MOCHAMMAD
3110191001
RANGKAIAN
III TEORAMA
IQBAL
LISTRIK
FAISAL
1THEVENIN
1 D4 TEKNIK MEKATRONIKA A
PAK YASIN
23 SEPTEMBER 2019
PERCOBAAN III
TEORAMA THEVENIN
A. Tujuan Percobaan :
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat membuktikan kebenaran theorama
thevenin melalui pengukuran dan membandingkannya dengan teori yang sudah
pelajari.
B. Landasan Teori :
Teorama thevenin berlaku bahwa:[1]
“Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah
sumber tegangan yang dihubungkan dengan tahanan ekivalennya pada dua terminal
yang diamati”[1]
Tujuan sebenarnya pada teorama thevenin ini adalah untuk menyederhanakan analisis
rangkaian, yaitu membuat rangkaian pengganti yang berupa sumber tegangan yang
dihubungkan seri dengan suatu resistansi ekivalennya. [1]
Teorama thevenin berguna untuk menganalisis sirkit-sirkit dalam keseluruhan jaringan
listrik tertentu, kecuali beban, dapat diganti dengan sirkit ekuivalen yang hanya
mengandung sumber tegangan listrik independen dengan sebuah resistor yang
terhubung secara seri, sedemikian hingga hubungan antara arus listrik dan teganngan
pada beban tidak berubah. Sirkit baru hasil dari aplikasi teorama thevenin disebut sikrit
ekivalen thevenin. Teorama ini dinamakan dengan penemnunya, seorang insinyur
berkebangsaan Prancis, M. L. Thevenin. [2]
i a i a
+
b b
Pada gambar diatas, dengan teorama substitusi, dapat melihat rangkaian sirkit B dapat
diganti dengan sumber tegangan yang bernilai sama saaf arus melwewati sirkit B pada
dua terminal yang diamati pada terminal a-b. [1]
Setelah mendaptkan rangkaian substitusinya, maka dengan menggunakan teorama
superposisis didapatkan bahwa:[1]
1. Ketika sumber tegangan V aktif atau bekerja maka rangkaian pada sirkit linear A
tidak aktif (semua sumber bebasnya mati diganti tahanan dalamnya), sehingga
didapatkan nilai resistansi ekvalennya.
i1 a
i1
a
Sirkit Linear A V
+
Vth
-
b
b
2. Ketika sirkit linear A aktif / bekerja maka pada sumber tegangan bebas diganti
denga tahanan dalmnya yaitu nol atau rangkaian short circuit.
ix a
Sirkit Linear A
Aktif V=0
i=0 a
+
Sirkit Linear A
VOC=0
Aktif
-
b
−V
i= +i
R th sc
−V oc
0= +i sc
Rth
V oc =I sc . Rth … … … … … … (2)
Dari persamaan (1) dan (2), didaptkan:
−V −V 1
i= +i = +i = (−V + I sc . Rth )
R th sc R th sc R th
i+ Rth =−V +V oc
V =−i. Rth
Jika pada rangkaian tersebut terdapat sumber dependent atau sumber tak bebasnya, maka
untuk memperolehresistansi penggantinya, terlebih dahulu kita mencari arus hubung
singkat (Isc ), sehigga nilai resistansi penggantinya (Rth)didapatkan dari nilai tegangan pada
kedua terminal tersebut yang di-open circuit dibagi dengan arus pada kedua terminal
terebut yang di short circuit.[1]
Beberapa Langkah yang dapat dilakukan dengan menggunakan teorama thevenin: [1]
1. Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter yang ditanyakan.
2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, open circuit kan pada terminal a-b
kemudian hitung nilai tegangan dititik a-b tersebut (Vab = Vth).
3. Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan
diukur pada titik a-b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara
diganti dengan tahanan dalamnya (untuk sumber tegangan bebas diganti
rangkaian short circuit dan untuk sumber arus bebas diganti dengan rangkaian
open circuit) (Rab = Rth).
Jika terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari nilai tahanan pengganti
V th
Theveninnya didapatkan dengan cara Rth =
i sc
4. Untuk mencari Isc pada terminal titik a-b tersebut dihubungsingkatkan dan
dicari arus yang mengalir pada titik tersebut (I ab = Isc).
5. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Theveninnya, kemudian pasangkan
kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.
C. Teori Praktis :
R1 R2 R1 R2
I5 a
V2
Vth
V4
b
R3 R4 R3 R4
+ - + -
E
E
(a)
R1 R2
)
a
I5
Rth
Rth
+
b
R3 R4 Vth
-
R5
+ -
E
(b) (c))
)
Secara teoritis I5 dapat dihitung melalui beberapa langkah berikut:
1. Lepas bebas R5, hitung Vth pada gambar (a)
2. Hitung Rth pada terminal a-b dari gambar (b), kondisi E terhubung singkat
Rth =( R1 /¿ R 2)+(R 3/¿ R 4)
R 1. R 2 R 3. R 4
¿ +
R 1+ R 2 R 3+ R 4
3. Hitung I5 dari rangkaian pengganti thevenin pada gambar (c)
V th
I 5=
R th + R5
D. Rangkaian Percobaan:
1. Mengukur Vth:
R1 R2
2. Mengukur Rth
I0
A
E c d
(5V, 10V, 15 V dan 20Volt)
-
R3 R4
e. Hitung Rth rumus sebagai berikut:
E
Rth =
I0
R1 R2
data dibawah.
F. Tugas:
1. Hitung Vth , Rth dan I5 secara teoritis setiap perubahan E = 5V, 10 V, 15V, dan 20Volt!
2. Bandingkan setiap pengukuran dengan hasil perhitungan secara teoritis!
3. Berikan analisa dan hasil percobaan anda!
G. Hasil Praktikum
H. Analisa
N Rth(KΩ
E(V) Vth(V) I0(mA) I5(mA)
o )
1 5 1.2 2 2.5 0.21
2 10 2.4 4.1 2.43 0.42
3 15 3.5 6.3 2.38 0.64
4 20 4.8 8.3 2.4 0.84
N
E(V) Vth(V) I0(mA) Rth(KΩ) I5(mA)
o
1 5 1.19 2.1 2.38 0.221
2 10 2.38 4.2 2.38 0.442
3 15 3.57 6.3 2.38 0.663
4 20 4.76 8.4 2.38 0.884
4
Vth-Praktik
3
Vth
Vth-Teori
2
0
5 10 15 20
Tegangan Supply (V)
Perbandingan Io pada praktikum dan teori
I0-Teori
3
2
1
0
5 10 15 20
Tegangan Supply (V)
2.5
2.45
Rth-Praktik
Rth
2.4 Rth-Teori
2.35
2.3
5 10 15 20
Tegangan Supply (V)
Perbandingan I5 pada praktikum dan teori
0.4 I5-Teori
0.3
0.2
0.1
0
5 10 15 20
Tegangan Supply (V)
1. Melepaskan resistor beban yaitu R5 yang nanti nya sebagai R th atau R pengganti
dalam suatu rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan referensi yang
terdapat pada R2 dan R4 yang dijadikan tegangan pengganti dari thevenin itu
sendiri (Vth=V 2−V 4 ¿ dengan menggunakan rangkaian (a).
2. Setelah adanya Vth atau tegangan pengganti pada rangkaian tersebut melakukan
hubung singkat pada terminal tersebut pada terminal c – d terjadinya hubung
singkat atau short circuit pada sumber tegangan (E), untuk mendapatkan arus (I)
pada Rth atau R pengganti nantinya. Dalam mencari Rth tersebut sesuai dengan arus
(I) dan tegangan supply yang dilakukan atau didapatkan pada setiap percobaan
E
praktikum dengan menggunakan rumus Rth =
I0
Dengan menggunakan rangkaian (b)
3. Setelah itu pasangkan kembali R5 tersebut pada rangkaian, sesuai dengan
rangkaian awal, dan mengukur arus dari I5 tersebut dengan menggunakan
rangakain (c).
Pada setiap langkah tersebut, dilakukan sebanyak 4 kali dengan adanya perubahan
tergangan (E) dimulai dari 5 V hingga 20 V. Pada 4 kali percobaann tersebut dapat dilihat
sesuai dengan tabel serta grafik dalam setiap kenaikan tegangan terdapat V th / (tegangan
pengganti) , I0 (arus dengan short circuit) dan I 5 (Arus pada resistor beban) yang memiliki
nilai yang naik dalam setiap perubahan tegangan, namun pada setiap perubahan tegangan
dalam praktikum nilai Rth pada praktikum relative sama atau tidak berbeda jauh nilainya
dalam 4 kali percobaan tersebut
Perbandingan antara hasil pembacaan nilai arus dan secara teori dapat dikatakan, tidak
berbeda jauh, karena pada praktikum tersebut menggunakan amperemeter analog, maka
hasil pembacaan kurang akurat dan sulit untuk membaca hingga 2 atau 3 angka dibelakang
koma. Tetapi perhitungan secara teori ini dapat membantu dan menjadi bahan referensi
atau acuan dalam melakukan praktikum pada rangkaian listrik dalam membuktikan
theorama thevenin.
I. Kesimpulan
Dalam hal praktikum theorama thevenin tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pada praktikum tersebut yang terdapat pada rangkaian setara thevenin, besar
tegangan keluaran yang terdapat pada Vth akan selalu sama meskipun pada
rangkaian tersebut adanya perubahan aliran arus atau aliran arus yang berbeda
pada setiap node atau cabang pada setiap tegangan supply atau catu daya yang
sama atau rangkaian yang setara. Jadi maksud thevenin ini merupakan rangkaian
yang memiliki sumber tegangan tetap, maka tegangan keluaran pun tidak pernah
berubah.
2. Dalam melakukan pengukuran terhadap rangkaian thevenin, pengukuran tegangan
thevenin (Vth), hambatan thevenin (Rth) dan arus dilakukan dengan cara membuat
suatu rangkaian listrik yang terdiri dari empat resistor atau resistansi (R) yang
dimana R1 dan R2 dipasang secara seri (R1+R2), R3 dan R4 dipasang secara seri(R3
+ R4) lalu 2 pasang rangkaian seri tersebut dihubungkan secara pararel
((R1+R2)//(R3+R4)). Untuk tegangan thevenin (V th) dapat didefinisikan sebagai
teganan yang melewati terminal beban pada saat hambatan beban terbuka atau
tidak ada, sementara hambatan thevenin (R th) dapat didefinisikan sebagai
hambatan yang diukur antar terminal saat seluruh sumber tegangan dibuat nol
atau kondisi rangkaian dalam kondisi short circuit (hubung singkat)
3. Hasil teori dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan praktikum, untuk
menjadi bahan referensi dalam praktikum untuk memperkecil error antara hasil
praktikum dan teori. Jika terjadi error yang cukup besar dalam pratikum terhadap
teori diusahakan untuk mengulangi hasil praktikum dan perhatikan dalam proses
pembacaan voltmeter dan amperemeter dalam membuktikan theorama thevenin.
Daftar Pustaka
[2] Wikipedia. (2019). Teorama Thevenin. Diakses pada tanggal 22 September 2019, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Teorema_Thevenin