penelitian data penelitian sudah harus memulai
melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan
proporsi-proporsi.
Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1).Perancangan Interior
sekolah dasar yang baik adalah perancangan yang dapat mengembangkan
imajenasi siswanya(2). Penggunaan warna dan bentuk yang sesuai dengan tema
akan membangun suasana para siswa. (3). Karakter ruang sangat membantu dalam
menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.

1
Mahasiswa, Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807035
commit to user
2
Dosen Pembimbing 1
3
Dosen Pembimbing 2

ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

INTERIOR ENVIRONMENTAL DESIGN FOR INTERNATIONAL


ELEMENTARY SCHOOL
(Lobby, Administrative Room, Office Room, Class Room, Music Room,
Audivisual Room, Library, Canteen)

Safira Amalia1,
Drs. Soepono Sasongko, M.Sn 2, Mulyadi, S.Sn, M.Ds 3

ABSTRACT

The problem statement of the research were 1) How to design an international


school interior building which can improve students imagination so that the
students can implement their interest and talent? 2) How to apply environmental
design concept for international elementary school’s interior building by saving
energy without reducing comfort level of the users while learning process?

The objectives of this research were 1) To design the international school interior
building which can improve students imagination so that the students can
implement their interest and talent 2) To create room which apply environmental
design concept by saving energy without reducing comfort level of the users while
learning process

The research was conducted by using interactive analysis. There were there
phases in analyzing process namely selection process, focusing process,
simplification process, and data abstraction. The researcher organized the
information before writing the conclusion. In the beginning of the research, the
researcher had to list the rules, questions, research brief, and proportion.

The research findings showed that 1) The best interior design school was
indicated from the interior design which can improve students imagination 2) the
used of color and shape which meet with the concept will build the atmosphere .
3) the room design could create the comfort and safety for visitors.

1
Mahasiswa, Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807035 Interior design student, student
number
2
Dosen Pembimbing 1 1st supervisor
3
Dosen Pembimbing 2 2nd supervisor

commit to user

x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
PERNYATAAN .................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
ABSTRAKSI ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................. xv
DAFTAR BAGAN ................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1


A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1
B. Batasan Masalah.................. ............................................ 2
C. Rumusan Masalah ........................................................... 2
D. Tujuan .......................................................... 2
E. Sasaran .......................................................... 3
F. Manfaat ...................... ..................................................... 3
G. Metode Desain.................................................................. 3
H. Sistematika Penulisan....................................................... 4

BAB II KAJIAN LITERATUR.................................... ......................... 6


A. KAJIAN TEORI ............................................................ 6
1. Pengertian Judul ....................................................... 6
2. Tinjauan Khusus Anak ............................. 7
3. Tinjauan Khusus Sekolah ................................... 9
4. Tinjauan Khusus Sekolah Dasar................................... 11
5. Tinjauan Khususcommit to user
Kota Bandung................................... 14

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6. Tinjauan Khusus Wawasan Lingkungan ..................... 20


B. PENDEKATAN DESAIN ................................................... 24
1. Hubungan Antar Ruang................................................ 24
2. Organisasi Ruang ........................................................ 25
3. Pola Sirkulasi .......................................................... 27
4. Warna ......................................................... 30
5. Furniture ......................................................... 32
6. Elemen Pembentuk Lantai .......................................... 33
7. Sistem Interior ......................................................... 37
8. Sistem Keamanan ....................................................... 47
9. Tinjauan Khusus Undang-undang ............................... 50

BAB III KAJIAN LAPANGAN .................................................. 56


A. TINJAUAN UMUM ..................................................... 56
1. Asumsi Lokasi ............................................ 56
2. Letak Geografis Kota Bandung.................................... 57
3. Potensi Kota Bandung ............................................... 57
4. Prekembangan Potensi Kota.......................................... 59
5. Rencana Pemanfaatan Ruang Kota Bandung............... 61
B. TINJAUAN KHUSUS ......................................................... 62
1. Palm Kids International School.................................... 62
2. Lazuardi Kamila GIS Surakarta.................................... 64
3. High Scope Indonesia .................................... …… 69

BAB IV ANALISA DESAIN ................................................... 75


A. PROGRAMMING ........................................................... 75
1. Asumsi Lokasi ................................................... 75
2. Status Kelembagaan ..................................................... 76
3. Sistem Operasional ................................................ 77
4. Program Kegiatan ................................................ 78
5. Kebutuhan Dan Fasilitas .......................................... 80
6. commit
Analisa Kebutuhan to user
Ruang ............................................ 81

xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Fasilitas Ruang ................................................ 84


8. Sistem Organisasi Ruang ......................................... 85
9. Sistem Sirkulasi ................................................ 86
10. Hubungan Antar Ruang ................................................ 87
11. Zoning Dan Grouping ................................................ 88

B. KONSEP PERANCANGAN .................................... 89


1. Ide Gagasan ................................................ 89
4. Tema ................................................ 90
4. Suasana Ruang ................................................ 94
4. Pembentuk Ruang ................................................ 94
4. Pengisi Ruang ................................................ 95
4. Sistem Interior ................................................ 95
4. Sistem Keamanan ................................................ 96

BAB IV KESIMPULAN ................................................... 97


DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 99
LAMPIRAN

commit to user

xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kota Bandung ................................................... 14


Gambar II.2. Halogen Flexible Display Lights MR16................................ 42
Gambar II.3. Halogen Flexible Display Lights MR16................................. 43
Gambar II.4. Lampu Sorot Terarah ................................. 43
Gambar II.5. Lampu Sorot Dinding ................................. 44
Gambar II.6. Wallwasher lamp .......................................................... 44
Gambar II.7. Pemasukan Cahaya ................................. 45
Gambar II.8. Smoke ........................................................... 48
Gambar II.9. Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran ....................... 49
Gambar III.1 Peta Kota Bandung ............................................................... 56
Gambar III.2 Bagian Esterior Bangunan Sekolah Palm Kids Surakarta..... 63
Gambar III.3 Ruang makan dan ruang Belajar murid ........................ 63
Gambar III.4 Logo Lazuardi GIS …………………………….... 64
Gambar III.5 Ruang Keterampilan dan ruang multimedia …...... 65
Gambar III.6 Aktifitas ekstrakulikuler murid murid .................................. 68
Gambar III.7 Logo High Scope Indonesi …………………….. 69
Gambar III.8 Ruang Kelas ....................................................................... 70
Gambar III.9 Aula ....................................................................... 72
Gambar III.10 Mading ....................................................................... 72
Gambar III.11 Mading ....................................................................... 74
Gambar III.12 Serambi dan Ruang Tunggu ........................,,,,,,................ 74
Gambar IV.1 Peta Kota Bandung .......................................................... 75
Gambar IV.2 Penghawaan Alami .......................................................... 91
Gambar IV.2 Kebun ...................................................................... 92
Gambar IV.2 Sprinkler cell ...................................................................... 96

commit to user

xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kebutuhan ruang anak ........................................... 94


Tabel 2. Kebutuhan ruang Guru atau pengajar …............................. 94
Tabel 3.Kebutuhan staff karyawan ................................. 95
Tabel 4. Analisa Kebutuhan Ruang .................................. 95
Tabel 5. Alternatif Sistem Sirkulasi ........................................ 100

commit to user

xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Pola Kegiatan murid atau anak didik ……. 93


Bagan 2. Pola Kegiatan Guru atau Pengajar …………………… 94
Bagan 3. Pola Kegiatan staff karywan ………………..................... 94
Bagan 4. Hubungan antar ruang ……………………………………. 101
Bagan 5. Zoning ……………………………………. 102
Bagan 6. Grouping ……………………………………. 103

commit to user

xvi
DESAIN INTERIOR penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan,
SEKOLAH DASAR INTERNASIONAL pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi.
BERWAWASAN LINGKUNGAN Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1).Perancangan
( Lobby, Ruang Administrasi, Ruang Kantor, Ruang Kelas, Ruang Interior sekolah dasar yang baik adalah perancangan yang dapat
Musik, Audiovisual, Perpustakaan, Kantin) mengembangkan imajenasi siswanya(2). Penggunaan warna dan
bentuk yang sesuai dengan tema akan membangun suasana para
Safira Amalia1 siswa. (3). Karakter ruang sangat membantu dalam menciptakan
Drs. Soepono Sasongko, M.Sn2 Mulyadi, S.Sn, M.Ds3 kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.

ABSTRAK

2112. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah :


(1)Bagaimana merancang/mendesain sebuah interior sekolah
internasional yang dapat mengembangkan imajenasi anak,
sehingga anak dapat menyalurkan bakat serta minat
mereka?.(2).Bagaimana menerapkan tema eko-desain pada sebuah
interior sekolah internasional melalui penekanan hemat energi
tanpa mengurangi rasa nyaman para penggunanya pada saat
kegiatan belajar mengajar?
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
(1)Merancang/mendesain sebuah interior sekolah internasional
yang dapat mengembangkan imajenasi anak, sehingga anak dapat
menyalurkan bakat serta minat mereka. (2) Menciptakan suasana
ruang dengan menerapkan tema eko-desain melalui penekanan
hemat energi tanpa mengurangi rasa nyaman para penggunanya
pada saat kegiatan belajar mengajar.
Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah
metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok
yang digunakan oleh peneliti, yaitu : melalui proses seleksi,
pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. Kemudian
penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari
penelitian yang dilakukann dan sejak awal penelitian data

1
Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807035
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Latar Belakang Negara Indonesia sebagai sebuah developing country
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan negara – negara lain di
dunia. secara otomatis membawa ekses/dampak pada arus pendatang (immigrant)
yang tentu saja abstrak dan majemuk, dalam arti kata berkolaborasi dalam satu negara
tujuan dengan berbagai keragaman bahasa, ras, negara, latar belakang, dan budaya.
Para warga negara asing yang memiliki pula tujuan/maksud yang
beragam, apakah itu investasi, studi/belajar, rekreasi/berlibur ataukah dengan tujuan
bekerja di Indonesia. Karena kualitas yang relatif besar, warga Negara asing termasuk
para duta besar yang tinggal di Indonesia khususnya kota Bandung sebagai kota
metropolitan, menimbulkan masalah bagi mereka dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya selama tinggal di Bandung. Banyak dari mereka yang juga membawa istri
beserta putra – putri mereka yang masih dalamm usia sekolah. Salah satu kebutuhan
yang penting adalah kebutuhan akan sarana pendidikan (means of education). Anak
yang berusia sekolah tersebut akan mengalami kesulitan jika bersekolah di sekolah
biasa yang dalam hal ini adalah sekolah negeri dan swasta yang memakai sistem
pendidikan Indonesia. Sekolah berwawasan lingkungan adalah sekolah yang
menjadikan pendidikan merupakan salah satu misi mencapai tujuan sekolah. Oleh
karena itu, harus ada perhatian khusus terhadap perkembangan anak tersebut, karena
di masa itu adalah periode awal perkembangan dimana nantinya anak-anak akan
tumbuh menjadi orang dewasa. Semua pengalaman yang dialami dalam masa kanak-
kanak, baik dan buruknya akan selalu diingat hingga dia mencapai dewasa.
Umumnya anak dalam usia tersebut masih sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan,
sehingga harus dilatih dari awal untuk bersosialisasi ke dunia luar yang bersifat

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

positif, sehingga orang tua berperan penting untuk memberikan bimbingan dan
pendidikan kepada anak.

B. Batasan Permasalahan

Desain Interior Sekolah Dasar Internasional Berwawasan Lingkungan ini


mengutamakan permasalahan pada fasilitas belajar dan juga ruang pendukung
lainnya seperti :

1. Ruang Guru
2. Ruang Kelas, Ruang musik, Ruang Audio Visual
3. Ruang Perpustakaan
4. Lobby
5. Kantin
6. Ruang Adminstrasi

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang interior Sekolah Dasar Internasional berwawasan
lingkungan yang sesuai dengan kaidah desain serta bersifat fungsional dan
memiliki nilai estetis
2. Bagaimana merancang Interior Sekolah Dasar Internasional berwawasan
lingkungan yang nyaman sekaligus menarik bagi anak dengan penggunaan
energy seminimal mungkin
3. Bagaimana menciptakan nuansa interior yang mendukung daya imajenasi dan
dan kreatifitas anak.

D. Tujuan
1. Merancang Interior Sekolah Dasar Internasional berwawasan lingkungan
yang sesuai dengan kaidah desain serta bersifat fungsional dan memiliki nilai
estetis

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Merancang Interior Sekolah Dasar Internasional berwawasan lingkungan


yang nyaman sekaligus menarik bagi anak dengan penghematan.
3. Menciptakan nuansa interior yang mendukung daya imajenasi dan dan
kreatifitas anak

E. Sasaran
Fasilitas Sekolah Dasar Internasional ditujukan bagi anak –anak yang
berusia 6 - 12 tahun sebagai pengguna utama dan pengajar, pengelola dan orang
tua / pengunjung pada umumnya.

F. Manfaat
Manfaat dari adanya Perencanaan dan Perancangan Pendidikan Anak
Usia Dini ini antara lain:
1. Sebagai tempat basic education yang bersifat rekreatif kepada anak yang
berusia 0-6 tahun yang dapat mempengaruhi perkembangan anak secara
positif / baik.
2. Sebagai referensi kepada para orang tua serta masyarakat awam tentang
Pendidikan Anak yang merupakan tempat untuk mendidik anak dengan
fasilitas yang dapat mengakomodasi kegiatan anak-anak.
3. Sebagai referensi kepada civitas academica untuk melakukan penelitian
tentang interior ruang serta tempat basic education yang bersifat rekreatif.

G. Metodologi
1. Pengumpulan data
Meliputi :
a. Wawancara yang mendalam (in-depth interview).
Wawancara ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat dan
tidak dalam suasana formal. (H.B. Sutopo 2002, h.58)
Dalam perancangan ini yaitu wawancara dengan pihak- pihak pendidikan
terkait.
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Observasi langsung
Tekink pengumpulan data dari lapangan dengan jalan mengamati secara
langsung keadaan dan kegiataan di lapangan. Teknik ini dapat dilakukan
secara formal maupun non- formal. (H.B. Sutopo 2002, h.64)
c. Mencatat dokumen
Teknik mengumpulkan data yang bersumber dari dokkumen / arsip yang
dimiliki oleh sarana pendidikan terkait. (H.B. Sutopo 2002, h.69).
d. Studi literature
Merupakan bentuk pengumpulan data dari buku – buku literature dan
referensi yang berhubungan dengan proyek.
2. Analisa data
Menyusun permasalahan / data-data yang didapat dari hasil wawancara,
observasi langsung, content analysis dan studi literatur untuk mendapatkan
simpulan akhir. (H.B Sutopo, 2002, h.91)
3. Kesimpulan data
Merupakan kesimpulan dari pembahasan menyeluruh dari hasil
pengumpulan data dan analisa data. (H.B Sutopo, 2002, h.186).

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I Pendahuluan :

Yaitu mengenai latar belakang perancangan interior Pendidikan Sekolah


Dasar Internasional Berwawasan Lingkungan, landasan / ruang lingkup
rancangan, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, manfaat, metodologi penulisan,
dan sitematika penulisan.

Bab II Landasan Teori :

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Yaitu mengenai data literature dari hasil survey lapangan dan data pustaka
untuk mendapatkan kesesuaian data antara data pustaka dengan kondisi di
lapangan.

Bab III Pembahasan :

Yaitu mengenai programming dan konsep perancangan yang akan


dikerjakan dalam perancangan Pendidikan Sekolah Dasar Internasional
Berwawasan Lingkungan

Bab IV Kesimpulan :

Yaitu merumuskan konsep perancangan Pendidikan Sekolah Dasar


Internasional Berwawasan Lingkungan dengan penerapan konsep berdasakan
hasil analisa pendekatan tahap sebelumnya.

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II
KAJIAN LITERATUR

A. KAJIAN LITERATUR
1. Pengertian Judul
Pengertian dari judul “ Desain Interior Sekolah Dasar Internasional
Berwawasan Lingkungan” adalah sebagai berikut :
Desain :Desain (design) berasal dari kata disegno dari Eropa yang
berarti gambar rancangan yang dibuat pematung atau
pelukis sebelum membuat karyanya. Desain mengandung
arti luas yaitu segala kegiatan merancang, mulai dari
merancang barang-barang keperluan sehari hari atau hal
hal lain yang diperlukan manusia. (Pusat Desain
Nasional)
Desain merupakan Pengupayaan Sesuatu yang belum
waktunya. (Pusat Desain Nasional)
Interior : 1. Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot
(hiasan,dsb) diruang dalam gedung. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1993 : 483)
2. Bagian dalam dari bangunan, apapun dan bagaimana
dan bagaimana bentuknya bangunan, misalnya rumah,
tempat tinggal, apartemen, hotel, perkantoran, sampai
pada bangunan sekalipun. (Desain Interior, 1999 : 1)
3. Ruang dalam suatu bangunan, yang mengungkapkan
tata kehidupan manusia melalui media ruang.
(Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1991 : 197)
Sekolah :Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk
belajar dan mengajar serta tempat menerima dan
memberi pelajaran. Sekolah dipimpin oleh seorang
Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 6


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kepala sekolah. (Undang-undang Nomor 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)
Sekolah Dasar :Institusi pendidikan yang menyelenggarakan proses
pendidikan dasar dan mendasari proses pendidikan
selanjutnya
Internasional :Sejagat, Mengenai bangsa-bangsa atau negeri-negeri
seluruh dunia. (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
Modern, 2000)
Wawasan :Pandangan atau paham tentang suatu hal. (Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia Modern, 2000)
Lingkungan :Sekeliling atau sekitar. (Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia Modern, 2000)
Jadi Desain Interior Sekolah Dasar Internasional Berwawasan
Lingkungan adalah suatu proses, pembuatan, merencanakan perancangan
desain ruang dalam suatu bangunan sebagai sarana pendidikan dasar
dengan kurikulum Internasional. Sekolah Dasar Internasional
Berwawasan Lingkungan yang berlokasi di kota Bandung ini adalah
sekolah yang menjadikan pendidikan merupakan salah satu misi
mencapai tujuan sekolah dengan menggunakan kurikulum Internasional.

2. Tinjauan Khusus Anak


1.Pengertian Anak
a. Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau
perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa
puber. Anak juga merupakan keturunan kedua, dimana kata
"anak" merujuk pada lawan dari orang tua; contohnya orang
dewasa adalah anak dari orang tua mereka meskipun mereka
telah dewasa; misal "Amin, umur 25, anak Tobi, umur 63".
Walaupun begitu istilah ini juga sering merujuk pada
perkembangan mental seseorang, walaupun usianya secara
biologis dan kronologis seseorang sudah termasuk dewasa
commit
namun apabila to user
perkembangan mentalnya ataukah urutan

Sekolah Dasar Internasional | 7


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

umurnya maka seseorang dapat saja diasosiasikan dengan


istilah "anak".
( www.wikipedia.com)
b. Pengertian anak dalam Pasal 1 butir (2) PP. No. 2 tahun
1988
UU ini mempergunakan dua kriteria yang sifatnya kumulatif
yaitu:
Belum mencapai umur 21 tahun, dan
Belum kawin
Dalam Pasal 1 ini ditemukan beberapa kelompok pengertian
anak:
Anak yang tidak mempunyai orang tua
Anak yang tidak mampu
Anak terlantar
Anak yang mengalami masalah kelainan
Anak cacat
2.Hak-Hak Anak
Hak hak anak menurut Pasal 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan Pasal 8 menurut PP.
No. 2 tahun 1988 khususnya bagi anak yang mempunyai masalah
Hak anak dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Hak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan
untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar (Pasal 1 ayat 1)
Hak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan
kehidupans sosialnya (Pasal 1ayat 2)
Hak atas pemeliharaan & perlnidungan baik semasa dalam
kandungan maupun sesudah dilahirkan (Pasal 1 ayat 3)
Perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat
membahayakan atau mampu menghambat pertumbuhan dan
perkembangannya dengan wajar (Pasal 1 ayat 5. Hak
diutamakan mendapat pertolongan, bantuan dan perlindungan
dalam keadaan yang membahayakan (pasal 3)
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 8


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Hak atas pengasuhan oleh negara, orang atau badan bagi anak
yang hidup puya orang tua (Pasal 4)
Hak memperoleh bantuan untuk tumbuh dan berkembang
dengan wajar bagi anak yang tidak mampu (Pasal 5 ayat 1)
Hak mendapatkan pelayanan dan asuhan guna mengatasi
hambatan yang terjadi dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan bagi anak yang mengalami masalah kelakuan
(Pasal 6 ayat 1)
Hak memperoleh pelayanan khusus untuk mencapai tingkat
pertumbuhan dan perkembangan (Pasal 7)

3. Tinjauan Khusus Sekolah


1. Pengertian Sekolah
Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan
mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah
dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu
oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap
sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan
sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang
tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain.

2. Klasifikasi Sekolah

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan


berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang
akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

 Pendidikan anak usia dini

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya


pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
commit to user
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar

Sekolah Dasar Internasional | 9


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan


lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini mulai lahir sampai
baligh (kalau perempuan ditandai menstruasi sedangkan
laki-laki sudah mimpi sampai mengeluarkan air mani)
adalah tanggung jawab sepenuhnya orang tua, apakah
anak itu mau diarahkan Yahudi, Majusi, atau nashrani,
atau Islam. pertanyaannya bagaimana kalau kedua orang
tuanya sibuk bekerja? Menurut Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Pasal 1 butir 14, pendidikan anak usia dini didefinisikan
sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.

 Pendidikan dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal


selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-
anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

 Pendidikan menengah

Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan


lanjutan pendidikan dasar. yang harus dilaksanakan
minimal 9 tahun

 Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah


pendidikan menengah yang mencakup program
commit
pendidikan to usersarjana, magister, doktor, dan
diploma,

Sekolah Dasar Internasional | 10


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi


Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan
penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh
terlepas dari pelajaran SMA

 Tujuan sekolah

Tujuan Sekolah adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian
khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi
lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan,
pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama
pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati
generasi.

4. Tinjauan Khusus SD (Sekolah Dasar)


1) Pengertian SD (SEKOLAH DASAR)
Sekolah dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan
formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6
tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Saat ini murid kelas 6
diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang
memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar dapat
melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (atau
sederajat).
Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di
Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 11


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat)


6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.
Sekolah dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun
swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001,
pengelolaan sekolah dasar negeri (SDN) di Indonesia yang
sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional,
kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota.
Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan
sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan.
Secara struktural, sekolah dasar negeri merupakan unit pelaksana
teknis dinas pendidikan
Tingkat suatu pendidikan yang dianggap sebagai dasar
pendidikan dan pembelajaran. Dan, secara umum pengertian
sekolah dasar dapat kita katakana sebagai institusi pendidikan
yang menyelenggarakan proses pendidikan dasar dan mendasari
proses pendidikan selanjutnya.
Pengertian sekolah dasar dapat dikatakan sebagi kegiatan
mendasari tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Ketiga aspek ini merupakan dasar atau landasan
pendidikan yang paling utama. Hal ini karena ketiga aspek
tersebut merupakan hal paling hakiki dalam kehidupan.
Kita membutuhkan sikap-sikap hidup yang positif agar
kehidupan kita lancar. Kita juga membutuhkan dasar-dasar
pengetahuan agar setiap kali berinteraksi tidak ketinggalan
informasi. Dan, yang paling tidak kalah pentingnya adalah
keterampilan.
Di sekolah dasar, kegiatan pembekalan diberikan selama 6
tahun berturut-turut. Pada saat inilah anak didik dikondisikan
untuk dapat bersikap sebaik-baiknya. Pengertian sekolah dasar
sebagai basis pendidikan harus benar-benar dipahami oleh semua
orang, sehingga mereka dapat mengikuti pola pendidikannya.
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 12


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tentunya,dalam hal ini,kegiatan pendidikan dan


pembelajarannya mengedepankan landasan bagi kegiatan
selanjutnya. Tahap pendidikan dasar, tentunya sulit bagi kita
untuk memahami konsep-konsep baru pada tingkatan lebih tinggi.
Penggunaan unsur-unsur interior tidak boleh terlalu
dominan terhadap unsur lainnya melainkan seimbang atau sesuai
prinsip-prinsip perancangan interior, supaya tidak menimbulkan
kekacauan di dalam ruangan (Laksmiwati, 1989). Unsur-unsur
perancangan tersebut meliputi garis, bentuk, motif, tekstur,
ruang, warna, penerangan, akustik, dan bahan. Adapun prinsip-
prinsip perancangan interior meliputi harmoni atau keselarasan,
proporsi,keseimbangan, irama, dan titik berat.
Para psikolog telah melakukan beberapa eksperimen yang
telah dapat dibuktikan bahwa penggunaan warna yang tepat
untuk sekolah dapat meningkatkan proses belajar mengajar, baik
bagi siswa maupun gurunya. Suatu lingkungan yang dirancang
dengan baik, bukan hanya memberi kemudahan belajar, tetapi
juga dapat mengurangi masalah-masalah perilaku yang negatif
(Darmaprawira., 2002:133). Menurut Olds (2001:231),
penyelesaian interior (finishing) berpengaruh sangat besar
terhadap anak-anak daripada desain bangunan secara
keseluruhan. Demikian pula jenis bahan bahan yang
digunakan dalam penyelesaian interior dapat menentukan respon
anak-anak terhadap interior. Penyelesaian interior tersebut, antara
lain meliputi tekstur, lantai, plafon, dinding, tanda dan seni, serta
perabot.
 Tata letak
Desain yang baik, yaitu yang memiliki titik berat yang
menarik perhatian. Kontras antara bidang yang kosong
dengan bidang yang diisi dapat dipakai untuk
mendapatkan perhatian (Laksmiwati, 1989).
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 13


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

 Warna
Warna yang bersifat menarik perhatian, memberi kesan
menggairahkan, merangsang otak, agresif, berani, dan
perkasa (Laksmiwati, 1989). ketentuan Depdikbud
(1992:9) mengenai penggunaan warna yang menarik pada
perabot. Pandangan guru ke area anak-anak tidak
terhalang oleh apapun. Ruang kosong yang cukup luas
untuk aktivitas anak-anak .

5. Tinjauan Khusus Kota Bandung

Gambar II.1
Kota Bandung
(Sumber : Wikipedia Indonesia)

Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat


sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km
sebelah tenggara Jakarta. Di kota yang bersejarah ini, berdiri sebuah
perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool,
sekarang ITB), menjadi ajang pertempuran pada masa kemerdekaan, serta
pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955,
suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan
Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan
commit to user
bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.

Sekolah Dasar Internasional | 14


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pada tahun 1990 kota Bandung menjadi salah satu kota teraman di
dunia berdasarkan survei majalah Time.

Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada
zaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon
dan bunga-bunga yang tumbuh disana. Selain itu Bandung dahulunya
disebut juga dengan Parijs van Java karena keindahannya. Selain itu kota
Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet
yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota
Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, British
Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-
Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan
utama pariwisata dan pendidikan.

Geografi

Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk


morfologi wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa, secara geografis
kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada pada
ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada
di sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan
sebelah selatan merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter
di atas permukaan laut.

Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung


dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya
mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi
yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir
terutama pada musim hujan.

Keadaan geologis dan tanah yang ada di kota Bandung dan


sekitarnya terbentuk pada zaman kwartier dan mempunyai lapisan tanah
alluvial hasil letusan Gunung Tangkuban Parahu. Jenis material di bagian
commit
utara umumnya merupakan to user
jenis andosol begitu juga pada kawasan

Sekolah Dasar Internasional | 15


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dibagian tengah dan barat, sedangkan kawasan dibagian selatan serta timur
terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan tanah liat.

Semetara iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan


yang lembap dan sejuk, dengan suhu rata-rata 23.5 °C, curah hujan rata-
rata 200.4 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 21.3 hari per bulan.

Sejarah
Kata "Bandung" berasal dari kata bendung atau bendungan karena
terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang
lalu membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh orang-orang tua di
Bandung mengatakan bahwa nama "Bandung" diambil dari sebuah
kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang
disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A.
Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum dalam mencari tempat
kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama
di Dayeuhkolot.
Kota Bandung secara geografis memang terlihat dikelilingi oleh
pegunungan, dan ini menunjukkan bahwa pada masa lalu kota Bandung
memang merupakan sebuah telaga atau danau. Legenda Sangkuriang
merupakan legenda yang menceritakan bagaimana terbentuknya danau
Bandung, dan bagaimana terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu, lalu
bagaimana pula keringnya danau Bandung sehingga meninggalkan
cekungan seperti sekarang ini. Air dari danau Bandung menurut legenda
tersebut kering karena mengalir melalui sebuah gua yang bernama
Sangkyang Tikoro.
Daerah terakhir sisa-sisa danau Bandung yang menjadi kering
adalah Situ Aksan, yang pada tahun 1970-an masih merupakan danau
tempat berpariwisata, tetapi saat ini sudah menjadi daerah perumahan
untuk pemukiman.
Kota Bandung mulai dijadikan sebagai kawasan pemukiman sejak
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, melalui Gubernur Jenderalnya
commit
waktu itu Herman Willem to user mengeluarkan surat keputusan
Daendels,

Sekolah Dasar Internasional | 16


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tanggal 25 September 1810 tentang pembangunan sarana dan prasarana


untuk kawasan ini. Dikemudian hari peristiwa ini diabadikan sebagai hari
jadi kota Bandung.
Kota Bandung secara resmi mendapat status gemeente (kota) dari
Gubernur Jenderal J.B. van Heutsz pada tanggal 1 April 1906 dengan luas
wilayah waktu itu sekitar 900 ha, dan bertambah menjadi 8.000 ha di
tahun 1949, sampai terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat ini.
Pada masa perang kemerdekaan, pada 24 Maret 1946, sebagian
kota ini di bakar oleh para pejuang kemerdekaan sebagai bagian dalam
strategi perang waktu itu. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bandung
Lautan Api dan diabadikan dalam lagu Halo-Halo Bandung. Selain itu
kota ini kemudian ditinggalkan oleh sebagian penduduknya yang
mengungsi ke daerah lain.
Pada tanggal 18 April 1955 di Gedung Merdeka yang dahulu
bernama "Concordia" (Jl. Asia Afrika, sekarang), berseberangan dengan
Hotel Savoy Homann, diadakan untuk pertama kalinya Konferensi Asia-
Afrika yang kemudian kembali KTT Asia-Afrika 2005 diadakan di kota
ini pada 19 April-24 April 2005.

Kependudukan
Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, dan
merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.
Sedangkan wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung)
merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek
dan Gerbangkertosusila. Sekitar 76,53% penduduk Kota Bandung adalah
etnis Sunda. Diikuti oleh suku Jawa (12,68%) yang kebanyakan berasal
dari Jawa Tengah. Orang-orang Sumatera, terutama orang Minang dan
Batak merupakan etnis minoritas yang cukup besar di kota ini.
Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat
dengan adanya sarana transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun
1880 yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama
commit
Batavia). Pada tahun 1941 to usersebanyak 226.877 jiwa jumlah
tercatat

Sekolah Dasar Internasional | 17


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

penduduk kota ini kemudian setelah peristiwa yang dikenal dengan Long
March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah dimana pada
tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa.
Perekonomian
Pada awalnya kota Bandung sekitarnya secara tradisional
merupakan kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi
menjadikan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan serta kemudian
berkembang menjadi kawasan industri dan bisnis, sesuai dengan
transformasi ekonomi kota umumnya. Sektor perdagangan dan jasa saat ini
memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi kota ini
disamping terus berkembangnya sektor industri. Berdasarkan Survei Sosial
Ekonomi Daerah (Suseda) 2006, 35.92 % dari total angkatan kerja
penduduk kota ini terserap pada sektor perdagangan, 28.16 % pada sektor
jasa dan 15.92 % pada sektor industri. Sedangkan sektor pertanian hanya
menyerap 0.82 %, sementara sisa 19.18 % pada sektor angkutan,
bangunan, keuangan dan lainnnya.
Pada triwulan I 2010, kota Bandung dan sebagian besar kota lain di
Jawa Barat mengalami kenaikan laju inflasi tahunan dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. Sebagai faktor pendorong inflasi dapat dipengaruhi
oleh kebijakan moneter, yang berupa interaksi permintaan-penawaran serta
ekspektasi inflasi masyarakat. Walaupun secara keseluruhan laju inflasi
pada kota Bandung masih relatif terkendali. Hal ini terutama disebabkan
oleh deflasi pada kelompok sandang, yaitu penurunan harga emas
perhiasan. Sebaliknya, inflasi Kota Bandung mengalami tekanan yang
berasal dari kelompok transportasi, yang dipicu oleh kenaikan harga BBM
non subsidi yang dipengaruhi oleh harga minyak bumi di pasar
internasional.
Sementara itu yang menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota
Bandung masih didominasi dari penerimaan hasil pajak daerah dan
retribusi daerah, sedangkan dari hasil perusahaan milik daerah atau hasil
pengelolaan kekayaan daerah masih belum sesuai dengan realisasi.
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 18


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pariwisata dan budaya


Sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang, kota Bandung telah menjadi
tujuan utama dalam menikmati liburan akhir pekan terutama dari
masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain menjadi kota
wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar
bangunan lama berarsitektur peninggalan Belanda, diantaranya Gedung
Sate sekarang berfungsi sebagai kantor pemerintah provinsi Jawa Barat,
Gedung Pakuan yang sekarang menjadi tempat tinggal resmi gubernur
provinsi Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds
sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia
untuk Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung, Villa Isola
sekarang digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau
Stasiun Bandung dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.
Kota Bandung juga memiliki beberapa ruang publik seni seperti
museum, gedung pertunjukan dan galeri diantaranya Gedung Merdeka,
tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun
1955, Museum Sri Baduga, yang didirikan pada tahun 1974 dengan
menggunakan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega, Museum
Geologi Bandung, Museum Wangsit Mandala Siliwangi, Museum Barli,
Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Gedung Indonesia Menggugat
dahulunya menjadi tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang
fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda, Taman
Budaya Jawa Barat (TBJB) dan Rumentang Siang.
Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota,
selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi
masyarakat di kota ini. Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu
kawasan wisata yang sangat diminati oleh masyarakat terutama pada saat
hari minggu maupun libur sekolah, kebun binatang ini diresmikan pada
tahun 1933 oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda dan sekarang
dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari. Selain itu beberapa
kawasan wisata lain termasuk pusat perbelanjaan maupun factory outlet
juga tersebar di kota ini commit to user
diantaranya, di kawasan Jalan Braga, kawasan

Sekolah Dasar Internasional | 19


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Cihampelas, Cibaduyut dengan pengrajin sepatunya dan Cigondewah


dengan pedagang tekstilnya. Puluhan pusat perbelanjaan sudah tersebar di
kota Bandung, beberapa di antaranya Istana Plaza Bandung, Bandung
Indah Plaza, Paris Van Java Mall, Cihampelas Walk, Bandung Supermal,
Bandung Trade Center, Plaza Parahyangan, Balubur Town Square, Dago
Plaza dan Metro Trade Centre. Terdapat juga pusat rekreasi modern
dengan berbagai wahana seperti Trans Studio Resort Bandung yang
terletak pada lokasi yang sama dengan Bandung Super Mall.
Sementara beberapa kawasan pasar tradisional yang cukup terkenal
di kota ini diantaranya Pasar Baru, Pasar Gedebage dan Pasar Andir.
Potensi kuliner khususnya tutug oncom, serabi, pepes, dan colenak juga
terus berkembang di kota ini. Selain itu Cireng juga telah menjadi sajian
makanan khas Bandung, sementara Peuyeum sejenis tapai yang dibuat dari
singkong yang difermentasi, secara luas juga dikenal oleh masyarakat di
pulau Jawa.
Kota Bandung dikenal juga dengan kota yang penuh dengan
kenangan sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya, beberapa
monumen telah didirikan dalam memperingati beberapa peristiwa sejarah
tersebut, diantaranya Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen
Bandung Lautan Api, Monumen Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api
dan Taman Makam Pahlawan Cikutra.

6. Tinjauan Khusus Wawasan Lingkungan


Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan
tentunya akan bisa berpengaruh buruk terhadap manusia. Beragam bentuk
kerusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan
menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, banjir, longsor,
kebakaran hutan, krisis air bersih. Hal ini lama kelamaan akan dapat
berdampak global pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat
sendiri.
Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan
commit
yang terlalu berlebihan dan to memperhatikan
tidak user kepentingan lainnya.

Sekolah Dasar Internasional | 20


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara


kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan kemerosotan kualitas
lingkungan yang begitu parah. Hal ini hendaklah menjadi perhatian khusus
bagi pemerintah dalam menata kembali wilayah Indonesia dari segala
bentuk berbagai kerusakan lingkungan, disamping menciptakan dan
membangun budaya masyarakat dalam berwawasan lingkungan.
Dalam konteks ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah
lingkungan pun bisa kembali digalakkan melalui pemerintah daerah
(pemda) kepada masyarakat secara menyeluruh. Sebab, dalam rangka
menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, sangatlah perlu
adanya kerja sama yang baik antara Pemerintah dengan masyarakat
sendiri. Berbagai bencana alam yang sering melanda sebagian wilayah di
negara kita pada dasarnya merupakan akibat kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan.
Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan,
tanah longsor, kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar
polusi udara merupakan masalah lingkungan yang bukan tergolong sepele.
Betapa tidak? Sebab, tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah
lingkungan akan menghancurkan potensi pemenuhan generasi mendatang.
Pembangunan di berbagai daerah di Indonesia hendaklah bisa
memperhatikan ekosistem di sekitarnya. Janganlah, eksistensi lingkungan
dikesampingkan oleh dalih penataan kota tanpa menghiraukan kelestarian
dan kenyamanan lingkungannya.
Menyikapi hal ini, sebagai rakyat Indonesia dan anggota
masyarakat yang cinta lingkungan, paling tidak kita secara moral (etika)
bisa ikut berpartisipasi pada setiap program yang berkait dengan
kelestarian lingkungan hidup yang dicanangkan oleh pemerintah.

Galakkan penghijauan

Upaya dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan,


tidaklah hanya mengandalkan pemerintah saja, namun lebih jauh
commit
masyarakat pun mempunyai to user
peranan penting dalam upaya mewujudkan

Sekolah Dasar Internasional | 21


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

hal itu. Di antaranya yaitu dengan pola pendidikan melalui berbagai


penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya menata dan memelihara
kelestarian lingkungan hidup.

Membangun kesadaran masyarakat yang mempunyai wawasan


lingkungan yang luas merupakan “pilar” dalam menjaga kondisi
lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan
pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang
mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan
manusia itu sendiri.

Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan atau pun


dengan penyuluhan langsung ke masyarakat dengan secara sungguh-
sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat yang mempunyai
kesadaran lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan menjadi
pondasi dalam setiap pembangunan di Indonesia.

Dengan etika lingkungan, kita tidak saja mengimbangi hak dan


kewajiban terhadap lingkungan, tetapi lingkungan juga akan membatasi
tingkah laku dan upaya mengendalikan segala bentuk kegiatan
pembangunan agar tetap berada dalam batas-batas kepentingan lingkungan
hidup kita.

Masyarakat yang berwawasan lingkungan dengan etika atau moral


lingkungan yang tinggi benar-benar dibutuhkan dalam setiap
pembangunan di Indonesia. Tak terkecuali adanya penegakan hukum
lingkungan secara tegas dan terarah. Lebih jauh, dengan mengacu pada hal
tersebut setidaknya wawasan lingkungan maupun ilmu pengetahuan dan
teknologi akan mengarah pada pemeliharaan dan pelestarian lingkungan
hidup.

Masalah lingkungan, seperti halnya banjir, tanah longsor dan


kelangkaan air bersih yang sering terjadi di sebagian wilayah di Indonesia,
commit toglobal.
memang merupakan permasalahan user Bukan saja menimpa Indonesia,

Sekolah Dasar Internasional | 22


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

namun di negara-negara lain pun juga ikut merasakan. Walaupun sering


dilanda banjir di musim penghujan, Indonesia dalam waktu tertentu juga
mengalami kelangkaan air bersih, terutama untuk keperluan pertanian. Hal
ini merupakan bukti konkret akibat kurangnya kesadaran masyarakat kita
dalam berwawasan lingkungan. Jika hal ini dibiarkan, ini akan
berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan masyarakat Indonesia secara
keseluruhan.

Dengan demikian, reformasi sektor air menjadi suatu keharusan


dalam mencapai tujuan pemenuhan hak (akses) atas air bagi semua. Di
mana secara nasional tujuan ini secara global dicanangkan pemenuhannya
pada 2015. Untuk itu, sangatlah perlu adanya evaluasi secara menyeluruh
dan independen tentang swastanisasi (sektor swasta) air selama ini, juga
dalam menganalisis kemungkinan alternatif bagi pelibatan konsumen.

Penghijauan lingkungan di wilayah Indonesia haruslah kembali


diupayakan dan digalakkan kembali. Bukankah sesungguhnya hal ini
sudah menjadi tugas manusia pada umumnya? Pada pundak manusia
terpikul sebuah amanah, dan tanggung jawab melestarikan bumi. Dengan
adanya penerapan penghijauan lingkungan di Indonesia diharapkan bisa
menjadi salah satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian
lingkungan hidup di wilayah Indonesia. Disamping adanya kesadaran
masyarakat yang tinggi dalam memelihara dan melestarikan lingkungan
hidup dalam rangka mengantisipasi dari segala bentuk pengrusakan dan
pencemaran lingkungan. Pembangunan Indonesia yang berwawasan
lingkungan merupakan dasar dalam menciptakan suasana keindahan dan
kenyamanan lingkungan, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia yang optimal.

commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 23


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. PENDEKATAN DESAIN
1. Hubungan Antar Ruang
Adalah dasar-dasar cara menghubungkan ruang-ruang suatu bangunan
sehingga terorganisir menjadi pola-pola bentuk ruang yang koheren
(Francis DK Ching, 1996, hal. 194)
a. Ruang di dalam ruang ( Sumber :Francis DK Ching, 1996, hal. 194)
Sebuah bangunan yang luas dapat melingkupi dan
memuat sebuah ruangan lain yang lebih kecil di dalamnya.
Kontitunitas visual dan ruang di antara kedua ruang
tersebut dengan mudah mampu dipenuhi tetapi hubungan
dengan ruang luar dari ruang yang dimuat tergantung
kepada ruang penutupnya yang lebih besar. Misalnya ruang
jenazah dalam rumah sakit.
b. Ruang-ruang yang saling berkaitan ( Sumber :Francis DK Ching,
1996)
Suatu hubungan ruang yang saling berkaitan terdiri
dari 2 buah ruang yang kawasannya membentuk volume
berkaitan seperti, masaing-masing ruang mempertahankan
identitasnya dan batasan sebagai ruang. Tetapi, hasil
konfigurasi kedua ruang yang saling berkaitan akan
tergantung pada beberapa penafsiran.

c. Ruang-ruang yang bersebelahan ( Sumber :Francis DK Ching, 1996)


Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang yang
paling umum. Hal tersebut memungkinkan definisi dan
respon masing-masing ruang menjadi jelas terhadap
fungsi dan persyaratan simbolis menurut cara masing-
masing simbolisnya.

d. Ruang-ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama


commit1996)
(Sumber :Francis DK Ching, to user

Sekolah Dasar Internasional | 24


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2 buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat


dihubungkan atau dikaitkan satu sama lain oleh ruang
ketiga yaitu ruang pertama. Hubungan akan kedua
ruang tersebut menempati satu ruang bersama-sama.

2. Organisasi Ruang
Bentuk-bentuk organisasi ruang secara umum menurut Francis
D.K. Ching dalam bukunya Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya
adalah sebagai berikut :
a. Terpusat ( Sumber :Francis DK Ching, 1996)

1) Organisasi yang bersifat stabil. Merupakan komposisi terpusat


yang terdiri dari sejumlah ruang-ruang sekunder yang
dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang besar dan
dominan.
2) Ruang pusat sebagai ruang pemersatu dari organisasi terpusat, pada
umumnya berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk
mengumpulkan sejumlah ruang sekunder di sekitar bentuknya.
3) Ruang sekunder mungkin setara satu sama lain dari fungsi, bentuk
dan ukuran serta menciptakan suatu konfigurasi keseluruhan yang
secara geometris teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau
lebih.
4) Ruang sekunder kemungkinan berbeda dalam bentuk dan ukuran
sesuai kebutuhan fungsi, tingkat kepentingan dan lingkungan
suasana sekitar.

b. Linier ( Sumber :Francis DK Ching, 1996)

commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 25


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1) Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang berulang


mirip dalam hal ukuran, bentuk dan fungsi. Dapat juga terdiri dari
ruang-ruang linier yang diorganisisr menurut panjangnya sederetan
ruang-ruang yang berbeda ukuran, bentuk dan fungsi.
2) Masing-masing ruangan berhubungan langsung.
3) Bentuk organisasi ruang linier dengan sendirinya fleksibel dan
cepat tanggap terhadap bermacam-macam kondisi tapak. Bentuk
ini biasanya mengadaptasi adanya perubahan-perubahan topografi.
Bentuk dapat lurus, persegi atau melengkung.

c. Radial( Sumber :Francis DK Ching, 1996)

1) Organisasi radial memadukan unsur-unsur


organisasi terpusat maupun linier.
2) Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang
dominan di mana sejumlah organisasi-
organisasi linier berkembang seperti bentuk jari-jarinya.
Sedangkan suatu organisasi terpusat adalah sebuah bentuk yang
introvet yang memusatkan pandangannya ke dalam ruang
pusatnya. Sedangkan organisasi radial adalah sebuah bentuk yang
extrovet yang mengembang keluar lingkupnya. Dengan lengan-
lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dan menggabungkan
dirinya pada unsur-unsur tertentu atau benda-benda lapangan
lainnya.

d. Cluster/Mengelompok ( Sumber :Francis DK Ching, 1996)

commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 26


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1) Organisasi cluster menggunakan pertimbangan penempatan


peletakan sebagai dasar untuk menghubungkan suatu ruang
terhadap ruang lainnya.
2) Seringkali penghubungnya berupa sel-sel ruang yang berulang dan
memiliki fungsi-fungsi serupa dan memiliki persamaan sifat visual
seperti halnya bentuk dan orientasi.
3) Bentuk organisasi bersifat luwes dan dapat menerima pertumbuhan
dan perubahan langsung tanpa mempengaruhi karakternya.

e. Grid ( Sumber :Francis DK Ching, 1996)

1) Terdiri dari beberapa ruang yang tersusun secara grid tiga dimensi
atau bidang.
2) Organisasi grid membentuk hubungan antara ruang dari seluruh
fungsi posisi dan sirkulasi.
3) Bentuk grid terdiri dari dua set jalan yang sejajar yang saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujursangkar/
kawasan-kawasan segi empat.

3. Pola Sirkulasi
Menurut Pamudji Suptandar ada hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam merancang sirkulasi dalam ruang yaitu :
a. Kegiatan manusia sebagian besar dilakukan di dalam ruang maka
faktor pentingnya adalah perancangan sirkulasi yang terjadi di dalam
ruangan tersebut.

commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 27


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Fungsi ruang dipengaruhi oleh kegiatan manusia di dalamnya


mempengaruhi dimensi ruang, organisasi ruang, ukuran sirkulasi, letak
serta bukaan jendela dan pintu.
c. Dimensi ruangan selain ditentukan oleh aktivitas manusia juga
dipengaruhi skala dan proporsi manusia itu sendiri.
Menurut Francis D.K. Ching sistem sirkulasi memiliki konfigurasi
alur gerak yang terbagi menjadi lima jenis yaitu :
a) Linier

Alternatif Sirkulasi Ruang


( Sumber : Ilustrasi Desain Interior,
Francis D.K. Ching.1994)

Semua jalan adalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur
pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Sebagai
tambahan jalan dapat melengkung atau terdiri atas segmen-segmen,
memotong jalan lain, bercabang-cabang atau membentuk kisaran
(loop).
b) Radial

Alternatif Sirkulasi Ruang

Sumber : Ilustrasi Desain Interior,


commit
Francis D.K. to user
Ching.1994)

Sekolah Dasar Internasional | 28


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Bentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti


pada sebuah pusat titik bersama.
c) Spiral

Alternatif Sirkulasi Ruang

( Sumber : Ilustrasi Desain Interior,


Francis D.K. Ching.1994)
Sebuah bentuk spiral dari titik pusat, berputar mengelilinginya
dengan jarak yang berubah.
d) Grid

Alternatif Sirkulasi Ruang


( Sumber : Ilustrasi Desain Interior,
Francis D.K. Ching.1994)

Bentuk grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujursangkar
atau kawasan-kawasan ruang segiempat.

commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 29


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e) Network

Alternatif Sirkulasi Ruang

( Sumber : Ilustrasi Desain Interior,


Francis D.K. Ching.1994)

Suatu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang


menghubungkan titik tertentu di dalam ruang.
f) Komposit
Pada kenyataannya pada sebuah bangunan umumnya mempunyai
suatu kombinasi dari pola-pola di atas. Untuk menghindari
terbentuknya orientasi yang membingungkan suatu susunan
hirarkis diantara jalur-jalur jalan dapat dicapai dengan
membedakan skala bentuk dan panjangnya adalah sesuatu jalan
yang menerus yang berasal.

4. Warna
Warna merupakan aspek yang dapat mempengaruhi penampilan
visual suatu ruang. Warna juga dapat mengkamuflasekan sesuatu,
misalnya ruangan yang sempit dapat kelihatan lebih luas dan sesuatu yang
mepunyai proporsi kurang bagus menjadi bagus ( John F. Pile, 1995 ).
Suasana suatu ruang ditentukan oelh warna. Menurut John Ombased
Simonds, warna membantu segi visualisasi dan kesan psikologi untuk
penampilan karateristik suatu ruang.
Warna juga merupakan kekuatan yang memiliki keindahan dengan
memberi pengalaman keindahan. Sifat umum warna antara lain sebagai
berikut : commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 30


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a) Merah
Warna yang merupakan power, energy, kehangatan, cinta, nafsu,
agresi, bahaya. Warna merah kadang-kadang dapat berubah arti
jika dikombinasikan dengan warna lain, seperti merah
dikombinasikan dengan hijau maka akan menjadi symbol natal.
b) Biru
Merupakan warna kepercayaan, keamanan, teknologi, kebersihan,
keteraturan. Warna ini banyak digunakan sebagai warna pada logo
bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan kepercayaan.
c) Hijau
Warna alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan. Warna hijau
tidak terlalu sukses untuk ukuran global. Hijau juga
mengungkapakan kesegaran, harapan, kelahiran kembali.
d) Kuning
Merupakan warna optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran,
pengecut (untuk budaya barat) dan memaknakan kemulian cinta
serta pengertian mendalam dalam hubungan antar umat manusia.
e) Ungu atau Jingga
Warna yang spiritual, kebangsawanan, transformasi, kekasaran,
keangkuhan. Warna ungu memiliki karakter sejuk. Warna ini
melambangkan duka cita, kontemplatif, suci dan agamis.
f) Oranye
Warna yang member arti energy, keseimbangan, kehangatan.
g) Cokelat
Merupakan warna tanah atau bumi, realibility, comfort, daya tahan.
h) Abu-abu
Merupakan warna intelek, masa depan (seperti warna millennium),
kesederhanaan, kesedihan. Warna abu-abu ini adalah warna yang
paling mudah dilihat oleh mata.
i) Putih
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 31


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kesucian, kebersihan, ketepatan, ketidakbersalahan, steril,


kematian.
j) Hitam
Warna dengan arti kecanggihan, kematian, misteri, kesedihan.
Sebagai warna kemasan, hitam melambangkan keanggunan
(elegance), kemakmuran (wealth) dan kecanggihan (sopiscated).
( Microsoft Referency Library, 2003)

5. Furniture
Ruang yang kosong tanpa ada benda satupun di dalamnya tentu
tidak akan memuaskan kebutuhan manusia, apabila ruang telah dilangkapi
dengan furniture, barulah ruang tersebut dapat berfungsi. Penyusunan
furniture harus disesuaikan dengan kebutuhan guna kenyamanan si
pemakai sedang fungsi furniture tidak dapat dipisahkan dengan faktor
estetika. Dalam perencanaan kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis
aktivitas, sehingga kita tahu bentuk furniture yang akan dibuat terhadap
luasan ruang, system pencahayaan, pemilihan warna serta kondisi-kondisi
lainnya.
Penyusunan furniture akan menimbulkan berbagai aspek yang
berhubungan dengan jenis aktivitas, fungsi, maupun segi-segi visual.
Semua ini memiliki kaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lain.
Setelah semua factor tersebut terperhatikan kemudian meningkat pada
tahap berikutnya yaitu bagaimana menerjemahkannya dalam desain.
Desain furniture dibagi atas dua kategori :
1) Furniture yang berbentuk case (kotak) termasuk chest, meja tulis,
lemari buku dan kursi yang tidak mempunyai pelapis, tipe furniture
semacam ini di Indonesia masih dibuat dari kayu walaupun bahan-
bahan lain bertambah populer.
2) Furniture yang dilapisi, misalnya sofa, kursi-kursi yang seluruhnya
atau sebagian diberi pelapis termasuk perlengkapan-perlengkapan
tidur.
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 32


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6. Elemen Pembentuk Ruang


a. Lantai
Lantai biasanya merupakan permukaan bawah dalam bangunan
atau ruangan, tetapi tidak selalu horizontal, yang mana furniture dan benda
lain mungkin ditempati beberapa orang yang berjalan (Willian Dudley
Hunt Jr., 1980, hal.77).
Lantai mempunyai tugas untuk mendukung beban yang datang dari
benda-benda, seperti perabot rumah tangga, manusia dengan segala
aktivitasnya dan kerangka itu harus mampu dan kuat memikul beban mati
atau hidup, lalu lintas manusia dan lain-lain yang menumpangi (Y.B.
Mangun Wijaya, 1988, hal.329).
Lantai merupakan bagian bangunan yang berhubungan langsung
dengan beban, baik beban mati, bergerak dan gesek. Karakter lantai harus
mempunyai daya tahan yang kuat dalam mendukung beban-beban yang
datang dari segala perabotan, aktivitas manusia dalam ruang dan lain-lain.
Selain itu, lantai harus bersifat kaku dan tidak bergetar (Djoko Panuwun,
1994, hal.6).
Lantai harus sedikit lebih gelap daripada dinding (factor sefleksi
difusi) kurang lebih 30%. Sebagai contoh linoleum coklat (12%) terlalu
gelap, marmer putih (50%) terlalu terang.
Persyaratan lantai:
1) Mudah dibersihkan
2) Memberikan rasa hangat pada kaki dan sebagainya
3) Lantai harus kuat dan dapat menahan beban diatasnya.
4) Tahan terhadap kelembaban
5) Kedap suara
Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu :
1) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe karpet dan permadani.
Penggunaan karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi,
sbb:
a) Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan
bunyi. commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 33


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b) Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam tumpukan


potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah
c) Pada kondisi yang sama tumpukan potongan (cut piles)
memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan dengan
tumpukan lembaran (loop piles).
d) Makin kedap lapisan penunjang (backing), makin tinggi
penyerapan bunyi.
2) Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl, aspal dan
cor.
3) Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai
sebagai bahan lantai.
4) Lantai Kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan
lantai yang terbuat dari kayu.
Dalam pameran lantai berperan untuk memberi petunjuk arus lalu
lintas agar pengunjung tidak bingung dan dapat melihat seluruh stand
partision ataupun barang-barang yang sedang dipamerkan. Pada ruang-
ruang tertentu seperti dapur, pantry, kamar mandi, WC, dipilih jenis lantai
yang kedap air serta warna pola yang serasi dengan fungsi dan
perrawatannya. Pada dareah pertokoan lanati dipasang pada jalur lintas
orang berjalan (hall) dengan motif yang berbeda-beda agar member kesan
adanya perbedaan antar ruang-ruang yang ada di dalam kompleks tersebut.
Pada ruang-ruang rapat yang memerlukan konsentrasi hendaknya jangan
digunakan lantai yang terlalu banyak motif dan warna karena dapat
mengganggu. ( Pamudji Suptandar, 1999 )
b. Dinding
Dinding merupakan bidang nyata yang membatasi suatu ruang atau
pembatas kegiatan yang mempunyai jenis berbeda. Dinding adalah
penahan beban yang menyangga lantai dan atap, sehingga struktur
kekuatan dinding sebagai penahan beban harus diperhatikan (John F. Pile,
1995, hal.222).
Dinding merupakan unsur penting dalam pembentukan ruang, baik
commit toruang
sebagai unsur penyekat/ pembagi user maupun sebagai unsur dekoratif.

Sekolah Dasar Internasional | 34


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dalam proses perancangan suatu ”ruang dalam” dinding mempunyai


peranan yang cukup dominan dan memerlukan perhatian khusus, di
samping unsur-unsur lain seperti tata letak, desain furniture serta
peralatan-peralatan lain yang akan disusun bersama dalam suatu kesatuan
dengan dinding.
Setelah fungsi dinding tercapai dan untuk menambah keindahan
ruang, dinding dipergunakan sebagai ”point of interest” dari ruang dinding
samping memberi atau menambah keindahan ruang. Dinding juga dapat
merusak suasana ruang, yaitu apabila dalam perencanaannya sangat
dipaksakan, terutama dikarenakan bahwa dinding tersebut telah ada
sebelumnya. Ini terjadi pada renovasi rumah-rumah kuno, dimana dinding
berfungsi struktural. ( Pamudji Suptandar, 1999 : 147 )
Dinding pada suatu wadah kegiatan dapat sebagai struktur atau
hanya sebagai pembatas ruang saja, tergantung dari sistem struktur yang
dipakai dalam perencanaannya (Djoko Panuwun, 1995 : 56).
Fungsi dan bentuk dinding terbagi menjadi 2 bagian :
1. Struktur, misalnya :
a) Bearing wall : dinding yang dibangun untuk menahan tepi
dari tumpukan/ urugan tanah.
b) Load bearing wals : dinding untuk menyokong/ menopang balok,
lantai, atap dan sebagainya.
c) Foundation wall : dinding yang dipakai di bawah lantai,
tingkat dan untuk menopang balok-balok
lantai pertama.

2. Non struktural, misalnya :


a) Party wall : dinding pemisah antara dua bangunan yang
bersandar pada masing-masing bangunan.
b) Fire wall : dinding yang digunakan sebagai pelindung
dari pancaran kobaran api.

commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 35


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c) Certain or Panels wall : dinding yang digunakan sebagai pengisi


pada suatu konstruksi rangka baja atau
beton.
d) Partition wall : dinding yang digunakan sebagai pemisah
dan pembentuk ruang yang lebih kecil
didalam ruang yang besar.( Pamudji
Suptandar, 1999 : 145 )

c. Langit-langit (ceiling)
Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata
”ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga
terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan : ceiling adalah
sebuah bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandangan normal
manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau atap dan
sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada di bawahnya.
Dengan jarak ketinggian tertentu dalam bangunan, ceiling sebagai elemen
penutup utama pada bidang atas sebagai pembentuk atap bangunan.
(Pamudji Suptandar, 1999 : 161)
Ceiling adalah pembentuk ruang yang merupakan penutup bagian
atas. Kesan pertama adalah adanya tinggi rendah ruang, berfungsi sebagai
bidang penempatan lampu, penempatan AC, sprinkler head, audio
loudspeaker dan sebagai peredam suara atau akustik (John F. Pile, 1995,
hal. 250).
Dasar pertimbangan dalam perencanaan langit-langit adalah :
1) Fungsi langit-langit
Fungsi dari langit-langit selain sebagai penutup ruang juga sebagai
pengatur udara dan ventilasi.
2) Penentuan ketinggian
Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi
ruang, kegiatan ruang, konstruksi dan permainan ceiling.
3) Bentuk penyelesaian
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 36


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Bentuk dan penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya


seperti melengkung, berpola, polos, memperlihatkan struktur, dan
sebagainya.
(Djoko Panuwun, 1999 : 72)
Pada ruang rapat di mana diharapkan tercapainya suatu pendapat
yang membutuhkan konsentrasi, diusahakan agar ceilingnya berbentuk
sederhana, tidak menyolok karena akan mengganggu konsentrasi. Pada
ruang pamer, agar menarik pengunjung, dibuat ceiling yang kontras, saling
bersaing untuk dapat menonjolkan diri dan kesan yang mewah. Dengan
melajunya kemajuan teknologi, dan penemuan-penemuan baru di bidang
industri bahan bangunan tercipta berbagai material ceiling yang
memungkinkan untuk memenuhi segala macam jenis fungsi ruang antara
lain :
a. Untuk mencapai kesan alamiah, kayu, anyaman bambu, rotan, dan lain-
lain
b. Untuk gaya klasikal, plat-plat gibs bermotif
c. Untuk mencapai kesan glamour, kaca (antique glass ceiling), kain
beludru
d. Pada rumah-rumah sederhana, eternit polos (bermotif), tripleks
(multipleks), dan berbagai jenis softboard/akustik tile
e. Pada bangunan-bangunan utilitas, beton exposed
f. Pada bangunan-bangunan umum, alumunium, fiber glass sebagai
skylight, kaca timah pada gereja-gereja. (Pamudji Suptandar, 1999 : 166)

7. Sistem Interior
a. Pencahayaan
Cahaya memiliki fungsi yang sangat vital karena menjadi syarat
dalam penglihatan manusia. Meski demikian, cahaya berlebihan akan
memberi dampak kesilauan, sehingga untuk mencapai kesesuaian harus
berdasarkan kebutuhan yang dituntut untuk mendapatkan efektivitas dan
efisien tinggi.
commit
Ada 2 jenis pencahayaan, yaitu : to user

Sekolah Dasar Internasional | 37


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1) Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang berasal dari sinar
matahari, sinar bulan, sinar api dan sumber-sumber lain dari alam
(fosfor). Sumber pencahayaan alami yang kita gunakan dalam
perancangan ruang dalam pada umumnya dipakai pencahayaan sinar
matahari.
Pencahayaan alami dapat dibedakan dalam dua macam
a) Pencahayaan langsung, yaitu pencahayaan yang berasal dari
matahari/ secara langsung melalui atap/ vide, jendela, gebting kaca
dan lain-lain.
b) Pencahayaan tidak langsung, yaitu pencahayaan yang diperoleh
dari sinar matahari secara tidak langsung. Sistem pencahayaan
tersebut banyak kita temui penggunaannya dalam perancangan
ruang dalam melalui skylight, permainan bidang kaca dan lain-lain.
2) Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang berasal dari cahaya
buatan manusia. Misalnya cahaya lilin, sinar lampu dan lain-lain.
Jenis-jenis pencahayaan dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu :
1) Pencahayaan langsung
Adalah semua sinar yang langsung memancar dari pusatnya ke arah
objek yang disinari. Sistem tersebut banyak menggunakan lampu-
lampu sorot untuk menyinari unsur-unsur dekorasi dalam ruang, dapur
dan toko-toko (etalase-etalase toko) dan juga lampu-lampu meja/
lantai.
2) Pencahayaan tidak langsung
Adalah jika sumber pencahayaan disembunyikan dari pendangan mata
kita sehingga cahaya yang kita rasakan adalah hasil pantulannya,
terutama pada dinding atau ceiling sistem pencahayaan semacam ini
disebut pencahayaan tidak langsung. Sistem tersebut digunakan untuk
mengarahkan atau menuntun orang menuju ke ”suatu” obyek.
3) Pencahayaan setempat
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 38


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Adalah pencahayaan yang diarahkan untuk menerangi ke suatu tempat


atau obyek, misalnya pada dapur, menjahit, lampu meja belajar
ataupun lampu yang dipergunakan untuk menerangi sesuatu apa yang
sedang dikerjakan pada jarak dekat dan yang membutuhkan
pencahayaan lebih khusus.
4) Pencahayaan yang membias (diffused)
Adalah jika sinar yang memancar langsung dari sumbernya terlebih
dahulu melalui suatu bahan atau material yang akan menyebarkan
sinar tersebut dalam area lebih besar dari sumbernya sendiri. Lampu-
lampu pijar menyebarkan cahaya (diffused) melalui bahan gelas/kaca
yang terdapat pada badannya, panel-panel plastik yang membungkus
lampu-lampu neon (cove). Lampu-lampu cahaya yang bersifat
menyebar atau membias banyak digunakan untuk kebutuhan
pencahayaan umum. Sistem ini banyak digunakan pada ruang-ruang
pertemuan, ruang tunggu, koridor dan sebagainya. Pada pencahayaan
yang membias dapat pula diberikan elemen penagkal sehingga
pembiasan cahaya dapat diatur untuk mendapatkan suasana khusus.
5) Pencahayaan khusus
Sistem pencahayaan khusus dibutuhkan untuk jenis pekerjaan-
pekerjaan tertentu. Misalnya pencahayaan di ruang operasi, lampu
sorot di ruang pameran, dan sebagainya. ( Pamudji Suptandar, 1999 )
Contoh sumber cahaya, antara lain adalah :
1) Lampu Pijar (Incandescent)
Lampu pijar terdiri dari 3 pokok, yaitu basis, filamen (benang
pijar) dan bola lampu. Besarnya aliran cahaya yang dihasilkan oleh
lampu pijar yang sedang menyala tergantung pada suhu filamennya.
Dengan memperbesar input tenaga, suhu filamen meningkat, radiasi
bergeser ke arah gelombang cahaya lebih pendek dan lebih banyak
cahaya tampak lebih putih. Pengendalian lampu pijar sebagai sumber
cahaya umumnya dengan melapisi bola lampu dengan maksud
mendifusikan cahaya dan diperoleh cahaya.
2) Lampu halogen commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 39


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pada prinsipnya lampu halogen termasuk ke dalam lampu pijar


karena prinsip kerjanya mirip dengan lampu pijar. Dengan daya yang
sama dengan lampu pijar, cahaya yang dihasilkan lampu halogen lebih
terang dan lebih putih dibandingkan dengan lampu pijar. Oleh karena
itu cahaya lampu halogen dapat memunculkan warna asli dari objek
yang dikenai cahaya.
3) Lampu Fluorecent
Bentuk lampu ini dapat berupa tabung maupun bola. Lampu
jenis ini merupakan salah satu pelepas listrik yang berisi gas air raksa
bertekanan rendah. Lampu fluoresent generasi terbaru penggunaan
listriknya semakin efisien (mencapai 80 lumen per watt) dan distribusi
speltralnya (pancaran panjang gelombang cahaya) mendekati grafik
kepekaan mata, sehingga tidak terjadi penyimpangan warna.
4) Lampu HID (High Intensity Discharge )
Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam.
Lampu mercury menghasilkan cahaya dari lecutan listrik dalam tabung
kaca atau kuarsa berisi uap merkuri bertekanan tinggi. Efikasinya
antara 40-60 lm/watt. Dibutuhkan waktu antara 3-8 menit untuk
menguapkan merkuri sebelum menghasilkan cahaya maksimal. Karena
hal itulah, disebut lampu metal halid
a) Lampu metal halide
Lampu metal halide menghasilkan cahaya putih dengan
kualitas warna yang baik dan terseedia dalam berbagai ukuran.
Lampu metal halide standar cenderung memiliki temperatur warna
dari 3700 hingga 4100K dan tampak terlihat dingin dan sedikit
kehijauan. Indeks penampilan warnanya adalah 65 hingga 70.
Lampu metal halide standar khususnya digunakan dimana warna
bukanlah hal yang penting, seperti arena olahraga, tempat parkir,
pencahayaan taman, dan lampu sorot. Lampu metal halide terbaru
disebut lampu metal halide keramik (ceramic metal halide). Lampu
tersebut memperlihatkan keunggulan penampilan warna (80 hingga
commit
85) dan pilihan lampu to hangat
yang user (3000K) atau dingin (4100K).

Sekolah Dasar Internasional | 40


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lampu metal halide keramik dapat digunakan untuk pencahayaan


dalam ruang, seperti lampu penerangan, pencahayaan ruang pamer,
dan lampu sorot dinding, begitu pula untuk pencahayaan pada
ruangan luar.
b) Lampu sodium
Dua jenis lampu sodium yaitu lampu sodium bertekanan
tinggi/ high-pressure sodium (HPS) dan lampu sodium bertekanan
rendah/ low-pressure sodium (LPS). Warna cahaya lampu sodium
cenderung kekuningan. Lampu HPS menampilkan warna cahaya
merah jambu keemasan yang cenderung menciptakan ruang
dengan warna yang sangat coklat atau warna berkualitas rendah.
Lampu sodium bertekanan rendah memancarkan cahaya berwarna
kuning monokromatik, menciptakan pemandangan yang sama
sekali tidak menampilkan warna lainnya. Walaupun lampu HPS
menawarkan efisiensi energi yang sangat tinggi, namun warnanya
sangat terbatas sehingga hanya digunakan untuk pencahayaan
jalanan, areal parkir, ruang kerja industri berat, gudang, lampu
keamanan, dan aplikasi lainnya di mana warna cahaya bukanlah
hal yang penting. Lampu LPS bahkan lebih tinggi efisiensi
energinya, namun warna cahayanya sangat kurang sehingga
penggunaannya hanya terbatas pada lampu keamanan.
c) Lampu uap merkuri
Lampu uap merkuri adalah jenis lampu yang lebih lama
dari jenis lampu lainnya yang tetap digunakan sebagai lampu jalan
dan lampu keamanan. Akan tetapi, dibandingkan dengan lampu
HID lainnya, lampu uap merkuri relatif kurang dalam segi warna
cahaya dan efisiensi energi yang rendah. Lampu ini hampir tidak
pernah digunakan dalam konstruksi bangunan baru. ( Mark Karlen
& James Benya, 2006 : 10)
Mungkin atribut yang paling penting dari pencahayaan pada
sebuah restoran/ cafe adalah kemampuan untuk menciptakan
commit
karakter atau suasana. to userini biasanya berjalan bersamaan
Tujuan

Sekolah Dasar Internasional | 41


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan desain interior restoran/cafe,yang seringkali cenderung


mengekspresikan tema atau suasana khusus. Pada restoran/ cafe
bertema, kecenderungannya adalah menggunakan banyak
pencahayaan dekorasi bertema seperti lentera, lampu gantung dan
chandelier. Gaya masa kini pada desain restoran/ cafe
menggunakan chandelier tradisional atau teknik pencahayaan
eksotik lainnya dalam desain yang disukai banyak orang. ( Mark
Karlen & James Benya, 2006 : 106)
Pencahayaan di dalam merchandise shop merupakan
prioritas utama, karena merupakan salah satu unsur yang dapat
memberikan kesan menarik pada obyek yang dipamerkan. Unsur
pencahayaan pada display biasanya menggunakan teknik
pancahayaan yang dibuat-buat dan memberikan efek yang dapat
menambah suatu obyek yang dipamerkan menjadi lebih indah.
Untuk memberikan efek yang menarik, maka pencahayaan buatan
baik secara langsung maupun tidak langsung di dalam ruang
menggunakan berbagai macam jenis lampu khusus. Macam-
macam lampu yang biasa digunakan khusus untuk memberikan
penerangan antara lain sebagai berikut :

Gambar 2.3
Gambar II.2
Halogen Flexible Display Lights MR16
(Sumber : Petra Digital Library Colection)

commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 42


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar II.3
Halogen Flexible Display Lights MR16
(Sumber : Petra Digital Library Colection)

Pemilihan lampu yang digunakan untuk pencahayaan buatan di


dalam merchandise shop sangat efektif, namun tidak lepas dari standar
penerangan yaitu cara penyinaran. Macammacam cara pemasangan
lampu sebagai berikut :

1) Pemakaian cahaya dengan lampu sorot terarah yang mengarah ke


bawah.

Gambar II.4
Susunan lampu di atas digambarkan sebagai susunan lampu yang
teratur di langit-langit yang akan memberikan kesan berbeda-beda
commit
sesuai dengan ruangan to diberi
yang user penerangan.

Sekolah Dasar Internasional | 43


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2) Pemakaian cahaya dengan lampu sorot dinding rel aliran

Gambar II.5

Lampu di atas, dipasang terutama pada bagian ruang pameran dan


galeri. Penerangannya dibuat secara vertikal sebesar 50 lux dan
300 lux yang harus dicapai sebagai spesifikasi khusus di daerah
pameran. Untuk pemilihan lampunya, digunakan lampu pijar dan
lampu bahan bercahaya.

3) Pemasangan cahaya dengan lampu sorot rel aliran

Gambar II.6
Wallwasher lamp

Pada lampu sorot di atas, dipasang dengan sudut penyinaran yang


lebih disukai yaitu 10o, 30o, 90o (lampu sorot) yang dilindungi IR
dan UV serta memiliki filter warna.
4) Pemasangan cahaya dengan memasukkan cahaya sesuai dengan
keinginan terhadap objek dan zona dinding, yaitu dengan sudut 30o
o
(optimum) dan 40commit to user lampu tersebut dapat dilihat
. Pemasangan

Sekolah Dasar Internasional | 44


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

gambar di ( Ernst Neufert, 1996 : 131 )bawah ini, antara lain


sebagai berikut :

Gambar II.7

b. Penghawaan
Penghawaan merupakan faktor terpenting dalam proses pergantian
udara. Udara kotor dapat diganti dengan udara bersih melalui pintu dan
jendela. Tingkat kepuasan penghawaan dapat dicapai dari proses
mendinginkan udara mencapai temperatur dan kelembaban distribusi
udara dalam ruang dapat diperhatikan pada tingkat keadaan yang
diinginkan (John F. Pile, 1995, hal.414)
Jenis penghawaan berdasarkan sumbernya ada 2 macam, yaitu :
1) Penghawaan Alami
Yaitu penghawaan yang bersumber dari alam (natural).
Penghawaan alami di dalam suatu ruangan maka harus diperhatikan
ventilasi silang, yang merupakan ventilasi horizontal yang terbuka dari
2 arah yang berhadapan. Untuk itu perlu direncanakan secara cermat
dan baik agar penghawaan alami yang dipergunakan ini sesuai dengan
kebutuhan.

commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 45


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2) Penghawaan Buatan
Yaitu penghawaan yang dibuat dengan campur tangan manusia.
Penghawaan buatan diperlukan pada ruang serba guna karena tidak
memungkinkan perlubangan-perlubangan yang dapat mengakibatkan
kebocoran suara sehingga tercipta kondisi akustik yang tidak baik.
Penghawaan buatan dalam hal ini adalah penghawaan Air Conditioner
(AC) yang macamnya terdiri dari :
a) Window Unit, yaitu AC yang digunakan pada ruang-ruang kecil
dimana sistem mekanisnya terdapat dalam suatu unit kompak
b) Split Unit, yaitu AC yang digunakan untuk 1 atau beberapa ruang.
Sedangkan kelengkapan untuk evaporator terpisah pada tiap ruang
c) Central AC, yaitu AC yang digunakan untuk ruang luas dan
perlengkapan keseluruhannya terletak di luar ruangan, kemudian
didistribusikan ke ruang-ruang melalui ducting dan berakhir
dengan aliran diffuser
(Pamuji Suptandar, 1982, hal.85)
Penggunaan AC adalah bertujuan agar supaya temperatur,
kelembababn dan distribusi udara dalam ruangan dapat dipertahankan
pada tingkat keadaan yang diinginkan (John F. Pile, 1980, hal.414)

c. Akustik
Ruang yang baik adalah ruang yang sesuai menjawab
kebutuhannya dari salah satu faktornya adalah mengenai gangguan seperti
bsising, gema, gaung dan sebagainya. Penanganan gangguan yang terjadi
dalam ruang menjadikan menjadikan perlunya kualitas akustik yang
sebaik-baiknya. Akustik dapat mengatasi maslah teknis yang berhubungan
langsung dengan suatu desain interior, antara lain tingkat bunyi yang
berlebihan, perlindungan privasi ruang, tingkat kejelasan pencakupan
dengan latar belakang suara dan pengadaan suara latar yang sesuai dengan
situasi tertentu (John F. Pile, 1980, hal. 421).
Tujuan dari akustik adalah meniadakan dan mengurangi bunyi
commit
yang sifatnya mengganggu, to usermengatur sistem bunyi tata suara
kemudian

Sekolah Dasar Internasional | 46


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

agar bunyi yang dikehendaki terdengar jelas tanpa gangguan, serta


menjaga kontinuitas bunyi dan perambatannya dalam ruang-ruang khusus
yang menghendaki sistem akustik spesifik.
Dalam pengaturan penyebaran bunyi di dalam suatu ruang terdapat
3 faktor yang harus diperhatikan yaitu bunyi langsung, bunyi pantul dan
bunyi serap.
1) Bunyi Langsung, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang
berjalan langsung mencapai pendengaran
2) Bunyi Pantul, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang dalam
pencapaian sebelum ke pendengaran, lebih dahulu mengenai bidang
pantul
3) Bunyi Serap, yaitu bunyi yang mengalami penyerapan karena material
absorbsi (Prasasto Satwiko, 2004, hal.129)

8. Sistem Keamanan
Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung
menggunakan sistem sekuriti, CCTV ( Closed Circuit Television ) dan
Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu). CCTV
(Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk
memonitor suatu ruang melalui layar televisi/monitor, yang menampilkan
gambar dari rekaman kamera yang dipasang pada setiap sudut ruangan
(biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. Semua
kegiatan dapat dimonitor di ruang khusus.
Pada sistem pengamanan terhadap fisik bangunan berupa
pengamanan terhadap bahaya kebakaran.
a. Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran adalah :
1) Sistem pendeteksi awal
- Smoke detektor. Alat ini bekerja bila suhu mencapai 700C.
- Fire alarm sistem. Alarm yang otomatis akan berbunyi jika ada
api atau panas pada suhu 1350C - 1600C

commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 47


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar II.8
Smoke detektor
(Sumber : www.webdesign.com)

2) Fire estinguisher
3) Sprinkler
Penempatan titik – titik sprinkler harus disesuaikan dengan standar
yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler dapat
melayani luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3 m. Ada
beberapa cara pemasangan sprinkler seperti dipasang di bawah
plafon atau di pasang pada dinding. Kepala sprinkler yang
dipasang dekat dinding, harus mempunyai jarak tidak boleh lebih
dari 2,25 m dari dinding.
4) Hidrant Kebakaran
Hidrant kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan
kebakaran yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air.

commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 48


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar II.9
Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran
(Sumber : www.webdesign.com)

b. Dalam usaha memadamkan kebakaran selain api faktor utama yang


harus diperhatikan adalah asap. Untuk mancegah mengalirnya asap
kemana-mana diperlukan alat-alat seperti :
1) Fire damper
Alat untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara supaya
asap dan api tidak menjalar kemana-mana. Alat ini bekerja secara
otomatis, kalau terjadi kebakaran akan segera menutup pipa-pipa
tersebut.
2) Smoke & heat ventilating
Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan udara
luar. Kalau terjadi kebakaran, asap yang timbul segera dapat
mengalir keluar, sehingga para petugas pemadam kebakaran akan
terhindar dari asap-asap tersebut.
3) Vent & exhaust
Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi
menghisap asap yang akan masuk pada tangga yang akan dibuka
pintunya. Dapat pula dipasang di dalam tangga, secara otomatis
berfungsi memasukkan udara untuk memberikan tekanan pada
udara di dalam ruang tangga.
(Dwi Tanggoro, 2004 : 40)
c. Sistem keamanan dari commit
ancamantokejahatan
user manusia

Sekolah Dasar Internasional | 49


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia (pencurian)


diterapkan dengan sekuriti, CCTV (Close Circuit Television) dan
Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu).

F. TINJAUAN UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003


Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Sumber www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas update juni 2010

1. DASAR & FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL


- Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang –
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL


berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang:
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri.
- Menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

3. PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN


- Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa.
- Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang
sistemik dengancommit
sistemtoterbuka
user dan multimakna.

Sekolah Dasar Internasional | 50


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

 Pendidikan sistem terbuka: fleksibilitas pilihan dan


waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur
pendidikan
 Pendidikan multimakna: proses pendidikan yang
diselenggarakan dengan berorientasi pada
pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak
dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup
 Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.
 Pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
 Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan
budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap
warga masyarakat.
 Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan
semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan
pendidikan.

4. HAK PESERTA DIDIK


- Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama;
- Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya;
- Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang
tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya;
- Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya
tidak mampu membiayai pendidikannya;
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 51


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

- Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan


pendidikan lain yang setara.
- Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari
ketentuan batas waktu yang ditetapkan.
-
5. KEWAJIBAN PESERTA DIDIK
- Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin
keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan.
- Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali
bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban
tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

6. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


- Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang
pendidikan dasar.Diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai
usia 6 tahun dan bukan prasyarat masuk pendidikan dasar
- Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.
- Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal
berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA),
atau bentuk lain yang sederajat.

7. PENDIDIKAN DASAR
- Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah.
- Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs),
atau bentuk lain yang sederajat.
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 52


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

8. PENDIDIKAN MENENGAH
- Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
- Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum
dan pendidikan menengah kejuruan.
- Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas
(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK),
atau bentuk lain yang sederajat.

9. PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS


- Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik
yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial,
dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Dapat diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan
pendidikan khusus.
- Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta
didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat
yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana
sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

10.STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


- Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan
berkala.
- Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan. Pengembangan standar nasional pendidikan serta
commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 53


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional


dilaksanakan oleh suatu badan
- Standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.

11.KURIKULUM: PENGERTIAN DASAR


- Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
- Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
- Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Pengembangan kurikulum secara berdiversifikasi
dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan
potensi yang ada di daerah
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:
1. Peningkatan iman dan takwa.
2. Peningkatan akhlak mulia.
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik.
4. Keragaman potensi daerah dan lingkungan.
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
6. Tuntutan dunia kerja.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama.
9. Dinamika perkembangan global.
commitdan
10. Persatuan nasional to user
nilai-nilai kebangsaan.

Sekolah Dasar Internasional | 54


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

- Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan


menengah ditetapkan oleh Pemerintah.
- Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.

12.MUATAN WAJIB KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DAN


MENENGAH
a. Pendidikan agama.
b. Pendidikan kewarganegaraan.
c. Bahasa.
d. Matematika.
e. Ilmu pengetahuan alam.
f. Ilmu pengetahuan sosial.
g. Seni dan budaya.
h. Pendidikan jasmani dan olahraga.
i. Keterampilan/kejuruan.
j. Muatan lokal.
UU RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional,
khususnya Pasal 45 ayat 1, menjelaskan bahwa sarana dan prasarana
pendidikan yang ada harus memenuhi kebutuhan anak didik akan
pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal, dapat merangsang
kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan perkembangan
psikologis atau jiwa mereka.

commit to user

Sekolah Dasar Internasional | 55


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III
KAJIAN LAPANGAN

A. TINJAUAN UMUM
1. Asumsi Lokasi
Penentuan lokasi Sekolah Dasar Internasional Berwawasan Lingkungan
diasumsikan Jl. Ir.H.Juanda No. 285 Bandung 40135. Alasan dengan dipilihnya
adalah:
Suasana di lokasi masih sangat asri dan alami
lokasi berada di daerah yang jalur transportasinya relatif lancar.
Lokasi masih memiliki Jumlah pepohonan relatif banyak sehingga
kualitas udara baik untuk membantu tumbuh kembang anak tanpa
mengabaikan faktor kesehatannya.
Tingkat kebisingan lingkungan relatif kecil dengan faktor keamanan
yang cukup baik.

Gambar III.1
Peta Kota Bandung
( Sumber : www.indonesia-tourism.com )

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Letak Geografis
Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota
Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-
tengah provinsi Jawa Barat, dengan demikian, sebagai ibu kota provinsi, Bandung
mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.
Kota Bandung terletak pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut
rata-rata (mean sea level), dengan di daerah utara pada umumnya lebih tinggi
daripada di bagian selatan. Ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 msl,
sedangkan di bagian selatan adalah ±675 msl. Bandung dikelilingi oleh
pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu cekungan (Bandung Basin).
Melalui Kota Bandung mengalir sungai utama seperti Sungai
Cikapundung dan Sungai Citarum serta anak-anak sungainya yang pada
umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum, dengan
kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.

3. Potensi Kota Bandung


 Potensi Ekonomi
Pada awalnya kota Bandung sekitarnya secara tradisional
merupakan kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi
menjadikan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan serta
kemudian berkembang menjadi kawasan industri dan bisnis, sesuai
dengan transformasi ekonomi kota umumnya. Sektor perdagangan dan
jasa saat ini memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi
kota ini disamping terus berkembangnya sektor industri. Berdasarkan
Survei Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) 2006, 35.92 % dari total
angkatan kerja penduduk kota ini terserap pada sektor perdagangan,
28.16 % pada sektor jasa dan 15.92 % pada sektor industri. Sedangkan
sektor pertanian hanya menyerap 0.82 %, sementara sisa 19.18 % pada
sektor angkutan, bangunan, keuangan dan lainnnya.

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pada triwulan I 2010, kota Bandung dan sebagian besar


kota lain di Jawa Barat mengalami kenaikan laju inflasi
tahunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sebagai
faktor pendorong inflasi dapat dipengaruhi oleh kebijakan
moneter, yang berupa interaksi permintaan-penawaran serta
ekspektasi inflasi masyarakat. Walaupun secara keseluruhan
laju inflasi pada kota Bandung masih relatif terkendali. Hal ini
terutama disebabkan oleh deflasi pada kelompok sandang,
yaitu penurunan harga emas perhiasan. Sebaliknya, inflasi
Kota Bandung mengalami tekanan yang berasal dari kelompok
transportasi, yang dipicu oleh kenaikan harga BBM non
subsidi yang dipengaruhi oleh harga minyak bumi di pasar
internasional.
Sementara itu yang menjadi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) kota Bandung masih didominasi dari penerimaan hasil
pajak daerah dan retribusi daerah, sedangkan dari hasil
perusahaan milik daerah atau hasil pengelolaan kekayaan
daerah masih belum sesuai dengan realisasi.
 Pendidikan
Kota Bandung merupakan salah satu kota pendidikan, dan
Soekarno, presiden pertama Indonesia, pernah menempuh pendidikan
tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang didirikan oleh
pemerintah kolonial Hindia-Belanda pada masa pergantian abad ke-20.
 Kesehatan

Sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, kota Bandung memiliki


sarana pelayanan kesehatan yang paling lengkap di provinsi ini.
Sampai tahun 2007, kota Bandung telah memiliki 30 unit rumah sakit
dan 70 unit puskesmas yang tersebar di kota ini, di mana dari 17 unit
rumah sakit tersebut diantaranya telah memiliki 4 pelayanan kesehatan

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dasar sedangkan selebihnya merupakan rumah sakit khusus. Pelayanan


kesehatan dasar tersebut meliputi pelayanan spesialis bedah, pelayanan
spesialis penyakit dalam, pelayanan spesialis anak serta pelayanan
spesialis kebidanan dan kandungan.

Dari jumlah tenaga medis yang tercatat di kota Bandung


dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 adalah 86
orang tenaga medis untuk melayani 100.000 penduduk.

4. Perkembangan Potensi Kota


 Potensi Pariwisata
Pada awalnya kota Bandung sekitarnya secara tradisional merupakan
kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi menjadikan lahan
pertanian menjadi kawasan perumahan serta kemudian berkembang menjadi
kawasan industri dan bisnis, sesuai dengan transformasi ekonomi kota
umumnya. Sektor perdagangan dan jasa saat ini memainkan peranan penting
akan pertumbuhan ekonomi kota ini disamping terus berkembangnya sektor
industri. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) 2006, 35.92 %
dari total angkatan kerja penduduk kota ini terserap pada sektor perdagangan,
28.16 % pada sektor jasa dan 15.92 % pada sektor industri. Sedangkan sektor
pertanian hanya menyerap 0.82 %, sementara sisa 19.18 % pada sektor
angkutan, bangunan, keuangan dan lainnnya.
Pada triwulan I 2010, kota Bandung dan sebagian besar kota lain di
Jawa Barat mengalami kenaikan laju inflasi tahunan dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. Sebagai faktor pendorong inflasi dapat dipengaruhi oleh
kebijakan moneter, yang berupa interaksi permintaan-penawaran serta
ekspektasi inflasi masyarakat. Walaupun secara keseluruhan laju inflasi pada
kota Bandung masih relatif terkendali. Hal ini terutama disebabkan oleh
deflasi pada kelompok sandang, yaitu penurunan harga emas perhiasan.
Sebaliknya, inflasi Kota Bandung mengalami tekanan yang berasal dari
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kelompok transportasi, yang dipicu oleh kenaikan harga BBM non subsidi
yang dipengaruhi oleh harga minyak bumi di pasar internasional.

Sementara itu yang menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota


Bandung masih didominasi dari penerimaan hasil pajak daerah dan retribusi
daerah, sedangkan dari hasil perusahaan milik daerah atau hasil pengelolaan
kekayaan daerah masih belum sesuai dengan realisasi.

 Potensi Olahraga

Masyarakat kota Bandung dan sekitarnya merupakan pengemar


fanatik dengan sebutan bobotoh untuk Persib Bandung , yaitu sebuah
klub sepak bola yang bermain di kompetisi Liga Super Indonesia, klub
ini menggunakan Stadion Siliwangi sebagai markas dan tempat untuk
laga kandang, namun pada pada musim kompetisi LSI 2009-2010
Stadion Si Jalak Harupat juga digunakan klub ini untuk pertandingan
kandang. Selain itu di kota ini terdapat juga beberapa klub sepak bola
lain yang bermain di kompetisi Divisi 3 Liga Indonesia seperti
Bandung Raya dan Saint Prima Bandung. Garuda Flexi merupakan
sebuah klub basket yang bermarkas di kota ini dan bermain pada
kompetisi IBL.

 Potensi Musik dan Hiburan

Menurut beberapa pengakuan, Bandung memang merupakan


gudangnya para seniman Indonesia. Setiap waktu kota ini selalu
melahirkan beberapa seniman terkenal.

Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional


masyarakat Sunda di kota ini dan Jawa Barat pada umumnya, alat
musik ini terbuat dari bahan bambu.

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Bandung banyak melahirkan penyanyi dan grup musik besar di


tanah air. Sejumlah grup musik besar yang dibentuk di Bandung antara
lain Peterpan, The Titans, ST 12, Sm*sh, Cokelat, Burgerkill, The
Sigit, Pas Band, Mocca, G-Pluck Band dan The Changcuters.
Penyanyi dari Bandung antara lain: Sule, Nazril Irham alias Ariel,
Nicky Astria dan Nike Ardilla. Dan masih banyak lagi musisi asal
Bandung yang terkenal di kancah Nasional maupun Internasional.

5. Rencana Pemanfaatan Ruang Kota Bandung

Dinas Tata Kota dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda)


Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 12/PD/1980. Perda ini
kemudian direvisi oleh Perda Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor
8 Tahun 1997 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung yang kemudian direvisi untuk terakhir
kalinya oleh Perda Kota Bandung Nomor 5 tahun 2001 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bandung. Dinas Tata Kota
merupakan pecahan dari biro pembangunan pada Ekbangpal (ekonomi,
pembangunan dan peralatan) yang dibentuk pada tahun 1973 sebagai
pengganti Biro Planologi. Biro Planologi sendiri dibentuk pada tahun 1970
sebagai pengganti dari Dinas Perencanaan dan Pembangunan Kota (DPPK).
DPPK dibentuk pada tahun 1965 yang merupakan pengembangan dari Seksi
Perencanaan dan Gambar pada Dinas PU. Dinas PU sendiri merupakan
pecahan dari Djawatan Teknik yang dalam perkembangannya dipecah
menjadi Dinas PU, Dinas Kebakaran dan Kebersihan Kota (DK3). Dinas Tata
Kota mempunyai fungsi: pertama, merumuskan kebijakan teknis bidang tata
ruang kota, kedua, melaksanakan tugas operaasional bidang tata kota yang
meliputi survey dan pemetaan, perencanaan tata ruang kota dan perizinan
pemanfaatan ruang kota, dan ketiga, melaksanakan pelayanan teknis
administratif meliputi administrasi umum dan keuangan serta administrasi
kepegawaian dinas.
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. TINJAUAN KHUSUS
1. Palm Kids/Focus International School
Palmkids surakarta adalah institusi pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan anak usia dini mulai dari pra-sekolah dan pendidikan dasar.
Lokasi sekolah ini berada di Jln. KS Tubun,Manahan Banjarsari, Surakarta
sebelah barat komplek stadion Manahan Surakarta. Dengan lingkungan yang
tenang sekolah ini menjadi salah satu tempat belajar untuk anak anak usia dini
yang bagus dikota solo.dengan konsep sekolah modern dengan dukungan
fasilitas yang modern dan kurikulum yang berstandarkan nasional serta
dengan tenaga pengajar yang profesional.sekolah ini mempunyai
1. Visi sekolah : ”kami Memberikan Pelayanan Pelayanan Yang Bermutu”
2. Misi Sekolah :
Memberikan layanan pendidikan yang memuaskan kepada
masyarakat.
mencapai tingkatan masukan murid yang merata serta keluaran murid
yang bermutu.
Menciptakan kegairahan dan motivasi belajar kepada murid dan
semangat kepemimpinan yang besar
Menciptakan dan memelihara kepercayaan kepada berbagai pihak.

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar III.2
Bagian Esterior Bangunan Sekolah Palm Kids Surakarta
(sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar III.3
Ruang makan dan ruang Belajar murid
(sumber: Dokumentasi pribadi)

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. LAZUARDI KAMILA GIS SURAKARTA

Gambar III.4
Logo Lazuardi GIS
(sumber : Lazuardi Kamila)

a. Sejarah Play Group, Kindergarten, Primary School


Lazuardi Kamila GIS Surakarta Adalah Sekolah dengan kurikulum
internasional yang beralamatkan di jalan Monumen 45 No. 10 Banjarsari
Surakarta. Sekolah ini kurikulum mengadopsi dari kurikulum primary dari
Cambridge. Hal ini dilakukan karena kurikulum yang secara resmi dari
Cambridge untuk saat ini baru sampai tahapan Primary School. Namun hal ini
tidak menjadi permasalahan dikarenakan kurikulum Primary masih sangat
bisa diadopsikan untuk anak anak Mulai dari playgroup sampai
kindergarten.hal ini dikarenakan kurikulum cambrige lebih ringan dari pada
kurikulum nasional Indonesia yang komplek dan berat.
Sedangkan untuk Lazuardi kamila Solo.Kurikulum yang digunakan
merupakan perpaduan antara kurikulum nasional ( yang sudah punya dasar
hukum yang jelas ) dengan CIPP dari Cambridge yang diolah ulang
kurikulumnya dan disesuaikan dengan taraf kindergarten.
Pada intinya penggunaan CIPP bukan seperti pembelajaran
konvensional namun lebih mendidik anak Untuk “survive” dan dipersiapkan
agar anak lebih siap dalam menghadapi kehidupannya dimasa mendatang.
Keunggulan dari CIPP ini antara lain adalah adanya pengenalan
Konsep Konsep belajar berdasakan pemahaman pemahaman anak,system
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pembelajaran ini lebih “Manusiawi” dan untuk kedepannya setiap lulusan dari
sekolah ini akan mempunyai 2 buah sertifikasi kelulusan yaitu kelulusan
nasional dan Cambridge yang diakui oleh hampir semua Negara didunia, hal
ini tentunya menggembirakan bagi yang ingin melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi di berbagai Negara dengan mudah
b. Fasilitas

Gambar III.5
Ruang Keterampilan dan ruang multimedia
(Sumber: Lazuardi kamila)

1. Ruang-ruang kelas, ruang kelas SD Islam Lazuardi didesain secara


nyaman dengan kursi-meja yang berwarna-warni, serta karpet dan locker
untuk menyimpan tas siswa.
2. Ruang Musik, disediakan untuk menunjang kreasi tarik suara (vokal),
musik, dan tari siswa disamping menemukan bakat-terpendam para siswa.
3. Ruang Perpustakaan & Ruang Audio Visual,
4. Laboratorium Komputer, dimanfaatkan secara bergiliran oleh semua
siswa TK dan SD sebagai sarana penunjang menuju dunia teknologi dan
informasi.
5. Ruang Art, merupakan ruang khusus kerajinan tangan dan keterampilan
yang dapat mendukung dan mengembangkan daya kreasi siswa.
6. Ruang Science, digunakan untuk teori dan praktek mata pelajaran
science para siswa.

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Ruang Pelangi untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus (special


needs).
8. Play-ground, sebagai sarana outdoor dan lahan bermain anak-anak saat
istirahat.

Selain itu tersedia pula Aula untuk kegiatan seminar, olah raga, salat
berjamaah dan lain-lain, juga Resource Room tempat menyimpan persediaan
barang kebutuhan untuk para guru dan karyawan. Yayasan juga menyediakan
Ruang Penitipan Anak bagi karyawan yang mempunyai anak balita.
Proses belajar dan mengajar yang diterapkan adalah :
Memberi peluang sebesar-besarnya bagi siswa untuk menemukan
sendiri pengetahuan yang perlu diketahuinya. Kegiatan belajar mengajar
berorientasi pada proses (active learning). Hasil pembelajaran yang baik
dipercayai akan merupakan hasil-alami dari suatu proses pembelajaran
yang baik.
Memberikan porsi cukup pada praktek (hands on learning) untuk
memperkuat metode instruksional klasikal.
Memanfaatkan lingkungan-hidup secara maksimal sebagai salah satu
medium belajar.
Menekankan pada partisipasi dan prestasi dalam kegiatan intern dan
ekstern sekolah.
Membuat proses belajar-mengajar, yang selama ini cenderung
beriorientasi guru (teacher-oriented), menjadi bersifat terarah-siswa
(student-oriented). Guru lebih berfungsi sebagai fasilitator yang
mengembangkan potensi yang telah tersedia dalam diri anak didik.
Mengembangkan lingkungan belajar-mengajar yang menyenangkan dan
demokratis, yang dilambari kecintaan timbal-balik antara guru dan
murid.

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Meringkaskan, memadatkan dan, jika dirasa perlu, menambahkan


materi kurikulum, demi mendapatkan masa belajar-mengajar yang lebih
panjang serta efisien dan efektif.
Menekankan penguasaan materi bukan hanya secara kognitif
(intelektual) dan afektif (emosional), melainkan juga psikomotorik
(keterampilan), sikap dan prilaku lewat latihan-latihan sejak dini. Dalam
hubungan ini, penilaian tidak semata-mata dilakukan melalui tes tertulis,
melainkan dari penghayatan dan praktik.
Siswa didorong untuk menemukan sendiri agar, dengan demikian, ilmu
lebih difahami, dihayati, dan lebih lestari tertanam. Hafalan tanpa pikir
(rote memorization), kecuali untuk pelajaran-pelajaran atau topik-topik
tertentu seperti aritmatika dan rumus-rumus tertentu, harus sejauh
mungkin dihindarkan. Itu pun, sedapat mungkin diupayakan
pengertiannya dan dengan mendasarkan pada prinsip “AMBAK” (“Apa
Manfaatnya Bagiku”)
Siswa – sebenarnya juga guru dan orang tua -- terhindar dari stress
akibat kebanyakan materi yang dijejalkan, apalagi jika tidak semua
materi itu dibutuhkan atau diinginkan oleh siswa. Kenyataannya,
penjejalan materi hanya bermanfaat untuk mengejar nilai (ulangan atau
ujian) sesaat dan selebihnya mudah dilupakan.
Guru punya cukup waktu untuk menyampaikan materi lewat proses
KBM yang sesuai dengan prinsip-prinsip “ke-Lazuardi”an, termasuk
penciptaan lingkungan yang menyenangkan dan mendukung proses
belajar (brain based learning, penataan pentas dan penerapan teknik-
teknik KBM yang efektif), demokratis, partisipatif, dan membangkitkan
keyakinan-diri serta pemberian waktu cukup untuk melayani berbagai
modalitas dan gaya belajar. (Penanaman pengetahuan dan wawasan
yang amat terinci, dan keahlian-keahlian serta keterampilan-
keterampilan yang amat teknis memang merupakan tugas pendidikan
Universitas atau, paling-jauh, pra-Universitas)
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Ekstrakurikuler

Selain kegiatan kurikular, sekolah mengadakan kegiatan


ekstrakurikular. Kegiatan ekstrakurikular yang sudah berjalan selama ini
adalah Melukis, Menari, Bela diri Kungfu Wushu, Pencak Silat, Komputer.
BTQ (Baca Tulis al-Quran), Basket, Taekwondo, Sepak bola, Renang, Drum
Band

Gambar III.6
Aktifitas ekstrakulikuler murid murid
Lazuardi kamila Solo
(sumber:Lazuardi Kamila)

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. HIGH SCOP INDONESIA

Gambar III.7
Logo High Scope Indonesia
(sumber : High Scope Indonesia)

a. Sejarah High Scope Indonesia


Sekolah High/Scope Indonesia adalah sebuah sekolah internasional di
kawasan Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan. Sekolah tersebut
didirikan pada tahun 1996 di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan,
yang ideologinya sekarang digagaskan oleh Ibu Antarina SF Amir,
pemilik sekolah tersebut. Kurikulum High/Scope Indonesia yang dipegang
saat ini, dimulai pada tahun 1974 di Amerika Serikat, namun baru dibawa
ke Indonesia sekitar 22 tahun kemudian. Pada tahun 2000, dibukalah
program Elementary, tepatnya dikampus utamanya yang saat itu masih
berada di sebuah rumah di Jalan Intan, di kecamatan yang sama. Pada
bulan Juni 2002, kampus tersebut pindah ke lokasinya sekarang,
dikarenakan ekspansi besar-besaran, yang ditandai pada tahun 2005
dengan dibukanya program Middle School. Pada tahun yang sama,
sekolah ini membangun gedung ke-2 di belakang gedung lama, untuk
mempersiapkan bertambahnya jumlah siswa di sekolah tersebut.
Belajar aktif adalah pusat pembelajaran di High Scope yang ada
pada tingkat SD dan SMP. Seorang anak secara aktif mengejar
kepentingan sendiri dan mengarahkan niatnya untuk belajar dan
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berkembang. Guru membiarkan ini terjadi dengan menciptakan


lingkungan belajar di mana anak dapat menetapkan tujuan, memilih dan
menentukan cara untuk mencapainya, dan menindaklanjuti rencana
mereka, bekerja baik secara mandiri dan kooperatif. Di High Scope,
belajar aktif bentuk suatu hubungan yang didukung oleh unsur-unsur
penting lainnya:
1. Jadwal Harian.
Jadwal harian High Scope menggabungkan:
Sebuah rutinitas yang konsisten
Urutan rencana-pelaksanaan-tinjauan, di mana siswa memulai
menyusun rencana, mendengarkan penjelasan untuk melaksanakan
rencana mereka, dan kemudian meninjau apa yang telah mereka
lakukan. Mereka menyampikannya dalam bentuk lisan, tulisan,
atau presentasi.
Lokakarya kelompok kecil instruksional seperti matematika,
bahasa ilmu pengetahuan, dan keaksaraan, studi sosial, dan mata
pelajaran khusus (agama, seni, musik, dan pendidikan fisik)
Keseimbangan kegiatan antara perencanaan oleh guru dan
perencanaan oleh murid.

Gambar III.8
Ruang Kelas
(sumber: High Scope Indonesia)

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Interaksi anatara Guru dan Murid.


Seperti didefinisikan dalam pendekatan belajar aktif, anak-anak
membangun pengetahuan secara aktif dengan cara berinteraksi dengan
orang, kegiatan-kegiatan, ide, guru menggunakan metode
pembelajaran di High Scope dan menyadari bahwa mengajar dan
belajar adalah proses sosial. Dengan demikian, peran guru adalah:
Mendukung dan memperluas pembelajaran para murid dengan
melibatkan mereka dalam dialog instruksional.
Berbagi kendali dengan anak-anak.
Bekerja untuk menciptakan lingkungan sosial yang positif.
Dukungan intrinsik anak sebagai motivasi belajar.

3. Penilaian
Filosofi yang membimbing guru dalam menilai anak-anak
adalah bahwa anak-anak datang untuk belajar, bukan untuk diuji.
Dukungan para Guru di High Scope adalah melalui pengamatan,
catatan, dan laporan kemajuan anak-anak dalam bidang akademik dan
sosial-emosional. Mereka terus mencatat perilaku yang signifikan pada
anak-anak untuk membantu mereka lebih memahami minat anak,
kemajuan perkembangan, dan cara berpikir dan belajar. Guru juga
mengumpulkan, memilih, dan menilai pekerjaan siswa dalam
portofolio. Semua proses yang dipandu oleh kunci pengalaman High
Scope.
Selain menilai anak-anak, guru juga mengevaluasi apa yang
sepanjang hari sebelum perencanaan untuk hari berikutnya -
menyesuaikan kelas dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan anak-
anak.

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar III.9
Aula
(sumber: High Scope Indonesia)

4. Konten
Yang dicakup dalam konten adalah:
Lingkup dan urutan didefinisikan oleh kunci pengalaman dalam
pembelajaran matematika, bahasa, musik, ilmu pengetahuan, seni,
dll
Perencanaan harian para guru berfokus pada area konten utama.
Anak merencanakan kegiatan yang berhubungan dengan
pengalaman utama.

Gambar III.10
Mading
(sumber: High Scope Indonesia)

5. Lingkungan belajar
Lingkungan belajar High Scope menyediakan berbagai-macam
bahan menarik yang mengundang anak-anak untuk terlibat dalam

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pengalaman pendidikan. Bahan-bahan yang sesuai dengan tahapan


perkembangan dan memberikan anak-anak dengan pengalaman dalam
bidang mata pelajaran, seperti matematika, bahasa, ilmu pengetahuan,
ilmu sosial, seni, musik dan kreatifitas. Gaya individual belajar anak
dan kecerdasan juga dipertimbangkan ketika memberikan materi.
Anak-anak juga diberikan kesempatan untuk menggunakan
komputer dan perangkat lunak sesuai dengan tahapan perkembangan.
Bekerja dengan komputer juga dipandang sebagai bagian dari belajar-
untuk-belajar keterampilan yang memungkinkan anak-anak untuk
melakukan penelitian dan laporan menulis, dll
Lingkup pembelajaran di High Scope terorganisir dengan baik.
Setiap kelas berisi lima atau lebih mata pelajaran yang berbeda, seperti
matematika, membaca, menulis, seni, ilmu sosial, dan komputer.
Pengaturan lingkungan mengakomodasi individu, kelompok
kecil, dan seluruh kegiatan kelompok.

Sekolah Dasar Indonesia / Lingkup Tinggi mencakup mata


pelajaran sebagai berikut:
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Ilmu social
Agama
Pendidikan Olahraga
Musik dan Tari
Seni
Kurikulum High Scope juga mengintegrasikan kemampuan
berpikir, baik berpikir kritis dan kreatif dan menekankan pemahaman
peserta didik.
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar III.11
Mading
(sumber: High Scope Indonesia)

Gambar III.12
Serambi dan Ruang Tunggu
(sumber: High Scope Indonesia)

commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV
ANALISA DESAIN
A. PROGRAMING
1. ANALISA EKSISTING
a. Asumsi Lokasi
Penentuan lokasi Sekolah Dasar Internasional Berwawasan Lingkungan
diasumsikan Jl. Ir.H.Juanda No. 285 Bandung 40135. Alasan dengan dipilihnya
adalah:
Suasana di lokasi masih sangat asri dan alami
lokasi berada di daerah yang jalur transportasinya relatif lancar.
Lokasi masih memiliki Jumlah pepohonan relatif banyak sehingga
kualitas udara baik untuk membantu tumbuh kembang anak tanpa
mengabaikan faktor kesehatannya.
Tingkat kebisingan lingkungan relatif kecil dengan faktor keamanan
yang cukup baik.

Gambar 4.1
Peta Bandung
(Sumber : www.google.com/petasolo. 2011)

Gambar IV.1
Peta Kota Bandung
commit to user
(Sumber : Analisa Data.2011)

Sekolah Dasar Internasional| 75


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lokasi SD
Internasional

Gambar IV.2
Analisa Site
(Sumber : Analisa Data.2011)

2. STATUS KELEMBAGAAN
Status kelembagaan Sekolah Dasar Internasional dikelola oleh pihak swasta
sehingga manajemen dan orientasi usaha tergantung sepenuhnya pada kebijakan
pihak swasta dibawah Peraturan Departemen Pendidikan Nasional.dengan
elemen elemen pendukung pembelajaran seperti :
Jumlah kelas : 6 Buah kelas
Jumlah Murid : 25 orang murid tiap kelas (total 300 orang murid).
Jumlah Guru : 22 orang (20 orang tenaga pengajar dan kepala sekolah
juga wakil kepala sekolah)
Jumlah Karyawan : 8 Orang staff karyawan.
commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 76


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. SISTEM OPERASIONAL
Sistem operasional Sekolah Dasar Internasional adalah enam hari dalam satu
minggu.yaitu senin sampai dengan sabtu, dengan jadwal kepulangan sebagai
berikut.
SD Senin - Sabtu: 07.30 - 03.00 WIB

Jadwal Aktifitas Anak


Kegiatan harian Kelas 1, 2, dan 3
1). Senin (Monday) : Pendidikan Agama dan pengenalan Ilmu Pengetahuan,
Pengenalan dan pelajaran Musik
2). Selasa (Tuesday) : Library( perpustakaan) pelajaran pengenalan Ilmu
pengetahuan dan Pelajaran Bahasa
3). Rabu (Wednesday): Pelajaran Bahasa
Pelajaran bermain peran (profesi pekerjaan)
4). Kamis (Thursday) : Ilmu pengetahuan
Block (pengenalan Bentuk,warna, dan bilangan)
5). Selasa (Tuesday) : Library( perpustakaan) pelajaran pengenalan Ilmu
pengetahuan.
6). Jum’at (Friday) : Parent day,Pertunjukan seni
7). Sabtu (Saturday) : Ilmu pengetahuan,
Pelajaran Bahasa

Jam Kerja Karyawan (akademis & non-akademis)


Jam kerja karyawan mulai pukul 7.00 dan berakhir pada pukul 16.00
setiap hari mulai Senin hingga Sabtu. Kecuali jika ada kegiatan-kegiatan khusus,
hari kerja adalah 6 hari dalam seminggu, yaitu Senin sampai Sabtu.

commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 77


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. PROGRAM KEGIATAN
a. Pola Kegiatan murid atau anak didik
Tujuan murid atau anak didik pada pokoknya adalah mengikuti setiap
aktifitas belajar mengajar disekolah ini dan melakukan permainan selama
proses belajar mengajar

Kelas Ruang Kelas Toilet

Datang
ME &SE Lobby Utama Kantor
Pulang

Perpustakaan

Bagan 1
Pola Kegiatan murid atau anak didik
(sumber : Analisa Data)

commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 78


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Pola Kegiatan guru atau pengajar

Ruang Kelas Toilet


Dan kelas tambahan

Datang

ME &SE Lobby Utama Kantor


Pulang

Perpustakaan

Bagan 2
Pola Kegiatan Guru atau Pengajar
(sumber : Analisa Data)

c. Pola Kegiatan karyawan

Datang

ME &SE Lobby Utama


Pulang Kantor

Toilet

R. administrasi

Bagan 3
Pola Kegiatan staff karywan
commit to user
(sumber : Analisa Data)

Sekolah Dasar Internasional| 79


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. KEBUTUHAN DAN FASILITAS


kelompok Murid atau anak didik

Tabel 1
Kebutuhan ruang anak
(sumber : Analisa Data)

kelompok Staff pengajar dan guru

Tabel 2
Kebutuhan ruang Guru atau pengajar
(sumber : Analisa Data)

commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 80


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kelompok staff karyawan

Tabel 3
Kebutuhan staff karyawan
(sumber : Analisa Data)

6. Analisa Kebutuhan Ruang

RUANG KELOMPOK AREA PENDIDIKAN

No Nama Asum Kebutuhan ruang Kebutuhan furniture Standart Total


Ruang si
1. 3 buah 26 Kapasitas 26 orang,modul 1 meja guru : 0.6x1.2=0.72m2 57.89
2
Ruang kelas orang/ @0.9m Meja belajar murid 25 bh: m2/ruang
ruang Luasan : 26x0.9 = 23.34m2 25x1m x 0.75m=18.75m2 Total:
Flow 30% : Kursi anak 25 bh: 3bh x
30%x23.34m2=7.02m2 25x0.35m x0.35m=3.06m2 57.89m2=
Total besaran /ruang : Rak alat pendidikan 2 bh: 173.67 m2
30.36m2 2x2.5m x0.4m=2 m2
Open space : 3m2
Total besaran /ruang: 27.53m2

commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 81


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Ruang 27 Kapasitas 27 orang,modul Sofa 27.9m2


Audio orang @0.9m2 1mx0.5m=0.5m2
Visual Luasan : 27x0.9 = 30m2 Kursi anak 25 buah:
Flow 30% : 25x0.4m x0.4m=4m2
30%x30m2=7.29m2 Total besaran ruang :4.5m2
Total besaran /ruang :
23.4m2
3. Lobby Asum 300m2
si
300m2
4. R. Kepala 3 Kapasitas 3 orang,modul 1 meja guru : 0.6x1.2=0.72m2 18.22m2
sekolah orang @1.2-1.8m2 1 kursi guru :
Luasan : 3x1.5 = 4.5m2 0.45x0.45=0.20m2
Flow 30% : 4 Sofa : 0.5x0.5=1m2
30%x4.5m2=1.35m2 1 rak: 0.4x2=0.8m2
Total besaran /ruang : 5.85 Meja tamu : 0.6x0.9=0.54m2
m2 Total besaran ruang : 3.26m2
5. Ruang guru 24 Kapasitas 24 orang,modul 24meja guru : 83.63m2
orang @1.2-1.8m2 24x 1.15 =28.75m2
Luasan : 24x1.5=36m2 Kursi 24 bh:
Flow 30% : 24x0.4m x0.4m=3.84m2
30%x36m2=10.8m2 4 rak: 0.4mx2m=3.2m2

Total besaran ruang : Sofa


46.8m2 1mx0.5m=0.5m2
Meja tamu : 0.6x0.9=0.54m2
Total besaran ruang: 36.83m2

commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 82


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6. Pepustakaan 30 Kapasitas Rak Buku16 buah 58.24m2


orang 30orang,modul@1.2- 16x1.5mx0.4m=9.6m2
1.8m2 2 meja : 0.6x1.2=1.44m2
Luasan : 30x1.2=36m2 2 kursi : 0.45x0.45=0.40m2
Flow : 30%x36m2= Total besaran ruang: 11.44m2
10.8m2
Total besaran ruang :
46.8m2
7. Ruang 50 Kapasitas 25 orang,modul Kursi stadion 30 buah 55.8m2
musik orang @1.2-1.8m2 30x0.4mx0.4m=4.8m2
Luasan : 25x1.2= 30m2 Panggung 3m x4m=12m2
Flow 30% : Total besaran ruangan : 16.8m2
30%x30m2=9m2
Total besaran /ruang :
39m2
8. administrasi 20 Kapasitas 20 orang,modul Kursi 15.82m2
orang 1.2m2 8x0.45mx0.45m=1.62m2
Luasan : 20x1.2=2.4m2 4 meja 1.2m x0.5m=2.4m2
Flow 20% : 3 sofa 2m x0.5m=3m2
20%x24=4.8m2 2 rak: 0.4mx2m=1.6m2
Total besaran ruang: 7.2 Total besaran ruangan :8.62m2
m2

AREA SERVICE
9. Ruang Air Asum - - - 12m2
bersih si
12m2
10. Toilet 12ora Kapasitas 12 orang,modul 12 closet : 15.07m2
ng 0.9 12x 0.72 x 0.55= 4.75m2
Luasan : 6 watafel :
commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 83


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12x0.92m=11.04m2 6x 0.4 x0.3=0.72m2


Flow :
30%x11.04m=3.31m2
Total besaran
ruang:14.35m2
11. WC 4 Asumsi @ 1.5m2 6m2

12. Pantry 70m2


13. Kantin 76 Kapasitas 19 meja : 0.8x1.2=18.24m2 136.11m2
orang 76orang,modul@1.2- Kursi 76 bh:
1.8m2 76 x0.35m x0.35m=9.31m2
Luasan : 76mx1.2m= Total besaran /ruang: 17.55m2
91.2m2
Flow : 30%x91.2m2=
27.36m2
Total besaran ruang :
118.56m2
14. Gudang 15m2
TOTAL 987.46m2

Tabel 4
Analisa Kebutuhan Ruang
(sumber : Analisa Data)

7. FASILITAS RUANG
Fasilitas fasilitas yang ada dalam sekolah Dasar Internasional adalah :
Lobi, Ruang kelas, Ruang Perpustakaan, Ruang Kantor.Kantin dan Dapur,
Ruang Musik, Perpustakaan, Ruang Audio Visual.
commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 84


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

8. SISTEM ORGANISASI RUANG


Organisasi ruang adalah dasar dasar cara menghubungkan ruang-ruang
suatu bangunan sehingga terorganisir menjadi pola-pola bentuk ruang yang
koheren (Francis DL Ching,1996,hal. 194)
Mempertimbangkan perencanaan bentuk organisasi ruang perlu adanya
Pengelompokan ruang yang akan dilihat dari karakter dan macam
kegiatan yang diwadahi
karakter yang ditampilkan denga bentuk-bentuk dinamis sehingga turut
mendukung dan membangun dari tema yang akan diangkat sehingga
menjadi kesatuan.

Sistem organisasi ruang menggunakan bentuk cluster


a). Cluster/Mengelompok

1) Organisasi cluster menggunakan pertimbangan penempatan peletakan


sebagai dasar untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya.
2) Seringkali penghubungnya berupa sel-sel ruang yang berulang dan
memiliki fungsi-fungsi serupa dan memiliki persamaan sifat visual
seperti halnya bentuk dan orientasi.
3) Bentuk organisasi bersifat luwes dan dapat menerima pertumbuhan dan
perubahan langsung tanpa mempengaruhi karakternya.

commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 85


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

9. Sistem Sirkulasi
Sistem Sirkulasi Keuntungan Kerugian
a) Linier a. Jalan yang lurus da- a. Pengunjung harus me-
pat menjadi unsur ngerti arah fungsi ruang
pengorganisir utama yang akan dituju
b. Memiliki beberapa al-
ternatif pilihan jalan:
melengkung, memo-
tong , jalan bercabang,
dan loop

b) Radial a. Pengunjung dapat me- a. Sirkulasi monoton, karena


milih alternative ruang setiap ruang kembali ke

yang dituju titik yang sama.

b.Arah sirkulasi jelas b.Pengunjung harus me-


ngerti arah fungsi ruang
yang dituju
c) Spiral a. Pengunjung dihadap- a. Sirkulasi dapat melelah
kan pada banyaknya kan pengunjung
alternatif ruang b.Kurang efektif karena
b.Pola sirkulasi jelas pengunjung yang akan
menuju fungsi ruang di
ujung area harus mele-
wati fungsi ruang lain.
Tabel 5
Alternatif Sistem Sirkulasi

Dari tiga bentuk arus sirkulasi yang telah ditetapkan, maka


penggunaan sistem sirkulasi yang digunakan adalah sistem sirkulasi linear,
dengan pemilihan sistem sirkulasi linear akan menunjang efektifitas
commit to user
penyampaian pada para pengunjung karena dengan sistem ini pengunjung

Sekolah Dasar Internasional| 86


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

akan lebih teratur arus sirkulasinya dan lebih lancar dan kemungkinan untuk
menjangkau ruangan-ruangan yang tidak terakses oleh pengunjung menjadi
lebih sedikit.

10. HUBUNGAN ANTAR RUANG

Bagan 4
Hubungan antar ruang
(sumber : Analisa Data)

commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 87


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11. ZONING dan GROUPING

Bagan 5
Zoning
(sumber : Analisa Data)

commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 88


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Bagan 6
Zoning
(sumber : Analisa Data)

B. KONSEP PERANCANGAN
1. IDE GAGASAN

Salah satu aspek penting dalam desain yang semakin hari semakin
dirasakan penting adalah penataan energi dalam bangunan. Krisis sumber energi
tak terbaharui mendorong untuk semakin peduli akan energi dengan cara beralih
ke sumber energi terbaharui dalam merancang bangunan yang hemat energi.
Konsep penekanan desain ekologi arsitektur didasari dengan maraknya issue
global warming. Diharapkan dengan konsep perancangan yang berdasar pada
keseimbangan alam ini, dapat mengurangi pemanasan global sehingga suhu
bumi tetap terjaga. commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 89


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Itu berarti bahwa penerapan konsep desain yang berwawasan lingkungan


di Indonesia masih sangat perlu ditingkatkan. Proses pendekatan desain yang
menggabungkan alam dengan teknologi, menggunakan alam sebagai basis
design. Desain hemat energi diartikan sebagai perancangan bangunan untuk
meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi fungsi bangunan maupun
kenyamanan atau produktivitas penghuninya (Hawkes Dean, 2002). Untuk
mencapai tujuan itu, karya rancang bangun hemat energi dapat dilakukan dengan
pendekatan aktif maupun pasif.
Dari segi interior, arsitektur hijau mensyaratkan dekorasi dan perabotan
tidak perlu berlebihan, saniter lebih baik, dapur bersih, desain hemat energi,
kemudahan air bersih, luas dan jumlah ruang sesuai kebutuhan, bahan bangunan
berkualitas dan konstruksi lebih kuat, serta saluran air bersih. Untuk mengatasi
limbah sampah

2. TEMA

Perubahan iklim yang sangat ekstrim sebagai Efek Pemanasan Global


sangat mengkhawatirkan seluruh dunia. Semakin sempitnya lahan hijau akibat
perluasan pemukiman penduduk, rusaknya hutan-hutan di Indonesia akibat
kebijakan yang dilematis antara kepentingan ekonomis pembangunan dan
kalangsungan hidup, berkurangnya jalur hijau di kota akibat pembangunan toko
dan pelebaran jalan, Pencemaran air, tanah dan udara, masalah sampah, efek
rumah kaca dan masih banyak lagi contoh kerusakan lingkungan hidup
Sekolah yang merupakan gerbang utama ilmu pengetahuan dan tempat
transfer informasi, mendapat tugas berat untuk menyadarkan setiap warga
sekolah, baik guru, Karyawan , orang tua siswa dan siswa sendiri untuk sadar
dan berusaha menjaga dan memelihara lingkungan hidup sekitarnya agar
terpelihara dengan baik.
Sekolah berwawasan lingkungan adalah sekolah yang menjadikan
pendidikan merupakan salah satu misi mencapai tujuan sekolah. Atas dasar
tersebut, maka tema yang akancommit
diangkat
to adalah
user "Eco design" yang sebenarnya

Sekolah Dasar Internasional| 90


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bukanlah suatu aliran atau gaya (style) perancangan, ia tidak mewakili suatu
bentuk atau ekspresi tertentu. Ia lebih merupakan prinsip perancangan yang
memasukkan aspek lingkungan sebagai salah satu pertimbangan utama dalam
desainnya. Beberapa prinsip dasar perancangan yang menjadi acuan dalam
menciptakan bangunan yang "ramah lingkungan" adalah:
1) Hemat energy

Bangunan harus dirancang untuk mendukung pelestarian energi dengan


memastikan bahwa penataan dan gubahan ruang, material dan teknologi yang
digunakan, proses pembangunan, serta nantinya saat beroperasi cukup hemat
konsumsi energinya. Energi alternatif (mis: solar cell) dapat menjadi solusi yang
baik. Sirkulasi udara dan sistem pencahayaan penting untuk direncanakan
dengan sebaik-baiknya mengingat aspek ini merupakan salah satu sumber
konsumsi energi paling besar. Pengembangan konsep sirkulasi udara dan sistem
pencahayaan alami dapat menjadi jalan keluar terbaik untuk kondisi iklim tropis
seperti di Indonesia ini.
2) Sesuai dengan iklim

Gambar IV.3
(sumber : analisa data)

Bangunan harus bisa beradaptasi dengan iklim setempat agar terhindar dari
persoalan teknis dan pemborosan energi. Warisan budaya setempat bisa menjadi
pelajaran yang sangat penting dalam menerapkan prinsip ini. Banyak material
commit
dan teknologi membangun yang to user
secara turun-temurun telah diterapkan oleh

Sekolah Dasar Internasional| 91


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

leluhur kita serta terbukti cukup tahan uji terhadap kondisi iklim tropis yang
cukup keras. Bangunan yang sesuai dengan karakteristik iklim setempat
umumnya tidak membutuhkan perawatan serta perbaikan dalam skala besar
sehingga tidak memboroskan sumber daya alam.

3) Mengurangi penggunaan sumber daya baru

Gambar IV.4
(sumber : analisa data)

Sedapat mungkin menggunakan sumber daya yang telah tersedia di tapak


atau lingkungan sekitar. Penggunaan sumber daya baru berarti juga mendorong
eksploitasi lingkungan. Pertimbangan untuk memanfaatkan bangunan, material,
atau kondsi yang telah ada. Tindakan pelestarian bangunan lama merupakan
contoh nyata penerapan prinsip green design ini karena sebagian besar
infrastruktur yang ada digunakan kembali.
4) Hemat air
Bangunan harus pula dirancang untuk hemat dalam pemanfaatan air
selama konstruksi dan beroperasi. Banyak teknologi baru yang telah
dikembangkan oleh sejumlah industri bahan dan konstruksi bangunan yang
cukup hemat penggunaan airnya.
5) Sesuaikan dengan kebutuhan pengguna
Pastikan bahwa bangunan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
commit to user
pengguna agar perubahan di kemudian hari tidak menimbulkan tindakan-

Sekolah Dasar Internasional| 92


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tindakan yang secara tidak langsung mendorong eksploitasi lingkungan dan


energi. Bangunan yang dirancang untuk bisa secara fleksibel menyesuaikan
tuntutan perubahan perilaku penggunanya berarti mengurangi kemungkinan
perubahan-perubahan besar di kemudian hari yang mungkin akan boros dalam
hal material dan energi konstruksinya.
6) Sesuaikan dengan karakteristik tapak
Sesuaikan bangunan dengan kondisi tapak sehingga dapat
memanfaatkan potensi lahan secara baik. Semakin banyak mengubah atau
bertentangan dengan kondisi tapak maka semakin banyak pula energi yang
diperlukan pada masa konstruksi tersebut.
7) Pengelolaan limbah
Limbah bangunan dan rumah tangga merupakan salah satu penyumbang
terbesar pencemaran tanah dan air. Karena itu para arsitek perlu merencanakan
proses konstruksi dan operasional bangunan dengan sangat hati-hati agar
limbahnya bisa ditangani dengan proses yang ramah lingkungan. Penggunaan
material daur ulang (recycle, reuse, renewable) sebagai bahan bangunan
merupakan wujud nyata peran arsitek dan industri bangunan dalam mengurangi
persoalan limbah.
Khusus untuk perancangan ini tidak memakai semua konsep pada
“Green design”, tetapi hanya mengambil pada sistem penghawaan, pencahayaan
dan bahan materialnya saja. Secara keseluruhan pemanfaat penghawaan,
pencahayaan, dan juga bahan material yang berprinsip pada “Green Design”
sudah sangat berpengaruh baik pada lingkungan. Yang paling ditekankan disini
adalah pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami semaksimal mungkin.
Yaitu dengan memanfaatkan tanaman yang dilatakkan pada ruangan yang
membantu menyerap polutan sehingga ruangan menjadi bersih dan segar, dari
segi estetis juga ikut membantu menyemarakkan ruangan. Selain itu
memperbanyak penggunaan jendela kaca, selain untuk mempermudah dan
memperbanyak pergerakan udara dalam ruangan juga memaksimalkan
pemanfaatan sinar matahari sehingga menghemat pemakaian lampu. Dan juga
commit
penekanan pada bahan material yang to user
ramah lingkungan seperti kayu.

Sekolah Dasar Internasional| 93


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. SUASANA RUANG
Penerapan ide dan tema desain akan nampak dalam atmosfer desain
berupa suasana yang akan ditampilkan. Atmosfer desain pada ruangan-ruangan
di Sekolah Dasar Internasional menerapkan desain suasana alam yang simple,
bahan-bahan dari kayu dan unsur tanaman dan juga memaksimalkan
penghawaan dan pencahayaan dari alam.

D. PEMBENTUK RUANG
a) Lantai

Lantai menggunakan bahan material keramik dengan warna-warna yang


lembut yang juga dipadukan dengan bahan material parquet pada ruangan
tertentu.
b) Dinding

Sebagian ruangan menggunakan batu bata alami ekspos. Karena batu


bata alami memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya
serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.
Memperbanyak bukaan dan penggunaan dinding kaca agar sinar
matahari dapat masuk ke dalam. Banyak cahaya yang masuk akan mengurangi
konsumsi listrik untuk lampu. Serta menggunakan cat berbahan dasar air
(waterbased) yang aman bagi kesehatan dengan pilihan warna yang mendukung
kesan terang seperti warna putih, beige, krem, dan kuning. Warna tersebut juga
akan memberikan efek luas pada sebuah ruangan.

c) Ceiling

Ruangan-ruangan pada Sekolah Dasar Internasional ini menggunakan


gypsum fabrikasi dengan finishing cat berbahan dasar air yang aman bagi
commit to
kesehatan, dan diberi aksen horizontal danuser
vertikal agar ruangan lebih terkesan

Sekolah Dasar Internasional| 94


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

luas dan tidak monoton, juga memberikan tampilan yang lebih menarik karena
tampilan lebih natural.
Pada beberapa area menggunakan penurunan ceiling. Dan sebagian
ruangan juga menggunakan Plavond PVC dengan motif kayu alam supaya lebih
terkesan natural dan juga ringan.

E. PENGISI RUANG
Perabot berbentuk simple dan didominasi oleh bahan kayu dengan wood
finishing (ramah lingkungan), bambu yang mudah diperbaharui sebagai
wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan
kelestarian bumi. Dan kaca supaya perabot yang ada mudah dibersihkan,
perawatannya lebih mudah, tahan lama dan mencerminkan tema yang
diambil. Kelebihan lainnya adalah menghindarkan kerusakan perabot dari
seringnya dipakai dan dari gangguan tikus dan kelembapan, dan lain-lain
yang sering kali merusak perabot.

F. SISTEM INTERIOR
Menggunakan penghawaan alami dan juga buatan (pada ruang tertentu).
Penghawaan alami diperoleh dari bukaan-bukaan pada bangunan, baik
jendela-jendela maupun lubang ventilasi.
System pencahayaannya juga menggunakan pengcahayaan alami dan
buatan. Pencahayaan alami diperoleh dari dinding-dinding kaca yang ada.
Dan pada saat tertentu, akan menggunakan pencahayaan buatan dengan
menggunakan lampu LED sesuai dengan kebutuhan.

commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 95


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

G. SISTEM KEAMANAN

Untuk melindungi dan membuat bangunan menjadi lebih aman dan baik,
sistem keamanan yang ada dipilah menjadi beberapa bagian, yaitu:
a) Terhadap bahaya kebakaran

Gambar IV.5
Sprinkler cell

Untuk sistem proteksi kebakaran menggunakan sprinkler cell untuk semua area.

b)Terhadap bahaya gempa


Bangunan yang tidak bertingkat membuat bangunan ini cukup aman
ketika menghadapi gempa, ditambah dengan struktur rangka besi yang
menopang atap dan pilar menambah kekuatan struktur bangunan.

commit to user

Sekolah Dasar Internasional| 96


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V
KESIMPULAN

Desain Interior SekolahDasarInternasionalmerupakansuatulembagasosial


yang
bergerakdalambidangpendidikandenganpenggunaankurikulumInternasionaldenga
nkonsepekodesain yang menekankanpadaaspekpenghawaanalami,
pencahayaanalami, sertapenggunaanbahan-bahan yang
ramahlingkungan.Lokasiperencanaaniniberada di kotaBandung.
Tujuandarikaryainiadalahmerencanakansuatusekolahdasar yang berada di
Kota BamdungdimanaditujukanbagiparaWarga Negara Asing (WNA) yang
tidakdapatmengikutikurikulum Indonesia padaumumnya, maupunWarga Negara
Indonesia (WNI) yang inginbersekolahdengankurikulum yang
berbedadengankurikulum Negara Indonesia. Desain Interior
SekolahDasarInternasionalinidiharapkanbermanfaatbagiparamurid, walimurid,
para guru,
danjugamasyarakatuntukdapatmemberikanwawasanlingkungandengankegiatanbel
ajarsambilbermain.
Desain Interior SekolahDasarInternasionalmemilikikonsepekodesain yang
berwawasanlingkungan, danmerancangdesain interior yang
dapatmenghadirkansuasanaatmosfer interior yang
dapatmenumbuhkanimajinasianaksertamengembangkanbakatdanjugaminatparaan
ak.Denganpemilihankonsepinidapatmenjadikansuasanamenjadilebihinspiratifdeng
anmenggunakanbanyakwarnasertadapatmenyampaikanpesanmelaluibentukartistic
yang
diwujudkanpadaelemenpembentukruangsepertidinding.Denganmenggunakanunsu
rwarna yang beragamakanmemberikankesan yang tidakmonoton,
sehinggadiharapkanparamuridakanlebihaktifbelajar.
Konsepekodesaintersebutdipadukantidakmenghilangkanunsur yang
terpentingyaitukenyamanan.Dimanagagasanawalnyaparapenggunasekolahdasarter
sebutdapatmenimbailmu, memperolehwawasantentanglingkungansekitar,
commit to user
sekaligusdapatmengajakmasyarakatuntukdapatmenjagadanmelestarikanalam.Kete

SekolahDasarInternasional | 97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

rbatasanlahanhijaukotamendorongadanyapengaplikasianantara landscape
bangunandengan interior bangunanuntukmenampilkankesanbangunanalami di
tengahkota.
Demikianhal-hal yang dapatpenuliskemukakantentangDesain Interior
SekolahDasarInternasional di
Bandung.Dalamuraianinitentunyamasihbanyakkekurangandisebabkanketerbatasan
dalammengumpulkan data
sertateknikpenyusunannya.Semogakaryainibermanfaatbagiperkembangandesain
interior Indonesia.
Desain Interior
SekolahDasarInternasionaldiharapkanmampumemberikanmanfaatuntukmemperlu
aspandangandalamkonsepperencananndanperancangan interior
sehinggadapatmenyusundesain yang
lebihbaikdantepatsesuailatarbelakangdansasaran.Selainitudapatmengembangkan
ide dangagasanuntukmerencanakandanmerancangsuatu interior yang
disesuaikandengankebutuhandanfungsidariruang-ruang yang ada.
Desain Interior
SekolahDasarInternasionaldiharapkanmampuuntukmemberikansebuahmasukanda
nperubahankearah yang lebihbaikkedepannya. Akan tetapi,
bukanberartikaryainiadalahsempurnaakantetapi
masihmemilikikekurangan, olehkarenaitupenulismenerimakritikdan saran yang
bersifatmembangunkepadasemuapihak.

commit to user

SekolahDasarInternasional | 98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SekolahDasarInternasional | 99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

SumberBuku :
Chiara, Joseph de and Crosbia, Michael J. 2001. Time Sever Standards for Interior
Design and Place Planning. New York.
Ramsey/Sleeper.1963. Architectural Graphic Standards. The America Institute of
Architecs : New York.
Ching, Francis DK. 1994. Arsitektur, BentukRuang&Susunannya.Jakarta :
Erlangga
Ching, Francis DK. 1996. IlustrasiDesain Interior.Jakarta :Erlangga.
Dudek, Mark. 2005. Children’s Space. Burlington :Architectural Press.
Frick Heins, Tri HestiMulyani. 2006. ArsitekturEkologis. Jakarta: Gramedia
TriantoM,Pd. 2009. Mengembangkan Model PembelajaranTematik. Jakarta:
Gramedia
Nasar, dkk.2010. PanduanPembelajaranTematik SD/MI 3A. : Grasindo.
Karlen, Mark/James Benya. 2007. Dasar-dasarDesainPencahayaan. Jakarta :
Erlangga.
Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek. Edisi 33 jilid 2.Jakarta :Erlangga.
PamudjiSuptandar, J. 1999. Disain Interior. Jakarta :Djambatan.
Panero, Julius/Martin Zelnik. 2003. DimensiManusia&Ruang Interior.Jakarta :
Erlangga.
Sutopo, H.B. 2002.MetodologiPenelitianKualitatif. Surakarta :SebelasMaret
UIniversity Press.
Peter F. Smith. Architecture In a Climate of Change. Pdf
Y.B. MangunWijaya. 1995. KamusBesarBahasa Indonesia.Jakarta :Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung (diakses 10 September 2012)
www.bandung.go.id (diakses 10 September 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_dasar(diakses 10 September 2012)
http://www.kompas.com (diaksesAgustus 2011)
www.architectaria.com (diaksesAgustus 2011)
www.webdesign.com (diaksesAgustus 2011)
www.google.com (diaksesAgustuscommit
2011) to user

SekolahDasarInternasional | 100

Anda mungkin juga menyukai