Baca2 PDF
Baca2 PDF
id
TUGAS AKHIR
Berwawasan Lingkungan
Disusun oleh :
Safira Amalia
C0807035
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
membantuku.
dan mendukungku.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Tiada kata terindah selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT yang
Lingkungan dalam meyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang
dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat
bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang
baik ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Drs.Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni
Fakultas Sastra dan Seni Rupa dan juga selaku Dosen Pembimbing
Akademik
3. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir
terbaik untukku.
9. Kakaku yang jauh di luar kota, tetapi selalu memberikan semangat dan doa.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10. Sahabat-sahabatku interior, Veronika, Dec Nyta, Riris, Azizah, Elis, Dika,
Danan, Mas Adin, Mbak Sekar, Galih, Isna, Bude Bella, Pucha, Tika, Agri,
11. Pak Nur dan Mas Yulvan, terimakasih buat semua bantuan dan informasi
dan bantuannya.
12. Bapak Ibu dosen terimaksih untuk bimbinganya, kesabaranya dan semua
nasehatnya. Semoga kelak penulis bisa membuat bapak ibu dosen bangga.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
semoga Allah SWT memberi imbalan sesuai dengan jasa dan keikhlasan
amalnya, Amin.
Penulis menyadari Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, maka
penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membantu sehingga
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DESAIN INTERIOR
SEKOLAH DASAR INTERNASIONAL
BERWAWASAN LINGKUNGAN
( Lobby, Ruang Administrasi, Ruang Kantor, Ruang Kelas, Ruang Musik,
Audiovisual, Perpustakaan, Kantin)
Safira Amalia1,
Drs. Soepono Sasongko, M.Sn 2, Mulyadi, S.Sn, M.Ds 3
ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1)Bagaimana
merancang/mendesain sebuah interior sekolah internasional yang dapat
mengembangkan imajenasi anak, sehingga anak dapat menyalurkan bakat serta
minat mereka?.(2).Bagaimana menerapkan tema eko-desain pada sebuah interior
sekolah internasional melalui penekanan hemat energi tanpa mengurangi rasa
nyaman para penggunanya pada saat kegiatan belajar mengajar?
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : (1)Merancang/mendesain sebuah
interior sekolah internasional yang dapat mengembangkan imajenasi anak,
sehingga anak dapat menyalurkan bakat serta minat mereka. (2) Menciptakan
suasana ruang dengan menerapkan tema eko-desain melalui penekanan hemat
energi tanpa mengurangi rasa nyaman para penggunanya pada saat kegiatan
belajar mengajar.
Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan
analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu :
melalui proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. Kemudian
penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari penelitian yang
dilakukann dan sejak awal penelitian data penelitian sudah harus memulai
melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan
proporsi-proporsi.
Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1).Perancangan Interior
sekolah dasar yang baik adalah perancangan yang dapat mengembangkan
imajenasi siswanya(2). Penggunaan warna dan bentuk yang sesuai dengan tema
akan membangun suasana para siswa. (3). Karakter ruang sangat membantu dalam
menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.
1
Mahasiswa, Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807035
commit to user
2
Dosen Pembimbing 1
3
Dosen Pembimbing 2
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Safira Amalia1,
Drs. Soepono Sasongko, M.Sn 2, Mulyadi, S.Sn, M.Ds 3
ABSTRACT
The objectives of this research were 1) To design the international school interior
building which can improve students imagination so that the students can
implement their interest and talent 2) To create room which apply environmental
design concept by saving energy without reducing comfort level of the users while
learning process
The research was conducted by using interactive analysis. There were there
phases in analyzing process namely selection process, focusing process,
simplification process, and data abstraction. The researcher organized the
information before writing the conclusion. In the beginning of the research, the
researcher had to list the rules, questions, research brief, and proportion.
The research findings showed that 1) The best interior design school was
indicated from the interior design which can improve students imagination 2) the
used of color and shape which meet with the concept will build the atmosphere .
3) the room design could create the comfort and safety for visitors.
1
Mahasiswa, Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807035 Interior design student, student
number
2
Dosen Pembimbing 1 1st supervisor
3
Dosen Pembimbing 2 2nd supervisor
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR BAGAN
commit to user
xvi
DESAIN INTERIOR penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan,
SEKOLAH DASAR INTERNASIONAL pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi.
BERWAWASAN LINGKUNGAN Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1).Perancangan
( Lobby, Ruang Administrasi, Ruang Kantor, Ruang Kelas, Ruang Interior sekolah dasar yang baik adalah perancangan yang dapat
Musik, Audiovisual, Perpustakaan, Kantin) mengembangkan imajenasi siswanya(2). Penggunaan warna dan
bentuk yang sesuai dengan tema akan membangun suasana para
Safira Amalia1 siswa. (3). Karakter ruang sangat membantu dalam menciptakan
Drs. Soepono Sasongko, M.Sn2 Mulyadi, S.Sn, M.Ds3 kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.
ABSTRAK
1
Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C0807035
2
Dosen Pembimbing I
3
Dosen Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
positif, sehingga orang tua berperan penting untuk memberikan bimbingan dan
pendidikan kepada anak.
B. Batasan Permasalahan
1. Ruang Guru
2. Ruang Kelas, Ruang musik, Ruang Audio Visual
3. Ruang Perpustakaan
4. Lobby
5. Kantin
6. Ruang Adminstrasi
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang interior Sekolah Dasar Internasional berwawasan
lingkungan yang sesuai dengan kaidah desain serta bersifat fungsional dan
memiliki nilai estetis
2. Bagaimana merancang Interior Sekolah Dasar Internasional berwawasan
lingkungan yang nyaman sekaligus menarik bagi anak dengan penggunaan
energy seminimal mungkin
3. Bagaimana menciptakan nuansa interior yang mendukung daya imajenasi dan
dan kreatifitas anak.
D. Tujuan
1. Merancang Interior Sekolah Dasar Internasional berwawasan lingkungan
yang sesuai dengan kaidah desain serta bersifat fungsional dan memiliki nilai
estetis
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Sasaran
Fasilitas Sekolah Dasar Internasional ditujukan bagi anak –anak yang
berusia 6 - 12 tahun sebagai pengguna utama dan pengajar, pengelola dan orang
tua / pengunjung pada umumnya.
F. Manfaat
Manfaat dari adanya Perencanaan dan Perancangan Pendidikan Anak
Usia Dini ini antara lain:
1. Sebagai tempat basic education yang bersifat rekreatif kepada anak yang
berusia 0-6 tahun yang dapat mempengaruhi perkembangan anak secara
positif / baik.
2. Sebagai referensi kepada para orang tua serta masyarakat awam tentang
Pendidikan Anak yang merupakan tempat untuk mendidik anak dengan
fasilitas yang dapat mengakomodasi kegiatan anak-anak.
3. Sebagai referensi kepada civitas academica untuk melakukan penelitian
tentang interior ruang serta tempat basic education yang bersifat rekreatif.
G. Metodologi
1. Pengumpulan data
Meliputi :
a. Wawancara yang mendalam (in-depth interview).
Wawancara ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat dan
tidak dalam suasana formal. (H.B. Sutopo 2002, h.58)
Dalam perancangan ini yaitu wawancara dengan pihak- pihak pendidikan
terkait.
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Observasi langsung
Tekink pengumpulan data dari lapangan dengan jalan mengamati secara
langsung keadaan dan kegiataan di lapangan. Teknik ini dapat dilakukan
secara formal maupun non- formal. (H.B. Sutopo 2002, h.64)
c. Mencatat dokumen
Teknik mengumpulkan data yang bersumber dari dokkumen / arsip yang
dimiliki oleh sarana pendidikan terkait. (H.B. Sutopo 2002, h.69).
d. Studi literature
Merupakan bentuk pengumpulan data dari buku – buku literature dan
referensi yang berhubungan dengan proyek.
2. Analisa data
Menyusun permasalahan / data-data yang didapat dari hasil wawancara,
observasi langsung, content analysis dan studi literatur untuk mendapatkan
simpulan akhir. (H.B Sutopo, 2002, h.91)
3. Kesimpulan data
Merupakan kesimpulan dari pembahasan menyeluruh dari hasil
pengumpulan data dan analisa data. (H.B Sutopo, 2002, h.186).
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I Pendahuluan :
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Yaitu mengenai data literature dari hasil survey lapangan dan data pustaka
untuk mendapatkan kesesuaian data antara data pustaka dengan kondisi di
lapangan.
Bab IV Kesimpulan :
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN LITERATUR
A. KAJIAN LITERATUR
1. Pengertian Judul
Pengertian dari judul “ Desain Interior Sekolah Dasar Internasional
Berwawasan Lingkungan” adalah sebagai berikut :
Desain :Desain (design) berasal dari kata disegno dari Eropa yang
berarti gambar rancangan yang dibuat pematung atau
pelukis sebelum membuat karyanya. Desain mengandung
arti luas yaitu segala kegiatan merancang, mulai dari
merancang barang-barang keperluan sehari hari atau hal
hal lain yang diperlukan manusia. (Pusat Desain
Nasional)
Desain merupakan Pengupayaan Sesuatu yang belum
waktunya. (Pusat Desain Nasional)
Interior : 1. Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot
(hiasan,dsb) diruang dalam gedung. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1993 : 483)
2. Bagian dalam dari bangunan, apapun dan bagaimana
dan bagaimana bentuknya bangunan, misalnya rumah,
tempat tinggal, apartemen, hotel, perkantoran, sampai
pada bangunan sekalipun. (Desain Interior, 1999 : 1)
3. Ruang dalam suatu bangunan, yang mengungkapkan
tata kehidupan manusia melalui media ruang.
(Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1991 : 197)
Sekolah :Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk
belajar dan mengajar serta tempat menerima dan
memberi pelajaran. Sekolah dipimpin oleh seorang
Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil
commit to user
Hak atas pengasuhan oleh negara, orang atau badan bagi anak
yang hidup puya orang tua (Pasal 4)
Hak memperoleh bantuan untuk tumbuh dan berkembang
dengan wajar bagi anak yang tidak mampu (Pasal 5 ayat 1)
Hak mendapatkan pelayanan dan asuhan guna mengatasi
hambatan yang terjadi dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan bagi anak yang mengalami masalah kelakuan
(Pasal 6 ayat 1)
Hak memperoleh pelayanan khusus untuk mencapai tingkat
pertumbuhan dan perkembangan (Pasal 7)
2. Klasifikasi Sekolah
Pendidikan dasar
Pendidikan menengah
Pendidikan tinggi
Tujuan sekolah
Warna
Warna yang bersifat menarik perhatian, memberi kesan
menggairahkan, merangsang otak, agresif, berani, dan
perkasa (Laksmiwati, 1989). ketentuan Depdikbud
(1992:9) mengenai penggunaan warna yang menarik pada
perabot. Pandangan guru ke area anak-anak tidak
terhalang oleh apapun. Ruang kosong yang cukup luas
untuk aktivitas anak-anak .
Gambar II.1
Kota Bandung
(Sumber : Wikipedia Indonesia)
Pada tahun 1990 kota Bandung menjadi salah satu kota teraman di
dunia berdasarkan survei majalah Time.
Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada
zaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon
dan bunga-bunga yang tumbuh disana. Selain itu Bandung dahulunya
disebut juga dengan Parijs van Java karena keindahannya. Selain itu kota
Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet
yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota
Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, British
Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-
Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan
utama pariwisata dan pendidikan.
Geografi
dibagian tengah dan barat, sedangkan kawasan dibagian selatan serta timur
terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan tanah liat.
Sejarah
Kata "Bandung" berasal dari kata bendung atau bendungan karena
terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang
lalu membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh orang-orang tua di
Bandung mengatakan bahwa nama "Bandung" diambil dari sebuah
kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang
disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A.
Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci Tarum dalam mencari tempat
kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama
di Dayeuhkolot.
Kota Bandung secara geografis memang terlihat dikelilingi oleh
pegunungan, dan ini menunjukkan bahwa pada masa lalu kota Bandung
memang merupakan sebuah telaga atau danau. Legenda Sangkuriang
merupakan legenda yang menceritakan bagaimana terbentuknya danau
Bandung, dan bagaimana terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu, lalu
bagaimana pula keringnya danau Bandung sehingga meninggalkan
cekungan seperti sekarang ini. Air dari danau Bandung menurut legenda
tersebut kering karena mengalir melalui sebuah gua yang bernama
Sangkyang Tikoro.
Daerah terakhir sisa-sisa danau Bandung yang menjadi kering
adalah Situ Aksan, yang pada tahun 1970-an masih merupakan danau
tempat berpariwisata, tetapi saat ini sudah menjadi daerah perumahan
untuk pemukiman.
Kota Bandung mulai dijadikan sebagai kawasan pemukiman sejak
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, melalui Gubernur Jenderalnya
commit
waktu itu Herman Willem to user mengeluarkan surat keputusan
Daendels,
Kependudukan
Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, dan
merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.
Sedangkan wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung)
merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek
dan Gerbangkertosusila. Sekitar 76,53% penduduk Kota Bandung adalah
etnis Sunda. Diikuti oleh suku Jawa (12,68%) yang kebanyakan berasal
dari Jawa Tengah. Orang-orang Sumatera, terutama orang Minang dan
Batak merupakan etnis minoritas yang cukup besar di kota ini.
Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat
dengan adanya sarana transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun
1880 yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama
commit
Batavia). Pada tahun 1941 to usersebanyak 226.877 jiwa jumlah
tercatat
penduduk kota ini kemudian setelah peristiwa yang dikenal dengan Long
March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah dimana pada
tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa.
Perekonomian
Pada awalnya kota Bandung sekitarnya secara tradisional
merupakan kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi
menjadikan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan serta kemudian
berkembang menjadi kawasan industri dan bisnis, sesuai dengan
transformasi ekonomi kota umumnya. Sektor perdagangan dan jasa saat ini
memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi kota ini
disamping terus berkembangnya sektor industri. Berdasarkan Survei Sosial
Ekonomi Daerah (Suseda) 2006, 35.92 % dari total angkatan kerja
penduduk kota ini terserap pada sektor perdagangan, 28.16 % pada sektor
jasa dan 15.92 % pada sektor industri. Sedangkan sektor pertanian hanya
menyerap 0.82 %, sementara sisa 19.18 % pada sektor angkutan,
bangunan, keuangan dan lainnnya.
Pada triwulan I 2010, kota Bandung dan sebagian besar kota lain di
Jawa Barat mengalami kenaikan laju inflasi tahunan dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. Sebagai faktor pendorong inflasi dapat dipengaruhi
oleh kebijakan moneter, yang berupa interaksi permintaan-penawaran serta
ekspektasi inflasi masyarakat. Walaupun secara keseluruhan laju inflasi
pada kota Bandung masih relatif terkendali. Hal ini terutama disebabkan
oleh deflasi pada kelompok sandang, yaitu penurunan harga emas
perhiasan. Sebaliknya, inflasi Kota Bandung mengalami tekanan yang
berasal dari kelompok transportasi, yang dipicu oleh kenaikan harga BBM
non subsidi yang dipengaruhi oleh harga minyak bumi di pasar
internasional.
Sementara itu yang menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota
Bandung masih didominasi dari penerimaan hasil pajak daerah dan
retribusi daerah, sedangkan dari hasil perusahaan milik daerah atau hasil
pengelolaan kekayaan daerah masih belum sesuai dengan realisasi.
commit to user
Galakkan penghijauan
commit to user
B. PENDEKATAN DESAIN
1. Hubungan Antar Ruang
Adalah dasar-dasar cara menghubungkan ruang-ruang suatu bangunan
sehingga terorganisir menjadi pola-pola bentuk ruang yang koheren
(Francis DK Ching, 1996, hal. 194)
a. Ruang di dalam ruang ( Sumber :Francis DK Ching, 1996, hal. 194)
Sebuah bangunan yang luas dapat melingkupi dan
memuat sebuah ruangan lain yang lebih kecil di dalamnya.
Kontitunitas visual dan ruang di antara kedua ruang
tersebut dengan mudah mampu dipenuhi tetapi hubungan
dengan ruang luar dari ruang yang dimuat tergantung
kepada ruang penutupnya yang lebih besar. Misalnya ruang
jenazah dalam rumah sakit.
b. Ruang-ruang yang saling berkaitan ( Sumber :Francis DK Ching,
1996)
Suatu hubungan ruang yang saling berkaitan terdiri
dari 2 buah ruang yang kawasannya membentuk volume
berkaitan seperti, masaing-masing ruang mempertahankan
identitasnya dan batasan sebagai ruang. Tetapi, hasil
konfigurasi kedua ruang yang saling berkaitan akan
tergantung pada beberapa penafsiran.
2. Organisasi Ruang
Bentuk-bentuk organisasi ruang secara umum menurut Francis
D.K. Ching dalam bukunya Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya
adalah sebagai berikut :
a. Terpusat ( Sumber :Francis DK Ching, 1996)
commit to user
commit to user
1) Terdiri dari beberapa ruang yang tersusun secara grid tiga dimensi
atau bidang.
2) Organisasi grid membentuk hubungan antara ruang dari seluruh
fungsi posisi dan sirkulasi.
3) Bentuk grid terdiri dari dua set jalan yang sejajar yang saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujursangkar/
kawasan-kawasan segi empat.
3. Pola Sirkulasi
Menurut Pamudji Suptandar ada hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam merancang sirkulasi dalam ruang yaitu :
a. Kegiatan manusia sebagian besar dilakukan di dalam ruang maka
faktor pentingnya adalah perancangan sirkulasi yang terjadi di dalam
ruangan tersebut.
commit to user
Semua jalan adalah linier. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur
pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Sebagai
tambahan jalan dapat melengkung atau terdiri atas segmen-segmen,
memotong jalan lain, bercabang-cabang atau membentuk kisaran
(loop).
b) Radial
Bentuk grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar yang saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujursangkar
atau kawasan-kawasan ruang segiempat.
commit to user
e) Network
4. Warna
Warna merupakan aspek yang dapat mempengaruhi penampilan
visual suatu ruang. Warna juga dapat mengkamuflasekan sesuatu,
misalnya ruangan yang sempit dapat kelihatan lebih luas dan sesuatu yang
mepunyai proporsi kurang bagus menjadi bagus ( John F. Pile, 1995 ).
Suasana suatu ruang ditentukan oelh warna. Menurut John Ombased
Simonds, warna membantu segi visualisasi dan kesan psikologi untuk
penampilan karateristik suatu ruang.
Warna juga merupakan kekuatan yang memiliki keindahan dengan
memberi pengalaman keindahan. Sifat umum warna antara lain sebagai
berikut : commit to user
a) Merah
Warna yang merupakan power, energy, kehangatan, cinta, nafsu,
agresi, bahaya. Warna merah kadang-kadang dapat berubah arti
jika dikombinasikan dengan warna lain, seperti merah
dikombinasikan dengan hijau maka akan menjadi symbol natal.
b) Biru
Merupakan warna kepercayaan, keamanan, teknologi, kebersihan,
keteraturan. Warna ini banyak digunakan sebagai warna pada logo
bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan kepercayaan.
c) Hijau
Warna alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan. Warna hijau
tidak terlalu sukses untuk ukuran global. Hijau juga
mengungkapakan kesegaran, harapan, kelahiran kembali.
d) Kuning
Merupakan warna optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran,
pengecut (untuk budaya barat) dan memaknakan kemulian cinta
serta pengertian mendalam dalam hubungan antar umat manusia.
e) Ungu atau Jingga
Warna yang spiritual, kebangsawanan, transformasi, kekasaran,
keangkuhan. Warna ungu memiliki karakter sejuk. Warna ini
melambangkan duka cita, kontemplatif, suci dan agamis.
f) Oranye
Warna yang member arti energy, keseimbangan, kehangatan.
g) Cokelat
Merupakan warna tanah atau bumi, realibility, comfort, daya tahan.
h) Abu-abu
Merupakan warna intelek, masa depan (seperti warna millennium),
kesederhanaan, kesedihan. Warna abu-abu ini adalah warna yang
paling mudah dilihat oleh mata.
i) Putih
commit to user
5. Furniture
Ruang yang kosong tanpa ada benda satupun di dalamnya tentu
tidak akan memuaskan kebutuhan manusia, apabila ruang telah dilangkapi
dengan furniture, barulah ruang tersebut dapat berfungsi. Penyusunan
furniture harus disesuaikan dengan kebutuhan guna kenyamanan si
pemakai sedang fungsi furniture tidak dapat dipisahkan dengan faktor
estetika. Dalam perencanaan kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis
aktivitas, sehingga kita tahu bentuk furniture yang akan dibuat terhadap
luasan ruang, system pencahayaan, pemilihan warna serta kondisi-kondisi
lainnya.
Penyusunan furniture akan menimbulkan berbagai aspek yang
berhubungan dengan jenis aktivitas, fungsi, maupun segi-segi visual.
Semua ini memiliki kaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lain.
Setelah semua factor tersebut terperhatikan kemudian meningkat pada
tahap berikutnya yaitu bagaimana menerjemahkannya dalam desain.
Desain furniture dibagi atas dua kategori :
1) Furniture yang berbentuk case (kotak) termasuk chest, meja tulis,
lemari buku dan kursi yang tidak mempunyai pelapis, tipe furniture
semacam ini di Indonesia masih dibuat dari kayu walaupun bahan-
bahan lain bertambah populer.
2) Furniture yang dilapisi, misalnya sofa, kursi-kursi yang seluruhnya
atau sebagian diberi pelapis termasuk perlengkapan-perlengkapan
tidur.
commit to user
commit to user
c. Langit-langit (ceiling)
Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata
”ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga
terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan : ceiling adalah
sebuah bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandangan normal
manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau atap dan
sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada di bawahnya.
Dengan jarak ketinggian tertentu dalam bangunan, ceiling sebagai elemen
penutup utama pada bidang atas sebagai pembentuk atap bangunan.
(Pamudji Suptandar, 1999 : 161)
Ceiling adalah pembentuk ruang yang merupakan penutup bagian
atas. Kesan pertama adalah adanya tinggi rendah ruang, berfungsi sebagai
bidang penempatan lampu, penempatan AC, sprinkler head, audio
loudspeaker dan sebagai peredam suara atau akustik (John F. Pile, 1995,
hal. 250).
Dasar pertimbangan dalam perencanaan langit-langit adalah :
1) Fungsi langit-langit
Fungsi dari langit-langit selain sebagai penutup ruang juga sebagai
pengatur udara dan ventilasi.
2) Penentuan ketinggian
Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi
ruang, kegiatan ruang, konstruksi dan permainan ceiling.
3) Bentuk penyelesaian
commit to user
7. Sistem Interior
a. Pencahayaan
Cahaya memiliki fungsi yang sangat vital karena menjadi syarat
dalam penglihatan manusia. Meski demikian, cahaya berlebihan akan
memberi dampak kesilauan, sehingga untuk mencapai kesesuaian harus
berdasarkan kebutuhan yang dituntut untuk mendapatkan efektivitas dan
efisien tinggi.
commit
Ada 2 jenis pencahayaan, yaitu : to user
1) Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang berasal dari sinar
matahari, sinar bulan, sinar api dan sumber-sumber lain dari alam
(fosfor). Sumber pencahayaan alami yang kita gunakan dalam
perancangan ruang dalam pada umumnya dipakai pencahayaan sinar
matahari.
Pencahayaan alami dapat dibedakan dalam dua macam
a) Pencahayaan langsung, yaitu pencahayaan yang berasal dari
matahari/ secara langsung melalui atap/ vide, jendela, gebting kaca
dan lain-lain.
b) Pencahayaan tidak langsung, yaitu pencahayaan yang diperoleh
dari sinar matahari secara tidak langsung. Sistem pencahayaan
tersebut banyak kita temui penggunaannya dalam perancangan
ruang dalam melalui skylight, permainan bidang kaca dan lain-lain.
2) Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang berasal dari cahaya
buatan manusia. Misalnya cahaya lilin, sinar lampu dan lain-lain.
Jenis-jenis pencahayaan dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu :
1) Pencahayaan langsung
Adalah semua sinar yang langsung memancar dari pusatnya ke arah
objek yang disinari. Sistem tersebut banyak menggunakan lampu-
lampu sorot untuk menyinari unsur-unsur dekorasi dalam ruang, dapur
dan toko-toko (etalase-etalase toko) dan juga lampu-lampu meja/
lantai.
2) Pencahayaan tidak langsung
Adalah jika sumber pencahayaan disembunyikan dari pendangan mata
kita sehingga cahaya yang kita rasakan adalah hasil pantulannya,
terutama pada dinding atau ceiling sistem pencahayaan semacam ini
disebut pencahayaan tidak langsung. Sistem tersebut digunakan untuk
mengarahkan atau menuntun orang menuju ke ”suatu” obyek.
3) Pencahayaan setempat
commit to user
Gambar 2.3
Gambar II.2
Halogen Flexible Display Lights MR16
(Sumber : Petra Digital Library Colection)
commit to user
Gambar II.3
Halogen Flexible Display Lights MR16
(Sumber : Petra Digital Library Colection)
Gambar II.4
Susunan lampu di atas digambarkan sebagai susunan lampu yang
teratur di langit-langit yang akan memberikan kesan berbeda-beda
commit
sesuai dengan ruangan to diberi
yang user penerangan.
Gambar II.5
Gambar II.6
Wallwasher lamp
Gambar II.7
b. Penghawaan
Penghawaan merupakan faktor terpenting dalam proses pergantian
udara. Udara kotor dapat diganti dengan udara bersih melalui pintu dan
jendela. Tingkat kepuasan penghawaan dapat dicapai dari proses
mendinginkan udara mencapai temperatur dan kelembaban distribusi
udara dalam ruang dapat diperhatikan pada tingkat keadaan yang
diinginkan (John F. Pile, 1995, hal.414)
Jenis penghawaan berdasarkan sumbernya ada 2 macam, yaitu :
1) Penghawaan Alami
Yaitu penghawaan yang bersumber dari alam (natural).
Penghawaan alami di dalam suatu ruangan maka harus diperhatikan
ventilasi silang, yang merupakan ventilasi horizontal yang terbuka dari
2 arah yang berhadapan. Untuk itu perlu direncanakan secara cermat
dan baik agar penghawaan alami yang dipergunakan ini sesuai dengan
kebutuhan.
commit to user
2) Penghawaan Buatan
Yaitu penghawaan yang dibuat dengan campur tangan manusia.
Penghawaan buatan diperlukan pada ruang serba guna karena tidak
memungkinkan perlubangan-perlubangan yang dapat mengakibatkan
kebocoran suara sehingga tercipta kondisi akustik yang tidak baik.
Penghawaan buatan dalam hal ini adalah penghawaan Air Conditioner
(AC) yang macamnya terdiri dari :
a) Window Unit, yaitu AC yang digunakan pada ruang-ruang kecil
dimana sistem mekanisnya terdapat dalam suatu unit kompak
b) Split Unit, yaitu AC yang digunakan untuk 1 atau beberapa ruang.
Sedangkan kelengkapan untuk evaporator terpisah pada tiap ruang
c) Central AC, yaitu AC yang digunakan untuk ruang luas dan
perlengkapan keseluruhannya terletak di luar ruangan, kemudian
didistribusikan ke ruang-ruang melalui ducting dan berakhir
dengan aliran diffuser
(Pamuji Suptandar, 1982, hal.85)
Penggunaan AC adalah bertujuan agar supaya temperatur,
kelembababn dan distribusi udara dalam ruangan dapat dipertahankan
pada tingkat keadaan yang diinginkan (John F. Pile, 1980, hal.414)
c. Akustik
Ruang yang baik adalah ruang yang sesuai menjawab
kebutuhannya dari salah satu faktornya adalah mengenai gangguan seperti
bsising, gema, gaung dan sebagainya. Penanganan gangguan yang terjadi
dalam ruang menjadikan menjadikan perlunya kualitas akustik yang
sebaik-baiknya. Akustik dapat mengatasi maslah teknis yang berhubungan
langsung dengan suatu desain interior, antara lain tingkat bunyi yang
berlebihan, perlindungan privasi ruang, tingkat kejelasan pencakupan
dengan latar belakang suara dan pengadaan suara latar yang sesuai dengan
situasi tertentu (John F. Pile, 1980, hal. 421).
Tujuan dari akustik adalah meniadakan dan mengurangi bunyi
commit
yang sifatnya mengganggu, to usermengatur sistem bunyi tata suara
kemudian
8. Sistem Keamanan
Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung
menggunakan sistem sekuriti, CCTV ( Closed Circuit Television ) dan
Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu). CCTV
(Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk
memonitor suatu ruang melalui layar televisi/monitor, yang menampilkan
gambar dari rekaman kamera yang dipasang pada setiap sudut ruangan
(biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. Semua
kegiatan dapat dimonitor di ruang khusus.
Pada sistem pengamanan terhadap fisik bangunan berupa
pengamanan terhadap bahaya kebakaran.
a. Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran adalah :
1) Sistem pendeteksi awal
- Smoke detektor. Alat ini bekerja bila suhu mencapai 700C.
- Fire alarm sistem. Alarm yang otomatis akan berbunyi jika ada
api atau panas pada suhu 1350C - 1600C
commit to user
Gambar II.8
Smoke detektor
(Sumber : www.webdesign.com)
2) Fire estinguisher
3) Sprinkler
Penempatan titik – titik sprinkler harus disesuaikan dengan standar
yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler dapat
melayani luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3 m. Ada
beberapa cara pemasangan sprinkler seperti dipasang di bawah
plafon atau di pasang pada dinding. Kepala sprinkler yang
dipasang dekat dinding, harus mempunyai jarak tidak boleh lebih
dari 2,25 m dari dinding.
4) Hidrant Kebakaran
Hidrant kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan
kebakaran yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air.
commit to user
Gambar II.9
Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran
(Sumber : www.webdesign.com)
7. PENDIDIKAN DASAR
- Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah.
- Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs),
atau bentuk lain yang sederajat.
commit to user
8. PENDIDIKAN MENENGAH
- Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
- Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum
dan pendidikan menengah kejuruan.
- Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas
(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK),
atau bentuk lain yang sederajat.
commit to user
BAB III
KAJIAN LAPANGAN
A. TINJAUAN UMUM
1. Asumsi Lokasi
Penentuan lokasi Sekolah Dasar Internasional Berwawasan Lingkungan
diasumsikan Jl. Ir.H.Juanda No. 285 Bandung 40135. Alasan dengan dipilihnya
adalah:
Suasana di lokasi masih sangat asri dan alami
lokasi berada di daerah yang jalur transportasinya relatif lancar.
Lokasi masih memiliki Jumlah pepohonan relatif banyak sehingga
kualitas udara baik untuk membantu tumbuh kembang anak tanpa
mengabaikan faktor kesehatannya.
Tingkat kebisingan lingkungan relatif kecil dengan faktor keamanan
yang cukup baik.
Gambar III.1
Peta Kota Bandung
( Sumber : www.indonesia-tourism.com )
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Letak Geografis
Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota
Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-
tengah provinsi Jawa Barat, dengan demikian, sebagai ibu kota provinsi, Bandung
mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.
Kota Bandung terletak pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut
rata-rata (mean sea level), dengan di daerah utara pada umumnya lebih tinggi
daripada di bagian selatan. Ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 msl,
sedangkan di bagian selatan adalah ±675 msl. Bandung dikelilingi oleh
pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu cekungan (Bandung Basin).
Melalui Kota Bandung mengalir sungai utama seperti Sungai
Cikapundung dan Sungai Citarum serta anak-anak sungainya yang pada
umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum, dengan
kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kelompok transportasi, yang dipicu oleh kenaikan harga BBM non subsidi
yang dipengaruhi oleh harga minyak bumi di pasar internasional.
Potensi Olahraga
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. TINJAUAN KHUSUS
1. Palm Kids/Focus International School
Palmkids surakarta adalah institusi pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan anak usia dini mulai dari pra-sekolah dan pendidikan dasar.
Lokasi sekolah ini berada di Jln. KS Tubun,Manahan Banjarsari, Surakarta
sebelah barat komplek stadion Manahan Surakarta. Dengan lingkungan yang
tenang sekolah ini menjadi salah satu tempat belajar untuk anak anak usia dini
yang bagus dikota solo.dengan konsep sekolah modern dengan dukungan
fasilitas yang modern dan kurikulum yang berstandarkan nasional serta
dengan tenaga pengajar yang profesional.sekolah ini mempunyai
1. Visi sekolah : ”kami Memberikan Pelayanan Pelayanan Yang Bermutu”
2. Misi Sekolah :
Memberikan layanan pendidikan yang memuaskan kepada
masyarakat.
mencapai tingkatan masukan murid yang merata serta keluaran murid
yang bermutu.
Menciptakan kegairahan dan motivasi belajar kepada murid dan
semangat kepemimpinan yang besar
Menciptakan dan memelihara kepercayaan kepada berbagai pihak.
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar III.2
Bagian Esterior Bangunan Sekolah Palm Kids Surakarta
(sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar III.3
Ruang makan dan ruang Belajar murid
(sumber: Dokumentasi pribadi)
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar III.4
Logo Lazuardi GIS
(sumber : Lazuardi Kamila)
pembelajaran ini lebih “Manusiawi” dan untuk kedepannya setiap lulusan dari
sekolah ini akan mempunyai 2 buah sertifikasi kelulusan yaitu kelulusan
nasional dan Cambridge yang diakui oleh hampir semua Negara didunia, hal
ini tentunya menggembirakan bagi yang ingin melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi di berbagai Negara dengan mudah
b. Fasilitas
Gambar III.5
Ruang Keterampilan dan ruang multimedia
(Sumber: Lazuardi kamila)
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selain itu tersedia pula Aula untuk kegiatan seminar, olah raga, salat
berjamaah dan lain-lain, juga Resource Room tempat menyimpan persediaan
barang kebutuhan untuk para guru dan karyawan. Yayasan juga menyediakan
Ruang Penitipan Anak bagi karyawan yang mempunyai anak balita.
Proses belajar dan mengajar yang diterapkan adalah :
Memberi peluang sebesar-besarnya bagi siswa untuk menemukan
sendiri pengetahuan yang perlu diketahuinya. Kegiatan belajar mengajar
berorientasi pada proses (active learning). Hasil pembelajaran yang baik
dipercayai akan merupakan hasil-alami dari suatu proses pembelajaran
yang baik.
Memberikan porsi cukup pada praktek (hands on learning) untuk
memperkuat metode instruksional klasikal.
Memanfaatkan lingkungan-hidup secara maksimal sebagai salah satu
medium belajar.
Menekankan pada partisipasi dan prestasi dalam kegiatan intern dan
ekstern sekolah.
Membuat proses belajar-mengajar, yang selama ini cenderung
beriorientasi guru (teacher-oriented), menjadi bersifat terarah-siswa
(student-oriented). Guru lebih berfungsi sebagai fasilitator yang
mengembangkan potensi yang telah tersedia dalam diri anak didik.
Mengembangkan lingkungan belajar-mengajar yang menyenangkan dan
demokratis, yang dilambari kecintaan timbal-balik antara guru dan
murid.
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Ekstrakurikuler
Gambar III.6
Aktifitas ekstrakulikuler murid murid
Lazuardi kamila Solo
(sumber:Lazuardi Kamila)
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar III.7
Logo High Scope Indonesia
(sumber : High Scope Indonesia)
Gambar III.8
Ruang Kelas
(sumber: High Scope Indonesia)
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Penilaian
Filosofi yang membimbing guru dalam menilai anak-anak
adalah bahwa anak-anak datang untuk belajar, bukan untuk diuji.
Dukungan para Guru di High Scope adalah melalui pengamatan,
catatan, dan laporan kemajuan anak-anak dalam bidang akademik dan
sosial-emosional. Mereka terus mencatat perilaku yang signifikan pada
anak-anak untuk membantu mereka lebih memahami minat anak,
kemajuan perkembangan, dan cara berpikir dan belajar. Guru juga
mengumpulkan, memilih, dan menilai pekerjaan siswa dalam
portofolio. Semua proses yang dipandu oleh kunci pengalaman High
Scope.
Selain menilai anak-anak, guru juga mengevaluasi apa yang
sepanjang hari sebelum perencanaan untuk hari berikutnya -
menyesuaikan kelas dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan anak-
anak.
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar III.9
Aula
(sumber: High Scope Indonesia)
4. Konten
Yang dicakup dalam konten adalah:
Lingkup dan urutan didefinisikan oleh kunci pengalaman dalam
pembelajaran matematika, bahasa, musik, ilmu pengetahuan, seni,
dll
Perencanaan harian para guru berfokus pada area konten utama.
Anak merencanakan kegiatan yang berhubungan dengan
pengalaman utama.
Gambar III.10
Mading
(sumber: High Scope Indonesia)
5. Lingkungan belajar
Lingkungan belajar High Scope menyediakan berbagai-macam
bahan menarik yang mengundang anak-anak untuk terlibat dalam
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar III.11
Mading
(sumber: High Scope Indonesia)
Gambar III.12
Serambi dan Ruang Tunggu
(sumber: High Scope Indonesia)
commit to user
Sekolah Dasar Internasional| 74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISA DESAIN
A. PROGRAMING
1. ANALISA EKSISTING
a. Asumsi Lokasi
Penentuan lokasi Sekolah Dasar Internasional Berwawasan Lingkungan
diasumsikan Jl. Ir.H.Juanda No. 285 Bandung 40135. Alasan dengan dipilihnya
adalah:
Suasana di lokasi masih sangat asri dan alami
lokasi berada di daerah yang jalur transportasinya relatif lancar.
Lokasi masih memiliki Jumlah pepohonan relatif banyak sehingga
kualitas udara baik untuk membantu tumbuh kembang anak tanpa
mengabaikan faktor kesehatannya.
Tingkat kebisingan lingkungan relatif kecil dengan faktor keamanan
yang cukup baik.
Gambar 4.1
Peta Bandung
(Sumber : www.google.com/petasolo. 2011)
Gambar IV.1
Peta Kota Bandung
commit to user
(Sumber : Analisa Data.2011)
Lokasi SD
Internasional
Gambar IV.2
Analisa Site
(Sumber : Analisa Data.2011)
2. STATUS KELEMBAGAAN
Status kelembagaan Sekolah Dasar Internasional dikelola oleh pihak swasta
sehingga manajemen dan orientasi usaha tergantung sepenuhnya pada kebijakan
pihak swasta dibawah Peraturan Departemen Pendidikan Nasional.dengan
elemen elemen pendukung pembelajaran seperti :
Jumlah kelas : 6 Buah kelas
Jumlah Murid : 25 orang murid tiap kelas (total 300 orang murid).
Jumlah Guru : 22 orang (20 orang tenaga pengajar dan kepala sekolah
juga wakil kepala sekolah)
Jumlah Karyawan : 8 Orang staff karyawan.
commit to user
3. SISTEM OPERASIONAL
Sistem operasional Sekolah Dasar Internasional adalah enam hari dalam satu
minggu.yaitu senin sampai dengan sabtu, dengan jadwal kepulangan sebagai
berikut.
SD Senin - Sabtu: 07.30 - 03.00 WIB
commit to user
4. PROGRAM KEGIATAN
a. Pola Kegiatan murid atau anak didik
Tujuan murid atau anak didik pada pokoknya adalah mengikuti setiap
aktifitas belajar mengajar disekolah ini dan melakukan permainan selama
proses belajar mengajar
Datang
ME &SE Lobby Utama Kantor
Pulang
Perpustakaan
Bagan 1
Pola Kegiatan murid atau anak didik
(sumber : Analisa Data)
commit to user
Datang
Perpustakaan
Bagan 2
Pola Kegiatan Guru atau Pengajar
(sumber : Analisa Data)
Datang
Toilet
R. administrasi
Bagan 3
Pola Kegiatan staff karywan
commit to user
(sumber : Analisa Data)
Tabel 1
Kebutuhan ruang anak
(sumber : Analisa Data)
Tabel 2
Kebutuhan ruang Guru atau pengajar
(sumber : Analisa Data)
commit to user
Tabel 3
Kebutuhan staff karyawan
(sumber : Analisa Data)
commit to user
commit to user
AREA SERVICE
9. Ruang Air Asum - - - 12m2
bersih si
12m2
10. Toilet 12ora Kapasitas 12 orang,modul 12 closet : 15.07m2
ng 0.9 12x 0.72 x 0.55= 4.75m2
Luasan : 6 watafel :
commit to user
Tabel 4
Analisa Kebutuhan Ruang
(sumber : Analisa Data)
7. FASILITAS RUANG
Fasilitas fasilitas yang ada dalam sekolah Dasar Internasional adalah :
Lobi, Ruang kelas, Ruang Perpustakaan, Ruang Kantor.Kantin dan Dapur,
Ruang Musik, Perpustakaan, Ruang Audio Visual.
commit to user
commit to user
9. Sistem Sirkulasi
Sistem Sirkulasi Keuntungan Kerugian
a) Linier a. Jalan yang lurus da- a. Pengunjung harus me-
pat menjadi unsur ngerti arah fungsi ruang
pengorganisir utama yang akan dituju
b. Memiliki beberapa al-
ternatif pilihan jalan:
melengkung, memo-
tong , jalan bercabang,
dan loop
akan lebih teratur arus sirkulasinya dan lebih lancar dan kemungkinan untuk
menjangkau ruangan-ruangan yang tidak terakses oleh pengunjung menjadi
lebih sedikit.
Bagan 4
Hubungan antar ruang
(sumber : Analisa Data)
commit to user
Bagan 5
Zoning
(sumber : Analisa Data)
commit to user
Bagan 6
Zoning
(sumber : Analisa Data)
B. KONSEP PERANCANGAN
1. IDE GAGASAN
Salah satu aspek penting dalam desain yang semakin hari semakin
dirasakan penting adalah penataan energi dalam bangunan. Krisis sumber energi
tak terbaharui mendorong untuk semakin peduli akan energi dengan cara beralih
ke sumber energi terbaharui dalam merancang bangunan yang hemat energi.
Konsep penekanan desain ekologi arsitektur didasari dengan maraknya issue
global warming. Diharapkan dengan konsep perancangan yang berdasar pada
keseimbangan alam ini, dapat mengurangi pemanasan global sehingga suhu
bumi tetap terjaga. commit to user
2. TEMA
bukanlah suatu aliran atau gaya (style) perancangan, ia tidak mewakili suatu
bentuk atau ekspresi tertentu. Ia lebih merupakan prinsip perancangan yang
memasukkan aspek lingkungan sebagai salah satu pertimbangan utama dalam
desainnya. Beberapa prinsip dasar perancangan yang menjadi acuan dalam
menciptakan bangunan yang "ramah lingkungan" adalah:
1) Hemat energy
Gambar IV.3
(sumber : analisa data)
Bangunan harus bisa beradaptasi dengan iklim setempat agar terhindar dari
persoalan teknis dan pemborosan energi. Warisan budaya setempat bisa menjadi
pelajaran yang sangat penting dalam menerapkan prinsip ini. Banyak material
commit
dan teknologi membangun yang to user
secara turun-temurun telah diterapkan oleh
leluhur kita serta terbukti cukup tahan uji terhadap kondisi iklim tropis yang
cukup keras. Bangunan yang sesuai dengan karakteristik iklim setempat
umumnya tidak membutuhkan perawatan serta perbaikan dalam skala besar
sehingga tidak memboroskan sumber daya alam.
Gambar IV.4
(sumber : analisa data)
C. SUASANA RUANG
Penerapan ide dan tema desain akan nampak dalam atmosfer desain
berupa suasana yang akan ditampilkan. Atmosfer desain pada ruangan-ruangan
di Sekolah Dasar Internasional menerapkan desain suasana alam yang simple,
bahan-bahan dari kayu dan unsur tanaman dan juga memaksimalkan
penghawaan dan pencahayaan dari alam.
D. PEMBENTUK RUANG
a) Lantai
c) Ceiling
luas dan tidak monoton, juga memberikan tampilan yang lebih menarik karena
tampilan lebih natural.
Pada beberapa area menggunakan penurunan ceiling. Dan sebagian
ruangan juga menggunakan Plavond PVC dengan motif kayu alam supaya lebih
terkesan natural dan juga ringan.
E. PENGISI RUANG
Perabot berbentuk simple dan didominasi oleh bahan kayu dengan wood
finishing (ramah lingkungan), bambu yang mudah diperbaharui sebagai
wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan
kelestarian bumi. Dan kaca supaya perabot yang ada mudah dibersihkan,
perawatannya lebih mudah, tahan lama dan mencerminkan tema yang
diambil. Kelebihan lainnya adalah menghindarkan kerusakan perabot dari
seringnya dipakai dan dari gangguan tikus dan kelembapan, dan lain-lain
yang sering kali merusak perabot.
F. SISTEM INTERIOR
Menggunakan penghawaan alami dan juga buatan (pada ruang tertentu).
Penghawaan alami diperoleh dari bukaan-bukaan pada bangunan, baik
jendela-jendela maupun lubang ventilasi.
System pencahayaannya juga menggunakan pengcahayaan alami dan
buatan. Pencahayaan alami diperoleh dari dinding-dinding kaca yang ada.
Dan pada saat tertentu, akan menggunakan pencahayaan buatan dengan
menggunakan lampu LED sesuai dengan kebutuhan.
commit to user
G. SISTEM KEAMANAN
Untuk melindungi dan membuat bangunan menjadi lebih aman dan baik,
sistem keamanan yang ada dipilah menjadi beberapa bagian, yaitu:
a) Terhadap bahaya kebakaran
Gambar IV.5
Sprinkler cell
Untuk sistem proteksi kebakaran menggunakan sprinkler cell untuk semua area.
commit to user
BAB V
KESIMPULAN
SekolahDasarInternasional | 97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
rbatasanlahanhijaukotamendorongadanyapengaplikasianantara landscape
bangunandengan interior bangunanuntukmenampilkankesanbangunanalami di
tengahkota.
Demikianhal-hal yang dapatpenuliskemukakantentangDesain Interior
SekolahDasarInternasional di
Bandung.Dalamuraianinitentunyamasihbanyakkekurangandisebabkanketerbatasan
dalammengumpulkan data
sertateknikpenyusunannya.Semogakaryainibermanfaatbagiperkembangandesain
interior Indonesia.
Desain Interior
SekolahDasarInternasionaldiharapkanmampumemberikanmanfaatuntukmemperlu
aspandangandalamkonsepperencananndanperancangan interior
sehinggadapatmenyusundesain yang
lebihbaikdantepatsesuailatarbelakangdansasaran.Selainitudapatmengembangkan
ide dangagasanuntukmerencanakandanmerancangsuatu interior yang
disesuaikandengankebutuhandanfungsidariruang-ruang yang ada.
Desain Interior
SekolahDasarInternasionaldiharapkanmampuuntukmemberikansebuahmasukanda
nperubahankearah yang lebihbaikkedepannya. Akan tetapi,
bukanberartikaryainiadalahsempurnaakantetapi
masihmemilikikekurangan, olehkarenaitupenulismenerimakritikdan saran yang
bersifatmembangunkepadasemuapihak.
commit to user
SekolahDasarInternasional | 98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SekolahDasarInternasional | 99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
SumberBuku :
Chiara, Joseph de and Crosbia, Michael J. 2001. Time Sever Standards for Interior
Design and Place Planning. New York.
Ramsey/Sleeper.1963. Architectural Graphic Standards. The America Institute of
Architecs : New York.
Ching, Francis DK. 1994. Arsitektur, BentukRuang&Susunannya.Jakarta :
Erlangga
Ching, Francis DK. 1996. IlustrasiDesain Interior.Jakarta :Erlangga.
Dudek, Mark. 2005. Children’s Space. Burlington :Architectural Press.
Frick Heins, Tri HestiMulyani. 2006. ArsitekturEkologis. Jakarta: Gramedia
TriantoM,Pd. 2009. Mengembangkan Model PembelajaranTematik. Jakarta:
Gramedia
Nasar, dkk.2010. PanduanPembelajaranTematik SD/MI 3A. : Grasindo.
Karlen, Mark/James Benya. 2007. Dasar-dasarDesainPencahayaan. Jakarta :
Erlangga.
Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek. Edisi 33 jilid 2.Jakarta :Erlangga.
PamudjiSuptandar, J. 1999. Disain Interior. Jakarta :Djambatan.
Panero, Julius/Martin Zelnik. 2003. DimensiManusia&Ruang Interior.Jakarta :
Erlangga.
Sutopo, H.B. 2002.MetodologiPenelitianKualitatif. Surakarta :SebelasMaret
UIniversity Press.
Peter F. Smith. Architecture In a Climate of Change. Pdf
Y.B. MangunWijaya. 1995. KamusBesarBahasa Indonesia.Jakarta :Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung (diakses 10 September 2012)
www.bandung.go.id (diakses 10 September 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_dasar(diakses 10 September 2012)
http://www.kompas.com (diaksesAgustus 2011)
www.architectaria.com (diaksesAgustus 2011)
www.webdesign.com (diaksesAgustus 2011)
www.google.com (diaksesAgustuscommit
2011) to user
SekolahDasarInternasional | 100