Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Coelenterata, Ciri-Ciri, Klasifikasi, & Peranan| Secara umum, Coelenterata

(Cnidaria) adalah hewan invertebrata yang mempunyai rongga dengan bentuk tubuh seperti
tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel.  Pada saat berenang, mulut coelenterata
menghadap ke dasar laut. Tubuh Coelenterata (hewan berongga) adalah terdiri atas jaringan
luar (eksoderm) dan jaringan dalam (endoderm) serta sistem otot yang membujur dan menyilang
(mesoglea). Istilah Coelenterata berasal dari bahasa Yunani dari kata Coeles yang berarti
rongga dan interon yang berarti usus. Funggsi rongga tubuh pada Coelenterata adalah sebagai
alat pencernaan (gastrovaskuler).

Coelenterata lebih dikenal dengan sebutan Cnidaria. Istilah Cnidaria berasal dari bahasa Yunan
dari kata cnida yang berarti penyengat karena sesuai dengan namanya cnidaria yang memiliki
sel penyengat. Sel penyengat terdapat pada tentakel yang ada disekitar mulut. Contoh
Coelenterata (Hewan berongga) adalah ubur-ubur, hydra, dan anemon laut. 

A. Ciri-Ciri Coelenterata 
Coelenterata memiliki ciri khas dengan karasteristik dari hewan seluruh hewan coelenterata. Ciri-
ciri coelenterata umum adalah sebagai berikut...

 Multiseluler, dan radial simetris (memotong bidang melalui pusat menciptakan segmen
identik, mereka memiliki bagian atas dan bawah tapi tidak ada sisi) 
 Merupakan hewan invertebrata. 
 Memiliki bentuk seperti tabung
 Dikelilingi tentakel di sekitar mulut
 Lapisan tubuh coelenterata terdri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam
(endoderm), serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea)
 Memiliki knidoblast, yaitu sel eksoderm yang berisi racun yang berduri disebut dengan
nematocyt. 
 Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan berkoloni. 
 Memiliki sel penyengat (nematosis) 
 Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrata kecil)
 Tidak memiliki organ atau sistem organ
 Tidak memiliki otak, namun hanya impuls saraf yang berjalan melalui tubuh mereka dan
dapat mendeteki sinyal di lingkungannya. 
 Sistem pencernaan coelenterata : di eksoderm terdapat tentakel berbentuk gelembung
disebut Hipnotoxin yang memiliki kait-kait dari benang. Jika menangkap mangsa,
tentakel menarik makanan ke arah mulut dan mendorongnya ke dalam rongga tubuh.
Makanan dicerna oleh enzim yang akan beredar ke seluruh rongga tubuh dan kemudian
diserap oleh endoderm. Sistem pencernaan coelenterata disebut dengan
Gastrovaskuler. 
 Sistem pernapasan adalah sistem saraf difus (baur). 
 Coelenterata memiliki alat gerak yang berupa tentakel 

B. Klasifikasi Coelenterata (Cnidaria) 


Coelenterata (Cnidaria) memiliki sekitar 10.000 spesies yang telah diidentifikasi. Coelenterata
terbagi dalam beberapa kelas yaitu sebagai berikut...
"Ubur-Ubur"

1. Hydrozoa: Hydrozoa berasal dari bahasa yunani, dari kata hydro yang berarti air, dan zoon
yang berarti hewan. Hydrozoa merupakan hewan yang sebagian besar hidup di laut dan
terdapat sebagian dari spesiesnya hidup di air tawar. Hydrzoa hidup sebagai polip, medusa, atau
keduanya. Gastrodermis Hydrozoa tidak mengandung nematosista.

Polip hidup secara soliter atau berkoloni. Pada saat polip soliter hydra membentuk tunas yang
telah memiliki mulut dan tentakel yang akan lepas dari induknya. Namun pada polik yang
berkoloni seperti Obelia, tunas-tunas tetap menempel pada induknya dan saling berhubungan,
disebut dengan koloni hidroid. Koloni hidroid menetap pada suatu tempat dengan hidroriza, yaitu
percabangan horisontal (mirip akar) yang tertanam di dalam substrak.

Hydrozoa mempunyai dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra cahaya dan
statosista sebagai alat keseimbangan. Sebagian medusa menunjukkan gerak fototaksis negatif
(menjauhi sinar), namun ada juga yang fototaksis positif (mendekati sinar). Contohnya Hydrozoa
adalah Obelia, Hydra, dan Physalia.

Kesimpulan, Ciri-Ciri Hydrozoa adalah sebagai berikut... 

 Hidup di air tawar atau air laut 


 Hidup secara koloni dan soliter
 Memiliki bentuk seperti silinder dan dapat bergerak di bebatuan dalam menangkap
makanan. 
 Berkembangbiak secara aseksual dan seksual 

2. Scyphozoa: Istilah Scyphozoa berasal dari bahasa Yunani, dari kata skyphos yang berarti
mangkuk, dan zoon yang berarti hewan. Scyphozoa merupakan hewan yang hidup di laut dan
sebagai ubur-ubur sejati, karena medusa memiliki bentuk dominan dalam siklus hidupnya.
Umumnya medusa berenang secara bebas, dengan membentuk seperti payung dengan ukuran
diamater sekitar 2-40 cm, sampai ada juga yang mencapai 2 m. Medua memiliki warna yang
menarik, misalnya jingga, kecoklatan, kesumba. Ordo Stauromedusae (Lucernariida) mempunyai
medua yang bertangkai pada bagian aboral dan sesil atau menempel pada ganggang dan juga
benda lainnya. Terdapat Scyphozoa tidak mepunyai bentuk polip, seperti atolla, dan pelagia.
Namun terdapat juga yang memiliki benuk polik, tetapi dengan ukuran kecil berupa skifistoma.
contohnya pada aurelia. Scyphozoa umumnya diesis dan gonad terdapat di gastrodermis. Sel
telur atau sperma masuk ke dalam rongga gastrovaskuler dan dikeluarkan melalui mulut.
Fertilisasi dapat terjadi secara eksternal di air luat atau di koral. Contoh Scyphozoa adalah
Aurlia, Cyanea, Perphylla Chrysaora, dan Rhizostoma.

Kesimpulan, Ciri-Ciri Scyphozoa adalah sebagai berikut...


 Memiliki ukuran yang besar dan terdapat banyak di pantai seperti ubur-ubur dan hidup di
laut
 Memiliki saluran bercabang sebagai alat pencernaan
 Pada bagian tepi dikelilingi oleh tentakel 
 Pada sekitar mulut, terdapat empat lengan dengan terdapat nematokist yang berfungsi
melemahkan mangsa. 
 Sistem saraf yang terbentuk anyaman

3. Anthozoa: Istilah anthozoa berasal dari bahasa Yunani, dari kata anthos yang berarti bunga,
dan zoon yang berarti hewan. Anthozoa merupakan hewan laut yang memiliki bentuk mirip
bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter atau berkoloni dan tidak mempunyai bentuk
medusa. Terdapat anthozoa yang membentuk rangka dalam atau rangka luar dari zat kapur,
namun ada juga yang tidak membentuk rangka. Rongga gastrovaskuler pada Anthozoa
bersekat-sekat dan mengandung nematosista. Gonat ada di gastrodermis. Anthozoa memiliki
6.100 spesies diantaranya sebagai berikut...

 Metridium dan Edwardisia, merayap dengan pedal mirip dengan kaki 


 Acropor, Fungia, Astrangia, mempunyi rangkai luar dari zat kapur yang disebut dengan
karang batu. 
 Cerianthus,  polip dengan bentuk mirip anemon panjang yang bertentakel banyak
dengan dibungkus oleh selubung dari lendir dan pasir yang mengeras. 
 Antipathes, koral hitam, rangka tersusun dari zat tanduk, dan memiliki bentuk seperti
ranting tumbuhan yang bercabang-cabang dengan warna hitama

Kesimpulan,  Ciri-Ciri Anthozoa adalah sebagai berikut....

 Memiliki bentuk yang menyerupai bunga, mempunyai warna yang beragam 


 Mempunyai tentakel dengan jumlah yang banyak dan berkelipatan 8 
 Hewan yang hidup air laut yang jernih
 Tidak memiliki bentuk medusa dan ada jua yang berbentuk polip namun sangat langka

4. Cubozoa: Dulu, Cobozoa terdapat dalam golongan Scyphozoa, namun setelah ditemukan


perbedaan yang mendasar. Kemudian dijadikan kelas tersendiri. Perbedaan tersebut adalah
Cubozoa mengalami metamorfosis lengkap dari polip hingga ke medusa payung (ytubuh)
berbentuk kotak, dan memiliki lensa mata yang kompleks. Cubozoa merupakan ubur-ubur sejati.
Medua memiliki bentuk lonceng dengan empat sisi yang datar, sehingga menyerupai bentuk
kubus. Memiliki tinggi lonceng mencapai 17 cm dengan jumlah tentakel 4 buah atau empat
rumpun yang panjangnya mencapai 2 m. Cubozoa dapat berenang cepat secara horisontal
dengan bagian aboral sebagai anteriornya. Habitat Cubozoa di laut tropis dan subtropis dengan
makanan utamanya adalah ikan. Sebagian cubozoa berdampak buruk bagi perenang karena
sengatan nematosistanya dapat menyebabkan luka yang sulit disembukan, sampai
menyebabkan kematian dalam waktu 3-20 menit. Contohnya pada Chironex fleckeri (sea
waspas) di perairan Indo-Pasifik.

Kesimpulan, Ciri-Ciri Cubozoa adalah sebagai berikut...

 Berbentuk polik dan juga medusa payung, 


 Memiliki bentuk kotak dan lensa mata yang kompleks. 
 Mempunyai sis datar yang menyerupai bentuk kubus. 
 Tinggi lonceng sekitar 17 cm dengan 4 tentakel yang panjang mencapai 2 m. 
 Berenang secara horisontal.  

Reproduksi Coelenterata  
Cara reproduksi coelentera (cnidaria) adalah dengan cara vegetatif dan generatif. Vegetatif
adalah membentuk tunas dan polip. Sedangkan secara generatif adalah persamaan sel telur dan
sel jantan pada bagian medusa.

Peranan Coelenterata
Terdapat beberapa peranan coelentara (cnidaria) baik yang bermanfaat atau yang
mengutungkan maupun yang merugikan bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut...

 Sebagai bahan makanan. contohnya pada ubur-ubur, anemon laut/mawar laut


 Sebagai hiasan di bawah laut atau akuarium air laut
 Dapat menarik wisatawan dan pengunjang pada wisata laut menyelem jika memiliki
terumbu karang yang bagus dan eksotik. Contohnya taman laut bunaken. 
 Terumbu karang berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan ikan-ikan laut dan tempat
berlindung satwa laut lainnya
 Sebagai pelindung pantai dari hantaman gelombang laut
 Dapat digunakan sebagai perhiasan seperti akar bahar dan koral 
 Sebagai bahan dapur seperti batu karang
 Sebagai taman laut untuk rekreasi

1. Jelaskan ciri-ciri morfologi dan anatomi Porifera dana coelenterarata


Jawab :

1. Ciri morfologi dan anatomi Porifera


A. Ciri morfologi Porifera
 Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori(ostium)
 Tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri
 radial.
 Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang sepertI tumbuhan.
 Beberapa jenis porifera berukuran sebesar butiran beras, sedangkan
lainnya memiliki tinggi dan diameter hingga 2 m.

 Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat, namun juga ada yang
 berwarna cerah, seperti merah, kuning, jingga, atau ungu
1.  Ciri anatomi Porifera
 Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ
 Permukaan luar tubuh tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdinding
tebal (pinakosit)

 Memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
 Pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
1. Ciri morfologi dan anatomi Coelenterata
A. Ciri morfologi Coelenterata
 Ukuran tubuh Coelenterata beraneka ragam.Ada yang penjangnya beberapa
milimeter, misal Hydra dan ada yang mencapai diameter 2 m, misalnya Cyanea.
 Tubuh Coelenterata simetris radial dengan bentuk berupa medusa atau
polip.Medusa berbentuk seperti lonceng atau payung yang dikelilingi oleh “lengan-
lengan” (tentakel).Polip berbentuk seperti tabung atau seperti medusa yang
memanjang. Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki,
tubuh, dan mulut. Coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki.
1. Ciri anatomi Coelenterata
 Coelenterata merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan
sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis).
ekstraseluler.
 Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang
berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan.Sistem saraf
terdapat pada mesoglea.
 Mulut dikelilingi oleh tentakel. karena Coelenterata tidak memiliki anus.Tentakel
berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukan makanan ke dalam mulut.
(knidosista) atau knidoblas.Setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang
disebut nematokis (nematosista).
  Mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti Usus
pada hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga itu disebut rongga Gastrovaskuler.
1. Deskripsikan cara hidup porifera dan coelenterata!
Jawab :

1. Cara hidup  Porifera
Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan plankton.Makanan yang
masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler di
dalam koanosit dan amoebosit.Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai
hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya
Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah
tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena
porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai
tumbuhan.

1. Cara hidup  Coelenterata
Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil
di air.Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan
kedalam mulut.Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air
tawar.Sebagaian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada
bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip,
sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.

1. Jelaskan cara reproduksi porifera dan coelenterata!


Jawab :

1. Porifera
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara
aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas
internal.Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang
hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.Reproduksi
seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan
sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga
sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.

1. Coelenterata
Reproduksi pada coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara
aseksual dilakukan dengan membentuk tunas berupa polip yang hidup berkoloni di dasar
air. Sedangkan reproduksi seksual pada coelenterata dilakukan dengan pembentukan
gamet. Gamet dihasilkan oleh selurh coelenterata berbentuk medusa dan beberapa
berbentuk polip.

1. Uraikan klasifikasi pada porifera dan coelenterata!


Jawab :

1. Klasifikasi porifera
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu
:
1. Hexactinellida
                Hexactinellida  memiliki spikula yang tersusun dari silika.Ujung spikula
berjumlah enam seperti bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas
bunga atau mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe
sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 – 1.000 m.Contoh
Hexactinellida adalah Euplectella.
2.Demospongiae
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada
amoebosit.Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk
tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih
dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitat
Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air
tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang
hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari
seluruh jenis porifera.Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates
digitalis.

3. Calcarea (Calcisspongiae)
Calcarea (Calcisspongiae)memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat.Tubuhnya
kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau
silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air
askonoid, sikonoid, atau leukonoid.Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon,
Clathrina, dan Leucettusa lancifer.

1. Klasifikasi Colenterata
Coelenterata diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

1. 1.       Hydrozoa

Obelia Hydrozoa memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus
hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter.Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan
Physalia. Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.Obelia
memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.Contoh jenis dari kelas tersebut
adalah Hydra, yang hidup di dalam air tawar. Ujung tempat letaknya mulut disebut ujung
Oral sedangkan yang melekat pada dasar disebut ujung Aboral. Cara reproduksi hewan
disebut adalah dengan cara vegetatif maupun generatif. Contoh lain adalah Obelia.
 
1. 2.       Scypozoa
Scypozoa memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus perbedaan fase polip dan
fase medusa pada coelenteratahidupnya.Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-
ubur.Medusa umumnya berukuran 2 – 40 cm.Reproduksi dilakukan secara aseksual dan
seksual.Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual.Contoh
Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens.Sebagian besar hidup dalam bentuk
medusa. Bentuk polip hanya pada tingkat larva. Contoh jenis dari kelas tersebut adalah
Aurelia sp. (ubur-ubur kuping) yang sering terdampar di pantai-pantai.
1. 3.          Anthozoa
 
Anthozoa memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga. Anthozoa tidak
memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip.Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua
kelas Coelenterata lainnya.Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.Anthozoa
bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual
menghasilkan gamet. Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora,
Urticina (Anemon laut). Selain itu contohnya adalah anemon laut (Cribinopsis fernaldi).
Mempunyai alat pernafasan sederhana disebut Sifonoglifa.

1. Identifikasi peran porifera dan coelenterata dalam kehidupan!


Jawab :

1. a.       Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia


 Rangka tubuh porifera mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, karena dapat
dimanfaatkan sebagai alat pembersih (penggosok) alami ataupun sebagai pengisi jok
(tempat duduk) kendaraan bermotor.
 Euspongia oficinalis merupakan spons yang biasa digunakan untuk mencuci,
sedangkan Euspongia mollisimabiasa digunakan sebagai alat pembersih toilet yang
harganya mahal. Beberapa jenis Porifera seperti Spongia danHippospongia dapat
digunakan sebagai spons mandi.
 Spesies Petrosia contegnatta mengahsilkan senyawa bioaktif yang berkhasiat
sebagai obat anti kanker, sedangkan obat anti-asma diambil dari Cymbacela.
 Spons  Luffariella variabilis menghasilkan senyawa bastadin, asam okadaik, dan
monoalid yang bernilai jual sangat tinggi.
1. b.      Peran Colenterata dalam Kehidupan Manusia
 Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan
komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang.
 .Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tingg terdapat di Asia
Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hinggaq Great Barier Reef di Australia.Dua
puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini.
 Terumbu karang sangat indah sehingga dapat di jadikan objek wisata.
Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah
pengikisan pantai.
 
1. Bandingkan fase polip dan medusa pada porifera dan coelenterata!
Jawab :

1. 1.       Fase Polip Medusa Porifera


a. Polip Porifera

 Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula yang memben-tuk koloni.
 Melekat pada dasar perairan, tidak dapat bergerak bebas, sehingga menyerupai
tumbuhan yang tertambat
 Tubuh atas membesar
 Di dalam tubuh polip ini terdapat rongga gastrovaskuler yang fungsinya sebagai
usus.
 Di bagian atas terdapat mulut dan tentakel untuk berperan untuk menangkap
mangsa.
 Polip merupakan fase vegetatif pada coelenterata, karena bisa melakukan
fragmentasi pemutusun bagian dari tubuhnya itu untuk membentuk individu baru
b. Medusa porifera

Fase medusa merupakan fase generatif (seksual), dimana pada fase ini mengha-silkan sel
telur dan sel sperma. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas di
perairan. Bentuknya seperti payung dan punya tentakel yang melambai-lambai. Kita biasa
menamakannya dengan ubur-ubur

1. 2.       Fase Polip dan Medusa  Coelenterata


a. Fase Polip Coelenterata

Polip adalah bentuk  Coelentarata yang menempel pada  tempat hidupnya. Tubuh
berbentuk silindris, bagian proximal melekat dan bagian distal mempunyai mulut yang
dikelilingi tentakel. Polip yang membentuk koloni memiliki beberapa macam bentuk
(polimorfisme). Misalnya :
– polip untuk pembiakan yang menghasilkan medusa (gonozoid)
– polip untuk makan yakni gastrozoid.
1. Fase  Medusa colenterata
Medusa adalah bentuk ubur-ubur seperti payung/parasut atau seperti lonceng yang dapat
berenang    bebas.

1. Jelaskan metagenesis pada aurelia aurita dan obelia!


Jawab :

1. a.          Metagenesis pada Aurelia aurita


Aurelia aurita/ubur – ubur, memiliki dua fase dalam hidupnya, yaitu fase seksual dalam
bentuk medusa dan fase aseksual dalam bentuk polip. Berikut ini penjelasanya :

 Medusa disebut fase seksual karena ubur – ubur (aurelia aurita) melakukan
reproduksi secara generarif (melibatkan induk jantan dan betina) pada saat menjadi
ubur – ubur dewasa yang berbentuk MEDUSA. Ubur – ubur dewasa ini membentu sel
gamet (ovum dan sperma). Sperma dihasilkan oleh testis dan ovum dihasilkan oleh
ovarium.. Testis biasanya terbentuk di dekat tentakel, sedangkan ovarium terbentuk
d dekat kaki. Sperma yang telah matang dikeluarkan di dalam air kemudian berenang
hingga mencapai ovum dan menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi planula
dan akan melekat pada dasar lautan untuk tumbuh menjadi individu baru (skifistoma)
 Polip disebut fase aseksual karena ubur – ubur (aurelia aurita) melakukan
reproduksi secara vegetatif (melibatkan satu induk saja) pada saat menjadi
skifistoma yang berbentuk POLIP. Reproduksi aseksual dilakukan dengan jalan
membentuk kuncup yang tumbuh di dekat kaki yang semakin lama semakin besar
dan membentuk tentakel. Tubuh anak hewan ini tetap melekat pada induknya hingga
induk membentuk kuncup yang lain sehingga akan terbentuk koloni (strobilla).
Setelah beberapa waktu, anak akan memisah dari induknya dan membentuk efira
(ubur – ubur muda).Untuk mempermudah penjelasan tersebut, berikut skemanya:
Ubur2 dewasa – zigot – planula (larva bersilia) – skifistoma – strobilla – efira (ubur2 muda) –
ubur2 dewasa

b. Metagenesis pada Obelia sp.:


Obelia merupakan salah satu hewan jenis coelenterate dari kelas Hydrozoa. Hewan –
hewan jenis coelenterate memiliki dua fase dalam hidupnya, yaitu fase seksual dalam
bentuk medusa dan fase aseksual dalam bentuk polip. Berikut ini penjelasanya :

 Medusa disebut fase seksual karena obelia melakukan reproduksi secara generarif
(melibatkan induk jantan dan betina) pada saat menjadi obelia dewasa yang
berbentuk MEDUSA. Obelia dewasa ini membentuk sel gamet (ovum dan sperma).
Sperma dihasilkan oleh testis dan ovum dihasilkan oleh ovarium. Testis biasanya
terbentuk di dekat tentakel, sedangkan ovarium terbentuk di dekat kaki. Sperma
yang telah matang dikeluarkan di dalam air kemudian berenang hingga mencapai
ovum dan menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi planula dan akan melekat
pada dasar lautan untuk tumbuh menjadi individu baru (skifistoma).
 Polip disebut fase aseksual karena obelia melakukan reproduksi secara vegetatif
(melibatkan satu induk saja) pada saat menjadi skifistoma yang berbentuk POLIP.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan jalan membentuk kuncup yang tumbuh di
dekat kaki yang semakin lama semakin besar dan membentuk tentakel. Tubuh anak
hewan ini tetap melekat pada induknya hingga induk membentuk kuncup yang lain
sehingga akan terbentuk koloni (strobilla). Setelah beberapa waktu, anak akan
memisah dari induknya dan membentuk efira (obelia muda).Untuk mempermudah
penjelasan tersebut, berikut skema metagenesis Obelia
Obelia dewasa – zigot – planula (larva bersilia) – skifistoma – strobilla – efira (obelia muda) –
Obelia dewasa

Anda mungkin juga menyukai